• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN MAJELIS TAKLIM AISYIYAH MUHAMMADIYAH DALAM MELAKSANAKAN PENDIDIKAN ISLAM BAGI PEREMPUAN DI KELURAHAN PENSIUNAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PERAN MAJELIS TAKLIM AISYIYAH MUHAMMADIYAH DALAM MELAKSANAKAN PENDIDIKAN ISLAM BAGI PEREMPUAN DI KELURAHAN PENSIUNAN "

Copied!
91
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Apa saja kegiatan Majelis Taklim Muhammadiyah Aisyiyah dalam penyelenggaraan Pendidikan Islam bagi perempuan di desa pensiunan Kabupaten Kepahiang. Apa saja faktor pendukung Majelis Taklim Muhammadiyah Aisyiyah dalam penyelenggaraan pendidikan Islam bagi perempuan di desa pensiunan Kabupaten Kepahiang. Apa saja faktor penghambat Majelis Taklim Muhammadiyah Aisyiyah dalam penyelenggaraan pendidikan Islam bagi perempuan di desa pensiunan Kabupaten Kepahiang.

Bagaimana peran Majelis Taklim Muhammadiyah Aisyiyah dalam penyelenggaraan Pendidikan Islam bagi perempuan di desa pensiunan Kabupaten Kepahiang. Untuk mengetahui peran Majelis Taklim Muhammadiyah Aisyiyah dalam penyelenggaraan Pendidikan Islam bagi perempuan di Desa Pensiunan Kabupaten Kepahiang. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk menambah khasanah keilmuan para pembaca tentang topik Peran Majelis Taklim Muhammadiyah Aisyiyah dalam penyelenggaraan Pendidikan Islam bagi perempuan di Desa Purnawirawan Kabupaten Kepahiang.

Penelitian ini untuk penyelesaian studi program sarjana Pendidikan Agama Islam (PAI), jurusan Tarbiyah Institut Agama Islam Nasional (IAIN) Bengkulu.

LANDASAN TEORI

Majelis Taklim

Dalam rapat rapat terdapat susunan organisasi serta pembagian tugas dan wewenang untuk masing-masing jabatan. Jemaah atau anggota majelis taklim ini khusus bapak-bapak, muslim, laki-laki dan tidak ada anggota perempuan. Di tengah masyarakat, majelis taklim khusus laki-laki ini pada umumnya lebih dikenal dengan sebutan kajian bapak-bapak.

Jama'ah atau anggota komunitas Taklim ini hanya terdiri dari para pemuda atau pemudi, ada yang bercerai dan ada pula yang campuran. Rapat taklim ini sudah resmi menjadi yayasan atau berada di bawah yayasan yang terdaftar dan mempunyai akta notaris. Perkumpulan taklim jenis ini berada di bawah naungan suatu ormas keagamaan atau dakwah yang kepengurusannya ditentukan oleh pimpinan ormas tersebut.

Rapat taklim ini berada di bawah naungan organisasi sosial atau politik tertentu dan pengurusnya adalah aktivis pengurus organisasi sosial atau politik tersebut.

Pendidikan Islam

Secara sederhana pendidikan Islam bagi perempuan dapat diartikan sebagai pembinaan yang dilakukan terhadap perempuan untuk mewujudkan perempuan Islami yang sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana tertuang dalam Al-Qur’an, al-hadits dan pendapat para ulama. Al-Qur'an merupakan firman Allah yang berupa wahyu yang diturunkan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an terdiri dari dua prinsip utama, yaitu yang berkaitan dengan masalah keimanan yang disebut Aqidah dan yang berkaitan dengan amal yang disebut Syar’iyah.

-Ajaran berkenaan akidah tidak banyak dibincangkan dalam al-Quran, tidak sekerap ajaran tentang amal soleh. 22Aufia Aisha, Asbab An-Nuzul dan Kedekatannya dalam Memahami Makna Al-Quran, Jurnal Pendidikan Wahab Hasbullah, Jil.5 Bil.Dalam Al-Quran terdapat banyak ajaran yang mengandungi prinsip-prinsip yang berkaitan dengan aktiviti atau usaha pendidikan.

Oleh karena itu, pendidikan Islam hendaknya menjadikan Al-Quran sebagai sumber utama dalam merumuskan berbagai teori tentang pendidikan Islam. Dengan kata lain pendidikan Islam harus berlandaskan pada ayat-ayat Al-Qur’an yang penafsirannya dapat dilakukan atas dasar ijtihad sesuai dengan perubahan dan pembaharuan. Ramli, Media Pembelajaran dalam Perspektif Al-Qur'an dan Hadist, Jurnal Kopertais Wilayah XI Kalimantan, Vol.

Namun ijtihadnya harus mengikuti kaidah yang ditetapkan para mujtahid dan tidak boleh bertentangan dengan isi Al-Qur'an dan Sunnah. Ijtihad dalam pendidikan hendaknya tetap bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah yang diolah oleh akal sehat para ahli pendidikan Islam. Siapa yang bertanya dan siapa yang menjawab, dan ini harus diatur agar majelis taklim dapat berfungsi dengan baik.

34Irmawati Ibrahim, dkk., Peran Majelis Taklim Nurul Iman Dalam Peningkatan Kehidupan Beragama, Jambura Journal Of Community Empowerment (JJCE), Vol.1 No. 39 Irmawati Ibrahim, dkk., “Peran Nurul Iman Taklim Majelis dalam Peningkatan Kehidupan Beragama”, Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Jambura (JJCE), Vol.1 No.

Aisyiyah Muhammadiyah

Aisyiyah merupakan organisasi dakwah Islam yang berbuat kebaikan dan melarang kemungkaran serta menjunjung tinggi agama Islam untuk turut serta mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah. Untuk mewujudkan tujuan dakwahnya, Aisyiyah memiliki beberapa kegiatan dakwah yang dilakukan oleh jurusan tabligh. 45 Kegiatan dakwah dilaksanakan oleh seluruh jajaran Pusat, Wilayah, Daerah, Cabang dan Cabang se-Indonesia, berdasarkan program bagian Tabligh yang disusun bersama pada rapat kongres dan dievaluasi pada rapat Tanwir. Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam upaya peningkatan taraf hidup masyarakat, kegiatan dakwah Aisyiyah menggunakan berbagai metode.

Dakwah Bil Oral merupakan model penyampaian dakwah secara lisan yang banyak dilakukan melalui pengajian, khutbah, ceramah dan kunjungan rumah. Dalam pelaksanaannya dakwah lisan didasarkan pada bahan tertulis yang disusun sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh Pimpinan Pusat Aisyiyah. Dakwah Bil Kalam merupakan model dakwah dengan menggunakan kitab suci yang disampaikan melalui buku, buletin, majalah dan surat kabar.

Bentuk tulisan dalam dakwah bil kelam berupa artikel atau esai, serta berbagai petunjuk agama yang diterbitkan oleh Aisyiyah. Aisyiyah merupakan organisasi dakwah Islam yang bertujuan untuk menunjang dan menjunjung tinggi agama Islam guna turut serta mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera yang diridhoi Allah SWT. Kegiatan dakwah dilaksanakan oleh seluruh jajaran pimpinan Aisyiyah baik tingkat pusat, daerah, daerah, cabang dan cabang di seluruh Indonesia.

Kegiatan dakwah Aisyiyah bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup para muslimah di Indonesia pada umumnya dan anggota Aisyiyah pada khususnya. Tujuan dakwah Aisyiyah adalah terwujudnya masyarakat Islam yang sejati, melalui pemeliharaan dan penegakan agama Islam. Salah satu upaya Aisyiyah untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui kegiatan pendidikan yang ditangani oleh dinas pendidikan.

46 PPA, Sejarah Tumbuh Kembang Aisyiyah, H. yang terdaftar sedikitnya 507) dan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) yang tersebar di setiap cabang dan ranting di seluruh Indonesia. Bagian Pendidikan Paramedis merupakan Badan Penunjang Pimpinan (BPP) yang bertugas menyelenggarakan amal usaha Aisyiyah di bidang pelatihan tenaga kesehatan.

Kajian Pustaka…

Untuk melaksanakan program kesejahteraan sosial ini, berbagai organisasi dan program amal telah didirikan, antara lain panti asuhan, panti jompo, panti asuhan anak cacat, sekolah luar biasa, dan lain sebagainya. Karena semakin berkembangnya pusat pelayanan kesehatan yang dikelola oleh Aisyiyah/Muhammadiyah, maka dalam rangka mempersiapkan tenaga kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan BKIA, Rumah Sakit dan Rumah Bersalin, maka pada Kongres Aisyiyah ke-35 di Jakarta didirikan sekolah kebidanan. Pada tahun 1930, pada Kongres ke-19 di Bukit Tinggi, diputuskan bahwa Urusan Adzakirat akan mengumpulkan dana.

Pembentukan kader di Aisyiyah lahir seiring dengan proses pembinaan anggota dan calon anggota Aisyiyah hingga menghasilkan personel inti yang akan meneruskan misi dan gerakan Aisyiyah, yang dilakukan melalui berbagai upaya dan media, baik langsung maupun tidak langsung. Kegiatan Majelis Masyarakat Taklim di Masjid Al-Adhar Desa Mercu Buana Kecamatan Way Kenanga Kabupaten Tulang Bawang Barat. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kegiatan majelis taklim meliputi kegiatan pengajian, yasinan setiap hari jumat dan barjanj setiap setengah bulan.

Penelitian yang dilakukan Defi Nur Amanah mempunyai kesamaan dengan penelitian yang akan dikupas selanjutnya yaitu penulis juga mengamati kegiatan Majelis Taklim, namun penelitian yang akan dilakukan lebih pada peran Majelis Taklim Aisyiyah Muhammadiyah dalam melaksanakan pendidikan Islam bagi perempuan. Penelitian ini berbeda dengan penelitian Defi Nur Amanah yang hanya fokus pada kegiatan majelis taklim. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa upaya Aisyiyah dalam membesarkan keluarga sakinah di Kota Makassar adalah pembinaan keluarga melalui pengajian, pengajian khusus pengurus Aisyiyah, dan pengembangan kepemimpinan bagi pengurus Aisyiyah. Penelitian Arham mempunyai persamaan dengan penelitian yang akan diteliti selanjutnya yaitu penulis juga mengamati Organisasi Muhammadiyah Aisyiyah, namun penelitian yang akan diteliti adalah peran majelis taklim dalam menyelenggarakan pendidikan Islam, berbeda dengan penelitian Ibrahim. penelitian yang mengkaji gerakan Aisyiyah dalam membina keluarga sakinah.

Motivasi Ibu-Ibu Majelis Taklim Belajar Mengaji di Desa Rena Jaya Kecamatan Giri Mulya Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian Zul Fahmi mempunyai kesamaan dengan penelitian yang akan dikaji selanjutnya, yaitu penulis juga mengamati kumpulan taklim. Namun kajian yang akan diteliti adalah peran pertemuan taklim, berbeda dengan kajian Zul Fahmi yang mengkaji motivasi ibu-ibu taklim.

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Sumber Data

Fokus Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Uji Keabsahan Data

Teknik Analisis Data

DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

Visi dan Misi Majelis Taklim

Susunan Pengurus

Sarana dan Prasarana

Nama Anggota dan Penceramah

Temuan Khusus Penelitian

  • Faktor pendukung Majelis Taklim Aisyiyah Kepahiang
  • Faktor Penghambat Majelis Taklim Aisyiyah Kepahiang
  • Peran Majelis Taklim Aisyiyah Kepahiang

Pembahasan Hasil Penelitian

Santunan kepada anak yatim, peneliti dapat memahami dari hasil observasi pada majelis taklim Aisyiyah Kepahiang, setiap kali berlangsung pengajian, anggota majelis taklim diberikan kotak untuk disumbangkan ke panti asuhan. Kunjungan anggota Paduan Suara Taklim yang terkena dampak kecelakaan terlihat dari hasil wawancara dan terdokumentasi, karena selama penelitian tidak ada anggota Paduan Suara Taklim yang terkena dampak kecelakaan. Majelis Taklim Muhammadiyah Aisyiyah di Kampung Pensiun Kepahiang dalam memberikan pendidikan Islam kepada anggota jemaah taklimnya terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat.

Faktor Pendukung adalah hal-hal yang menunjang tercapainya kegiatan Majelis Taklim Aisyiyah, faktor pendukungnya ada tiga, yaitu yang pertama: sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan Majelis Taklim antara lain speaker, microphone dan lain sebagainya. Kedua: reaksi masyarakat yang baik terhadap kegiatan tersebut, hal ini terlihat dari antusias atau banyaknya anggota majelis rapat yang mengikuti kegiatan majelis rapat. Ketiga: lokasi yang strategis, letaknya yang berada di tengah kota memudahkan anggota majelis taklim untuk menjangkau majelis taklim.

Dari hasil yang diperoleh, menurut analisis peneliti terhadap peran yang dikemukakan oleh Biddle dan Thomas, peran merupakan serangkaian rumusan yang membatasi perilaku yang diharapkan dari pemegang jabatan tertentu. Mengenai peran majelis taklim Aisyiyah Kepahiang dalam penyelenggaraan pendidikan Islam sesuai dengan teori Hanafie bahwa peran adalah tindakan dalam menjalankan hak dan tanggung jawabnya sesuai dengan kedudukannya, peran dianggap penting karena mengatur tingkah laku seseorang. melibatkan banyak orang, termasuk anggota majelis taklim. Peneliti juga sependapat dengan teori Zaini Dahlan sesuai dengan peran majelis taklim yang pada umumnya adalah tempat belajar mengajar, lembaga pendidikan dan keterampilan, tempat beraktivitas dan tempat berkegiatan.

125 Zaini Dahlan, Peran dan Kedudukan Majelis Taklim di Indonesia, Jurnal Pendidikan dan Islam, Volume 02 No. 2, Desember 2019, H. Keterbatasan penelitian ini hanya mengkaji kegiatan-kegiatan di lingkungan majelis taklim, faktor pendukungnya dan faktor penghambat berkumpulnya taklim. Penelitian ini tidak membahas tentang kepemimpinan yang ada pada organisasi Aisyiyah Muhammadiyah di Kabupaten Kepahiang, namun hanya berfokus pada kegiatan Majelis Taklim Muhammadiyah Aisyiyah.

Hal ini bertujuan agar para anggota rapat taklim tidak merasa bosan dengan kegiatan yang dilaksanakan selama ini. Kepada seluruh anggota Majelis Taklim Muhammadiyah Aisyiyah Kabupaten Kepahiang agar tetap aktif mengikuti pendidikan Islam pada rapat taklim dan mengembangkan rapat taklim tersebut agar terus maju.

Referensi

Dokumen terkait

Materials used Methodology Factors investigated considering acoustic absorption Key findings References Coir fiber Perforated plates backed by coir fibers Position of perforation