• Tidak ada hasil yang ditemukan

LARANGAN PERBUATAN ZINA DAN PERGAULAN BEBAS

N/A
N/A
Riecita Chailla Thania

Academic year: 2023

Membagikan "LARANGAN PERBUATAN ZINA DAN PERGAULAN BEBAS"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LARANGAN PERBUATAN ZINA DAN PERGAULAN BEBAS

OLEH : UMMI DESY ARISKA,S.Pd.I

(2)

Pembagian Zina

1. Zina Muhsan

Zina Muhsan yaitu pezina sudah balig, berakal, merdeka, sudah pernah menikah. Hukuman terhadap zina muhsan adalah dirajam (dilempari dengan batu sederhana sampai meninggal).

2. Zina Gairu Muhsan

Zina Ghairu Muhsan yaitu pezina masih lajang,

belum pernah menikah. Hukumannya adalah didera

seratus kali dan diasingkan selama satu tahun.

(3)

Hukuman bagi Pezina dan Penduh Zina

Dalam hukum Islam, zina dikategorikan perbuatan kriminal atau tindak pidana. Sehingga orang yang melakukannya dikenakan sanksi atau

hukuman sesuai dengan syari’at Islam.

1. Hukuman Bagi Pezina Muhsan

Hukuman bagi orang yang melakukan zina muhsan adalah dirajam sampai mati. Hukuman rajam dilakukan dengan cara pelaku dimasukan ke dalam tanah hingga dada atau leher. Tempat untuk melakukan hukuman rajam adalah di tempat yang banyak dilalui manusia atau tempat keramaian.

Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmizi, dan An-Nasa’i.

2. Hukuman Bagi Pezina Gairu Muhsan

Hukuman bagi orang yang melakukan zina ghairu muhsan adalah dera atau pukulan sebanyak 100 (seratus) kali ditambah lagi dengan hukuman mengasingkan atau membuang pelakunya ke tempat yang jauh dari tempat mereka. Hal dini didasarkan pada firman Allah Swt. dalam Q.S. an-

Nūr/24:2 serta hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah dan Zaid bin Khalid.

(4)

3. Hukuman bagi yang Menuduh Zina (Qazaf)

Mengingat beratnya hukuman bagi pelaku zina, hukum Islam telah

menentukan syarat-syarat yang berat bagi terlaksananya hukuman tersebut, antara lain sebagai berikut.

a. Hukuman dapat dibatalkan bila masih terdapat keraguan terhadap peristiwa atau perbauatan zina itu. Hukuman tidak dapat dijalankan setelah benar-benar diyakini tidak terjadi perzinaan.

b. Untuk meyakinkan perihal terjadinya zina tersebut, haruslah ada empat orang saksi laki-laki yang adil. Dengan demikian, kesaksian empat orang wanita tidak cukup untuk dijadikan bukti, sebagaimana empat orang

kesaksian laki-laki yang fasik.

c. Kesaksian empat orang laki-laki yang adil ini pun masih memerlukan syarat, yaitu bahwa setiap mereka harus melihat persis proses zina itu.

d. Andai seorang dari keempat saksi itu menyatakan kesaksian yang lain dari kesaksian tiga orang lainnya atau salah seorang di antaranya

mencabut kesaksiannya, terhadap mereka semuanya dijatuhkan hukuman menuduh zina.

Hukuman bagi penuduh zina terhadap perempuan baik-baik adalah dengan didera sebanyak 80 (delapan puluh) kali deraan. Hal ini didasarkan pada firman Allah Swt. dalam Q.S. An-Nur/24:4.

(5)

Beberapa contoh bahaya zina dalam kehidupan :

– Anak hasil zina akan terlepas dari nasab ayahnya. Anak yang terlepas dari nasab ayahnya maka tidak berhak mendapatkan waris, dan tidak dalam namanya pun tidak dituliskan bin/binti ayahnya. Bisa kita bayangkan saat akad nikah maka si anak disebutkan bin/binti ayah biologisnya yang padahal terlepas nasabnya, tentu pernikahan ini tidak sah dan tidak diketahui bahkan oleh kedua mempelai, lalu bagaimana nasin anak-anak yang lahir setelahnya.

– Zina membuka pintu berbagai macam bencana, seperti

penyakit menular seksual, dan banyak dari penyakit ini yang membahayakan nyawa penderitanya serta belum ditemukan obatnya.

– Zina membuat tingkat perkawinan dan kelahiran menurun, hal ini telah terjadi di bebrapa negara, seperti jepang. Dimana

orang-orang disana memilih untuk tidak menikah karena bisa

melakukan hubungan seksual tanpa menikah.

(6)

Referensi

Dokumen terkait