• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Nilai Pancasila Dalam Perkembangan Iptek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Nilai Pancasila Dalam Perkembangan Iptek"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 | N I L A I P A N C A S I L A D A L A M P E R K E M B A N G A N I P T E K

PENGARUH NILAI – NILAI PANCASILA TERHADAP

PEREMBANGAN IPTEK DI INDONESIA

DI SUSUN OLEH

AYU LESTARI 5535161031

PENDIDIKAN TATA RIAS FAKULTAS TEKNIK

(2)

2 | N I L A I P A N C A S I L A D A L A M P E R K E M B A N G A N I P T E K BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awalnya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia masih relatif sederhana, namun sejak abad pertengahan mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai penemuan teori-teori baru terus berlangsung hingga saat ini dan dipastikan kedepannya akan terus semakin berkembang.

Akal manusia telah mampu menjangkau hal-hal yang sebelumnya merupakan sesuatu yang tidak mungkin. Pada jaman dahulu kala, mungkin orang akan menganggap mustahil kalau manusia bisa menginjakkan kaki di bulan, tetapi berkat kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada pertengahan abad ke-20, pesawat Apollo berhasil mendarat di Bulan dan Neil Amstrong merupakan orang pertama yang berhasil menginjakkan kaki di Bulan.

Kemajuan cepat dunia dalam bidang informasi dan teknologi dalam dua dasa warsa terakhir telah berpengaruh pada peradaban manusia melebihi jangkauan pemikiran manusia sebelumnya. Pengaruh ini terlihat pada pergeseran tatanan sosial, ekonomi dan politik yang memerlukan keseimbangan baru antara nilai-nilai, pemikiran dan cara-cara kehidupan yang berlaku pada konteks global dan lokal.

Selain itu, dalam abad pengetahuan sekarang ini, diperlukan masyarakat yang berpengetahuan melalui belajar sepanjang hayat dengan standar mutu yang tinggi. Sifat pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai masyarakat sangat beragam dan canggih, sehingga diperlukan sumber nilai atau orientasi dasar yang disertai dengan kemampuan dalam mengakses, memilih dan menilai pengetahuan, serta mengatasi situasi yang ambigu dan antisipatif terhadap ketidakpastian.

Perkembangan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, terutama dalam bidang transportasi dan komunikasi telah mampu merubah tatanan kehidupan manusia. Oleh karena itu, pancasila sebagai ideologi bangsa harus dijadikan sebagai acuan yang mengakomodir dan mengantisipasi laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga setiap warga negara dapat mengimbangi dan sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan dan kelangsungan hidup manusia.

(3)

3 | N I L A I P A N C A S I L A D A L A M P E R K E M B A N G A N I P T E K

1.2 Permasalahan

1.2.1 Apa yang di maksud dengan IPTEK?

1.2.2 Apakah nilai pancasila berpengaruh dalam perkempangan IPTEK? 1.2.3 Bagaimanakah pancasila memotivator perkembangan IPTEK? 1.2.4 Apa saja peranan pancasila dalam perkempangan IPTEK?

(4)

4 | N I L A I P A N C A S I L A D A L A M P E R K E M B A N G A N I P T E K BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian IPTEK

Ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses yang disebut metode ilmiah (scientific method) , Sedang Teknologi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari.jadi iptek adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala alam dengan dibantu atau di dorong dengan perkembangan teknologi. Perkembangan iptek adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek.

IPTEK adalah hasil karya manusia. Karya tersebut pada dasarnya dipergunakan untuk membantu keperluan manusia dalam menghadapi kehidupannya. IPTEK tersebut ada saja yang memanfaatkannya untuk kepentingan tertentu baik yang berdampak positif maupun negatif.

2.2 Nilai Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Teknologi

Pancasila bukan merupakan ideologi yang kaku dan tertutup, namun justru bersifat reformatif, dinamis, dan antisipatif. Dengan demikian Pancasilan mampu menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yaitu dengan tetap memperhatikan dinamika aspirasi masyarakat. Kemampuan ini bukan berarti Pancasila itu dapat mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung, tetapi lebih menekan pada kemampuan dalam mengartikulasikan suatu nilai menjadi aktivitas nyata dalam pemecahan masalah yang terjadi (inovasi teknologi canggih). Karena syarat Sebuah ideologi memiliki kekuatan dimensi reality,idealismedan fleksibelity adapun penjelasannya sebagai berikut:

 Dimensi Reality.

Yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung di dalam ideologi tersebut secara riil berakar dalam hidup masyarakat atau bangsanya, terutama karena nilai-nilai dasar tersebut bersumber dari budaya dan pengalaman sejarahnya.

(5)

5 | N I L A I P A N C A S I L A D A L A M P E R K E M B A N G A N I P T E K

Yaitu nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik kehidupan bersama dengan berbagai dimensinya.

 Dimensi Fleksibility.

Yaitu bahwa dimensi pengembangan Ideologi tersebut memiliki kekuasaan yang memungkinkan dan merangsang perkembangan pemikiran-pemikiran baru yang relevan dengan ideologi bersangkutan tanpa menghilangkan atau mengingkari hakikat atau jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada hakekatnya merupakan hasil kreatifitas rohani (jiwa) manusia. Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK untuk mengolah kekayaan alam yang diciptakan Tuhan YME. Tujuan dari IPTEK ialah untuk mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat dan martabat manusia, maka IPTEK pada hakekatnya tidak bebas nilai, namun terikat nilai – nilai. Pancasila telah memberikan dasar nilai – nilai dalam pengembangan IPTEK, yaitu didasarkan moral ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab.

Dengan memasuki kawasan IPTEK yang diletakan diatas Pancasila sebagai paradigmanya, perlu dipahami dasar dan arah peranannya, yaitu :

1. Aspek Ontologi

Bahwa hakekat IPTEK merupakan aktivitas manusia yang tidak mengenal titik henti dalam upayanya untuk mencari dan menentukan kebenaran dan kenyataan. Ilmu Pengetahuan harus dipandang secara utuh, dalam dimensinya sebagai :

 Sebagai masyarakat, menunjukkan adanya suatu academic community yang dalam

hidup keseharian para warganya untuk terus menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

 Sebagai proses, menggambarkan suatu aktivitas masyarakat ilmiah yang melalui

abstraksi, spekulasi, imajinasi, refleksi, observasi, eksperimentasi, komparasi dan eksplorasi mencari dan menemukan kebenaran dan kenyataan.

 Sebagai produk, adalah hasil yang diperoleh melalui proses, yang berwujud karya

(6)

6 | N I L A I P A N C A S I L A D A L A M P E R K E M B A N G A N I P T E K 2. Epistemologi

Nilai nilai pancasila di jadikn senjata untuk analisis atau metode berfikir dan sebagai tolok ukur dalam mencari kebenara

3. Aksiologis

Mengandung nilai nilai imperatif (memaksa)dalam mengembangkan dimensi ini sila sila pamcasila akan menjadi satu kesatuan dan ilmuwan pun di tun tut harus memahami pancasila

Nilai-nilai Pancasila inilah yang digunakan sebagai dasar Perkembangan IPTEK karena Nilai-nilai pancasila itu sangat mendorong dan mendasari akan perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik dan terarah,perlu menjadi kesadaran masyarakat bahwa untuk meningkatakan IPTEK di Indonesia itu, sejak dini masyarakat harus memiliki dan memegang prinsip dan tekad yang kukuh serta berlandaskan pada Nilai-nilai Pancasila yang merupakan kepribadian khas Indonesia.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan hal penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan IPTEK saat ini dan di masa yang akan datang itu sangat cepat. Di sini letak tantangan bagi Indonesia, yaitu mengembangkan kehidupan bangsa yang berbasis IPTEK tanpa kehilangan jati diri (nilai-nilai Pancasila). Hal ini berarti ada nilai-nilai dasar yang ingin dipertahankan bahkan ingin diperkuat. Nilai-nilai itu sudah jelas, yaitu Pancasila. Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa, yang bagi bangsa Indonesia adalah mutlak. Jika diikuti pandangan-pandangan sekular dunia Barat, yang ilmunya dipelajari dan jadi rujukan para cendekiawan, sepertinya berjalan berlawanan.

Dalam masyarakat modern yang berbasisi IPTEK, terlihat kecenderungan lunturnya kehidupan keagamaan. Jadi, ini bukan tantangan yang sederhana, tetapi penting, karena landasan moral, segenap imperative moral, dan konsep mengenai kemanusiaan, keadilan, dan keberadaban, adalah keimanan dan ketakwaan. Dari dalam dan dari luar bangsa Indonesia akan menghadapi tantangan-tantangan terhadap sistem demokrasi yang dianut dan ingin ditegakkan, yang sesuai dengan kondisi sosialkultural bangsa yang demikian majemuk dan latar belakang historis bangsa.

(7)

7 | N I L A I P A N C A S I L A D A L A M P E R K E M B A N G A N I P T E K

2.3 Nilai-nilai Pancasila Sebagai Motivator Perkembangan IPTEK

Secara konstitusional di dalam Pembukaan UUD Proklamasi 1945. Kedudukan nilai filsafat Pancasila di dalam Pembukaan UUD tersebut, berfungsi sebagai dasar negara dan ideologi negara; sekaligus sebagai asas kerohaniannegara dan sebagai perwujudan jiwa bangsa. Dengan demikian, identitas dan integritas (nasional) Indonesia ialah nilai filsafat Pancasila.

Nilai-nilai Pancasila juga menjadi sumber motivasi bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) nasional dalam mencerdaskan bangsa yang mempunyai nilai-nilai Pancasila tinggi serta menegakkan kemerdekaan secara utuh, kedaulatan dan martabat nasional dalam wujud negara Indonesia yang merdeka, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia , Pancasila sebagai terkandung dalam UUD Proklamasi 45 seutuhnya. Karenanya, secara filosofis-ideologis dan konstitusional, NKRI dapat dinamakan (dengan predikat) sebagai sistem kenegaraan Pancasila yangsejajar dan analog dengan berbagai sistem kenegaraan bangsa-bangsa modern dan canggih.

Kedudukan nilai Pancasila (sistem ideologi Pancasila) dengan demikian berfungsi juga sebagai asasnormatif-filosofis-ideologis-konstitusional bangsa; menjiwai dan melandasi budaya dan moralpolitik nasional, sebagai terjabar dalam UUD Proklamasi yang memandu kehidupan bangsa Indoensia dalam integritas NKRI sebagai sistem kenegaraaan Pancasila. Maknanya, integritas nilai Pancasila secara konstitusional imperatif memberikan asas budaya dan moral politik nasional Indonesia serta membangun bangsa yang memiliki ilmu pengetahuan tinggi dan menguasai berbagai teknologi (IPTEK) guna memenuhi kehidupan masyarakat.

Sila-sila pancasila yang harus menjadi sistem etika dalam pengembangan IPTEK:

 Sila ketuhanan yang mahaesa mengkomplementasikan ilmu pengetahuan mencipta,

keseimbangan antara rasional dan irasional, antara akal dan kehendak. Berdasarkan sila ini IPTEK tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan dibuktikan dan diciptakan tetapi juga dipertimbangkan maksud dan akibatnya apakah merugikan manusia disekitarnya atau tidak. Pengolahan diimbangi dengan melestarikan.

 Sila kemanusiaan yang adil dan beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa

manusia dalam mengembangkan IPTEK harus bersikap beradab karena IPTEK adalah sebagai hasil budaya manusia yang beradab dan bermoral. Oleh karena itu,

(8)

8 | N I L A I P A N C A S I L A D A L A M P E R K E M B A N G A N I P T E K

pengembangan Iptek harus didasarkan pada hakikat tujuan demi kesejahteraan umat manusia. Iptek bukan untuk kesombongan dan keserakahan manusia. Namun, harus diabdikan demi peningkatan harkat dan martabat manusia.

 Sila persatuan Indonesia mengkomplementasiakan universalitas dan

internasionalisme (kemanusiaan) dalam sila-sila yang lain. Pengembangan IPTEK hendaknya dapat mengembangkan rasa nasionalisme, kebesaran bangsa serta keluhuran bangsa sebagai bagian umat manusia di dunia.

 Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan mendasari pengembangan IPTEK secara demokratis, artinya setiap ilmuan harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan IPTEK juga harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan juga memiliki sikap yang terbuka untuk dikritik dikaji ulang maupun di bandingkan dengan penemuan lainnya.

 Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengkomplementasikan

pengembangan IPTEK haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan yaitu keseimbangan keadilan dalam hubungannnya dengan dirinya senndiri maupun dengan Tuhannya, manusia dengan manusia, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara, serta manusia dengan alam lingkungannya.

T.Jacob (2000) (dalam internet) berpendapat bahwa Pancasila mengandung hal-hal yang penting dalam pengembangan iptek, yaitu:

1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengingatkan manusia bahwa ia hanyalah makhluk Tuhan yang mempunyai keterbatasan seperti makhluk-makhluk lain, baik yang hidup maupun yang tidak hidup. Ia tidak dapat terlepas dari alam, sedangkan alam raya dapat berada tanpa manusia.

2. Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, usaha untuk menyejahterakan manusia haruslah dengan cara-cara yang berprikemanusiaan. Desain, eksperimen, ujicoba dan penciptaan harus etis dan tidak merugikan uamat manusia zaman sekarang maupun yang akan datang. Sehingga kita tidak boleh terjerumus mengembangkan iptek tanpa nilai-nilai perikemanusiaan.

3. Sila Persatuan Indonesia, mengingatkan pada kita untuk mengembangkan iptek untuk seluruh tanah air dan bangsa. Dimana segi-segi yang khas Indonesia harus

(9)

9 | N I L A I P A N C A S I L A D A L A M P E R K E M B A N G A N I P T E K

mendapat prioritas untuk dikembangkan secara merata untuk kepentingan seluruh bangsa, tidak hanya atau terutama untuk kepentingan bangsa lain.

4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, membuka kesempatan yang sama bagi semua warga negara untuk mengembangkan iptek, dan mengenyam hasilnya, sesuai kemampuan dan keperluan masing-masing.

5. Sila Keadilan sosial, memperkuat keadilan yang lengkap dalam alokasi dan perlakuan, dalam pemutusan, pelaksanaan,perolehan hasil dan pemikiran resiko, dengan memaksimalisasi kelompok-kelompok minimum dalam pemanfaatan pengembangan teknologi.

Pemahaman pancasila melalui kelima silanya secara universal dapat masuk kedalam tatanan pembangunan Indonesia melalui perkembangan IPTEK. Pentingnya keselerasan diantara keduanya menjanjikan hubungan yang harmonis dalam membangun sebuah negara yang dicita-citakan. Namun, pada kenyataanya sangat sulit untuk menyeimbangkan keduanya, karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang plural, tidak jarang di antara masyarakat tersebut tidak memiliki etika dalam menggunakan teknologi. Hal tersebut sangat tergantung kepada tingkah laku manusia. Tidak setiap tingkah laku itu memberikan jaminan. Hanya tingkah laku tertentu saja yang dapat menjamin, yaitu tingkah laku yang bertanggung jawab. Artinya, yang berdasarkan pada prinsip keadilan, yakni melakukan perbuatan sebagai kewajiban atas hak yang layak bagi seseorang menurut posisi, fungsi dan keberadaannya.

Peraturan perundangan, sebagai salah satu teknik bernegara, harus mampu menghidupi warganya dalam suasana tenteram damai, dan bahagia karena hal ini merupakan wujud ketentraman, kedamaian, dan kebahagiaan negara itu sendiri. Dengan demikian cara-cara pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya berkiblat kepada kelima sila pancasila yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan hak dan kewajiban sebagai basis ketenteraman bernegara.

Pengembangan dan penguasaan dalam IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) merupakan salah satu syarat menuju terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa yang maju dan modern. Pengembangan dan penguasaan IPTEK menjadi sangat penting untuk dikaitkan dengan kehidupan global yang ditandai dengan persaingan. Namun pengembangna IPTEK

(10)

10 | N I L A I P A N C A S I L A D A L A M P E R K E M B A N G A N I P T E K

bukan semata-mata untuk mengejar kemajuan material melainkan harus memperhatikan aspek-aspek spiritual, artinya pengembangan IPTEK harus diarahkan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.

Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-sila yang merupakan sumber nilai, kerangka pikir serta asas moralitas bagi pembangunan IPTEK. Sehingga bangsa yang memiliki pengembangan hidup pancasila, maka tidak berlebihan apabila pengembangan IPTEK harus didasarkan atas paradigma pancasila.

Syarat dan kondisi dikembangkannya iptek yang pancasialis :

 Adanya keyakinan akan kebenaran nilai-nilai Pancasila dalam diri setiap ilmuwan

 Adanya situasi yang kondusif secara kultural, yaitu harus adanya semangat pantang

menyerah untuk mencari kebenaran ilmiah yang belum selesai, dan adanya kultur bahwa disiplin merupakan suatu kebutuhan bukan sebagai beban atau paksaan.

 Adanya situasi yang kondusif secara struktural, bahwa perguruan tinggi harus

terbuka wacana akademisnya, kreatif, inovatif, dan mengembangkan kerja sama dengan bidang-bidang yang berbeda

Hasil iptek harus dapat dipertanggungjawabkan akibatnya, baik pada masa lalu, sekarang, maupun masa depan. Oleh karena itu, diperlukan suatu aturan yang mampu menjadikan pancasila sebagai roh bagi perkembangan iptek di Indonesia. Dalam hal ini pancasila mampu berperan memberikan beberapa prinsip etis pada iptek sebagai berikut.

 Martabat manusia sebagai subjek, tidak boleh diperalat oleh iptek.

 Harus dihindari kerusakan yang mengancam kemanusiaan.

 Iptek harus sedapat mungkin membantu manusia melepaskan kesulitan-kesulitan

hidupnya.

 Harus dihindari adanya monopoli iptek.

 Harus ada kesamaan pemahaman antara ilmuwan dan agamawan. Bahwa iman

dalam agama harus memancar dalam ilmu dan ilmu menerangi jalan yang telah ditunjukkan oleh iman. Hal ini sesuai dengan ucapan Einstein, yaitu without religion is blind, religion science is lame (ilmu tanpa agama adala buta, agama tanpa ilmu adalah lumpuh).

(11)

11 | N I L A I P A N C A S I L A D A L A M P E R K E M B A N G A N I P T E K

2.4 Peranan pancasila dalam mengembangkan iptek.

Dalam perkembangan iptek peranan pancasila sangatlah penting guna menjaga nama baik dan integritas bangsa. Peran pancasila antara lain :

 Sebagai filtrasi.

Pancasila berperan sebagai filtrasi masuknya budaya asing ke indonesia, sehingga Indonesia masih mempertahankan ciri khas atau integritas bangsa tanpa ketinggalan zaman di era globalisasi.

 Sebagai tolok ukur.

Dalam pengembangan iptek tidak selalu bernilai positif namun dapat juga bernilai negatif, oleh karena itu, pancasila disini berperan untuk mengukur baik buruknya perkembangan iptek tersebut,

 Sebagai alat control.

Perkembangan iptek yang tidak terkontrol akan menimbulkan penyimpangan-penyimpangan yang tidak di inginkan. Dengan adanya nilai-nilai pancasila perkembangan iptek dapat terkontrol, Sebagai contoh, Kloning, Bom nuklir,

(12)

12 | N I L A I P A N C A S I L A D A L A M P E R K E M B A N G A N I P T E K BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan temuan-temuannya melaju pesat, mendasar, spektakuler. IPTEK tidak lagi hanya sebagai sarana kehidupan tetapi sekaligus sebagai kebutuhan kehidupan manusia. Untuk itu diperlukan sikap bijaksana, yaitu kesediaan untuk membuka diri terhadap tuntutan jaman, sekaligus waspada terhadap nilai-nilai sosial budaya dari luar. Hanya nilai-nilai yang sesuai dengan kepribadian kita yang kita serap.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada hakekatnya merupakan hasil kreatifitas rohani (jiwa) manusia. Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK untuk mengolah kekayaan alam yang diciptakan Tuhan YME. Tujuan dari IPTEK ialah untuk mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat dan martabat manusia, maka IPTEK pada hakekatnya tidak bebas nilai, namun terikat nilai – nilai. Pancasila telah memberikan dasar nilai – nilai dalam pengembangan IPTEK, yaitu didasarkan moral ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab.

Hubungan antara pancasila dengan IPTEK tidak dapat lagi ditempatkan secara dikotomi saling bertentangan, pancasila tanpa disertai sikap kritis ilmu pengetahuan, akan menjadikan pancasila itu sebagai suatu yang represif dan kontraproduktif. Sebaliknya ilmu pengetahuan tanpa didasari dan diarahkan oleh nilai-nilai pancasila akan kehilangan arah konstruktifnya dan terdistori menjadi suatu yang akan melahirkan akibat-akibat fatal bagi kehidupan manusia.

(13)

13 | N I L A I P A N C A S I L A D A L A M P E R K E M B A N G A N I P T E K BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

 Rukiyati, dkk.2008. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: UNY Press

 Kaelan, H. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma

 https://www.academia.edu/9438724/Pancasila_sebagai_Pembangunan_IPTEK

Referensi

Dokumen terkait

Objek penelitian berupa pertuturan masyarakat bahasa Melayu Dialek Sintang Kecamatan Serawai dengan data dan sumber data berupa pertuturan atau dialog percakapan yang telah

Variabel bebas adalah faktor pasien mencakup usia dan jenis kelamin, intervensi yang diberikan meliputi tindakan pembedahan dan terapi obat, dan faktor pembedahan

Beragamnya tipe ekosistem ini sangat mendukung sebagai habitat satwa maupun flora khususnya berbagai jenis tumbuhan paku-pakuan.Tujuan penelitian ini yaitu untuk

Pengelolaan limbah B3 bengkel yang masih belum sesuai dengan peraturan yang ada memerlukan perbaikan untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan dari limbah B3 bengkel tersebut

Kahit na dumaan na sa maraming salin o pagbabago ang tawag sa wikang pambansa—mula sa Tagalog, na naging Pilipino (na base pa rin sa Tagalog ), na ngayon ay Filipino na—marami pa

Maka dapat diartikan bahwa Audience Adaptation merupakan proses dimana seseorang mengolah pesan dalam berbagai bentuk pada pikirannya dan mengintepretasikannya berdasarkan

Apabila pencairan MLD sebelum Tanggal Jatuh Tempo atas permohonan Nasabah tidak dapat dihindari, maka Bank tidak menjamin pengembalian pokok sebesar 100% dan Nasabah wajib

Audit tenure dan struktur corporate governance (kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit dan komisaris independen) secara simultan berpengaruh