148
STUDI LITERATUR PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF IPA SMP
Purwanti1*, Widha Sunarno, Sukarmin, Novita Ratnasari*
Magister Pendidikan Sains, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami No. 36A Kentingan Jebres, Surakarta, Indonesia
*Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengkaji berbagai literatur mengenai model problem based learning sebagai solusi peningkatan keahlian berpikir kreatif IPA SMP Negeri 3 Satu Atap Sumberlawang. Mengacu pada hasil yang diperoleh dari wawancara dengan guru, keterampilan berpikir kreatif siswa masih dalam kategori rendah, dibuktikan dengan siswa yang pasif dalam memberikan umpan balik dari guru selama proses pembelajaran serta berdasarkan tes profil awal keterampilan berpikir kreatif. Kendala-kendala yang dialami siswa berdampak pada lemahnya siswa dalam menjelaskan konsep dasar, mengembangkan konsep dengan berbagai sudut pandang, serta mengelaborasi pengetahuan terdahulu dengan pengetahuan baru. Kajian literatur yang dilakukan bahwa model PjBL (Problem based learning) dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif. Penelitian studi literatur menggunakan desain penelitian narrative review. Artikel ilmiah yang digunakan sebanyak 20 artikel yang berasal dari artikel ilmiah maupun jurnal internasional dan nasional. Kriteria validasi artikel ilmiah meliputi kriteria kredibilitas sumber, kualitas metodologi riset, kualitas penyajian data dan pembahasan, kecukupan data, kemutakhiran 10 tahun terakhir. Teknik penyajian data dalam bentuk tabel. Teknik analisis data berupa analisis kualitatif model Miles dan Huberman yang mencakup reduksi data, penyajian data, kesimpulan. Hasil penelitian studi literatur menunjukkan bahwa model PjBL dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa SMP pada mata pelajaran IPA.
Kata kunci: keterampilan berpikir kreatif; studi literatur; PjBL.
Abstract
This research aims to review various literature on problem based learning models as a solution to increase creative thinking skills of IPA SMP Negeri 3 Satu Atap Sumberlawang. Referring to the results obtained from interviews with teachers, students' creative thinking skills are still in the low category, evidenced by students who are passive in providing feedback from teachers during the learning process as well as based on early profile tests of creative thinking skills. The constraints experienced by students have an impact on the weakness of students in explaining basic concepts, developing concepts with various points of view, and elaborating on previous knowledge with new knowledge. Literature review conducted that the PjBL (Problem based learning) model can improve creative thinking skills. Literature study research uses narrative review research design. Scientific articles are used as many as 20 articles derived from scientific articles as well as international and national journals. Scientific article validation criteria include criteria for source credibility, quality of research methodology, quality of data presentation and discussion, adequacy of data, latest of the last 10 years. Data presentation technique in the form of tables. Data analysis techniques in the form of qualitative analysis of Miles and Huberman models that include data reduction, data presentation, conclusions. The results of the literature study show that the PjBL model can improve the creative thinking skills of middle school students in IPA subjects.
Keywords: creative thinking skills; iterature review; PjBL.
149
PENDAHULUANRevolusi Industri 4.0 merupakan keadaan industri abad ke-21 saat perubahanbesar-besaran di berbagai bidang lewat perpaduan teknologi yang mengurangi sekat-sekat antara dunia fisik, digital, dan biologi. Seperti yang dipaparkan (Kagermann et al., 2011), Revolusi Industri 4.0 lahir di Negara Jerman pada Tahun 2011. Dalam rangka menghadapi Revolusi Industri 4.0 perlu disiapkan generasi yang kompeten pada bidangnya, yakni dengan membekali peserta didik agar dapat berpikir secara kreatif.
Keterampilan tersebut diharapkan dapat membantu peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dan tantangan dari berbagai sudut pandang. Pernyataan tersebut sejalan dengan Susanti (2016) yang mengatakan bahwa keterampilan berpikir kreatif dan inovasi merupakan salah satu kunci menghadapi persaingan. Keterampilan berpikir kreatif memungkinkan manusia untuk mengekspresikan diri dan meningkatkan taraf hidupnya melalui karya inovasi yang dihasilkan (Munandar, 2009).
Pentingnya keterampilan berpikir kreatif juga diamanahkan oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 6 Tahun 2013 yang menyebutkan bahwa kurikulum 2013 bertujuan mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki keterampilan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Bono (2014) mengatakan bahwa keterampilan berpikir kreatif sangat penting bagi masyarakat untuk memperbaiki kehidupan, melakukan inovasi desain, menciptakan perubahan dan memperbaiki sistem. Selain itu, menurut Ritter & Mostert (2017) keterampilan berpikir kreatif memungkinkan masyarakat untuk tetap fleksibel dan memberikan keterampilan untuk menghadapi peluang dan tantangan perkembangan dunia yang kompleks dan cepat berubah.
Aktivitas manusia yang terkoneksi melalui mesin, perangkat bahkan sensor data (Internet of Things/IoT), saat ini dipengaruhi dan diintegrasi oleh aspek (Hermann et al., 2016). Digitalisasi sistem akibat revolusi industri 4.0 juga berpengaruh terhadap lingkup pendidikan. Hal tersebut mengakibatkan para pendidik tertuntut untuk beradaptasi dengan cepat terkait pembaruan dan perubahan yang ada. Pelaksanaan aktivitas belajar yang diintegrasikan dengan kemajuan teknologi informasi atau dalam jaringan telah menggeser sistem aktivitas belajar mengajar dalam kelas dan bertatap muka secara langsung atau diluar jaringan. Pembelajaran online menghubungkan pembelajar (peserta didik) dengan sumber belajarnya (database, pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi atau berkolaborasi
150
(secara langsung/synchronous dan secara tidak langsung/asynchronous).Pelaksanaan PJJ yang merupakan pengalaman baru bagi guru dan peserta didik ternyata memiliki faktor-faktor yang menyebabkan terhambatnya pelaksanaan PJJ, misalnya kondisi ekonomi, letak geografis yang menyebabkan jaringan internet tidak stabil, serta penguasaan teknologi yang masih kurang baik bagi guru, peserta didik, dan orang tua peserta didik. Pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan dari rumah masing- masing tidak hanya melibatkan interaksi peserta didik dan guru, melainkan juga perlu pen- dampingan dan kerjasama dari orang tua peserta didik untuk mencapai keberhasilan pembe- lajaran. Supaya dapat menghasilkan pembela- jaran bermakna maka guru harus memilih atau merancang model pembelajaran yang tepat selama pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Pembelajaran online merupakan bentuk pembelajaran/pelatihan jarak jauh yang memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informasi, misalnya internet, CD-ROOM (secara langsung dan tidak langsung) (Mulyana et al., 2020). Pembelajaran online tentunya akan kurang bermakna tanpa sinergitas strategi dan metode pembelajaran yang tepat. Salah satu penerapan yang dapat memadukan pembelajaran online adalah pembelajaran berbasis proyek. Komponen utama pembelajaran berbasis proyek adalah mengajukan pertanyaan atau masalah yang disajikan untuk menyusun dan memulai
aktivitas yang menekankan kepada sejumlah proyek sampai didapatkannya hasil akhir berupa produk sebagai rangkaian aktivitas komunikasi individu atau berbagai hasil tugas yang menjawab pertanyaan. Sehingga melaui pembelajaran berbasis proyek memberikan peluang kepada peserta didik untuk mempelajari konsep secara mendalam sekaligus juga dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
Project based learning (PjBL) memiliki beberapa keunggulan untuk di terapkan dalam pembelajaran yaitu (1) meningkatkan rasa motivasi belajar peserta didik untu belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting dan mereka perlu untuk dihargai, (2) Peningkatan membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem masalah yang kompleks, (3) Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi melalui prinsip ergonomis, hygienis, tepat – cekat – cepat, ekosistemik dan metakognitif (4) Menghasilkan karya jadi maupun apresiatif yang siap dimanfaatkan dan digunakan dalam kehidupan maupun bersifat wawasan dan landasan-landasan pengembangan apropriatif terhadap teknologi terbaru dan teknologi kearifan lokal.Sebagaimana yang dinyatakan Arizona et al. (2020) pembelajaran berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topikdari dunia nyata. Proyek yang dirancang dengan baik meminta peserta didik untuk mengatasi masalah nyata dan isu-isu
151
penting yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari khususnya dalam proses pembelajaran.Dengan demikian, proyek-proyek yang dibangun peserta didik berdasarkan pengamatan terhadap permasalahan dunia nyata di sekitar mereka yang akan memberikan kebermaknaan bagi mereka.
Berdasarkan hal ini perlu adanya pembelajaran yang efektif diterapkan terhadap peserta didik untuk meningkatkan kompetensi mereka. Terlebih lagi akibat dari dampak pandemi Covid-19 yang melanda sehingga pembelajaran tidak berjalan maksimal karena harus tetap di rumah dan menerapkan physical distancing. Sehingga pembelajaran online berbasis proyek menjadi salah satu solusi terhadap masalah yang dihadapi untuk menjawab permasalahan ini.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian studi literatur. Studi literatur merupakan penelitian kepustakaan. Penelitian ini hanya menggunakan sumber perpustakaan untuk memperoleh data. Pada riset pustaka (library research), penelusuran pustaka tidak hanya untuk langkah awal menyiapkan kerangka penelitian (research design) akan tetapi sekaligus memanfaatkan sumber-sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitian (Zed, 2014).
Desain penelitian studi literatur yang digunakan yaitu narrative review. Narrative review merupakan jenis penelitian yang merangkum teori, meneliti studi, dan
menyelidiki metode yang digunakan dalam penelitian yang ada. Peninjauan mengumpulkan spectrum luas literatur yang ditulis tentang topik dan mensintesis itu menjadi interpretasi yang koheren yang menyoroti isu-isu utama, tren, kompleksitas, dan kontroversi yang menjadi pusatnya (Chris, 2018). Teknik analisis data pada penelitian dilakukan dengan analisis kualitatif deskriptif dengan menguraikan data, menganalisis dan membahas data, serta mengkaji kesimpulan dari data yang diperoleh.
Prosedur pencarian artikel dapat dilakukan melalui halaman google scholar, researchgate maupun SINTA dengan mengetikkan kata kunci keterampilan berpikir kreatif, project based learning, IPA. Teknik pengumpulan data sekunder didapatkan dari memilih artikel penelitian berdasarkan terbitan dari tahun 2016 hingga 2021. Artikel yang dicari berasal dari jurnal internasional, jurnal nasional terakreditasi dan non terakreditasi, prosiding, dan tesis. Proses validasi mencakup beberapa ketentuan meliputi jurnal dapat diakses secara gratis (OJS), kualitas metodologi riset dalam artikel, kualitas penyajian data dan pembahasan, kecukupan data untuk dianalisis, referensinya up to date dan relevan atau tidak. Hasil validasi/review artikel ilmiah disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel hasil validasi mencakup nomor, nama penulis, tahun terbit, judul artikel, nama jurnal.
Hasil validasi/review artikel ilmiah disajikan dalam bentuk tabel. Tabel hasil validasi mencakup nomor, nama penulis, tahun terbit,
152
judul artikel, nama jurnal. Analisis data menggunakan analisis kualitatif model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data/analsisis data, penarikan kesimpulan.HASIL PENELITIAN
Artikel ilmiah yang telah dicari dan telah dilakukan validasi diperoleh sebanyak 20 artikel ilmiah yang akan digunakan sebagai data sesuai dengan kriteria kebutuhan data.
Data hasil analisisi dan validasi disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Pencarian Artikel
No. Jenis Artikel
Hasil Pencarian
Artikel
Hasil Validasi 1. Jurnal
Internasional 6 3
2. Jurnal Nasional Terakreditasi
9 6
3. Jurnal Nasional Non akreditasi
7 5
4. Prosiding Internasional
5 3
5. Prosiding
Nasional 5 3
Total 32 20
Tabel 2. Hasil Review Artikel No. Kode Judul
Artikel Hasil 1. A1 Pembelajar
an dengan Metode Project Based Learning di Era Pandemi Covid-19 (Lubis et al., 2021)
Aktivitas belajar dengan PjBL membuat peserta didik memiliki referensi terkait materi
pembelajaran yang lebih banyak yang juga berarti mendapat peluang
pemahaman materi lebih
mendalam sehingga hasil belajar akan meningkat.
2. A2 Hybrid- PjBL:
Learning Outcomes, Creative Thinking Skills, and Learning Motivation of
Preservice Teacher (Rahardjant o et al., 2019)
Hybrid-PjBL memiliki pengaruh yang tinggi terhadap hasil belajar, kemampuan berpikir kreatif, dan motivasi belajar peserta didik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hybrid- PjBL adalah bentuk pembelajaran alternatif yang relevan dengan tuntutan abad ke- 21.
3. A3 Ethno- STEM Project- Based Learning:
Its Impact to Critical And Creative Thinking Skills (Sumarni &
Kadarwati, 2020)
Ethno-STEM Project-Based Learning mampu meningkatkan rerata skor kekritisan pola pikir dan pemikiran kreatif peserta didik pada semua indikator serta dengan beragam tingkatan dari kategori rendah sampai sedang.
4. A4 Project- Based Learning on Media Developme nt Course to Improve Creativity of
Prospective Physics Teacher (Gunawan et al., 2019)
Penerapan PjBL ini mampu meningkatkan pemikiran kreatif guru dalam pengembangan media.
5. A5 Students' Creative Thinking Skills and Impact on
Penerapan PjBL dalam
pembelajaran menunjukkan hasil signifikan
153
Learning Outcomes in Physics Laboratory II
Academic Using The Learning Model Project- Based (Farhan et al., 2021)
bahwa mampu meningkatkan level pemikiran kreatif dari peserta didik dengan hasil statistik dengan kategori korelasi sangat tinggi.
6. A6 Improving Creative Thinking Skills of Students Through Learning Based on Simple Hydroponic Projects (Umami et al., 2019)
Pemikiran kreatif dari peserta didik berhasil
terlatihkan melalui basis pembelajaran dengan rangkaian aktivitas PjBL yang ditunjukkan secara signifikan perbandingannya dengan belajar secara konvensinal.
7. A7 Project- Based Learning and Problem- Based Learning:
Are They Effective to Improve Student’s Thinking Skills?
(Anazifa &
Djukri, 2017)
Pola pemikiran kritis serta kekreatifan berpikir peserta didik
terberdayakan.
Terdapat perbedaan kemmapuan kognitif antara peserta didik yang belajar dengan proyek sebagai basis dan masalah sebagai basis.
8. A8 Instrument of Creative Thinking Skills in Project Based Learning Physics (Utama et al., 2021)
Pengembangan instrumen yang dilakukan sesuai dengan matriks bagaimana project based learning mampu mengembangkan pola pemikiran kreatif.
9. A9 Penerapan PjBL (Project Based Learning)
Kemampuan kognitif peserta didik efektif diraih selama aktivitas belajar
Daring untuk Meningkatk an Hasil Belajar Peserta didik di Masa Pandemi Covid-19 (Fahadah et al., 2021)
jarak jauh melalui proyek sebagai rangkaian basis aktivitas belajar.
10. A10 The Effect of Project- Based Science Learning on PGSD Students’
Creative Thinking Ability (Fatimah, 2016)
Project-Based Science Learning mampu
mendorong peserta didik meningkatkan pemikiran kreatifnya.
Project-Based Science Learning dengan tanpa bimbingan guru memiliki hasil yang lebih baik daripada Project- Based Science Learning dengan bimbingan guru.
11. A11 Model Pembelajar an Project Based Learning Terhadap Keterampil an Sosial dan Berpikir Kreatif (Made et al., 2020)
Keterampilan peserta didik dalam bersosial dan pola
pemikiran kreatif mampu dicapai oleh aktivitas proyek sebagai basis belajar.
12. A12 Pengaruh Project Based Learning terhadap Kemampua n Berpikir Kreatif Peserta didik pada Pembelajar an Online (Siskawati et al., 2020)
Pola pemikiran kreatif dari peserta didik selama rangkaian aktivitas belajar dalam maupun luar jaringan, keduanya mampu terberdayakan dengan efektif.
13. A13 Project- Berbasis proyek
154
Based Learning as The Alternative for Distance Learning in COVID-19 Outbreak (Ardhyanta ma et al., 2020)
dalam pembelajaran jarak jauh selama pandemi dapat digunakan untuk mengatasi masalah pembelajaran seperti jaringan internet, batas bandwidth terbatas, dan tugas tes kertas.
Meski tidak jauh dari proyek pembelajaran yang dilakukan di kelas, modifikasi dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan fasilitas.
14. A14 Problem- Based Learning and Project- Based Learning Integration in Online Learning to Enhance Students’
Critical and Creative Thinking Skills (Mantra et al., 2022)
Beberapa peserta didik merasa didemotivasi karena beberapa keterbatasan yang dialami dalam pembelajaran online. Melalui integrasi pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran berbasis proyek, peserta didik dapat
mengembangkan pemikiran kritis dan kreatif mereka. Peserta didik juga lebih aktif dalam berpartisipasi dalam guru karena mereka dipraktekkan memecahkan masalah dan juga melakukan serangkaian proyek untuk mengembangkan hard skill dan soft skill mereka.
15. A15 Developme
nt of PBL telah dikembangkan
Project- Based Learning Science Module to Improve Creative Thinking Skills of Junior High School Students (Wibowo et al., 2018)
dan dinilai sebagai kategori
"sangat baik".
Implementasi yang layak merupakan hasil yang valid terhadap produk ini.
16. A16 Pengaruh Model Project Based Learning terhadap Keterampil an Berpikir Kreatif pada Materi Fluida Dinamis di SMA (Utami et al., 2020)
Pemikiran kreatif peserta didik simultan dipengaruhi proyek sebagai aktivitas belajar peserta didik dengan masing- masing aspeknya memiliki kategori peningkatan sedang
17. A17 Enhancing Students’
Creativity through STEM Project- Based Learning (Hanif et al., 2019)
Aspek resolusi, elaborasi, serta kebaruan dengan kategori pola pemikiran kreatif yang baik berhasil dicapai oleh peserta didik.
18. A18 Implementi ng Project- Based Learning to Enhance Creative Thinking Skills on Water Pollution Topic (Yamin et al., 2020)
Pola pikir kreatif dicapai peserta didik melalui aktivitas desain produk guna alternatif masalah yang harus terpecahkan.
Pemberdayaan pola pikir kreatif' peserta didik divalidkan oleh persentase pencapaian pemikiran kreatif yang tinggi baik dengan cara mengukur tes, penilaian sejawat,
155
maupun penilaian produk
19. A19 Improving Student Creative Thinking Skills Through Project Based Learning (Wijayati et al., 2019)
PjBL dengan tugas proyek pembuatan alat pirolisis dan distilasi sederhana dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dalam
pembelajaran kimia dalam 3 siklus dalam hal kelancaran, fleksibilitas, orisinalitas, dan elaborasi. Sampai akhir siklus ketiga,
tampaknya rata- rata semua indikator keterampilan berpikir kreatif peserta didik berada dalam predikat kreatif, dengan
peningkatan tinggi di setiap indikator kefasihan dan elaborasi.
20. A20 Peningkata n
Keterampil an Berpikir Kreatif Peserta didik melalui Model Project Based Learning (PjBL) (Nita &
Irwandi, 2021)
Sistematika dalam pentransferan proyek sebagai tugas merupakan salah satu aspek krusial yang mampu melatih pola pikir kreatif peserta didik.
PEMBAHASAN
Keterampilan berpikir kreatif merupakan bagian dari kreativitas yang
melibatkan pengembangan ide maupun produk terhadap suatu permasalahan (Ülger, 2016).
Keterampilan berpikir kreatif memungkinkan seseorang berpikir menyeluruh untuk menemukan ide, cara, dan penemuan baru yang didasarkan atas sifat orisinal (Turiman et al., 2012). Berpikir kreatif membiasakan seseorang melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang sehingga tercipta alternatif- alternatif kemungkinan penyelesaian permasalahan melalui karya baru maupun karya hasil kombinasi unsur yang telah ada sebelumnya (Husamah, 2015).
Keterampilan berpikir kreatif yang dimiliki masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. Hal tersebut dibuktikan pada hasil tes The Global Creativity Index 2015, Indonesia berada pada peringkat ke 115 dari 139 negara yang ikut serta dalam pengukuran keterampilan berpikir kreatif suatu Negara.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa Indonesia masih tergolong rendah dibanding dengan negara – Negara Asia Tenggara seperti Singapura (7), Malaysia (49), dan Vietnam (82). Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayu & Tri, 2019; Madyani et al., 2020; Nurdiana et al., 2020; Nurhamidah et al., 2018; Qomariah et al., 2017; Sugiyanto et al., 2018; Zulaichah et al., 2020 juga menunjukkan permasalahan rendahnya keterampilan berpikir kreatif peserta didik Indonesia.
Keterampilan berpikir kreatif dapat ditingkatkan melalui aktivitas-aktivitas pembelajaran kreatif dengan menghadirkan
156
fenomena atau masalah terbuka sehingga memunculkan penyelesaian atau banyak jawaban dari masalah tersebut (Sung et al., 2016). Mrayyan (2016) menjelaskan bahwa guru dapat membantu mengembangkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik dengan menghindari pembelajaran yang bersifat konvensional dan menerapkan model modern yang menempatkan peserta didik sebagai pusat pembelajaran. Kepercayaan guru terhadap keterampilan peserta didik untuk berpikir dan berani mengungkapkan gagasan baru menjadi penting karena sebagai pemberian kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sesuai minat kebutuhannya sehingga dapat mengakomodasi keterampilan berpikir kreatif. Selain itu, kegiatan belajar mengajar yang bervariasi juga dapat memberdayakan keterampilan berpikir peserta didik sebab dengan metode yang bervariasi mampu membangkitkan minat peserta didik untuk belajar (Munandar, 2009).Oleh karena itu, dalam bidang pendidikan, dibutuhkan metode mengajar yang mendorong peserta didik untuk aktif bertanya, mengemukakan gagasan, atau mengujicobakan suatu materi (Adam & Gullota, 1983). Selain itu juga dibutuhkan kemampuan menggeneralisasi permasalahan dengan banyak cara dan kemampuan menyesuaikan dengan ide – ide yang berbeda (Freeman, 2016). Kegiatan-kegiatan tersebut sesuai dengan kaidah pendekatan saintifik (Munandar, 2006). Pembelajaran dengan pendekatan saintifik mampu menghubungkan
perspektif peserta didik untuk mengorganisasi suatu proses pembelajaran agar sistematis dan berlandaskan metode ilmiah sehingga peserta didik dapat merancang dan menemukan solusi dari suatu permasalahan yang diberikan (Stokvik et al., 2016). Pembelajaran dengan pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang memiliki karakteristik berpikir induktif dimana peserta didik dibelajarkan untuk mengkonstruksi ilmu pengetahuan dari berbagai informasi yang diperoleh kemudian menginferensi informasi tersebut menjadi satu konsep baru (Prince & Felder, 1950).
Keterampilan berpikir kreatif merupakan sikap yang dimiliki seseorang untuk membuat suatu ide atau gagasan yang bersifat baru (novelty) dan berguna (useful) (Titu, 2015). Maka, apabila peserta didik dibelajarkan dengan pendekatan saintifik, peserta didik akan terlatih untuk berpikir divergen yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir kreatifnya dengan memikirkan ide atau gagasan yang baru dan berguna dalam kehidupan.
Salah satu model pembelajaran yang menggunakan prinsip pendekatan saintifik adalah model proyek (project based learning).
Pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam pembelajaran (Thomas, 2000). Proyek yang dilakukan peserta didik bisa dikerjakan berkelompok maupun perseorangan. Proyek ini dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
Penerapan pembelajaran berbasis proyek tersebut diharapkan peserta didik mampu
157
menghasilkan produk yang hasilnya akan ditampilkan dan dipresentasikan. Pembelajaran berbasis proyek melibatkan pemikiran kreatif, inovatif, unik, yang berfokus pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan kehidupan peserta didik.Situasi pandemi covid-19 seperti saat ini sangat berdampak pada proses pembelajaran, yakni pembelajaran dilakukan secara jarak jauh atau dalam jaringan. Zoom, telegram, google form, google classroom, whatsapp merupakan aplikasi yang mudah dalam pengoperasian serta banyak digunakan selama aktivitas belajar mengajar jarak jauh atau dalam jaringan. Tetapi faktanya banyak sekolah yang melakukan pembelajaran jarak jauh dengan hanya menggunakan whatsApp dan pembelejaran berlangsung satu arah.
Yakni, guru memerintahkan peserta didik mempelajari suatu materi lalu guru memerintahkan peserta didik untuk mengerjakan tugas. Hal ini tentu akan memperburuk kemampuan kognitif peserta didik.
Keefektifan aktivitas belajar selama pandemi covid-19 bergantung pada kreativitas daninovasi yang dimunculkan oleh fasilitator terhadap peserta didiknya. Fasilitator diperlukan melakukan pengembangan terhadap konsep-konsep serta latihan soal yang diberikan kepada peserta didik. Untuk mendukung uraian tersebut, dijelaskan bahwa sikap sosial, spiritual, proyek, dan produk serta hasil belajar yang tuntal oleh peserta didik mampu ditunjang oleh rangkaian aktivitas
project based learning sebagai basis pembelajaran (Noor et al., 2017) Hal ini juga didukung oleh hasil studi literatur pada kode A1, A9, A12, A13, dan A14. Selain memang mampu mengaktifkan serta meningkatkan kategori pemikiran kreatif peserta didik, project based learning dapat menjadi salah satu solusi dalam mengoptimalkan pembelajaran khususnya di tengah terjadinya pandemik Covid-19. Melalui pembelajaran online berbasis proyek dengan kegiatan disertai panduan terstruktur dari fasilitator ataupun panduan tidak terstruktur dari fasilitator seperti artikel kode A10 tetap akan mampu membuat peserta didik melakukan aktivitas kebermakaan dalam belajar sampai diperoleh konsep, hukum, teori, dan informasi ilmiah yang lain yang secara sadar dianggap berarti dan diperlukan peserta didik. Ahli atau terlatih memecahkan suatu permasalahan pribadi maupun golongan merupakan salah satu kemampuan kognitif yang krusial untuk kehidupan dimasa depan.
SIMPULAN
Proyek, sebagai basis dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran secara offline maupun online akan mampu mengaktifkan serta meningkatkan kategori pemikiran kreatif peserta didik. Aktivitas pembelajaran dengan proyek sebagai basis dapat dikembangkan beragam variasi sesuai kreativitas fasilitator. Project based learning adalah salah satu rangkaian aktivitas belajar yang mampu menghindarkan peserta didik dari
158
kemonotonan pendidikan selama pandemi covid-19.REFERENSI
Adam, R. G., & Gullota, T. (1983). Adolescent Life Experiences. California:
Brooks/Cole Publishing Company.
Anazifa, R. D., & Djukri. (2017). Project- based learning and problem- based learning: Are they effective to improve student’s thinking skills? Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 6(2), 346–
355.
https://doi.org/10.15294/jpii.v6i2.11100 Ardhyantama, V., Apriyanti, C., & Erviana, L.
(2020). Project-Based Learning as the Alternative for Distance Learning in COVID-19 Outbreak. Indonesian Journal of Primary Education, 4(2), 141–151.
Arizona, K., Abidin, Z., & Rumansyah, R.
(2020). Pembelajaran Online Berbasis Proyek Salah Satu Solusi Kegiatan Belajar Mengajar Di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 5(1), 64–70.
https://doi.org/10.29303/jipp.v5i1.111 Ayu, R., & Tri, A. (2019). Analisis
Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik Melalui Penerapan Blended Project Based Learning. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 13(2), 2437–2446.
Bono, E. de. (2014). Creative and Lateral Thinking. Encyclopedia of Educational Theory and Philosophy, June.
https://doi.org/10.4135/9781483346229.n 86
Chris, H. (2018). Doing a Literature Review.
In 2nd Edition. UK: Sage Publisher.
Fahadah, S. E., Nurika, & Lutfiya, F. (2021).
Penerapan PjBL (Project Based Learning) Daring untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Profesi Keguruan, 7(2), 198–208.
Farhan, A., Nurlaili, Susanna, Soewarno, &
Yusriza. (2021). Students’ creative thinking skills and impact on learning outcomes in physics laboratory II academic using the learning model project-based. AIP Conference
Proceedings, 2320.
https://doi.org/10.1063/5.0037632 Fatimah, S. (2016). The Effect of Project-
Based Science Learning on PGSD Students ’ Creative Thinking Ability.
Jurnal Pendidikan Indonesia, 7(2), 100–
105.
Freeman, E. (2016). Torrance Journal for Applied Creativity (Vol. 1). Athens, GA:
Torrance Center for Creativity and Talent Development.
Gunawan, G., Harjono, A., Sahidu, H., Taufik, M., & Herayanti, L. (2019). Project- based learning on media development course to improve creativity of prospective physics teacher. AIP
Conference Proceedings,
2194(December).
https://doi.org/10.1063/1.5139764
159
Hanif, S., Fany, A., Wijaya, C., & Winarno, N.(2019). Enhancing Students ’ Creativity through STEM Project-Based Learning.
Journal of Science Learning, 2(October 2018).
https://doi.org/10.17509/jsl.v2i2.13271 Hermann, M., Pentek, T., & Otto, B. (2016).
Design Principles for Industrie 4.0 Scenarios. Presented at the 49th Hawaiian International Conference on Systems Science.
Husamah. (2015). Thinking skills for environmental sustainability perspective of new students of biology education department through blended project based learning model. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 4(2), 110–119.
https://doi.org/10.15294/jpii.v4i2.3878
Kagermann, H., Lukas, W.,
WahlsterKagermann, W. H., & Wahlster, W. (2011). Industrie 4.0: Mit dem Internet der Dinge auf dem Weg zur 4.
industriellen Revolution. VDI Nachrichten, 13.
Lubis, S., Wardhana, R., Sidabutar, A. A., &
Sari, D. E. (2021). Pembelajaran dengan Metode Project Based Learning di Era Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional PBSI-IV Tahun 2021.
Made, N., Kusadi, R., Sriartha, I. P., & Kertih, I. W. (2020). Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Keterampilan Sosial Dan Berpikir Kreatif. Thinking Skills and Creativity Journal, 3(1), 18–27.
Madyani, I., Yamtinah, S., Utomo, S. B., Saputro, S., & Mahardiani, L. (2020).
Profile of Students’ Creative Thinking Skills in Science Learning. 397(Icliqe
2019), 957–964.
https://doi.org/10.2991/assehr.k.200129.1 19
Mantra, I. B. N., Handayani, N. D., &
Pramawati, A. A. I. Y. (2022). Problem- Based Learning and Project-Based Learning Integration in Online Learning to Enhance Students’ Critical and Creative Thinking Skills. Jurnal Pendidikan Progresif, 12(1), 184–195.
https://doi.org/10.23960/jpp.v12.i1.
Mrayyan, S. (2016). Investigating mathematics teacher’s role to improve students creative thinking. American Journal of Educational Research, 4(1), 82–90.
Mulyana, Siagian, N., Basid, A., Saimroh, Sovitriana, R., Habibah, N., Saepudin, J., Maimunah, M. A., Muaripin, &
Oktavian, C. N. (2020). Pembelajaran Jarak Jauh Era Covid-19. In
Litbangdiklat Press.
www.balitbangdiklat.kemenag.go.id Munandar. (2006). Psikologi industri dan
organisasi. Kajarta : UI-press.
Munandar, U. (2009). Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta: PT Rineka cipta.
Nita, R. S., & Irwandi. (2021). Peningkatan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa melalui Model Project Based Learning (PjBL). BIOEDUSAINS: Jurnal
160
Pendidikan Biologi Dan Sains, 4(2019), 231–238.Noor, M. E., Hardyanto, W., & Wibawanto, H.
(2017). Penggunaan E-Learning dalam Pembelajaran Berbasis Proyek di SMA Negeri 1 Jepara. Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology,
6(1), 17–26.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/
ujet/article/view/15572
Nurdiana, H., Sajidan, & Maridi. (2020).
Creative thinking skills profile of junior high school students in science learning.
Journal of Physics: Conference Series, 1567(2). https://doi.org/10.1088/1742- 6596/1567/2/022049
Nurhamidah, D., Masykuri, M., & Dwiastuti, S. (2018). Profile of senior high school students’ creative thinking skills on biology material in low, medium, and high academic perspective. Journal of Physics: Conference Series, 1006(1).
https://doi.org/10.1088/1742- 6596/1006/1/012035
Prince, M. J., & Felder, R. M. (1950).
Inductive Teaching and Leaning Methods: Definitions, Comparisons, and Research Bases. The Journal of General Physiology, 34(1), 75–79.
https://doi.org/10.1085/jgp.34.1.75 Qomariah, N., Suratno, S., & Yushardi, Y.
(2017). Profile of Creative Thinking In Science Learning In Junior High School For The Different Gender. Pancaran Pendidikan, 6(2), 101–108.
https://doi.org/10.25037/pancaran.v6i2.2 7
Rahardjanto, A., Husamah, & Fauzi, A.
(2019). Hybrid-PjBL: Learning outcomes, creative thinking skills, and learning motivation of preservice teacher.
International Journal of Instruction,
12(2), 179–192.
https://doi.org/10.29333/iji.2019.12212a Ritter, S. M., & Mostert, N. (2017).
Enhancement of Creative Thinking Skills Using a Cognitive-Based Creativity Training. Journal of Cognitive Enhancement, 1(3), 243–253.
https://doi.org/10.1007/s41465-016- 0002-3
Siskawati, G. H., Mustaji, & Bachri, B. S.
(2020). Pengaruh Project Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Pembelajaran Online.
Educate: Jurnal Teknologi Pendidikan, 5(2), 31–42.
Stokvik, H., Adriaenssen, D., & Johannessen, J.-A. (2016). Tacit knowledge, organizational learning and innovation in organizations. Problems and Perspectives in Management, 14(3), 246–
255. https://doi.org/10.21511/ppm.14(3- 1).2016.11
Sugiyanto, F. N., Masykuri, M., &
Muzzazinah, M. (2018). Analysis of senior high school students’ creative thinking skills profile in Klaten regency.
Journal of Physics: Conference Series, 1006(1). https://doi.org/10.1088/1742-
161
6596/1006/1/012038Sumarni, W., & Kadarwati, S. (2020). Ethno- stem project-based learning: Its impact to critical and creative thinking skills.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 9(1), 11–21.
https://doi.org/10.15294/jpii.v9i1.21754 Sung, Y. T., Chang, K. E., & Liu, T. C.
(2016). The effects of integrating mobile devices with teaching and learning on students’ learning performance: A meta- analysis and research synthesis.
Computers and Education, 94, 252–275.
https://doi.org/10.1016/j.compedu.2015.1 1.008
Susanti. (2016). 761-1478-1-SM.pdf. Jurnal
Ekonomi Pendidikan Dan
Kewirausahaan, 4(1).
Thomas, J. W. (2000). A Review of Research on Project Based Learning. Bob Pearlman Home Project-Based Learning
21st Century Learning.
http://www.bie.org/research/study/review _of_project_based_learning_2000 Titu, M. A. (2015). Penerapan Model PjBL
untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa pada Materi Konsep Masalah Ekonomi.
Prosiding Seminar Nasional, 176–186.
https://eprints.uny.ac.id/21708/1/18 Maria Anita Titu.pdf
Turiman, P., Omar, J., Daud, A. M., & Osman, K. (2012). Fostering the 21st Century Skills through Scientific Literacy and Science Process Skills. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 59, 110–116.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.09.
253
Ülger, K. (2016). Öğrencilerin Yaratici Düşünme Ve Eleştirel Düşünme Becerileri Arasindaki Ilişki. Hacettepe Egitim Dergisi, 31(4), 695–710.
https://doi.org/10.16986/HUJE.20160184 93
Umami, R. N., Susilo, H., & Mahanal, S.
(2019). Improving Creative Thinking Skills of Students Through Learning Based on Simple Hydroponic Projects.
Jurnal Pendidikan Sains S3, 7(3), 111–
115.
http://journal.um.ac.id/index.php/jps/
Utama, A. S., Rosidin, U., & Suyatna, A.
(2021). Instrument of Creative Thinking Skills in Project based Learning Physics.
Indonesian Journal of Science and Mathematics Education, 04(March), 58–
68.
https://doi.org/10.24042/ijsme.v4i1.8572 Utami, Z. L., Bukit, N., Simanjuntak, M. P., &
Motlan. (2020). Pengaruh Model Project Based Learning terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif pada Materi Fluida Dinamis di SMA. Jurnal Pendidikan Fisika, 8(2), 97–101.
Wibowo, W. S., Roektiningroem, E., Bastian, N., & Hudda, K. S. (2018). Development of Project-Based Learning Science Module to Improve Critical Thinking Skills of Junior High School Students.
Journal of Science Education Research, 2(2), 71–76.
162
Wijayati, N., Sumarni, W., & Supanti, S.(2019). Improving Student Creative Thinking Skills Through Project Based Learning. UNNES International Conference on Research Innovation and Commercialization 2018, 2019, 408–421.
https://doi.org/10.18502/kss.v3i18.4732 Yamin, Y., Permanasari, A., Redjeki, S., &
Sopandi, W. (2020). Implementing project-based learning to enhance creative thinking skills on water pollution topic. JPBI (Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia )Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia), 6(2), 225–232.
Zed. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan.
Jakarta: Yayasan Obor.
Zulaichah, S., Sukarmin, S., & Masykuri, M.
(2020). Student Scientific Creativity Profile Based on Scientific Structure Creativity Model. 198–205.
https://doi.org/10.4108/eai.28-9- 2019.2291015