• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maintaining Relationship Komunikasi Suami Istri pada Pasangan Bekerja yang Tinggal Berjauhan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Maintaining Relationship Komunikasi Suami Istri pada Pasangan Bekerja yang Tinggal Berjauhan"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

Banyak pria dan wanita menginginkan kebutuhan hidup yang lebih baik di mana keluarga nantinya dapat menabung untuk anak-anak mereka dan kebutuhan lainnya. Di sisi lain, sebelum memutuskan menikah, suami istri sudah memiliki pekerjaan masing-masing dan tetap memutuskan untuk bekerja sama. Posisi kerja suami istri yang dilakukan dan dianggap baik dan pantas terkadang mengakibatkan masing-masing individu tersebut bertahan untuk bekerja sama.

Laki-laki dan perempuan yang tinggal di bawah satu atap terkadang memiliki banyak masalah, terutama yang berbeda tempat tinggal. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang jitu dalam menjaga hubungan suami istri agar tidak terganggu meski hidup berjauhan. Perkembangan hubungan interpersonal antara suami istri yang bekerja dan hidup berjauhan memerlukan komunikasi yang baik, karena banyak masalah yang timbul akibat kurangnya komunikasi yang berkualitas.

Beberapa pasangan suami istri yang tidak mampu menjaga keharmonisan keluarga dalam hubungan suami istri jarak jauh dapat menimbulkan masalah bahkan konflik dalam keluarga. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka fokus pada rumusan tertentu yang menjadi alasan dilakukannya penelitian ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana mempertahankan hubungan melalui komunikasi yang dilakukan oleh pasangan suami istri yang sama-sama bekerja dan harus hidup berjauhan. ? Dengan waktu yang terbatas (± 4 bulan), peneliti menentukan informan penelitian yang sesuai dengan karakteristik penelitian yaitu pasangan suami istri yang sama-sama berprofesi sebagai PNS/TNI/POLRI dan bertempat tinggal berjauhan.

Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif, dimana penelitian ini lebih banyak menganalisis kemampuan suami istri dalam menjaga hubungan komunikasi.

H ASIL DAN P EMBAHASAN

Data Individu Para Informan

Pasangan ini telah menikah selama hampir 21 tahun (13 Agustus 1995) dan telah dikaruniai 4 orang anak, satu perempuan dan tiga laki-laki. Ketika anak tidak tinggal bersama orang tuanya, pasangan tersebut berkomunikasi dengan anak setiap hari. Siahaan etnis Toba, lahir pada tanggal 15 Januari 1975 dan berumur 41 tahun, bekerja sebagai PNS di salah satu instansi vertikal di Kabupaten Nias dan berdomisili di Gunungsitoli.

Menurut Bpk. M. Siagian mereka betah untuk ayah dan ibu anak-anak mereka karena mereka memiliki anak lagi yang berusia enam tahun. Silaen, pria etnis Toba berusia 33 tahun dengan gelar master, saat ini bekerja sebagai PNS di salah satu instansi vertikal di provinsi Maluku, dan tinggal di Kota Ambon.

Silaen, seorang etnis Toba berusia 34 tahun dengan gelar sarjana, juga bekerja sebagai PNS di salah satu instansi vertikal Sumut di Medan, namun di instansi yang berbeda dengan suaminya. Pasangan ini masih bekerja menuju kehidupan pernikahan bersama di bawah satu atap, tetapi masih dalam proses. Hal ini sengaja mereka lakukan agar anak-anak mereka lebih cepat memahami arti panggilan orang tua mereka, karena sebelumnya mereka lebih akrab dipanggil kakak dan adik.

Sinaga, etnis Simalungun, 30 tahun, pendidikan terakhir S-1, bekerja di Kementerian Provinsi Sumatera Utara, berdomisili di Kota Medan. Sinaga, 31 tahun, beretnis Simalungun dan bekerja di Kementerian di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Simbolon suku Toba, bekerja sebagai PNS di salah satu satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Pakpak Bharat.

Siregar bekerja sebagai guru PNS di sebuah sekolah negeri di Kabupaten Binjai. Apalagi sapaan yang digunakan pasangan ini dalam kesehariannya di rumah dan agar anak-anak segera mengerti, pasangan ini saling menyapa dengan panggilan ibu dan ayah. Jadi, ayah mereka mengasuh anaknya mulai dari bekerja hingga keesokan paginya sebelum berangkat kerja.

Mereka tidak terbiasa dengan sapaan seperti sapaan yang sering mereka ucapkan saat berbicara dengan anaknya. Sitopu bekerja di Kantor Bappeda Pemda Pakpak Bharat dan tinggal di Sidikalang, Kabupaten Dairi.

Pandangan Informan Mengenai Peranan Komunikasi dalam Pemeliharaan Hubungan Komunikasi Suami Istri Jarak Jauh

Pemeliharaan hubungan komunikasi jarak jauh oleh informan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara yang berbeda. Hasil penelitian ini juga menunjukkan upaya menjaga hubungan komunikasi suami istri jarak jauh dengan saling terbuka tentang segala hal, kecuali pasangan informan I dan pasangan informan III. Dan temuan, komunikasi intim semua informan penelitian mendukung terpeliharanya hubungan komunikasi jarak jauh suami istri.

Canary & Dainton juga menyatakan bahwa keterbukaan merupakan salah satu unsur menjaga hubungan jarak jauh. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Canary & Dainton tentang hubungan jarak jauh bahwa pasangan suami istri jarak jauh menjaga hubungan komunikasi mereka tetap terbuka satu sama lain. Semua informan dalam penelitian ini juga mempertahankan hubungan pernikahan jarak jauhnya dengan tidak menyembunyikan apapun atau berbohong kepada pasangannya, kecuali istri informan I, informan III dan informan V.

Lebih lanjut, seluruh informan penelitian menyatakan bahwa komitmen yang dilakukan sangat mendukung upaya menjaga hubungan jarak jauh antara suami istri. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan Ismawati bahwa pasangan pelaut yang terpisah jarak jauh berharap melalui komitmen untuk menjaga dan meningkatkan keharmonisan hubungan rumah tangga. Sikap memberikan rasa aman atau jaminan tentang komitmen pasangan juga merupakan salah satu unsur dalam pemeliharaan hubungan jarak jauh menurut Canary & Dainton (2003:133).

Selama melakukan komunikasi jarak jauh, seluruh informan dalam penelitian ini berusaha untuk mengenal teman atau orang-orang di sekitar pasangannya. Sikap meluangkan waktu untuk mengenal dan berkomunikasi dengan orang-orang disekitar pasangan ditemukan pada informan penelitian ini. Canary & Dainton menyatakan bahwa salah satu unsur menjaga hubungan jarak jauh adalah aktivitas bersama.

Temuan penelitian ini mendukung teori pemeliharaan hubungan jarak jauh Canary & Dainton bahwa semua informan bahagia. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua informan menggunakan alat komunikasi seperti kartu atau surat. Canary & Dainton menyatakan bahwa menghindari pasangan dalam situasi atau masalah tertentu merupakan salah satu cara untuk menjaga hubungan jarak jauh.

Dalam penyelesaian konflik dan pemeliharaan hubungan, khususnya hubungan suami istri jarak jauh, ditemukan bahwa semua informan dalam penelitian ini sering menggunakan humor atau lelucon untuk mencairkan suasana dalam komunikasi interpersonal mereka. Hasil penelitian ini mendukung adanya unsur humor dalam teori pemeliharaan hubungan jarak jauh yaitu semua informan penelitian suka membuat lelucon dan humor dalam komunikasi interpersonal informan yang tinggal berjauhan.

Faktor-faktor Penghambat dan Pendukung dalam Maintaining Relationship Komunikasi Suami Istri

Pemeliharaan hubungan dalam hasil penelitian ini konsisten dengan unsur-unsur yang digunakan dalam teori pemeliharaan hubungan Canary & Dainton yaitu positivity, openness, security, task sharing, social network, joint activities, mediated communication, avoidance, antisocial dan humor. Pemahaman etnis, postur tubuh, norma, kebiasaan, bahasa dan gaya hidup menentukan lancar atau tidaknya komunikasi. Hambatan mekanis: hambatan mekanis yang juga dapat menyebabkan kesulitan komunikasi, seperti gangguan sinyal pada media komunikasi yang digunakan.

Hambatan ekologis: kebisingan yang dianggap keras juga dapat menghambat kelancaran arus komunikasi yang terlibat dalam hambatan ekologis yang disebabkan oleh gangguan lingkungan. Faktor penghambat terpeliharanya hubungan komunikasi yang ditemui dalam penelitian ini adalah hambatan sosio-antropologis, mekanis, ekologis, dan geografis. Hambatan mekanis seperti gangguan sinyal dan juga hambatan ekologis seperti beban kerja/komitmen dan kesibukan pengasuhan anak.

Upaya mengatasi faktor penghambat yang muncul dengan adanya faktor yang dapat mendukung terpeliharanya komunikasi baik yang bekerja maupun yang bertempat tinggal berjauhan yaitu: (1) faktor religi yaitu adanya doa bersama yang sudah menjadi kebiasaan bagi informan. Keluarga saya; (2) intensitas komunikasi sehari-hari, yaitu komunikasi telepon harian dari semua informan; (3) Informan III menginginkan kondisi fisik dan mental yang baik; (4) faktor mekanis, yaitu sinyal yang baik didukung oleh perangkat teknologi informan IV dan V. Winand (2014) menawarkan upaya lain untuk menjaga hubungan mitra jarak jauh menggunakan aplikasi dan fungsi Internet untuk komunikasi timbal balik. Semua partisipan dalam penelitian ini percaya bahwa komunikasi memegang peranan penting dalam hubungan suami-istri, terutama dalam pernikahan jarak jauh.

Hasil penelitian, menjaga hubungan berlangsung dengan sikap positif, keterbukaan, dedikasi, berbagi tugas, mengenal lingkungan sekitar pasangan, melakukan aktivitas mandiri, media komunikasi (handphone dan komputer), mencari referensi di buku. , memberikan pertahanan diri dalam situasi. Studi ini mengidentifikasi beberapa faktor yang menghambat kelancaran hubungan jarak jauh antara suami dan istri. Informan dalam penelitian ini memiliki hambatan komunikasi berdasarkan hambatan sosio-antropologis, mekanis, ekologis dan geografis.

Selain itu, perbedaan jarak dan waktu juga menjadi faktor penghambat (geografis) dalam menjaga komunikasi, karena salah satu pasangan bisa menunggu lebih lama atau harus dipanggil lebih awal oleh pasangan. Faktor pendukung terpeliharanya komunikasi dalam penelitian ini adalah faktor religi (adanya kebiasaan sholat berjamaah dalam keluarga seperti pada informan I), intensitas komunikasi sehari-hari oleh seluruh informan, kondisi fisik dan mental yang baik (informan III). Psikologi pria dan wanita: memahami perbedaan karakter dan karakter seksis pria dan wanita demi membangun kehidupan keluarga yang harmonis.

Referensi

Dokumen terkait

Kedua orang tua adalah orang paling berjasa kepada anak- anaknya. Berkat kasih sayang mereka, seorang anak dapat menikmati hidup dengan bahagia, bahkan kesuksesan