Makalah Hadist Kelompok 2
Jl. Pendidikan No.35, Dasan Agung Baru, Kec. Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Bar. (Universitas Islam Negeri Mataram)
Makalah Hadist Kelompok 2
Jl. Pendidikan No.35, Dasan Agung Baru, Kec. Selaparang, Kota Mataram, Nusa
Tenggara Bar. (Universitas Islam Negeri Mataram)
PEMBAGIAN HADIST DARI SEGI KUALITAS PEWARI MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah ‘Al-Hadist’ yang diampu oleh :
Drs. H. Hariono M.SI.
Oleh : Kelompok 2 A AGEL PUTRA (230502002) JIHATUL AKBAR (230502011) KAMLIA ZAHARA (230502012) UMMUL LATIFA SHALEHA (230502026)
FITRI AYU LIADANI (230502034)
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
KOTA MATARAM 2023/2024
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Al-Hadist, dengan judul:
“PEMBAGIAN HADIST DARI SEGI KUALITAS PEWARI”.
Sekaligus kami menyampaikan rasa terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Bapak Drs. H. Hariono M.SI, selaku dosen mata kuliah Al-Hadist. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil manfaat dan pelajaran dari makalah ini.
Mataram, 01 November 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR ...
DAFTAR ISI ...
BAB I PENDAHULUAN ...
A. LATAR BELAKANG ...
B. RUMUSAN MASALAH ...
C. TUJUAN ...
BAB II PEMBAHASAN ...
BAB III PENUTUP ...
A. KESIMPULAN ...
DAFTAR PUSTAKA ...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan banyak bermunculan penelitian tentang kajian keilmuan Islam,terutama dalam hadis banyak sekali bahasan dalam ilmu hadis yang sangat menarik dan sangat penting untuk dibahas dan dipelajari, terutama masalah ilmu hadis. Sebagian orang bingung melihat jumlah pembagian hadis yang banyak dan beragam. Tetapi kemudian kebingungan itu menjadi hilang setelah melihat pembagian hadis ternyata dilihat dari berbagai tinjauan dan berbagai segi pandangan, bukan hanya segi pandangan saja. Misalnya hadis ditinjau dari segi kuantitas jumlah perawinya, hadis ditanjau dari segi kualitas jumlah perawinya.
Oleh karena itu, makalah ini akan membahas pembagian hadist ditinjau dari kualitas perawinya secara rinci.
B. Rumusan Masalah
Untuk lebih sistematis, maka kami akan merumuskan masalah-masalah pokok yang akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya adalah:
1. Apa pengertian dari Hadist Mutawatir beserta Syarat-Syaratnya ? 2. Apa pengertian dari Hadist Masyhur beserta Syarat-Syaratnya ? 3. Apa pengertian dari Hadist Ahad beserta Syarat-Syaratnya ? C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, terdapat beberapa tujuan dari makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari Hadist Mutawatir serta Syarat-Syaratnya.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari Hadist Masyhur serta Syarat-Syaratnya.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari Hadist Ahad serta Syarat-Syaratnya.
BAB II PEMBAHASAN
A. Hadist Mutawatir
1. Pengertian Hadist Mutawatir
Kata mutawatir secara bahasa berarti mutatabi, yakni sesuatu yang datang berikut dengan kita atau yang beriringan-iringan antara satu dengan lainnya tanpa ada jaraknya. Mutawatir diartikan sesuatu yang datang secara beriringan tanpa diselangi antara satu sama lain.1
Adapun secara istilah mutawatir didifinisikan Sebagai hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang tidak mungkin bersepakat untuk berdusta dari sejumlah rawi yang semisal mereka dan seterusnya sampai akhir sanad. Dan sanadnya mereka adalah pancaindra.2Sedangkan Menurut As-Siddiqi mendifinisikan hadis mutawatir sebagai hadis yang diriwayatkan berdasarkan pengamatan panca indra orang banyak yang menurut adat kebiasaan mustahil untuk berbuat dusta.3
Dari beberapa definisi di atas dapat difahami hadis mutawatir adalah berita yang berdasarkan penglihatan maupun pendengaran mereka yang diriwayatkan oleh banyak orang mustahil mereka berkumpul dan bersepakat untuk dusta.
Adapun yang dimaksud dengan dapat diindera oleh panca indera adalah mereka dapat meyaksikan proses periwayatan tersebut dan jumlah banyaknya dapat disaksikan.
Para ulama membagi hadits Mutawatir menjadi tiga (3) macam, yaitu:
a. Hadits Mutawatir Lafzi
Hadits Mutawatir Lafzi adalah hadis yang diriwayatkan oleh orang banyak yang susunan redaksi dan maknanya sesuai benar antara riwayat yang satu dan lainnya. Contoh Hadis Mutawatir Lafzhi ; Barang siapa yang sengaja berdusta atas namaku, hendaklah ia bersiap-siap menduduki tempat duduknya di neraka (H.R. Bukhari).
b. Hadits Mutawatir Ma'nawi
1 Ahmad bin Muhammad Al-Fayummi, Al-Musbah Al-Munir fi Garib Asy-Syarah Al-Kabir li ar raf ’juz II, Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah, 1983H/1978 M, Hal 321
2 Browse Home Makalah, Posted by Hitsuke, Klasifikasi Hadis Berdasarkan Kuantitas, hari Kamis 29 Oktober, 2011 Pukul 08.21
3 Habsy As-Siddiqie, Ilmu Mustalah Al-Hadits, hal 10
Hadist mutawatir maknawi adalah hadist mutawatir yang para perowinya berbeda dalam menyusun redaksi hadist tersebut, namun terdapat persesuaian atau kesamaan dalam maknanya. Contoh hadis mutawatir ma’nawi adalah Nabi Saw tidak mengangkat kedua tangannya dalam doa-doa beliau, kecuali dalam shalat istisqa, dan beliau mengangkat tangannya hingga tampak putih-putih kedua ketiaknya.
(H.R.Bukhari).
c. Hadits Mutawatir Amali
Hadist mutawatir amali adalah sesuatu yang mudah dapat diketahui bahwa hal itu berasal dari agama dan telah mutawatir diantara kaum muslimin bahwa nabi melakukannya atau memerintahkan untuk melakukannya atau serupa dengan itu. Contoh hadis mutawatir ‘amali adalah berita-berita yang menerangkan waktu dan rakaat shalat, shalat janazah, shalat ‘Id, hijab perempuan yang bukan mahram, kadar zakat, dan segala rupa amal yang telah menjadi kesepakatan, ijma.4
2. Syarat-Syarat Hadist Mutawatir
a. Hadits yang diriwayatkan itu mengenai sesuatu dari Nabi SAW, yang dapat ditangkap oleh panca indera seperti sikap, dan perbuatan beliau yang dapat dilihat atau sabda nya yang dapat didengar. Misalnya para sahabat mengatakan” kami lihat Rasulullah SAW, berbuat begini atau kami lihat Rasulullah SAW bersikap begini”.
b. Perawinya menyampaikan jumlah yang menurut kebiasaan mustahil bersepakat untuk berdusta. Jumlah minimal ada yang mengatakan ada 10 rawi 20, 40 bahkan sampai ulama yang menetapkan minimalnya 70 orang rawi.
c. Jumlah perawinya pada tiap tingkatan tidak boleh kurang dari jumlah minimum (seperti ditetapkan pada nomor 2).5
B. Hadist Masyhur
1. Pengertian Hadist Masyhur
Secara bahasa, hadits masyhur berasal dari kata syaharah yang artinya penampakan sesuatu, kejelasan sesuatu, ketenaran sesuatu, dan penyebaran
4 H Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, Hal 133
5 Makalah Rifnaltanjung, Pembagian Hadist dan Syarat-Syarat Hadist Shahih, Hari Minggu Februari 2012 Pukul 18.24
sesuatu. Sedangkan secara istilah, hadits masyhur adalah hadits yang mempunyai jalur sanad lebih dari dua orang.
Ada banyak definisi hadits masyhur di kalangan para ulama. Imam Suyuthi menyatakan bahwa hadits masyhur adalah hadits yang diriwayatkan tiga perawi atau lebih dan tidak sampai pada level mutawatir. Sedangkan Imam al-Bayquni mendefinisikan hadits masyhur sebagai hadits yang diriwayatkan oleh lebih dari tiga perawi.6
2. Syarat-Syarat Hadist Masyhur
Ada beberapa syarat bagi Hadist Masyhur, yaitu :
a. Sanad atau perawi harus diketahui dengan baik.
b. Terdapat beberapa perawi dalam sanad yang dianggap lemah.
c. Telah tersebar dengan luas di kalangan masyarakat.
d. Para ulama belum mencapai kesepakatan tentang kekuatan atau kelemahan hadist tersebut.7
C. Hadist Ahad
1. Pengertian Hadist Ahad
Secara etimologi kata “داآحلا” adalah bentuk jamak dari kata “دآحأ”yang berarti
“satu”. Sedangkan menurut istilah ialah hadis yang tidak sampai pada derajat mutawatir.8
Jadi Hadist Ahad adalah hadist yang tidak melebihi dari hadis mutawatir yang mana jumlah rawinya itu lebih sedikit dari hadis mutawatir tetapi tidak sederajat dengan hadis mutawatir.9
2. Syarat-Syarat Hadist Ahad
6 Kumparan, Mengenal Hadist Masyhur beserta Contoh-contohnya, Tanggal 22 Oktober 2021 Pukul 13.30 7 Makalah Asep Mulyana, Syarat-Syarat Hadist Masyhur
8 Ma’had Aly Tebuireng, Mengenal Macam-macam Hadis, Tanggal 2 April 2018 9 H. Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, Hal 138
a. Perawi hadis ahad tidak mencapai jumlah banyak yang meyakinkan bahwa mereka tidak mungkin sepakat bohong sebagaimana dalam hadis mutawatir.
b. Ia hanya diriwayatkan satu, dua, tiga, empat dan atau lima yang tidak mencapai mutawatir.10
10 H.Zeid B. Smeer, Ulumul Hadis Pengantar studi Hadis Praktis, Hal. 43
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan materi diatas pembagian hadist dari segi kualitas perawi ada tiga yaitu Hadist Mutawatir, Hadist Masyhur dan Hadist Ahad.
Hadist Mutawatir adalah berita yang berdasarkan penglihatan maupun pendengaran mereka yang diriwayatkan oleh banyak orang mustahil mereka berkumpul dan bersepakat untuk dusta.
Hadist Masyhur adalah hadistyang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih perawi hadist tetapi belum mencapai tingkat mutawatir.
Hadist Ahad adalah hadist yang tidak melebihi dari hadis mutawatir yang mana jumlah rawinya itu lebih sedikit dari hadis mutawatir tetapi tidak sederajat dengan hadis mutawatir.
DAFTAR PUSTAKA
Browse Home Makalah, Posted by Hitsuke, Klasifikasi Hadis Berdasarkan Kuantitas, hari Kamis 29 Oktober, 2011 Pukul 08.21
Habsy As-Siddiqie. (2023) Ilmu Mustalah Al-Hadits, Khon, A. M. (2012). Ulumul hadis. Amzah.
Kumparan, Mengenal Hadist Masyhur beserta Contoh-contohnya, Tanggal 22 Oktober 2021 Pukul 13.30. https://kumparan.com/berita-hari-ini/mengenal-hadits-masyhur-beserta- contoh-contohnya-1wlLhYwfwKi
Ma’had Aly Tebuireng, Mengenal Macam-macam Hadis, Tanggal 2 April 2018.
https://tebuireng.ac.id/kajian-hadis/mengenal-macam-macam-hadis/
Makalah Asep Mulyana, Syarat-Syarat Hadist Masyhur.
https://www.researchgate.net/publication/342261199_Syarat-Syarat_Hadis_Masyhur Makalah Rifnaltanjung, Pembagian Hadist dan Syarat-Syarat Hadist Shahih, Hari Minggu Februari 2012 Pukul 18.24.
http://myblogassyamil.blogspot.com/2012/02/pembagian-hadist-dan-syarat-sayrat.html?m=1 Smeer, Z. B. (2008). Ulumul Hadis Pengantar Studi Hadis Praktis. Malang: UIN- Malang Prees.