LIGHTnING ARRESTER
Zulfikar M P
(C2B021007)
Di masa sekarang kebutuhan energi listrik semakin meningkat selajan berkembangnya teknologi. Perkembangan yang pesat ini harus diikuti dengan perbaikan mutu energi listrik yang dihasilkan, yaitu harus memiliki kualitas dan keandalan yang tinggi.
Gangguan yang terbesar dalam sistem tenaga listrik terjadi di daerah penyaluran (transmisi dan distribusi), Karena hampir sebagian besar sistem terdiri dari penyaluran dan di antara sekian banyak gangguan yang terjadi, petir merupakan salah satu penyebabnya, hal ini dikarenakan letak Indonesia pada daerah Khatulistiwa dengan iklim tropis dan kelembaban yang tinggi, sehingga menyebabkan kerapatan sambaran petir diindonesia jauh lebih besar dibandingkan dengan Negara lainnya.
Latar Belakang
Untuk mencegah terjadinya hal tersebut maka setiap pemasangan trafo distribusi 20 kV pada setiap gardu distribusi selalu dilengkapi dengan lightning arrester. Pemasangan lightning arrester pada setiap gardu berbeda penempatan atau kedudukannya. Penempatan lightning arrester dapat mempengaruhi kinerja lightning arrester tersebut dalam memproteksi trafo dan peralatan lainnya pada gardu distribusi.
Komponen terpenting pada sistem distribusi adalah trafo. Trafo tersebut berfungsi sebagai penurun tegangan (step down transfotmer), yang menurunkan tegangan 20 kV (tegangaan menengah) menjadi 400/230 V (tegangan rendah). Karena trafo terhubung dengan saluran udara 20 kV dan penempatannya ditempat terbuka sehingga pada trafo dapat menjadi ganggauan tegangan lebih akibat sambaran petir secara langsung atau sambaran petir tidak langsung (induksi). Sambaran petir akan menimbulkan tegangan lebih yang tinggi melebihi kemampuan isolasi trafo sehingga dapat menyebabkan kerusakan isolasi yang fatal.
Latar Belakang
Sedangkan saluran transmisi udara ini rawan sekali terhadap sambaran petir karena berada di areal udara terbuka, oleh karena itu, setiap gardu induk harus ada lightning arrester.
Pusat pembangkit listrik umumnya di hubungkan dengan saluran transmisi udara yang menyalurkan tenaga listrik dari pusat pembangkit ke pusat pusat komsumsi tenaga listrik, yaitu gardu gardu induk (GI).
DASAR TEORI
Lighting Arrester adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengalirkan listrik ke grounding ketika terjadi lonjakan tegangan yang disebabkan karena sambaran petir maupun switching surge / lonjakan switching.
Seperti kita ketahui bahwa menara transmisi ini rawan sekali terhadap sambaran petir dikarenakan ketinggiannya dan juga bahannya yang terbuat dari unsur tembaga.
Lightning Arrester ini digunakan untuk melindungi gardu transmisi dari sambaran petir yang mana dapat merusak komponen pada gardu seperti transformator dan lain lain.
PENGERTIAN LIGHTNING
ARRESTER
Kemudian switching surge merupakan suatu lonjakan tegangan (tegangan transien) yang diakibatkan karena tertutup atau terbukanya saklar secara tiba - tiba. Seperti kita ketahui pada penyaluran energi listrik, ada beberapa momen tertentu dimana PLN harus memutus arus listrik.
Ketika memutus arus listrik secara tiba - tiba tersebut, akan terjadi fenomena Switching Surge yang mengakibatkan terjadinya lonjakan tegangan (tegangan transien) dalam waktu sebentar.
Tegangan transien tersebut dapat langsung dialirkan ke tanah (Grounding) melalui Lightning Arrester ini. Maka dari itu penggunaan lightning arrester ini sangat penting pada instalasi transmisi listrik PLN.
PENGERTIAN LIGHTNING
ARRESTER
Melindungi dari Sambaran Petir, Pada setiap gardu induk atau gardu transmisi diharuskan untuk menggunakan Lightning Arrester ini dikarenakan menara transmisi sangat rawan terhadap sambaran petir. Jadi Arrester Penangkal Petir ini akan dihubungkan ke menara transmisi, dimana menara transmisi tersebut tertancap ke tanah. Ketika terjadi sambaran petir, maka listrik petir tersebut akan langsung dialirkan ke dalam tanah (Grounding).
Melindungi dari Switching Surge / Lonjakan Tegangan akibat Switching. Switching Surge merupakan suatu fenomena naiknya tegangan secara signifikan dikarenakan terjadinya switching (Terbuka atau tertutupnya saklar). Ada momen tertentu seperti saat maintance, PLN diharuskan untuk memutus arus listrik maka saklar pada gardu induk akan dibuka dan menyebabkan lonjakan tegangan tersebut.
Lightning Arrester ini akan mengalirkan lonjakan tersebut ke dalam tanah (Grounding)
Membatasi Tegangan Listrik, Jadi Lighning Arrester ini terbuat dari bahan MOV (Metal Oxide Varistor) yang sangat peka terhadap tegangan. Jadi ketika tegangan melebihi ambang batas, maka Lightning Arrester akan menjadi saklar tertutup dan mengalirkan tegangan tersebut ke tanah / Grounding.
FUNGSI LIGHTNING ARRESTER
Melindungi Komponen Pada Transmisi Listrik seperti Transformator, Saat terjadi sambaran petir, maka komponen yang rawan meledak adalah Transformator seperti terlihat pada gambar diatas. Maka untuk mencegah hal tersebut pada setiap gardu transmisi harus dipasang lightning arrester untuk menangkap petir tsb dan mengalirkannya ke tanah (Grounding).
Mengalihkan listrik ke ground, Arrester penangkal petir ini terhubung langsung ke menara transmisi dan menara transmisi tertancap dalam tanah. Jadi ketika terjadi tegangan transien akibat sambaran petir atau switching surge maka tegangan tsb akan dialirkan ke tanah / grounding.
FUNGSI LIGHTNING ARRESTER
Jadi Lightning Arrester ini terbuat dari suatu bahan yang disebut sebagai MOV (Metal Oxide Varistor).
MOV Metal Oxide Varistor merupakan suatu bahan semikonduktor yang sangat peka terhadap tegangan listrik.
Jadi ketika tegangan dalam ambang batas, maka bahan MOV ini akan membuat lightning arrester menjadi isolator yaitu seperti saklar terbuka (tidak mengalirkan arus listrik)
Akan tetapi ketika tegangan diatas ambang batas maka bahan MOV ini akan menjadi konduktor / Saklar terutup yang akan mengalirkan listrik ke tanah / ground.
CARA KERJA LIGHTNING ARRESTER
Selain itu bahan MOV ini merupakan saklar elektronik yang sangat cepat dan responsif terhadap tegangan transien.
Jadi ketika terjadi lonjakan tegangan / tegangan transien yang disebabkan karena sambaran petir / Switching Surge maka Lightning Arrester ini akan menjadi saklar tertutup dan langsung mengalirkan tegangan transien tersebut ke dalam tanah.
Sehingga membuat peralatan listrik yang terpasang pada menara transmisi seperti trafo tetap aman dan tidak mengalami kerusakan.