• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat atau keuntungan dari Problem Based Learning (PBL)

N/A
N/A
Yuni Sulistiowati

Academic year: 2023

Membagikan "Manfaat atau keuntungan dari Problem Based Learning (PBL)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Manfaat atau keuntungan dari Problem Based Learning (PBL)

Kelas ekperimen memiliki kemampuan berpikir kreatif yang lebih tinggi daripada kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning (PBL) sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang menggunakan strategi pembelajaran secara konvensional, sehingga dapat dikatakan bahwa strategi pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa1. Dan setelah membaca beberapa referensi, saya melihat jika pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning (PBL) lebih efektif diterapkan didunia pendidikan dengan melihat beberapa manfaat atau keuntungan dari PBL, yaitu:

a. Mahasiswa didorong untuk memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata.

b. Mahasiswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas belajar.

c. Mengurangi beban mahasiswa dengan menghafal atau menyimpan informasi karena sistem belajar yang berfokus pada masalah sehingga yang tidak ada hubungannya tidak perlu dipelajari.

d. Terjadi aktivitas ilmiah pada mahasiswa melalui kerja kelompok.

e. Mahasiswa mampu menilai kemajuannya sendiri.

f. Mahasiswa terbiasa menggunakan sumber belajar, baik buku, internet, jurnal, maupun melalui wawancara.

g. Mahasiswa mampu berkomunikasi ilmiah saat berdiskusi atau berpresentasi hasil kerjanya sendiri.

h. Kesulitan belajar mahasiswa secara individual dapat diatasi dengan diskusi kelompok.

i. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis2.

Alasan karya ilmiah menjadi tujuan pembelajaran mahasiswa.

1 Tomi Utomo (dkk), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Terhadap Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa (Siswa Kelas VIII Semester Gasal SMPN 1

Sumbermalang Kabupaten Situbondo Tahun Ajaran 2012/2013), Jurnal Edukasi Unej, 2014, I (1):5 9, hal.8, Tersedia di: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JEUJ/article/view/1025/822, diakses pada tanggal 27 Agustus 2021, pukul 17.00.

2 Retnaning Tyas, Kesulitan Penerapan Problem Based Learning Dalam Pembelajaran Matematika, Tecnoscienza, Vol.2 No.1 Oktober 2017, hal.46, Tersedia di: file:///C:/Users/Windows%2010%20Altum/Downloads/26-13-80-2- 10-20171219%20(1).pdf, diakses pada tanggal 25 Agustus 2021, pukul 22.00

(2)

Karya ilmiah adalah suatu karangan atau karya yang disusun secara sistematis berdasarkan metodologi penulisan karya ilmiah, bersifat ilmiah 3dan faktual, sehingga karya ilmiah dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Karya ilmiah diambil sebagai tujuan pembelajaran dalam metode PBL dikarenakan kurangnya minat baca, kreatifitas dan karya-karya ilmiah yang ditulis mahasiswa. Oleh karena itu, maka beberapa alasan karya ilmiah menjadi tujuan pembelajaran:

a. Agar mahasiswa mampu dan terbiasa membaca efektif. Kurangnya minat baca dikalangan mahasiswa. Dengan membuat karya ilmiah diharapkan minat baca mahasiswa meningkat karena dengan membaca mahasiswa mendapatkan ide.

b. Meningkatkan budaya menulis dikalangan mahasiswa. Kurangnya minat menulis warga Indonesia, termasuk Mahasiswa. Diharapkan dengan adanya tugas karya ilmiah minat menulis dikalangan mahasiswa menjadi meningkat dan agar mahasiswa juga dapat membuat tulisan-tulisan yang bermanfaat melalui karya ilmiahnya.

c. Membangun pola pikir sistematis. Pola pikir yang bagus dapat dipertanggungjawabkan secara sistematis dan mampu dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. Diperlukan kerangka berpikir yang sistematis, dan melalui tahapan secara ilmiah. Dengan pola pikir sistematis, persoalan dan tantangan dalam bidang ilmu pengetahuan yang bertambah seiring berkembangnya zaman akan lebih mudah dijawab.

d. Membiasakan mahasiswa membuat menyampaikan pendapat berdasarkan sumber.

Mahasiswa dapat mempertanggungjawabkan pendapatnya tidak asal berbicara tanpa sumber yang jelas.

e. Agar mahasiswa mengenal dan akrab dengan dunia kepustakaan. Mahasiswa akan lebih dekat dan akrab dengan kegiatan baca tulis, mencari sumber, meneliti kasus, dan sebagainya. Dan tanpa disadari itu akan meluaskan pengetahuan dan wawasan yang ada. Menciptakan relasi dan kebiasaan baru yang lebih bermanfaat4.

3 Prof. Dr. I G. A. K. Wardani, M.Sc.Ed., Hakikat Karya Ilmiah, Hakikat dan Karakteristik Karya Ilmiah,

IDIK4013/MODUL 1, hal.6, Tersedia di : http://repository.ut.ac.id/4174/1/IDIK4013-M1.pdf, diakses pada tanggal 27 Agustus 2021 pukul 19.00

4 Rizka Lukmana, Alasan Mengapa Menulis Karya Ilmiah Penting Bagi Mahasiswa, Tersedia di:

https://najah.ac.id/2020/12/11/alasan-mengapa-menulis-karya-ilmiah-penting-bagi-mahasisw/, diakses pada tanggal 25 Agustus pukul 22.30

Referensi

Dokumen terkait

4.4.3.Perbedaan Peningkatan Kemampuan High Order Thinking Skill Siswa Antara Kelas Eksperimen Yang Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Kelas

Proses pembelajaran pada kelas eksperimen yaitu kelas XI MIPA 2 dengan menggunakan e-modul hidrokarbon berbasis guided discovery learning dan kelas kontrol yaitu kelas