KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Alhamdulillah, puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kampung Macuan Distrik Masni Kabupaten Manokwari Semester 1 Tahun 2024
Dokumen ini merupakan pelaporan atas pelaksanaan tugas TPPS Kampung Macuan dalam 1 (satu) Tahun, serta sebagai bahan evaluasi kinerja TPPS Desa dan barometer ketercapaian percepatan penanganan stunting di Desa sesuai dengan tugas, pokok, dan fungsi yang diberikan oleh kepala Desa kepada TPPS Desa yang ditetapkan dengan keputusan kepala Desa Nomor 188 / 09 / 9202052006 / 2024.
Penyampaian Laporan TPPS Desa ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang kami pahami, akan tetapi kami menyadari masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik, saran, dan masukan dari berbagai pihak sangat kami harapkan demi kemajuan Desa tercinta ini.
Demikian laporan Kinerja TPPS Desa kami susun, selain untuk mengukur ketercapaian pelaksanaan fungsi dan tugas TPS Desa, juga diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk Kepala Desa, agar dijadikan acuan percepatan penanganan stunting di Desa di periode selanjutnya.
Kampung Macuan, 5 Juni 2024
Ketua TPPS Desa Sekretaris TPPS Desa
Mengetahui,
MUH ABDUL NUR AZIZAH
DAFTAR ISI
SAMPUL ... 00
KATA PENGANTAR ... 00
DAFTAR ISI ... 00
A. PENDAHULUAN ... ... 00
1. Latar Belakang ... 00
2. Dasar Hukum ... 00
3. Maksud dan Tujuan ... 00
4. Hasil Yang diharapkan ... 00
B. GAMBARAN UMUM DESA ... 00
1. Demografi Desa ... 00
2. Layanan Pendidikan dan Kesehatan ... 00
C. PELAKSANAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI DESA ... 00
1. Dukungan Anggaran Dana Desa (DD) ... 00
2. Data Balita Desa ... 00
3. Capaian Pendampingan Keluarga Beresiko Stunting ... 00
D. HAMBATAN/KENDALA DAN REKOMENDASI... 00
1. Hambatan/ Kendala ... 00
2. Rekomendasi ... 00
E. PENUTUP ... 00
1. Kesimpulan ... 00
2. Saran ... 00
LAPORAN AKHIR TAHUN..
TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING (TPPS)
KAMPUNG MACUAN DISTRIK MASNI KABUPATEN MANOKWARI TAHUN 2022
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
Sesuai dengan ketentuan umum Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, yang dimaksud dengan Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
Indonesia 'berada di jalur yang benar' untuk memenuhi satu target gizi ibu, bayi, dan anak kecil (MIYCN). Tidak ada kemajuan yang dicapai dalam mencapai target pengurangan anemia di kalangan perempuan usia reproduksi, dengan 31,2% perempuan berusia 15 hingga 49 tahun kini terkena dampaknya.
Sementara itu, ada juga beberapa kemajuan dalam mencapai target berat badan lahir rendah dengan 10,0% bayi memiliki berat badan lahir rendah. Indonesia 'berada di jalur yang benar' untuk target pemberian ASI eksklusif, dengan 50,7%
bayi berusia 0 hingga 5 bulan disusui secara eksklusif. Indonesia telah membuat beberapa kemajuan dalam mencapai target untuk stunting, tetapi 30,8% anak di bawah usia 5 tahun masih terkena dampaknya, yang lebih tinggi dari rata-rata untuk kawasan Asia (21,8%). Indonesia juga telah membuat beberapa kemajuan dalam mencapai target untuk wasting tetapi 10,2% anak di bawah usia 5 tahun masih terkena dampaknya, yang lebih tinggi dari rata-rata untuk kawasan Asia (8,9%). Prevalensi anak-anak yang kelebihan berat badan di bawah usia 5 tahun adalah 8,0% dan Indonesia 'keluar jalur' untuk mencegah angka tersebut meningkat.
Indonesia telah menunjukkan kemajuan yang terbatas dalam mencapai target penyakit tidak menular (PTM) yang berkaitan dengan pola makan. Sebanyak 10,9% wanita dewasa (berusia 18 tahun ke atas) dan 6,3% pria dewasa mengalami obesitas. Prevalensi obesitas di Indonesia lebih tinggi daripada rata-rata regional sebesar 10,3% untuk wanita tetapi lebih rendah daripada rata-rata regional sebesar 7,5% untuk pria. Pada saat yang sama, diabetes diperkirakan menyerang 8,8% wanita dewasa dan 8,5% pria dewasa.1
Untuk mencegah dan menurunkan stunting, Pemerintah telah menetapkan kerangka kebijakan dan memutuskan bahwa pencegahan stunting dilakukan dengan pendekatan multi-sektor melalui sinkronisasi program-program nasional, lokal, masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
Lima Pilar Pencegahan Stunting, yaitu: (a). Komitmen dan Visi Kepemimpinan; (b). Kampanye Nasional dan Perubahan Perilaku; (c). Konvergensi, Koordinasi, dan Konsolidasi Program Pusat, Daerah dan Desa; (d). Gizi Ketahanan Pangan; (e). Pemantauan dan Evaluasi.
Adapun tujuan strategi penurunan stunting yaitu:
a). menurunkan prevalensi Stunting;
b). meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga;
c). menjamin pemenuhan asupan gizi;
d). memperbaiki pola asuh;
e). meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan; dan f). meningkatkan akses air minum dan sanitasi.
Tujuan yang disebut diatas dengan menyasar kelompok sasaran yaitu Remaja, Calon pengantin, Ibu hamil, Ibu menyusui, dan Anak berusia 0-59 bulan.
Selanjutnya Peraturan Kepala BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Percepatan Penurunan Stunting tahun 2021-2024, Intinya terdiri dari: (a) Rencana Aksi Nasional (RAN) PPS; (b) Mekanisme dan Tata Kerja Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting; (c) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan. Dalam mekanisme dan Tata Kerja diatur tentang Struktur dan tugas fungsi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) pada seluruh tingkatan.
Peraturan Kepala BKKBN ini merupakan rujukan bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan program percepatan penurunan stunting.
2. Dasar Hukum
Yang menjadi landasan hukum penyusunan laporan TPPS Kampung Macuan Distrik Masni Kabupaten Manokwari, sebagai berikut:
a). Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara tahun Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara tahun Republik Indonesia Tahun 2024 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6914);
b). Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
c). Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 172);
d). Peraturan Kepala BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1398);
e). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037);
f). Peraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Manokwari Nomor 185 Tahun 2022 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
g). Peraturan Bupati Manokwari Nomor 46 Tahun 2022 tentang Kewenangan Desa/Kelurahan dalam Pencegahan dan Penurunan Stunting Terintegrasi (Berita Daerah Kabupaten Manokwari Tahun 2022 Nomor 46);
h). Keputusan Kepala Desa Nomor 188/ 09 / 9202052006 / 2024 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting Desa;
3. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud disusunnya laporan TPPS Kampung Macuan ini adalah dalam rangka memenuhi amanat dari Pasal 10 ayat (3) huruf c, Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting bahwa dalam
rangka pelaksanaan program dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting, Pemerintah Desa melakukan Evaluasi dan pelaporan.
Sedangkan tujuan penyusunan laporan TPPS Kampung Macuan sebagai berikut:
a). mengetahui kemajuan dan keberhasilan pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di Desa;
b). memberikan umpan balik bagi kemajuan pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di Desa;
c). menjadi pertimbangan dalam menyusun perencanaan dan penganggaran serta peningkatan akuntabilitas Percepatan Penurunan Stunting di Desa;
d). memberikan penilaian kesesuaian terhadap kegiatan, keluaran, dan target Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting dan rencana aksi nasional di Desa;
e). menjadi pertimbangan dalam menyusun rekomendasi untuk pencapaian keberhasilan pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di Desa;
4. Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari laporan TPPS Kampung Macuan adalah sebagai berikut:
a). tersusunnya laporan kemajuan dan keberhasilan pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di Desa;
b). diperolehnya umpan balik bagi kemajuan pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di Desa;
c). tersusunnya bahan pertimbangan dalam perencanaan dan penganggaran serta peningkatan akuntabilitas Percepatan Penurunan Stunting di Desa;
d). diperolehnya kesesuaian pelaksanaan terhadap kegiatan, keluaran, dan target Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting dan rencana aksi nasional di Desa;
e). tersusunnya rekomendasi untuk pencapaian keberhasilan pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting di Desa.
B. GAMBARAN UMUM DESA 1. Demografi Desa
Kampung Macuan adalah bagian dari wilayah Kecamatan Cipta Desa di Kabupaten Situbondo Provinsi Jawa Timur. Kampung Macuan ini terdiri atas:
a). Jumlah Dusun = 2 Dusun
b). Jumlah RW = 4 RW
c). Jumlah RT = 15 RT
d). Jumlah KK = 658 KK
e). Jumlah Penduduk Laki-laki = 1063 Jiwa f). Jumlah Penduduk Perempuan = 1161 Jiwa
g). Jumlah RTM = Tahun 2024 Berjumlah 6 Jiwa.
h). Luas Wilayah = 1300 Ha 2. Layanan Pendidikan dan Kesehatan
a). Jumlah Poskesdes = 1 Unit b). Jumlah Posyandu = 2 Pos c). Jumlah Puskesmas/Pustu = 1 Unit d). Jumlah Rumah Sakit = 0 Unit e). Jumlah Bidan Praktek = 0 Unit f). Jumlah Dokter Praktek = 1 Unit
g). Jumlah PAUD = 1 Unit
h). Jumlah TK = 1 Unit
i). Lainnya = 0 Unit
C. PELAKSANAAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI DESA 1. Dukungan Anggaran Dana Desa (DD)
NO. KEGIATAN PAGU
Anggaran Realisasi Anggaran 1. Pemberian PMT Balita
Tahun 2024 21,350,000.00 21,350,000.00
2. Rembuk Stunting Tahun
2024 3.000,000.00 3.000,000.00
3. Taman Pemulihan Gizi
Tahu 2024 21,350,000.00 21,350,000.00
4. Posyandu Remaja Tahun
2024 4,500,000.00 4,500,000.00
5. Insentif Kader semua Pos
Tahun 2024 46,080,000.00 46,080,000.00
Total Dana 93,280,000.00 93,280,000.00
2. Data Balita Desa
NO. NAMA DUSUN / RT / RW
JUMLAH Balita Balita
Stunting
1. Dusun Barat 12 3
2. Dusun Timur 18 3
TOTAL BALITA DI DESA 20 20
Berdasarkan data yang ditunjukan pada tabel diatas, data nama-nama balita stunting di Kampung Macuan Distrik Masni Kabupaten Manokwari, sebagai berikut:
3. Capaian Pendampingan Keluarga Beresiko Stunting
Berdasarkan tabel diatas, capaian pendampingan keluarga berisiko stunting oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) hingga akhir Tahun 2023 sebanyak 37 Jiwa
D. HAMBATAN/KENDALA DAN REKOMENDASI 1. Hambatan/ Kendala
Hambatan yang dialami oleh TPPS Kampung Macuan dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting adalah:
a). Kurang pemberian asi ekslusif;
b). Ibu hamil kurang mengkomsusi makanan sehat dan begizi maupun suplemen;
c). Pola asuh yang kurang baik;
d). Kurangnya prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS);
e). Kurangnya pemahaman Masyarakat terkait bahayanya stuting;
f). Akses air bersih rendah;
2. Rekomendasi
Dalam rangka pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Desa ...
Kecamatan Cipta Desa Kabupaten Situbondo adalah:
a). Memberikan edukasi dan kegiatan untuk memotivasi ibu agar menjadi semangat untuk memberi Asi Ekslusif selama 0-6 bulan;
b). Memberikan edukasi dan menyaran ibu hamil rutin memeriksakan Kesehatan kepada dokter atau bidan;
c). Memberikan edukasi agar dapat mengubah perilaku yang bisa mengarahkan pada peningkatan Kesehatan gizi atau ibu dan anaknya;
d). Memberikan penyuluhan atau sosialisasi tentang bahayanya stunting;
e). Mengsosialisasikan tentang jamban sehat;
f). Melibatkan tokoh budaya;
g). Mengadakan kegiatan PHBS;
h). Menggintervensikan program air bersih melalui dinas PUPR;
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
a). Penanganan stunting di Desa telah dilaksanakan secara maksimal bersama TTPS kecamatan, Kelembagaan Desa, TPK, dan Stakeholder Desa.
b). Permasalahan dan hambatan yang dihadapi secara bertahap dapat diatasi.
2. Saran
a). Perlu adanya kerjasama antara Dinas/Instansi terkait seperti Kantor Pemberdayaan Masyarakat, Puskesmas, Dinas Pendidikan, dan lain-lain sehingga Penanganan stunting di Desa dapat terlaksana dan bersinergi dengan baik.
b). Perlu adanya sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat menunjang setiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
Kampung Macuan, 05 Juni 2024
Ketua TPPS Desa Sekretaris TPPS Desa
Mengetahui,
MUH ABDUL NUR AZIZAH
DOKUMENTASI KEGIATAN
TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING (TPPS)
KAMPUNG MACUAN DISTRIK MASNI KABUPATEN MANOKWARI AKHIR TAHUN 2022
UKUR & TIMBANG
PEMBERIAN TMT
PEMBERIAN TMT
KABUPATEN MANOKWARI
KEPUTUSAN KEPALA KAMPUNG MACUAN Nomor : 188/04/9202052006/2024
TENTANG
TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING KAMPUNG MACUAN DISTRIK MASNI
KABUPATEN MANOKWARI KEPALA KAMPUNG MACUAN
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengoordinasikan, menyinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting di tingkat Desa/kelurahan;
b. bahwa sebagaimana pasal 22 Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting;
c. bahwa dalam melaksanakan ketentuan Peraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Manokwari Nomor 185 Tahun 2022 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan Peraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Manokwari Nomor 235 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Strategis Peningkatan Pembangunan Kampung, Kelurahan, dan Distrik tentang Kewenangan Desa/Kelurahan dalam Pencegahan dan Penurunan Stunting Terintegrasi;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kampung Macuan Distrik Masni Kabupaten Manokwari dengan Keputusan Kepala Desa ;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3143);
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6887);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5291);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
7. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Perbaikan Gizi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 100);
8. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 172);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 967);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 825);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1110);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018 tentang Lembaga Kemasyarakatan dan Lembaga Adat Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 569);
14. Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting
Indonesia Tahun 2021-2024 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1398);
15. Peraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Manokwari Nomor 235 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Strategis Peningkatan Pembangunan Kampung, Kelurahan, dan Distrik
16. Peraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Manokwari Nomor 185 Tahun 2022 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan
17. Peraturan Bupati Manokwari Nomor 46 Tahun 2022 tentang Kewenangan Desa/Kelurahan dalam Pencegahan dan Penurunan Stunting Terintegrasi (Berita Daerah Kabupaten Manokwari Tahun 2022 Nomor 46);
18. Peraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Manokwari Nomor 42 Tahun 2021 tentang PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI MANOKWARI NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KABUPATEN MANOKWARI
19. Peraturan Bupati (PERBUP) Kabupaten Manokwari Nomor 48 Tahun 2021 tentang KEWENANGAN KAMPUNG BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA KAMPUNG
20. Peraturan Kampung Macuan Nomor 01 Tahun 2024 tentang Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Lembaran Desa Tahun 2023 Nomor 01);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kampung Macuan dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA Menugaskan kepada TPPS Desa sebagaimana dimaksud Diktum KESATU mempunyai tugas mengkoordinasikan, menyinergikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting di tingkat Desa yang dilaksanakan dengan:
a. memfasilitasi dan memastikan pelaksanaan kegiatan percepatan penurunan stunting di tingkat desa/kelurahan;
b. menfasilitasi tim pendamping keluarga beresiko stunting dalam pendampingan, pelayanan, dan rujukan stunting bagi kelompok ssaran dalam percepatan penurunan stunting di tingkat desa/kelurahan;
c. melakukan pendataan, pemantauan dan evaluasi secara berkala dalam pendampingan dan pelayanan bagi kelompok sasaran penurunan Stunting di tingkat desa/kelurahan;
d. melaksnakan rembuk stunting ditingkat desa/kelurahan minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu- waktu apabila diperlukan; dan
e. melaporkan penyelenggaraan percepatan penurunan stunting kepada kepala Desa;
KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan sumber pendanaan lain yang tidak mengikat, dengan berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan didalamnya akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Di tetapkan di : Kampung Macuan Tanggal : 09 Januari 2024
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:
Sdr. TPPS Kabupaten Manokwari Sdr. TPPS Distrik Masni
Sdr. Badan Permusyawaratan Desa Macuan;
Sdr. Anggota yang bersangkutan;
LAMPIRAN II Keputusan Kepala Kampung Macuan Nomor : 188/ 04 / 9202052006 / 2024 Tanggal : 09 Januari 2024
Tentang : Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)
SUSUNAN
TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING (TPPS) KAMPUNG MACUAN DISTRIK MASNI
KABUPATEN MANOKWARI
NO. NAMA JABATAN
DALAM TIM UNSUR
1. 1. SUTIYONO
2. SUGITO Pengarah/Penasehat Pegawai BKKBN
Kepala Desa/Lurah
2. NUR AZIZAH Ketua TPPS Kader KPM
3. KARMINI Wakil Ketua Pelaksana Kader Posbindu 4. MUH ABDUL Sekretaris Pelaksana Perangkat Kampung 5. Bidang Lapangan Tim
Pendamping Keluarga
a. DESI NURMAYA SARI,AMD Koordinator BIDAN DESA
b. JUMIATI Anggota SEKRETARIS TP PKK
c. SARAS YL. SINAGA, AMK Anggota POKJA IV
d. RUDI HARTONO Anggota BABINSA
6. Bidang Lapangan Pengelolaan Data
a. PARTI Koordinator POSYANDU
b. NUNUG SUSILOWATI Anggota POSYANDU
c. YULITA UTAMI,SE Anggota POSYANDU
LAMPIRAN III Keputusan Kepala Kampung Macuan Nomor : 188 / 04 / 9202052006 / 2024 Tanggal : 09 Januari 2024
Tentang : Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)
PELAKSANAAN TUGAS
TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING (TPPS) KAMPUNG MACUAN DISTRIK MASNI
KABUPATEN MANOKWARI A. PENGARAH
Adapun tugas pengarah secara lebih spesifik meliputi:
1. Membentuk TPPS Desa/Kelurahan;
2. Memberikan arahan bagi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, rencana, program dan kegiatan percepatan penurunan Stunting di tingkat desa/kelurahan;
3. Memberikan pertimbangan, saran, dan rekomendasi dalam penyelesaian kendala dan hambatan penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting di desa/kelurahan;
4. Melakukan rapat dengan pelaksana 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan; dan
5. Melaporkan penyelenggaraan percepatan penurunan Stunting kepada TPPS' kecamatan dan TPPS kabupaten/kota setidaknya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
B. PELAKSANAAN TPPS DESA/KELURAHAN 1. Ketua Pelaksana;
Ketua Pelaksana TPPS Desa/Kelurahan bertugas mengoordinasikan dan memastikan pelaksanaan percepatan penurunan Stunting untuk mencapai target penurunan Stunting desa/kelurahan, melalui:
a. Mengoordinaksikan dan mengendalikan pelaksanaan seluruh kegiatan percepatan penurunan Stunting di tingkat desa/kelurahan;
b. Merumuskan strategi dan kebijakan pelaksanaan program kerja percepatan penurunan Stunting di desa/kelurahan;
c. Mengoptimalkan fungsi dan peran ketua-ketua bidang agar tercapai efisiensi dan efektifitas organisasi;
d. Memimpin rembuk Stunting desa/kelurahan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
2. Wakil Ketua Pelaksana bertugas;
a. Melaksanakan tugas-tugas Ketua Pelaksana apabila berhalangan;
b. Membantu Ketua Pelaksana dalam merumuskan strategi dan kebijakan dalam pelaksanaan program kerja pelaksanaan percepatan penurunan Stunting di desa/kelurahan.
3. Sekretaris Pelaksana, bertugas;
a. Membuat dan mengesahkan keputusan dan kebijakan bersama-sama Ketua dalam bidang administrasi dan penyeleggaraan TPPS desa/kelurahan;
b. Mengkoordinasikan penyelenggaran di bidang administrasi dan tata kerja kelembagaan TPPS desa/kelurahan dan melakukan koordinasi antar bidang dan antar kelembagaan;
c. Merumuskan dan mengusulkan peraturan dan ketentuan organisasi di bidang administrasi dan tata kerja untuk menjadi kebijakan organisasi;
d. Mengawasi seluruh penyelenggaraan aktifitas TPPS desa/kelurahan di bidang administrasi dan tata kerja, serta menghadiri rapat-rapat;
e. Memfasilitasi kebutuhan jaringan kerja internal organisasi antar bidang;
f. Membuat laporan periodik kegiatan TPPS desa/kelurahan;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua Pelaksana sesuai dengan kepentingan dan perkembangan TPPS Desa/Kelurahan;
h. Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua Pelaksana.
4. Bidang-bidang
a. Bidang Lapangan Tim Pendamping Keluarga;
Bidang Bidang Lapangan Tim Pendamping bertugas memfasilitasi dam memastikan berjalannya pelaksanaan penggerakan dan pelayanan, pencatatan, pelaporan perkembangan, serta penjaminan standar mutu pelayanan bagi kelompok sasaran penurunan Stunting yang dilaksanakan melalui:
1) Fasilitasi dan penggerakkan tim pendamping keluarga (bidan, PKK, kader KB) beserta mitra dalam pelaksanaan penyuluhan, promosi perubahan perilaku, pendampingan, komunikasi, informasi, edukasi, bagi kelompok sasaran penurunan Stunting di tingkat desa/kelurahan;
2) Mengoordinasikan dan memastikan berjalannya pelaksanaan pelayanan, pencatatan, pelaporan perkembangan, dan penjaminan standar mutu pelayanan bagi kelompok sasaran penuninan Stunting di desa/kelurahan.
b. Bidang Lapangan Pengelolaan Data;
Bidang Lapangan Pengelolaan Data bertugas melakukan pengumpulan data dan pemetaan kelompok sasaran penurunan Stunting, dan melaporkan hasilnya secara berkala ataupun bila diperlukan kepada TPPS Kecamatan dan TPPS Kabupaten/Kota, serta menyampaikan kepada Tim Pendamping Keluarga (PKK, Bidan, Kader KB) di tingkat desa/kelurahan sebagai bahan pendampingan dan pelayanan.
C. KOMPONEN PENDUKUNG
Komponen Pendukung TPPS (TPPS) Tingkat Desa/Kelurahan yaitu Tim Pendamping Keluarga. Pendampingan Keluarga merupakan salah satu pembaruan strategi percepatan penurunan Stunting yang dilaksanakan melalui pendekatan keluarga dalam menjangkau kelompok sasaran, yakni calon pengantin (catin), ibu hamil dan menyusui, dan anak 0-59 bulan. Secara konsep, pendampingan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan terhadap keluarga yang memiliki ibu hamil, ibu pascapersalinan, anak usia dibawah 5 tahun (balita), serta calon pengantin/calon pasangan usia subur untuk deteksi dini faktor risiko Stunting dan melakukan upaya meminimalisir atau pencegahan dari faktor risiko Stunting.
Tim Pendamping Keluarga merupakan sekelompok tenaga pendamping yang terdiri dari Bidan, Kader Tim Penggerak PKK dan Kader KB yang melaksanakan pendampingan kepada Calon Pengantian/Calon Pasangan Usia Subur dan keluarga berisiko Stunting yang meliputi penyuluhan, fasilitasi pelayanan rujukan, fasilitasi penerimaan program bantuan sosial serta surveilans untuk mendeteksi dini faktor risiko Stunting.
Sementara, tugas khusus Tim Pendamping Keluarga, mencakup:
1. Melakukan skrining 3 (tiga) bulan pranikah kepada calon pengantin untuk mengetahui faktor risiko Stunting, memberikan edukasi serta memfasilitasi catin yang memiliki faktor risiko Stunting dalam upaya menghilangkan faktor tersebut;
2. Melakukan pendampingan kepada semua ibu hamil dengan melakukan pemantauan/pemeriksaan kehamilan secara berkala, melakukan KIE KB Pascapersalinan, dan memfasilitasi rujukan jika diperlukan;
3. Melakukan pendampingan pascasalin dengan melakukan promosi dan KIE KB pascapersalinan, memastikan ibu pasca salin sudah menggunakan KB Pascapersalinan MKJP, dan memastikan tidak terjadi komplikasi masa nifas;
4. Melakukan pendampingan pengasuhan dan tumbuh kembang anak dibawah 5 tahun (balita) dengan melakukan skrining penilaian faktor risiko Stunting, memastikan bayi mendapat ASI ekslusif selama 6 bulan, bayi diatas 6 bulan mendapat MP-ASI dengan gizi cukup, dan mendapat imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal;
5. Memastikan keluarga mendapatkan bantuan sosial dan memastikan program bantuan sosial dimanfaatkan dengan benar.
Keberadaan Bidan dalam Tim Pendamping Keluarga menempati peran sentral dalam pendampingan keluarga. Bidan di Desa sebagai mitra profesional pemerintah dan menjalankan peran perpanjangan tangan negara dalam melaksanakan pelayanan pencegahan Stunting, melalui pendampingan kesehatan, gizi, KB hingga persoalan lingkungan kepada sasaran percepatan penurunan Stunting.
Oleh sebab itu, dalam konsep pembentukan Tim Pendamping Keluarga, posisi Bidan lebih diutamakan dari tenaga kesehatan lainnya. Diharapkan kolaborasi tenaga kesehatan Bidan dan kader penggerak serta pemberdayaan keluarga dapat menjadi katalisator percepatan penurunan Stunting di Indonesia.
Dalam komposisi Tim Pendamping Keluarga, jika terdapat keterbatasan tenaga Bidan, maka desa/kelurahan dapat bekerja sama dengan desa/kelurahan yang memiliki bidan atau desa/kelurahan dapat menyediakan tenaga perawat atau tenaga kesehatan lainnya sebagai bagian Tim Pendamping Keluarga.
Selanjutnya, untuk Kader PPKBD, Sub PPKBD, Kader Kelompok Kegiatan (Poktan), Kader Dasawisma, Tenaga KB Tingkat Desa yang merupakan Kader KB sebagai bagian Tim Pendamping Keluarga.