• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH HAKIKAT SENI TARI DAN UNSUR DASAR SENI TARI

N/A
N/A
Ahmad Sudito Sihotang

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH HAKIKAT SENI TARI DAN UNSUR DASAR SENI TARI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

HAKIKAT SENI TARI DAN UNSUR DASAR SENI TARI Dosen Pengampu: Monica Theresia, M.Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 5

Ahmad Sudito Sihotang 21140022

Ayu Rabiah 21140004

Ayu Rosanna Romaito Siregar 21140041

Azizul Husein Srg 20141003

Fitri Ana Harahap 21140073

Nova Wahdina Harahap 21140126

Royto Harahap 21140179

- -

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN

BAHASA

INSTITUT PENDIDIKAN TAPANULI SELATAN T. A. 2022

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penyusun panjatkann kehadirat Allah SWT, dengan berkat rahmat-Nya Alhamdulillah, tugas makalah ini dapat diselesaikan oleh kami sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Juga kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Seni Tari dengan Ibu Monica Theresia, M.Pd yang telah membimbing dalam proses penyusunan makalah ini. Makalah ini memuat tentang bahasan bahasan seputar “Hakikat Seni Tari Dan Unsur Dasar Seni Tari” yang diajukan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pendidikan Seni Tari.

Makalah ini tentu masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dan lainnya mengingat penyusun masih dalam taraf belajar. Semoga dengan adanya tugas ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca terkhususnya bagi penyusun.

Padangsidimpuan, 30 Januari 2024

Penyusun

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I ... 2

PENDAHULUAN ... 2

A. Latar Belakang ... 2

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan ... 3

BAB II ... 4

PEMBAHASAN ... 4

A. Hakikat Seni Tari ... 4

B. Unsur Unsur Dasar Seni Tari ... 5

BAB III ... 12

PENUTUP ... 12

A. Kesimpulan ... 12

B. Saran ... 12

DAFTAR PUSTAKA ... 13

(4)

2 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan fisik dan mental peserta didik adalah tujuan pendidikan paling dalam. Dalam kurikulum pendidikan, seni tari adalah mata pelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami pengalaman seni, yang kemudian digunakan untuk mendukung upaya pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan seni tari di sekolah tidak memerlukan peserta didik menjadi penarik untuk terkenal. Walaupun nantinya termasuk peserta didik yang pandai menari, namun itu bukanlah sebagai tujuan utama.

Karena peran pentingnya dalam masyarakat, seni tari adalah budaya yang dapat dilestarikan. Keanekaragaman budaya Indonesia membuatnya maju dan berkembang. Kesenian memiliki kemampuan untuk membuat Indonesia lebih dikenal dengan beragam budayanya.

Kesenian adalah komponen kebudayaan yang memiliki karakteristik unik yang menunjukkan ciri-ciri kedaerahan yang berbeda dari satu tempat ke tempat lain.

Kesenian adalah bagian dari kehidupan manusia dan merupakan cara untuk mengungkapkan pemikiran dan ide. Dalam kegiatan seni, manusia menggunakan berbagai media, salah satunya adalah tarian. Tari adalah bagian dari kebudayaan manusia di berbagai tempat di Indonesia. Kebudayaan masyarakat berkembang di setiap wilayah dan memainkan peran penting dalam kehidupan manusia karena memberikan banyak manfaat, seperti hiburan dan sarana komunikasi antara penonton dan seniman.

(5)

3 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan diatas maka perumusan masalah yang akan di bahas adalah:

1. Apa hakikat seni tari?

2. Apa saja unsur dasar dalam seni tari?

C. Tujuan

1. Memahami tentang hakikat seni tari.

2. Mengetahui terkait unsur dasar dalam seni tari.

(6)

4 BAB II

PEMBAHASAN A. Hakikat Seni Tari

Techne (yunani), ars (latin), kuns (Jerman), dan seni adalah etimologi dari kata- kata ini. Semuanya memiliki definisi yang sama, yaitu kemampuan dan keterampilan. Seni sama dengan keindahan, tetapi keindahan adalah tuntutan utama dalam seni. Ini sesuai dengan pendapat yang dikutip oleh Ki Hajar Dewantara (dalam Astuti, 1997: 3). Seni adalah segala perbuatan manusia yang menghidupkan dan menghidupkan perasaannya. Karena indahnya, seni dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.

Pendapat diatas dipertegas oleh Popo Iskandar yang berpendapat bahwa: seni adalah alat pengutaraan suara hati si pencipta dalam kesadaran hidup berkelompok.

Pendapat ini dalam Kaji Dini Pendidikan Seni menyimpulkan bahwa ada hubungan timbal balik antara seniman sebagai pencipta seni sebagai hasil dan masyarakat sebagai pengamat (Sulistyo,2005:1).

Pendapat para ahli di atas, kami menyimpulkan bahwa seni tari itu merupakan suatu gerakan anggota tubuh untuk menciptakan keterampilan dan keindahan perasaan dalam jiwa seseorang dalam alunan gerakan yang estetik.

Rasa keindahan umum, rasa keharusan, yang melengkapi kesejahteraan hidup dikenal sebagai seni secara umum dan seni tari secara khusus. Pembelajaran seni tari di sekolah bersifat edukatif karena membantu perkembangan jiwa peserta didik dalam pembelajaran. Oleh karena itu, gagasan bahwa seni tari dapat digunakan sebagai alat atau media untuk mengajar. Ini adalah konsep pendidikan yang paling cocok untuk peserta didik karena selaras dengan gagasan bahwa kebudayaan, yang bersifat abstrak dan tidak material serta ada dalam jiwa dan kepribadian manusia.

(7)

5 Pendidikan seni tari di sekolah memiliki tujuan untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan peserta didik, mempromosikan perkembangan estetik, dan membantu memperbaiki kehidupan. Oleh karena itu, pendidikan seni tari di sekolah tidak terfokus pada pelatihan yang bertujuan untuk menjadikan peserta didik menjadi penari yang terkenal. Meskipun ada beberapa orang yang memiliki talenta untuk menjadi penari profesional, itu bukanlah tujuan utama.

Untuk memulai pembuatan bakat secepat mungkin, adalah penting untuk melihat tujuan pendidikan seni tari di sekolah, yaitu membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.

Perkembangan adalah proses yang terus berlanjut, dan ini mencakup perkembangan semua kemampuan dan potensi yang dimiliki anak. Pengalaman menari memungkinkan kelangsungan proses. Pertumbuhan fisik, mental, dan estetik dibantu oleh seni.

Belajar menari akan mengajarkan peserta didik bagaimana menggerakkan tubuh mereka dengan cara yang indah dan menyenangkan. Proses pembelajaran tari yang konsisten dan bertahap juga akan secara tidak langsung mengajarkan peserta didik untuk menghargai keberhasilan. Bersosialisasi dengan sesama peserta didik akan menjadi mudah, lancar, dan menyenangkan selama pembelajaran menari. Belajar menari bukan hanya belajar menari. Belajar menari, terutama tari klasik, berarti belajar gerak yang terkendali.

B. Unsur Unsur Dasar Seni Tari

Soedarsono (1977:42) menyebutkan unsur-unsur tari dan juga pengertiannya, yaitu sebagai berikut:

1. Tubuh

Untuk menari, tubuh adalah alat yang paling penting karena dapat memastikan bagian tubuh mana yang dapat melakukan gerakan tertentu. Tubuh untuk keperluan tari:

(8)

6 a) Bagian luar, terdiri dari : kaki, badan, lengan, dan kepala.

b) Bagian dalam adalah : hati, paru-paru, otot, tulang, dan persendian.

2. Ruang

Ruang di bagi menjadi dua bagian :

a) Arah terdiri dari : kiri, kanan, muka, belakang, diagonal (menyudut) dan melingkar.

b) Tahapan terdiri dari : rendah (bawah), sedang (tengah), dan atas.

3. Gerak

Kekuasaan manusia memungkinkan mereka bergerak. Ada orang yang memiliki kekuatan bergerak yang disadari atau diatur, dan ada orang lain yang memiliki kekuatan bergerak yang tanpa disadari atau diatur menurut waktu pergantiannya. Gerak ritmis adalah gerak yang diatur setiap gerak dengan waktu pergantiannya. Untuk gerak yang akan dibahas secara terpisah, persiapan termasuk:

a) Mengubah gerak sehari-hari menjadi tarian.

b) Merespon bunyi atau musik dengan gerak improvisasi.

c) Melatih gerak bagian tubuh secara ritmis.

d) Mengungkapkan kalimat dengan sikap dan gerak.

4. Musik

Selain itu, elemen utama musik adalah nada, ritme, dan melodi, sedangkan elemen utama tari adalah gerak dan ritme. Di mana pun ada tarian, musik selalu ada. Musik dalam tarian bukan hanya sekedar iringan; itu adalah pendamping yang harus diperhatikan. Memang, ada beberapa tarian yang tidak diiringi oleh musik secara keseluruhan, tetapi setidaknya ada komponen musik yang mengiringinya.

Tepuk tangan mungkin satu-satunya cara untuk mengiringi sebuah tarian. Namun, jangan lupa bahwa tepuk tangan sudah mengandung ritme, yang merupakan salah satu komponen utama musik. Bahkan di era modern, ada tarian yang tidak diiringi musik.

(9)

7 Namun, sebenarnya, si penari secara bersamaan memainkan musik. Dia melakukannya dengan sadar atau tidak sadar. Ritme yang dipimpin tarinya tidak terdengar oleh telinga, tetapi Anda dapat melihat bagaimana tarinya bergerak. Oleh karena itu, ritme, yang merupakan komponen utama dari musik, ada dalam setiap tarian. Namun, dalam arti sebenarnya, musik tidak mengiringi tarian tersebut.

5. Dinamika

Gerak menjadi lebih hidup dan menarik berkat dinamika. Dengan kata lain, dinamika dapat digambarkan sebagai inti dari gerak. Dinamika adalah komponen tari yang paling nyaman. Ada banyak cara untuk membuat dinamika. Dinamika dapat dihasilkan oleh pergeseran level dari tinggi ke rendah dan sebaliknya.

Pergantian tempo dari lambat ke cepat dan sebaliknya juga dapat menghasilkan dinamika.

6. Tema

Hal-hal apa pun bisa menjadi tema untuk sebuah tari. Misalnya dari peristiwa sehari-hari, pengalaman, cerita, drama, cerita kepahlawanan, legenda, dan lain sebagainya.

7. Kostum

Kostum penari mencakup semua pakaian, sepatu, pakaian kepala, dan perlengkapan, baik yang terlihat oleh penonton maupun yang tidak. Kostum berfungsi untuk menghidupkan perwatakan pelaku. Warna dan gaya pakaian dapat membedakan peranan. Menyediakan tempat dan membantu mobilitas.

(10)

12 BAB III

PENUTUP A. Kesimpulan

Seni tari itu merupakan suatu gerakan anggota tubuh untuk menciptakan keterampilan dan keindahan perasaan dalam jiwa seseorang dalam alunan gerakan yang estetik sesuai alunan ritme musik. Pendidikan seni tari di sekolah memiliki tujuan untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan peserta didik, mempromosikan perkembangan estetik, dan membantu memperbaiki kehidupan.

Oleh karena itu, pendidikan seni tari di sekolah tidak terfokus pada pelatihan yang bertujuan untuk menjadikan peserta didik menjadi penari yang profesional.

Belajar menari akan mengajarkan peserta didik bagaimana menggerakkan tubuh mereka dengan cara yang indah dan menyenangkan. Proses pembelajaran tari yang konsisten dan bertahap juga akan secara tidak langsung mengajarkan peserta didik untuk menghargai keberhasilan.

B. Saran

Terkait dengan pembuatan makalah ini, kita dapat bersama sama mengetahui apa saja itu hakikat seni tari serta unsur dasar yang digunakan dalam pendidikan seni tari, sehingga kita mampu menerapkannya kelak saat melakukan simulasi pengajaran. Jika ada kekurangan dan kritik dalam makalah ini kami selaku pembuat makalah meminta maaf terlebih dahulu. Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan bagi kita semua.

(11)

13

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, F, dkk. 1997. Bahan Ajar Pendidikan Seni Tari dan Drama. Padang: IKIP- Padang.

Iriani, Z. 2008. Peningkatan Mutu pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar. Jurnal Bahasa Dan Seni. 9(2): 143-148.

Pratiwi, A, S, dkk. 2020. Tari Egrang Batok di Sekolah Dasar. Pedadidaktika:

Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 7(3): 257-266.

Sudarsono, 1977. Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari. Yokyakarta. ASTI.

Sulistyo, E.T.2005.Kaji Dini Pendidikan Seni Tari. Surakarta Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) TiNS &UPT.

Referensi

Dokumen terkait

Fasilitas Pelatihan dan Pergelaran Seni Tari Hip Hop di Surabaya merupakan jawaban untuk menyelesaikan permasalahan proyek dalam mewadahi semua penari Hip Hop di

Peserta didik melihat video tari kreasi Jawa Timur (tari Ole Olang yang ditarikan oleh 5 orang penari putri) dengan memperhatikan pada penggunaan level, pola lantai dan iringan

Pelatihan seni tari tidak hanya memiliki manfaat menjadikan anak sebagai seniman tari, tetapi di sisi lain memiliki manfaat tersendiri terhadap kepribadian anak, diantaranya

dikembangkan sendiri oleh guru agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik; (2) penggunaan perangkat pembelajaran seni tari kuntulan di sekolah dasar dengan model

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan akan pelatihan apresiasi seni tari Nusantara daerah setempat sangat tinggi dan sangat dibutuhkan oleh guru sekolah dasar di

Suara gemerincing terdengar dari properti tari yang dikenakan oleh para penari khusunya tokoh utama dalam seni pertunjukan khas Bali tersebut1. Properti

1 Tahap Pelaksanaan Desain 1 Garis besar langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran menggunakan desain 1 puzzle ct unplugged seni tari sebagai berikut: a Peserta didik masuk ke ruang

PENDAHULUAN Sebagai Pembina Ekstrakurikuler Sanggar Seni Tari di SMP Negeri 5 Pallangga, saya dengan antusias dan bangga menyampaikan laporan kegiatan pelatihan intensif seni tari