• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MATA KULIAH PANCASILA “Identifikasi Pengaruh Pengembangan IPTEK yang Tidak Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila”

N/A
N/A
Alycia Diandra

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH MATA KULIAH PANCASILA “Identifikasi Pengaruh Pengembangan IPTEK yang Tidak Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila” "

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MATA KULIAH PANCASILA

“Identifikasi Pengaruh Pengembangan IPTEK yang Tidak Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila”

Dosen Pengajar:

Dr. Kurniaty SE M.SI Disusun oleh:

KELOMPOK V

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM STATISTIKA

2022

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kelimapahan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah Pancasila yang berjudul

“Identifikasi Pengaruh Pengembangan IPTEK yang Tidak Sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila” ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Tujuan makalah ini ditulis yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pancasila. Kami selaku penulis berharap makalah ini dapat menjadi sumber pengetahuan bagi pembaca sehingga pembaca dapat memperluas pengetahuannya mengenai pengaruh dari perkembangan IPTEK yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, komunikasi, maupun pertahanan dan keamanan.

Kami sadar akan ketidaksempurnaan makalah yang telah kami buat ini, sebab pengetahuan dan pengalaman kami yang masih terbatas. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas kekurangan maupun kesalahan yang terdapat di dalam makalah ini. Selain itu, kami juga mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari seluruh pembaca sehingga dapat kami jadikan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan bagi makalah selanjutnya.

Makassar, 25 November 2022

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………..…………...………...….…i

KATA PENGANTAR………..………...….…ii

DAFTAR ISI………..………..…iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………...…1

B. Rumusan Masalah………...……….…………..2

C. Tujuan Penulisan………3

BAB II PEMBAHASAN A. Bidang Politik……….4

B. Bidang Ekonomi………...7

C. Bidang Sosial Budaya………9

D. Bidang Komunikasi………..12

E. Bidang Pertahanan dan Keamanan………...14

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan………...16

B. Saran……….16

DAFTAR PUSTAKA……….17

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar negara, ideologi negara, dan dasar filosofi negara.

Dalam fungsi nya sebagai Dasar Filosofi negara Pancasila mengandung Nilai-nilai luhur yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung etika-etika yang harus dijiwai dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam perkembangannya, Pancasila sebagai panduan hidup dan ideologibangsa mengalami naik dan turun dalam implementasinya di masyarakat. Implementasi Pancasila tidak selalu ada dalam masyarakat bahkan terkesan mulai hilang dalam masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dipengaruhi oleh pemahaman masyarakat mengenai Pancasila dan implementasi nya dan pengaruh ideologi Global yang masuk ke Indonesia.

Ideologi Global yang tidak sesuai dengan nilai Pancasila perlahan masuk kedalam masyarakat dan menggerus posisi Pancasila sebagai filsafah ideologi Bangsa. Masuknya ideologi Global seperti Deontologis, Utilitarianisme, Hedonisme, Eudaemonisme, Komunisme dan Kapitalisme di Indonesia tidak dapat dicegah. Ideologi ini menyebabkan munculnya sikap Egoisme, Intoleran, berkurang nya kebebasan berpendapat dan demokrasi, maraknya kejahatan cyber, penyebaran berita bohong , menurunnya adab dan perilaku kesopanan masyarakat, bahkan sampai mengancam persatuan, kesatuan dan keutuhan bangsa. Ideologi ini masuk seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia menjadi jalan masuk bagi Ideologi-ideologi dunia yang menyimpang ke Indonesia. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia dapat kita rasakan dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan Komunikasi. Ilmu

(5)

kehidupan Bangsa seperti, mempercepat dan memudahkan proses distribusi di bidang ekonomi, meningkatkan produksi, memberikan manfaat dan kemudahan untuk manusia, menambah ilmu pengetahuan, memudahkan interaksi sosial masyarakat , meningkatkan kualitas pendidikan bertambah dan yang paling adalah mempercepat dan memudahkan penyebaran informasi dan komunikasi.

Namun, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tidak dibarengi dengan filter di masyarakat sehingga membawa pengaruh negatif dalam kehidupan masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh negatif diberbagai bidang di Indonesia yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur Ideologi Pancasila. Beranjak dari masalah tersebut maka makalah ini kami buat untuk mengetahui dan mengidentifikasi pengaruh perkembangan IPTEK yang tidak sesuai dengan nilai- nilai Pancasila di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh pengembangan IPTEK di bidang politik yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila?

2. Bagaimana pengaruh pengembangan IPTEK di bidang ekonomi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila?

3. Bagaimana pengaruh pengembangan IPTEK di bidang sosial budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila?

4. Bagaimana pengaruh pengembangan IPTEK di bidang komunikasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila?

5. Bagaimana pengaruh pengembangan IPTEK di bidang pertahanan dan keamanan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila?

(6)

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengaruh pengembangan IPTEK di bidang politik yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

2. Mengetahui pengaruh pengembangan IPTEK di bidang ekonomi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

3. Mengetahui pengaruh pengembangan IPTEK di bidang social budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

4. Mengetahui pengaruh pengembangan IPTEK di bidang komunikasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

5. Mengetahui pengaruh pengembangan IPTEK di bidang pertahanan dan keamanan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

Perkembangan IPTEK dewasa ini semakin maju seiring berkembangnya zaman dan membawa pengaruh yang besar bagi masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. IPTEK yang berkembang seiring dengan kemajuan zaman semakin memudahkan kita untuk bertukar informasi, dan membuat hilangnya batasan-batasan antarnegara, yang mana kita kenal dengan istilah globalisasi. Kata globalisasi berasal dari kata globe yang bermakna dunia, sehingga secara harfiah globalisasi dapat dikatakan sebagai proses mendunia. Globalisasi juga dapat diartikan sebagai sebuah proses kehidupan yang menghubungkan seluruh bangsa dan negara di dunia menuju ke sebuah tatanan kehidupan baru yang bisa menghapus batas geografi, ekonomi dan sosial budaya. Akibatnya, kini globalisasi masuk dan mempengaruhi berbagai bidang kehidupan. Derasnya arus globalisasi yang masuk ke berbagai bidang kehidupan membawa pengaruh yang cukup[ signifikan bagi kehidupan masyarakat. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Berikut merupakan dampak negatif globalisasi di berbagai bidang yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

A. Bidang Politik

Globalisasi telah menimbulkan sebuah kesenjangan besar dalam kehidupan politik negara. Kehidupan politik negara terpecah menjadi dua bagian yang terpisah antara tindakan domestik atau internasional, yang keduanya beroperasi sesuai dengan logika, aturan, aktor maupun agenda yang berbeda. Tentu saja hal ini bertentangan dengan sila ketiga pancasila, yaitu persatuan indonesia.

Globalisasi juga telah memunculkan suatu pola hubungan baru dimana entitas negara tidak lagi menjadi otonom dan berkuasa penuh atas wilayah teritorialnya atau dapat dikatakan negara tidak lagi menjadi satu-satunya entitas politik pemegang kedaulatan, melainkan telah terbentuk hubungan yang saling bergantung dan

kesalinghubungan antara negara-bangsa dan para pelaku transnasional yang terintegrasi secara global. Keadaan ini melahirkan sebuah fenomena baru, yaitu ; menguatnya aktor-

(8)

aktor non-state sebagai pusat kekuasaan baru dalam interaksinya dalam hubungan

internasional. Fenomena berikutnya adalah permasalahanpermasalahan baru yang muncul tidak mungkin diselesaikan oleh masing-masing negara nasional sendirian, melainkan diselesaikan bersama-sama sebagai komunitas warga dunia. Keadaan semacam inilah yang kemudian memunculkan gagasan global governance.

Bidang politik dipengaruhi oleh globalisasi tentunya memengaruhi juga berbagai bidang kehidupan dan penyelenggaraan pemerintah negara. Berikut adalah dampak negatif globalisasi di bidang politik yang memengaruhi penyelenggaraan negara.

1. Lunturnya Rasa Nasionalisme

Makin derasnya arus globalisasi bisa mendorong lunturnya perasaan

nasionalisme dan cinta tanah air. Hal ini bisa terjadi karena makin banyak pengaruh budaya asing yang nilai-nilainya bisa jadi berlawanan dengan nilai kehidupan asli Indonesia. Kondisi ini bisa merugikan negara dan memicu munculnya risiko

pecahnya keutuhan atau menghambat integrasi nasional. Salah satu contoh masuknya pengaruh asing misalnya ideologi asing seperti paham liberalisme yang mendorong munculnya harapan untuk mencapai kemajuan dan kemakmuran. Namun, jika keberadaan liberalisme ditempatkan diatas ideologi Pancasila sebagai ideologi negara bisa menyebabkan hilangnya rasa nasionalisme karena pancasila enggak dijunjung tinggi lagi sebagai pedoman kehidupan bernegara.

2. Berkembangnya Paham Politik Uang

Uang adalah benda yang kini menjadi sesuatu yang penting untuk memastikan kehidupan di seluruh dunia berjalan dengan lancar. Segala hal kini bahkan

dilancarkan dan bisa dilakukan memanfaat uang, sehingga dikenal juga aliran politik uang.

(9)

3. Kebebasan absolut

Globalisasi di bidang politik bisa memicu timbulnya kebebasan berpendapat untuk tiap individu warga negara. Hal ini bisa membawa dampak positif karena tiap orang diberi kebebasan untuk menyampaikan aspirasi, tapi jika berlebihan bisa berdampak negatif juga. Misalnya demo anarkis yang menyebabkan gangguan pada kepentingan umum dan bisa menyebabkan kerugian jika ada banyak fasilitas umum yang dirusak.

4. Masuknya Ideologi Asing

Perkembangan sistem demokrasi di sebuah negara bisa menyebabkan dampak buruk misalnya kebebasan berpendapat yang tidak dibatasi. Kebebasan berpendapat yang disalahgunakan bisa memicu masuknya berbagai hal. masuknya ideologi asing yang tidak sesuai dengan ideologi negara. Hal ini bisa memicu munculnya

permasalahan besar dan memicu konflik yang bisa merongrong persatuan dan kesatuan negara. Benturan antara ideologi asing dan ideologi dasar negara bisa juga memicu fanatisme yang tidak sehat. Ketika kita terpengaruh dengan seluruh

kemajuan dan nilai baru dari ideologi yang masuk, ideologi asli yang kita miliki, yakni Pancasila, akan ditinggalkan. Padahal, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia yang telah mengakar lama, bahkan telah ada sebelum Indonesia sendiri lahir. Pancasila juga merupakan ideologi yang benar-benar mencerminkan bangsa Indonesia karena sesuai dengan nilai-nilai yang berkembang dalam keseharian rakyatnya. Oleh karena itu, apabila ideologi bangsa Indonesia digantikan dengan ideologi asing, maka penyelenggaraan negara tidak dapat berjalan dengan baik.

5. Meningkatkan Risiko Konflik Politik di Berbagai Negara

Sistem demokrasi negara yang belum benar-benar matang bisa menyebabkan munculnya gerakan provokasi dan bisa memicu pergolakan politik di berbagai daerah. Hal ini bisa menyebabkan konflik yang dikhawatirkan bisa menghancurkan keutuhan sebuah negara. Konflik yang terjadi di sebuah negara terjadi karena ada campur tangan dari bangsa lain, seperti misalnya konflik-konflik perebutan sumber

(10)

daya alam dan wilayah. Misalnya konflik di negara-negara terkaya di benua Asia dan negara-negara Timur Tengah.

B. Bidang Ekonomi

Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Bangun perusahaan yang sesuai dengan ini ialah koperasi. Dalam Ekonomi Kerakyatan, Pemerintah Pusat (Negara) yang demokratis berperan memaksakan pematuhan peraturan- peraturan yang bersifat melindungi warga atau meningkatkan kepastian hukum. Selain itu, sistem hubungan kelembagaan demokratis harus kita perbaiki supaya tidak ada peluang bagi tumbuh kembangnya kolusi antara penguasa politik dengan pengusaha, bahkan antara birokrat dengan pengusaha. Oleh sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

Bangun perusahaan yang sesuai dengan ini ialah koperasi. Ekonomi Kerakyatan akan mampu mengembangkan program-program kongkrit pemerintah daerah di era otonomi daerah yang lebih mandiri dan lebih mampu mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan daerah. Dengan demikian, Ekonomi Kerakyatan akan mampu memberdayakan daerah/rakyat dalam berekonomi, sehingga lebih adil, demokratis, transparan, dan partisipatif. Dalam Ekonomi Kerakyatan, Pemerintah Pusat (Negara) yang demokratis berperanan memaksakan pematuhan peraturan-peraturan yang bersifat melindungi warga atau meningkatkan kepastian hukum.

Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba. Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang mengakibatkan kerugian financial yang besar. Dengan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi menyebabkan banyaknya terjadi kasus penipuan dalam perdagangan online. Berikut merupakan pengaruh pengembangan IPTEK yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila di bidang ekonomi.

1. Resistensi Membeli Secara Online

Bagi orang awam yang belum pernah bertransaksi secara online, akan merasa janggal ketika harus bertransaksi tanpa bertatap muka atau melihat penjualnya. Belum

(11)

lagi ketakutan bila pembayaran tak terkirim atau tak diterima. Atau barang tak dikirim, atau bahkan barang dikirim tetapi tak diterima.

2. Violance and Gore

Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan dalam dunia bisnis di internet. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka, salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang tabu.

3. Carding

Karena sifatnya yang langsung (real time), cara belanja dengan menggunakn kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internetpun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan kartu kredit) online dan mencatat kode kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka daptkan untuk melakukan kejahatan.

4. Cybercrime

Kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana internet di dunia maya yang bersifat melintasi batas negara, perbuatan dilakukan secara illegal. Hal ini menimbulkan kerugian yang sangat besar dan sulit dibuktikan secara hukum.

5. Hacking

Usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud mengeksplorasi atupun mencari kelemahan system jaringan. Seperti hacking pada facebook yang sering terjadi sebagai sarana untuk jual beli online sehingga menimbulkan kerugian bagi penjual ataupun pembeli.

6. Cracking

Usaha memasuki secara illegal sebuah jaringan dengan maksud mencuri, mengubah atau menghancurkan file yang di simpan pada jaringan tersebut. Dalam dunia bisnis online hal ini menimbulkan kerugian yang besar juga tindakan saling menghujat di media sosial karena pengambilan foto-foto testimony ataupun foto-foto produk yang dijual tanpa izin.

(12)

C. Bidang Sosial Budaya

Era globalisasi banyak memunculkan berbagai alat teknologi modern yang menyebabkankan informasi dan budaya luar masuk ke Indonesia dengan mudahnya, dan berkembang bebas di dalam kehidupan masyarakat. Akibatnya, saat ini kebanyakan masyarakat tumbuh di atas kepribadian bangsa asing. Mereka kehilangan jati diri yang sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur Pancasila. Pemahaman dan penerapan nilai- nilai Pancasila di dalam masyarakat pun mulai pudar.

Pengaruh globalisasi terhadap pancasila berdampak pada individu, dan membawa pengaruh hingga pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Berikut merupakan pengaruh pengembangan IPTEK yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila di bidang sosial budaya.

1. Munculnya Sikap Individualisme

Kemajuan IPTEK membuat masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju sehingga mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas dan lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial. Hal ini menyebabkan munculnya sikap individualisme. Individualisme adalah merupakan satu paham yang menerangkan bahwa seseorang mementingkan hak pribadinya tanpa memperhatikan orang lain. Individualisme merupakan sikap dimana seseorang hidup tanpa adanya sosialisasi dengan orang lain. Individualisme itu sendiri

merupakan bentuk keegoisan seseorang dalam melakukan segala hal. Dengan sikap egoisnya itu, orang-orang itu tidak memperdulikan orang-orang di sekitarnya untuk dapat hidup bersosialisasi dengan dirinya. Sikap seperti inilah yang dapat

memudarkan solidaritas dan kesetiakawanan sosial, musyawarah mufakat, gotong royong. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan sila ke-empat Pancasila.

Lunturnya semangat kegotong royongan di masyarakat perlu segera diantisipasi dengan memperkuat komitmen kita bersama untuk terus menumbuhkan semangat peduli terhadap sesama, meneguhkan rasa tanggung jawab bersama dan

(13)

sama akan memberikan hasil yang lebih baik. Maka dari itu, kita sebagai pemuda Indonesia seharusnya dapat menumbuhkan sifat gotong royong mulai dari diri kita sendiri dengan cara saling tolong menolong dan mau menjalin kerja sama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan karena kita hidup untuk mengasihi sesama manusia dan bukan untuk hidup menyendiri.

2. Tergerusnya Budaya Lokal

Kemajuan IPTEK menyebabkan globalisasi, dimana batas antarnegara seakan-akan hilang. Hal ini menyebabkan pengaruh dan budaya luar dengan

mudahnya masuk dan berkembang di dalam kehidupan masyarakat. Budaya dari luar yang masuk dan berkembang di dalam kehidupan masyarakat menggeser budaya asli. Budaya luar semakin diminati oleh masyarakat, sehingga budaya asli pun lama- kelamaan akan semakin tergerus. Pada saat ini, generasi muda lebih tertarik dengan budaya luar seperti dance dan lagu-lagu K-Pop. Cara berpakaian generasi muda pun mengikuti trend dari luar, yang mana menggunakan pakaian minim bahan dan melenceng dari norma-norma yang berlaku di masyarakat. Bahkan, pada masa kini, gaya berpakaian kaum pria sudah mengikuti gaya berpakaian wanita, begitupun sebaliknya, dengan dalih fashion.

Seni dan kebudayaan lokal menjadi semakin tidak diminati oleh masyarakat.

Hal ini tidak sesuai dengan sila ke-tiga Pancasila, yang mana mengajarkan kita untuk bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia, serta mau mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar bhinneka Tunggal Ika. Sebagai generasi muda, sudah

sepatutnya kita menjaga dan melestarikan budaya lokal sebagai aset yang berharga.

Keberagaman yang ada di Indonesia seharusnya kita lestarikan dan jadikan sebagai pemersatu. Untuk itu, pada era globalisasi ini, hendaknya kita tidak hanya terpaku pada budaya luar. Hendaknya kita mempelejari, melestarikan, serta dengan bangga memperkenalkan budaya lokal pada dunia agar semakin dikenal.

3. Munculnya Perilaku Hedonisme atau Konsumtif

(14)

Kemajuan IPTEK membberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses internet. Internet membuat masyarakat dengan mudahnya mengetahui dan mengikuti kebudayaan serta gaya hidup dari luar. Masyarakat pun jadi

mengikuti trend budaya luar. Kemajuan teknologi seperti internet mampu mengubah perilaku masyarakat dalam mendapatkan kesenangan. Contohnya saja media sosial yang menjamur, di mana para pengguna menunjukkan eksistensinya, seperti memamerkan gaya hidup glamor, barang-barang mewah, dan lainnya. Dapat pula dilihat dari kebiasaan anak muda yang memilih menghabiskan uang untuk

nongkrong di kafe ataupun mall, bahkan ada pula yang mengadakan party dan mengonsumsi minuman keras.

Perilaku konsumtif ini tentu saja tidak sesuai dengan sila ke-lima Pancasila yang mengajarkan kita untuk tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. Orang-orang yang memiliki perilaku hedonisme ini cenderung lebih egois, tidak memiliki empati terhadap lingkungan sosial, berusaha mencapai kesenangannya dengan segala cara, serta membenarkan diri kesenangan mereka meskipun bertentangan dengan norma-norma hukum dan sosial. Oleh karena perilaku ini tidak sesuai dengan Pancasila dan memberikan dampak buruk, sudah sepatutnya kita menjauhi perilaku ini dengan cara menerapkan pola hidup hemat dan mengeluarkan uang hanya untuk hal-hal yang diperlukan.

4. Tidak Berlakunya Norma Kesopanan

Pengaruh dari kemajuan IPTEK yang lain adalah hilang atau lunturnya suatu norma norma yang sudah ada di masyarakat. Berbagai norma seperti norma

kesusilaan, kesopaan, dan lainnya, mulai luntur dengan adanya globalisasi yang diakibatkan oleh kemajuan IPTEK. Globalisasi membuka peluang budaya lokal yang sudah menjadi kebiasaan hilang begitu saja dari kehidupan bermasyarakat di

lingkungan sekitar antara individu maupun antar masyarakat. Contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari yaitu para remaja jaman sekarang yang tidak memiliki rasa sopan santun kepada orang yang lebih tua, bahkan kepada orang tuanya sendiri.

(15)

Perilaku ini tidak sesuai dengan sila ke-dua Pancasila. Oleh karena itu, sebagai bagian dari masyarakat, sudah sepatutnya kita membangun kesadaran dalam diri masing-masing dan mau berkomitmen untuk menjaga dan menaati norma-norma sosial yang berlaku.

D. Bidang Komunikasi

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dapat dikatakan sebagai suatu hal yang berhubungan dengan teknologi, baik penemuan terbaru yang bersangkutan dengan teknologi maupun perkembangan di bidang teknologi itu sendiri. IPTEK terus berinovasi untuk mewujudkan manfaat positif terhadap kehidupan manusia. IPTEK tidak hanya bermanfaat dalam sarana kehidupan, tetapi juga untuk mempermudah segala kebutuhan hidup manusia. Dengan perkembangan IPTEK yang sangat pesat, manusia menjadi semakin mudah untuk berkomunikasi dalam jarak jauh, bahkan dalam lingkup dunia.

Selain memberikan berbagai kemudahan, perkembangan IPTEK juga dapat memberikan dampak negatif bagi penggunanya.

Berikut dampak negatif dari perkembangan IPTEK di bidang teknologi dan komunikasi.

1. Menimbulkan HOAX (Berita Bohong)

Adanya berbagai perubahan serta kemudahan dalam penggunaan media elektronik telah merubah pola pikir sebagian masyarakat. Masyarakat menjadi terlalu bergantung dengan kecanggihan teknologi yang ada. Sebab, masyarakat lebih merasa dimanjakan oleh fitur media elektronik yang semakin hari semakin canggih. Dengan hal itu, masyarakat menjadi mudah terpengaruh dengan hal baru, tanpa berpikir panjang terlebih dahulu mengenai informasi tersebut. Apalagi semakin canggihnya media elektronik, semakin banyak pula informasi dan berita hoax yang tersebar di dunia maya dengan sangat mudahnya. Apabila dalam penggunaannya tidaklah bijaksana kita dapat dengan mudah terpengaruh.

(16)

Penyebaran isu-isu hoax tersebut tentu tidak sesuai dengan jiwa Pancasila yang dimiliki bangsa Indonesia terutama sila pertama dan sila ketiga. Sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa, jika setiap individu membumikan hal ini maka akan hadir rasa takut kepada sang pencipta saat menyebarkan berita yang tidak benar.

Sama halnya dengan sila ketiga yaitu persatuan Indonesia, yang sangat menentang bentuk-bentuk aksi yang mengancam persatuan dan kesatuan nasional, terutama

hoax yang bersifat propagandis dan hate speech

Jika penyebaran hoax terus berlanjut maka dampak yang terjadi adalah miskonsepsi secara masif dan bahkan dapat mengakibatkan perpecahan.

2. Maraknya Konten Dewasa

Semakin canggihnya teknologi juga dapat memicu berbagai permasalahan sosial yang terjadi di kalangan masyarakat. Akibat perkembangan IPTEK, berbagai penyalahgunaan media semakin marak terjadi seperti pornografi. Pornografi adalah salah satu dampak yang paling buruk dari adanya perkembangan teknologi.

Kebebasan mengakses internet pada berbagai gadget, membuat banyak orang bebas mencari konten dewasa. Bahkan konten ini telah banyak terpampang di blog-blog umum berupa iklan. Sedangkan untuk membatasi konten, adalah hal yang sangat melelahkan, bahkan hampir tidak mungkin. Pemerintah sempat membatasi konten- konten dewasa beberapa tahun yang lalu tapi kini konten dewasa kembali merajalela.

Jika dilihat dari sudut pandang etika atau moral, pornografi akan merusak tatanan norma-norma dalam masyarakat, merusak keserasian hidup dan keluarga dan masyarakat pada umumnya dan merusak nilai-nilai luhur dalam kehidupan manusia seperti nilai kasih, kesetiaan, cinta, keadilan, dan kejujuran.

3. Menciptakan Jarak Antarsesama

Pesatnya perkembangan teknologi kini, semakin mempermudah kita untuk dapat berkomunikasi secara jarak jauh. Sehingga interaksi sosial yang terjadi secara langsung sudah mengalami kelangkaan. Apabila hal tersebut terjadi secara terus menerus, akan menciptakan sikap individualis di setiap masyarakat Indonesia. Hal

(17)

mengenal Tuhan, memanusiakan manusia, menjaga persatuan, mengedepankan musyawarah jika terjadi perselisihan, serta mengedepankan keadilan. Semuanya itu tidak akan terjadi, jika kita menumbuhkan sikap saling peduli antarsesama.

E. Bidang Pertahanan dan Keamanan

Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang kian berkembang di masyarakat dapat memberikan pengaruh kepada pertahanan dan keamanan suatu negara. Kemajuan IPTEK sering disalahgunakan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab, yang mana dapat memberikan dampak negative. Salah satu dampak negative yang dapat terjadi akibat kemajuan teknologi di bidang pertahanan dan keamanan yakni serangan-serangan siber pun mulai masuk langsung ke ranah privasi melalui smartphone maupun aplikasi digital yang dimiliki setiap warga di Indonesia.

1. Perang Informasi

Munculnya berbagai perang informasi dengan memanfaatkan adanya perkembangan serta kemajuan teknologi informasi. Terdapat banyak negara-negara besar yang tentunya ingin menguasai negara kecil. Namun, negara besar tersebut belum tentu akan menguasainya dengan kekuatan militer secara langsung. Awalnya, negara besar akan mengusahakan agar cara berpikir bangsa di negara kecil tersebut dapat dibawa dan dibuat sesuai dengan keinginan atau kepentingan negara besar tersebut. Hal ini dilakukan dengan cara menguasai media massa di negara kecil itu dan memanfaatkannya untuk memengaruhi pikiran dan perasaan masyarakatnya.

2. Aksi Terorisme

Munculnya aksi terorisme yang dilakukan melalui media internet atau media sosial. Dalam hal ini, pelaku dari teroris ini melakukan komunikasi dengan sesama rekannya dengan cara memanfaatkan kemajuan teknologi. Begitu juga dalam mencari keanggotaan atau pengikut dalam gerakan mereka tersebut, hanya melalui media daring, internet dan media sosial serta aplikasi canggih lainnya.

(18)

3. Penyalahgunaan Satelit

Satelit adalah salah satu bentuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk meneruskan sinyal komunikasi telepon untuk berkomunikasi dengan jangkauan yang sangat luas. Komunitas teroris memanfaatkan satelit tersebut dengan cara yang salah sehingga satelit disalahgunakan.Teroris menggunakan satelit untuk melancarkan aksi penyerangannya,dengan cara meretas sistem komunikasi pada targetnya, merusak sistem keamanan pada target sehingga teroris dengan mudah melakukan aksi mereka.

4. Teknologi Senjata

Semakin berkembangnya zaman, semakin berkembang pula senjata yang ada di dunia. Senjata ini dikembangkan dikarenakan adanya teknologi yang semakin berkembang, sehingga pencipta senjata memiliki banyak inspirasi untuk senjata dengan sistem yang baru. Berkaitan dengan teknologi senjata, seperti senjata

pemusnah massal atau Weapon of Mass Destruction/WMD, yaitu ada senjata nuklir, dan senjata biologi. Hal inilah yang dikhawatirkan dapat menjadi ancaman besar bagi suatu negara dalam melindungi masyarakatnya dari upaya akan adanya rencana serangan tersebut.

Dampak negatif IPTEK dalam bidang pertahanan dan keamanan ini bertolak belakang dengan nilai – nilai Pancasila terutama sila ketiga. Serangan siber dan terorisme mengancam keutuhan bangsa sehingga dapat menjadi ancaman bagi persatuan bangsa sehingga bertentangan dengan sila ketiga yang mengandung nilai persatuan.

(19)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Kemajuan IPTEK yang berkembang seiring dengan perkembangan zaman membawa berbagai pengaruh bagi masyarakat. Kemajuan IPTEK ini erat kaitannya dengan globalisasi. Derasnya arus globalisasi memberikan dampak yang cukup besar bagi masyarakat. Adapun dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi dapat berupa

dampak postif serta dampak negatif. Dampak negatif dari globalisasi dapat dirasakan oleh masyarakat dalam berbagai bidang, diantaranya bidang politik, bidang ekonomi, bidang sosial budaya, bidang komunikasi, serta bidang pertahananan dan keamanan. Dampak negatif dari globalisasi yang terjadi tentunya tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Untuk itu, kita harus tetap berpegang teguh pada Pancasila yang merupakan pedoman hidup bangsa. Pancasila harus tetap kita internalisasikan dan aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai generasi muda yang hidup di era modern, kita harus pandai memanfaatkan kemajuan IPTEK untuk hal-hal yang positif dan menyaring hal-hal yang negatif, yang mana bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

B. Saran

Makalah yang telah kami susun ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan penbgalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami selaku penulis mengimbau pembaca untuk mencari referensi tambahan mengenai materi pengaruh dari perkembangan IPTEK yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai bidang agar dapat memperluas pengetahuan mengenai materi tersebut. Kami sadar akan segala kekurangan yang terdapat pada makalah ini dan akan berusaha untuk melakukan perbaikan kedepannya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat dijadikan sebagai acuan perbaikan pada makalah selanjutnya.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Aljauhari, Bustomi Rifa. 2017. 10 Dampak Globalisasi di Bidang Sosial Budaya Beserta Contohnya.

Diakses pada 25 November 2022, dari https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/dampak-globalisasi-di- bidang-sosial-budaya

Cermati.com. 2019. Mengenal Hedonisme, Gaya Hidup Konsumtif yang Bisa Bikin Keuangan Merana. Diakses pada 26 November 2022, dari

https://www.cermati.com/artikel/mengenal-hedonisme-gaya-hidup-konsumtif-yang-bisa- bikin-keuangan-merana#:~:text=Salah%20satu%20faktor%20eksternal%20dari

%20hedonisme%20di%20masyarakat%2C,internet%20mampu%20mengubah

%20perilaku%20masyarakat%20dalam%20mendapat%20kesenangan.

Fauzi, Rahmat. 2016. Pengaruh Individualisme sebagai Dampak Globalisasi terhadap Budaya Gotong-royong. Diakses pada 26 November 2022, dari

https://www.kompasiana.com/rahmat-fauzy/5825f589a8afbd182b589d28/pengaruh- individualisme-sebagai-dampak-globalisasi-terhadap-budaya-

gotongroyong#:~:text=Dampak%20negative%20era%20globalisai%20salah%20satunya

%20adalah%20sikap,seseorang%20hidup%20tanpa%20adanya%20sosialisasi%20dengan

%20orang%20lain

Febrianti, Reka Emolia. 2020. Penyebab Lunturnya Nilai dan Norma di Masyarakat pada Saat Ini. Diakses pada 26 November 2022, dari

https://www.kompasiana.com/rekaemoliafebrianti/5f29b3fa097f363bee7b4543/penyebab -lunturnya-nilai-dan-norma-di-masyarakat-pada-saat-ini?page=2&page_images=1

Isabela, Monica Ayu Caesar. 2022. Dampak Negatif Globalisasi. Diakses pada 26 November 2022, dari https://nasional.kompas.com/read/2022/02/28/01300021/dampak-negatif-globalisasi

Setyawati, Y., Septiani, Q., Aulia Ningrum, R., & Hidayah, R. (2021). Imbas Negatif Globalisasi terhadap Pendidikan di Indonesia. Jurnal Kewarganegaraan, 5(2), 306-315.

Sosiologi.info. 2022. 9 Dampak Positif dan Negatif IPTEK di Bidang Pertahanan Keamanan.

Diakses pada 29 November 2022, dari https://www.sosiologi.info/2022/01/9-dampak- positif-dan-negatif-iptek-di-bidang-pertahanan-keamanan.html

(21)

Sutiono. Dampak Perkembangan IPTEK di Bidang Transportasi, Komunikasi dan Pertanian.

Diakses pada 27 Desember 2022, dari https://haloedukasi.com/dampak-perkembangan- iptek-di-bidang-transportasi-komunikasi-dan-

pertanian#1_Bidang_Transportasi_dan_Komunikasi

Wiliam, Abraham. 2021. Dampak Positif-Negatif Globalisasi Bidang Sosial Budaya, Apa Saja?.

Diakses pada 25 November 2022, dari https://tirto.id/dampak-positif-negatif-globalisasi- bidang-sosial-budaya-apa-saja-gbKd

Yasinta, Tworisiana. 2019. Pancasila Dalam Pengembangan IPTEK Dalam Bidang Ekonomi.

(daring)

https://www.academia.edu/39332912/PANCASILA_DALAM_PENGEBANNGAN_IPT EK_DALAM_BIDANG_EKONOMI_Tworisiana_yasinta_mia_andini_30518125_

diakses pada 27 November

Referensi

Dokumen terkait