• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TUGAS AKHIR - Repository Poltekkes Kaltim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN TUGAS AKHIR - Repository Poltekkes Kaltim"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

Proposal Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian pelatihan Diploma III Kebidanan di Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur Tahun Akademik 2017. Dosen dan Tenaga Pengajar Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur, Balikpapan D -III Program Studi Kebidanan.

Latar Belakang

Penerapan kesehatan modern dapat dilakukan dengan program kunjungan rumah, AKI dan AKB dapat terus diturunkan. Asuhan kebidanan ini diberikan sebagai wujud pelaksanaan fungsi, kegiatan dan tanggung jawab bidan dalam memberikan pelayanan kepada klien dan merupakan upaya untuk menurunkan AKI dan AKB (Varney Helen, Kriebs Jan M, 2007).

Tujuan

Mampu memberikan perawatan pasca melahirkan (assessment, identifikasi masalah dan diagnosis, intervensi, implementasi, evaluasi dan dokumentasi SOAP) untuk Ny. Mampu melakukan perawatan neonatal (assessment, identifikasi masalah dan diagnosis, intervensi, implementasi, evaluasi dan dokumentasi SOAP) untuk Ny.

Manfaat

Mampu memberikan perawatan preventif (assessment, identifikasi masalah dan diagnosis, intervensi, implementasi, evaluasi dan dokumentasi SOAP) untuk Ny. Memberikan pendidikan dan pengalaman kepada peserta didik dalam memberikan pelayanan kebidanan secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, hingga pelayanan kontrasepsi untuk menumbuhkan dan mencetak bidan yang terampil, profesional dan mandiri.

Ruang Lingkup

Sistematika Penulisan

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Manajemen Kebidanan 1. Manajemen Varney

A : menguraikan dokumentasi hasil analisis dan interpretasi data subjektif dan objektif dalam identifikasi diagnosis/masalah, antisipasi kemungkinan diagnosis/masalah dan perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi/ kerjasama dan/atau rujukan sebagai langkah II. , III, IV dalam penatalaksanaan Varney. P: menguraikan dokumentasi dan penilaian tindakan dan perencanaan berdasarkan penilaian sebagai langkah V, VI dan VII dari Varney.

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan 1. Kehamilan

Ibu hamil mendapat pelayanan ANC minimal 4 kali selama hamil, yaitu 1 kali pada trimester pertama (sebelum usia kehamilan 14 minggu), 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 14-28 minggu) dan 2 kali pada saat kehamilan. Pola makan selama hamil sebaiknya ditingkatkan menjadi 300 kkal/hari, ibu hamil sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi dan minum cukup cairan (seimbang). a) Kalori. Apabila ibu hamil tidak bisa minum susu, dapat diberikan suplemen kalsium dengan dosis 1 gram per hari.

Mandi dianjurkan minimal dua kali sehari karena ibu hamil cenderung banyak berkeringat, jaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah payudara, area genetik). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah pakaian sebaiknya longgar dan bersih serta tidak terdapat pita yang ketat pada area perut, usahakan pakaian dari bahan yang mudah menyerap keringat, kenakan bra yang menyangga payudara, kenakan sepatu hak rendah. , selalu membersihkan pakaian dalam (Suryati Romauli, 2011). Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seksual serta banyak minum air putih untuk meningkatkan produksi kandung kemih.

Tekanan darah tinggi selalunya berlaku semasa hamil dan lebih berkemungkinan berlaku pada wanita hamil berumur ≥35 tahun. Untuk umur dan pariti pada semua wanita hamil sebagai markah awal 9. Mereka bersalin secara forceps/vacuum loading. Lakukan urutan tali pusat kepada ibu dan letakkan pengapit di antara dua 2 cm dari pengapit pertama.

Tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir adalah sulit menyusu, lesu (tidur tidak terganggu sehingga tidak menyusu), demam (suhu tubuh >38oC atau hipotermia <36oC), tidak buang air besar atau buang air besar setelah 3 hari setelah lahir (kemungkinan untuk anak mengalami atresia ani), tinja lunak, berwarna hijau tua, terdapat lendir atau darah pada tinja, sianosis (biru) atau pucat pada kulit atau bibir, memar, warna kulit kuning (ikterus) terutama dalam 24 jam pertama, muntah terus-menerus dan perut membesar, sesak napas atau kesulitan bernapas lebih dari 60 kali dalam satu menit, mata bengkak dan gatal atau berair, cairan mekonium berwarna hijau tua dengan lendir atau darah tali pusat berwarna merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk dan berdarah.

Tabel 2.4 Skor Puji Rochjati
Tabel 2.4 Skor Puji Rochjati

SUBJEK DAN KERANGKA KERJA PELAKSANAAN STUDI KASUS

Rancangan Penelitian

Kerangka Kerja Studi Kasus

S, 37 tahun G2P1001 usia kehamilan 34 minggu, dirawat mulai dari pelayanan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus dan kontrasepsi. Peneliti melakukan observasi langsung terhadap kondisi klien yang ditangani atau mengamati perilaku dan kebiasaan klien terkait dengan perawatan yang akan diberikan. Kriyantono (2008) menyatakan bahwa wawancara adalah percakapan antara seorang peneliti, seseorang yang berharap mendapatkan informasi, dan seseorang yang seharusnya mempunyai informasi penting tentang suatu objek.

Peneliti melakukan pemeriksaan meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk memperoleh data sesuai dengan kasus yang ditangani. Peneliti menggunakan dokumentasi terkait judul LTA ini seperti: rekam medis klien berupa buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), literatur dan lain sebagainya. Analisis data yang digunakan dalam studi kasus ini mengubah data dari studi kasus menjadi informasi yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan melalui manajemen obstetri menurut Varney yang didokumentasikan dalam bentuk SOAP.

Etika Penelitian 1. Respect for persons

TINJAUAN KASUS

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Antenatal Care 1. Asuhan Kebidanan Antenatal Care Kunjungan 1

Keluarga ibu dan suami tidak ada yang pernah menderita penyakit seperti TBC, Hepatitis, HIV/AIDS, Asma, maupun penyakit keturunan seperti buta warna dan kelainan darah. Ibu tidak suka makan jajanan, hanya makan utama yaitu saat sarapan, makan siang, dan makan malam. Saat hamil, ibu tidak mengingat makanan apa pun. Ibu tidak mempunyai keyakinan terkait kehamilan. R. Pantangan selama kehamilan: Tidak s. Persiapan persalinan.

Diagnosa : G2P1001Usia kehamilan 36 minggu 2 hari Janin hidup tunggal Presentasi intrauterin Masalah utama : Kata ibu, perut kadang terasa kencang. Gerakan janin minimal 10 kali dalam 10 jam; Ibu memahami cara menilai gerakan janin dan siap menghitung gerakan janin. Bunda memahami penjelasan yang diberikan dan dapat menyebutkan beberapa makanan yang baik dikonsumsi pada kehamilan trimester ketiga.

Ibu memahami dan bersedia segera ke puskesmas jika ada tanda-tanda persalinan. WITA berikutnya seminggu lagi dan ibu diharapkan kembali bila ada keluhan;

Dokumentasi Asuhan Intranatal Care

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Post Natal Care 1. Asuhan Kebidanan Post Natal Care Kunjungan ke-I

Alat kelamin : Vulva tidak edema, tidak terdapat varises, terlihat sekret lochea rubra, tidak terdapat luka, terdapat perineum yang meradang. Atas: Bentuk tampak simetris, tidak terlihat edema, pengisian kapiler baik, refleks bisep dan trisep positif. Payudara: Penampilan simetris, produksi ASI terlihat, hiperpigmentasi terlihat di areola, puting di mata, tidak ada tarikan, tidak teraba pembengkakan.

Alat kelamin : Vulva tidak edema, tidak terdapat varises, terlihat sekret lochea rubra, terdapat luka perineum yang sudah sembuh. Payudara: Tampak simetris, produksi ASI terlihat, muncul hiperpigmentasi di areola, puting terlihat dan tidak ada retraksi, tidak teraba pembengkakan. Atas: Bentuk tampak simetris, tidak terlihat edema, pengisian kapiler baik, refleks bisep dan trisep positif.

Payudara : Bentuk payudara simetris, tidak terlihat retraksi dinding dada Payudara : Bentuk payudara simetris, produksi ASI terlihat. Alat Kelamin : Vulva tidak edema, tidak terdapat varises, tidak tampak sekret lokea serosa, tidak terdapat bekas luka, bekas jahitan tampak sudah sembuh.

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Neonatus 1. Asuhan Kebidanan Neonatus Kunjungan ke I

Mata : tampak simetris, tidak terlihat adanya kotoran atau pendarahan, tidak terlihat edema pada kelopak mata, tidak terlihat pucat pada konjungtiva, sklera tampak putih. Mulut : Tampak simetris, sianosis tidak terlihat, labio palato schizis dan labio schizis serta gigi tidak terlihat, mukosa mulut lembab, bayi menangis, refleks rooting dan menghisap baik. Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak terlihat pembesaran kelenjar getah bening dan refleks tonik leher baik.

Dada: Tampak simetris, retraksi dinding dada tidak terlihat, tidak terdengar bunyi napas tambahan, bunyi jantung teratur, gerakan dada tampak simetris, puting susu terlihat. Perut : Tampak simetris, tali pusat tampak mempunyai 2 arteri dan 1 vena, tali pusat tampak putih segar, tidak terlihat adanya perdarahan tali pusat dan tidak terlihat tanda-tanda. Ekstremitas: Gerakan leher tampak aktif, jari tangan dan kaki tampak simetris, penuh dan bergerak aktif, tidak tampak polidaktili dan sindaktili.

Memberikan penyuluhan kepada ibu dalam merawat tali pusat bayi dengan menjaga tali pusat bayi tetap kering dan bersih; Saya memahami penjelasan yang diberikan. Jelaskan kepada ibu bahwa tali pusat dalam keadaan baik dan tidak perlu khawatir karena tidak putus; Saya memahami penjelasan yang diberikan.

PEMBAHASAN

Pembahasan Proses Asuhan Kebidanan

  • Kehamilan
  • Persalinan
  • Bayi Baru Lahir
  • Nifas
  • Pelayanan Keluarga Berencana

Hasil pengukuran TFU Ny. S normal dan sesuai dengan usia kehamilannya yaitu 28 cm atau pertengahan prosesus xiphoid pada usia kehamilan 34 minggu. Berat badan 75 kg. Hasil dari Ny. Berat badan 75 kg. Hasil dari Ny.

Penulis menyimpulkan bahwa tanda-tanda persalinan yang dialami Ny S sudah sesuai dengan teori yang ada, sehingga tidak terjadi gap antara teori dan praktek. Penulis berpendapat hasil pemeriksaan fisik bayi Ny. S dalam batas normal dan sesuai dengan teori. Perawatan yang diberikan pada Ny. S pada masa nifas meliputi pemberian KIE terkait nutrisi nifas, mobilisasi dini, tanda bahaya nifas, dan edukasi ibu tentang senam nifas.

Asuhan yang diberikan pada Ny S pada masa nifas antara lain pemberian KIE terkait pemberian makanan pasca melahirkan, mengajarkan ibu cara menyusui yang benar, mobilisasi dini, tanda bahaya pasca melahirkan dan mengajarkan olah raga ibu setelah melahirkan. Perawatan yang diberikan pada Ny. S pada masa nifas meliputi pemberian KIE terkait gizi nifas, pemberian pendidikan kesehatan terkait pengenalan alat kontrasepsi, tanda-tanda bahaya pada masa nifas, dan penyuluhan ibu tentang senam nifas.

Keterbatasan Pelaksanaan Asuhan

PENUTUP

Kesimpulan

  • Saran

Program Studi D-III Kebidanan Balikpapan diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan kebidanan khususnya dalam memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dan menilai kompetensi mahasiswa dalam memberikan asuhan kebidanan mulai dari masa kehamilan hingga saat pemilihan alat kontrasepsi, sehingga menghasilkan tenaga terampil. kemampuan. , bidan yang profesional dan terampil, mandiri. Diusahakan pemberian bimbingan dan pelayanan yang lebih sesuai dengan standar pelayanan kebidanan yang diberikan sehingga menghasilkan pelayanan yang tepat, bermutu dan memuaskan bagi klien. Bidan berusaha menjalin komunikasi yang baik dengan pasien untuk menciptakan suasana terbuka dan harmonis, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kebidanan khususnya pada bidang kebidanan.

Diharapkan pasien mendapat wawasan dan mengetahui sejak dini apabila terjadi komplikasi pada masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, dan KB. Diharapkan penulis mampu mengembangkan pola pikir keilmuan dan melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif melalui pendidikan dan pencegahan serta mendapatkan pengalaman nyata di lapangan guna memberikan pelayanan kebidanan yang lebih efektif dan meningkatkan mutu pelayanan kebidanan untuk lebih meningkatkan pelayanan kebidanan. asalkan.

Gambar

Tabel 2.4 Skor Puji Rochjati
Gambar 2.2 partograf
Tabel 2.5 APGAR SKOR

Referensi

Dokumen terkait

True A or false B – fill in only block A or B: The separation of patients into 3 categories of severity mild, moderate and severe is no longer regarded as a very accurate way of

Before starting learning the language, they think that English should be learned in different way in comparison to the ways the other languages are learned, it is more difficult than