• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lemahnya penegakan dan pengawasan hukum bagi pelaku tindak pidana 1 (2)illegal logging

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Lemahnya penegakan dan pengawasan hukum bagi pelaku tindak pidana 1 (2)illegal logging"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Selain itu, diyakini ada pejabat pemerintah korup yang justru berperan penting dalam melegalkan praktik pembalakan liar Hilal (2013). Dengan wilayah yang begitu luas dan kurangnya kendali pemerintah, hal ini akan memberikan keleluasaan bagi pelaku untuk merusak hutan atau melakukan penebangan liar. Beberapa tahun terakhir, kasus pembalakan liar di Kecamatan Kerossa semakin sering terjadi, dimana Polres Mamuju banyak menemukan batang kayu kubik yang diduga berasal dari kasus pembalakan liar di Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, yang tidak memiliki dokumen yang jelas.

Banyaknya temuan pohon yang dilakukan oleh aparat kepolisian di Kabupaten Karossa yang tidak memiliki dokumentasi yang jelas mengenai temuan tersebut, menggambarkan kurangnya pengawasan yang dilakukan pemerintah dalam memantau kawasan hutan atau tempat yang menjadi sasaran pembalakan liar. Kasus penebangan kayu atau illegal logging yang terjadi di kabupaten Karossa mengakibatkan rusaknya hutan yang berdampak pada masyarakat dimana hutan mempunyai fungsi utama untuk melindungi sistem penyangga kehidupan, mengatur pengelolaan air, dan mencegah kerusakan hutan. Kini kerusakan hutan akibat pembalakan liar semakin berdampak pada kehidupan masyarakat Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah.

Pasalnya, pemerintah daerah mempunyai kewenangan dan tanggung jawab melakukan pemantauan hutan untuk memberantas dan menanggulangi pelaku illegal logging di Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam sebuah karya ilmiah (tesis) yang berjudul: “Pengawasan Pemerintah Daerah Dalam Mengatasi Illegal Logging di Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah”. Apa saja kendala yang mempengaruhi pengawasan pemerintah daerah dalam penanggulangan illegal logging di Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah?

Untuk mengetahui bagaimana bentuk pengawasan yang dilakukan pemerintah daerah dalam menangani pembalakan liar di Kecamatan Karossa Kabupaten Tamuju Tengah. Untuk mengetahui kendala apa saja yang mempengaruhi pengawasan pemerintah daerah dalam penanggulangan illegal logging di Kecamatan Karossa Kabupaten Mamaju Tengah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau masukan praktis kepada pemerintah daerah khususnya di Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah dalam upaya menciptakan lingkungan yang bebas dari pembalakan liar.

Pengertian Illegal Logging

Hakikat penting dari illegal logging adalah rusaknya hutan yang akan mengakibatkan kerugian baik secara ekologis maupun sosial budaya. Karena kegiatan tersebut tidak melalui proses perencanaan yang komprehensif, pembalakan liar berpotensi merusak hutan yang kemudian mengakibatkan kerusakan lingkungan dan punahnya berbagai spesies. Lacey Act membantu mengurangi pembalakan liar di daerah tropis” mengelompokkan praktik pembalakan liar yang mencakup berbagai aktivitas seperti

Penebangan liar, diantaranya; menebang pohon di kawasan konservasi, menebang jenis pohon yang dilindungi, menebang pohon berlebihan tanpa izin, menebang pohon tanpa izin atau izin palsu. Pemalsuan dokumen yang disengaja, antara lain; tidak membayar pajak atau tidak membayar harga pajak yang ditetapkan pemerintah atas produk kayu, pencucian bahan kayu (seperti memalsukan informasi mengenai benih dan jenis kayu). Permasalahan illegal logging sebenarnya merupakan permasalahan yang sangat kompleks, karena tidak hanya berkaitan dengan aspek penegakan hukum saja, namun juga aspek ekonomi, sosiologis, dan budaya.

Kejahatan ini dapat memberikan dampak yang sangat besar terhadap peradaban dan generasi mendatang.

Kewenangan Pemerintah Daerah terhadap illegal Logging

Pemerintah daerah diberi wewenang untuk melakukan pengawasan hutan untuk mencegah atau menanggulangi pembalakan liar, dimana pembalakan liar harus mendapat perhatian atau pengawasan yang ketat dari pemerintah khususnya pemerintah daerah.

Pengertian Hutan dan Jenis-Jenis Hutan

Unsur pertama, kedua, dan ketiga merupakan suatu kemitraan vital yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pengertian hutan ini menganut konsepsi hukum vertikal, karena ladang (tanah), pepohonan, tumbuhan dan satwa serta lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang utuh. Yang dimaksud dengan hutan berdasarkan status adalah pembagian hutan berdasarkan status (kedudukan) antara masyarakat, badan hukum, atau lembaga yang mengelola, memanfaatkan, dan melindungi hutan.

Yang termasuk dalam kualifikasi hutan didasarkan pada... a) Hutan negara, yaitu hutan yang terletak pada tanah yang tidak dibebani hak guna. Hutan konservasi terdiri dari 3 jenis yaitu: kawasan hutan cagar alam, kawasan hutan konservasi alam, dan kawasan perburuan. Hutan didasarkan pada tujuan khusus, yaitu pemanfaatan hutan untuk penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, serta untuk tujuan keagamaan dan budaya setempat (Pasal 8 UU No. 41 Tahun 1999). Syaratnya, jangan sampai mengubah fungsi pokok kawasan hutan.

Hutan berdasarkan pengaturan iklim mikro, estetika dan daya serap air di setiap kota ditetapkan sebagai hutan kota. Hutan kota adalah hutan yang berfungsi sebagai pengatur iklim mikro, estetika dan resapan air (Pasal 9 UU No. 41 Tahun 1999).

Kerangka Pikir

  • Fokus Penelitian
  • Deskripsi Fokus Penelitian
  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Tipe dan Jenis Penelitian 1. Jenis penelitian
  • Sumber Data
  • Informan Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Keabsahan Data

Pemantauan merupakan suatu proses pengamatan langsung di lapangan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi untuk mengetahui segala sesuatu yang terjadi di dalam hutan. Inspeksi merupakan salah satu jenis kegiatan yang dilakukan pemerintah provinsi dalam mengendalikan dan meninjau kejadian yang terjadi di dalam hutan. Laporan lisan merupakan laporan yang diberikan langsung oleh pemerintah daerah dan masyarakat.

Laporan tertulis merupakan laporan yang disampaikan dalam bentuk tertulis oleh masyarakat kepada pemerintah daerah. Efektivitas pengawasan merupakan ukuran yang menunjukkan sejauh mana tujuan yang telah dicapai pemerintah daerah dalam melaksanakan pengawasan. Waktu penelitian yang penulis habiskan selama kurang lebih 2 (dua) bulan yaitu bulan Oktober sampai dengan bulan November 2017, berlokasi di Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan keingintahuan penulis terhadap permasalahan yang ada di Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah yaitu pengawasan pemerintah daerah dalam mengatasi illegal logging di Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah. Penelitian deskriptif kualitatif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai pengawasan pemerintah daerah dalam menanggulangi illegal logging di Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah. Permasalahan yang dikaji menyangkut pengawasan pemerintah daerah dalam menanggulangi illegal logging di Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah.

Data primer yaitu data yang diperoleh melalui observasi langsung (observasi) dan wawancara yang dilakukan penulis berkaitan dengan pengendalian pemerintah daerah dalam mengatasi illegal logging di Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah. Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan melalui berbagai dokumen tentang bagaimana pemerintah daerah mengendalikan pembalakan liar di Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah. Asri, Sp., M.Si AR Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah.

Observasi yaitu observasi yang dilakukan penulis secara langsung di lapangan untuk memperoleh data mengenai pengawasan pemerintah daerah dalam menangani illegal logging di Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah. Analisis data merupakan langkah selanjutnya dalam pengelolaan data dimana data diperoleh, diolah dan digunakan sedemikian rupa untuk memecahkan permasalahan yang timbul dalam penyusunan hasil penelitian. Jumlah data yang diperoleh di lapangan cukup banyak sehingga harus dicatat secara cermat dan rinci.

Tabel Informan
Tabel Informan

Gambar

Tabel Informan

Referensi

Dokumen terkait

Copyright © 2020, Journal of Advanced Research in Economics and Administrative Sciences (JAREAS), Under a Creative Commons Attribution 4.0 International