• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN “DASAR-DASAR MANAJEMEN STRATEGIK

N/A
N/A
Guzel Almeda

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN “DASAR-DASAR MANAJEMEN STRATEGIK "

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN

“DASAR-DASAR MANAJEMEN STRATEGIK”

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Nurul Khairunnisa 2011216006 Lidya Mega Ariani 2011213014 Intan Sahara Kusuma 2011213017 Miftahul Rizqia 2011211009 Afifah Salsabila 2011211047 Fajri Razes 2011216003 Aurellia Maharani Yazid 2011213005 Afifah Syabrina Safli 2011211025 Vivi Sutia Desmalinda 2011216004 Ayuningtyas Mediani 2011211015 Rahmad Fadhil Caesario 2011212065 Harsha Gestrina 1911216003

Dosen Pengampu :

Dra. Sri Siswati, Apt., SH., M.Kes

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Dasar-dasar Manajemen Strategik” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Administrasi Kebijakan Kesehatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Dasar-Dasar Manajemen Strategik” bagi para pembaca dan juga bagi kami selaku penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Sri Siswati, Apt., SH., M.Kes, selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Administrasi Kebijakan Kesehatan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, 17 April 2021

Kelompok 5

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 1

1.3 Tujuan Penulisan ... 2

BAB II ... 3

PEMBAHASAN ... 3

2.1 Pengertian Manajemen Strategik ... 3

2.2 Perencanaan Manajemen Strategik ... 5

a. Visi dan Misi ... 5

b. Tujuan Manajemen Strategik... 7

c. Sasaran Manajemen Strategik ... 8

d. Analisis SWOT ... 8

2.3 Implementasi Manajemen Strategik ... 11

a. Kebijakan ... 12

b. Program ... 13

c. Kegiatan ... 15

BAB III ... 17

PENUTUP ... 17

3.1 Kesimpulan... 17

3.2 Saran ... 18

DAFTAR PUSTAKA ... 19

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen strategik berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategik adalah mengindentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis disaat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus menerus.

Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi.

Strategi yang dirumuskan dan diplementasikan dengan cara yang paling baik sekalipun menjadi usang ketika lingkungan eksternal dan internal organisasi berubah. Sangatlah penting bagi para penyusun strategi untuk menelaah, mengevaluasi dan mengontrol pelaksanaan strategi secara sistematis.

Sistem organisasi manajemen sebagai alat yang selama ini dipakai untuk mengevaluasi strategi juga akan didiskusikan. Panduan akan diberikan dalam melakukan formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Proses manajemen strategi bisa menghasilkan keputusan yang memiliki konsekuensi jangka panjang yang signifikan. Keputusan strategi yang salah bisa mengakibatkan kerugian dan untuk memperbaiki kesalahan tersebut adalah hal yang sulit, bila tak mau tidak mau dikatakan tidak mungkin. Hampir semua penyusun strategi sepakat bahwa evaluasi strategi sangat vital bagi kelangsungan organisasi; Evaluasi antar waktu dapat member peringatan dini kepada manajemen terhadap masalah atau potensi masalah sebelum situasi menjadi lebih parah.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan di bahas pada topik kali ini yaitu : 1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Strategik?

2. Apa saja Perencanaan Manajemen Strategik?

(5)

3. Bagaimana Implementasi Manajemen Strategik?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu : 1. Mengetahui Pengertian Manajemen Strategik 2. Mengetahui Perencanaan Manajemen Strategik 3. Mengetahui Implementasi Manajemen Strategik

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Strategik

Manajemen strategik dapat didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan- keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Sebagaimana disyaratkan oleh definisi ini, manajemen stategis berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akutansi, produksi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasional. Tujuan manajemen strategi adalah untuk mengeksploitasi serta menciptakan berbagai peluang baru.

Pengertian manajemen strategik menurut para ahli, antara lain :

a. Menurut Fred R. David (2004:5), manajemen strategik adalah ilmu mengenai perumusan, pelaksanaan dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya.

b. Menurut Lawrence R. Jauch dan Wiliam F. Gluech (1998), manajemen strategik adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.

c. Menurut Arnoldo C Hax dan Nicholas S Majluk dalam bukunya Strategic Management, manajemen strategik sebagai cara menuntun organisasi/perusahaan pada sasaran utama pengembangan nilai korporasi, kapabilitas manajerial, tanggung jawab organisasi, dan sistem administrasi yang menghubungkan pengambilan keputusan strategis dan operasional pada seluruh tingkat hierarki, dan melewati seluruh lini bisnis dan fungsi otoritas perusahaan.

d. Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa manajemen strategik adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.

e. Menurut Wheelan dan Hunger dalam buku Strategic Manajemen and Business Policy Massachuset (1995), manajemen strategik adalah suatu

(7)

kesatuan rangkaian keputusan dan tindakan yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

f. Menurut Husein Umar (1999:86), manajemen strategik sebagai suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan- keputusan strategis antara fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya pada masa mendatang.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan.

Manajemen strategis merupakan suatu filosofi, cara berpikir dan cara mengelola organisasi. Manajemen strategis tidak terbatas pada bagaimana mengelola pelaksanaan kegiatan di dalam organisasi, tetapi juga bagaimana mengembangkan sikap baru berkaitan dengan perubahan eksternal. Pemahaman mengenai makna manajemen strategis tidak hanya terbatas pada aspek pelaksanaan rencana, tetapi lebih jauh lagi ke aspek misi, visi, dan tujuan kelembagaan. Makna tersebut terkait dengan konteks lingkungan luar dan dalam organisasi.

Secara singkat, beberapa penulis seperti Duncan dkk (1995), Truitt (2002), dan Katsioloudes (2002) menggambarkan manajemen strategis sebagai langkah- langkah para pemimpin organisasi melakukan berbagai kegiatan secara sistematis.

Langkah-langkah tersebut antara lain melakukan analisis lingkungan organisasi yang memberi gambaran mengenai peluang dan ancaman. Kemudian langkah berikutnya melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi dalam konteks lingkungan internal. Kedua langkah ini dilakukan dalam usaha menetapkan visi, misi, dan tujuan organisasi.

Dari beberapa definisi tentang manajemen strategis tersebut diatas, terdapat satu hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu bahwa manajemen strategis terdiri atas 3 proses, yaitu:

1) Perumusan strategi, yang meliputi pengembangan misi dan tujuan jangka panjang, pengindentifikasian peluang dan ancaman dari luar serta kekuatan

(8)

dan kelemahan perusahaan atau organisasi, pengembangan alternatif- alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.

2) Pelaksanaan strategi, meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional tahunan, kebijakan perusahaan atau organisasi, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan.

3) Evaluasi atau kontrol strategik, mencakup usaha-usaha untuk memonitor seluruh hasil dari pembuatan dan penerapan strategi, termasuk mengukur kinerja individu dan perusahaan serta mengambil langkah-langkah perbaikan jika diperlukan.

2.2 Perencanaan Manajemen Strategik a. Visi dan Misi

1) Perumusan Visi

Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu (dapat mengisyaratkan adanya misi dan tantangan). Visi adalah apa yang organisasi atau lembaga inginkan di masa depan. Visi menjawab “what do we want to become?”.

Vision statement thinking about “what is our bussiness in the future?, or about “our mission in the future”. A vision a statement about the future, spoken or written today, it is a process of managing the present from a stretching view of the future.”

Dengan bahasa sederhananya, visi adalah pertanyaan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen yang menjangkau masa depan. Ada 4 proses perumusan visi yaitu :

1. Tentukan rentang waktu dan lingkup analisis secara tepat .

2. Identifikasi trend sosial, ekonomi, politik, dan teknologi yang akan mempengaruhi masa depan

3. Identifikasi kondisi persaingan.

4. Evaluasi sumber daya dan kapabilitas internal.

2) Perumusan Misi

Pernyataan dalam misi lebih tajam dan lebih detail jika dibandingkan dengan visi. Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang.

(9)

Pernyataan misi mencerminkan tentang segala sesuatu penjelasan tentang produk atau layanan yang ditawarkan yang sangat diperlukan oleh masyarakat untuk pencapaian misi.

Misi itu tugasnya melengkapi atau menerjemahkan dari visi itu sendiri, menurut Akdon Misi itu seharusnya: 1). Memberikan arah; 2).

Memfokuskan langkah-langkah yang akan diambil; 3). Objektif, targets dan program perusahaan dirancang berdasarkan misi yang sudah dibentuk; 4).

Membantu semua stakehoder pada tingkat apapun untuk mengerti arah mana yang harus diambil atau melangkah; 5). Membimbing aksi dalam berbagai tingkat; dan 6). Membantu mencegah karyawan agar tidak salah melangkah.

Adapun Misi yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan/organisasi yakni:

a) Publik atau pengguna jasa yang hendak dilayani b) Jasa utama yang ditawarkan

c) Wilayah geografis yang dilayani

d) Komitmen organisasi terhadap pilihan teknologi e) Komitmen organisasi terhadap alternative tujuan f) Elemen kunci dalam filosofi organisasi

g) Konsep kedirian dan citra organisasi 3) Merumuskan Visi dan Misi yang Efektif

Jansen Sinamo seperti yang dikutip oleh Taufiqurokhman memberikan tujuh kriteria mengenai visi dan misi yang hidup dan efektif yaitu:

1. Visi-misi harus sesuai dengan roh zaman dan semangat perjuangan organisasi.

2. Visi-misi harus mampu menggambarkan sosok organisasi idaman yang mampu memikat hati orang.

3. Visi-misi harus mampu menjelaskan arah dan tujuan organisasi.

4. Visi-misi harus mudah dipahami karena diungkapkan dengan elegan sehingga mampu menjadi panduan taktis dan strategis.

5. Visi-misi harus memiliki daya persuasi yang mampu mengungkapkan harapan, aspirasi, sentimen, penderitaan para stakeholder organisasi.

(10)

6. Visi-misi harus mampu mengungkapkan keunikan organisasi dan menyarikan kompetensi khas organisasi tersebut yang menjelaskan jati dirinya dan apa yang mampu dilakukannya.

7. Visi-misi harus ambisius, artinya ia harus mampu mengkristalkan keindahan, ideal kemajuan, dan sosok organisasi dambaan masa depan, sehingga mampu meminta pengorbanan dan investasi emosional dari segenap stakeholder organisasi.

b. Tujuan Manajemen Strategik

Pernyataan tujuan merupakan uraian dari visi yang menjadi sasaran jangka menengah yang konkret dan terukur. Pernyataan tujuan adalah sebuah “foto”

dari apa yang diharapkan dalam visi dan misi untuk jangka waktu 3-5 tahun ke depan dan merupakan perjalanan untuk mencapai visi. Dengan melihat tingkat pencapaian dari pernyataan tujuan, manajemen bisa menilai seberapa baik organisasi tersebut telah mengarah pada visi yang ingin dicapai (Luis et al, 2011:45)

Menurut Suwandiyanto (2010:02), terdapat empat tujuan manajemen strategi, yaitu:

1) Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/perusahaan.

Manajer strategi harus mampu menunjukkan kepada semua pihak kemana arah tujuan organisasi/perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapat dijadikan landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan.

2) Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak.

Organisasi/perusahaan harus mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham, pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang memegang peranan terhadap sukses atau gagalnya perusahaan.

3) Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata.

Manajemen strategi memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman dan pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka waktu/berpikir mereka secara perspektif dan memahami kontribusi yang baik untuk hari ini dan hari esok.

4) Berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas.

(11)

Tanggung jawab seorang manajer hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan sesuatu secara lebih baik dan efektif.

c. Sasaran Manajemen Strategik

Pada tahap kedua, sasaran jangka pendek, menengah, serta panjang, dan pilihan strategi yang telah ditentukan pada tahap pertama perlu dipetakan dalam urutan dan hubungan yang memudahkan visualisasi, validasi, dan komunikasi. Pada tahap ini, peta perjalanan strategis (strategic road map) yang menggambarkan peta perjalanan organisasi 10-25 tahun ke depan perlu digambarkan (sering disebut rencana jangka panjang perusahaan). Peta perjalanan strategis kemudian dipecahkan menjadi pernyataan tujuan (destination statements) 3-5 tahunan (sering disebut rencana jangka menengah) untuk kemudian diuraikan lagi ke dalam peta strategi (strategy map) yang terdiri dari beberapa tema yang ingin dicapai dalam jangka pendek 1-3 tahun.

Sifat keputusan-keputusan strategik yang biasanya menyangkut perubahan kebiasaan dan perilaku diperlukan pandangan atau spektrum yang lebih luas tentang aktivitas-aktivitas lintas fungsi dalam suatu organisasi. Manajemen strategik masyarakat wawasan general management bagi para manajer puncak atau CEO (Chief Executive Officer). CEO yang hanya fokus pada bidang tertentu (misalnya enginering, administrasi, akuntansi) akan gagal melaksanakan sifat integratif (terpadu). Dari strategi dan tidak akan mampu mendorong kinerja organisasi secara keseluruhan dalam jangka panjang (Jatmiko, 2003: 6 – 9).

d. Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan alat yang membantu manajer menentukan dan mengembangkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan. Namun yang perlu diperhatikan bahwa tujuan dalam menentukan strategi yang digunakan dari hasil SWOT adalah pada dasarnya menghasilkan strategi alternatif yang layak, bukan untuk menetapkan strategi yang terbaik. Sehingga seorang manajer dapat menilai bahwa tidak semua strategi dalam SWOT dipilih untuk dikembangkan antara lain :

(12)

1) Strategi Integrasi Vertikal

Strategi integrasi vertical merupakan strategi yang menghendaki perusahaan melakukan penguasaan yang lebih atas distributor, pemasok dan atau para pesaing baik melalui merjer, aukuisisi, atau membuat perusahaan sendiri. Strategi intergrasi dibedakan menjadi tiga, yaitu : a) Integrasi ke depan merupakan strategi untuk memperoleh kepemilikan

atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer.

b) Integrasi kebelakang merupakan strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok

c) Integrasi horizontal merupakan strategi untuk mengendalikan para pesaing

Meskipun mempunyai manfaat, strategi integrasi vertical juga memiliki kelemahan, yaitu kelemahan dalam hal biaya, teknologi, dan adanya permintaan berfuluktuasi.

2) Strategi Diversifikasi

Strategi diversifikasi merupakan pendekatan utama strategi pada level koroporasi. Tingkat (level) strategi diversifikasi dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu tingkat diversifikasi rendah, tingkat diversifikasi menengah, dan tingkat diversifikasi tinggi

Selain itu juga dikenal dengan istilah diversifikasi related (diversfikasi konsentris) dan diversifikasi unrelated (diversifikasi konglomerat dan diversifikasi horizontal). Perusahaan mengimplementasikan strategi diversifikasi, dilandasi alasan dan motif untuk mempertahankan keunggulan strategis, insentif dan sumber daya, serta motif manajerial. Di samping itu juga didorong oleh lingkungan internal (kinerja yang rendah, ketidakpastian aliran kas mendatang, dan semua pengurangan resiko) dan lingkungan eksternal (peraturan pemerintah, ketentuan pajak, atau aturan- aturan yang baru).

3) Strategi Level Bisnis

Untuk dapat mencapai keunggulan bersaing, perusahaan harus melakukan evaluasi lingkungan ekternal, guna mengidentifikasikan peluang, ancaman, dan kemampuan sumber daya internal untuk menentukan kompetensi inti dan strategi yang akan diimplementasikannya,

(13)

yang disebut dengan strategi level bisnis. Tipe strategi pada level bisnis ini disebut dengan strategi generik, yang terdiri dari:

a) Cost Leadership (keunggulan biaya) b) Differentiation (diferensiasi/perbedaan) c) Focussed Low Cost (fokus pada biaya rendah)

d) Focused Differentiation (focus pada diferensiasi) strategi level fungsional.

SWOT (STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITY, AND THREAT) 1. Strength (Kekuatan)

a. Situasi Kerja yang santai, produktivitas karyawan tinggi b. Memiliki para pemrogram-pemrogram terbaik

c. Mempunyai Modal besar

d. Memiliki komunikasi terbuka,setiap orang dihubungkan dengan jaringan elektronik (sebagai alat komunikasi).

2. Weakness (Kelemahan)

a. Promosi tidak terencana dengan baik b. Manajemen yang kurang kreatif

c. Microsoft gagal mengenali kebutuhan pengguna tetapi hanya menciptakan program pengolah kata paling ampuh.

3. Opportunity (Peluang)

a. Mampu menciptakan sisitem operasi yang sangat baik

b. Mengubah ancaman external sebagai peluang Microsoft (contoh : perusahaan word perfect merupakan perusahaan kecil dan sangat baru tetapi berhasil merebut pasar, dikarenakan word perfect menyediakan dukungan gratis melalui telpon bagi pelanggan dan menindaklanjuti setiap pertanyaan dan permintaan yang masuk sampai pelanggan merasa puas. Untuk mengatasi hal tersebut, Microsoft Corp. Membuat tutorial online yang bisa langsung diakses pada system)

c. Pengembangannya selalu lebih awal dibandingkan kompetitor lain d. Permintaan pasar terhadap PC semakin meningkat dibandingkan

denganmasih rendahnya perusahaan PC yang ada

(14)

4. Threat (Ancaman)

a. Munculnya Kompetitor-kompetitior sebanding dengan Microsoft atau adanya persaingan ketat

b. Produk yang dihasilkan oleh kompetitor-kompetitor lain lebih mengerti dan memahami kebutuhan pelanggan

c. Beralihnya pelanggan kepada produk kompetitor

2.3 Implementasi Manajemen Strategik

Sering disebut juga tahapan dari aktivitas manajemen strategi. Dalam tahap mengimplementasikan strategi ini perusahaan menetapkan tujuan atau sasaran perusahaan tahunan, menyusun kebijakan, memotivasi para karyawan dan mengalokasikan sumber daya agar strategi yang telah disusun bisa dijalankan.

Implementasi strategi ini meliputi budaya yang mendukungg pengembangan perusahaan, menyiapkan anggaran, memanfaatkan system informasi, memotivasi sumber daya manusia supaya mau menjalankan dan bekerja sebaik mungkin.

Implementasi strategi membutuhkan disiplin dan kinerja yang tinggi serta imbalan jasa yang mencukupi.

Manajemen Strategik dalam implementasinya ditentukan oleh tahapan identifikasi lingkungan (internal dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi, pemantauan dan evaluasi strategi. Hal tersebut disusun dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun spesifik, seperti:

1) Masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah dan lainnya

2) Ancaman produk peng-ganti (biaya/harga)

3) Kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan) 4) Kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan) 5) Persaingan konvensional diantara pesaing (posisi dan ketergantungan)

Dalam proses manajemen strategik diperlukan pernyataan-pernyataan yang terkait dengan penetapan visi (jati diri), misi (justifikasi/pembeda) dan tujuan

(15)

(target/ standar) sebagai jawaban terhadap pencanangan strategi yang telah disusun menurut tingkatannya (korporat, bisnis dan fungsional) yang didasarkan pada muatan, konsistensi dan keterpaduannya dari suatu kerangka kerja proses pengambilan keputusan organisasi untuk jang-ka panjang.

a. Kebijakan

Kebijakan merupakan suatu pengarahan untuk melakukan pengambilan keputusan dalam tahap formulasi strategi dengan implementasinya.

Perusahaan menggunakan kebijakan untuk membuat karyawan dan seluruh pihak perusahaan membuat keputusan dan melakukan aksi yang mendukung misi, tujuan, dan strategi perusahaan (Wheelen and Hunger, 2012:69).

Manajemen startegis tidak hanya digunakan pada sektor privat atau swasta tetapi juga telah diterapkan pada sektor publik atau pemerintah.

Penerapan manajemen strategis pada kedua jenis institusi tersebut tidalah jauh berbeda. Jika di sektor swasta bertujuan mencari laba, maka pada sektor pemerintah manajemen strategis lebih pada memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Manajemen strategi yang dilakukan pada sektor pemerintah merupakan upaya pemilihan strategi yang dilakukan pemerintah untuk mencapai tujuan di masa depan dengan menganalisis situasi dan kondisi negara di masa sekarang dan masa depan. Dalam penyelenggaraan pemerintah, terdapat perbedaan pengelolaan dengan sektor privat. Perbedaan ini terutama disebabkan adanya perbedaan karakteristik.

Manajemen Strategis Sektor Pemerintah di Indonesia Berdasarkan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional disusun sebagai penjabaran dari tujuan dibentuknya pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam bentuk visi, misi dan arah pembangunan nasional.

RPJP Nasional merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya Pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. RPJP menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

(16)

pembangunan nasional disusun dalam masing-masing periode RPJM Nasional sesuai dengan visi, misi, dan program Presiden yang dipilih secara langsung oleh rakyat.

RPJM Nasional memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, program kementerian/lembaga dan lintas kementerian/lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Ada beberapa poin penting daklam Kebijakan Manajemen Strategis:

• Perubahan dalam arah strategis tidak terjadi secacar otomatis. Setiap hari diperlukan kebijakan agar strategi dapat berfungsi.

• Kebijakan mempermudah penyelesaian masalah yang terjadi berulang kali dan menjadi pedoman implementasi strategi

• Kebijakan merujuk pada metode, prosedur, aturan, formulir dan praktek administratif spesifik yang ditetapkan untuk mendukung dan mendorong pekerjaan kearah sasaran yang dinyatakan.

• Kebijakan memperjelas apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam mengejar sasaran organisasi

b. Program

Program, aktivitas atau langkah-langkah yang disusun secara sistematis sebagai penjabaran dari strategi. Anggaran; gambaran rinci tentang sumber dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya.Prosedur; sering disebut SOP, sistem dari langkah atau teknik yang berurutan tentang bagaimana suatu pekerjaan atau tugas dikerjakan Standar Kinerja; ukuran target bersifat kuantitatif maupun kualitatif dari program yang dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan atau pencapaiannya.

Hubungan antar tingkat akhir (tujuan & sasaran) dengan alat pencapaiannya (strategi dan taktik) tidaklah mudah. Keberadaan manajemen strategi tidak untuk mendikte tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran harus dipengaruhi oleh peluang yang tersedia, ada beberapa yang perlu diperhatikan

(17)

dalam usaha pencapaian tujuan dalam perencanaan manajemen strategi antara lain :

1) Efektif dan Efesiensi

Manajemen strategi disebut efektif jika hasil yang dicapai seperti yang di inginkan. Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisa strategi tidak statis melainkan interaktif dan dinamis, maka hubungan antara penyebab dan hasilnya tidak tetap atau pasti. Sebaliknya taktik adalah tindakan nyata yang diambil oleh pelaku dan sepenuhnya berada dibawah pengawasan pelaku. Kebalikan dari strategi, taktik adalah internal dan kriteria yang digunakan bukanlah keefektifan melainkan efesiensi

2) Keputusan dan Emplementasi

Keputusan manajemen strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi. Strategi tergantung pada kemungkinan dan taktik yang potensial. Keputusan strategi harus dapat mencapai tujuannya.

3) Pertumbuhan dan Struktur Organisasi

Tahap implementasi strategi memerlukan pertimbangan dalam penyusunan struktur organisasi, karena keselarasan struktur dengan strategi merupakan satu hal yang penting untuk tercapainya implementasi strategi.

Pertumbuhan organisasi terjadi kala skala organisasi berkembang.

Pertumbuhan yang terjadi bisa vertical dan bisa juga horizontal.

Pertumbuhan organisasi menghasilkan berbagai bentuk struktur organisasi seperti stuktur fungsional, divisional geografis, organisasi unit bisnis, organisasi matrik dan struktur organisasi horizontal. Masing-masing struktur tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.

4) Kepemimpinan dan Budaya Organisasi

Budaya organisasi sesungguhnya tumbuh karena diciptakan dan dikembangkan oleh individu-individu yang bekerja dalam suatu organisasi, yang diterima sebagai nilai-nilai yang harus dipertahankan dan diturunkan kepada setiap anggota baru. Nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pedoman bagi setiap anggota selama mereka berada dalam lingkungan organisasi tersebut, dan dapat dianggap sebagai ciri khas yang membedakan sebuah organisasi lainnya.

(18)

c. Kegiatan

Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh instansi pemerintah sesuai dengan kebijakan dan program yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Dalam komponen kegiatan ini perlu ditetapkan indikator kinerja kegiatan dan rencana capaiannya.

Pada prinsipnya, kegiatan manajemen strategik terdiri atas tiga tahapan, yaitu:

1. Tahap Formulasi: meliputi pembuatan misi, pengidentifikasian peluang dan tantangan eksternal organisasi, penentuan kekuatan dan kelemahan internal, pembuatan sasaran jangka panjang, pembuatan pilihan-pilihan strategi, serta pengambilan keputusan strategi yang dipilih untuk diterapkan.

Contohnya adalah pembahasan tentang bisnis baru yang akan dimasuki, bisnis yang dihentikan, alokasi sumber-sumber yang dimiliki, apakah akan melakukan ekspansi atau diversifikasi usaha, apakah akan memasuki pasar internasional, apakah akan melakukan merjer atau membentuk joint- venture, serta bagaimana untuk menghindari pangambilalihan secara paksa (hostile takeover).

2. Tahap Implementasi (biasa juga disebut tahap tindakan): meliputi penentuan sasaran tahunan, pengelolaan kebijakan, pemotivasian pegawai, pengalokasian sumber-sumber agar strategi yang diformulasikan dapat dilaksanakan. Contohnya adalah pengembangan kultur yang mendukung strategi, penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengarahan usaha- usaha pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi, serta mengkaitkan kompensasi pegawai dengan kinerja organisasi.

3. Tahap Evaluasi: meliputi kegiatan mencermati apakah strategi berjalan dengan baik atau tidak. Strategi perusahaan haruslah secara terus-menerus disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang selalu terjadi di lingkungan eksternal maupun internal.

Sedangkan Proses Manajemen Strategik meliputi beberapa tahapan:

Pengamatan Lingkungan, Perumusan Strategi, Impelmentasi Strategi, Evaluasi Strategi Perumusan Manajemen Strategik

(19)

1) Perumusan manajemen

Perumusan manajemen strategi perusahaan bisa meliputi pengembangan misi usaha, mengidentifikasikan sebuah peluang dan ancaman dari eksternal, mengukur serta menetapkan kelemahan maupun kekuatan internal perusahaan, menetapkan sasaran jangka panjang, menimbang alternatif lain, dan memilih strategi khusus yang akan diterapkan pada kasus-kasus tertentu.

2) Mengimplementasi Strategi

Disebut juga tahapan dari aktivitas manajemen strategi. Dalam tahap mengimplementasikan strategi ini perusahaan menetapkan tujuan atau sasaran perusahaan tahunan, menyusun kebijakan, memotivasi para karyawan dan mengalokasikan sumber daya agar strategi yang telah disusun bisa dijalankan. Implementasi strategi ini meliputi budaya yang mendukungg pengembangan perusahaan, menyiapkan anggaran, memanfaatkan system informasi, memotivasi sumber daya manusia supaya mau menjalankan dan bekerja sebaik mungkin.

3) Mengevaluasi dan Pengawasan Strategi

Evaluasi dan Pengawasan strategi adalah tahap akhir didalam proses manajemen strategi. seluruh strategi adalah subyek moditifikasi di masa mendatang, sebab berbagai faktor baik eksternal maupun internal akan terus mengalami sebuah perubahan. Evaluasi strategi meliputi:

1. Mereview faktor faktor ekternal dan internal yang merupakan dasar bagi setiap strategi yang sedang dijalankan

2. Mengukur kinerja yang sudah dijalankan

3. Mengambil sebuah tindakan perbaikan apabila terjadi ketidak sesuaian.

Evaluasi strategi sangat dibutuhkan bagi perusahaan karena suatu kesuksesan usaha yang diraih saat ini bukan menjadi keberhasilan dimasa mendatang. Di dalam perusahaan besar, proses perumusan (formulasi) strategi, implementasi, pengevaluasian dan pengawsan strategi ada tiga tingkatan hierarki, tingkatan corporate, tingkat divisi serta tingkatan fungsional.

(20)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan. Manajemen stategis berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akutansi, produksi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasional. Tujuan manajemen strategi adalah untuk mengeksploitasi serta menciptakan berbagai peluang baru. manajemen strategis terdiri atas 3 proses, yaitu perumusan strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi atau kontrol strategik.

Perencanaan pada manajemen strategik terdiri dari visi dan misi yang efektif, tujuan manajemen strategic, sasaran manajemen strategic, dan analisis SWOT (STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITY, AND THREAT) yaitu alat yang membantu manajer menentukan dan mengembangkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan. Namun yang perlu diperhatikan bahwa tujuan dalam menentukan strategi yang digunakan dari hasil SWOT adalah pada dasarnya menghasilkan strategi alternatif yang layak, bukan untuk menetapkan strategi yang terbaik. Dalam tahap mengimplementasikan strategi, perusahaan menetapkan tujuan atau sasaran perusahaan tahunan, menyusun kebijakan, memotivasi para karyawan dan mengalokasikan sumber daya agar strategi yang telah disusun bisa dijalankan. Implementasi strategi ini meliputi budaya yang mendukung pengembangan perusahaan, menyiapkan anggaran, memanfaatkan system informasi, dan memotivasi sumber daya manusia supaya mau menjalankan dan bekerja sebaik mungkin. Implementasi strategi membutuhkan disiplin dan kinerja yang tinggi serta imbalan jasa yang mencukupi.

Manajemen Strategik dalam implementasinya ditentukan oleh tahapan identifikasi lingkungan (internal dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi, pemantauan dan evaluasi strategi. Hal tersebut disusun dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan internal (kekuatan dan

(21)

kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran.

Dalam proses manajemen strategik diperlukan pernyataan-pernyataan yang terkait dengan penetapan visi (jati diri), misi (justifikasi/pembeda) dan tujuan (target/ standar) sebagai jawaban terhadap pencanangan strategi yang telah disusun menurut tingkatannya (korporat, bisnis dan fungsional) yang didasarkan pada muatan, konsistensi dan keterpaduannya dari suatu kerangka kerja proses pengambilan keputusan organisasi untuk jangka panjang. Bentuk implementasi dari manajemen strategic adalah kebijakan, program dan kegiatan.

3.2 Saran

Untuk lebih memahami dan untuk melengkapi materi “Dasar-Dasar Manajemen Strategi” maka perlu adanya diskusi yang lebih mendalam. Penulis tentunya masih menyadari jika makalah di atas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Sehingga kritik dan saran dari pembaca akan sangat membantu dalam perbaikan dan pengembangan makalah ini.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Nugraha, Qudrat. 2018. Modul Manajemen Strategis. Diakses melalui http://repository.ut.ac.id/4213/1/IPEM4218-M1.pdf pada tanggal 11 April 2021 pukul 12.03

Taufiqurokhman. 2016. Manajemen Strategik. Jakarta : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama. Diakses melalui http://perpus.stiehidayatullah.ac.id/file_ebook/Manajemen%20Strategik.pdf pada tanggal 11 April 2021 pukul 11.45

http://e-journal.uajy.ac.id/259/3/2EM17291.pdf, Diakses Pada tangggal 13 April 2021 Pukul 08.12 WIB

http://eprints.stainkudus.ac.id/1057/5/5.%20BAB%20II.pdf Diakses pada tanggal 12 April 2021 pukul 21.05 WIB

http://fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/16_Manajemen-Strategik.pdf Diakses pada tanggal 12 April 2021 pukul 22.41WIB

https://kebijakankesehatanindonesia.net/images/buku/MRS2/ASPEK_BAB%20II%20 -%20PRINSIP-PRINSIP%20%20MANAJEMEN%20STRATEGIS.pdf Diakses pada tanggal 12 April 2021 pukul 22.07 WIB

http://repository.radenintan.ac.id/11840/5/BAB%20II%20Disertasi%20Wasirin.pdf Diakses pada tanggal 12 April 2021 pukul 21.16 WIB

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/38399/Chapter%20II.pdf;jsess ionid=23810AD1FA6B8201FA35CB745FFC49A1?sequence=4 Diakses Pada tangggal 13 April 2021 Pukul 08.32 WIB

https://universityofmanagers.wordpress.com/2013/11/16/manajemen-strategis-sektor- pemerintah/ diakses pada tanggal 17 April 2021 pukul 14.15 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Aqua Golden Missisipi hingga bisa sampai sekarang ini, atas dasar itulah penyusun membuat makalah dengan judul “Sejarah Visi Misi dan Strategi yang Digunakan PT Aqua

1. Untuk menganalisis bagaimana pengaruh manajemen strategik terhadap daya saing sekolah di SD Negeri Se-Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Untuk menganalisis

Berdasarkan pada uraian diatas dapat disimpulkan bahwa (1) dalam merekonstruksi kurikulum kajian kewarganegaraan diperlukan adanya penetapan visi,misi dan tujuan

Dengan visi dan misi yang kuat yang dimiliki oleh Rovers hamster shop, maka usaha itu akan memiliki suatu landasan yang kuat untuk mencapai tujuannya. Keempat elemen ini