• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH FIELD STUDY PENGAMATAN PROGRAM ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS MAMPANG TAHUN 2023

N/A
N/A
Giovanni Caesar Maulana

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH FIELD STUDY PENGAMATAN PROGRAM ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS MAMPANG TAHUN 2023"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

Yang telah melimpahkan bimbingannya dan memberi kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah studi lapangan yang berjudul “Program Pelayanan Antenatal di Puskesmas Mampang Tahun 2023”. Studi lapangan ini merupakan bentuk atau upaya untuk mengetahui program pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Mampang. Dokter dan staf Puskesmas Mampang yang bersedia menjelaskan berbagai proses dan program kerja di Puskesmas Mampang.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi penyelenggaraan kesehatan di Puskesmas Mampang Depok. Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa semester 6 Fakultas Kedokteran UPNVJ mengenai pelaksanaan dan evaluasi program administrasi kesehatan di Puskesmas Mampang Depok. Untuk memperoleh hasil evaluasi mengenai pelaksanaan program administrasi kesehatan di Puskesmas Mampang agar dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan mutu program di Puskesmas Mampang.

Meningkatkan pengetahuan analisis masalah dan merumuskan alternatif pemecahan masalah yang ditemukan pada program KIA di Puskesmas Mampang. Antenatal care (ANC) merupakan pelayanan yang diberikan perawat kepada ibu hamil, seperti pemantauan kesehatan fisik dan psikis termasuk tumbuh kembang janin, serta persiapan proses persalinan dan persalinan agar ibu siap menghadapi kehamilan. peran barunya sebagai. orang tua (Wagiyo & Putrono, 2016). Cakupan kunjungan ibu hamil K1 merupakan persentase ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal dari tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun.

Cakupan K1 di Puskesmas Limo sebesar 99% yaitu sebanyak 576 ibu hamil telah menerima pelayanan K1 di wilayah kerja Puskesmas dalam kurun waktu 1 tahun.

Manajemen Kesehatan di Puskesmas Mampang

Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas

Upaya pelayanan kesehatan primer yang diselenggarakan Puskesmas bersifat holistik, komprehensif, terpadu dan berkelanjutan. Pelayanan kesehatan primer merupakan pelayanan kesehatan dasar yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat dan mempunyai nilai strategis bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi pelayanan medis dan pada umumnya merupakan pelayanan rawat jalan (rawat jalan/rawat jalan). . Sebagai pusat pelayanan tingkat pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas merupakan institusi kesehatan nasional yang berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau, adil dan merata.

Pelayanan kesehatan masyarakat yang mengutamakan tawaran promotif dan preventif, dengan pendekatan kelompok masyarakat dan sebagian besar dilaksanakan bersama-sama dengan masyarakat melalui upaya pelayanan di dalam dan di luar gedung wilayah kerja Puskesmas. Pelayanan primer yang mengutamakan pelayanan kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga, umumnya melalui upaya rawat jalan dan rujukan.

Siklus Manajemen Puskesmas

Program Antenatal Care di Puskesmas Mampang

Input

Sumber daya manusia kesehatan di daerah terdiri dari sumber daya manusia kesehatan yang bekerja pada unit kesehatan (fasilitas pelayanan dan non pelayanan) di Puskesmas Mampang yang berstatus PNS dan pegawai Sukwan. Puskesmas yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat kinerjanya sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya manusia khususnya ketersediaan tenaga kesehatan. Pada tahun 2019, pelayanan di Puskesmas berjumlah 21 orang, dengan rincian 15 orang tenaga kesehatan dan 6 orang tenaga non kesehatan.

Berikut jumlah dan sebaran Tenaga Kesehatan di Puskesmas Mampang Tahun 2019 yang tersebar di Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Sub Puskesmas. Begitu pula dengan kegiatan pembangunan kesehatan di Kota Depok yang memerlukan sumber daya finansial untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Pembiayaan kesehatan memegang peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan di Kota Depok.

Ketika membahas pembiayaan kesehatan, penting bagaimana memanfaatkan biaya tersebut secara efektif baik dari aspek ekonomi maupun kesehatan dengan tujuan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat yang membutuhkan. Pembiayaan kesehatan dikatakan baik apabila jumlahnya cukup untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang diperlukan dengan dana yang disalurkan sesuai kebutuhan dan diatur secara cermat pemanfaatannya, sehingga tidak terjadi kenaikan biaya yang berlebihan. Berdasarkan APBD Perubahan Kota Depok tahun anggaran 2021 diketahui total anggaran belanja UPTD Puskesmas Mampang adalah sebesar Rp, yang terdiri dari anggaran BLUD, APBD dan DAK BOK Non Fisik Puskesmas.

Tabel x.x Jumlah Petugas di Puskesmas Mampang 2021
Tabel x.x Jumlah Petugas di Puskesmas Mampang 2021

Proses

Output

6 Membuat penilaian kinerja pada tahun sebelumnya dan mengirimkannya ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan mendapatkan masukan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Penilaian pengelolaan sumber daya terdiri dari pembuatan daftar atau catatan kepegawaian, Daftar Kepangkatan (DUK), berkas kepegawaian, struktur organisasi yang jelas dan lengkap, uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing pejabat, rencana kerja bulanan dan tahunan sesuai dengan tugas, output dari input data sistem informasi SDM Kesehatan, data tenaga kesehatan yang melaksanakan praktik mandiri di wilayah kerja puskesmas, data lembaga pendidikan kesehatan di wilayah kerjanya, serta evaluasi kinerja tenaga kesehatan . 0 = Tidak ada 4 = Data entry di aplikasi tidak diupdate 7 = Update sebagian data entry di aplikasi 10 = Update data entry di aplikasi lengkap.

Penilaian pengelolaan keuangan terdiri dari data administrasi keuangan, laporan kas triwulanan, pengendalian keuangan berkala oleh kepala puskesmas, laporan pertanggungjawaban keuangan Pelayanan Jaminan Kesehatan, Persentase Pembayaran Kapitasi dari BPJS berdasarkan KBKP. 1 Puskesmas mempunyai buku/catatan administrasi keuangan yang terdiri dari Buku Kas Umum, Rincian Pengeluaran, Mesin Kasir Bulanan/Lembar Penutup. 0 = Tidak ada 4 = Ada, namun tidak ditandatangani oleh PAK 7 = Ada, ditandatangani oleh PAK, namun tidak disertai print out dari rekening.

Tanggung jawab keuangan atas pelayanan jaminan kesehatan, antara lain (Silpa Dana Kapitasi tahun lalu, pencairan dana kapitasi bulanan, pemanfaatan dana kapitasi bulanan, laporan bulanan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota). 0 = Tidak membuat laporan bulanan dan tidak melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 4 = Membuat laporan bulanan dan dokumen pendukung tidak lengkap dan tidak melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 7 = Membuat laporan bulanan dan tidak lengkap dokumen pendukung dan melaporkannya ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 10 = Menyusun laporan bulanan dan melengkapi dokumen pendukung dan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Penilaian terhadap pengelolaan data dan informasi puskesmas terdiri atas struktur pengelola data dan informasi, dokumen perencanaan pengembangan sistem informasi kesehatan, keberadaan sistem informasi puskesmas, kelengkapan dan ketepatan waktu pelaporan puskesmas, serta penerapan sistem informasi puskesmas berbasis teknologi dan sosialisasi data dan informasi puskesmas.

Informasi Puskesmas 0 = Tidak ada 4 = Sebagian data informasi sudah disebarluaskan 7 = Penyebarannya tidak hanya dalam bentuk manual, melainkan secara elektronik 10 = Penyebaran data dan informasi. 0 = Tidak ada 4 = Sebagian data informasi telah disebarluaskan 7 = Penyebaran tidak hanya dalam bentuk manual tetapi secara elektronik 10 = Penyebaran data dan informasi. Penilaian pengelolaan program di lingkungan setempat terdiri atas program kesehatan di puskesmas setempat, meliputi UKM esensial, UKM pengembangan, UKP, balai lingkungan setempat, farmasi, laboratorium dan PIS PK dalam bentuk tabel/grafik.

Penilaian manajemen mutu terdiri dari indikator masukan yaitu adanya kebijakan mutu, tim mutu, pedoman mutu, rencana tahunan program kerja peningkatan mutu SZZ. 1 Adanya tim mutu 0 = Tidak ada 4 = Adanya tim mutu yang dibentuk tidak disertai uraian tugas dan tanggung jawab, tidak ada garis tanggung jawab dan saluran koordinasi yang jelas dalam struktur organisasi Puskesmas. 7 = Adanya pembentukan kelompok mutu, beserta uraian tugas dan tanggung jawabnya, belum adanya garis tanggung jawab dan garis koordinasi yang jelas dalam struktur organisasi Puskesmas 10 = Adanya pembentukan kelompok mutu, disertai uraiannya tugas dan tanggung jawab, kejelasan garis.

4 = Ada kebijakan mutu, tidak ditetapkan, tidak disosialisasikan, tidak ada kesesuaian dengan visi misi Puskesmas, ada pembangunan komitmen 7 = Ada kebijakan mutu, ditetapkan. 7 = Pedoman atau manual mutu sudah ada, sudah ditetapkan, namun belum ada dokumentasi kegiatan penyusunan pedoman mutu.

Evaluasi Program Antenatal Care di Puskesmas Mampan .1 Penemuan Masalah Terkait Program Antenatal Care

  • Penentuan Prioritas Masalah Terkait Program Anatenatal Care
  • Kerangka Konsep
  • Konfirmasi Penyebab Masalah dan Berbagai Penyebab Masalah
  • Alternatif Pemecahan Masalah
    • Kesimpulan
    • Saran

Cakupan ANC di Puskesmas Mampang Depok dapat digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu kesehatan ibu dan anak. Kemudian kesehatan ibu juga meliputi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan komplikasi obstetri yang ditangani. Dari data diatas terdapat data yang belum mencapai target yaitu cakupan kunjungan ibu hamil K1 dengan angka 99% dari target 100%.

Kemudian juga cakupan kunjungan ibu hamil K4 dengan angka 99% dari target 100%, serta cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan angka 98% dari target 100%. Untuk kesehatan anak, semuanya belum mencapai target yaitu dengan angka 99%, 98% dan 71% untuk cakupan kunjungan neonatal (CN 1), neonatus lengkap (CN lengkap) dan komplikasi pada neonatus yang dirawat. Untuk menentukan prioritas permasalahan terkait program ANC di Puskesmas Mampang Depok, masih diperlukan data urgensi, tingkat keparahan dan pertumbuhannya.

Peningkatan jumlah sarana dan prasarana kesehatan yang memenuhi standar, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan program ANC di Puskesmas Mampang 2. Penambahan sumber daya manusia yang kompeten dan berkualitas pada Puskesmas Mampang, dengan tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan praktik kesehatan dan layanan program khususnya ANC sesuai dengan standar minimal Pusat Kesehatan Masyarakat (SPM). Meningkatkan aktivitas kader Posyandu untuk meningkatkan kelengkapan data mengenai kondisi ibu hamil di wilayah kerjanya masing-masing, sehingga dapat mendeteksi faktor risiko pada ibu hamil lebih luas.

Peningkatan sosialisasi terkait usia kehamilan dan layanan program ANC untuk menurunkan jumlah kehamilan berisiko kematian bayi dan jumlah ibu hamil yang tidak mendapatkan layanan ANC sesuai standar. Prioritas penyelesaian masalah lainnya adalah peningkatan jumlah sumber daya manusia yang berkualitas dan jumlah alat dan infrastruktur untuk mendukung layanan ANC. Oleh karena itu, penyelesaian permasalahan ini diharapkan dapat meningkatkan sasaran cakupan dan kualitas pelayanan program ANC di Puskesmas Mampang pada periode berikutnya.

Puskesmas Mampang mempunyai beberapa program dalam melaksanakan pelayanan antenatal (ANC) antara lain pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi tetanus toksoid (TT) dan pemberian tablet zat besi pada ibu hamil, dengan fokus pada kegiatan promotif dan preventif. yang hasilnya dapat diperoleh dari cakupan Q1 dan Q4. Berdasarkan data tahun 2022, cakupan pelayanan K1 dan K4 di wilayah Puskesmas Mampang tergolong cukup baik yaitu 576 orang (99%) untuk K1 dan 575 orang (99%) untuk K4. Terdapat data program pelayanan antenatal yang belum mencapai tujuannya yaitu mencakup kunjungan ibu hamil K1 sebesar 99% dari target 100%.

Prioritas utama penyelesaian masalah yang efisien dan efektif adalah dengan meningkatkan aktivitas kader posyandu dan meningkatkan sosialisasi tentang usia kehamilan dan layanan ANC. Diharapkan Puskesmas Mampang segera menambah jumlah sarana dan prasarana kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan ANC, menambah sumber daya manusia dengan keterampilan dan kualifikasi yang sesuai untuk meningkatkan pelaksanaan praktik kesehatan dan pelayanan kesehatan khususnya program ANC. , meningkatkan keaktifan kader Posyandu dalam mencatat dan melaporkan kondisi ibu hamil di wilayahnya untuk meningkatkan kelengkapan data mengenai kondisi ibu hamil di masing-masing wilayah Kader dan dapat membantu mendeteksi kemungkinan faktor risiko sehingga luasnya deteksi faktor risiko ibu hamil meningkat, serta meningkatnya sosialisasi mengenai usia kehamilan dan.

Gambar

Tabel x.x Jumlah Petugas di Puskesmas Mampang 2021

Referensi

Dokumen terkait

The Language Question and the Use of Paremiography in Modern African Literature: A Case Study of Achebe’s No Longer at Ease and Soyinka’s Death and the King’s Horseman Vincent