• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBAGA PESANTREN DALAM KONTEKS

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "LEMBAGA PESANTREN DALAM KONTEKS"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

72

KOMPETENSI SOSIAL KEPALA SEKOLAH:

SEBUAH KAJIAN LITERATUR Nurul Khotimah dan Musyarapah

Abstrak:

One of the successful keys of education is how the quality of the principal is. A principal is required to have social competence in carrying out his duties. The purpose of this study is to find out the social competencies that must be possessed by the school principal. The writing of this article used the method of literature review. Based on the results of the analysis, conclusions are obtained: (1) the principal is the highest leader in an educational institution who has a role in planning, directing, guiding, and evaluating work in schools; (2) social competence is a person's ability to interact and communicate effectively, as well as how that person can position himself according to environmental circumstances and conditions; (3) the importance of the principal's social competence including: (a) influencing teacher performance (b) building cooperation that it is needed (c) fostering sympathy and empathy (d) assisting in shaping the school's sitra, and (e) influencing the character of others; (4) an effective principal, namely a principal who has a clear vision and mission, has a consistent spirit and is willing to accept

Nurul Khotimah adalah mahasiswa IAIN Palangka Raya dan Musyarapah adalah dosen tetap IAIN Palangka Raya, email: musyarapah@iain- palangkaraya.ac.id

(2)

73 suggestions and criticisms (5) strategies for improving the social competence of the principal by establishing relationships with internal parties and external parties.

Kata Kunci:

Principal, Social Competence, and Strategies

A. Pendahuluan

Kepala sekolah merupakan sosok penting dalam sebuah sistem manajemen sekolah. Hal ini berarti bahwa sosok kepala sekolah harus mampu manjaga iklim positif yang ada di sekolah, mendorong guru- guru untuk selalu bersemangat dalam meningkatkan kompetensinya, merangkul semua pegawai/stafnya agar dapat bekerja dengan baik sehingga kondisi lingkungan sekolah menjadi nyaman. Serta yang paling penting peran kepala sekolah yaitu dapat mendorong para siswa untuk memiliki prestasi yang cemerlang. Semua inikaitannya erat dengan peran kepala sekolah.

Kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya tentu memerlukan pihak lain dan tidak sendiri. Melalui kemampuan manajerial dimiliki, kepala sekolah diharapkan dapat memberdayakan seluruh guru dan stafnya untuk menjalankan sistem sekolah untuk menggapai visi yang telah ditentukan. Kepemimpinan kepala sekolah sangat mempengaruhi kualitas dari sekolah. Kepala sekolah memegang peranan penting dalam roda kependidikan di sekolah sehingga dapat dikatakan bahwa kepala sekolah merupakan ujung tombak dari keberhasilan pencapaian tujuan sekolah.

Kompetensi kepala sekolah sangat penting agar apa yang dicita- citakan dapat terwujud. Kemampuan yang harus dimiliki kepala sekolah

(3)

74

berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/ Madrasah adalah kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan kompetensi sosial.

Dari keempat kompetensi kepala sekolah di atas, kompetensi sosial kepala sekolah kurang diperhatikan oleh sebagian orang. Padahal, kompetensi sosisla kepala sekolah juga berperan penting dalam berjalnnya roda pendidikan di suatu sekolah. Tanpa adanya kompetensi sosial yang baik dari kepala sekolah, tidak mungkin suatu visi atau tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik.

Kompetensi sosial kepala sekolah merupakan kemampuan kepala sekolah dalam menjalain hubungan baik dari pihak internal seperti guru, staf, pegawai, siswa, dan pihak eksternal seperti sorang tua/wali siswaserta masyarakat. Kompetensi sosial berhubungan dengan bagaimana cara berkomunikasi, penyampaian pendapat agar mudah dipahami orang lain, dan mempererat jiwa antarpersonal sehingga dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain, sehingga mempermudah pemahaman dalam mencapai tujuan pendidikan.

Berdasarkan paparan di atas, maka pembahasan yang akan diuraikan yaitu terkait dengan (1) kepala sekolah (2) kompetensi sosial (3) pentingnya kompetensi sosial kepala sekolah (4) ciri kepala sekolah efektif, dan (5) peningkatan kompetensi sosial kepala sekolah.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode kajian literatur. Metode kajian literaturadalah serangkaian usaha yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, mencatat, dan mengolah bahan penelitian. Tahapan metode kajian literatur adalah mencari referensi teori yang sesuai dan berkaitan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Referensi ini dapat didapatkan melalui buku, jurnal, artikel laporan penelitian, dokumen,

(4)

75 buku catatan, majalah, kisah-kisah sejarah dan situs-situs di internet.1 Informasi yang diperolehdari studi literatur bisa dijadikan rujukan sebagai bahan penulisan serta untuk memperkuat argumentasi yang ada.2 Hasil dari kajian literature ini adalah terkorelasinya referensi yang relevan dengan rumusan masalah.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah yaitu orang yang memiliki jabatan di suatu sekolah, tempat terselenggarakannya proses belajar mengajar, atau tempat terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan siswa yang menerima pelajaran, dimana ia bisa mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi, dan mensupervisi warga sekolah sehingga dapat mencapai tujuan yang di tetapkan.3

Kepala sekolah merupakan orang yang sangat penting dalam sistem sekolah, mereka membuat, mengusahakan, memelihara aturan dan disiplin, menyediakan barang-barang yang dibutuhkan, melaksanakan dan membuat kemajuan program sekolah, serta memilih dan mengembangkan pegawai atau personil. Sedangkan kepemimpinan kepala sekolahyaitu cara atau usaha kepala sekolah dalam mempengaruhi, memberi dorongan, mengarahkan, membimbing, menggerakkan guru, staf, siswa dan pihak yang terlibat

1Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999).

2Djunaidi, ‘Sumber Rujukan Sebagai Referensi Yang Mendukung Karya Tulis Ilmiah Bagi Pustakawan’, Jurnal Kepustakawanan Dan Masyarakat Membaca, Vol. 3 No.2 (2017), hlm. 001–011.

3 Rais Hidayat, Vicihayu Dyah M, and Himmatul Ulya, ‘Kompetensi Kepala Sekolah Abad 21: Sebuah Tinjauan Teoretis’, Jurnal Kepemimpinan Dan Pengurusan Sekolah, Vol 4 No.1 (2019), hlm. 61–68.

(5)

76

dalam kerjasama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.4

Burhanuddin yang dikutip oleh Jasman, berpendapat bahwa kepemimpinan kepala sekolah sangat berperan penting dalam penentuan arah dan tujuan sekolah, senantiasa memberikan bimbingan dan menciptakan iklim kerja yang mendukung kegiatan proses administrasi secara keseluruhan. Kesalahan atau kekeliruan dalam kepemimpinan dapat menyebabkan gagalnya lembaga dalam menjalankan misinya.5 Hal ini didukung oleh hasil penelitian Purwo Janjoko, bahwa kepemimpinan kepala sekolah/madarasah berpengaruh terdapat mutu pendidikan.6

Kepala sekolah sebagai administrator harus mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki sekolah. Peran sebagai manajer, maka kepala sekolah harus mampu bekerja secara bersama dan melalui hubungan dengan orang lain dalam satu organisasi sekolah. Sebagai pemimpin (leader), kepala sekolah harus mampu berkoordinasi dengan baik, dan mengerahkan seluruh kemampuan manusia untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Sebagai supervisor, kepala sekolah wajib membantu guru dalam meningkatkan

4Rosymala, Hubungan Kompetensi Sosial Kepala Sekolah Dan Kompetensi Profesional Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa. (Universitas PGRI Palembang, 2018).

5Jasman, ‘Kompetensi Sosial Kepala Madrasah Dan Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam’, Vol 2 No.02 (2017), hlm.188.

6Purwo Janjoko, ‘Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah Dan Kompetensi Guru Terhadap Mutu Pendidikan Di MTs Se-Kota Palangka Raya’

(IAIN Palangkaraya, 2020).

(6)

77 kapasitasnya untuk melaksanakan pembelajaran secara optimal.7

Berdasarkan uraian di atas dapat diperoleh pemahaman bahwa kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi dalam sebuah lembaga pendidikan. Kepala sekolah memiliki peranan dalam perencanaan pendidikan, membimbing guru, mengarahkan, dan mengevaluasi kerja guru dan pegawai. Kepala sekolah memiliki tanggungjawab terbesar dalam proses penyelenggaraan pendidikan.

2. Kompetensi Sosial

Kompetensisosial menurut Santrock adalah kemampuan personal untuk berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sekitarnya. Kompetensi sosial selain berhubungan dengan keefektifan hubungan dengan lingkungan, tetapi juga hubungan dengan orang lain.8

Menurut Sopan Adrianto, kompetensi sosial adalah kemampuan individu dalam berinterkasi dengan orang lain, dengan indicator; pelayanan terhadap orang lain, mampu memberi dorongan keoada orang lain, mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulisan, serta mampu bekerjasama dalam regu kerja. Cooper menyatakan bahwa kesalahan dalam berkomunikasi dapat mengakibatkan stress, mengurangi produktivitas, mengurangi kualitas pengawasan, serta mengarahkan kepada hal semacam kemarahan.

Sebaliknya komunikasi yang baik akan memberikan dorongan pada tiap individu dan akan berusaha unutk mencapai kepuasan kerja

7Agus Wibowo and Ari Saptono, ‘Kepemimpinan Intrapreneurship, Budaya Sekolah Dan Kinerja Inovasi Guru’, Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (JPEB), Vol 5 No.2 (2017), hlm. 176–93 .

8 Rosymala, Hubungan Kompetensi,… hlm. 20.

(7)

78

secara umum.9

Kompetensi sosial merupakan kemampuan seseorang dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara lisan dan tulisan dengan para siswa, guru, tenaga pendidik, pegawai, orang tua/wali siswa, maupun masyarakat. Keterampilan sosial berkaitan dengan keliahaian seseorang menunjukkan perilaku sesuai dengan kondisi dan keadaan yang ada.10

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi sosial merupakan kompetensi yang wajib dimiliki oleh setiap orang termasuk kepala sekolah. Kompetensi sosial berkaitan dengan cara berkomunikasi yang baik, dalam hal ini komunikasi harus santun dan dapat dimengerti oleh orang lain. Selain itu, kompetensi sosial merupakan bagaiamana cara kita menempatkan diri dan berperilkau sesuai keadaan dan kondisi lingkungan.

Kecerdasan sosial menurut Karl Alberch, terdiri darilima ranah yaitu: 11

1) Situational Awareness, yaitu kesadaran akan keadaan yang bisa membuat orang lain merasa senang dan nyaman.

2) Presence, ialah kehadiran yang dapat membuat orang lain merasa senang dan nyaman.

9Sopan Adrianto, ‘Pengaruh Keterampilan Teknis, Keterampilan Sosial, Keterampilan Konseptual, Dan Keterampilan Manajerial Terhadap Kinerja Kepala Sekolah Dasar Negeri Di Wilayah Jakarta Pusat’, Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol 2 No.1 (2011), hlm. 88 .

10Difa U L Husna, Reni Sasmita, and Rofingatus Sholokhah, ‘Urgensi Kompetensi Sosial Bagi Guru PAI Dalam Pembelajaran Daring’, Vol 1 No.1 (2021), hlm.18–25.

11Jasman, Kompetensi Sosial,… hlm.197.

(8)

79 3) Authenticity, keorisinilan atau keaslian dalam bersikap, tidak dibuat-buat, dapat menerima keadaan diri sendiri dan bersedia menerima keadaan orang lain.

4) Clarity, ialah kejelasan dalam berkomunikasi dan memberikan informasi untuk orang lain.

5) Emphaty, ialah dapat turut merasakan keadaan orang lain serta penuh perhatian dalam berinteraksi dengan orang lain.

Indikator kompetensi sosial kepala sekolah tertuang dalam Permendiknas No. 13 Tahun 2007, meliputi; bekerjasama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madarasah, berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat, dan mempunyai kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.

Rosymala mengemukakan terdapat 3 aspek kompetensi sosial yaitu; (1) pengetahuan tentang keadaan emosi yang sesuai dengan situasi sosial tertentu, (2) kemampuan berampati kepada orang lain, dan (3) percaya pada kemampuan diri sendiri dan aspek perilaku prososial yang terdiri dari (a) kedermawanan (generosity), (b) empati (emphaty), (c) memahami orang lain (understanding others), (d) suka tolong menolong (helpfulness) serta (e) aspek sosial (social initiative).12

3. Pentingnya Kompetensi Sosial kepala Sekolah

Berikut uraian pentingya kompetensi sosial kepala sekolah:

a. Kompetensi sosial kepala sekolah mempengaruhi kinerja guru, dan pegawai.Salah satu yang mempengaruhi kinerja guru dan pegawai adalah faktor bagaimana kompetensi sosial kepala sekolahnya. Seorang kepala sekolah yang humble tentunya lebih mudah memberi motivasi kepada warga sekolah. Motivasi yang diberikan inilah yang membuat guru dan pegawai memiliki

12Rosymala, Hubungan Kompetensi,… hlm.20.

(9)

80

semangat tambahan dalam bekerja. Sebaliknya, kepala sekolah yang acuh atau cuek, tentunya juga akan berpengaruh terhadap kinerja guru dan pegawainya. Jika kepala sekolah acuh, maka guru dan pegawai lebih mudah atau cenderung lengah/lalai dalam menjalankan tugasnya. Berdasarkan penelitian Deni Zulaiha, bahwa kepemimpina kepala sekolah yang didalamnya terdapat kompetensi sosial kepala sekolah memberi pengaruh terhadap disiplin guru sebesar 27,43%.13

b. Kompetensi sosial kepala sekolah dibutuhkan dalam membangun kerjasama baik dengan pihak internal dan eksternal. Dalam membangun kerjasama untuk memajukan sekolah, kepala sekolah wajib memiliki kompetensi sosial yang baik.14 Kerjasama yang baik terbentuk dari komunikasi yang efektif. Jika komunikasi berjalan dengan baik, maka setiap tujuan akan mudah dicapai.

c. Kompetensi sosial dibutuhkan dalam membangun empati dan simpati.Seorang kepala sekolah harus memiliki rasa empati dan simpati terhadap warga sekolahnya maupun masyarakat.

Sehingga, ia tahu bagaimana memperlakukan, teknik bimbingan atau pengarahan sesuai kondisi, keadaan, perasaan orang lain.

d. Kompetensi sosial dibutuhkan dalam membangun citra sekolah di masyarakat. Seorang kepala sekolah dituntut untuk memiliki

13Deni Zulaiha, Bukman Lian, and Mulyadi Mulyadi, ‘The Effect of Principal’s Competence and Community Participation on the Quality of Educational Services’, Journal of Social Work and Science Education, Vol.1 No.1 (2020), hlm. 45–57 .

14Dairoh, ‘Kompetensi Sosial Kepala Madrasah Dan Peran Serta Masyarakat Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan (Pascasarjana IAIN Purwokerto, 2017).

(10)

81 wibawa, karena masyarakat menilai sekolah biasanya beranjak dari bagaimana wibawa pimpinannya. Kepala sekolah berperan dalam membangun kepercayaan masyarakat, dimana masyarakat sebagai pelanggan (penggguna jasa) yang harus diketahui kebutuhannya. Melalui kompetensi sosial yang dimiliki kepala sekolah, diharapkan lebih mudah menggali apa yang diharapkan oleh masyarakat, guru, pegawai maupun siswa yang berikatan dengan sekolah tersebut.

e. Kompetensi sosial kepala sekolah dapat mempengaruhi karakter orang di lingkungannya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Sintawati bahwa kompetensi sosial akan mempengaruhi karakter orang lain.15Seorang kepala sekolah adalah pemimpin yang dijadikan sebagai teladan seperti yang telah disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara “ing ngarso sung tulodo”. Kepala sekolah dapat mempengaruhi karakter warga sekolahnya seperti guru, pegawai dan siswa. Keseganan terhadap kepala sekolah dan faktor terinspirasi karakter kepala sekolah inilah yang membuat warga sekolah berusaha mengikuti karakter pimpinannya.

Sehingga sikap positif kepala sekolah ini menularkan ke orang lain hingga membentuk energi positif dari semua komponen sekolah. Jika semua memiliki karakter, aura positif maka akan mudah dalam bekerjasama dan mencapai tujuan pendidikan.

15Mei Agustina Sintawati, ‘Analisis Pentingnya Kompetensi Sosial Guru Terhadap Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran IPS Di SDN 1 Moyoketen Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran 2017/2018’, Jurnal Bidang Pendidikan Dasar, Vol. 2 No.2 (2018), hlm.11–21.

(11)

82

4. Kepala Sekolah yang Efektif

Perilaku kepala sekolah yang efektif sebagai berikut:16 a. Memberi keteladanan terhadap bawahan.

b. Memiliki sikap tegas dalam memberikan tugas dan menjalankan peraturan.

c. Memiliki sikap optimis dan semangat

d. Bijaksana dalam pengambilan keputusan serta pembagian tugas yang adil sesuai dengan kemampuan.

e. Memiliki sifat rendah hati dan memberi ruang kepada guru yang ingin memeri saran dan kritik

f. Memiliki sifat mudah bersahabat.

Davis & Thomas mengemukakan ciri- ciri kepala sekolah yang efektif, yaitu:17

a. Mempunyai keinginan untuk memimpin dan bertindak dengan keberanian dan pertimbangan yang mendalam dalam situasi dan kondisi yang sulit.

b. Memiliki inisiatif ynag tinggi dan panjang akal.

c. sangat berfokus pada tujuan dan memiliki perasaan yang tajam terhadap tujuan pengajaran dan organisasi,

d. Menjadi teladan yang baik dengan bekerja keras.

e. Mengakui kekhususan guru dalam karakteristiknya, sikap kemampuan/keterampilan orientasinya dan mendukung perbedaan gaya pengajaran.

16Wilatikta Winda, Manila Supardi, and Imron Arifin, ‘Karakteristik Perilaku Kepemimpin Kepala Sekolah Dalam Efektivitas Sekolah’, Prosiding Simposium Nasional APMAPI, FIP UM, 2021.

17Sukendar Sukendar and Husaini Usman, ‘Karakteristik Kepemimpinan Efektif Kepala Sekolah Smp Negeri 1 Banguntapan’, Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, Vol. 1 No.2 (2013), hlm.285–289.

(12)

83 f. Permintaan jadwal pegawai yang fleksibel.

g. Memiliki kemampuan untuk memberi keleluasaan guru muncul sebagai pemimpin.

h. Mengenali perannya dalam hal menyediakan kepemimpinan pendidikan dan mencipatakan lingkungan belajar, memperhatikan tugas-tugas administratif rutin.

i. Menyadaridimensi informal kepemimpinan dalam sekolah, yaitu kepemimpinan didasarkan pada power, prestige, atau personalitas yang sesuai dengan struktur kepemimpinan formal sekolah yang bersangkutan.

j. Bersikap proaktif dari pada reaktif, memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaan

Berdasarkan uraian tersebut, kepala sekolah yang efektif yaitu kepala sekolah yang memiliki tujuan dan strategi yang jelas, memiliki semangat yang konsisten dalam menjalankan tugasnya serta memiliki sifat rendah hati dan selalu membuka saran, kritik demi peningkatan kualitas kepala sekolah dan tentunya lembaga sekolah yang berkaitan.

5. Strategi Peningkatan Kompetensi Sosial Kepala Sekolah a. Hubungan dengan pihak internal

1) Memaksimalkan kegiatan MPLS.

MPLS merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan sekolah tiap tahunnya, dimana siswa diperkenalkan dengan lingkungan sekolah. Kepala sekolah bersama dewan guru berinterkasi dengan siswa baru dalam memperkenalkan warga sekolah beserta peraturan yang berlaku.MPLS juga diselingi dengan kegiatan permainan, dimana siswa dapat menjadi lebih dekat dan akrab dengan warga sekolah.

2) Memanfaatkan momen rapat formal internal.

Rapat merupakan kegiatan rutin yang sering dilakukan oleh sekolah baik dalam menjelang tahun ajaran baru, awal

(13)

84

semester, maupun ketika ada kegiatan resmi sekolah. Kepala sekolah sebagai administrator harus mampu mengelola sumber daya yang ada baik berupa guru, pegawai sebagai sumber daya manusia, serta sumber daya lainnya berupa fasilitas yang ada di sekolah. Dalam mengelola sumber daya ini dilaukan melalui rapat untuk menyusun program sekolah baik untuk guru maupun siswa. Setiap pelaksanan rapat, harus di hadiri kepala sekolah, semua guru dan pegawai.

Dalam kegiatan ini, semua pihak terlibat dalam memberikan saran maupun kritik. Selain itu, rapat formal juga bisa sebagai tempat berkeluh kesah pegawai maupun guru dalam menghadapi kendala dalam menjalankan tugasnya.

3) Meluangkan waktu untuk family gathering

Family gathering merupakan acara hiburan sebagai apresiasi kepada guru da pegawai atas kerja kerasnya dalam bekerja. Kegiatan ini dapat dilakuakn setagun sekali atau setiap semester sesuai dengan kesepakatan bersama. Family gathering ini memberi kesan tersendiri bagi tiap personal.

Tujuan dari family gathering adalah memperkuat hubungan kepala sekolah dengan guru dan pegawai, maupun antar guru dan pegawai.

b. Hubungan dengan pihak eksternal 1) Rapat dengan orang tua/wali siswa

Sekolah merupakan lembaga yang tidak dapat berdiri sendiri, tempat dimana masyarakat mempercayakan anaknya untuk memperoleh pendidikan yang layak. Dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas, sekolah perlu menjalin hubungan dengan masyarakat dengan cara saling memberi informasi mengenai program-program yang akan dilaksakan oleh sekolah. Semakin banyak pasrtisipasi

(14)

85 masyarakat dalam keikutsertaan rapat, maka akan lebih baik dalam penerimaan saran, kritik, serta informasi lainnya yang menunjang berhasilnya suatu program sekolah.

2) Mengadakan kegiatan keagamaan

Salah satu contoh kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di sekolah adalah perayaan Maulid Nabi.

Pada kegiatan ini seluruh warga sekolah terlibat serta mengundang perwakilan masyarakat. Melalui kegiatan kegamaan ini, diharapkan dapat menjalin silhaturahmi dengan masyarakat di luar sekolah serta merupakan ajang promosi sekolah.

3) Mengadakan pentas seni

Pentas seni adalah bentuk kegiatan dengan menampilkan unjuk kebolehan yang dimiliki siswa. Pentas seni banyak diminati oleh siswa dan pada umumnya pada tingkat sekolah menengah. Oleh karena itu kepala sekolah menyelenggarakan pentas seni setidaknya setahun sekali.

4) Menjalain hubungan dengan pemerintah

Pemerintah beperan sebagai pembuat aturan dan sebagai pengawas lembaga pendidikan. Sekolah tidak hanya memperhatikan hubungan dengan masyarakat sebagai pelanggan, tetapi juga harus menjaga hubungan dengan pemerintah. Beberapa bentuk jalinan hubungan dengan pemerintah yaitu; dengan menghadiri undangan atau kegiatan yang dislenggarakan oleh Dinas Pendidikan;

memberi laporan serta mengundang Dinas Pendidikan di setiap kegiatan sekolah.

5) Partisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan

Beberapa macam hubungan sekolah dengan masyarakat diantaranya sebagai berikut: (1) hubungan sekolah dengan

(15)

86

masyarakat dan orang tua/wali siswa (2) hubungan sekolah dengan siswa yang telah lulus (alumni) (3) hubungan sekolah dengan lembaga/badan pemerintah swasta (4)hubungan sekolah dengan instansi lain.18 Semakin banyak kepala sekolah menjalin hubungan dengan berbagai pihak, maka akan menunjang dalam peningkatan prestasi belajar siswa.

Selain dengan menjalin hubungan dengan pihak internal maupun eksternal, seorang kepala sekolah minimal menjalankan 5 tips untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah, diantaranya sebagai berikut:

a. Kepala sekolah senantiasa bermusabahah atau intropkesi diri.

b. Kepala sekolah belajar menggunakan bahasa yang santun. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al Isra ayat 28 sebagai berikut :

Artinya : “Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk meperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas” (QS. Al Isra: 28).

Penggunaan bahasa yang pantas atau santun akan memudahkan si penerima pesan untuk memahami dan melaksanakan perintah yang dimaksudkan tanpa ada rasa paksaan atau melukai hati si penerima informasi atau pesan. Oleh karena itu, seorang kepala sekolah harus pandai dalam memilih diksi dalam penyampaian informasi.

c. Kepala sekolah belajar untuk menggunakan gaya kepemimpinan situasional. Kepala sekolah harus mmapu melihat situasi dan kondisi dalam menyampaikan sesuatu, karena setiap tindakan kepala

18Aang Giwangsa, ‘Kompetensi Sosial Kepala Sekolah Dalam Pembentukan Citra Positif di Sekolah Dasar’, Journal of Chemical Information and Modeling, Vol. 6 No.9 (2019), h.120.

(16)

87 sekolah menjadi pusat perhatian dan menjadi memori ingatan bawahannya.

d. Kepala sekolah memperkecil gap dengan bawahan dengan tujuan membuat memperlancar komunikasi dan kerjasama.

e. Kepala sekolah senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.

D. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi dalam lembaga sekolah yang memiliki fngsi merencanakan, membimbing, mengarahkan, dan mengevaluasi kerja di sekolah.Sedangkan kompetensi sosial adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam berkomunikasi secara efektif dan cara penempatan diri sesuai keadaan dan kondisi lingkungan. Sehingga pentingnya kompetensi sosial kepala sekolah diantaranya; kompetensi sosial kepala sekolah mempengaruhi kinerja guru, dan pegawai;

kompetensi sosial kepala sekolah dibutuhkan dalam membangun kerjasama baik dengan pihak internal dan eksternal; Kompetensi sosial dibutuhkan dalam membangun empati dan simpati; serta kompetensi sosial dibutuhkan dalam membangun citra sekolah di masyarakat.

Adapun kepala sekolah efektif yaitu kepala sekolah yang memiliki tujuan dan strategi yang jelas dan Strategi peningkatan kompetensi sosial kepala sekolahbisa dilakukan melalui menjalin hubungan dengan pihak internal dan pihak eskternal.

(17)

88

DAFTAR PUSTAKA

Adrianto, Sopan, ‘Pengaruh Keterampilan Teknis, Keterampilan Sosial, Keterampilan Konseptual, Dan Keterampilan Manajerial Terhadap Kinerja Kepala Sekolah Dasar Negeri Di Wilayah Jakarta Pusat’, Jurnal Manajemen Pendidikan, 2.1 (2011), 88

<https://doi.org/10.21009/jmp.02109>

Dairoh, Kompetensi Sosial Kepala Madrasah Dan Peran Serta Masyarakat Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan (Pascasarjana IAIN Purwokerto, 2017) <https://doi.org/10.29240/

bjpi.v2i2.307>

Djunaidi, ‘Sumber Rujukan Sebagai Referensi Yang Mendukung Karya Tulis Ilmiah Bagi Pustakawan’, Jurnal Kepustakawanan Dan Masyarakat Membaca, 33.2 (2017), 001–011

<https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkdmm/article/view/JKDM MV33No2%3B001-011> [accessed 29 November 2021]

Giwangsa, Aang, ‘Kompetensi Sosial Kepala Sekolah Dalam Pembentukan Citra Positif Di Sekolah Dasar’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53.9 (2021), 1689–99

Hidayat, Rais, Vicihayu Dyah M, and Himmatul Ulya, ‘Kompetensi Kepala Sekolah Abad 21: Sebuah Tinjauan Teoretis’, Jurnal Kepemimpinan Dan Pengurusan Sekolah, 4.1 (2019), 61–68

<https://doi.org/10.34125/kp.v4i1.394>

Husna, Difa U L, Reni Sasmita, and Rofingatus Sholokhah, ‘Urgensi Kompetensi Sosial Bagi Guru PAI Dalam Pembelajaran Daring’, 1.1 (2021), 18–25

(18)

89 Janjoko, Purwo, ‘Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah Dan Kompetensi Guru Terhadap Mutu Pendidikan Di MTs Se-Kota Palangka Raya’ (IAIN Plangkaraya, 2020)

Jasman, ‘Kompetensi Sosial Kepala Madrasah Dan Guru Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Islam’, 2.02 (2017)

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 1999)

Rosymala, ‘Hubungan Kompetensi Sosial Kepala Sekolah Dan Kompetensi Profesional Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa

(Universitas PGRI Palembang, 2018)

Sintawati, Mei Agustina, ‘Analisis Pentingnya Kompetensi Sosial Guru Terhadap Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Ips Di Sdn 1 Moyoketen Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran 2017/2018’, Jurnal Bidang Pendidikan Dasar, 2.2 (2018), 11–21 <https://doi.org/10.21067/jbpd.v2i2.

2532>

Sukendar, Sukendar, and Husaini Usman, ‘Karakteristik Kepemimpinan Efektif Kepala Sekolah Smp Negeri 1 Banguntapan’, Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 1.2 (2013), 285–89

<https://doi.org/10.21831/amp.v1i2.2400>

Wibowo, Agus, and Ari Saptono, ‘Kepemimpinan Intrapreneurship, Budaya Sekolah Dan Kinerja Inovasi Guru’, Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (JPEB), 5.2 (2017), 176–93

<https://doi.org/10.21009/jpeb.005.2.5>

Winda, Wilatikta, Manila Supardi, and Imron Arifin, ‘Karakteristik

(19)

90

Perilaku Kepemimpin Kepala Sekolah Dalam Efektivitas Sekolah’, Prosiding Simposium Nasional APMAPI, FIP UM, 2021

Zulaiha, Deni, Bukman Lian, and Mulyadi Mulyadi, ‘The Effect of Principal’s Competence and Community Participation on the Quality of Educational Services’, Journal of Social Work and

Science Education, 1.1 (2020), 45–57

<https://doi.org/10.52690/jswse.v1i1.9>

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan dari aktivitas alkohol dehidrogenase plasma tikus Gambar 3 menunjukkan aktivitas alkohol dehidrogenase tikus yang diberi etanol 40 % sebanyak 3 mL P2 sebesar 17,05 ±