• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mahasiswa Dukung Indonesia Berkarakter dengan Gerakan 5M

N/A
N/A
Mat Dayat

Academic year: 2024

Membagikan "Mahasiswa Dukung Indonesia Berkarakter dengan Gerakan 5M "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Mahasiswa Dukung Indonesia Berkarakter dengan Gerakan 5M

Oleh : Nurul Atqiya

Karakter yang kuat pada setiap individu sangat penting untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Salah satu usaha yang dapat dilakukan mahasiswa sebagai generasi penerus untuk mendukung Indonesia berkarakter yaitu dengan gerakan 5M antara lain menyadari pentingnya karakter, mengembangkan karakter dalam dirinya, mengamalkan secara konsisten karakter yang baik dalam keseharian, memberikan contoh (teladan) kepada orang lain dan mengajak masyarakat untuk mengembangkan karakter yang baik karena tugas mahasiswa tidak sekedar duduk di bangku perkuliahan tetapi juga bersosialisasi dengan masyarakat. Dengan bekal ilmu pengetahuan dari perguruan tinggi, karakter yang mantap, serta semangat jiwa muda yang dimilikinya diharapkan mahasiswa dapat memainkan perannya sebagai agen perubahan untuk mewujudkan negara yang maju dan sejahtera.

(2)

Berbicara tentang karakter, kita perlu memahami istilah karakter terlebih dahulu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Donie Koesumo A. memahami karakter sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima oleh lingkungan (Muslich: 2011). Dengan demikian, karakter merupakan watak atau kepribadian seseorang dan dapat dibentuk dari lingkungan.

Karakter yang diharapkan oleh negara pada setiap warganya ialah karakter yang baik. Seorang tokoh pendidikan karakter, Thomas Lickona (2004) mengemukakan ciri orang yang memiliki karakter yang baik antara lain mereka mengetahui hal yang baik (knowing the good), menginginkan hal yang baik (desiring the good), dan melakukan hal yang baik (doing the good). Karakter bangsa yang diharapkan oleh negara Indonesia mengacu pada nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, peraturan pemerintah dan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Karakter baik apa saja yang diharapkan negara kita? Mengacu pada Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional, watak atau karakater yang diharapkan ialah beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Karakter yang baik yang tertanam kuat pada setiap individu sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mengapa demikian? Seorang cendekiawan Republik Roma, Marcus Tulius Cicero menyatakan bahwa kesejahteraan sebuah bangsa bermula dari karakter kuat warganya (Lickona:

2004). Sehubungan dengan pentingnya karakter, Bung Karno pernah mengatakan bahwa bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter karena karakter inilah yang akan membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju, dan jaya serta bermartabat (Soedarsono: 2009). Bayangkan jika setiap

(3)

warga negara kita menjungjung tinggi nilai dan norma serta memiliki karakter yang kuat, semua orang dapat hidup berdampingan dengan rukun dan damai sebab karakter yang baik pada setiap individu akan membuatnya melakukan hal-hal yang baik dan dapat membuahkan hal-hal yang baik pula, tidak akan ada yang namanya perselisihan, penyimpangan, serta tindakan kriminal.

Apa akibatnya apabila warga negara tidak memiliki karakter yang baik dalam dirinya? Hal ini dapat membawa negaranya kepada kehancuran. Seperti yang diungkapkan oleh sejarawan ternama, Arnold Toynbee bahwa dari dua puluh satu peradaban dunia yang tercatat, sembilan belas hancur bukan karena penaklukan dari luar, melainkan karena pembusukan moral dari dalam (Lickona:

2004). Saat ini, kita sering mendengar berita tentang kekerasan, pembunuhan, pelecehan seksual, penyalahgunaan narkoba, dan tindakan kriminal lainnya.

Korupsi pun telah merajalela di Indonesia. Pada tanggal 30 Januari 2016, Transparency International merilis indeks korupsi negara-negara dunia tahun 2015 dan Indonesia menempati peringkat 86 dari 168 negara yang dinilai (www.rmol.co). Akhir-akhir ini kita juga diresahkan dengan kasus LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender) yang mulai masuk ke Indonesia dan menyuarakan persamaan HAM kepada pemerintah di negara kita. Padahal hal tersebut tidak sesuai dengan norma adat, agama dan sosial bangsa kita serta merupakan suatu perilaku penyimpangan seksual. Masalah-masalah tersebut terjadi salah satunya disebabkan oleh terkikisnya karakter bangsa dimana warga negara kita kurang menjunjung tinggi dan mulai melupakan nilai dan norma yang ada. Jika kita membiarkan karakter bangsa semakin melemah dan semakin terbawa arus globalisasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa maka bukannya tidak mungkin negara kita akan semakin terpuruk dan hancur.

Generasi muda khususnya mahasiswa merupakan aset yang akan menentukan bagaimana kondisi negara ini nantinya, apakah akan tetap berada dalam keterpurukan moral dan karakter dimana penyimpangan terjadi dimana- mana ataukah menjadi negara yang penduduknya aman, tentram dan sejahtera.

Jika kita tengok kembali sejarah perjalanan bangsa Indonesia dulu, gerakan

(4)

mahasiswa memiliki andil besar dalam peristiwa sumpah pemuda 1928, gerakan- gerakan menuju kemerdekaan 1945, lahirnya Orde Baru tahun 1966 dan Reformasi tahun 1998. Kini di tengah zaman dimana terkikisnya karakter telah melanda bangsa kita, mahasiswa dihadapkan pada tantangan yang berat untuk memantapkan karakter dan jati dirinya sebagai agen perubahan, sebagai generasi penerus yang akan menyampaikan nilai-nilai dan menyebarkan kebaikan pada masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai generasi yang akan menggantikan generasi terdahulu yang karakter dan perilakunya sudah rusak, serta sebagai generasi yang akan memperbaharui kerusakan dan penyimpangan negatif yang telah mengancam sendi-sendi kehidupan di negara kita.

Sebelum memenuhi perannya di masa yang akan datang sebagai generasi penerus bangsa, apa usaha nyata yang bisa dilakukan oleh mahasiswa untuk mendukung bangsa Indonesia yang berkarakter? Usaha yang bisa dilakukan yaitu gerakan 5M sebagai berikut. Pertama, menyadari pentingnya karakter. Mahasiswa harus sadar mengapa karakter itu penting dan mengetahui akibat apabila karakter yang baik tidak ada dalam dirinya. Kedua, mengembangkan karakter dalam dirinya. Setelah sadar akan kedua hal di atas, mahasiswa hendaknya mengembangkan dan terus memupuk karakter dalam dirinya. Banyak nilai-nilai luhur yang bisa dikembangkan, antara lain kejujuran, kerja keras, keberanian, kepedulian, menghargai perbedaan, menjaga lingkungan, menghormati orang lain, memegang amanah, bersikap sopan santun, percaya diri, rajin, dan sebagainya.

Ketiga, mengamalkan secara konsisten karakter yang baik tersebut dalam keseharian. Sadar dan mengembangkan karakter yang baik saja tidak cukup jika karakter tersebut tidak melekat secara tetap dalam diri mahasiswa. Oleh karena itu, karakter yang baik harus diamalkan secara konsisten. Hal ini bisa diterapkan dari hal yang kecil selama duduk di bangku perkuliahan seperti bersungguh- sungguh dalam belajar, belajar bersama dalam kelompok untuk membantu teman yang kesulitan belajar, menghargai pendapat orang lain pada saat kegiatan diskusi serta jujur saat ujian. Hal ini secara tersirat mengajarkan kepada mahasiswa bahwa dalam hidup harus bersungguh-sungguh, membantu saat orang lain kesusahan, menghargai orang lain, serta jujur dalam perkataan dan perbuatan.

(5)

Tidak perlu menunggu nanti saat terjun ke masyarakat, mahasiswa dapat memupuk dan menerapkan nilai-nilai luhur tersebut hingga terbentuk karakter yang mantap dalam dirinya saat masih mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Apa langkah berikutnya jika karakter yang mantap sudah ada dalam diri mahasiswa? Langkah yang keempat ialah memberikan contoh (teladan) kepada orang lain. Dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik secara tidak langsung kita memberikan teladan kepada orang lain. Dalam lingkungan keluarga misalnya, hal-hal kecil seperti bersikap sopan santun dan berbicara ramah kepada orangtua merupakan teladan yang baik kepada adik-adik kita. Langkah yang kelima adalah mengajak masyarakat untuk menyadari dan mengembangkan karakter yang baik. Tugas mahasiswa bukan sekedar duduk belajar di bangku perkuliahan tetapi juga menerapkan dan menyebarkan ilmu yang dimilikinya termasuk mengajak dan menggerakkan masyarakat kepada perubahan menuju kebaikan dan perbaikan. Misalkan melalui kegiatan-kegiatan kecil seperti bakti sosial, gerakan peduli lingkungan, penyuluhan dan sosialisasi pentingnya karakter, maupun kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya mengajak masyarakat untuk menyadari pentingnya karakter dan terus mengembangkan karakter yang baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Mahasiswa juga tidak boleh melupakan tugas utamanya yaitu belajar.

Melalui belajar, mahasiswa dapat membekali diri dengan berbagai ilmu dan pengetahuan, mengikuti perkembangan teknologi dan informasi dengan tetap berpegang teguh pada nilai dan norma yang ada, serta memperkuat mental dan spiritual. Dengan bekal-bekal yang diperoleh selama mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, karakter yang mantap serta semangat jiwa muda yang dimilikinya diharapkan mahasiswa dapat memainkan perannya sebagai agen perubahan, sebagai kaum yang kritis, intelek, dan idealis yang dapat mengkritisi kondisi yang terjadi pada bangsa kita dan melakukan gerakan-gerakan untuk memulihkan kondisi yang tidak baik serta mendukung hal-hal yang sesuai dengan nilai-nilai luhur dan cita-cita bangsa kita.

Referensi

Dokumen terkait

Badan Pengurus Cabang (BPC) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Salatiga membutuhkan sistem informasi untuk mengatasi masalah yang ada, yaitu sistem pengelolaan data

Penelitian ini menguraikan fakta- fakta tentang pengaruh pemikiran politik Ikhwanul Muslimin terhadap gerakan organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)