• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH EKOLOGI KOMUNITAS

N/A
N/A
Tarisa cholifatunnisaa

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH EKOLOGI KOMUNITAS"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH EKOLOGI KOMUNITAS

OLEH:

TARISA CHOLIFATUNNISAA (A0122092)

Universitas Negeri Sulawesi Barat Fakultas Kehutanan dan Pertanian

Program Studi Agribisnis

2022/2023

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Majene, 21 Maret 2023

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

BAB 1...4

PENDAHULUAN...4

Latar Belakang...4

Rumusan Masalah...5

Tujuan...5

BAB 2...6

PEMBAHASAN...6

Komunitas...6

Struktur Komunitas...7

Macam-macam Komunitas...8

BAB 3...11

PENUTUP...11

Kesimpulan...11

DAFTAR PUSTAKA...12

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

secara dramatis berbeda-beda dalam kekayaan spesiesnya, jumlah spesies yang mereka miliki. Mereka juga berbeda dalam hubungannya dalam kelimpahan relative spesies. Beberapa komunitas terdiri dari beberapa spesies yang umum dan beberapa spesies yang jarang. sementara yang lainnya mengandung jumlah spesies yang sama dengan spesies yang semuanya umum ditemukan.

Kelimpahan relative spesies di dalam suatu komunitas mempunyai dampak yang sangat besar pada ciri umumnya. Sesungguhnya, istilah keanekaragaman spesies yang digunakan oleh para ahli ekologi, mempertimbangkan kedua komponen keanekaragaman: kekayaan spesies dan kelimpahan relative. (Campbell 2004). Vegetasi merupakan masyarakat tumbuh-tumbuhan dalam arti luasnya. Pada umumnya, tumbuhan terdiri dari beberapa golongan antara lain pohon yaitu berupa tegakan dengan ciri-ciri tertentu. Kemudian dapat diketemukan semak belukar dan lain- lain tergantung dari ekosistem yang diamati. Tumbuhan bawah merupakan tumbuhan yang termasuk bukan tegakan atau polion namun berada di bawah tegakan atau pohon (Odum, 1993).

Hutan merupakan sumber daya alam yang merupakan suatu ekosistem, di dalam ekosisitem ini, terjadi hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan tempat tumbuh dari tumbuhan meupakan suatu lingkungan tempat tumbuh dari tumbuhan merupakan suatu sistem yang kompleks, dimana berbagai faktor saling beinteraksi dan saling berpengatuh terhadap masyarakat tumbuh- tumbuhan.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu respon tumbuhan terhadap faktor lingkungan dimana tumbuhan tersebut akan memberikan respon menurut batas toleransi yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut terhadap faktor-faktor lingkungan tersebut (Indriyanto, 2006).

(5)

B. Rumusan Masalah 1. Apa itu komunitas?

2. Seperti apa struktur komunitas?

3. Apa saja macam-macam komunitas?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan komunitas.

2. Untuk mengetahui struktur komunitas.

3. Untuk mengetahui macam-macam komunitas.

(6)

BAB 2 PEMBAHASAN A. Komunitas

Komunitas dalam arti Ekologi mengacu kepada kumpulan populasi yang terdiri dari spesies yang berlainan, yang menempati suatu daerah tertentu. Sedangkan pengertian komunitas secara umum sendiri adalah kumpulan populasi makhluk hidup yang saling berinteraksi dan tinggal di suatu habitat. Setiap komunitas tidak harus menempati daerah yang luas, artinya komunitas dapat mempunyai ukuran berapa pun. Misalnya dalam suatu aquarium yang terdiri dari ikan, siput, hydrilla sebagai komponen biotik, serta air, bebatuan sebagai komponen abiotik dapat disebut sebagai suatu komunitas. Komunitas tumbuhan di daerah trofik biasanya bersifat rumit dan tidak mudah diberi nama menurut satu atau dua spesies yang paling berkuasa sebagaimana yang umum di daerah yang beriklim sedang (Umar, 2004).

Aby (2012), menjelaskan komunitas sebagai kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua organismee merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.

Menurut Odum (1971), mendeskripsikan tentang komunitas biotik sebagai kumpulan populasi apa saja yang hidup dalam daerah atau habitat fisik yang telah ditentukan, hal tersebut merupakan satuan yang di organisir sedemikian bahwa dia mempunyai sifat-sifat tambahan terhadap komponen individu dan fungsi-fungsi sebagai unit melalui transformasi metabolik yang bergandengan. Komunitas utama adalah mereka yang cukup besar hingga mereka relatif tidak tergantung dari masukkan dan hasil dari komunitas didekatnya sedangkan komunitas-komunitas minor

(7)

adalah mereka yang kurang bergantung pada kumpulan-kumpulan tetangganya.

Dalam tingkatan komunitas ciri, sifat dan kemampuannya lebih tinggi dari populasi misalnya dalam hal interaksi. Dalam komunitas bisa terjadi interaksi antar populasi, tidak hanya antar individu atau spesies seperti pada populasi. Hubungan antar populasi ini menggambarkan berbagai keadaan yaitu bisa saling menguntungkan sehingga terwujud suatu hubungan timbal balik yang positif bagi kedua belah pihak (mutualisme). Sebaliknya bisa juga terjadi hubungan salah satu pihak dirugikan (parasitisme) Apabila suatu komunitas sudah terbentuk, maka populasi-populasi yang ada haruslah hidup berdampingan atau bertetangga satu sama lainnya. Dalam biosistem komunitas ini berasosiasi dengan komponen abiotik membentuk suatu ekosistem (Resosoedarmo, 1990).

Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Contoh komunitas adalah populasi ikan, populasi ganggang dan populasi hewan di sekitarnya membentuk komunitas terumbu karang (Aby, 2012).

B. Struktur Komunitas

Struktur yang diakibatkan oleh penyebaran organisme di dalam, dan interaksinya dengan lingkungannya dapat disebut pola. Struktur komunitas dibedakan menjadi struktur fisik (struktur fisik suatu komunitas tampak apabila komunitas tersebut diamati) dan biologi (komposisi spesies, kelimpahan individu dalam spesies, perubahan temporal dalam komunitas, hubungan antara spesies dalam suatu komunitas) (Umar, 2004).

 Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas.

Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme.

(8)

 Kuantitatif, seperti frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di dalam suatu habitat. Densitas (kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau biomassa per unit contoh, atau persatuan luas/volume, atau persatuan penangkapan.

 Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan waktu. Proses ini berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimaks. Dalam tingkat ini komunitas sudah mengalami homoestosis. Menurut konsep mutahir suksesi merupakan pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat sesuai dengan lingkungannya.

C. Macam-macam Komunitas

Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat dibagi dalam dua bagian yaitu (Aby, 2012):

1. Komunitas akuatik, yang secara garis besar dapat di laut, sungai, danau, parit, dan kolam.

2. Komunitas terristial, kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, hutan, padang rumput, padang pasir, dll.

3. Bagi tumbuhan akuatik, intensitas cahaya sangat menentukan penggunaan energi untuk fotosintesis. Tumbuhan kekurangan energi jika intensitas cahaya berkurang. Semakin cerah suatu perairan semakin jauh cahaya matahari yang dapat tembus kedalam perairan dan dengan begitu akan banyak ditemukan tumbuhan laut seperti lamun yang memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis (Aby, 2012).

Pada umumnya perairan organik lebih cerah daripada perairan pantai yang banyak bahan-bahan berbentuk partikel dan bahan terlarut

(9)

yang terdapat didalamnya. Berdasarkan bentuknya, waduk dapat diklasifikasikan atas waduk tipe danau (lake type), tipe sungai (river type), tipe bercabang banyak (multiple branch type). Waduk Faperika dapat digolongkan ke dalam tipe danau, karena terjadinya waduk ini akibat pembendungan suatu dataran rendah dan bentuknya yang melebar (Aby, 2012).

Sumber air ini adalah air yang mengalir dan meresap dari catchman area yang ada disekitarnya karena tidak ada aliran sungai yang masuk ke waduk ini (Nurdin et al, 1996). Komunitas adalah kumpulan populasi yang hidup didaerah tertentu atau habitat fisik tertentu dengan satuan yang terorganisir. Selanjutnya, dikatakan bahwa komunitas merupakan suatu system dari kumpulan populasi yang hidup pada areal tertentu dan terorganisasi secara luas dengan karakteristik tertentu, serta berfungsi sebagai kesatuan transformasi metabolis (Odum,1971).

Beberapa karakteristik struktur komunitas yang biasanya dijadikan petunjuk adanya derajad ketidakstabilan ekologis meliputi:

keseragaman,dominansi, keragaman, dan kelimpahan. Suhu air merupakan faktor yang cukup penting bagi lingkungan perairan, kecerahan dan kekeruhan. Setiap spesies atau kelompok mempunyai batas toleransi maksimum dan minimum untuk hidupnya (Odum, 1971).

Kenaikan suhu akan menyebabkan naiknya kebutuhan oksigen untuk reaksi metabolisme dalam tubuh organisme. Kecerahan adalah suatu parameter perairan yang merupakan suatu kedalaman dari perairan atau lapisan perairan yang dapat ditembus oleh sinar matahari.

Kecerahan merupakan salah satu parameter dari produktivitas perairan karena kecerahan perairan merupakan hubungan langsung dengan zona fotik (Aby, 2012).

Suhu berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap organisme perairan. Secara langsung suhu berpengaruh pada fisiologi

(10)

fotosintesis, sedangkan secara tak langsung suhu menentukan terjadinya stratifikasi atau pencampuran struktur perairan yang menjadi habitat organisme perairan (Aby, 2012).

Komunitas dapat dicatat dengan kategori utama dari bentuk-bentuk pertumbuhan-pertumbuhan (pohon, semak, belikar, lumut dan alga) yang menyusun struktur komunitas hewan dan tumbuhan secara fisik (Odum, 1971).

(11)

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua organismee merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.

Untuk interaksi pada komunitas dapat terjadi dalam dua cara, yaitu kompetisi dan simbiosis. Untuk struktunya dibedakan menjadi struktur fisik dan biologi. Kelimpahan jenis ditentukan berdasarkan besarnya frekuensi, kerapatan dan dominasi setiap jenis di dalam komunitas itu sendiri.

Komunitas dibedakan menjadi 2 macam, yaitu; komunitas akuatik, komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di parit atau di kolam, dan; komunitas terrestrial, yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan, di padang rumput, di padang pasir, dll.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Odum, Eugene P. 1971. Dasar-Dasar Ekologi Edisi Ke 3. Universitas Gajah Mada:

Yogyakarta.

Resosoedarmo, Soedjiran. 1990. Pengantar Ekologi. Jakarta.

Umar, M. Ruslan. 2004. Ekologi Umum Dalam Praktikum. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Aby. 2012. Ekologi dan Distribusi Hewan. http://abybiologi.blogspot.com/2012/

12/ekologi-dan-distribusi-hewan.html.

Annisa, Zantedhescha. 2013. Makalah Komunitas Hewan. http://zantedescia.blog spot.com/2013/01/makalah-komunitas-hewan.html.

Referensi

Dokumen terkait

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2.Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 3.Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Menurut ketentuan konversi, Hak Grand Sultan konversinya diatur pada Pasal II ketentuan konversi Undang – Undang Negara Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1960 tentang Dasar Pokok-Pokok