• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lebih tepat menggunakan model regresi non-linier Gambar (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Lebih tepat menggunakan model regresi non-linier Gambar (2)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Eviews ~ regresi

Angelina Ika Rahutami Unika Soegijapranata Gasal 2011/2012

(2)

Yang dapat menggunakan Regressi hanya Fungsi

Fungs

i Y = f (X1, X2, …, Xn)

Y: variabel dependen (DV; = 1)

Xi = variabel independen (IV; 1  Xi  n) Misal ada 3 IV:

Y = f (X1, X2, X3, )

: n – 3 ; ceteris paribus; residual ( = Y – )Yˆ ALAT ANALISIS REGRESI

(3)

Syarat Fungsi

1. Persamaan

2. DV di kiri, IV di kanan 3. Tidak bisa ulang-alik

4. Hubungan tingkah laku; bukan hubungan pasti

5. Pengaruh IV terhadap DV harus ada landasan teori ekonominya

Properti Fungsi

oIntercept; autonomous;

konstanta

oParameter, koefisien, slope oAverage, Marginal,

Elastisitas

(4)

PROSEDUR ANALISIS REGRESI

1. Menetapkan Model Ekonomi Y = f (X1, X2, X3, …, )

2. Menetapkan Hipotesa dan Menyusun Landasan Teori Hipotesa

a. One tail H0 : i = 0

HA : i > 0 atau i < 0 b. Two tail H0 : i = 0

HA : i 0 3. Mencari data

A. Primair Cross Section B. Secondair Time Series 4. Membuat Scatter Plot

5. Memilih Model Regresi A. Linier

B. Non-linier

7. Intepretasi hasil dan test diagnostik

6. Melakukan Regresi

4 a.i.r/ekonometrika/2011

(5)

1. Menetapkan Model Ekonomi

Menyusun sendiri

o Penyusun bertanggungjawab pada kualitas ilmiah dari model tersebut (Spesifikasi Model)

o Dasar Teori hubungan DV dan IV harus jelas

Menggunakan model yang sudah ada o Bisa diambil dari artikel, jurnal, dll o Dilarang plagiat

(6)

2. Menetapkan Hipotesa dan Menyusun Landasan Teori

Dasar: Teori Ekonomi atau Kenyataan Ekonomi

One-Tail: Jika Reasonable Sure hanya ada satu arah hubungan DV-IV

Two-Tail: Jika Otherwise

Jumlah hipotesa = jumlah IV + 1

(7)

3. Mencari Data

Data Cross Section. Minimal 100

Data Time Series. Minimal 15

Melengkapi data:

Proksi, backcast, forecast, tetapi jangan intrapolasi.

{Backcast: Pt = (Pt+1/1+g) Forecast: Pt+1

=Pt(1+g) untuk time series}

Jika tidak ada data: penelitian batal

g = pertumbuhan rata-rata

(8)

4. Membuat Scatter Plot dan Memilih Model Regresi

DV

IV

DV

(1) (2) IV

Gambar (1): Lebih tepat menggunakan model regresi non-linier

Gambar (2): Lebih tepat menggunakan model regresi linier

Dari Scatter Plot dapat terdeteksi

kebutuhan akan Dummy Independent Variable

(9)

5. Pemilihan Model Regresi Linier dan Non Linier

Ditentukan oleh Scatter Plot

Diperkuat oleh perbandingan R2 dan F- Statistik

Jika ingin pasti, lihat Catatan 1

Pada Model Non Linier langsung

diperoleh nilai elastisitas dari parameter regresi

Pada Model Linier, elastisitas harus dihitung

(10)

Dari Command window:

ketik LS IMPORTS C GDP

ENTER

Dari menu utama:

QUICK

ESTIMATE EQUATION

EQUATION SPECIFICATION

Y C X1…. (persamaan yg akan diestimasi)

LS (metode estimasi)

OK

Dari workfile,

pilih variabel sesuai urutan dengan CTRL+KLIK,

OPEN (klik kanan)

AS EQUATION

EQUATION SPECIFICATION

Y C X1… (persamaan yang akan diestimasi)

LS (metode estimasi)

OK.

Regresi

(11)

CARA MEMBACA PARAMETER-PARAMETER DALAM REGRESI

Jika Modelnya Linier: Y = A0 + B1 X1 Arti A0 :

Jika X1 tidak berpengaruh maka nilai Y adalah A0

Arti B1 :

Jika X1 naik satu satuan maka nilai Y naik B1 satuan (jika bertanda +)

(12)

Jika Modelnya Non Linier:

Y = Ao X1B1 atau Ln Y = Ln A0 + B1 Ln X1 Arti A0 :

Nilai A0 diperoleh dengan mencari antilog dari Ln A0

A0 adalah nilai Y , jika X1 tidak berpengaruh

Arti B1 :

Jika X1 naik satu persen maka Y akan naik B1 persen (jika bertanda +)

Jika X1 naik satu persen maka Y akan turun

B1 persen (jika bertanda -)a.i.r/ekonometrika/2011 12

(13)

CARA MEMBACA NILAI-NILAI STATISTIK DALAM REGRESI

Nilai t-statistik:

Hipotesa satu arah Hipotesa positif

H0 = nol Ha > nol

Hipotesa negatif H0 = nol

Ha < nol t-stat > t-tabel : H0 ditolak

t-stat < t-tabel : H0 diterima

t-stat < t-tabel : H0 ditolak t-stat > t-tabel : H0 diterima Hipotesa dua arah

H0 = 0 |t-stat| >|t-tabel| : H0 ditolak

(14)

Nilai F-statistik:

Jika nilai F-stat > F-tabel : Semua variabel independen memiliki joint impact terhadap variabel dependen

Nilai R2 :

Jika R2 = a artinya semua variabel

independen yang ada dalam model dapat menerangkan (a*100) persen variasi dari variabel dependen

(15)

Misal, R2 = 0,852 n = 44 k = 6 (termasuk intercept)

k n

1 ) n

R 1

( 1 )

R

adjusted (

R

2 2 2

 

833 ,

6 0 44

1 ) 44 852 ,

0 1

(

1 

 

Modified R2 = (1 – k/n) R2

= (1 – 6/44) (0,852)

R2 , Adjusted R2 , dan Modified R2

Maka

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada ketiga gambar plot regresi linier tersebut dapat terlihat bahwa regresi linier cocok untuk diterapkan karena hubungan antara variabel luas

Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengestimasi parameter model dalam regresi linier berganda dengan metode estimator LTS ketika data terkontaminasi oleh

Dalam penelitian ini akan dikaji sifat-sifat penaksir parameter  dan  2 dalam suatu model non-linier.. Juga akan ditentukan interval kepercayaan untuk penaksir

Model log linier merupakan suatu model statistik yang berguna untuk menentukan kecenderungan antara beberapa variabel yang berskala nominal atau kategorikal (Agresti,

1. Membuat statistik deskrpitif berdasarkan data yang telah diperoleh. Pembentukan model awal regresi logistik biner. Pengujian rasio likelihood untuk model awal regresi logistik

Dari hasil uji statistik non-parametrik Run Test menunjukkan bahwa pada semua model regresi nilai test (asymp.sig (2- tail)) &gt; 0,05 sehingga dapat disimpulkan

Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah mengestimasi parameter distribusi Weibull dengan transformasi model regresi menggunakan metode kuadrat terkecil linier serta

Nilai tersebut menunjukkan bahwa keeratan hubungan antara evaporasi dari data ECMWF di Kota Pontianak dengan evaporasi model regresi linier berganda dari suhu