• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mahkamah Agu Mahkamah Agung ... - JDIH Kemendag

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Mahkamah Agu Mahkamah Agung ... - JDIH Kemendag"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berupaya untuk selalu memuat informasi terkini dan akurat sebagai wujud komitmen Mahkamah Agung terhadap pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan fungsi peradilan. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Anggota Tahunan Koperasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (INKOPPOL) Nomor 31 tanggal 29 Mei 2020, dibuat oleh Notaris Julius Purnawan dan diterima serta diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia mengenai perubahan data, berdasarkan pada suratnya Nomor : AHU -0000817.AH.01.28. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan perjanjian EKOSOB juncto Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

Termohon dalam permohonan pengujian isi Pasal 7 Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 14 Tahun 2020 adalah Menteri Perdagangan Republik Indonesia. Lebih lanjut, kedudukan Menteri Perdagangan RI sebagai penanggung jawab permohonan pengujian material juga didasarkan pada objek pengujian yaitu Pasal 7 Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 14 Tahun 2020 tentang Ketentuan Impor. dari gula. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 14 Tahun 2020 merupakan peraturan perundang-undangan yang disusun dan ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan diakui keberadaannya serta mempunyai kekuatan hukum mengikat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) UU tersebut. Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang menyatakan :.

Salah satu kewenangan yang dimiliki oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia adalah mengkaji peraturan hukum di dalamnya. Lebih lanjut, Pasal 31 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung menyatakan:

Mahkamah Agung Republik Indonesia

NIB;

API-P;

API-U hanya diberikan kepada perusahaan yang melakukan impor barang tertentu untuk tujuan komersial (Pasal 4 Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 75 Tahun 2018 tentang Nomor Pengenal Importir); API-P hanya diberikan kepada perusahaan yang melakukan impor barang untuk digunakan sebagai barang modal, bahan baku, bahan penolong, dan/atau bahan penunjang proses produksi, dan barang impor tersebut dilarang untuk diperdagangkan atau dipindahtangankan kepada pihak lain (Pasal 5 ayat (1) dan (2) Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 75 Tahun 2018 tentang Nomor Pengenal Importir); Menimbang bahwa berdasarkan definisi-definisi tersebut dilakukan analisis melalui penafsiran hukum yang sistematis dengan berpedoman pada norma-norma peraturan terkait yang diuraikan di atas, maka Mahkamah Agung berpendapat bahwa pihak yang mengimpor barang hendaknya digunakan sebagai bahan baku penunjang produksi. mengolah dan memasarkan bukan barang impor dalam bentuk mentah, melainkan produk akhir yang nantinya menjadi suatu barang dagangan yang kemudian dipasarkan, dilakukan oleh importir perseorangan atau lembaga atau badan usaha yang mempunyai NIB yang sah sebagai API-P;

Bahwa perlu dipahami bahwa gula yang disebutkan dalam objek hak peninjauan kembali adalah jenis gula yang memerlukan dan memerlukan pengolahan lebih lanjut yang kemudian menjadi suatu produk, sehingga kegiatan impor dimaksud dalam objek hak. untuk pertimbangan material adalah kegiatan yang dilakukan oleh produsen yang tidak memperdagangkan barang. Namun dalam hal tertentu masih mungkin timbul kendala teknis terkait keakuratan dan kemutakhiran informasi yang kami sajikan, yang akan terus kami tingkatkan dari waktu ke waktu. Jika Anda menemukan ketidakakuratan informasi yang terdapat pada halaman ini atau informasi yang seharusnya ada tetapi belum tersedia, harap segera menghubungi Panitera Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui

bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut dan berdasarkan ketentuan yang saling terkait di atas, dapat disimpulkan bahwa impor gula kristal mentah (raw sugar) yang diolah menjadi gula kristal putih (plantation white sugar) dalam rangka memenuhi stok gula dan stabilisasi harga gula, dilakukan oleh importir perseorangan atau lembaga atau badan usaha yang mempunyai NIB yang sah sebagai API-P;. Menimbang bahwa berdasarkan keseluruhan uraian temuan-temuan tersebut di atas, Mahkamah Agung tidak sependapat dengan pernyataan keberatan pemohon, karena setelah dilakukan penilaian normatif, maka isi norma tentang hak penilaian substantif adalah tidak dapat diterima. mempunyai landasan hukum yang terbukti kuat dan selaras serta sesuai dengan peraturan hukum – undangan dalam struktur yang berjenjang. Dengan demikian, materi muatan norma mengenai subjek hak kontrol peradilan dan waktu Pasal 7 Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia no. 14 Tahun 2020 tentang ketentuan impor gula tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi yaitu UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan Peraturan Presiden No. 48 Tahun 2015 tentang Kementerian Perdagangan.

bahwa menurut Mahkamah Agung, dalil-dalil permohonan yang didasarkan pada ketentuan hukum yang tidak terstruktur secara hierarkis dan tidak mempunyai relevansi dengan muatan norma di bidang hak peninjauan kembali, harus dikesampingkan dan selanjutnya karena permohonan keberatan terhadap hak peninjauan substantif ditolak, sehingga pemohon sebagai pihak yang kalah diwajibkan membayar biaya perkara; Perhatikan pasal-pasal Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kehakiman, Undang-undang Nomor 14 Tahun 2009. 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, Peraturan Nomor .01 Mahkamah Agung Tahun 2011 tentang Hak Penilaian Substantif, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait;

Permohonan keberatan atas hak perlindungan peradilan terhadap pemohon: KERJASAMA POLISI NEGARA INDUK REPUBLIK INDONESIA (INKOPPOL); Yulius, S.H., M.H., Ketua Mahkamah Agung yang diangkat oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Senat, bersama dengan Dr. Yodi Martono Wahyunadi, S.H., M.H., Hakim Agung selaku Anggota, mengatakan Ketua Kamar dengan dihadiri Hakim Anggota dan Retno Nawangsih, S.H., M.H., Wakil Panitera tanpa kehadiran pihak, dalam sidang terbuka kepada masyarakat pada hari yang sama.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait