• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN “ATMOSPHERE AND AIR POLUTION”

N/A
N/A
Nurul Khairunnisa

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN “ATMOSPHERE AND AIR POLUTION” "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN

“ATMOSPHERE AND AIR POLUTION”

Disusun Oleh (Kelompok 3):

1. Windi Permata Sari (A1C120006) 2. Wenny Putri Handayani (A1C120020) 3. Nurul Khairunnisa (A1C120028) 4. Yuliandari (A1C120033)

5. Yunita Dwi Jayanti (A1C120039) 6. Siti Aisyah (A1C120045)

7. Dwi Silfiyani (A1C120048) 8. Laily Yunita (A1C120069)

9. Asih Fitri Handayani (A1C120070)

Dosen Pengampu:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI 2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah untuk Mata Kuliah Kimia Lingkungan tentang “Atmosphere and air polution”.

Kami sebagai penyusun makalah ini berterima kasih kepada selaku dosen pengampu mata kuliah Kimia Lingkungan yang memberikan tugas makalah ini.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis. Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan menerima kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.

Jambi, 11 September 2023

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Atmosfer

2.2 Struktur Atmosfer 1. Troposfer

Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu pada ketinggian 0-18 km di atas permukaan bumi. Tebal lapisan troposfer rata-rata ±10 km. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur rata-rata 80°C. Daerah sedang ketinggian lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54°C. Sedangkan di daerah kutub ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperature rata-rata 46°C. Lapisan troposfer ini pengaruhnya sangat besar sekali terhadap kehidupan mahkluk hidup di muka bumi. Lapisan ini selain terjadi peristiwa-peristiva seperti cuaca dan iklim, juga terdapat kira-kira 80% dari seluruh massa gas yang terkandung dalam atmosfer terdapat pada lapisan ini. Ciri khas yang terjadi pada lapisan troposfer adalah suhu (temperatur) udara menurun sesuai dengan perubahan ketinggian, yaitu setiap naik 100 meter dari permukaan bumi, suhu (temperatur) udara menurun sebesar ± 0,5°C. Lapisan troposfer paling atas, vaitu tropopause yang menjadi batas antara troposfer dan stratosfer. Suhu (temperatur) udara di lapisan ini relatif konstan atau tetap, walaupan ada pertambahan ketinggian, yaitu berkisar antara -55°C sampai -60°C. Ketebalan lapisan tropopause + 2 km Pada lapisan ini. hampir semua jenis cuaca. perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan kelembaban udara yang kita rasakan schari-hari teriadi.

Ketinggian yang paling rendah adalah bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Pada troposfer ini terdapat gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global.

Troposfer terdiri atas:

a) lanisan planetair: 0-1 km b) lapisan konveksi: 1-8 km c) Lapisan tropopause: 8-12 km.

Tropopause merupakan lapisan pembatas antara lapisan troposfer dengan stratosfer yang temperatunya relatif konstan. Pada lapisan tropopause kegiatan udara secara vertikal terhenti.

2. Stratosfer

Lapisan stratosfer terletak di atas lapisan troposfer, yaitu pada ketinggian 15 hingga 40 km. Antara troposfer dan stratosfer terdapatsebuah lapisan yang membatasi antara kedua lapisan atmosfer tersebut, yaitu tropopause. Meskipun bagian paling bawah lapisan stratosfer memiliki suhu yang relatif stabil, namun suhu di lapisan ini bisa menjadi sangat dingin yaitu sekitar -70°F atau sekitar -57°C. Pola suhu di

(6)

lapisan stratosfer dari bagian tengah ke atas akan mengalami perubahan, yaitu semakin bertambah ketinggiannya maka suhu akan semakin meningkat. Hal ini terjadi karena semakin bertambah ketinggian lapisan, maka konsentrasi ozon akan bertambah. Pada ketinggian 40 km, suhu bisa mencapai 18°C. Beberapa fenomena bisa terjadi di lapisan atmosfer ini seperti :

a) Pola aliran angin relatif teratur dengan hembusan angin yang sangat kencang.

b) Sebagai ruang untuk lalulintas udara seperti pesawat.

c) Kadang-kadang muncul awan jenis cirus

d) Pemblokiran sinar ultraviolet oleh lapisan ozon.

3. Mesosfer

Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat. Mesosfer terletak pada ketinggian antara 49 - 82 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Udara yang terdapat di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya terbakar di lapisan ini.

Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu (temperatur) udara, rata-rata 0,4°C per seratus meter. Penurunan suhu (temperatur) udara ini disebabkan karena mesosfer memiliki kesetimbangan radioaktif yang negatif. Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -81°C. Bahkan di puncak mesosfer yang disebut mesopause, yaitu lapisan batas antara mesosfer dengan lapisan termosfer temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar -100°C.

4. Termosfer

Termosfer adalah lapisan udara keempat, peralihan dari mesosfer ke termosfer dimulai pada ketinggian sekitar 82 km. Termosfer terletak pada ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer.

Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 19820°C. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sinar ultra violet.

Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.

5. Eksosfer

Eksosfer adalah lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada ketinggian antara 800 - 1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km

(7)

dari permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar.

2.3 Komposisi Atmosfer

Seperti yang telah disinggung diatas bahwa atmosfer terdiri dari beberapa komposisi. Berikut penjelasannya:

 Oksigen (O2) – Kadar oksigen dalam atmosfer 20,95 %. Seperti yang sudah diketahui bahwa oksigen berfungsi untuk mengubah bahan/zat makanan yang diolah/masuk ke dalam tubuh menjadi energi. Oksigen berasal dari pepohonan. Oleh karena itu kehadiran pepohonan sangat membantu memlihara lapisan ozon. sangat penting bagi kehidupan, yaitu untuk mengubah zat makanan menjadi energi hidup.

 Karbondioksida (CO2) – kadar karbondioksida di dalam bumi adalah 0,034%. Ini adalah angka yang sedikit, namun karbondioksida dapat dihasilkan dari pembakaran lahan, pernapasan manusia dan hewan dan energi yang dibutuhkan tanaman.Salah satu dampak dari has karbondioksida adalah dapat menimbulkan efek rumah kaca terhadap radaisi gelombnag elektromagnetik. Dengan begitu jangan heran jika kenaikan atau semakin banyaknya karbondioksida akan menyebabkan kenaikan suhu pada permukaan bumi.

 Nitrogen (N2) – merupakan unsur yang paling banyak terdapat di dalam atmosfer bumi. Ada sekitar 78,08%. Kehadiran nitrogen sangat dibutuhkan oleh senyawa organik jadi meskipun begitu nirogen tidak langsung membentuk sennyawa baru dengan unsur lain.

(8)

 Neon (Ne), argon (Ar), xenon (Xe), dan kripton (Kr) – merupakan unsur gas mulia.

Kenapa? karena keempat unsur ini tidak mudah bergabung dengan unsur lain sehingga akan sulit membentuk senyawa yang lain.

 Helium (He) dan hidrogen (H2) – sangat jarang di udara kecuali pada paras yang tinggi. Gas ini adalah yang paling ringan dan sering dipakai untuk mengisi balon meteorologi.

 Ozon (O3) – adalah bentuk lain dari oksigen sehingga sangat efektif menyerap radiasi ultra violet dimana radiasi ini mempunyai energi yang sangat besar dan berbahaya bagi tubuh manusia. Ozon hanya dapat dijangkau pada ketinggian antara 20 km – 30 km.

 Uap air (H2O) – yang terdapat di atmosfer sebagai hasil penguapan dari laut, danau, kolam, sungai, dan transpirasi tanaman. Uap air sangat penting dalam proses cuaca atau iklim, karena dapat berubah fase

MACAM-MACAM GAS VOLUME %

Nitrogen 78,08

Oksigen 20,95

Argon 0,93

Karbondioksida 0,034

Neon 0,0018

Helium 0,0005

Ozon 0,00006

Hidrogen 0,00005

Krypton 0,00011

Metana 0,00015

Xenon SANGAT KECIL

2.4 Reaksi-reaksi dalam Atmosfer

2.5 Solusi Pencegahan Global Warming dan Hujan Asam

(9)

BAB III PENUTUP

(10)

DAFTAR PUSTAKA

(11)

Referensi

Dokumen terkait