• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MATA KULIAH BERFIKIR SISTEM ‘’CRITICAL THINGKING”

N/A
N/A
Rahma dani

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH MATA KULIAH BERFIKIR SISTEM ‘’CRITICAL THINGKING”"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan

PEMBAHASAN

Indikator Berpikir Kritis

Prosedur penerapan kriteria: Prosedur penerapan berpikir kritis sangat kompleks dan prosedural. Ada anggapan bahwa penting bagi kita tidak hanya belajar berpikir kritis, tapi juga mengajarkan berpikir kritis kepada orang lain. Siswa harus memulai proses berpikir kritis dengan langkah 1 dan dengan latihan berpindah ke langkah 2 dan tingkat berikutnya.

Mengadopsi metode pengembangan tes Mardapi (2016), penelitian pengembangan instrumen tes berpikir kritis dilakukan dengan langkah-langkah yang meliputi: .. 4) Melakukan uji coba 5) Menganalisis butir soal tes. Penelitian yang dilakukan terhadap pengembangan instrumen tes berpikir kritis berbentuk tes pilihan ganda beralasan yang sebelumnya dikembangkan oleh Istiyono (2013) untuk mengukur kemampuan HOT. Tes berpikir kritis yang dikembangkan sebanyak 45 butir soal dengan tes A dan B masing-masing sebanyak 25 butir soal (5 jangkar) yang dilaksanakan selama 2 jam pembelajaran Biologi sesuai dengan peraturan pemerintah tingkat SMA.

Pada tahap ini validitas isi dilakukan dengan melihat kesesuaian kompetensi, indikator dan materi Biologi yang dituliskan sebagai soal pada alat tes berpikir kritis. Berpikir kritis pada dasarnya adalah pemikiran yang masuk akal, reflektif yang berfokus pada keputusan untuk percaya dan melakukannya (Ennis, 1986; Ennis, 1993;). Keterampilan berpikir kritis dapat diberdayakan dengan memahami aspek-aspek yang berkaitan dengan konsep berpikir kritis.

Penguatan kemampuan berpikir kritis dapat dilakukan guru melalui pembelajaran dengan menggunakan strategi pengajaran konstruktivis yang berpotensi memperkuat kemampuan berpikir kritis seperti pembelajaran berbasis inkuiri, pembelajaran berbasis masalah, Thinking Empowerment by Questioning (TEQ), pembelajaran kooperatif (Corebima, 2008). Khusus pembelajaran kooperatif, ada beberapa jenis yang dapat digunakan dalam pembelajaran untuk memperkuat kemampuan berpikir kritis. Berpikir kritis merupakan cara untuk menciptakan pribadi yang fokus, disiplin, terkontrol dan mengoreksi diri.

Beberapa kriteria yang dapat kita jadikan standar dalam proses berpikir kritis ini adalah kejelasan, tingkat ketelitian, tingkat ketelitian, relevansi, logika berpikir yang digunakan, keluasan sudut pandang, kedalaman, pemikiran (kedalaman), kejujuran (honesty), kelengkapan informasi. . (informasi) dan apa implikasi dari solusi yang kami usulkan (implikasi). Semakin sering kita mempraktikkan pemikiran ilmiah kritis, kita akan semakin berkembang menjadi tidak hanya pemikir kritis yang terampil, namun juga pemecah masalah lingkungan. Penguatan kemampuan berpikir kritis dapat dilakukan dengan cara guru mengajar menggunakan strategi pembelajaran konstruktivis yang berpotensi memperkuat kemampuan berpikir kritis, seperti pembelajaran berbasis inkuiri, pembelajaran berbasis masalah, Pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan (TEQ), pembelajaran kooperatif.

Agar proses berpikir kritis dapat terjadi dalam pembelajaran, diperlukan perencanaan khusus terhadap materi, konstruksi dan kondisi.

Proses dan Tahap Berpikir Kritis dalam Pembelajaran

Langkah Berpikir Kritis

Tujuan dilakukannya validitas isi adalah untuk mengetahui kesesuaian konseptual, konstruksional, dan linguistik tugas soal serta efektivitas butir soal untuk mengukur tingkat kemampuan berpikir kritis siswa. Nilai tinggi pada California Critical Thinking Inventory berkorelasi positif dengan keinginan kuat untuk menggunakan keterampilan berpikir kritis dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, dengan kepemimpinan, dengan ketahanan ego, dan dengan kemampuan untuk mendapatkan manfaat dari pelatihan pendidikan dan konseling psikologis. CCTDI dapat dikelola bersama dengan beberapa instrumen keterampilan Penilaian Wawasan, termasuk California College Test of Critical Thinking (CCTST).

Dalam pembelajaran ini siswa diberdayakan oleh rasa ingin tahunya, mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam pembelajaran, dan menghubungkan hasil yang diperoleh dengan hasil sebelumnya. Proses ini akan mengaktifkan berpikir kritis karena kegiatan inkuiri memerlukan kemampuan untuk menurunkan teori atau temuan sebelumnya, membangkitkan peristiwa dalam kegiatan eksperimen, berdebat tentang temuan dan perbedaan hasil. Aktivitas siswa tersebut tidak lepas dari kemampuan berpikir kritis, dalam hal ini siswa melakukan aktivitas mental berupa kemampuan menurunkan teori-teori sebagai penunjang rasionalitas dalam upaya memecahkan masalah yang telah diidentifikasi.

Masing-masing pola tersebut mempunyai arah dan makna tertentu yang dapat mencapai pemberdayaan keterampilan berpikir kritis, sehingga Thinking Empowerment by Questioning (TEQ) dapat diterapkan dalam pembelajaran untuk memberdayakan keterampilan berpikir siswa. Proses ini mengaktifkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam hal berpartisipasi dalam memecahkan suatu masalah, seperti kemampuan menarik kesimpulan dari kajian teori, menarik kesimpulan tentang suatu masalah berdasarkan fakta empiris, merumuskan masalah, dan memutuskan langkah yang akan diambil. menyelesaikannya. masalah. Skor dasar dapat diambil dari nilai tes terakhir siswa, yaitu nilai pre-test yang diberikan guru sebelum penerapan metode pembelajaran kooperatif STAD.

Strategi think pair sharing (TPS) atau think pair sharing merupakan salah satu jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa.Strategi think pair sharing ini dikembangkan dari penelitian tentang pembelajaran kooperatif dan waktu tunggu. Sekarang guru ingin siswa lebih mempertimbangkan apa yang telah dijelaskan dan dialami.Guru memilih menggunakan think-pair sharing untuk membandingkan pertanyaan dan jawaban seluruh kelompok. Setiap ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan guru kepada temannya.

Oleh karena itu argumentasi dalam model pembelajaran debat merupakan suatu keharusan bagi setiap siswa dari setiap kelompok. Dalam model pembelajaran debat ini terdapat aturan atau keharusan bagi setiap kelompok untuk menyampaikan alasan mengapa kelompok tersebut setuju atau tidak setuju terhadap suatu permasalahan. Strategi think pair share (TPS): merupakan bentuk pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa.

Ciri-ciri berpikir kritis adalah mampu menarik kesimpulan dan solusi secara tepat, jelas dan relevan dengan kondisi yang ada, berpikir terbuka, sistematis dan mempunyai asumsi, implikasi dan konsekuensi yang logis serta berkomunikasi secara efektif dalam menyelesaikan permasalahan yang kompleks.

Tahapan Berfikir Sistem

Cara Pengukuran Cara Pengukuran Kemampuan Berpikir Kritis

Akar Masalah Rendahnya Kemempuan Berpikir Kritis

Pengalaman ini sangat baik dalam memotivasi siswa untuk mempelajari bahan ajar yang disampaikan oleh guru. Kami yakin siswa tidak akan pernah berpikir kritis dan kreatif jika permasalahan yang dihadapinya tidak disikapi dengan baik dan tidak ditangani secara langsung. Oleh karena itu, dalam pengembangan berpikir kritis siswa, guru harus mampu merancang topik atau bahan diskusi yang sesuai dengan pengalaman siswa.

Berpikir kritis adalah jenis pemikiran tingkat tinggi yang ditandai dengan pengorganisasian serangkaian keterampilan yang kompleks. Oleh karena itu, jika siswa tidak fokus terlebih dahulu maka pengembangan kemampuan berpikir kritis cukup sulit dilakukan. Oleh karena itu, jika guru ingin melatih siswa berpikir ilmiah, sebaiknya dilakukan pada awal pembelajaran ketika siswa belum banyak menggunakan proses berpikirnya.

Namun bukan tidak mungkin guru dapat mengembangkan kemampuan berpikir matematis siswa di akhir pembelajaran, namun bagian tersebut patut diperhatikan. Memberikan penguatan ketika siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya akan memberi mereka kekuatan untuk mau dan terus bekerja. Memberikan reward yang membesarkan hati terhadap setiap respon yang diberikan siswa agar mereka berani dan tetap semangat memberikan dukungan sebagai upaya mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya.

Cara Memberdayakan Berpikir Kritis

  • Strategi Pembelajaran Terkait Berpikir Kritis

Pembelajaran kooperatif Student Team Achievement Division (STAD) yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawan di John Hopkins University (dalam Slavin, 1995), merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan pembelajaran kooperatif yang cocok bagi guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran, kolaborasi. . Model pembelajaran kolaboratif STAD merupakan pendekatan pembelajaran kolaboratif yang menekankan pada aktivitas dan interaksi antar siswa untuk saling memotivasi dan membantu menguasai mata pelajaran untuk mencapai prestasi maksimal. Presentasi kelas merupakan penyajian materi secara klasikal oleh guru melalui penyajian verbal atau tekstual.

Fungsi pembentukan kelompok adalah untuk saling meyakinkan bahwa setiap anggota kelompok dapat bekerja sama dalam belajar. Kelompok dapat diberikan sertifikat atau bentuk evaluasi lainnya jika mereka dapat mencapai kriteria yang ditentukan bersama. Pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman dan rekan-rekannya di Universitas Maryland sebagaimana dikutip oleh Arends (1997), menyatakan bahwa brainstorming berpasangan merupakan cara yang efektif untuk mengubah suasana pola diskusi kelas.

Dengan asumsi bahwa semua presentasi atau diskusi memerlukan pengorganisasian untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam brainstorming dapat memberikan siswa lebih banyak waktu untuk berpikir, merespons dan membantu satu sama lain. Snowball Snowball Gooi yang menurut asal usulnya berarti 'bola salju yang menggelinding', dapat diartikan sebagai model pembelajaran dengan bantuan bola-bola soal yang terbuat dari kertas yang digulung menjadi bentuk bola kemudian dilempar antar sesama anggota kelompok secara bergantian. Metode lempar bola salju merupakan suatu cara penyajian materi pembelajaran dimana siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok yang heterogen, kemudian setiap kelompok dipilih oleh seorang ketua kelompok untuk mendapatkan tugas dari guru yang berbeda. Setiap siswa membuat soal berbentuk bola (kertas) kemudian melemparkannya kepada siswa lain yang masing-masing menjawab soal dari bola yang diperoleh.

Dengan cara ini setiap anggota kelompok akan mempersiapkan diri karena harus menjawab pertanyaan temannya yang ada di dalam bola kertas. Setiap siswa kemudian diberikan satu lembar LKS untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang mungkin mereka miliki mengenai materi yang dijelaskan oleh ketua kelompok. Oleh karena itu, sebaiknya materi yang dijadikan bahan diskusi adalah peristiwa aktual yang sedang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Ciri-ciri Berpikir Kritis

Pembelajaran dalam model debat diawali dengan terbentuknya dua kelompok, satu kelompok mendukung (setuju) dan kelompok lainnya menentang (tidak setuju). Kedua kelompok ini duduk berhadapan dan saling berdebat untuk mengutarakan pendapatnya sehingga meyakinkan siswa yang diajak bicara atau kelompok lain bahwa apa yang mereka katakan adalah benar. Dengan kata lain, tidak boleh suatu kelompok mengatakan setuju tetapi tidak mempunyai dalil atau alasan mengapa mereka setuju, begitu pula sebaliknya.

Pembelajaran dengan model debat sangat baik digunakan untuk meningkatkan daya kritis dan analisis siswa terhadap suatu masalah. Jadi, pembelajaran dengan model debat adalah menyebarkan materi pembelajaran dengan cara meninjaunya dari dua sisi yaitu pro dan kontra untuk mendapatkan suatu kesimpulan atau kebenaran dari suatu peristiwa yang ada. Mulailah dengan memikirkan apa dan mengapa, lalu mencari arah yang tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Kriteria di atas tentunya harus menggunakan unsur-unsur yang membentuk kerangka pemikiran suatu gagasan. Selain itu kita juga harus memperhatikan aspek alamiah yang ada pada diri manusia, karena hasil pemikiran kita tidak lepas dari apa yang kita pikirkan. Egosentrisitas akan membuat pemikiran kita tertutup sehingga sulit memunculkan inovasi-inovasi baru.

PENUTUP

Saran

Referensi

Dokumen terkait