• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH HUKUM ACARA PIDANA “PENEGAKAN HUKUM DALAM MASYARAKAT”

N/A
N/A
Why-Rmdhan

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH HUKUM ACARA PIDANA “PENEGAKAN HUKUM DALAM MASYARAKAT”"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH HUKUM ACARA PIDANA

“PENEGAKAN HUKUM DALAM MASYARAKAT”

DOSEN PENGAMPUH : La Ode Faiki,S.Pd,MH.,CPM

DISUSUN OLEH :

WAHYU RAMADHAN ( 1207.22.0146 )

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH ( HESY )

SEKOLAH TINGGI AGAMA IBNU SINA BATAM

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang te lah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Penegak Hukum dalam Masyarakat.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran akan senantiasa Penulis terima dengan senang hati. Dengan segala keterbatasan, Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada La Ode Faiki,S.Pd,MH.,CPM , selaku pengampu mata pelajaran Hukum Acara Pidana.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan selalu mencurahkan hidayah-Nya, Amin.

Batam, 24 Oktober 2023 Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I PENDAHALUAN...1

A. LATAR BELAKANG...1

BAB II PERMASALAHAN...2

A. INDENTIFIKASI MASALAH...2

B. RUMUSAN MASALAH...2

C. BATASAN MASALAH...2

D. TUJUAN...2

E. MANFAAT...3

BAB III PEMBAHASAN...4

A. Peran Penegakan Hukum dalam Masyarakat...4

B. Tantangan dalam Penegakan Hukum...5

C. Meningkatkan Penegakan Hukum...7

I. Pengembangan Keterampilan dan Pelatihan...8

II. Peningkatan Teknologi dan Infrastruktur...9

III. Transparansi dan Akuntabilitas...10

IV. Penggunaan Data dan Analisis...10

BAB IV PENUTUP...11

A. Kesimpulan...11

B. Saran...11

DAFTAR PUSTAKA...13

iii

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Penegakan hukum adalah salah satu aspek kunci dalam menjaga stabilitas dan keadilan dalam sebuah masyarakat. Ia bertanggung jawab untuk menjalankan, mengawasi, dan menegakkan hukum yang berlaku, sehingga menciptakan sebuah kerangka kerja yang memberikan arah dan batasan bagi perilaku masyarakat.

Penegakan hukum bukan hanya tentang menghukum pelaku kejahatan, tetapi juga mengenai memberikan perlindungan terhadap hak-hak individu, mengamankan masyarakat, dan mendorong pematuhan terhadap aturan hukum dan komponen integral dalam menjaga ketertiban, keadilan, dan keamanan dalam masyarakat.

Meskipun ada banyak tantangan yang dihadapinya, dengan upaya keras, kerjasama, dan reformasi, sistem penegakan hukum dapat ditingkatkan untuk memastikan bahwa masyarakat hidup dalam lingkungan yang adil, aman, dan berkeadilan. Dengan demikian, penegakan hukum tetap menjadi salah satu pondasi utama dalam pembangunan masyarakat yang beradab.

Dalam makalah ini, kita akan menjelajahi peran utama penegakan hukum dalam masyarakat, mengidentifikasi tantangan-tantangan yang dihadapinya, dan merumuskan langkah-langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki sistem penegakan hukum. Penegakan hukum adalah elemen esensial dalam menjaga kedamaian dan keadilan dalam masyarakat, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang perannya akan membantu kita mengatasi masalah yang ada dan memperbaiki sistem hukum di masa depan.

(5)

BAB II PERMASALAHAN A. INDENTIFIKASI MASALAH

1. Bagaimana korupsi di dalam aparat penegak hukum dapat mempengaruhi integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum?

2. Apa dampak dari keterbatasan sumber daya, seperti personel dan anggaran, terhadap efektivitas penegakan hukum?

3. Bagaimana perkembangan teknologi mempengaruhi kemampuan penegakan hukum dalam mengatasi kejahatan cyber?

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa dampak korupsi dalam aparat penegak hukum terhadap integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum?

2. Bagaimana keterbatasan sumber daya seperti personel, peralatan, dan anggaran mempengaruhi efektivitas penegakan hukum?

3. Bagaimana perkembangan teknologi mempengaruhi kemampuan penegakan hukum dalam mengatasi kejahatan dunia maya?

C. BATASAN MASALAH

1. Lingkup Penegakan Hukum: Fokus makalah ini terbatas pada penegakan hukum dalam konteks sistem hukum yang sah dan legal. Diskusi tentang bentuk-bentuk penegakan hukum ilegal atau otonom (seperti keamanan swasta atau milisi) tidak akan dibahas.

2. Konteks Nasional: Penelitian ini akan berfokus pada isu-isu dan tantangan dalam penegakan hukum di tingkat nasional. Isu-isu spesifik yang berkaitan dengan hukum internasional atau organisasi lintas negara akan diperlakukan secara ringkas.

D. TUJUAN

v

(6)

1. Menganalisis Peran Penegakan Hukum untuk memahami peran utama penegakan hukum dalam menjaga ketertiban, keadilan, dan keamanan dalam masyarakat.

2. Mengidentifikasi Tantangan dalam Penegakan Hukum untuk mengidentifikasi dan menganalisis berbagai tantangan yang dihadapi oleh sistem penegakan hukum dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

E. MANFAAT

1. Mempertahankan kedamaian dan keamanan masyarakat penegakan hukum yang efektif membantu menjaga tingkat kedamaian dan keamanan dalam masyarakat. Hal ini menciptakan lingkungan di mana warga merasa aman dan terlindungi.

2. Menjamin peradilan dan perlindungan hak asasi manusia penegakan hukum yang kuat memastikan bahwa setiap individu memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil dan dihormati hak-hak asasinya.

(7)

BAB III PEMBAHASAN

Penegakan hukum merupakan pilar utama dalam menjaga ketertiban, keadilan, dan keamanan dalam suatu masyarakat. Ini melibatkan berbagai aspek, termasuk penerapan dan penindakan hukum, serta pengawasan terhadap pelaksanaannya.

Dalam diskusi ini, akan diperinci peran utama penegakan hukum, tantangan- tantangan yang dihadapinya, dan strategi-strategi untuk memperbaiki sistem ini guna mencapai tujuan utamanya.

A. Peran Penegakan Hukum dalam Masyarakat

Peran penegak hukum dalam masyarakat sangat penting dalam memelihara ketertiban, keadilan, dan keamanan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai peran mereka:

1. Mencegah Kejahatan: Penegak hukum berperan sebagai garda terdepan dalam mencegah terjadinya kejahatan. Dengan keberadaan dan ketersediaan mereka di komunitas, mereka dapat memberikan efek pencegahan bagi potensi pelaku kejahatan.

2. Penyelidikan dan Penangkapan: Ketika terjadi kejahatan, penegak hukum bertugas untuk melakukan penyelidikan. Mereka mengumpulkan bukti- bukti dan informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi pelaku dan memastikan keadilan dijalankan. Setelah itu, mereka bertanggung jawab untuk menangkap dan membawa pelaku kejahatan ke pengadilan.

3. Melindungi Hak Individu: Salah satu peran penting dari penegak hukum adalah melindungi hak-hak individu. Mereka harus memastikan bahwa selama proses hukum, hak-hak individu seperti hak untuk didengar, hak atas pembelaan, dan hak untuk tidak mendapatkan perlakuan yang tidak adil dihormati.

4. Memberikan Keamanan dan Perlindungan: Penegak hukum memiliki tanggung jawab untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Mereka menanggulangi ancaman keamanan seperti tindak kriminal, kekerasan, atau bahaya lainnya, sehingga masyarakat dapat hidup dengan damai.

vii

(8)

5. Menegakkan Hukum dan Peraturan: Penegak hukum bertugas untuk memastikan bahwa hukum dan peraturan yang berlaku di negara atau komunitas mereka dijalankan dengan benar. Mereka harus memastikan bahwa setiap orang mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan.

6. Penegakan Hukuman: Jika seseorang dinyatakan bersalah dalam pengadilan, penegak hukum bertanggung jawab untuk melaksanakan hukuman atau sanksi yang dijatuhkan oleh pengadilan.

7. Bekerja Sama dengan Masyarakat: Mereka juga dapat berkolaborasi dengan masyarakat untuk mengatasi masalah keamanan dan hukum. Hal ini dapat meliputi mengadakan pertemuan komunitas, memberikan saran hukum, atau bahkan mengajarkan keterampilan keamanan kepada warga.

8. Penanganan Darurat dan Bantuan Masyarakat: Selain menanggulangi kejahatan, penegak hukum juga dapat memberikan bantuan dan dukungan dalam situasi darurat seperti kecelakaan, bencana alam, atau kejadian tak terduga lainnya.

9. Pendidikan Hukum: Beberapa unit penegak hukum juga terlibat dalam pendidikan masyarakat mengenai hukum dan kesadaran hukum. Mereka dapat memberikan informasi tentang hak-hak masyarakat atau bahaya dari perilaku ilegal.

Dengan peran yang luas dan penting ini, penegak hukum menjadi pilar utama dalam menjaga keadilan dan keamanan di masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum sangat penting dalam memastikan bahwa sistem hukum berfungsi dengan baik.

B. Tantangan dalam Penegakan Hukum

Tantangan dalam penegakan hukum merupakan rintangan atau hambatan yang dihadapi oleh lembaga atau individu yang bertugas menegakkan hukum.

Tantangan ini dapat bersifat internal, berasal dari dalam sistem hukum itu sendiri, atau bersifat eksternal, berasal dari faktor-faktor di luar sistem hukum. Di bawah ini adalah beberapa contoh tantangan dalam penegakan hukum yang terkait:

(9)

1. Korupsi dan Integritas: Salah satu tantangan utama dalam penegakan hukum adalah korupsi di dalam aparat penegak hukum. Tindakan korupsi dapat mencakup penerimaan suap, penyalahgunaan kekuasaan, atau penyelewengan dana. Hal ini mengancam integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum.

2. Keterbatasan Sumber Daya: Sumber daya yang terbatas, seperti personel, peralatan, dan anggaran, sering kali menjadi hambatan bagi kemampuan penegakan hukum dalam melaksanakan tugasnya secara efektif.

Kurangnya sumber daya dapat mempengaruhi kapasitas untuk melakukan penyelidikan, mengawasi keamanan, dan memberikan perlindungan kepada masyarakat.

3. Perkembangan Teknologi: Perkembangan teknologi membawa tantangan baru dalam penegakan hukum. Kejahatan siber, pencucian uang digital, dan tantangan teknologi lainnya membutuhkan keahlian dan sumber daya teknologi yang canggih untuk mengatasi.

4. Hak Asasi Manusia dan Etika: Penegakan hukum harus sejalan dengan hak asasi manusia. Tantangan muncul ketika tindakan penegakan hukum harus memastikan keamanan masyarakat tanpa melanggar hak-hak individu atau mengenai privasi.

5. Keamanan dan Ancaman Fisik: Para penegak hukum menghadapi risiko keamanan dan bahaya fisik saat mereka menjalankan tugas mereka. Ini dapat mencakup konfrontasi dengan pelaku kejahatan bersenjata, situasi darurat, atau ancaman terhadap keamanan mereka sendiri.

6. Lingkungan Sosial dan Ekonomi: Tantangan sosial dan ekonomi, seperti kemiskinan, pengangguran, atau ketidaksetaraan ekonomi, juga dapat mempengaruhi penegakan hukum. Faktor-faktor ini dapat menjadi pendorong terjadinya kejahatan atau konflik di masyarakat.

7. Kerumitan Hukum: Hukum sering kali kompleks dan sulit untuk dipahami oleh masyarakat umum. Tantangan ini dapat menyulitkan dalam proses penyelidikan dan penuntutan kasus hukum.

8. Pengaruh Politik dan Interaksi Politik-Hukum: Pengaruh politik terhadap sistem hukum dan campur tangan politik dalam proses hukum juga

ix

(10)

merupakan tantangan dalam penegakan hukum. Hal ini dapat mempengaruhi independensi dan keadilan dalam sistem hukum.

9. Ketidakpercayaan Masyarakat: Bila masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap sistem hukum, ini dapat menghambat kemampuan penegak hukum untuk mendapatkan kerjasama dan dukungan dari masyarakat dalam menjalankan tugas mereka.

Mengatasi tantangan-tantangan ini merupakan aspek penting dalam memperkuat sistem penegakan hukum dan memastikan bahwa masyarakat hidup dalam lingkungan yang aman dan berkeadilan. Diperlukan upaya bersama dari pemerintah, lembaga penegak hukum, dan masyarakat untuk mengidentifikasi solusi dan menerapkan langkah-langkah yang efektif dalam mengatasi tantangan- tantangan ini.

C. Meningkatkan Penegakan Hukum

Meningkatkan penegak hukum berarti mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kinerja dan efektivitas lembaga atau individu yang bertanggung jawab atas penegakan hukum. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa penegakan hukum berjalan dengan baik, adil, dan efisien. Ini melibatkan sejumlah strategi dan tindakan untuk memperbaiki berbagai aspek dari sistem penegakan hukum. Berikut adalah beberapa contoh cara meningkatkan penegak hukum:

1. Pengembangan Keterampilan dan Pelatihan: Memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan kepada personel penegak hukum untuk memastikan bahwa mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka dengan baik.

2. Peningkatan Teknologi dan Infrastruktur: Memperbarui dan meningkatkan teknologi serta infrastruktur yang digunakan oleh lembaga penegak hukum, termasuk sistem komunikasi, perangkat pemantauan, dan perangkat lunak investigasi.

3. Transparansi dan Akuntabilitas: Membuat sistem penegakan hukum lebih transparan dan akuntabel, sehingga masyarakat dapat mempercayai bahwa

(11)

4. Penggunaan Data dan Analisis: Menggunakan data dan analisis untuk mendukung pengambilan keputusan dalam penegakan hukum, termasuk analisis kejahatan, prediksi kejahatan, dan evaluasi kinerja.

5. Meningkatkan Hubungan dengan Masyarakat: Membangun hubungan yang kuat dan saling percaya antara penegak hukum dan masyarakat. Ini dapat mencakup program-program pencegahan kejahatan, partisipasi komunitas, dan membentuk kemitraan dengan organisasi lokal.

6. Penyusunan dan Penegakan Kebijakan yang Efektif: Mengembangkan dan memberlakukan kebijakan yang jelas dan efektif untuk membimbing tindakan dan keputusan penegak hukum.

7. Meningkatkan Kerjasama Antara Lembaga Penegak Hukum: Mengamati dan memperkuat kerja sama antara berbagai lembaga penegak hukum, termasuk kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan lembaga terkait lainnya.

8. Pengawasan dan Evaluasi Internal: Menerapkan sistem pengawasan internal yang ketat untuk memastikan bahwa personel penegak hukum mematuhi standar etika dan profesionalisme.

9. Peningkatan Keamanan dan Perlindungan Personel: Memastikan bahwa personel penegak hukum dilengkapi dengan pelatihan, peralatan, dan prosedur keamanan yang memadai untuk melindungi diri mereka sendiri selama menjalankan tugas mereka.

10. Reformasi Hukum: Memperbarui dan memodernisasi undang-undang dan regulasi yang mengatur penegakan hukum, sehingga memudahkan penanganan kasus dan memperkuat sistem hukum secara keseluruhan.

Meningkatkan penegak hukum adalah suatu proses yang berkelanjutan dan memerlukan komitmen dari berbagai pihak. Dengan melakukan upaya-upaya ini, diharapkan sistem penegakan hukum dapat berfungsi lebih baik untuk melindungi masyarakat dan memastikan keadilan dalam masyarakat.

Tentu, berikut juga pembahasan mengenai strategi-strategi untuk meningkatkan penegak hukum:

I. Pengembangan Keterampilan dan Pelatihan

xi

(12)

Pentingnya Pengembangan Keterampilan dan Pelatihan dalam Meningkatkan Penegak Hukum:

Pengembangan keterampilan dan pelatihan merupakan elemen kunci dalam memperbaiki kinerja penegak hukum. Ini membantu memastikan bahwa personel hukum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka secara efektif dan profesional. Pelatihan dapat mencakup berbagai aspek, termasuk penanganan bukti, teknik interogasi, dan pemahaman hukum yang mendalam.

Selain itu, dengan memastikan bahwa personel hukum terus menerus mendapatkan pelatihan terbaru, mereka dapat menghadapi tantangan baru, seperti perkembangan teknologi dan metode kejahatan yang semakin kompleks. Pelatihan yang terarah dan berkualitas dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan personel penegak hukum, sehingga mereka dapat mengatasi situasi dengan lebih baik.

II. Peningkatan Teknologi dan Infrastruktur

Peran Peningkatan Teknologi dan Infrastruktur dalam Meningkatkan Penegak Hukum:

Peningkatan teknologi dan infrastruktur adalah langkah penting dalam menghadapi tantangan modern dalam penegakan hukum. Sistem komunikasi yang canggih, perangkat pemantauan yang mutakhir, dan perangkat lunak investigasi yang efektif dapat memungkinkan penegak hukum untuk mengakses dan menganalisis informasi dengan lebih cepat dan akurat.

Seiring dengan itu, teknologi juga memungkinkan penegak hukum untuk melacak kejahatan yang melintasi batas negara dan mendukung kerja sama internasional. Dengan infrastruktur yang kuat, seperti laboratorium forensik yang modern dan pusat pengolahan data yang handal, penegak hukum dapat melakukan penyelidikan dengan lebih efisien.

(13)

III. Transparansi dan Akuntabilitas

Pentingnya Transparansi dan Akuntabilitas dalam Meningkatkan Penegak Hukum:

Transparansi dan akuntabilitas adalah prinsip-prinsip kunci dalam menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem penegakan hukum.

Dengan menjadi lebih terbuka tentang proses dan keputusan mereka, penegak hukum dapat memastikan bahwa tindakan mereka dapat dipertanggungjawabkan.

Mekanisme pengaduan dan penyelidikan independen juga dapat memastikan bahwa jika terjadi penyalahgunaan kekuasaan atau tindakan melanggar hukum, hal itu dapat diidentifikasi dan ditindaklanjuti. Akuntabilitas juga dapat memastikan bahwa personel hukum bertanggung jawab atas tindakan mereka dan bahwa keadilan dapat dijalankan dengan baik.

IV. Penggunaan Data dan Analisis

Peran Penting Penggunaan Data dan Analisis dalam Meningkatkan Penegak Hukum:

Penggunaan data dan analisis adalah alat penting dalam mendukung pengambilan keputusan dalam penegakan hukum. Dengan mengumpulkan dan menganalisis data terkait kejahatan, pola-pola kejahatan dapat diidentifikasi, memungkinkan penegak hukum untuk fokus pada area atau jenis kejahatan tertentu.

Prediksi kejahatan juga dapat digunakan untuk mengalokasikan sumber daya secara efisien. Dengan memanfaatkan teknik analisis yang canggih, penegak hukum dapat memahami tren dan pola kejahatan dengan lebih baik, memungkinkan tindakan yang lebih tepat dan efektif.

Peningkatan penegak hukum memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai strategi di atas. Dengan mengintegrasikan pengembangan keterampilan, peningkatan teknologi, transparansi, dan penggunaan data, sistem

xiii

(14)

penegakan hukum dapat beroperasi dengan lebih efisien dan efektif dalam melindungi keadilan dan keamanan masyarakat.

(15)

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Penegakan hukum memainkan peran kunci dalam menjaga ketertiban, keadilan, dan keamanan dalam masyarakat. Dalam makalah ini, telah dibahas peran penting penegakan hukum, sejumlah permasalahan yang dihadapinya, serta solusi-solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Dengan mengatasi korupsi, meningkatkan sumber daya, menghadapi tantangan teknologi, menjaga hak asasi manusia, dan mengatasi ketidaksetaraan dalam penegakan hukum, masyarakat dapat memperkuat sistem penegakan hukum dan menjaga keadilan.

B. Saran

1. Reformasi Hukum: Pemerintah dan lembaga legislatif perlu terus mendorong reformasi hu kum yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan dalam sistem hukum, termasuk membuat hukum yang jelas dan dapat dipahami oleh semua pihak.

2. Pendidikan dan Pelatihan: Investasi dalam pendidikan dan pelatihan aparat penegak hukum sangat penting untuk menghadapi perkembangan teknologi dan tantangan baru dalam penegakan hukum.

3. Transparansi dan Akuntabilitas: Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penegakan hukum adalah langkah penting untuk mengatasi korupsi dan membangun kepercayaan masyarakat.

4. Partisipasi Masyarakat: Masyarakat harus didorong untuk aktif berpartisipasi dalam proses penegakan hukum, melalui pelaporan kejahatan, kolaborasi dengan aparat penegak hukum, dan pengawasan terhadap tindakan penegakan hukum.

5. Kerja Sama Internasional: Peningkatan kerja sama internasional diperlukan untuk menghadapi kejahatan lintas batas negara, seperti perdagangan narkoba dan perdagangan manusia.

xv

(16)

6. Independensi Sistem Hukum: Sistem hukum harus dijaga agar independen dan bebas dari intervensi politik, sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan keadilan.

Dengan penerapan saran-saran di atas, masyarakat dapat memperkuat penegakan hukum, menjaga keadilan, dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan adil untuk semua warganya. Penegakan hukum yang efektif adalah salah satu pilar penting dalam menciptakan masyarakat yang berkeadilan dan beradab.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Abdussalam, R, 1997, Penegakan Hukum di Lapangan oleh Polri, Gagas Mitra Catur Gemilang.

Achmadi, Abu dan Cholid Narbuko, 2007, Metodologi Penelitian, Jakarta:PT.

Bumi Aksara.

Adi, Rianto, 2004, Metode Sosial dan Hukum, Jakarta: Sinar Granit.

Ali, Ahmad, 2009, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan ( Judicial Prudence). Jakarta: Kencana.

Ali, Chidir, 1985, Responsi Hukum Pidana: Penyertaan dan Gabungan Tindak Pidana, Bandung: Armico.

Arief, Barda Nawawi dan Muladi, 1992, Bunga Rampai Hukum Pidana, Bandung:

Alumni.

Arikunto, Suharsimi, 1990, Menejemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin, 1998, Metode Penelitian,Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Chazawi, Adami, 2002, Kejahatan Terhadap Tubuh Dan Nyawa, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dellyana, Shanty, 1988. Wanita dan Anak Di Mata Hukum, Yogyakarta: Liberty.

Hadi, Sutrisno, 1982, Metodologi Research, Yogyakarta: Yayasan penerbitan Fakultas Psikologi UGM.

xvii

Referensi

Dokumen terkait

terhadap tindak pidana pembakaran hutan guna pembukaan lahan. menurut hukum Indonesia. Untuk mengetahui serta mengungkapkan upaya penegakan

Terdapat beberapa kendala bagi pihak kepolisian di wilayah hukum Kepolisian Resort Kota Bandar Lampung dalam melakukan upaya penegakan hukum pidana terhadap

Upaya penegakan hukum lainnya, yakni terkait dengan tindakan khusus berupa pembakaran dan/atau penenggelaman kapal yang berbendera asing (KIA), yang diduga telah

pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, maka perlu diciptakan penegakan hukum yang lebih baik melalui reformasi hukum, sehingga penegakan hukum tidak berorentasi

Perlu mengefektifkan penegakan hukum oleh penyidik terhadap tindak pidana korupsi di Kabupaten Pinrang, melalui upaya peningkatan kualitas aparat penegak hukum termasuk

Penegakan hukum pidana terhadap pelaku pencemaran lingkungan hidup berdasarkan Undang-undang Nomor 23 tahun 1997 ( kasus Munjul) lebih efektif dibandingkan dengan efektivitas

Upaya refresif penegakan hukum terhadap tindak gratifikasi ini juga menggunakan upaya prefentif, dengan cara melakukan sosialisasi mengenai gratifikasi secara intensif ke seluruh elemen

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Suap dalam Kasus Suap Pengaturan Skor Pemain Perserang Terhadap Putusan PSSI Yang Merupakan Lex Sportiva Adanya upaya penegakan