• Tidak ada hasil yang ditemukan

LTM 2 Annisa Eka Minanda 2206028421 Transkultural D

N/A
N/A
Maria Vianny

Academic year: 2024

Membagikan "LTM 2 Annisa Eka Minanda 2206028421 Transkultural D"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Kasus 4: Tradisi Pengobatan Suku Togutil Maluku

Peran dan Pemberian Asuhan Keperawatan pada Pengobatan Suku Togutil Annisa Eka Minanda, 2206028421, FG 1, Keperawatan Transkultural C

Dosen pengampu: Ns. Rona Cahyantari M.Advn Fakultas Ilmu Keperawatan

Ritual-ritual penyembuhan dan pencegahan penyakit cenderung lebih dipertahankan keberadaannya, bila dibandingkan dengan ritual-ritual lainnya yang dimiliki oleh sebuah suku bangsa. Orang Togutil di Pulau Halmahera memiliki beberapa ritual yang masih tetap dipertahankan, karena menurut kepercayaan mereka ritual-ritual tersebut masih memberikan manfaat yang besar dalam kehidupan salah satunya yaitu dengan ritual gomatere. Ritual gomatere adalah salah satu ritual yang masih tetap dipertahankan, ritual ini lebih sering dilaksanakan karena berkaitan dengan proses penyembuhan penyakit berat atau penyakit sudah lama tidak kunjung sembuh, yang menurut mereka penyakit tersebut lebih disebabkan oleh agen-agen yang bersifat personalistik (Abdulrahman, 2014).

Konsep o gomatere memiliki dua pengertian dalam komunitas Togutil, pengertian yang pertama adalah orang yang melakukan pengobatan dengan menggunakan media roh atau makhluk halus dan dilakukan dalam keadaan kerasukan (trance). Pengertian yang kedua adalah sebagai nama dari ritual atau upacara pengobatan tersebut (ritual gomatere). Pada kasus 4, Bapak Ajat memanggil seorang gomatere ke rumah. Dalam praktiknya, seorang gomatere baru bisa menentukan penyakit apa yang diderita dalam posisi duduk dan kondisi trance -kerasukan roh makhluk halus. Keluarga Pak Ajat nantinya dapat menanyakan penyakit, penyebab, dan tindakan apa yang harus disiapkan keluarga kepada gomatere yang dirasuki oleh makhluk halus (Rama Fauzi, 2021).

Dalam kasus Bapak Ajat yang mengalami nyeri perut, lemas, dan tidak produktif, serta tubuh yang tampak kuning, beberapa individu dapat terlibat dalam pemberian asuhan keperawatan. Berikut adalah beberapa contoh individu yang dapat terlibat dan peran serta contoh intervensi yang dilakukan:

(2)

1. Gomatere Suku Togutil

Gomatere adalah praktisi spiritual dalam masyarakat Togutil yang dianggap memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan roh-roh atau makhluk halus untuk mendiagnosis penyakit. Sebagai seorang gomatere, individu ini memiliki kemampuan untuk menentukan penyakit yang diderita Bapak Ajat dalam posisi duduk dan kondisi trance -kerasukan roh makhluk halus. Dalam hal ini, suku togutil memiliki kepercayaan kepada seorang gomatere dalam hal menentukan penyakit. Dalam hal ini tenaga kesehatan dapat berkolaborasi dengan gomatere dan bertukar pikiran terkait hal-hal yang sekiranya bertentangan dengan kesehatan. Gomatere dapat memberikan informasi penyakit, penyebab, dan tindakan apa yang harus disiapkan keluarga kepada gomatere yang dirasuki oleh makhluk halus dengan tidak bertentangan dengan prinsip kesehatan yang sifatnya tidak keliru dan tidak merugikan bagi masyarakat suku togutil.

● Intervensi: Gomatere dapat menanyakan penyakit, penyebab, dan tindakan apa yang harus disiapkan keluarga kepada Bapak Ajat yang dirasuki oleh makhluk halus. Contoh intervensi yang dilakukan adalah dengan melakukan ritual pengusir roh makhluk halus untuk menghilangkan kerasukan dan memungkinkan Bapak Ajat untuk menerima perawatan medis lanjutan yang lebih efektif dengan berkolaborasi kepada tim kesehatan.

2. Anggota Keluarga

Anggota keluarga memiliki peran penting dalam memberikan perawatan sehari-hari kepada Bapak Ajat dan melaksanakan instruksi yang diberikan oleh perawat desa dan gomatere.

● Peran: Keluarga Bapak Ajat dapat membantu dalam memberikan asuhan keperawatan dengan cara memberikan dukungan emosional dan fisik kepada Bapak Ajat.

● Intervensi: Contoh intervensi yang dilakukan adalah dengan menyediakan perawatan fisik seperti memberikan makanan, minuman, dan membersihkan tubuh Bapak Ajat, membantu Bapak Ajat untuk beristirahat dan menghindari aktivitas yang berlebihan, mempersiapkan obat-obatan atau melakukan praktik kesehatan tertentu dalam peningkatan kualitas kesehatan Bapak Aja, dan memastikan lingkungan sekitar Bapak Ajat nyaman dan aman untuk mendukung proses penyembuhan.

(3)

3. Tenaga Kesehatan a. Dokter

■ Peran: Dokter dapat membantu dalam menentukan diagnosis dan mengembangkan strategi perawatan yang lebih efektif untuk Bapak Ajat.

■ Intervensi: Contoh intervensi yang dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk menentukan penyebab penyakit Bapak Ajat, serta memberikan obat-obatan yang sesuai untuk mengatasi gejala yang dialami Bapak Ajat.

b. Perawat

■ Peran: Perawat dapat menjadi ujung tombak dalam memberikan asuhan keperawatan kepada Bapak Ajat dan keluarganya. Perawat dapat membantu dalam memberikan asuhan keperawatan yang lebih spesifik dan intensif kepada Bapak Ajat serta memberikan edukasi terkait kepercayaan masyarakat Suku Togutil yang dianggap keliru dan menimbulkan risiko kesehatan melalui komunikasi terapeutik. Berikut macam-macam peran perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan transkultural secara holistik, sebagai berikut (yanda, 2022).

1. Pemberian Perawatan (Caregiver)

Peran utama perawat adalah memberikan pelayanan keperawatan, sebagai perawat, pemberian pelayanan keperawatan dapat dilakukan dengan memenuhi kebutuhan asah, asih dan asuh. Contoh pemberian asuhan keperawatan meliputi tindakan yang membantu klien secara fisik maupun psikologis sambil tetap memelihara martabat klien. Tindakan keperawatan yang dibutuhkan dapat berupa asuhan total, asuhan parsial bagi pasien dengan tingkat ketergantungan sebagian dan perawatan suportif-edukatif untuk membantu klien mencapai kemungkinan tingkat kesehatan dan kesejahteraan tertinggi (Berman, 2021). Perencanaan keperawatan yang efektif pada pasien yang dirawat haruslah berdasarkan pada identifikasi kebutuhan pasien dan keluarga.

2. AdvocatKeluarga

(4)

Selain melakukan tugas utama dalam merawat, perawat juga mampu sebagai advokat keluarga sebagai pembela keluarga dalam beberapa hal seperti dalam menentukan dan menghormati haknya sebagai klien. Perawat juga membantu klien mendapatkan hak-haknya dan membantu pasien menyampaikan keinginan (Berman, 2021)

3. Pendidik

Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien, perawat harus mampu berperan sebagai pendidik, sebab beberapa pesan dan cara mengubah perilaku pada pasien atau keluarga harus selalu dilakukan dengan pendidikan kesehatan khususnya dalam keperawatan. Melalui pendidikan ini diupayakan pasien tidak lagi mengalami kesalahpahaman terkait kepercayaan pengobatan yang semakin menimbulkan risiko gangguan dan memperburuk keadaan pasien. Upaya pencegahan merupakan bagian dari bentuk pelayanan keperawatan sehingga setiap dalam melakukan asuhan keperawatan harus selalu mengutamakan tindakan pencegahan terhadap timbulnya masalah baru sebagai dampak dari penyakit atau masalah yang diderita. Salah satu contoh yang paling signifikan yaitu memberikan penyuluhan preventif dan promotif sehingga dapat membantu pencegahan dan meminimalisasi risiko perburukan (Berman, 2021).

4. Kolaborasi

Kolaborasi merupakan tindakan kerja sama dalam menentukan tindakan yang akan dilaksanakan oleh perawat dengan tim kesehatan lain. Perawat juga dapat berkolaborasi dengan masyarakat Suku Asmat dan gomatere dalam pemberian asuhan keperawatan secara holistik seperti pada aspek sosial, lingkungan, budaya, dan lainnya (Berman, 2021).

(5)

■ Intervensi: Contoh intervensi yang dilakukan perawat adalah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat Suku Togutil dengan menerapkan prinsip komunikasi terapeutik dan melakukan asuhan keperawatan transkultural secara holistik dalam aspek fisik, spiritual, sosio kultural, membantu Bapak Ajat dalam melakukan aktivitas fisik yang lebih ringan. Perawat juga dapat melakukan kunjungan rumah Bapak Ajat untuk melakukan evaluasi kondisi kesehatannya, memberikan perawatan dasar seperti pemantauan tanda vital, pemberian obat-obatan yang diperlukan, dan perawatan luka jika ada, memberikan edukasi kepada keluarga tentang pentingnya perawatan kesehatan yang tepat dan mengarahkan mereka untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk perawatan Bapak Ajat. Perawat juga dapat berkoordinasi dengan gomatere untuk memastikan bahwa perawatan yang diberikan sesuai dengan praktik budaya mereka.

4. Masyarakat Togutil

● Peran: masyarakat Togutil dapat membantu dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada keluarga Bapak Ajat dalam memberikan asuhan keperawatan.

● Intervensi: Contoh intervensi yang dilakukan adalah dengan memberikan bantuan materi dan non-materi, serta membantu dalam mengorganisir kegiatan-kegiatan yang dapat membantu Bapak Ajat dalam proses pemulihannya.

Dalam kasus ini, peran serta individu-individu yang terlibat dalam pemberian asuhan keperawatan sangat penting untuk membantu Bapak Ajat dalam proses pemulihannya.

Dengan kerja sama dalam pemberian asuhan keperawatan transkultural yang efektif antara individu-individu yang terlibat, Bapak Ajat dapat menerima perawatan yang lebih baik dan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk sembuh.

(6)

DAFTAR PUSTAKA.

Abdulrahman, S. (2014). Safrudin Abdulrahman -Ritual Gomatere: Praktik Shamanisme pada Orang Tugutil Ritual Gomatere: Praktik Shamanisme Pada Orang Tugutil. Jurnal ETNOHISTORI, 1(2).https://core.ac.uk/download/pdf/267889728.pdf

Audrey, B., Geralyn, F., & Snyder Shirlee Berman. (2021). Kozier And Erb’s Fundamentals Of Nursing, Ebook, Global Edition. Pearson.

Rama Fauzi. (2021, January 25). Mengenal Suku Tobelo Dalam (Togutil) Maluku Utara -

Ourstory.id. Ourstory.id.

https://ourstory.id/mengenal-suku-tobelo-dalam-togutil-maluku-utara/

yanda, yell. (2022, November 30). Pengetahuan Perawat dan Penerapan Transcultural

Nursing. Jurnal Keperawatan Silampari.

https://www.academia.edu/109733019/Pengetahuan_Perawat_dan_Penerapan_Transc ultural_Nursing

Referensi

Dokumen terkait