TUGAS LK 2.1
EKSPLORASI ALTERNATIF SOLUSI
PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KATEGORI II
(SMA NEGERI 1 TANGGETADA)
Disusun Oleh
(KOMANG ADI RUSPAWAN)
BIDANG STUDI FISIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS MUSAMUS RERAUKE
TAHUN 2023
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi
Nama : Komang Adi Ruspawan
Instansi : SMA Negeri 1 Tanggetada
Masalah dalam Pembelajara
n
Penyebab
Masalah Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
Materi Media Metode Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Rendahnya Minat Belajar Peserta Didik berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa
Model pembelajaran yang digunakan gurubelum optimal dalam meningkatkan minat belajar peserta didik
Media
√ Metode
√ Kajian Literatur:
1. Menurut Simon (2017) dengan menerapkan Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi usaha dan energi. Hal ini dapat terlihat dari hasil belajar kognitif siswa.
2. Menurut Sakti, I. (2019) Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) dan Pendidikan Karakter melalui model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan berpikit tingkat tinggi serta meningkatkan karakter siswa.
https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/prosidingsnf /article/view/13558
3. Menurut Ariyana dkk (2018:34) Model Project- based Learning adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didikdalam
memecahkan masalah, dilakukan secara berkelompok / mandiri melalui tahapan ilmiah
1. Kelebihan PBL
Meningkatkan motifasi han aktifitas belajar siwa
Memudahkan siswa dalam menguasai konsep yang dipelajarai guna memecahkan masalah dunia nyata
Menlalui kerja kelompok siswa yang mengalami kesulitan secara individu dapat teratasi dengan tutor sebaya dalam kelompoknya
Dengam presentasi dapat meningkatkan kemampuan komunikasi siswa
2. Kelebihan PjBL
Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
1. Kekurangan PBL
Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah yang di pelajari sulit untuk di pecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba
Membutuhkan waktu yang panjang dalam proses pemecahan masalah
2. Kekuranagn PBL
membutuhkan waktu yang lama.
Manakala siswa tidak memiliki niat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah
Memberikan motifasi pada siswa yang mengalami kesulitan dalam pemecahan Masalah
Melakukan Perencanaan yang matang sehingga siswa dapat memecahkan masalah tepat waktu
Guru perlu melakukan perencanaan yang matang agar dalam pelaksanaan model PjBL dapat terlaksana
dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk ntuk selanjutnya
dipresentasikan kepada orang lain.
4. Menurut Arthurdkk (2017:606), pembelajaran kontekstual dapat mempengaruhi minat peserta didik dalam memahami materi sehingga
berdampak pada restasi akademik peserta didik.
https://eprints.uny.ac.id/66159/3/BAB%20II.pdf
5. Sugiarto, T. (2020). Minat belajar siswa dalam pembelajaran dapat meningkat apa bila menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
https://books.google.co.id/books?
Berdasarkan kajian literature dan pengamatan di
Meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa.
Membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan siswa untuk memahami masalah dunia nyata.
Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah terakhir.
Memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsep yang dipelajari guna memecahkan masalah dunia nyata.
2. kelebihan CTL
Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil., sehingga tidak mudah dilupakan.
Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan
yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk
mencobanya.
Untuk sebagian siswa beranggapan bahwa tanpa pemahaman mengenai materi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah mengapa mereka harus berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari
2. Kekurangan CTL
Diperlukan waktu yang amat lama saat proses pembelajaran CTL berlangsung.
Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas, maka
tepat waktu
Membentuk kelompok yang majemuk
Guru perlu melakukan perencanaan yang matang agar dalam pelaksanaan model CTL dapat terlaksana tepat waktu serta
sekolah maka untuk mengatasi masalah rendahnya minat belajar siswa dapat dilakukan dengan menerapkan model pelmbelajaran:
a. Project Based Pearning (PBL)
b. Contextual Teaching and Learning (CTL).
6. Menurut Sujana (009) media di dalam proses pembelajaran cukup penting dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama membantu peserta didik untuk belajar. Dua unsur yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua hal ini saling berkaitan satu sama lain. Pemilihan suatu metode mengajar akan menentukan media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam pembelajaran tersebut, media pembelajaran tidak serta merta digunakan dalam proses
pembelajaran, perlu analisis terlebih dahulu
penguatan konsep pada siswa,
CTL adalah model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental.
Kelas dalam pembelajaran kontekstual bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, tetapi sebagai tempat untu menguji data hasil temuan di lapangan.
Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh siswa, bukan hasil pemberian guru.
Pembelajaran akan lebih menyenangkan dan tidak membosankan bagi peserta didik.
Terbentuknya sikap kerja sama dalam diri peserta didik yang baik antara individu maupun
kelompok.
menciptakan uasana kelas yang kurang kondusif.
Guru lebih intensif dalam membimbing. ebab, dalam model CTL, guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerjasama untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan yang baru. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang.
Untuk peserta didik yang tertinggal dalam proses pembelajaran CTL maka akan terus tertinggal dan sulit untuk mengejar ketertinggalan dari yang lainnya. karena kesuksesan dalam embelajaran CTL tergantung kepada keaktifan dan usaha sendiri peserta didik.
Pengetahuan yang didapat oleh setiap peserta didik berbeda beda tidak sama.
membatasi waktu pengerjaannya masalah
Guru harus lebih aktif dalam pendampingan tiap kelompok agar tidak gaduh
Perlu dilakukan Tutor sebaya
sebelum media pembelajaran dipakai dalam proses pembelajaran
http://digilib.iain-
palangkaraya.ac.id/4310/1/Ebook%20Media%20 Pembelajaran.pdf
Wawancara
Berdasarkan hasil wawanca dengan Kepala Sekolah dan Rekan Sejawat Guru Fisika untuk meningkatkan minat belajar siswa guru perlu menerafkan model pembelajaran yang inovatif seperti model pembelajaran PBL, PjBL, CTL dan lain-lain serta penggunaan edia yang interaktif
Peserta didik kesulitan dalam memahami soal-soal berbasis HOTS
Peserta didik Belum terbiasa menyelesaikan soal berbasis HOTS.
Kajian Literatir
1. Menurut Fadiloes (2021)Salah satu konsep yang memungkinkan para siswa terampil
meningkatkan kemampuan belajarnya adalah dengan membiasakan siswa menyelesaikan soal- soal dalam bentuk Higher Other Thinking Skill (HOTS)
http://jupendik.or.id/index.php/jupendik/article/vie w/68
2. Kusuma (2021) dengan melaksanakan pembelajaran HOTS, pesertadidik dapat meningkatkan kemampuan dalam memahami soal-soal HOTS.
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/jsmu/art icle/view/8674
3. Menurut Nadifatinisa (2021) LKPD berbasis HOTS dapat memfasilitasi peserta didik dalam melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/artic le/view/37574
1. Kelebihan dalam LKPD berbasis Hots
mudah di akses dan belajar dimana saja sesuai dengan kecepatan masing-masing tanpa adanya hambatan sehingga dapat membantu siswa untuk lebih memahami materi pelajaran dan juga membuat siswa giat dalam belajar.
1. Kelemahan LKPD berbasis HOTS
Selain kelebihan terdapat
kekurangan dalam LKPD berbasis hots ini diantaranya, tugas-tugas LKPD yang relatife lebih banyak sehingga memerlukan banyak waktu untuk kegiatan belajar.
Hanya berupa soal tanpa ada contoh yang jelas.
Guru harus membuat mencantumkan soal-soal HOTS dalam LKPD
Berdasarkan kajian literature dan pengamatan di sekolah maka untuk mengatasi masalah Peserta didik kesulitan dalam memahami soal-soal berbasis HOTS kuranyanya pemahaman guru tentang soal HOTS dan guru kurang melatih siswa untuk menyelesaikan soal-soal HOTS Belum
optimalnya penggunaan teknologi dalam pembelajara n di kelas.
Guru masih belum menggunakan aplikasi TIK (media berbasis TIK) sebagai pendukung pembelajaran
Kajian Literatir
1. Menurut Harliawan (2014), untuk meningkatkan hasil belajar maka perlu penggunaan media Pembelajaran Interaktif berbasis Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK).
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/EKU/a rticle/view/12786
2. Menurut Indrayani dkk (2014), banyak manfaat dan kelebihan dengan penggunaan media
pembelajaran berbasis TIK salah satunya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
https://www.neliti.com/publications/5218/penggunaa n-media-pembelajaran-berbasis-tik-
untukmeningkatkan-hasil-belajar-ips
3. Menurut Yuanta (2019) pengembangan media video pembelajaran ini efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
https://journal.uwks.ac.id/index.php/trapsila/article/vi ew/816
Kelebihan Pemampaatan TIK dalam pembelajaran :
Dapat menampilkan Vidio dan Audio
Kemudahan dalam Evaluasi hasil Belajar
Dapat diakses dimana saja
Kekurangannya Pemampaatan TIK dalam pembelajaran :
Sarana Disekolah belum memadai
Sulitya mengendalikan siswa dalam mengakses informasi