(6)manfaat penelitian. Secara lebih rinci akan dijelaskan seperti berikut.
1.1Latar Belakang Masalah
Permendiknas RI No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (Depdiknas, 2006: 6) menjelaskan bahwa matematika adalah ilmu universal yang menjadi dasar perkembangan teknologi modern dan mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu serta memajukan daya berfikir manusia. Berkembang pesatnya bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini didasari oleh
perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan juga perlu penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Suasana belajar aktif dapat tercapai apabila ada peran serta yang tinggi dari siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Sehingga siswa tidak hanya pasif menerima materi pengetahuan dari guru, tetapi juga berupaya aktif untuk menggali sendiri pengetahuannya. Hal tersebut pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang diterima oleh siswa. Hasil belajar menurut Nana Sudjana (2005:20) adalah kemampuan - kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Oleh karena itu hasil belajar dapat dijadikan acuan berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran.
Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar mempunyai kedudukan penting dalam upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Permendiknas RI No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (Depdiknas, 2006: 7) menyebutkan tujuan pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar adalah :
b. memecahkan masalah.
c. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
d. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang telah diperoleh.
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Pembelajaran matematika ditekankan pada empat kemampuan berhitung dasar, yaitu kemampuan menghitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Selain itu juga penting dikuasai karena sering digunakan dalam kehidupan siswa sehari-hari. Setiap guru berharap hasil belajar matematika siswanya mencapai ketuntasan belajar matematika. Siswa dikatakan tuntas belajar matematika apabila nilai hasil belajar matematikanya telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah (Depdiknas, 2006). Dalam upaya meningkatkan kualitas belajar siswa dalam kelas, cara penyampaian materi, metode pembelajaran dalam pembelajaran sangat berperan penting. Menurut Fathurrahman Pupuh dalam Ibrahim (2012) Metode pembelajaran merupakan cara menyajikan bahan pelajaran pada peserta didik untuk tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Proses belajar mengajar pada umumnya jarang menggunakan teknik
yang tepat dalam pembelajaran, terutama pada mata pelajaran matematika yang penyampaian materi harus mudah untuk dipahami oleh siswa. Salah satu hal
yang digunakan guru dalam mengajar, maka akan semakin efektif kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di kelas 4 SD Negeri Keseneng 01, siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal-soal matematika. Hal ini terbukti dari hasil ulangan, banyak siswa yang nilainya belum mencapai KKM. Dari 22 siswa kelas 4 SD Negeri Keseneng 01
yang mendapatkan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) ≥ 70 hanya 10 siswa, sedangkan 12 siswa masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan
Rendahnya nilai siswa disebabkan karena metode yang digunakan selama ini adalah ceramah. Selain itu siswa seringkali mengalami ketidak sabaran dan kesalahan atau kurang teliti dalam menghitung. Metode lain yang juga seringkali digunakan adalah dengan cara menghafalkan rumus. Akibatnya siswa menjadi kurang tertarik dan malas untuk mempelajari matematika.
Menurut Degeng dalam Sugiyanto (2008:5) “Daya tarik suatu mata pelajaran ditentukan oleh dua hal, pertama oleh mata pelajaran (pembelajaran) itu sendiri, dan kedua, oleh cara mengajar guru”. Karena itu guru harus berusaha menjadikan pelajaran yang sebelumnya tidak menarik menjadi menarik, yang dirasakan sulit menjadi mudah, yang tadinya tak berarti menjadi bermakna.Halitu dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan strategi yang menarik. Demikian pula dalam bidang studi matematika.
Banyak metode yang digunakan oleh guru untuk membuat anak memahami materi yang diajarkan. Akan tetapi, metode yang digunakan seringkali kurang efektif karena tidak sesuai dengan materi atau karakteristik
anak. Selain itu, hampir semua metode yang digunakan memerlukan alat bantu dan kadang membebani memori otak.
anak kita susah memahami angka dan bilangan; (5) anak kita enggan belajar berhitung.
Untuk mengatasi kesulitan atau masalah siswa dalam mata pelajaran matematika, diperlukan adanya upaya guru dalam menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang dapat menghilangkan masalah yang muncul dalam diri anak saat belajar matematika. Guru juga harus menggunakan metode
pembelajaran yang lebih menekankan pada pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Metode problem solving adalah pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa secara aktif dalam mengembangkan kemampuan berfikir secara optimal untuk memecahkan masalah. Dengan harapan mereka mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dan mempunyai pemahaman konsep yang lebih baik.
Metode problem solving dapat berpengaruh dalam mendorong pemahaman konsep matematika. Dan dengan menggunakan metode problem solving yang di gabungkan dengan teknik jarimatika (jari dan aritmatika) yang memperkenalkan kepada anak bahwa matematika (khususnya berhitung) itu menyenangkan. Dengan menggunakan jari-jari tangannya sendiri siswa dapat menghitung dengan cepat. Penggunaan strategi yang tepat juga berpengaruh terhada minat dan hasil belajar siswa.
Samijo (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika dengan
Metode Problem Solving di Kelas 3 SD Negeri Sawangan 01 Kecamatan
Gringsing Kabupaten Batang Pada Semester 2 Tahun 2011-2012 menunjukan
bahwa: penerapan metode belajar Problem Solving pada pelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka peneliti ingin berkolaborasi
dengan guru untuk melaksanakan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul
“Penerapan Metode Problem Solving dengan Teknik Jarimatika untuk
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat di identifikasikan beberapa permasalah sebagai berikut:
1. Adanya anggapan siswa, pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling sulit, menakutkan, menjemukan dan membosankan sehingga hasil belajar matematika rendah.
2. Banyaknya guru yang menyampaikan pembelajaran matematika masih menggunakan pendekatan teaching center, sehingga siswa cenderung pasif.
3. Banyaknya guru yang belum menggunakan alat peraga dalam menyampaikan materi pelajaran matematika.
4. Banyaknya guru yang masih menggunakan metode yang kurang tepat dalam pembelajaran.
5. Pendekatan Matematika Realistik merupakan jalan yang strategis bagi peningkatan pemahaman konsep perkalian.
1.3Pemecahan Masalah
Metode pembelajaran yang digunakan selama ini yang sering digunakan lebih berpusat pada guru, sehingga peserta didik kurang diberikan kesempatan untuk berekspresi. Kalau hal ini tidak diubah maka peserta didik masih akan mengganggap bahwa matematika itu menakutkan atau masalah dalam pembelajaran karena siswa tidak diberi kesempatan untuk memecahkan masalahnya sendiri tertutama masalah dilingkungannya yang berkaitan dengan kehidupan disekitarnya. Maka dari itu harus segera diatasi agar siswa mampu
memecahkan masalahnya, sehingganya pembelajaran akan lebih berkesan bagi siswa serta dapat mencapai tujuan sebagaimana seperti yang diharapkan.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yaitu: a. Bagaimanakah Penerapan Problem Solving dengan teknik Jarimatika
dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri Keseneng 01 Kecamatan Sumowono tahun pelajaran 2016/2017? b. Apakah Penerapan Problem Solving dengan teknik Jarimatika dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri Keseneng 01 Kecamatan Sumowono tahun pelajaran 2016/2017?
1.5Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusann masalah di atas, maka dirumuskan tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui bagaimana penerapan Problem Solving dengan teknik Jarimatika dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri Keseneng 01 Kecamatan Sumowono tahun pelajaran 2016/2017. 2. Meningkatkan hasil belajar matematika melalui Penerapan Problem
Solving dengan teknik Jarimatika pada siswa kelas 4 SD Negeri Keseneng
Kecamatan Sumowono tahun pelajaran 2016/2017.
1.6Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas dapat diperoleh kegunaan atau manfaat. Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1.6.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah penelitian tindakan kelas tentang pembelajaran matematika dan bahan rujukan penelitian tindakan kelas yang lain.
1.6.2 Manfaat Praktis a. Bagi siswa
1. Memotivasi siswa dalam belajar matematika. 2. Siswa dapat belajar secara kooperatif.
3. Pembelajaran matematika bagi siswa lebih bermakna dan menyenangkan.
1. Memberi arahan kepada guru dalam penyampaian mata pelajaran matematika yang lebih kreatif dan inovatif.
2. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Memberi dorongan kepada guru untuk lebih kreatif dalam merencanakan, menerapkan, dan memilih model pembelajaran agar dapat berjalan lebih efektif dan tidak membuat siswa