• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN: PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA GEDUNG LABORATORIUM ICHTHYOLOGY, FISIOLOGI HEWAN AIR DAN MUSEUM ZOOLOGICUM

N/A
N/A
Muhammad Hatta

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN: PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA GEDUNG LABORATORIUM ICHTHYOLOGY, FISIOLOGI HEWAN AIR DAN MUSEUM ZOOLOGICUM"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TUGAS BESAR

VALUE ENGINEERING (NTSIUM 6046)

PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA GEDUNG LABORATORIUM ICHTHYOLOGY, FISIOLOGI HEWAN AIR DAN MUSEUM ZOOLOGICUM

ICHTHYOLOGICUM FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Dosen Pembina : Dr. Imam Alfianto , S.T., M.T.

Disusun oleh :

Fannisya Eka Ramandha NIM 200523629260 Fildzah Tsaabitah NIM 200523629261 Lyric Nabila Vantiaka NIM 200523629240 Rizki Fadhillah NIM 200523629321 Ronal Afriwaldy NIM 200523629266

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 2023

(2)

2 DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 2

BAB I ... 3

PENDAHULUAN ... 3

1.1 Latar Belakang ... 3

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.4 Batasan Masalah ... 4

1.5 Manfaat Penelitian... 4

BAB II ... 6

LANDASAN TEORI ... 6

BAB III ... 12

METODOLOGI PENELITIAN... 12

BAB IV ... 17

PENERAPAN REKAYASA NILAI ... 17

4.1 Tahap Informasi ... 17

4.1.1 Biodata Proyek ... 17

4.1.2 Tahap Pengumpulan Data ... 17

4.1.3 Breakdown Rencana Anggaran Biaya ... 17

4.1.4 Menganalisis Fungsi ... 18

4.2 Tahap Kreatif... 18

4.3 Tahapan Penilaian & Pengembangan ... 23

4.3.1 Analisis Biaya Daur Hidup (Life Cycle Cost/ LCC) ... 23

(3)

3 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rencana anggaran biaya (RAB) suatu proyek haruslah direncanakan dengan efisien dan optimal. Banyak hal yang dapat dilakukan sebelum membuat RAB diantaranya adalah pemilihan desain dan bahan yang akan dipakai. Pemilihan desain dan bahan sangatlah berpengaruh pada kualitas dan mutu dari bangunan tersebut. Terkadang merencanakan RAB masih terdapat beberapa item pekerjaan yang memiliki anggaran terlalu tinggi.

Dalam menejemen konstruksi (MK) terdapat suatu disiplin ilmu teknik sipil yang dapat digunakan untuk mengefisiensikan dan mengefektifkan biaya. Ilmu tersebut dapat dikenal dengan nama Value Engineering (Rakayasa Nilai). Secara garis besar Value Engineering (VE) dapat diartikan sebagai suatu pendekatan yang kreatif dan terencana dengan tujuan untuk mengidentifikasikan dan mengefisiensikan biaya-biaya yang tidak perlu tanpa mengubah fungsi produk atau jasa. Value Engineering digunakan untuk menghasilkan biaya yang lebih baik/lebih rendah dari harga yang telah direncanakan sebelumnya dengan batasanbatasan fungsional dan mutu pekerjaan.

Untuk itu pada penulisan tugas akhir ini, peneliti mencoba untuk menerapkan Value Engineering pada pekerjaan pembangunan GEDUNG LABORATORIUM ICHTHYOLOGY, FISIOLOGI HEWAN AIR DAN MUSEUM ZOOLOGICUM

ICHTHYOLOGICUM FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA.

1.2 Rumusan Masalah

Penggunaan bahan atau material penyusun kostruksi pada tiap-tiap item pekerjaan yang kurang efisien mengakibatkan bertambah besarnya yang harus dikeluarkan.

Sehingga diperlukan suatu pengkajian ulang dengan memilih alternative yang lain guna didapatkan nilai yang lebih optimal. Berdasarkan uraian diatas, maka timbul permasalahan yang menarik untukditeliti, antara lain :

1. Apa saja item pekerjaan yang dapat dilakukan Value engineering?

(4)

4 2. Bagaimana penerapan value engineering pada pekerjaan pembangunan Gedung

Laboratorium Ichthyology, Fisiologi Hewan Air dan Museum Zoologicium Ichthyologicum Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya ? 3. Apa saja item yang direkomendasikan setelah selesai dianalisis?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menganalisis Rancangan Anggaran Biaya Gedung Laboratorium Ichthyology, Fisiologi Hewan Air dan Museum Zoologicium Ichthyologicum Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.

2. Untuk mengetahui pekerjaan mana yang bisa dilakukan Value Enginnering.

3. Menganalisis kelayakan alternatif item pekerjaan.

1.4 Batasan Masalah

Batasan permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Analisis dilakukan pada elemen bangunan yang memenuhi syarat prinsip pareto.

2. Analisis Value Engineering menggunakan teori Lawrence D. Miles.

3. Tidak melakukan perhitungan struktur pada saat menerapkan Value Engineering pada bagian struktur.

4. Tidak melakukan perhitungan ulang Rancangan Anggaran Biaya.

5. Tidak menganalisis beban yang berkerja pada suatu bangunan.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang bisa didapatkan dari penelitian meliputi:

1. Manfaat Teoritis :

Menganalisis rancangan anggaran biaya bangunan menggunakan Pareto, kemudian diterapkan Value Engineering pada elemen yang memenuhi prinsip pareto, sehingga ditemukan item alternatif dari elemen tersebut.

2. Manfaat Praktis :

 Mengedukasi para pemangku kebutuhan konstruksi untuk menggunakan metode Value Engineering dalam pelaksanaan kegiatan proyek konstruksi.

 Mengajak para mahasiswa agar mempelajari Value Engineering.

(5)

5

 Item yang direkomendasikan tim Value Engineering dapat menjadipertimbangan pemilik proyek.

(6)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Rekayasa Nilai

Secara umum definisi dari rekayasa nilai (value engineering) adalah teknik yang menggunakan pendekatan dengan menganalisis nilai terhadap fungsinya. Proses yang ditempuh adalah menekankan pengurangan biaya sebesar mungkin dengan tetap memelihara kualitas serta reabilitas yang diinginkan.

Definisi lain dari Value Engineering yang diartikan secara bebas menurut society of American Value Engineering adalah usaha yang terorganisasi secara sistematis dan mengaplikasikan suatu teknik yang telah diakui, yaitu teknik mengidentifikasikan fungsi produk atau jasa yang bertujuan memenuhi fungsi yang diperlukan dengan harga yang terendah (ekonomis).

Dengan kata lain, Rekayasa Nilai bermaksud memberikan suatu yang optimal bagi sejumlah uang yang dikeluarkan, dengan memakai teknik yang sistematis untuk menganalisis dan mengendalikan total biaya produk. Rekayasa Nilai akan membantu membedakan dan memisahkan antara yang diperlukan dan tidak diperlukan, dimana dapat dikembangkan alternatif yang memenuhi keperluan (dan meninggalkan yang tidak perlu) dengan biaya terendah.

Pengertian kunci dari definisi di atas adalah sebagai berikut : a. Karateristik

Dalam rangka memenuhi fugsi pokok produk, perlu diperhatikan pula karakteristik yang penting, seperti reliabilitas dan masalah-masalah pemeliharaan produk.

b. Biaya rendah dengan kinerja yang sama

Ini adalah tujuan utama dari Rekayasa Nilai, karena bila prosesnya dilakukan dengan tidak benar, misalkan mengurangi harga yang berdampak pada turunnya kualitas dan reabilitas, maka hal demikian bukan maksud dan tujuan Rekayasa Nilai.

Harus dimengerti sungguh-sungguh bahwa yang diusahakan diturunkan hanyalah harga dari produk dan bukan mutu atau kinerja yang bersangkutan.

c. Terorganisasinya usaha

(7)

7 Rekayasa Nilai menggunakan pendekatan tim yang terorganisir. Tim ini terdiri dari mereka yang mewakili disiplin ilmu yang diperlukan untuk memformulasikan persoalan secara tuntas dan mampu membuahkan suatu usulan penggunaan biaya yang paling efektif.

d. Analisis untuk fungsi yang diinginkan

Rekayasa Nilai melakukan usaha-usaha yang sistematis dametodogis guna mengidentifikasi fungsi yang dapat memenuhi keinginan. Ini berupa langkahlangkah yang berurutan dalam menganalisis persoalan dengan cara kreatif dan berdasarkan efektifitas biaya, namun tetap berpegang pada terpenuhinya fungsi produk atau sistem.

2.2 Komponen Sistem Rekayasa Nilai (Value Engineering)

Terapan sistem rekayasa nilai (value engineering) untuk membantu dalam analisis dan melanjutkan dengan cara yang berbeda kondisi, dianggap sesuai untuk setiap proyek.

Dalam sistem nilai Engineering memiliki beberapa pilihan dari setiap komponen yang ada, lalu komponen-komponen ini bergabung untuk membentuk sistem nilai proyek.

Komponen sistem rekayasa nilai ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Komponen Sistem Value Engineering

(8)

8 2.3 Metodologi Rekayasa Nilai (Value Engineering)

Metodologi baku untuk melakukan kajian rekayasa nilai (value engineering) menurut L.D Miles dibagi menjadi 5 fase rencana kerja :

1. Information phase

Tahap informasi dalam value engineering ditunjukkan untuk mendapatkan informasi seoptimal mungkin dari tahap desain suatu proyek. Informasi tersebut antara lain berupa latar belakang yang memberikan informasi yang membawa kepada desain proyek, asumsi-asumsi yang digunakan, dan sensitivitas dari biaya yang diperlukan dalam bangunan gedung. Aktifitas-aktifitas yang umum dilaksanakan pada tahap ini adalah:

a. Mendapatkan data proyek dan informasi dan dokumen kunci seperti scope definisi pekerjaan, gambar-gambar, laporan spesifikasi, informasi detail biaya proyek, data kualitas, inforamsi pemasaran, flow charts proses, dan lain-lain. Tool yang digunakan antara lain: Quality Function Deployment, Voice of Customer.

b. Mengidentifikasi dan memprioritaskan pada masalah yang sedang diamati.

Selanjutnya mendefinisikan scope dan sasaran studi. Tool yang dapat digunakan antara lain: SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats), Project Charter.

c. Mengidentifikasi dan memprioritaskan pada masalah yang sedang diamati.

Selanjutnya mendefinisikan scope dan sasaran studi. Tool yang dapat digunakan antara lain: SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats), Project Charter.

d. Memahami lingkup proyek, jadwal, budget, biaya, risiko, kinerja non moneter.

e. Mengidentifikasi fungsi proyek pada level tinggi.

f. Mengkonfirmasi parameter kesuksesan.

2. Creative phase

Tahap ini merupakan fase untuk mengembangkan sebuah kuantitas ide-ide yang berhubungan dengan cara lain untuk kinerja fungsi, untuk itu diperlukan adanya permunculan ide-ide guna memperbanyak alternatif-alternatif yang akan dipilih.

Alternatif tersebut dapat dikaji dari segi desain, bahan, waktu pelaksanaa, metode pelaksanaan, dan lain-lain. Kriteria-kriteria tersebut nantinya sebagai bahan evaluasi

(9)

9 untuk memilih alternatif yang dipilih. Kegiatan-kegiatan umum yang dilakukan pada tahap ini adalah:

a. Melakukan latihan pemanasan kreatif.

b. Menetapkan peraturan-peraturan yang melindungi lingkungan kreatif yang dikembangkan. Tools yang digunakan: Creativity “Ground Rules”.

c. Menggunakan teknik stimulasi ide yang dapat meningkatkan nilai. Tools yang digunakan: Brainstroming, Gordon Technique, Nominal Group Technique, TRIZ, Synetics.

d. Mengembangkan ide alternatif yang dapat meningkatkan nilai.

Pada akhir fase ini akan dihasilkan daftar ide-ide yang memuat alternatifalternatif lain untuk menjalankan masingmasing fungsi yang memiliki peluang potensi bagi peningkatan nilai (fungsi dengan nilai rasio cost to worth lebih besar dari 1:1).

3. Judgment phase

Tahap judgment merupakan tahap mengurangi kuantitas ideide yang harus diidentifikasi untuk daftar pendek ide-ide dengan potensi yang besar untuk meningkatkan proyek. Ide-ide yang ingin dihasilkan pada tahap ini adalah ide-ide yang terkait dengan berbagai alternatif lain untuk menjalankan fungsi tertentu, fungsi yang berpotensi bagi peningkatan nilai proyek. Banyak tool yang dapat digunakan untuk memunculkan ide kreatif. Pada umumnya, memunculakan ide kreatif bagi para engineer bukanlah hal yangmudah karena mereka cenderung untuk menemukan solusi dengan cepat. Untuk mengendalikan hal ini, maka engineer harus mengikuti seluruh tahapan yang ada dalam job plan dan menaaati semua aturan dalam fase ini. Kegiatan- kegiatan umum yang dilakukan pada tahap ini adalah:

a. Menjelaskan dan mengkategorikan setiap ide untuk mengembangkan sebuah pemahaman.

b. Mendiskusikan bagaimana ide-ide berdampak pada biaya proyek, dan kinerja parameter-parameter. Tools yang digunakan: T-Charts.

c. Memilih dan memprioritaskan ide-ide untuk pengembangan selanjutnya. Tools yang digunakan: Pugh Analysis, Kepner-Tregoe, Life Cycle Coasting.

d. Menjelaskan bagaimana ide-ide dituliskan sebagai stand-alone risk-reward invesment proposals.

4. Development phase

(10)

10 Tahap ini merupakan fase analisis lanjutan dan mengembangkan daftar pendek ide-ide dan pengembangan ini dengan memperhitungkan alternatif-alternatif value.

Kegiatan-kegiatan umum pada fase ini adalah :

a. Membandingkan kesimpulan studi dengan syarat kesuksesan selama fase informasi dan fase analisisfungsi.

b. Menyiapan sebuah tuliasan menganai alternatif nilai untuk setia ide yang dipilih untuk pengembangan selanjutnya.

c. Menaksir dan mengalokasikan risiko dan biaya denga tepat.

d. Mengadakan analisa cost-benefit.

e. Mengakhiri perkembangan alternatif awal.

f. Mengembangkan sebuah rencana tindakan untuk mendefinisikan langkahlangkah implementasi untuk setiap alternatif nilai (value).

Setelah diperoleh alternatif, selanjutnya dihitung biayanya dan biaya siklus hidup bagi masing-masing alternatif terbaik. Alternatif terbaik ini perlu didukung sebanyak mungkin informasi-informasi teknisnya. Bentuk dukungan informasi teknis meliputi : a. Uraian tertulis tentang konsep asli dan alternatif yangdiajukan.

b. Backup teknis, tapi tidak dibatasi pada, seperti perhitungan, catalogue cut, informasi vendor.

c. Keuntungan dan kerugian alternatif.

d. Pembahasan tentang berbagai alternatif untuk mengkomunikasikan ide secara jelas, termasuk informasi berkaitan dengan pelaksanaan seperti biaya, jadwal, potensi konflik.Informasi biaya meliputi biaya awal dan biaya siklus hidup (life-cycle cost), yang menanyakan perbedaan antara biaya rancangan asli dan biaya alternatif secara jelas.

5. Recommendation phase

Tahap ini merupakan fase terakhir pada rencana kerja rekayaya nilai adalah tahap rekomendasi. Pada tahap ini dipilih satu alternatif desain terbaik dengan memberikan dasar-dasar pertimbangannya. Dalam tahap ini, ada tiga hal yang harus dilakukan, yaitu:

(11)

11 a. Meninjau semua solusi alternatif yang diajukan dengan sangat hati-hati dan mendetail untuk meyakinkan bahwa nilai yang tinggi dan penghematan yang signifikanlah yang benar-benar ditawarkan.

b. Proposal yang dibuat untuk pihak managemen proyek harus bagus dan akurat.

c. Mempresentasikan sebuah rancangan untuk mengimplementasikan.

Alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan hasil studi ini adalah berupa tabel usulan.

(12)

12 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek yang diambil pada penelitian tugas akhir ini adalah pembangunan proyek Gedung Laboratorium Ichthyology, Fisiologi Hewan Air dan Museum Zoologicium Ichthyologicum Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Pada penerapan rekayasa nilai ini digunakan metode atau teknik Rencana Kerja Rekayasa Nilai (Job Plan) menurut L.D. Miles yaitu tahap informasi, tahap kreatif, tahap penilaian, tahap pengembangan, dan tahap rekomendasi.

3.2 Deskripsi Umum Proyek

Deskripsi objek penelitiaaan adalah sebagai berikut :

Nama Proyek : Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Perikanan Universitas Negeri Brawijaya

Lokasi : Jl. Raya Sumbersari Universitas Brawijaya Malang Pemilik Proyek : Universitas Brawijaya Malang

Kontraktor : PT. ANDIKA IMOERATOR PERSADA Masa Pelaksanaan : 17 minggu = 120 hari kalender

Gambar 3.1 Peta lokasi dan Tampak Rencana Proyek

(13)

13

Gambar 3.2 Tampak Samping Gedung Gambar 3.2 Tampak Depan Gedung

3.3 Tahapan Pengertian Tugas Akhir 1. Penyusunan Latar Belakang

Menjelaskan mengenai semua hal yang melatar belakangi tugas akhir ini perlu untuk dilakukan.

2. Perumusan Masalah

Mengidentifikasi masalah yang akan diselesaikankan melalui tujuan dalam tugas akhir ini.

3. Studi Literatur

Pada tahapan ini dilakukan studi atau mempelajari literatur yang berkaitan dan mendukung pengerjaan tugas akhir ini.

4. Pengumpulan Data

Mengumpulkan data-data yang diperoleh dari konsultan perencana dan kontraktor untuk dilakukan analisa, yaitu berupa gambar desain perencanaan, Rencana Kerja Syarat (RKS), Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan daftar harga bahan & material yang diproleh dari brosur atau jurnal harga material untuk menghitung biaya alternatif yang dipilih.

5. Analisa Data

Melakukan proses penerapan metode rekayasa nilai menggunakan beberapa tahapan pekerjaan yang disebut dengan analisa rencana kerja rekayasa nilai menurut L.D. Miles dari data-data yang sudah terkumpul.

6. Tahap Informasi

Pada tahap ini dilakukan identifikasi item pekerjaan berbiaya tinggi dengan cara menyusun bagan cost breakdown structure, kemudian diurutkan dari biaya tertinggi

(14)

14 hingga terendah kedalam tabel cost model lalu di plotkan pada grafik distribusi pareto untuk mengetahui item pekerjaan apa yang menghabiskan 20% biaya. Setelah itu dilakukan analisa fungsi untuk item pekerjaan berbiaya tinggi dari analisa sebelumnya. Pada tahapan analisa fungsi akan dilakukan perbandingan nilai cost dengan worth (C/W), apabila didapat nilai C/W > 2 maka item pekerjaan tersebut mengindikasikan bahwa memiliki biaya yang tidak perlu.

7. Tahap Kreatif

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan alternatif desain baru dari masingmasing item pekerjaan yang memiliki nilai C/W > 2. Pengumpulan alternatif dilakukan dengan teknik brainstorming, survey internet, dan diskusi dengan pihak yang berpengalaman.

8. Tahap Penilaian dan Pengembangan

Pada tahapan ini dilakukan dua macam analisa. Yang pertama yaitu analisa biaya daur hidup, dimana setiap alternatif desain dari masing-masing pekerjaan dihitung biaya daur hidupnya (Life Cycle Cost Analysis/LCC). Yang kedua yaitu Analysis Hierarchy Proses/AHP. AHP digunakan untuk memilih atau menyeleksi alternatif desain mana yang akan direkomendasikan untuk digunakan.

9. Tahap Rekomendasi

Pada tahap rekomendasi dilakukan pelaporan dan perekomendasian desain baru dari alternatif desain terpilih.

10. Kesimpulan

Pada tahapan ini disampaikan rangkuman hasil analisa serta menjawab perumusan masalah yang mendasari tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu menyebutkan item pekerjaan yang perlu dilakukan rekayasa nilai, menjelaskan alternatif desain terbaik, serta memaparkan besarnya penghematan yang didapat dari rekayasa nilai terhadap item pekerjaan terpilih.

3.4 Diagram Alir Pengerjaan Tugas Akhir

Arus kegiatan tugas besar secara keseluruhan dirancang sebaiknya, karena arus kegiatan adalah pedoman dalam mengadakan suatu analisis terhadap suatu elemen bangunan dan mengetahui prestasi yang telah dicapai dalam penelitian ini. Adapun arus kegiatan tugas besar adalah sebagai berikut :

(15)

15

(16)

16

Gambar 3.4 Bagan Alir Metodologi Penelitian

(17)

17 BAB IV

PENERAPAN REKAYASA NILAI

4.1 Tahap Informasi

Tahap informasi merupakan tahap paling awal dari penerapan rekayasa nilai. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan informasi yang berhubungan dengan proyek gedung laboratorium fakultas perikanan Universitas Brawijaya untuk kemudian digunakan pada tahap rekayasa nilai berikutnya. Langkah – langkah pada tahap informasi ini adalah biodata objek penelitian, menentukan breakdown cost model, menyusun cost model dan melakukan analisa fungsi. Item pekerjaan yang akan dianalisa rekayasa nilai adalah item pekerjaan arsitektur dan struktur.

4.1.1 Biodata Proyek

Deskripsi objek penelitiaaan adalah sebagai berikut :

Nama Proyek : Proyek Pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas Perikanan Universitas Negeri Brawijaya

Lokasi : Jl. Raya Sumbersari Universitas Brawijaya Malang Pemilik Proyek : Universitas Brawijaya Malang

Kontraktor : PT. ANDIKA IMOERATOR PERSADA Masa Pelaksanaan : 17 minggu = 120 hari kalender

4.1.2 Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data ini didapatkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek gedung laboratorium fakultas perikanan Universitas Brawijaya, dari RAB tersebut selanjutnya perlu dilakukan pengelompokan baru dengan cara menggolongkan item pekerjaan yang sejenis per fungsi item agar mudah dilakukan analisa pada tahap berikutnya.

4.1.3 Breakdown Rencana Anggaran Biaya

Analisa Breakdown dilakukan dengan mengidentifikasi pekerjaan yang akan di VE dengan hukum Paretto pada proyek pembangunan Laboratorium Falkultas Perikanan Unversitas Brawijaya Malang.

(18)

18 Menurut hukum Paretto 20% item yang terpilih harus mempunyai total cost 80% dari total biaya.

4.1.4 Menganalisis Fungsi

Analisis fungsi bertujuan mengklasifikasi fungsi utama maupun fungsi penunjang. Pada analisi fungsi menggunakan metode diagram FAST yang dilakukan pada item pekerjaan yang akan dikaji berdasarkan hasil analisis pareto.

Menurut Dell’ Isola (2008), fungsi suatu barang dan jasa merupakan jawaban atas

“dapat melakukan apa benda, barang, jasa tersebut”. Dimana fungsi dalam value engineering ada dua yaitu:

a. Fungsi primer, fungsi yang mendasari dasar diadakannya barang atau jasa tersebut, fungsi ini untuk menjawab pertanyaan “apa yang harus dilakukan”

oleh barang atau jasa tersebut.

b. Fungsi sekunder yaitu fungsi yang sangat situasional serta kondisional dan bergantung pada pembeli dan pemanfaatannya.

4.2 Tahap Kreatif

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan alternatif-alternatif dari masing-masing item pekerjaan. Berikut merupakan uraian dari tahap kreatif

a. Pekerjaan Pasang lantai granit cina 40/40 cm warna terang, setara merk Indogress Alternatif dari pekerjaan pasang lantai granit setara Indogress adalah seperti berikut :

No Komponen

A1 Granit arna arcano grey

A2 Granit Essenza Marble Look Polished Copernicia A3 Granit tile matt unpolish engress

A4 Granit ceranosa

A5 Granit roman dpalloza pine

b. Pekerjaan Pasang list keramik dinding 8/20 cm, setara merk Roman

Berikut merupakan beberapa alternatif dari pekerjaan Pasang list keramik dinding 8/20 cm, setara merk Roman :

(19)

19

No Komponen

A1 list kayu jati grade A A2 list PVC

A3 list alumunium A4 list GRC A5 list kayu HDF

c. Pekerjaan Pasang list plafond gypsum 10/10 cm

Berikut merupakan beberapa alternatif dari pekerjaan Pasang list plafond gypsum 10/10 cm :

No Komponen

A1 lis plafon pvc A2 lis plafon kayu A3 border lis foam A4 lis gypsum polos A5 lis plafon kayu motif

d. Pekerjaan pasang kusen alumunium coklat 4” tebal 1,3 mm

Berikut merupakan beberapa alternatif dari pekerjaan pasang kusen alumunium coklat 4” tebal 1,3 mm :

No Komponen

A1 Kusen Alumunium HP Metal 4”

A2 Kusen Alumunium Aluprima 4”

A3 Kusen Alumunium Forta 4”

e. Pekerjaan pasang slot pintu

Berikut merupakan beberapa alternatif dari pekerjaan pasang slot pintu :

No Komponen

A1 Dekson KS Z08A

(20)

20 A2 Soligen Kunci Sliding

A3 Dolomite Kunci Kotak SUS 304

f. Pekerjaan pasang engsel pintu 4”

Berikut merupakan beberapa alternatif dari pekerjaan pasang engsel pintu 4” :

No Komponen

A1 Dekson Engsel

A2 Dows Engsel 4”

A3 E-lock Engsel

g. Pekerjaan pasang daun pintu kaca 5 mm, frame alumunium

Berikut merupakan beberapa alternatif dari pekerjaan pasang daun pintu kaca 5 mm :

No Komponen

A1 Daun Pintu Kayu

A2 Daun Pintu Polycarbonate, frame plastik A3 Daun Pintu Akliric, frame PVC

h. Pekerjaan pasang keramik dinding dan Meja beton 30/30 cm

Berikut merupakan beberapa alternatif dari pekerjaan pasang keramik dinding dan Meja beton 30/30 cm :

No Komponen

A1 Keramik Dinding Biasa 30/30

A2 Walpaper Vinyl

A3 Dinding Platinium 30/30

i. Pekerjaan pasang lantai granit cina 60/60 cm

Berikut merupakan beberapa alternatif dari pekerjaan pasang lantai granit cina 60/60 cm :

(21)

21

No Komponen

A1 Keramik Platinium 60/60 A2 Keramik Asia Tile 60/60

A3 Kayu Palet

j. Pekerjaan pasang plafon gypsum board 9 mm + rangka metal furing setara merk Jayaboard (Lantai 1)

Berikut merupakan beberapa alternatif dari pekerjaan pasang plafon gypsum board 9 mm + rangka metal furing setara merk Jayaboard (Lantai 1) :

No Komponen

A1 Plafon PVC A2 Plafon Eternit A3 Plafon Metal

A4 Plafon GRC Board 4 mm A5 Plafon Kayu FJL Keruing k. Pekerjaan pasang atap genteng metal

Berikut merupakan beberapa alternatif dari pekerjaan pasang atap genteng metal :

No Komponen

A1 Atap Polycarbonate A2 Atap Aspal atau Bitumen A3 Atap Keramik

A4 Atap Genteng Tanah Liat A5 Atap Asbes

l. Pekerjaan pasang stepnosing keramik

Berikut merupakan beberapa alternatif dari pekerjaan pasang stepnosing keramik :

No Komponen

A1 Stepnosing Granit A2 Stepnosing Karet A3 Stepnosing Stainless

(22)

22 A4 Stepnosing Parket

m. Pekerjaan dinding keramik 20/25

No Komponen

A1 Pasang keramik dinding KM/WC

20/25, setara merk Mulia

A2 Pasang keramik dinding KM/WC

20/25, setara merk Pegasus

A3 Pasang keramik dinding KM/WC

20/25, setara merk Unicorn

A4 Pasang keramik dinding KM/WC

25/40, setara merk Platinum

A5 Pasang keramik dinding KM/WC

20/25, merk Asia Tile

n. Pekerjaan pintu panel

No Komponen

1 Pintu panel MDF (medium density fiber)

2 Pintu panel blockboard 3 Pintu panel HDF (high density

fiber)

4 Pintu panel kayu meranti 5 Pintu panel UPVC o. Pekerjaan cat eksterior

No Komponen

1

Pengecatan dinding eksterior Propan Decorshield

2

Pengecatan dinding eksterior Propan Decorflex

3

Pengecatan dinding eksterior Nippon Weatherbond Solareflect 4

Pengecatan dinding eksterior Belmont All in One

5

Pengecatan dinding eksterior Jotun Jotaplast

(23)

23 4.3 Tahapan Penilaian & Pengembangan

Pada tahap ini akan dilakukan analisa untuk menentukan salah satu desain dari berbagai alternatif yang merupakan alternatif terbaik. Untuk menentukan alternatif terbaik terdapat dua tahapan yaitu tahap Analisis Life Cycle Cost (LCC) dan Metode Untung-Rugi.

4.3.1 Analisis Biaya Daur Hidup (Life Cycle Cost/ LCC)

Analisis biaya siklus hidup digunakan untuk menghitung alternatif berdasarkan kriteria biaya. Pada analisis biaya siklus hidup proyek, variable biaya yang diperhitungkan antara lain :

1. Initial Cost = Biaya konstruksi

2. Operational Cost = Biaya pengoperasian 3. Maintenance Cost = Biaya perawatan

4. Replacement Cost = Biaya penggantian material 5. Salvage Cost = Nilai sisa pada akhir umur investasi

a. Pekerjaan Pasang lantai granit cina 40/40 cm warna terang, setara merk Indogress

1. Harga Awal

2. I n i t i a l

Cost

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Granit Indogress 630 m2 Rp 303.892,10 Rp 191.452.023,00 A1 Granit arna arcano

grey 630 m2 Rp 169.500,00 Rp 106.785.000,00

A2

Granit Essenza Marble Look Polished Copernicia

630 m2 Rp 252.000,00 Rp 158.760.000,00

A3 Granit tile matt

unpolish engress 630 m2 Rp 180.000,00 Rp 113.400.000,00 A4 Granit ceranosa 630 m2 Rp 166.743,00 Rp 105.048.090,00 A5 Granit roman dpalloza

pine 630 m2 Rp 182.000,00 Rp 114.660.000,00

(24)

24 Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Plat lantai 630 m2 Rp 502.232,00 Rp 316.406.160,00 2 Screed 35 mm 630 m2 Rp 68.100,00 Rp 42.903.000,00 3 Granit indogress 630 m2 Rp 303.892,10 Rp 191.452.023,00 4 Plint homogenius 64 m2 Rp 88.200,00 Rp 5.644.800,00

Total harga Rp 556.405.983,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Plat lantai 630 m2 Rp 502.232,00 Rp 316.406.160,00 2 Screed 35 mm 630 m2 Rp 68.100,00 Rp 42.903.000,00 3 Granit arna arcano grey 630 m2 Rp 169.500,00 Rp 106.785.000,00 4 Plint homogenius 64 m2 Rp 88.200,00 Rp 5.644.800,00

Total harga Rp 471.738.960,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Plat lantai 630 m2 Rp 502.232,00 Rp 316.406.160,00 2 Screed 35 mm 630 m2 Rp 68.100,00 Rp 42.903.000,00

3

Granit Essenza Marble

Look Polished

Copernicia

630 m2 Rp 252.000,00 Rp 158.760.000,00

4 Plint marmer 64 m2 Rp 44.302,00 Rp 2.835.328,00

Total harga Rp 520.904.488,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Plat lantai 630 m2 Rp 502.232,00 Rp 316.406.160,00 2 Screed 35 mm 630 m2 Rp 68.100,00 Rp 42.903.000,00 3 Granit tile matt unpolish

engress 630 m2 Rp 180.000,00 Rp 113.400.000,00 4 Plint kayu 64 m2 Rp 82.682,00 Rp 5.291.648,00

Total harga Rp 478.000.808,00

Biaya Konstruksi

(25)

25 No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Plat lantai 630 m2 Rp 502.232,00 Rp 316.406.160,00 2 Screed 35 mm 630 m2 Rp 68.100,00 Rp 42.903.000,00 3 Granit ceranosa 630 m2 Rp 166.743,00 Rp 105.048.090,00 4 Plint keramik 64 m2 Rp 74.820,00 Rp 4.788.480,00

Total harga Rp 469.145.730,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Plat lantai 630 m2 Rp 502.232,00 Rp 316.406.160,00 2 Screed 35 mm 630 m2 Rp 68.100,00 Rp 42.903.000,00 3 Granit roman dpalloza

pine 630 m2 Rp 182.000,00 Rp 114.660.000,00

4 Plint homogenius 64 m2 Rp 88.200,00 Rp 5.644.800,00

Total harga Rp 479.613.960,00

3. Operational Cost

A0=A1=A2=A3=A4=A5=0 4. Maintenance Cost

No Komponen Periode ulang Biaya/m2 (Rp) Volume Total biaya (Rp) 1 Granit Indogress 1 tahun Rp 303.892,10 630 Rp 191.452.023,00 2 Granit arna arcano

grey 1 tahun Rp 169.500,00 630 Rp 106.785.000,00 3

Granit Essenza Marble Look Polished

Copernicia

1 tahun Rp 252.000,00 630 Rp 158.760.000,00 4 Granit tile matt

unpolish engress 1 tahun Rp 180.000,00 630 Rp 113.400.000,00 5 Granit ceranosa 1 tahun Rp 166.743,00 630 Rp 105.048.090,00 6 Granit roman dpalloza

pine 1 tahun Rp 182.000,00 630 Rp 114.660.000,00

No Harga (Rp) n i Biaya (Rp)

(P/A,i%,n) 1 Rp 22.050.000,00 10 0,1 Rp 46.305.000,00 2 Rp 22.050.000,00 10 0,1 Rp 46.305.000,00 3 Rp 22.680.000,00 10 0,1 Rp 47.628.000,00 4 Rp 17.640.000,00 10 0,1 Rp 37.044.000,00 5 Rp 17.010.000,00 10 0,1 Rp 35.721.000,00 6 Rp 17.955.000,00 10 0,1 Rp 37.705.500,00

(26)

26 5. Replacement Cost

No Komponen Volume Satuan Harga satuan (Rp) Harga total (Rp) 1 Granit Indogress 630 m2 Rp 303.892,10 Rp 191.452.023,00 2 Plint homogenius 64 m2 Rp 88.200,00 Rp 5.644.800,00

Total Rp 197.096.823,00

No Komponen Volume Satuan Harga satuan (Rp) Harga total (Rp) 1 Granit arna arcano grey 630 m2 Rp 169.500,00 Rp 106.785.000,00 2 Plint homogenius 64 m2 Rp 88.200,00 Rp 5.644.800,00

Total Rp 112.429.800,00

No Komponen Volume Satuan Harga satuan (Rp) Harga total (Rp) 1 Granit Essenza Marble

Look Polished Copernicia 630 m2 Rp 252.000,00 Rp 158.760.000,00 2 Plint marmer 64 m2 Rp 44.302,00 Rp 2.835.328,00

Total Rp 161.595.328,00

No Komponen Volume Satuan Harga satuan (Rp) Harga total (Rp) 1 Granit tile matt unpolish

engress 630 m2 Rp 180.000,00 Rp 113.400.000,00

2 Plint kayu 64 m2 Rp 82.682,00 Rp 5.291.648,00

Total Rp 118.691.648,00

No Komponen Volume Satuan Harga satuan (Rp) Harga total (Rp) 1 Granit ceranosa 630 m2 Rp 166.743,00 Rp 105.048.090,00 2 Plint keramik 64 m2 Rp 74.820,00 Rp 4.788.480,00

Total Rp 109.836.570,00

No Komponen Volume Satuan Harga satuan (Rp) Harga total (Rp) 1 Granit roman dpalloza

pine 630 m2 Rp 182.000,00 Rp 114.660.000,00

2 Plint homogenius 64 m2 Rp 88.200,00 Rp 5.644.800,00

Total Rp 120.304.800,00

(27)

27 No Total biaya n i Biaya (P/F, i%, n)

1 Rp 197.096.823,00 10 0,1 Rp 413.903.328,30 No Total biaya n i Biaya (P/F, i%, n) 1 Rp 112.429.800,00 10 0,1 Rp 236.102.580,00 No Total biaya n i Biaya (P/F, i%, n) 1 Rp 161.595.328,00 10 0,1 Rp 339.350.188,80 No Total biaya n i Biaya (P/F, i%, n) 1 Rp 118.691.648,00 10 0,1 Rp 249.252.460,80 No Total biaya n i Biaya (P/F, i%, n) 1 Rp 109.836.570,00 10 0,1 Rp 230.656.797,00 No Total biaya n i Biaya (P/F, i%, n) 1 Rp 120.304.800,00 10 0,1 Rp 252.640.080,00

6. Salvage Value

b. PekerjaanPasang list keramik dinding 8/20 cm, setara merk Roman 1. H

a r g a

A w a l

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 lis keramik 8/20

(granit) 12 m Rp

67.039,25

Rp 804.471,00 A1 list kayu jati grade A 12 m Rp

60.000,00

Rp 720.000,00

A2 list PVC 12 m Rp

32.000,00

Rp 384.000,00

A3 list alumunium 12 m Rp

25.000,00

Rp 300.000,00

A4 list GRC 12 m Rp

30.000,00

Rp 360.000,00

A5 list kayu HDF 12 m Rp

35.000,00

Rp 420.000,00

(28)

28 2. Initial Cost

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Semen gresik 12 m Rp 52.000,00 Rp 52.000,00 2 Plin keramik 12 m Rp 67.039,25 Rp 804.471,00

Total harga Rp 856.471,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Semen SCG 12 m Rp 42.900,00 Rp 42.900,00 2 list kayu jati

grade A 12 m Rp 60.000,00 Rp 720.000,00

Total harga Rp 762.900,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Semen tiga roda 12 m Rp 53.000,00 Rp 53.000,00 2 list PVC 12 m Rp 32.000,00 Rp 384.000,00

Total harga Rp 437.000,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Semen holcim 12 m Rp 40.000,00 Rp 40.000,00 2 list alumunium 12 m Rp 25.000,00 Rp 300.000,00

Total harga Rp 340.000,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total 1 Semen merah

putih 12 m Rp 42.000,00 Rp 42.000,00 2 list GRC 12 m Rp 30.000,00 Rp 360.000,00

Total harga Rp 402.000,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Semen dynamix 12 m Rp 44.000,00 Rp 44.000,00

(29)

29 2 list kayu HDF 12 m Rp 35.000,00 Rp 420.000,00

Total harga Rp 464.000,00

3. Operational Cost

A0=A1=A2=A3=A4=A5=0 4. Maintenance Cost

No Komponen Periode

ulang

Biaya/m2

(Rp) Volume Total biaya (Rp) 1 lis keramik 8/20 (granit) 1 tahun Rp67.039,25 12 Rp 804.471,00 2 Plint kayu jati grade A 1 tahun Rp60.000,00 12 Rp 720.000,00 3 Plint PVC 1 tahun Rp32.000,00 12 Rp 384.000,00 4 Plint alumunium 1 tahun Rp25.000,00 12 Rp 300.000,00 5 Plint GRC 1 tahun Rp30.000,00 12 Rp 360.000,00 6 Plint kayu HDF 1 tahun Rp35.000,00 12 Rp 420.000,00

(30)

30 5. Replacement Cost

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Semen gresik 12 m Rp 52.000,00 Rp 52.000,00 2 Plin keramik 12 m Rp 67.039,25 Rp 804.471,00

Total harga Rp 856.471,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Semen SCG 12 m Rp 42.900,00 Rp 42.900,00 2 list kayu jati grade A 12 m Rp 60.000,00 Rp 720.000,00

Total harga Rp 762.900,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Semen tiga roda 12 m Rp 53.000,00 Rp 53.000,00 2 list PVC 12 m Rp 32.000,00 Rp 384.000,00

Total harga Rp 437.000,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Semen holcim 12 m Rp 40.000,00 Rp 40.000,00 2 list alumunium 12 m Rp 25.000,00 Rp 300.000,00

Total harga Rp 340.000,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

No Harga (Rp) N i Biaya (Rp) (P/A,i%,n)

1 Rp 804.471,00 10 0,1 Rp 1.689.389,10 2 Rp 720.000,00 10 0,1 Rp 1.512.000,00 3 Rp 384.000,00 10 0,1 Rp 806.400,00 4 Rp 300.000,00 10 0,1 Rp 630.000,00 5 Rp 360.000,00 10 0,1 Rp 756.000,00 6 Rp 420.000,00 10 0,1 Rp 882.000,00

(31)

31 1 Semen merah putih 12 m Rp 42.000,00 Rp 42.000,00 2 list GRC 12 m Rp 30.000,00 Rp 360.000,00

Total harga Rp 402.000,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Semen dynamix 12 m Rp 44.000,00 Rp 44.000,00 2 list kayu HDF 12 m Rp 35.000,00 Rp 420.000,00

Total harga Rp 464.000,00

6. Salvage Value

c. Pekerjaan Pasang list plafond gypsum 10/10 cm 1. Harga Awal

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 lis plafon gypsum 264 m Rp 36.472,25 Rp 9.628.674,00 A1 lis plafon pvc 264 m Rp 23.500,00 Rp 6.204.000,00 No Total biaya n i Biaya (P/F, i%, n)

1 Rp 856.471,00 10 0,1 Rp 1.798.589,10 No Total biaya n i Biaya (P/F, i%, n) 1 Rp 762.900,00 10 0,1 Rp 1.602.090,00 No Total biaya n i Biaya (P/F, i%, n) 1 Rp 437.000,00 10 0,1 Rp 917.700,00 No Total biaya n i Biaya (P/F, i%, n) 1 Rp 340.000,00 10 0,1 Rp 714.000,00 No Total biaya n i Biaya (P/F, i%, n) 1 Rp 402.000,00 10 0,1 Rp 844.200,00 No Total biaya n i Biaya (P/F, i%, n) 1 Rp 464.000,00 10 0,1 Rp 974.400,00

(32)

32 A2 lis plafon kayu 264 m Rp 18.000,00 Rp 4.752.000,00 A3 border lis foam 264 m Rp 13.000,00 Rp 3.432.000,00 A4 lis gypsum polos 264 m Rp 12.000,00 Rp 3.168.000,00 A5 lis plafon kayu

motif 264 m Rp 28.000,00 Rp 7.392.000,00

2. Initial Cost Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Perekat 3 buah Rp 24.000,00 Rp 24.000,00 2 lis plafon gypsum 264 m Rp 36.472,25 Rp 9.628.674,00

Total harga Rp 9.652.674,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Perekat 3 buah Rp 24.000,00 Rp 24.000,00 2 lis plafon pvc 264 m Rp 23.500,00 Rp 6.204.000,00

Total harga Rp 6.228.000,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Semen tiga roda 3 m Rp 24.000,00 Rp 24.000,00 2 lis plafon kayu 264 m Rp 18.000,00 Rp 4.752.000,00

Total harga Rp 4.776.000,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Semen holcim 3 m Rp 24.000,00 Rp 24.000,00 2 border lis foam 264 m Rp 13.000,00 Rp 3.432.000,00

Total harga Rp 3.456.000,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Semen merah

putih 3 m Rp 24.000,00 Rp 24.000,00

(33)

33 2 lis gypsum polos 264 m Rp 12.000,00 Rp 3.168.000,00

Total harga Rp 3.192.000,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Semen dynamix 3 m Rp 24.000,00 Rp 24.000,00 2 lis plafon kayu

motif 264 m Rp 28.000,00 Rp 7.392.000,00

Total harga Rp 7.416.000,00

3. Operational Cost

A0=A1=A2=A3=A4=A5=0 4. Maintenance Cost

No Komponen Periode ulang

Biaya/m2

(Rp) Volume Total biaya (Rp) 1 lis plafon

gypsum 1 tahun

Rp36.472,25 264 Rp 9.628.674,00 2 lis plafon pvc 1 tahun

Rp23.500,00 264 Rp 6.204.000,00 3 lis plafon kayu 1 tahun

Rp18.000,00 264 Rp 4.752.000,00 4 border lis foam 1 tahun

Rp13.000,00 264 Rp 3.432.000,00 5 lis gypsum

polos 1 tahun

Rp12.000,00 264 Rp 3.168.000,00 6 lis plafon kayu

motif 1 tahun

Rp28.000,00 264 Rp 7.392.000,00

No Harga (Rp) n i Biaya (Rp)

(P/A,i%,n) 1 Rp 9.628.674,00 10 0,1 Rp 20.220.215,40 2 Rp 6.204.000,00 10 0,1 Rp 13.028.400,00 3 Rp 4.752.000,00 10 0,1 Rp 9.979.200,00 4 Rp 3.432.000,00 10 0,1 Rp 7.207.200,00

(34)

34 5 Rp 3.168.000,00 10 0,1 Rp 6.652.800,00

6 Rp 7.392.000,00 10 0,1 Rp 15.523.200,00

5. Replacement Cost Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Perekat 3 buah Rp 24.000,00 Rp 24.000,00 2 lis plafon gypsum 264 m Rp 36.472,25 Rp 9.628.674,00

Total harga Rp 9.652.674,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Perekat 3 buah Rp 24.000,00 Rp 24.000,00 2 lis plafon pvc 264 m Rp 23.500,00 Rp 6.204.000,00

Total harga Rp 6.228.000,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Semen tiga roda 3 m Rp 24.000,00 Rp 24.000,00 2 lis plafon kayu 264 m Rp 18.000,00 Rp 4.752.000,00

Total harga Rp 4.776.000,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Semen holcim 3 m Rp 24.000,00 Rp 24.000,00 2 border lis foam 264 m Rp 13.000,00 Rp 3.432.000,00

Total harga Rp 3.456.000,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Semen merah putih 3 m Rp 24.000,00 Rp 24.000,00 2 lis gypsum polos 264 m Rp 12.000,00 Rp 3.168.000,00

Total harga Rp 3.192.000,00

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

(35)

35 1 Semen dynamix 3 m Rp 24.000,00 Rp 24.000,00 2 lis plafon kayu motif 264 m Rp 28.000,00 Rp 7.392.000,00

Total harga Rp 7.416.000,00

No Total biaya n I Biaya (P/F, i%, n) 1 Rp 9.652.674,00 10 0,1 Rp 20.270.615,40 No Total biaya n I Biaya (P/F, i%, n) 1 Rp 6.228.000,00 10 0,1 Rp 13.078.800,00 No Total biaya n I Biaya (P/F, i%, n) 1 Rp 4.776.000,00 10 0,1 Rp 10.029.600,00 No Total biaya n I Biaya (P/F, i%, n) 1 Rp 3.456.000,00 10 0,1 Rp 7.257.600,00 No Total biaya n I Biaya (P/F, i%, n) 1 Rp 3.192.000,00 10 0,1 Rp 6.703.200,00 No Total biaya n i Biaya (P/F, i%, n) 1 Rp 7.416.000,00 10 0,1 Rp 15.573.600,00

6. Salvage Value

d. Pekerjaan Pasang Kusen Alumunium Coklat 4” tebal 1,3 mm 1. Harga Awal

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Kusen Alumunium

YKK 4" 46.8 m Rp

186,886.00 Rp 8,746,264.80 A1 Kusen Alumunium

HP Metal 4" 46.8 m Rp

133,233.00 Rp 6,235,304.40 A2 Kusen Alumunium

Aluprima 4" 46.8 m Rp

145,773.00 Rp 6,822,176.40 A3 Kusen Alumunium

Forta 4" 46.8 m Rp

152,098.00 Rp 7,118,186.40

2. Initial Cost

(36)

36 Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Profil Alumunium YKK 46.8 m Rp 186,886.00 Rp 8,746,264.80

2 Sekrup 4 bh Rp

500.00 Rp 2,000.00

3 Sealent 0.06 tube Rp

38,500.00 Rp 2,310.00

Total harga Rp 8,750,574.80

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Profil Alumunium HP

Metal 46.8 m Rp 133,233.00 Rp 6,235,304.40

2 Sekrup 4 bh Rp

500.00 Rp 2,000.00

3 Sealent 0.06 tube Rp

38,500.00 Rp 2,310.00

Total harga Rp 6,239,614.40

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Profil Alumunium

Aluprima 46.8 m Rp 145,773.00 Rp 6,822,176.40

2 Sekrup 4 bh Rp

500.00 Rp 2,000.00

3 Sealent 0.06 tube Rp

38,500.00 Rp 2,310.00

Total harga Rp 6,826,486.40

Biaya Konstruksi

No Komponen Volume Satuan Harga satuan Harga total

1 Profil Alumunium Forta 46.8 m Rp 152,098.00 Rp 7,118,186.40

2 Sekrup 4 bh Rp

500.00 Rp 2,000.00

3 Sealent 0.06 tube Rp

38,500.00 Rp 2,310.00

Total harga Rp 7,122,496.40

3. Operational Cost A0=A1=A2=A3=0 4. Maintenance Cost

No Komponen Periode

ulang Biaya/m2 (Rp) Volume Total biaya (Rp) 1 Kusen Alumunium YKK

4" 1 tahun Rp 186,886.00 46.8 Rp 8,746,264.80 2 Kusen Alumunium HP 1 tahun Rp 133,233.00 46.8 Rp 6,235,304.40

(37)

37 Metal 4"

3 Kusen Alumunium

Aluprima 4" 1 tahun Rp 145,773.00 46.8 Rp 6,822,176.40 4 Kusen Alumunium Forta

4" 1 tahun Rp 152,098.00 46.8 Rp 7,118,186.40

No Harga (Rp) n i Biaya (Rp)

(P/A,i%,n) 1 Rp

8,746,264.80 10 0.1 Rp

18,367,156.08 2 Rp

6,235,304.40 10 0.1 Rp

13,094,139.24 3 Rp

6,822,176.40 10 0.1 Rp

14,326,570.44 4 Rp

7,118,186.40 10 0.1 Rp

14,948,191.44

5. Replacement Cost

No Komponen Volume Satuan Harga satuan (Rp) Harga total (Rp)

1 Profil Alumunium YKK 46.8 m Rp

186,886.00 Rp 8,746,264.80

2 Sekrup 4 bh Rp

500.00 Rp 2,000.00

Total Rp 8,748,264.80

No Komponen Volume Satuan Harga satuan (Rp) Harga total (Rp)

1 Profil Alumunium HP

Metal 46.8 m Rp

133,233.00 Rp 6,235,304.40

2 Sekrup 4 bh Rp

500.00 Rp 2,000.00

Total Rp 6,237,304.40

No Komponen Volume Satuan Harga satuan (Rp) Harga total (Rp)

1 Profil Alumunium HP

Metal 46.8 m Rp

145,773.00 Rp 6,822,176.40

2 Sekrup 4 bh Rp

44,302.00 Rp 177,208.00

Total Rp 6,999,384.40

No Komponen Volume Satuan Harga satuan (Rp) Harga total (Rp)

1 Profil Alumunium Forta 46.8 m Rp

152,098.00 Rp 7,118,186.40

2 Sekrup 4 bh Rp

82,682.00 Rp 330,728.00

Total Rp 7,448,914.40

No Total biaya n i Biaya (P/F, i%, n)

Gambar

Tabel 2.1 Komponen Sistem Value Engineering
Gambar 3.1 Peta lokasi dan Tampak Rencana Proyek
Gambar 3.4 Bagan Alir Metodologi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Efisiensi usaha dapat dihitung dengan menggunakan nilai R/C rasio, yaitu perbandingan antara penerimaan dan biaya yang dikeluarkan : R/C = TR TC Keterangan : RCR : Return Cost Ratio

Penentuan Nilai parameter Hasil dari pengujian model yang dilakukan pada bab tiga adalah penentuan nilai parameter dengan algoritma Neural Network dan algoritma Neural Network