• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latar Belakang Klasifikasi iklim merupakan pengelompokkan yang didasarkan pada persamaan sifat satu atau lebih unsur iklim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Latar Belakang Klasifikasi iklim merupakan pengelompokkan yang didasarkan pada persamaan sifat satu atau lebih unsur iklim"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 Universitas Muhammadiyah Riau BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Klasifikasi iklim merupakan pengelompokkan yang didasarkan pada persamaan sifat satu atau lebih unsur iklim. Berdasarkan sifat satu atau lebih unsur maka terbentuklah tipe iklim (Prawiwardoyo, 1996). Perubahan tipe iklim menyebabkan terjadinya kenaikan suhu permukaan bumi, perubahan pola hujan, dan pergeseran musim (Boer, 2015). Perubahan iklim salah satunya diakibatkan oleh pemanasan global. Seiring dengan terjadinya perubahan iklim akibat pemanasan global, maka kemungkinan perubahan tipe-tipe iklim sangatlah besar (Umar, 2010). Perubahan iklim secara global akan terus terjadi sejalan dengan peningkatan aktivitas penduduk (Susandi, 2002). Keadaan ini mempercepat terjadinya perubahan iklim yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan iklim dari kondisi normal. Penyimpangan iklim ini memunculkan anomali iklim salah satunya fenomena El-nino dan La-nina (Syakur, 2009). Fenomena El-nino dan La- nina menyebabkan perubahan dan peningkatan curah hujan di beberapa daerah di Indonesia (Sasminto, 2014). Perubahan iklim juga diakibatkan oleh penambahan pos-pos penakar hujan. Penambahan pos-pos penakar hujan dilakukan untuk menyempurnakan data-data hujan. Sehingga kondisi curah hujan di daerah tersebut dapat dipastikan kebenarannya, namun penambahan pos-pos penakar hujan juga menyebabkan terjadinya perubahan tipe-tipe iklim (Syakur, 2009).

Unsur yang paling sering digunakan dalam klasifikasi iklim yaitu suhu dan curah hujan. Klasifikasi iklim yang spesifik didasarkan atas tujuan penggunaannya, misalnya untuk pertanian, penerbangan dan kelautan.

Pengklasifikasian iklim yang spesifik menggunakan data unsur iklim sebagai landasannya, tetapi hanya dengan memilih data unsur-unsur iklim yang berhubungan dan secara langsung mempengaruhi aktivitas dalam bidang tersebut (Lakitan, 2002). Indonesia sebagian besar termasuk zona iklim tropis dan selebihnya zona pegunungan. Pada daerah tropis, suhu sepanjang tahun hampir konstan sedangkan perubahan curah hujan mengakibatkan pergantian musim. Hal ini terjadi karena curah hujan memiliki keragaman dan fluktuasi yang tinggi sehingga curah hujan merupakan unsur iklim yang sangat dominan mencirikan

(2)

Universitas Muhammadiyah Riau

karakteristik dan potensi sumber daya agroklimat di Indonesia (Lakitan, 2002).

Unsur iklim lain seperti cahaya matahari dan angin jarang digunakan dalam menentukan klasifikasi iklim. Cahaya matahari jarang digunakan karena pembagian iklim berdasarkan cahaya matahari sama dengan pembagian iklim berdasarkan garis lintang, sedangkan pembagian iklim berdasarkan angin jarang digunakan karena pergerakan angin tidak konsisten sehingga sulit untuk dijadikan dasar melakukan pembagian iklim (Lakitan, 2002).

BMKG merupakan lembaga pemerintah non departemen Indonesia yang mempunyai tugas melakasanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika. BMKG telah melakukan Klasifikasi iklim di Provinsi Riau pada tahun 2012 menggunakan Metode Oldeman dengan data curah hujan periode 30 tahun (1981-2010). Pada penelitian ini telah dilakukan updating peta dan pergeseran klasifikasi iklim Metode Oldeman dengan data curah hujan periode 10 tahun (2009-2018). Kemudian dilakukan juga pembuatan peta klasifikasi iklim dengan metode Schmidt-Ferguson dengan data curah hujan periode 10 tahun (2009-2018).

1.2. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai :

1. Bagaimana Klasifikasi iklim di Provinsi Riau dengan Metode Oldeman.

2. Bagaimana Klasifikasi iklim di Provinsi Riau dengan Metode Schmidt- Ferguson.

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membuat updating peta untuk melihat pergeseran klasifikasi iklim dengan Metode Oldeman dan membuat peta klasifikasi iklim dengan Metode Schmidt-Ferguson.

1.4. Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini tersedianya peta terupdate klasifikasi iklim dengan Metode Oldeman dan peta klasifikasi iklim dengan Metode Schmidt-Ferguson sebagai bahan pertimbangan pihak yang berwenang untuk mengambil kebijakan.

(3)

Universitas Muhammadiyah Riau

1.5. Batasan masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Data yang digunakan adalah data curah hujan di Provinsi Riau selama 10 tahun (2009-2018)

2. Data curah hujan diambil dari 14 pos hujan utama di Provinsi Riau.

3. Metode yang digunakan untuk menentukan klasifikasi iklim yaitu Metode Oldeman dan Schmidt-Ferguson

(4)

Universitas Muhammadiyah Riau

Referensi

Dokumen terkait

2.7 Curah Hujan Daerah Penelitian Data curah hujan yang dilakukan di daerah penelitian di ambil dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Bandung dari tahun 2009 sampai tahun