• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH IPS KEL 3 (1)

N/A
N/A
Areza Anggerl

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH IPS KEL 3 (1)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PRESPEKTIF KAJIAN GEOGRAFI: KONSEP ESENSIAL, ABSTRAK, DAN KONGKRIT GEOGRAFI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Mata Kuliah:Konsep Dasar IPS Dosen Pengampu: Bapak MUH MUHAIMIN, S.Pd.I., M.Pd

1SDA4 Kelompok 3

Muhammad Ektava Billah 241330001633 Julia indah diyananda 241330001643 Maulida Fajar Apriliana 241330001664

Lisa Milani 241330001669

Amanda Amilatul Ulya 241330001686

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

2024/2025 KATA PENGANTAR

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Geografi sebagai disiplin ilmu memiliki peran yang sangat penting dalam memahami interaksi antara manusia dan lingkungan. Dalam kajian geografi, terdapat beberapa konsep esensial yang menjadi landasan untuk menganalisis fenomena spatial dan temporal di bumi.

Konsep-konsep ini membantu kita untuk memahami pola distribusi, proses, dan hubungan yang ada di antara berbagai elemen geosfer. Melalui pemahaman yang mendalam terhadap konsep-konsep ini, kita dapat mengembangkan perspektif yang lebih luas dan kritis terhadap berbagai isu yang dihadapi masyarakat global saat ini.

Salah satu aspek penting dalam kajian geografi adalah pemahaman tentang konsep abstrak. Konsep ini mencakup ide-ide yang tidak dapat diukur secara langsung, seperti ruang, tempat, dan lingkungan. Meskipun bersifat abstrak, konsep-konsep ini memiliki pengaruh nyata dalam membentuk cara kita melihat dunia. Misalnya, konsep ruang memungkinkan kita untuk memahami bagaimana manusia mengorganisasi aktivitasnya di dalam suatu area, sedangkan konsep tempat memberikan makna khusus pada lokasi-lokasi tertentu berdasarkan pengalaman dan interaksi sosial.

Di sisi lain, konsep konkret dalam geografi merujuk pada elemen-elemen fisik dan nyata yang dapat diamati, seperti pegunungan, sungai, dan kota. Melalui pendekatan konkret, kita dapat menganalisis fenomena geosfer dengan lebih sistematis dan terukur. Data yang diperoleh dari observasi lapangan dan penggunaan teknologi, seperti GIS (Geographic Information System), memungkinkan kita untuk mendalami karakteristik dan dinamika yang terjadi di berbagai lokasi. Kombinasi antara pendekatan abstrak dan konkret ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang kompleksitas geografi.

Dengan demikian, pemahaman yang holistik terhadap perspektif kajian geografi, yang meliputi konsep esensial, abstrak, dan konkret, sangat penting untuk menghadapi tantangan global saat ini. Melalui kajian ini, kita tidak hanya belajar mengenai dunia fisik dan sosial, tetapi juga mengembangkan kesadaran kritis terhadap isu-isu lingkungan, sosial, dan ekonomi yang saling terkait. Hal ini menjadi dasar bagi upaya pelestarian dan pengembangan berkelanjutan di masa depan.

Jepara, 18 Oktober 2024

Penyusun

(3)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penulisan ... 2

1.4 Manfaat Penulisan ... 2

BAB II ... 3

PEMBAHASAN ... 3

2.1 Perspektif Kajian Geografi ... 3

2.2 Konsep Ensensial Geografi ... 3

2.3 Konsep abstrak dan konsep kongkrit geografi ... 5

BAB III ... 7

PENUTUP ... 7

Kesimpulan ... 7

Saran ... 7

DAFTAR PUSTAKA ... 8

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Geografi sebagai disiplin ilmu memiliki peran penting dalam memahami interaksi antara manusia dan lingkungannya. Dalam konteks globalisasi yang semakin pesat, pemahaman tentang hubungan ini menjadi semakin relevan. Menurut Harvey (2001),

"Geografi adalah ilmu yang mengkaji hubungan antara manusia dan ruang." Oleh karena itu, penting untuk menggali konsep-konsep esensial dalam geografi agar dapat menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di berbagai belahan dunia.

Salah satu konsep esensial dalam geografi adalah lokasi. Lokasi tidak hanya merujuk pada posisi fisik suatu tempat, tetapi juga mencakup aspek-aspek seperti aksesibilitas dan kedekatan dengan sumber daya. Hall (2014) menyatakan, "Lokasi adalah titik awal yang fundamental untuk memahami interaksi manusia dan lingkungan."

Pemahaman tentang lokasi ini membantu dalam merencanakan pembangunan wilayah serta pengelolaan sumber daya alam.

Selain lokasi, konsep lain yang juga tak kalah penting adalah interaksi. Interaksi antara manusia dan lingkungan menjadi titik fokus dalam kajian geografi. Huxley (2006) berpendapat, "Interaksi antara manusia dan lingkungan adalah inti dari studi geografi." Hal ini mencakup studi tentang bagaimana kegiatan manusia, seperti pertanian, industri, dan urbanisasi, mempengaruhi lingkungan serta sebaliknya. Dengan memahami interaksi ini, kita dapat lebih baik menilai dampak dari perubahan lingkungan terhadap kehidupan manusia.

Dalam kajian geografi, terdapat dua pendekatan utama: pendekatan abstrak dan konkret. Pendekatan abstrak lebih menekankan pada teori dan model yang digunakan untuk memahami fenomena geografi, sedangkan pendekatan konkret lebih fokus pada observasi langsung dan studi kasus. Sejak Dwyer (2005) mencatat, "Keduanya saling melengkapi dan memberikan perspektif yang lebih holistik dalam analisis geografi."

Dengan memadukan kedua pendekatan ini, peneliti dapat menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas fenomena geografi.

Penggunaan teknologi dalam kajian geografi juga menjadi sangat penting. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, data geografi dapat dikumpulkan dan dianalisis dengan lebih efisien. Menurut Kraak dan Ormeling (2003), "Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan alat yang sangat berguna dalam menganalisis data spasial."

SIG memungkinkan para peneliti untuk memvisualisasikan dan memahami pola-pola yang ada dalam data, sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan yang berbasis bukti.

Konteks sosial dan budaya juga mempengaruhi cara pandang kita terhadap geografi. Berbagai latar belakang budaya dapat memengaruhi cara individu atau kelompok memahami ruang dan lokasi. Seperti yang diungkapkan oleh Agnew (2005), "Geografi tidak hanya dilihat sebagai ilmu yang objektif, tetapi juga sebagai disiplin yang dipengaruhi oleh perspektif subyektif." Oleh karena itu, kajian geografi harus mempertimbangkan aspek-aspek sosial dan budaya dalam analisisnya.

(5)

2

Masalah lingkungan yang semakin kompleks, seperti perubahan iklim dan urbanisasi, menuntut perhatian lebih dari para peneliti geografi. Dalam konteks ini, geografi berperan dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah-masalah tersebut serta menawarkan solusi yang berkelanjutan. Kofi Annan (2007) menekankan, "Geografi membantu kita memahami hubungan sebab-akibat antara aktivitas manusia dan dampaknya terhadap lingkungan." Melalui kajian geografi, kita dapat merumuskan kebijakan yang lebih efektif.

Pentingnya pendidikan geografi juga tak dapat diabaikan. Pendidikan geografi di tingkat dasar hingga perguruan tinggi menjadi sarana untuk membangun kesadaran akan pentingnya lingkungan dan keberlanjutan. Menurut Bednarz et al. (2012), "Pendidikan geografi membentuk generasi yang peka terhadap isu-isu lingkungan dan sosial." Dengan mengajarkan konsep-konsep dasar geografi, diharapkan generasi mendatang dapat berkontribusi dalam menciptakan solusi yang inovatif.

Akhirnya, makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang perspektif kajian geografi, serta menekankan pentingnya memahami konsep- konsep esensial dalam disiplin ini. Dengan pemahaman yang mendalam, diharapkan kita dapat lebih siap menghadapi tantangan yang dihadapi oleh umat manusia di masa depan, serta berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengetahui tentang perspektif kajian geografi?

2. Apa konsep esensial geografi?

3. Apa perbedaan konsep abstrak dan kongkrit dalam geografi?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Agar dapat memehami tentang prespektif kajian geografi.

2. Agar dapat menjelaskan konsep esensial geografi

3. Agar dapat mengetahui konsep abstrak dan kongkrit dalam geografi.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Membantu pembaca memahami berbagai konsep esensial dalam geografi, termasuk perbedaan antara konsep abstrak dan kongkrit.

2. Menjelaskan konsep-konsep ini, makalah dapat memberikan wawasan tentang bagaimana konsep-konsep tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Dilatih untuk menganalisis fenomena geografi melalui lensa berbagai konsep.

(6)

3

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Perspektif Kajian Geografi

Kajian geografi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan lingkungannya, serta bagaimana kedua unsur tersebut saling memengaruhi.

Geografi tidak hanya terbatas pada aspek fisik bumi, seperti pegunungan, sungai, dan iklim, tetapi juga mencakup aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Dengan mempelajari geografi, kita dapat memahami pola-pola distribusi manusia, aktivitas ekonomi, serta dampak lingkungan dari tindakan manusia.

Salah satu cabang penting dalam kajian geografi adalah geografi fisik, yang fokus pada elemen-elemen alami seperti morfologi bumi, iklim, dan ekosistem. Pengetahuan ini membantu kita memahami proses-proses alamiah yang membentuk permukaan bumi dan bagaimana faktor-faktor ini memengaruhi kehidupan manusia. Misalnya, penelitian tentang perubahan iklim dan dampaknya terhadap pola curah hujan sangat penting untuk perencanaan pertanian dan pengelolaan sumber daya air.

Aspek penting lain dalam kajian geografi adalah geografi ekonomi, yang menganalisis distribusi sumber daya, produksi, dan konsumsi. Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi ekonomi suatu wilayah, seperti akses terhadap pasar dan infrastruktur, kita dapat merumuskan strategi pembangunan yang lebih efektif. Ini juga berkaitan dengan isu- isu keberlanjutan, di mana geografi ekonomi membantu kita memahami dampak ekonomi terhadap lingkungan.

2.2 Konsep Ensensial Geografi

Konsep esensial dalam geografi merupakan landasan berpikir dalam

memahami fenomena geosfer. Konsep-konsep ini saling berkaitan dan membantu kita menganalisis berbagai masalah geografis. Berikut adalah beberapa konsep esensial yang sering dipelajari:

1. Lokasi

Absolut: Letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan bujur.

Relatif: Letak suatu tempat dibandingkan dengan tempat lain.

2. Jarak

Absolut: Jarak sebenarnya antara dua titik.

Relatif: Jarak yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti waktu tempuh, biaya, dan hambatan ruang.

(7)

4 3. Keterjangkauan

Kemudahan atau kesulitan untuk mencapai suatu tempat. Dipengaruhi oleh infrastruktur, kebijakan, dan kondisi alam.

4. Pola

Susunan atau distribusi fenomena di permukaan bumi. Pola dapat berupa garis, titik, atau area.

5. Morfologi

Bentuk permukaan bumi yang meliputi relief, lereng, dan drainase.

6. Aglomerasi

Pengelompokan atau pemusatan suatu fenomena di suatu area tertentu.

7. Interaksi

Hubungan timbal balik antara berbagai komponen lingkungan.

8. Nilai Kegunaan

Pentingnya suatu tempat atau sumber daya bagi manusia.

9. Diferensiasi Area

Perbedaan karakteristik antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya.

10. Keterkaitan Keruangan

Hubungan timbal balik antara berbagai tempat di permukaan bumi.

Contoh Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari:

1. Memilih lokasi untuk membangun rumah: Melibatkan konsep lokasi, jarak, keterjangkauan, dan nilai kegunaan.

2. Menganalisis penyebaran penyakit: Melibatkan konsep lokasi, pola, dan interaksi.

3. Merencanakan pembangunan infrastruktur: Melibatkan konsep morfologi, keterjangkauan, dan keterkaitan keruangan.

Pentingnya Mempelajari Konsep Esensial Geografi:

Dengan memahami konsep-konsep esensial ini, kita dapat:

1. Menganalisis fenomena geosfer: Memahami penyebab dan akibat dari berbagai peristiwa geografis.

2. Memecahkan masalah lingkungan: Mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang tepat.

3. Merencanakan pembangunan berkelanjutan: Membangun lingkungan yang baik bagi generasi mendatang.

Konsep esensial geografi mencakup pemahaman mendalam tentang ruang, lokasi, dan hubungan antara manusia dengan lingkungan. Ruang dalam geografi merujuk pada area fisik di mana interaksi terjadi, sedangkan lokasi mencakup posisi spesifik suatu tempat di permukaan bumi. Dengan memahami konsep ini, kita dapat menganalisis bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungan mereka dan bagaimana aktivitas manusia memengaruhi ruang yang ada. Misalnya, kajian tentang pemukiman manusia sering kali menunjukkan bagaimana faktor-faktor seperti iklim, topografi, dan aksesibilitas memengaruhi keputusan lokasi.

(8)

5

Geografi mengkaji bagaimana aktivitas manusia, seperti pertanian, industri, dan urbanisasi, dapat mengubah lanskap fisik dan menciptakan dampak lingkungan yang signifikan. Contoh yang jelas adalah urbanisasi cepat di kota-kota besar, di mana pertumbuhan populasi dan infrastruktur sering kali mengakibatkan perubahan ekosistem lokal, peningkatan polusi, dan tekanan pada sumber daya alam.

2.3 Konsep abstrak dan konsep kongkrit geografi a. Pengertian Kosep Abstrak

Muhibbin Syah (2003:122) berpendapat bahwa belajar abstrak ialah belajar dengan menggunakan cara-cara berpikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan masalah-masalah yang tidak nyata.

Memperlajari hal-hal yang bersifat abstrak diperlukan peranan akal yang kuat di samping penguasaan atau prinsip, konsep, dan generalisasi. Benda konkret akan mudah dijumpai di lingkungan sekitar.

Kunjana Rahardi (2009: 68) Kata-kata abstrak ialah kata-kata yang menunjuk kepada sifat konsep atau sidat gagasan. Kata-kata abstrak sering dipakai untuk mengungkapkan gagasan atau ide-ide yang cenderung lebih kompleks dan rumit.

Soedjito dan Djoko Saryono (2011:70) Kata abstrak adalah kata yang mengacu pada sifat, konsep, dan/atau gagasan. Menurut Ato’tiku Tondok (2009:11), Kata abstrak digunakan untuk mengungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak mampu membedakan secara halus gagasan yang sifat teknis dan khusus.

Akan tetapi, jika kata abstrak terlalu diobral atau dihambur-hamburkan dalam suatu karangan maka karangan tersebut akan menjadi samar dan tidak cermat.

Konsep abstrak adalah konsep yang menunjukkan sifat tertentu, tanpa menunjuk pada realitas obyektif. Konsep abstrak tidak dapat dilihat oleh panca indera melainkan sebuah pengertian. Misalnya: kecantikan, kenegaraan, kemakmuran.

b. Pengertian Konsep Konkret

Menurut Kunjana Rahardi (2009:67) “kata-kata konkret adalah kata-kata yang menunjuk pada objek yang dapat dipilih, didengar, dirasakan, diraba, atau dicium”. Dengan perkataan lain, kata konkret itu sesungguhnya adalah kata yang dapat diindera dengan alat-alat indera manusia. Bentuk-bentuk kebahasaan seperti

‘komputer’, ‘printer’, ‘pemindai’, ‘buku’, ‘kamus’, adalah contoh-contoh dari benda-benda yang sifatnya konkret, tidak abstrak atau nisbi.

(9)

6

Soedjito dan Djoko Saryono (2011:70) “kata konkret adalah kata yang mengacu pada objek yang dapat dilihat, didengarkan, dirasa, dan/atau dibau”.

Agus Maniyeni (2011:2) “konsep konkret adalah konsep yang langsung mengacu pada realitas obyektif. Konsep konkret akan lebih dilihat, didengar, dirasakan atau diraba dengan panca indera. Misalnya meja, rumah, mobil, kursi atau air”.

Pemakaian kata-kata konkret di dalam suatu karangan akan lebih jelas dan mudah dipahami.

Kata konkret merupakan kata yang menunjuk pada sebuah benda nyata yang dapat dilihat, diraba, dirasakan, dibaui maupun didengar. Konsep konkret pada penelitian ini adalah siswa tunarungu mampu menunjuk benda konkret, mampu menyebutkan nama benda konkret, dan mampu menjodohkan nama dengan benda konkret. Siswa dapat mengamati berbagai benda konkret di dalam kelas maupun di luar kelas. Di dalam kelas siswa dapat mengamati berbagai benda yang menunjang segala aspek pembelajaran seperti meja, kursi, papan tulis, pensil, buku, penghapus, tas, almari, dan lainlain. Sedangkan benda konkret di luar kelas, siswa dapat mengamati dua jenis benda konkret yaitu benda mati dan benda hidup.

Benda mati diantaranya batu, tanah, motor, pasir, ayunan, ember, tempat sampah, dan sebagainya. Sedangkan benda hidup, siswa dapat mengamati pohon, rumput, ikan, burung, ayam, semut, belalang, bunga, dan sebagainya.

(10)

7

BAB III PENUTUP Kesimpulan

Kajian geografi mencakup hubungan antara manusia dan lingkungan, baik dari segi fisik seperti iklim dan morfologi bumi, maupun aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik.

Konsep esensial geografi seperti lokasi, jarak, keterjangkauan, dan pola distribusi membantu kita dalam menganalisis dan memahami fenomena geosfer secara mendalam.

Geografi juga berperan penting dalam perencanaan pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya alam melalui kajian ekonomi wilayah dan interaksi manusia dengan lingkungan. Selain itu, memahami konsep abstrak dan konkret dalam geografi membantu meningkatkan kemampuan analisis siswa, terutama terkait objek yang dapat diindra.

Saran

Agar pembelajaran geografi lebih efektif, disarankan menggunakan pendekatan interaktif dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya konkret untuk mempermudah pemahaman konsep. Guru juga dapat melibatkan siswa dalam kegiatan lapangan untuk melihat langsung fenomena geografis, serta membahas isu-isu lingkungan terkini untuk menumbuhkan kesadaran terhadap keberlanjutan dan dampak tindakan manusia terhadap alam.

(11)

8

DAFTAR PUSTAKA

Agnew, J. (2005). Sovereignty regimes: Territoriality and state authority in contemporary world politics. Annals of the association of American geographers, 95(2), 437- 461.

Annan, K. A. (2007). Secretary or general?: the UN Secretary-General in world politics. S.

Chesterman (Ed.). Cambridge: Cambridge University Press.

Kraak, M. J., & Ormeling, F. (2003). Cartography. Visualisation of geospatial data.

Glasgow: Bell and Brain Ltd.

Referensi

Dokumen terkait