• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH "PANCASILA SEBAGAI SUMBER SEGALA HUKUM INDONESIA"

N/A
N/A
faisal ahmad

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH "PANCASILA SEBAGAI SUMBER SEGALA HUKUM INDONESIA" "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

"PANCASILA SEBAGAI SUMBER SEGALA HUKUM INDONESIA"

Dosen pembimbing:

Faisal Ahmad, M.Pd.

Disusun oleh:

Aulia Sari Nabila

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

SULTHAN SYARIF HASYIM (SUSHA) SIAK SRI INDRAPURA

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang maha kuasa karena telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas makalah yang berjudul "Pancasila sebagai sumber segala hukum di Indonesia" ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan dan bisa tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Dosen, Faisal Ahmad, M.Pd. pada mata kuliah studi Pendidikan guru madrasah ibtidaiyah (PGMI). Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah dan meningkatkan wawasan tentang "Pancasila sebagai sumber segala hukum di Indonesia" bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Terima kasih kepada Dosen, Faisal Ahmad, M.Pd. Selaku dosen pembimbing mata kuliah studi Pendidikan guru madrasah ibtidaiyah (PGMI) yang telah memberikan kesempatan untuk membuat tugas ini sehingga dapat memberikan pengetahuan yang luas dan mengasah kemampuan dalam bidang ini.

Siak, September 2023

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG...1 B. RUMUSAN MASALAH...1 C. TUJUAN...1 BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN RULE OF LAW, RECHSTAAT DAN LAW STATE...2 B. LATAR BELAKANG NEGARA HUKUM (LAW STATE)...4

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN...7 B. SARAN...7 DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

(4)

A. LATAR BELAKANG

Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum yang bisa diartikan sebagai tempat untuk menggali serta menemukan hukum dalam suatu masyarakat dan negara. Ini juga berarti bahwa Pancasila berkedudukan sebagai sumber dari tertib hukum negara Indonesia. Ada dua makna Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, yakni:

1.Pancasila merupakan norma dasar yang menjadi induk dari segala bentuk tatanan norma di Indonesia

2. Pancasila adalah sumber atau tempat untuk menggali serta menemukan hukum dalam suatu negara.

Pancasila juga menjadi dasar negara kita yang memiliki posisi strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila dirumuskan dengan menyatukan secara sempurna lima prinsip dasar dalam bernegara. Kelima prinsip tersebut adalah ketuhanan atau theisme, kemanusiaan atau humanisme, kebangsaan atau nasionalisme, kerakyatan atau demokrasi,dan keadilan atau sosialisme.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian rule of law, rechstaat dan law state?

2. Latar belakang negara hukum (law state)?

C. TUJUAN

1. Agar mengetahui lebih luas tentang rule of law, rechstaat dan law state dalam hukum

2. Memperluas wawasan tentang latar belakang yang menghubungkan tentang negara hukum.

(5)

BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN RULE OF LAW, RECHSTAAT DAN LAW STATE

Dunia ini memerlukan peraturan atau hal yang di atur agar tidak melewati batas dan dapat di kontrol agar tetap terjaga keadaannya. Bila tidak ada hukum dan aturan maka dunia ini akan hancur dengan sendirinya.

Bisa di perkirakan bila dunia tanpa aturan dan tanpa hukum maka apa jadinya dan bagaimana keadaan saat ini. Peraturan yang di buat telah di perhitungkan dengan seksama dan di setujui oleh beberapa ahli dan wali dari masyarakat atau organisasi yang terkait di dalamnya.

(Rule of law) adalah suatu hukum yang telah muncul sejak abad ke 19. Bersama kelahiran negara konstitusi dan juga negara demokrasi. Lalu hukum ini lahir dan kemudian seiring berjalan dengan pertumbuhan demokrasi dan munculnya peranan parlemen atau meningkat dalam upaya penyelenggaraan negara dan juga sebagai reaksi terhadap negera yang bersikap absolute yang sebelum itu telah berkembang dengan baik.

Hukum ini adalah merupakan suatu konsep common law atau juga civil law yang dapat membuat seluruh lapisan yang ada di dalam masyarakat serta dari lembaga yang memang mengepankan supremasi hukum yang di landasi dengan prinsip keadilan dan juga egalitarian.

Menurut Friedman 1959 Hukum ini di bagi menjadi dua bagian yaitu formal dan hakiki:

1.Pengertian formal yaitu sebagai kekuasaan umum yang terorganisasi.

Contohnya adalah negara.

2.Pengertian hakiki yaitu sebagai penegakkan menyangkut ukuran hukum yang baik.

(6)

Rule of law memiliki prinsip hukum yang menyatakan bahwa hukum harus memerintah sebuah negara dan bukan keputusan pejabat-pejabat secara individual. Prinsip tersebut biasanya merujuk kepada pengaruh dan otoritas hukum dalam masyarakat, terutama sebagai pengatur perilaku, termasuk perilaku para pejabat pemerintah.

Negara hukum (rechtstaat) adalah negara yang berlandaskan pada peraturan hukum, guna menjamin adanya keadilan bagi seluruh warga masyarakatnya.

Diperkirakan konsep negara hukum telah ada sejak zaman Plato dan Aristoteles.

Ciri-ciri negara hukum menurut Moh. Kusnardi dan Bintan R. Saragih adalah Adanya pengakuan dan perlindungan atas hak asasi manusia Peradilan yang bebas dari pengaruh kekuasaan atau kekuatan lain serta tidak memihak Legalitas hukum dalam segala bentuknya.

Kedua tokoh ini mengenalkan konsep negara hukum sebagai negara yang diperintah secara adil. Mereka juga menyinggung cita-cita manusia, yakni untuk mengejar kebenaran, kesusilaan, keindahan, serta mengejar keadilan. Ciri negara hukum Dikutip dari Buku Ajar Hukum oleh Elidari Sari, pada dasarnya semua negara hukum punya ciri-ciri yang sama.

Sementara itu, Paul Scholten menjabarkan dua ciri negara hukum, yakni kawula (rakyat) memiliki hak terhadap negara dan individu punya hak terhadap masyarakat, serta adanya pembagian kekuasaan. Ciri-ciri negara hukum adalah:

1.Pembagian kekuasaan

2.Perlindungan hak asasi manusia

3.Pelaksanaan pemerintahan berdasarkan undang-undang (due process of law) 4.Supremasi hukum (supremacy of law)

5.Kekuasaan peradilan yang independen 6.Peradilan tata usaha negara

7.Pemerintahan yang demokratis.

(7)

Ketujuh ciri tersebut pada intinya memuat pembatasan kekuasaan serta penghormatan atas hak warga negara. Dalam konsep negara hukum pembagian kekuasaan sangatlah penting dilakukan. Supaya kekuasaan tidak hanya terkonsentrasi pada satu organ. Dengan begitu, seluruh organ negara dapat bekerja sama untuk menciptakan keadilan serta kesejahteraan bagi masyarakatnya.

B. LATAR BELAKANG NEGARA HUKUM (LAW STATE)

Negara hukum adalah negara berdasarkan atas hukum dan keadilan bagi warganya. Maksudnya adalah segala kewenangan dan tindakan alat-alat perlengkapan negara atau dengan kata lain diatur oleh hukum. Hal yang demikian akan mencerminkan keadilan bagi pergaulan hidup warganya.

Salah satu asas penting negara hukum adalah asas legalitas. Asas legalitas berkaitan erat dengan gagasan demokrasi dan gagasan negara hukum. Gagasan demokrasi menuntut agar setiap bentuk Undang-undang dan berbagai keputusan mendapatkan persetujuan dari wakil rakyat dan sebanyak mungkin memperhatikan kepentingan rakyat.

Gagasan negara hukum menuntut agar penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintah harus didasarkan pada Undang- undang dan memberikan jaminan terhadap hak-hak dasar rakyat yang tertuang dalam Undang-undang.

Menurut Sjachran Basah, asas legalitas berarti upaya mewujudkan duet integral secara harmonis antara paham kedaulatan hukum dan paham kedaulatan rakyat berdasarkan prinsip monodualitas selaku pilar- pilar, yang sifat hakikatnya konstitutif.

Penerapan asas legalitas menurut Indroharto, akan menunjang berlakunya kepastian hukum dan berlakunya kesamaan perlakuan.

Lembaga negara adalah alat perlengkapan negara sebagaimana dimaksudkan oleh Undang-undang Dasar 1945, yaitu :

(8)

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 4. Presiden dan Wakil Presiden 5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 6. Mahkamah Agung (MA)

7. Mahkamah Konstitusi (MK) 8. Komisi Yudisial (KY)

Jadi, lembaga-lembaga tinggi negara itu menurut Undang-undang Dasar 1945 adalah untuk menampung kekuasaan agar bisa dilaksanakan, yang sebenarnya merupakan kekuasaan majelis permusyawaratan rakyat atau di sebut juga dengan MPR.

MPR sendiri menerima kekuasaan itu dari rakyat.

Sejarah berdirinya lembaga mahkamah konstitusi atau disebut juga dengan MK diawali dengan diadopsinya ide mahkamah konstitusi (constitutional court) dalam amandemen konstitusi yang dilakukan oleh MPR pada tahun 2001.

sebagaimana dirumuskan dalam ketentuan Pasal 24 ayat (2), Pasal 24C, dan Pasal 7B Undang-undang Dasar 1945 hasil Perubahan Ketiga yang disahkan pada 9 November 2001.

Ide pembentukan mahkamah konstitusi merupakan salah satu perkembangan pemikiran hukum dan kenegaraan modern yang muncul di abad ke-20.

Mahkamah kontitusi dibentuk menjamin agar kontitusi sebagai hukumtertinggi dapat ditegakkan sebagaimana mestinya.

Oleh karena itu, mahkamah konstitusi biasa disebut sebagai the guardian of the constitution seperti sebutan yang biasa dinisbatkan kepada mahkamah agung di Amerika Serikat.

Mahkamah Konstitusi mempunyai fungsi untuk mengawal (To Guard)

(9)

konstitusi agar dilaksanakan dan dihormati baik penyelenggara kekuasaan negara maupun warga negara.

Mahkamah konstitusi juga sebagai penafsir akhir konstitusi.

Di berbagai negara mahkamah konstitusi juga menjadi pelindung (protector) konstitusi.

Sejak di-inkorporasi-kannya hak-hak asasi manusia dalam Undang-undang Dasar 1945, bahwa fungsi pelindung konstitusi dalam arti melindungi hak-hak asasi manusia (fundamental rights).

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum yang dipertegas dalam UU No 10 Tahun 2004 . Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(10)

terutama Pasal 2 yang menyatakan Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum bagi kehidupan hukum di Indonesia.

Maka hal tersebut dapat diartikan bahwa “Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang menempatkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara sehingga setiap materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila”.

Kedudukan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara merupakan grundnorm dalam sistem hukum Indonesia yang memberikan arah dan jiwa serta menjadi paradigma norma-norma dalam pasal-pasal UUD 1945.

Cita hukum dan falsafah hidup serta moralitas bangsa yang menjadi sumber segala sumber hukum negara akan menjadi satu fungsi krisis dalam menilai kebijakan hukum (legal Policy) atau dapat dipergunakan sebagai paradigma yang menjadikan landasan pembuatan kebijakan (policy making) dibidang hukum dan perundang-undangan maupun bidang sosial, ekonomi, dan politik.

B. SARAN

Seluruh rakyat indonesia wajib menjunjung tinggi pancasila menjadi dasar yang paling tertinggi pada bangsa ini agar pancasila tidak direndahkan dan hilang.

Pancasila juga bisa dijadikan tempat untuk menggali serta menemukan hukum dalam suatu masyarakat dan negara.

Pancasila bisa juga kita jadikan sebagai sumber pedoman, nilai,norma dan kaidah bagi segala peraturan hukum dan perundang-undangan yang dibuat dan berlaku di Indonesia, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

https://bakri.uma.ac.id/pengertian-rule-of-law/ https://www.gramedia.com/literasi/makna-pancasila- sebagai-sumber-dari-segala-sumber-hukum/

https://www.kompas.com/skola/read/2022/07/12/093000569/ciri-ciri-negara-hukum-rechtsstaat-

#:~:text=KOMPAS https://www.gramedia.com/literasi/makna-pancasila-sebagai-sumber-dari-segala- sumber-hukum/

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Kedudukan Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara Indonesia, makna isi Pembukaan UUD 1945, Kedudukan. Pembukaan UUD 1945

segala sumber hukum atau tertib hukum bagi kehidupan hukum Indonesia, kama hal tersebut dapat diartikan, bahwa “Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala

hukum negara”, yaitu penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yang menempatkan Pancasila sebagai

Kita dapat melihat bahwa sila-sila dari pancasila telah tercantum dalam pembukaan dan pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945) Jika

Termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat maka filsafat Pancasila itu berfungsi sebagai Dasar Negara Republik Indonesia yang diterima dan

Dasar formal kedudukan pancasila sebagai dasar Negara republik Indonesia tersimpul dalam pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 alenia IV yang bunyinya sebagai berikut

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang ditegaskan dalam alinea keempat terdapat kata “berdasarkan” yang berarti,. Pancasila merupakan dasar negara

Rumusan Pancasila di Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sesuai dengan pendapat KC Wheare dan Podsnap dalam teori hukum konstitusi bahwa materi muatan suatu