perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PIUTANG
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA YOGYAKARTA
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai
derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh:
AGNES KRISTINA
F3309004
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
INTERNAL CREDIT CONTROLLING SYSTEM IN
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA YOGYAKARTA
ABSTRACT
AGNES KRISTINA F3309004
PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta held administrative credit billing procedure based on prevailing procedure, Standard Operating Procedure. By internal controlling system, the company will have effective and efficient credit billing and booking activity.
In this study, the objective to be reached is to know the implementation of internal credit controlling system in PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta.
Based on evaluation results, system implementation and internal credit controlling system application in PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta has been implemented in accordance with technical guidance in Standard Operating Procedure. It can be observed from function separation, authority distribution, well-ordered printed documents, and document-supported bookings.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tugas Akhir dengan judul “SISTEM PENGENDALIAN INTERN PIUTANG
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA YOGYAKARTA”
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna mencapai derajat
Ahli Madya Program Diploma III Akuntansi FE UNS
Surakarta, 2012
Disetujui dan diterima oleh
Pembimbing
Adi Firman Ramadhan, SE., M.Ak., Ak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji
Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melangkapi
tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Akuntansi
NAMA : AGNES KRISTINA
NIM : F3309004
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERN PIUTANG
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA
YOGYAKARTA
Surakarta, 2012
Tim Penguji Tugas Akhir
1. M. Syafiqurrahman, SE.,MM.,Ak ( )
Penguji
2. Adi Firman Ramadhan, SE., M.Ak., Ak ( )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v MOTTO
Ia tidak jauh dari kita masing-masing, sebab di dalam Dia kita hidup, kita
bergerak, kita ada (Kisah Para Rasul 17:27-28)
Di tengah kesulitan ada kesempatan. (Albert Einstein)
Imajinasi lebih berharga daripada ilmu pengetahuan. Logika akan membawa anda
dari A ke B. Imajinasi akan membawa anda kemana-mana. (Albert Einstein)
Barangsiapa yang tidak pernah melakukan kesalahan, maka dia tidak pernah
mencoba sesuatu yang baru. (Albert Einstein)
Kepastian hanya milik Tuhan, yakin dan berusaha adalah yang harus kita kerjaka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Penulis persembahkan kepada:
©
Mamaku...
©
Mamaku...
©
Mamaku...
©
Alm. Yohanes Adhika K
©
Kakakku Fransisca Dwi S, Ssi
©
Teman seperjuangan, Retno
©
Agung, Pipin, Ninda, Diana,
©
Erianto Hendros
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan YME yang telah
melimpahkan anugerah-Nya kepada Penulis sehingga Penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul: “SISTEM
PENGENDALIAN INTERN PIUTANG PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA
YOGYAKARTA”.
Tugas akhir ini disusun guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi Keuangan. Penulis
sadar, kemampuan penulis terbatas dan jauh dari sempurna.
Selama proses penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak memperoleh
dukungan, bimbingan, semangat, nasehat dan bantuan lainnya baik secara moril
maupun materil dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan
Tugas Akhir ini :
1. Jesus Christ of My Lord atas anugerahnya sehingga dapat terselesaikannya
Tugas Kegiatan Magang ini.
2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Keuangan Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret.
3. Bapak Adi Firman Ramadhan, SE., M.Ak., Ak., selaku Pembimbing Tugas
Akhir yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
4. Bapak Agus Widodo, SE., M.Si., Ak., selaku Pembimbing Akademik Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Dan seluruh Bapak maupun Ibu Dosen
yang telah memberikan ilmu praktik dan teori selama masa perkuliahan di
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
5. Bapak Sugeng Suwoto, selaku JOM HR Representative yang telah
memberikan kesempatan pada penulis untuk melaksanakan magang kerja pada
PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta.
6. Bapak Sigit Dinianto, selaku Asisten Manager Billing & Collection PT
Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta, Bapak Warjito serta Ibu Budi Astuti
yang telah memberikan pengarahan, ilmu dan pengawasan selama
melaksanakan magang kerja pada PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta.
7. Seluruh jajaran direksi, staf, dan karyawan PT Telekomunikasi Indonesia
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan magang kerja pada PT Telekomunikasi Indonesia
Yogyakarta.
8. Maria E. Syane, mama yang telah memberikan kasih sayang, kepercayaan,
nasihat dan semangat. Kedua kakak saya atas dukungannya hingga penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir.
9. Erianto Hendros yang memberikan dukungan dan bantuan dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
10.Retno Wahyu Handayani sebagai sahabat sekaligus teman seperjuangan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
11.Sahabatku dari awal kuliah Agung Wahyu Nugroho dan Aisha Fiana yang
sangat aku cintai dan sayangi.
12.Om didik, Diana, Winda, Nanda, Verlita, Ambar, Nana, Ninda, Asha, Mbahe,
Woto yang banyak memberikan bantuan dan semangat dalam penyusunan
Tugas Akhir ini.
13.Zwastika Dhika Herlambang atas dukungan dalam penyusunan Tugas Akhir
ini.
14.Kepada teman-teman Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta, terima kasih atas kerjasamanya, serta atas persahabatan dan
kebersamaannya yang indah.
15.Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu dalam magang kerja dan penyusunan Tugas Akhir.
Meskipun Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan, penulis berharap
semoga Tugas Akhir ini bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Surakarta, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
ABSTRACT ... .ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...iii
HALAMAN PENGESAHAN...iv
MOTTO...v
HALAMAN PERSEMBAHAN...vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... .x
DAFTAR TABEL...xiii
DAFTAR GAMBAR...xiv
DAFTAR LAMPIRAN...xv
BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 1
1. Sejarah dan Perkembangan PT Telekomunikasi Indonesia .... 1
2. Tugas dan Usaha PT Telekomunikasi Indonesia... .3
3. Visi dan Misi Perusahaan ... 3
4. Logo PT Telekomunikasi Indonesia ... 4
5. Struktur Organisasi Finance Billing and Collection Center (FBCC) Yogyakarta ... 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
7. Standart operasional perusahaan ...15
B. LATAR BELAKANG MASALAH... 17
C. PERUMUSAN MASALAH ... 18
D. TUJUAN PENELITIAN ... 20
E. MANFAAT PENELITIAN ... 20
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN PUSTAKA ... 21
1. Sistem dan prosedur ...22
2. Piutang...22
3. Sistem Pengendalian Intern ... 23
B. SISTEM PENAGIHAN PIUTANG PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA ... 28
1. Fungsi yang Terkait... 28
2. Dokumen yang digunakan ... 29
3. Prosedur Penagihan dan Pembayaran Piutang ... 30
C. EVALUASI DAN PEMBAHASAN ...32
BAB III TEMUAN...34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
1.1 Logo PT Telekomunikasi Indonesia. ... 4
1.2 Struktur Organisasi FBCC Yogyakarta... 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1) Bukti Pembayaran Jasa Telekomunikasi (kuitansi pembayaran)
2) Standard Operating Procedure Sistem Pengendalian Intern Piutang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta
PT Telekomunikasi Indonesia merupakan salah satu BUMN
yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (51,19%)
dan oleh publik sebesar (48,81%). Sebagian besar kepemilikan saham
publik (45,58%) dimiliki oleh investor asing, dan sisanya (3,23%) oleh
investor dalam negeri. PT Telekomunikasi Indonesia juga menjadi
pemegang saham mayoritas di 9 anak perusahaan, termasuk PT
Telekomunikasi Selular (Telkomsel). PT Telekomunikasi Indonesia
merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Hal itu
ditandai dengan penyediaan jasa dan jaringan telekomunikasi secara
besar dan lengkap di seluruh pelosok Indonesia.
PT Telekomunikasi Indonesia yang pada mulanya bernama “ Post
en Telegraafdienst” ini didirikan pada tahun 1884. Dinas ini pada
tahun 1906 diubah namanya menjadi Post Telegraaf en Telefoondiest
(PTT). Dengan demikian sejak tahun 1906 dinas telepon telah masuk
dan disatukan dalam jawatan PTT. Di dalam perkembangan
selanjutnya dengan ordonansi tahun 1931 jawatan PTT ditetapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Sesuai dengan PP No. 240 tahun 1961 jawatan PTT diubah
menjadi PN Postel. Perkembangan jasa pos dan telekomunikasi
mengalami kemajuan pesat sehingga pada tahun 1965 berdasarkan
pada PP No. 29 tahun 1965 dan berdasarkan PP No. 30 tahun 1965 PN
Postel diubah menjadi PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi
dengan hak dan kewajiban bidang usaha yang berbeda.
Berdasarkan PP No. 44 tahun 1969 dan PP No. 45 tahun 1969
tentang Undang-Undang maka pemerintah memutuskan mengubah
status PN Telekomunikasi menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi
atau Perumtel yang disahkan berdasarkan SK Menteri Perhubungan
No. 139/U/10 pada tanggal 28 April 1970 dan dikukuhkan dengan PP
No. 36 tahun 1974 untuk lebih meningkatkan jasa telekomunikasi
untuk umum dalam negri dan internasional.
Melalui PP No. 51 tahun 1980 PERUMTEL ditetapkan sebagai
penyelenggara telekomunikasi untuk umum di dalam negeri,
sedangkan hubungan internasional dengan PP No. 53 tahun 1980
diserahkan pada PT INDOSAT. Peraturan terbaru tentang
PERUMTEL adalah PP No. 21 tahun 1984. Dengan peraturan tersebut
maka PP No. 59 tahun 1991 Perusahaan Umum Telekomunikasi
berubah status PT (PERSERO) Telekomunikasi Indonesia, yang
selanjutnya disebut PT Telekomunikasi Indonesia untuk berbuat
banyak lagi dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen jasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
2. Tugas dan Usaha PT Telekomunikasi Indonesia
PT Telekomunikasi Indonesia merupakan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 21 tahun
1984, mempunyai tugas membangun, mengembangkan dan
mengusahakan telekomunikasi untuk umum dalam negeri guna
mempertinggi kelancaran hubungan masyarakat.
3. Visi dan Misi PT Telekomunikasi Indonesia
a. Visi
PT Telekomunikasi Indonesia bukan lagi perusahaan yang
memonopoli pasar telekomunikasi Indonesia. Sejak karpet
globalisasi digelar, kompetisi menjadi ajang yang harus dijalani
oleh perusahaan manapun. Masing-masing akan memperebutkan
perhatian customer. Yang paling kompetitif tentu saja yang akan
menang. Menjadi “ InfoCom player” bermakna bahwa PT
Telekomunikasi Indonesia bergerak dalam bisnis informasi dan
komunikasi yang secara konkret diwujudkan dalam bentuk
keragaman produk jasa meliputi ragam layanan PMM (Phone
Multimedia dan Mobile).
b. Misi
PT Telekomunikasi Indonesia mempunyai misi memberikan
layanan "One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Indonesian Corporation". Dengan jaminan bahwa pelanggan akan
mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan
jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.
PT Telekomunikasi Indonesia akan mengelola bisnis
melalui praktik-praktik terbaik dengan mengoptimalisasikan
sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang
kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling
menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.
4. Logo PT Telekomunikasi Indonesia
Sumber: www.telkom.co.id
Gambar 1.1
Logo PT Telekomunikasi Indonesia
a. Arti dari simbol
1)Expertise
Lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Indonesia yaitu TIME (Telecommunication, Information,
Media and Edutainment).
2) Empowering
Tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan
pertumbuhan dan ekspansi ke luar.
3)Assured
Jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan,
perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat.
4)Progressive
Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari
terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang
baru.
5)Heart
Telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk
menggapai masa depan.
b. Arti dari warna-warna yang digunakan adalah:
1) Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan
pengalaman yang tinggi
2) Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
3) Infinite Sky Blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah
mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga
untuk masa depan.
5. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu urutan manusia atau
orang yang disusun menurut tugas dan kewajibannya dengan rasa
tanggung jawab dalam bidangnya masing-masing di suatu organisasi
peraturan tertentu guna mencapai tujuan tertentu pula. Adapun
struktur organisasi PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Sumber: hasil wawancara dengan PT TELKOM
Gambar 1.2
Struktur Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta
DIREKTUR DIREKTUR KEUANGAN DIREKTUR DIREKTUR
Senior General Manager Finance Billing & Collection Center
DEPUTI FINANCE DEPUTI BILCO
Operational Service Manager Billing & Payment Collection Timur
Surabaya
Operational Service Manager Billing & Payment Collection Barat
Jakarta
Manager Billing (Area Semarang)
Manager Payment & Collection (Area Semarang) Payment & Collection
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Pembagian tugas dan wewenang di Unit Payment and
Collection PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta adalah sebagai
berikut:
1. Asisten Manager Payment and Collection
a. Pengelolaan Financial
1) Mengelola Revenue TELKOM Unconsolidated
(Revenue and Net Income).
2) Mengelola peningkatan produktifitas (EBITDA
TELKOM Unconsolidated dan Cost Optimization).
b. Pengelolaan Customer
1) Pencapaian SLA (Service Level Agreement) Payment
and Collection.
2) Internal Customer Satisfaction Survey (ICSS) Billing
and Collection.
c. Mengelola Internal Business Proses
1) Mengelola pencapaian C3MR (Customer Cash
Collection Month Ratio) untuk Wireline, Speedy,
Wireless.
2) Mengelola pencapaian Cash Collection 90 hari untuk
Wireline, Speedy, Wireless.
3) Mengelola beban Collection Sub Area
4) Mengelola Pencapaian SLA (Service Level Agreement)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2. Officer-2
a. Mengelola pencapaian C3MR
1) Pengelolaan Reminder Call
2) Mengevaluasi trend kinerja Reminder Call
3) Melakukan Reminder Call instansi DCS (Divisi
Consumer Service)
4) Pengelolaan tagihan Direct Transfer LS KPPN
5) Pengelolaan tagihan Instansi PEMDA
b. Mengelola pencapaian Cash Collection 90 hari
1) Reminding Letter N+1 speedy
2) Reminding Letter N+2 Pots
c. Mengelola pencapaian SLA (Service Level Agreement)
buka-tutup isolir (bukis) < 6jam
6. Bidang Usaha PT Telekomunikasi Indonesia
Aktivitas utama yang dilaksanakan PT Telekomunikasi
Indonesia adalah menyediakan jasa telekomunikasi yang meliputi
kegiatan penjualan dan purna jual (operasi dan pemeliharaan). Untuk
memenuhi kebutuhan konsumen, PT Telekomunikasi Indonesia
menawarkan banyak produk dan jasa yang tingkat penjualannya terus
meningkat karena selalu dipercaya oleh masyarakat umum terutama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
1. Sambungan Telepon Tidak Bergerak Kabel
a. TELKOM Lokal
TELKOM Lokal adalah layanan untuk panggilan antar
pelanggan tetap, dalam jarak kurang dari 30 km atau di dalam
satu wilayah (boundary) lokal. Tarif yang dikenakan adalah
tarif telepon lokal, yaitu Rp250,- per pulsa.
b. TELKOM SLJJ
Panggilan SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh) adalah
layanan telepon jarak jauh dalam wilayah Indonesia. Nomor
pemanggil dan nomor yang dipanggil berbeda wilayah kode
area. Biaya penggunaannya berbeda-beda dan tidak stagnan
karena tergantung pada jarak, waktu, dan tanggal panggilan itu
dilakukan.
c. TELKOM SLI-007
Sebelumnya layanan ini dijuluki dengan TELKOM
International Call (TIC) 007, sesuai dengan saat diluncurkan
pada bulan Juni 2004. Pada bulan Mei 2006, namanya diubah
menjadi TELKOM SLI-007. TELKOM SLI-007 adalah
layanan jasa komunikasi antar negara dengan menggunakan
kode akses 007. Layanan ini juga dilengkapi dengan panggilan
melalui bantuan operator dengan memutar nomor akses 107.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Speedy Broadband Access merupakan layanan internet pita
lebar yang memanfaatkan teknologi Asymmetric Digital
Subscriber Line (ADSL) dengan kecepatan tinggi hingga 3
Mbps (downstream). Speedy menyediakan layanan data,
multimedia dan telepon dan fax secara bersamaan dengan
hanya menggunakan saluran telepon kabel yang sudah ada.
2. Sambungan Telepon Tidak Bergerak Nirkabel (Fixed Wireless-
Flexi)
Telkom Flexi adalah layanan telekomunikasi suara dan
data yang berbasis nirkabel dengan teknologi CDMA (Code
Division Multiple Access). Layanan ini terbatas pada satu area
tertentu, yang berarti pelanggan hanya dapat menggunakannya
dalam sebuah kode area tertentu. Biaya pemakaiannya mengacu
pada tarif telepon rumah. Telkom Flexi menawarkan tiga layanan
dasar, yaitu suara, SMS dan data dengan kecepatan rendah, serta
ditambah dengan layanan seperti Ring Back Tone (RBT).
Salah satu keunggulan Flexi adalah kualitas suara yang
jernih dan radiasi yang rendah serta jenis terminal yang bisa
digunakan pelanggan beragam, mulai dari terminal mobile
maupun terminal fixed. Pelanggan yang menggunakan perangkat
mobile dapat memilih layanan pascabayar (Flexi Classy) dan
prabayar (Flexi Trendy). Sementara untuk pelanggan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Terminal (FWT) untuk mengakses Flexi Home yang berbasis
sistem ESN (Non Sim Card).
3. Data dan internet
a. Telkom Global-01017
Ini merupakan layanan premium panggilan internasional yang
memanfaatkan jaringan internet dengan kode akses 01017
untuk panggilan ke lebih dari 253 kode negara tujuan. Tarif
layanan ini pun lebih hemat, karena hanya 76,9% dari tarif SLI
untuk semua Negara dan tidak mengenal timeband (tarif flat
untuk setiap waktu).
b. Telkom Save
Layanan ini adalah layanan panggilan jarak jauh dan panggilan
internasional. Tarif layanan yang dikenakan untuk layanan ini
adalah 69% dari tarif SLI. Telkom Save dapat dimanfaatkan
oleh pelanggan prabayar maupun pascabayar.
c. Telkom Net Instan
Telkom Net-Instant merupakan layanan akses internet dial-up
tanpa perlu berlangganan dan khusus dirancang dengan konsep
yang mudah dan sederhana untuk memenuhi kebutuhan
aksesibilitas. Biaya pemakaian dibebankan berdasarkan lama
waktu pemakaian dan biaya pemakaian tersebut disatukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
d. Plasa.com (www.plasa.com)
Layanan portal web yang menyajikan layanan informasi serta
komunitas internet berbahasa Indonesia dengan focus layanan
pada komunitas pendidikan nasional. Layanan ini menyajikan
berbagai informasi dan pengetahuan bagi umum dan dapat
diakses bebas oleh berbagai kalangan.
e. Kartu i-VAS
Kartu Internet Value Added Servise merupakan alat
pembayaran (micropayment) prabayar untuk mengakses
berbagai konten atau layanan internet. Kartu i-VAS ini
ditujukan untuk menjadi alat pembayaran online terpercaya
yang dapat memfasilitasi proses pembayaran dengan nilai
nominal yang tidak terlalu besar dan tidak bisa menggunakan
kartu kredit.
f. Ventus
Ventus merupakan layanan bernilai tambah dan konvergensi
antara email dan sistem seluler (mobile) atau lebih dikenal
dengan istilah mobile push email yang memungkinkan
pengguna seluler melakukan relay email yang umumnya
dihubungkan via desktop dan laptop di alihkan ke smartphone
(telepon seluler) seperti blackberry, android, i-phone atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
4. Jaringan dan interkoneksi
a. TELKOM Intercarrier
Layanan ini adalah layanan interkoneksi untuk
penyelenggara jasa dan jaringan lainnya (other licensed
operator/OLO). TELKOM Intercarrier menyediakan
layanan interkoneksi domestik dan internasional, layanan
satelit, penyewaan jaringan (leased line), penggunaan
bersama akan infrastruktur dan fasilitas, layanan data dan
layanan akses jaringan.
b. TELKOM Vision
Produk TELKOM Vision merupakan brand name dari PT
Indonusa Telemedia, yang merupakan anak perusahaan PT
Telekomunikasi Indonesia. TELKOM Vision mempunyai
layanan di bidang TV berbayar, yang terdiri dari TV kabel,
akses internet cepat dan TV satelit. Layanan TV berbayar
tersebut dapat dinikmati dengan harga yang terjangkau dan
dapat diakses di berbagai lokasi.
5. Seluler
a. Telkomsel
Telkomsel merupakan penyedia layanan telekomunikasi
seluler dengan teknologi GSM dan 3G. Para pelanggan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
fitur layanan tersebut didukung oleh jangkauan sinyal yang
luas dan tarif yang kompetitif untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan. Telkomsel juga memberikan layanan untuk
smartphone (telepon seluler)
b. Kartu HALO
Kartu HALO adalah salah satu produk Telkomsel berupa
kartu pascabayar, yang memiliki tiga pilihan layanan.
Layanan-layanan tersebut, yaitu HALO Keluarga untuk
paket layanan keluarga, HALO Bebas memiliki beberapa
paket layanan, dan HALO Hybrid yang merupakan layanan
pascabayar yang dapat diubah menjadi layanan prabayar.
c. Simpati dan Kartu AS
Produk-produk ini merupakan produk dari Telkomsel.
Simpati merupakan kartu prabayar pertama dan terpopuler
di Asia.
B. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, terjadi perkembangan pesat di segala bidang, hal ini
pula yang mendorong semakin ketatnya persaingan di dunia usaha dan
bisnis. Namun seiring dengan perkembangan tersebut, banyak kasus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
penyelewengan harta perusahaan ini diduga karena lemahnya pengawasan
dan perlindungan terhadap aset perusahaan. Lemahnya pengawasan
terhadap aset perusahaan ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak
bertanggung jawab dengan menggunakan aset perusahaan untuk
kepentingan pribadi. Hal ini mengakibatkan kerugian yang harus
ditanggung oleh perusahaan.
Untuk mengatasi segala masalah yang timbul dalam perusahaan,
sistem pengendalian intern harus diterapkan. Menurut Mulyadi, (2001:
163) sistem pengendalian intern merupakan sistem yang meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk
menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen.
Agar perusahaan dapat melaksanakan seluruh aktivitasnya dengan
lancar dan baik, maka perlu dilakukan pemisahan fungsi yang tegas supaya
setiap tugas dan kegiatan perusahaan dapat terlaksana secara jelas. Dimana
setiap divisi mempunyai batasan tugas masing-masing yang jelas dan
terarah. Pimpinan perusahaan juga perlu melakukan pembagian tugas yang
jelas dan pendelegasian tanggung jawab kepada seluruh karyawan. Namun
pendelegasian tanggung jawab tersebut dapat menimbulkan dampak
negatif apabila tanggung jawab tersebut disalahgunakan oleh oknum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Perusahaan harus mempunyai sistem pengendalian intern yang baik
untuk menjamin manajemen perusahaan agar tujuan perusahaan yang
ditetapkan akan dapat tercapai dan mengatur kegiatan perusahaan agar
sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Selain itu pengendalian
intern juga dapat mencegah kerugian dalam perusahaan.
Definisi piutang tersebut memperlihatkan bahwa piutang pada
umumnya merupakan bagian terbesar dari aktiva lancar serta bagian
terbesar dari total aktiva perusahaan, sehingga dapat dijadikan sasaran
kecurangan bagi oknum tertentu. Kecurangan yang mungkin terjadi pada
bagian piutang adalah tidak mencatat pembayaran dan mengantongi
uangnya, menunda pencatatan piutang dengan melakukan cash lapping,
melakukan pembukuan palsu atas mutasi piutang, dan lain sebagainya.
Mengingat rentannya transaksi penagihan piutang maka dibutuhkan sistem
pengendalian intern terhadap piutang guna mengamankan aset perusahaan.
PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta adalah perusahaan
informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi
secara lengkap di Indonesia. Jasa telekomunikasi yang ditawarkan PT
Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta antara lain meliputi kegiatan
penjualan dan purna jual (operasi dan pemeliharaan). Penawaran produk
dan jasa telekomunikasi yang dilakukan dengan cara penjualan secara
tunai maupun penjualan secara kredit. Kebijakan penjualan kredit ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Piutang dalam PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta dikelola
oleh bagian Collection Management. Adapun dengan manajemen yang
handal dan sistem pengendalian intern yang diterapkan diharapkan mampu
menjaga aset perusahaan dengan baik. Semua kegiatan sudah dilaksanakan
dengan sistem komputerisasi guna menunjang kegiatan perusahaan,
termasuk dalam sistem pengendalian intern-nya, guna memperlancar
kinerja perusahaan dan mengurangi segala resiko yang mungkin terjadi.
Adanya Standart Operasional Perusahaan juga menunjang kinerja
perusahaan agar berjalan dengan baik.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik
untuk melakukan pengamatan dengan judul “SISTEM
PENGENDALIAN INTERN PIUTANG PT TELEKOMUNIKASI
INDONESIA YOGYAKARTA”.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
perumusan masalah dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah bagaimana
sistem pengendalian intern piutang yang diterapkan PT Telekomunikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk
mengetahui sistem pengendalian intern piutang yang diterpakan PT
Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian dari penulis diharapkan dapat memberikan masukan
bagi perusahaan sebagai pertimbangan dalam evaluasi sistem
pengendalian penagihan piutang.
2. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca
serta menambah referensi tambahan untuk penelitian berikutnya.
F. Metodologi Penelitian
1. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta
yang beralamat di Jalan Yos Sudarso 9 Yogyakarta.
2. Sumber Data
Data primer adalah sumber data yang diperoleh dengan melakukan
observasi dan wawancara langsung kepada pimpinan atau
karyawan perusahaan yang bersangkutan.
3. Teknik Pengumpulan Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Adalah suatu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara
langsung terhadap obyek penelitian guna mendapat
gambaran nyata tentang perusahaan.
b. Teknik Wawancara
Adalah suatu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengadakan wawancara langsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21 BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Sistem dan Prosedur
a. Sistem
Menurut Churchman dalam Krismiaji (2005: 1) dalam buku
yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, sistem dapat
didefinisikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan
untuk mencapai serangkaian tujuan.
b. Prosedur
Menurut Neuschel dalam Jogiyanto (2005: 1), prosedur
(procedure) adalah suatu urut-urutan operasi klerikal
(tulis-menulis) biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau
lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan
yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis terjadi.
2. Piutang
Menurut Manulang dan Sinaga (2005: 36), piutang adalah
semua tuntutan terhadap pelanggan, baik berbentuk perkiraan uang
barang maupun jasa serta segala hal yang berbentuk transaksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
dan mereka mengharapkan pembayaran itu diselesaikan dengan tanda
terima yang sah.
3. Sistem Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern didefinisikan pertama kali oleh
American Institute of Certified Public Accountant (AICPA).
Pengendalian intern meliputi struktur organisasi di dalam suatu
organisasi dan semua metode-metode yang terkoordinir serta
ukuran-ukuran yang diterapkan di dalam suatu perusahaan untuk tujuan
menjaga keamanan harta kekayaan milik perusahaan, memeriksa
ketepatan dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi
operasi kegiatan dan mendorong ditaatinya kebijakan-kebijakan
manajemen yang telah diterapkan.
Menurut Sanyoto (2007: 250), pengendalian intern dapat
dibedakan dalam berbagai sudut pandang, antara lain:
a. Preventif controls, yaitu pengendalian intern yang dirancang
dengan maksud untuk mengurangi kemungkinan terjadi kesalahan
dan penyalahgunaan. Contoh jenis pengendalian ini ialah desain
formulir yang baik, item-nya yang lengkap, mudah diisi, serta user
trainning atau pelatihan kepada orang-ororang yang berkaitan
dengan input sistem, sehingga mereka tidak melakukan kesalahan.
b. Detection controls, adalah pengendalian yang didesain dengan
tujuan agar apabila data direkam/dikonversi dari media sumber
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
kesalahan (maksudnya tidak sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan).
c. Corrective controls, ialah pengendalian yang sifatnya jika terdapat
data yang sebenarnya error tetapi tidak terdeteksi oleh detection
control, atau data yang error yang terdeteksi oleh program
validasi, harus ada prosedur yang jelas tentang bagaimana
melakukan pembetulan terhadap data yang salah dengan maksud
untuk mengurangi kemungkinan kerugian kalau
kesalahan/penyalahgunaan tersebut sudah benar-benar terjadi.
Menurut Sanyoto (2007: 256), ada beberapa asumsi dasar yang
perlu dipahami mengenai pengendalian intern bagi suatu entitas
organisasi atau perusahaan, antara lain:
1) Sistem pengendalian intern merupakan management
responbility, bahwa sesungguhnya yang paling
berkepentingan terhadap sistem pengendalian intern suatu
entitas organisasi/perusahaan adalah manajemen (lebih
tegasnya lagi ialah top management/direksi), karena dengan
sistem pengendalian intern yang baik itulah top
management dapat mengharapkan kebijakannya dipatuhi,
aktiva atau harta perusahaan dilindungi, dan
penyelenggaraan pencatatan berjalan baik.
2) Top Management bertanggung jawab menyusun sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
stafnya. Dalam penyusunan team yang akan ditugaskan
untuk merancang sistem pengendalian intern, harus dipilih
anggotanya dari para ahli, termasuk yang berkaitan dengan
teknologi informasi (mengingat pada saat ini sistem
lazimnya didesain dengan berbasis teknologi informasi).
3) Sistem pengendalian intern seharusnya bersifat generic,
mendasar, dan dapat diterapkan pada tiap perusahaan pada
umumnya (tidak boleh jika hanya berlaku untuk suatu
perusahaan tertentu saja, melainkan harus ada hal-hal yang
bersifat dasar yang berlaku umum).
4) Sifat sistem pengendalian intern adalah reasonable
assurance, artinya tingkat rancangan yang kita desain
adalah yang paling optimal. Sistem pengendalian yang
paling baik ialah bukan yang paling maksimal, apalagi yang
harus dipertimbangkan cost benefit-nya.
Mulyadi (2001:163) mengartikan sistem pengendalian intern
meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, serta
mendorong dipatuhinya kebijkan manajemen.
Mulyadi (2001: 163) tujuan sistem pengendalian intern adalah
a. Menjaga kekayaan organisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
c. Mendorong efisiensi
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Unsur-unsur dalam Sistem Pengendalian Intern menurut
Mulyadi (2001: 164)
1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab
fungsional secara tegas
Menurut Mulyadi (2001: 165), struktur organisasi merupakan
rerangka (frame work) pembagian tanggung jawab fungsional
kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.
Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini
didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini :
a) Harus dipisahkan antara fungsi-fungsi operasi dan
penyimpanan serta fungsi akuntansi. Fungsi operasi
memiliki wewenang untuk melaksanakan kegiatan. Setiap
kegiatan dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari
manajer fungsi yang memiliki wewenang untuk
melaksanakan proses kegiatan tersebut.
b) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk
melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat
yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus
dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk
otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.
3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
unit organisasi.
Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan
dalam menciptakan praktik yang sehat adalah sebagai berikut :
a) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang
pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang
berwenang.
b) Pemeriksaan mendadak (Surprised Audit)
c) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai
akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa
campur tangan dari orang atau unit organisasi lain.
d) Perputaran jabatan
e) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
f) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan
dengan catatannya.
g) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek
efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efektivitas dan
efisien.
B. PEMBAHASAN
1. SISTEM PENAGIHAN PIUTANG PT TELEKOMUNIKASI
INDONESIA YOGYAKARTA
a. Fungsi yang terkait
1) Fungsi Billing Management
Bertanggung jawab mengolah data-data pemakaian jasa telepon
customer menjadi rekening tagihan telepon yang selanjutnya
akan ditindak lanjuti oleh Collection management.
2) Fungsi Collection Management
Bertanggung jawab penuh dalam proses penagihan tagihan
telepon (piutang) baik yang sudah jatuh tempo maupun yang
belum jatuh tempo pada pelanggan corporate customer swasta,
maupun instansi pemerintah. Tahapan dalam proses penagihan
adalah reminding call, reminding letter dan door to door.
3) Fungsi Pembukuan
Bertanggung jawab dalam proses pencatatan segala aktivitas
kas masuk dan keluar. Termasuk piutang di dalamnya.
Pencatatan pembukuan berdasarkan laporan dan catatan dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
b. Dokumen yang digunakan
1) Invoice
Invoice merupakan dokumen yang berisi tagihan untuk
pelanggan. Baik untuk corporate customer swasta maupun
instansi pemerintah. Setiap bulannya invoice dikirimkan untuk
corporate customer swasta dan instansi pemerintah yang
kemudian untuk ditindaklanjuti dilakukan pembayaran melalui
transfer ke rekening PT Telekomunikasi Indonesia.
2) Kuitansi
Berdasarkan pencocokan rekening koran dengan master data,
kemudian collection management mencetak kuitansi untuk
corporate customer swasta dan instansi pemerintah sebagai
tanda bukti pembayaran rekening.
c. Prosedur penagihan dan pembayaran piutang
1) Berdasarkan permintaan pelanggan, PT Telekomunikasi
Indonesia Yogyakarta melaksanakan proses pemasangan
instalasi telepon. Dan tagihan atas pemakaian jasa telepon
dihitung sejak diadakannya “kring” yang menandakan telepon
telah dapat digunakan hingga satu bulan masa pemakaian.
2) Setiap tanggal 20 diadakan proses pengolahan data (proses
billing) tagihan jasa telepon berdasarkan data percakapan
tanggal 20/n-1 sampai tanggal 19/n (oleh kantor pusat di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
3) Berdasarkan data dari kantor pusat, divisi Payment and
Collection melakukan penagihan kepada pelanggan melalui
tahapan Reminding Call, reminding letter, dan door to door.
4) Setelah daftar tagihan diolah, kemudian dicetak invoice dan
dikirimkan kepada pelanggan, yaitu corporate customer
swasta dan instansi pemerintah.
5) Pelanggan corporate customer swasta maupun instansi
pemerintah melakukan pembayaran tagihan berdasarkan
invoice yang diterima. Pembayaran dapat melalui tunai di
loket-loket yang tersedia, Giralisasi (Autodebet), Kartu Kredit,
internet banking, Phone Banking, ATM.
6) Setelah dilakukan pembayaran, Collection management
kemudian mencocokan rekening koran dengan master data
berisi tagihan invoice, dan apabila cocok, kemudian dicetak
kuitansi sebagai tanda bukti pembayaran.
7) Setelah kuitansi diotorisasi oleh Kepala Collection
Management, kuitansi diserahkan kepada bagian akuntansi
untuk dicek dan diarsipkan sesuai tanggal pembuatan invoice
dan tanggal pembayaran.
8) Berdasarkan laporan dari Collection management, maka
bagian akuntansi akan membuat pembukuan dan membuat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Berikut merupakan diagram prosedur pembayaran piutang jasa:
Sumber : diolah dari hasil wawancara dengan karyawan PT
Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta
Gambar 2.1
Diagram Prosedur Pembayaran Piutang Jasa Telepon
2. STANDART OPERASIONAL PROSEDUR
a. Tujuan
Prosedur ini menjelaskan tentang prosedur penagihan putang jasa
telepon pelanggan dan pencatatan
b. Ruang Lingkup
Prosedur ini mencakup semua kegiatan yang berkenaan dengan
pengolahan data rekening tagihan, penagihan piutang, pencatatan.
c. Definisi
1) Invoice yang dicetak adalah data tagihan rekening pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
2) Kuitansi dicetak setelah invoice dilunasi
d. Prosedur Pengolahan, Penagihan dan Pencatatan Piutang
1) Pengolahan Data
a) Divisi Billing Collection menerima data percakapan telepon
berdasarkan data percakapan tanggal 20/n-1 sampai tanggal
19/n dari pusat (Bandung) dan mencocokan dengan
database pelanggan yang dimiliki PT Telekomunikasi
Indonesia Yogyakarta.
b) Setelah dicocokan, data diolah untuk menjadi rekening
tagihan kepada pelanggan.
c) Collection Management mencetak rekening tagihan menjadi
invoice rangkap dua untuk diotorisasi Asisten Manajer.
2) Penagihan Piutang
a) Payment and Collection melakukan penagihan sebelum
jatuh tempo kepada pelanggan berdasarkan data tagihan
melalui tiga tahap, yaitu Reminding Call, Reminding Letter
dan Door to door.
b) Collection Management mengirimkan invoice yang telah
diotorisasi Asisten Manajer kepada pelanggan.
3) Pencatatan Piutang
a) Collection Management menerima seluruh pembayaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
b) Collection Management mencocokan invoice dengan
rekening koran. Apabila sesuai, maka dicetak kuitansi
pembayaran rangkap dua untuk pelanggan dan staf
akuntansi.
c) Staf Akuntansi mengarsipkan kuitansi dan diurutkan
berdasarkan tanggal.
4) Dokumen Pendukung
a) Invoice
b) Kuitansi
3. SISTEM PENGENDALIAN INTERN PIUTANG
a. Sistem Pengendalian Intern terhadap bagian yang terkait.
Pelaksanaan tugas setiap divisi PT Telekomunikasi
Indonesia Yogyakarta dalam prosedur penagihan piutang sudah
sesuai dengan Standard Operational Procedure piutang. Terlihat
dari pemisahan fungsi yang tegas pada bidang pengolahan data,
penagihan piutang dan pencatatan piutang. Bidang-bidang yang
memerlukan otorisasi menyerahkan berkas-berkas bukti kepada
Asisten Manajer yang bertanggung jawab melakukan pengecekan
dan memberikan otorisasi.
b. Sistem Pengendalian Intern terhadap dokumen
Dokumen yang digunakan dalam prosedur penagihan
piutang pada PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta sudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
dengan adanya otorisasi atau persetujuan yang telah dilakukan pada
masing-masing dokumen. Invoice yang dicetak telah mendapat
otorisasi dari Asiten Manajer sebelum diberikan kepada pelanggan
dan dicetak menjadi kuitansi.
Pengarsipan kuitansi sudah tepat dan sesuai karena
berdasarkan tanggal dibuat invoice dan tanggal pembayaran serta
tanggal pembuatan kuitansi, serta telah mendapat otorisasi dari
Kepala Collection Management.
c. Sistem Pengendalian Intern terhadap catatan akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur
penagihan piutang pada PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta
sudah sesuai dengan Standard Operational Procedure piutang,
yaitu dengan dilakukannya pencatatan pada buku arsip keuangan
tepat waktu dan lengkap,
d. Sistem Pengendalian Intern terhadap kegiatan klerikal yang
membentuk prosedur.
Kegiatan klerikal dalam prosedur penagihan piutang pada
PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta sudah sesuai dengan
Standard Operational Procedure piutang, yaitu dengan melibatkan
beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, sehingga menjamin
penanganan secara seragam transaksi perusahaan secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34 BAB III
TEMUAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan terhadap sistem pengendalian intern
piutang pada PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta, penulis memaparkan
beberapa temuan. Temuan tersebut antara lain
1. Asisten Manajer melakukan pengecekan kesesuaian data tagihan sebelum
memberikan otorisasi pada invoice.
2. Adanya penagihan melalui 3 tahap sebelum jatuh tempo oleh divisi
Payment and Collection guna meminimalkan terjadinya penunggakan
pembayaran piutang.
3. Setiap pembayaran dilakukan dari satu rekening pusat, sehingga
meminimalkan terjadinya kecurangan.
4. Staf akuntansi melakukan pengecekan kesesuaian tanggal dibuat invoice
dan tanggal dibayar kuitansi sebelum mengarsipkannya.
5. Staf akuntansi mencatat sesuai nomor kuitansi dalam buku rekap yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35 BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan pada uraian bab sebelumnya mengenai sistem
pengendalian intern terhadap piutang PT Telekomunikasi Indonesia
Yogyakarta, penulis menyimpulkan bahwa pelaksanaan sistem
pengendalian intern pada perusahaan secara keseluruhan sudah cukup
baik, dimana perusahaan sudah menerapkan konsep dasar dan
prinsip-prinsip pengendalian intern.
Informasi dan komunikasi mengenai piutang usaha yang diterapkan
cukup efektif. Baik informasi yang disampaikan manajemen kepada
bawahan maupun informasi yang berasal dari bawahan kepada
manajemen.
Lingkungan pengendalian terhadap piutang usaha PT Telekomunikasi
Indonesia Yogyakarta sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan
Standart Operating Procedure. Dalam prosedur pengolahan data yang
dikelola oleh divisi Billing and Colection, selalu diterapkan pengecekan
data tagihan yang diterima dari pusat dengan data perusahaan. Pada
prosedur penagihan piutang, selalu dilakukan pengecekan oleh asisten
manajer saat memberikan otorisasi pada invoice.
Staf akuntansi yang bertugas mengarsipkan, merekap dan mencatat
kuitansi, selalu melakukan pengecekan dan mengurutkan sesuai nomor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan prosedur
pengolahan, penagihan dan pencatatan piutang PT Telekomunikasi
Indonesia Yogyakarta sudah berjalan baik dan kinerja yang sudah sesuai