• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENGANTAR GEOGRAFI

N/A
N/A
Ellena Patricia

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH PENGANTAR GEOGRAFI"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

1

MAKALAH PENGANTAR GEOGRAFI

“Cara Meningkatkan Potensi Desa Kampung Naga, Analisis Pengembangan Kota London, dan Analisis Penanggulangan Urbanisasi”

DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Jl. Prof Sudarto SH, Tembalang, Semarang Telp. (024) 76480785, 76480788 E-mail: [email protected]

2020

(2)

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

“Cara Meningkatkan Potensi Desa Kampung Naga, Analisis Pengembangan Kota London, dan Analisis Penanggulangan Urbanisasi” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah pengantar geografi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang geografi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Nurhadi Bashit, ST., M.Eng, selaku dosen mata kuliah pengantar geografi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 1 Maret 2020

Penulis

(3)

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ... 4

BAB I PENDAHULUAN ... 5

1. 1 Latar Belakang ... 5

1. 2 Rumusan Masalah... 7

1. 3 Tujuan Makalah ... 7

BAB II PEMBAHASAN ... 8

2. 1 Desa ... 8

2. 1. 1 Desa Kampung Naga ... 9

2. 1. 2 Potensi Desa Kampung Naga ... 10

2. 1. 3 Identifikasi Permasalahan Internal... 11

2. 1. 4 Identifikasi Potensi Sumberdaya Wisata ... 11

2. 1. 5 Pengembangan Destinasi Wisata ... 11

2. 2 Kota ... 12

2. 2. 1 Kota London Inggris ... 13

2. 2. 2 Unsur-unsur kota London ... 14

2. 2. 3 Potensi Kota ... 15

2. 2. 4 Klasifikasi Kota ... 17

2. 2. 5 Perkembangan Ekonomi ... 17

2. 3 Urbanisasi ... 18

2. 3. 1 Dampak Urbanisasi ... 19

2. 3. 2 Cara Menanggulangi Urbanisasi ... 20

BAB III PENUTUP... 23

3. 1 Kesimpulan ... 23

DAFTAR PUSTAKA ... 25

(4)

4

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Gambar II.1 Kampung Naga ... 9 Gambar II.2 Kota London ... 13 Gambar II.3 Istana Buckingham ... 14

(5)

5

BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Pedesan merupakan suatu wilayah yang memiliki karakteristik utama berbeda dengan perkotaan. Suatu kawasan yang aktivitas utamanya atau aktivitas ekonomi penduduknya bergantung pada alam sekitar atau pertanian disebut kawasan pedesaan. Selama ini masyarakat pedesaan dicirikan dengan kondisinya yang serba kurang apalagi jika dibandingkan dengan masyarakat perkotaan yang taraf hidupnya tinggi. Dari segi pendidikan juga umumnya masyarakat desa jauh tertinggal dari masyarakat perkotaan.

Namun, perlu kita sadari bahwa posisi desa saat ini sangat strategis untuk membangun sebuah negara. Desa mandiri saat ini menjadi isu penting yang perlu diperhatikan dan diperbincangkan lebih mendalam. Pasalnya, sejak UU No.

6/2014 tentang desa disahkan, kebijakan utama yang dibawa ialah diberikannya alokasi dana desa yang berkisar Rp 800 juta hingga Rp 1,4 miliar per desa. Salah satu potensi yang dapat ditingkatkan menjadi pendapatan asli desa yakni sektor pariwisata. Berwisata di daerah pedesaan telah menjadi pilihan tersendiri bagi wisatawan.Wisatawan menggemari berwisata di desa tidak hanya dengan keindahan alamnya saja tetapi juga berinteraksi dengan masyarakat lokal. Oleh karena itu, sektor wisata merupakan salah satu hal yang harus dikembangkan sebuah desa untuk meningkatkan pendapatan asli desa.

Proses transformasi suatu wilayah pedesaan menjadi suatu daerah argoindustri maupun wisata telah bannyak diulas peneliti dan menjadi tuntutan nyata dalam proses perkembangan modernisasi masyarakat. Dengan melihat bahwa desa sebagai wadah ekonomi, kita harus mengubah pandangan atas wilayah ini dengan memandangnya sebagai basis potensial kegiatan ekonomi dari berbagai sektor.

Lain halnya dengan desa, perkotaan merupakan salah satu kawasan yang cukup berkembang dan banyak penghuninya. Layaknya dalam perkotaan lebih digunakan untuk membuat lapangan pekerjaan dan dalam kota bisa juga dijadikan sebagai tempat yang strategis pula. Perkotaan biasanya lebih dikenal dengan salah satu kawasan yang sudah cukup maju, banyak mengalami perkembangan baik dalam bidang ekonomi, kemanusiaan dan lain-lain. Perkotaan juga biasanya

(6)

6 menyajikan salah satu destinasi tempat wisata yang bagus dan tentunya bisa menambah penghasilan kota tersebut juga.

Kota merupakan salah satu ungkapan kehidupan manusia yang mungkin paling kompleks. Kebanyakan ilmuwan berpendapat bahwa, dari segi budaya dan antropologi, ungkapan kota sebagai ekspresi kehidupan orang sebagai pelaku dan pembuatnya adalah penting dan sangat perlu diperhatikan. Hal tersebut disebabkan karena permukiman perkotaan tidak memiliki makna yang berasal dari dirinya sendiri, melainkan dari kehidupan di dalamnya. Yang jelas adalah kenyataan bahwa kawasan kota juga memiliki sifat yang sangat mempengaruhi kehidupan tempatnya. Kenyataan tersebut dapat diamati di tempat di mana suasana kota kurang baik dan di mana masyarakatnya menderita oleh wujud dan ekspresi tempatnya.

Kota dapat terbentuk sejak terbentuknya kerumunan tempat tinggal manusia yang relative padat pada suatu kawasan tertentu dibanding kawasan disekitarnya. Idealnya kawasan yang disebut kota, penduduknya bukan bermata pencaharian yang berkaitan langsung dengan alam, seperti petani atau peternak, melainkan dibidang pemerintahan, perdagangan, kerajinan, pengolahan bahan mentah, industri dan jasa. Dari sifat awal yang sederhana hingga kompleks, menunjukkan kota terbentuk melalui suatu proses.

Besarnya pembangunan di kota-kota besar dapat memacu pertumbuhan ekonomi. Sebagai dampaknya, kota-kota tersebut akan menjadi pusat bagi penduduk untuk datang mencari pekerjaan hingga tempat tinggal. Hal ini sering disebut urbanisasi. Namun, urbanisasi ini dapat menimbulkan berbagai macam masalah jika tidak ada pengendalian dalam prakteknya. Salah satu masalah yang dihadapi oleh Indonesia dalam hal ini, yakni pertumbuhan konsentrasi penduduk yang tinggi dan tidak merata di seluruh wilayah Indonesia.

Namun, jika proses urbanisasi bisa dikendalikan dengan baik akan memberikan dampak positif. Laporan Bank Dunia (1994) yang dikutip oleh Keban (1996) menyebutkan, ada hubungan positif antara tingkat urbanisasi di suatu daerah dengan pendapatan per kapita nya. Artinya, peningkatan urbanisasi dapat meningkatkan pendapatan per kapita suatu daerah dan mempercepat pembangunan.

(7)

7 1. 2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah yang dapat di temukan diantaraya:

1. Bagaimana keadaan Desa Kampung Naga Tasikmalaya saat ini dan potensi apa saja yang dapat dikembangkan di wilayah tersebut?

2. Bagaimana keadaan kota London, Inggris saai ini dan potensi yang terdapat di kota tersebut?

3. Bagaimana cara konsep dasar urbanisasi dan dampaknya?

1. 3 Tujuan Makalah

Berdasarkan dari rumusan masalah diatas dapat disimpulkan tjuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui keadaan Desa Kampung Naga Tasikmalaya saat ini dan potensi apa saja yang dapat dikembangkan di wilayah tersebut.

2. Untuk mengetahui keadaan kota London, Inggris saai ini dan potensi yang terdapat di kota tersebut.

3. Untuk mengetahui konsep dasar urbanisasi dan dampaknya.

(8)

8

BAB II PEMBAHASAN

2. 1 Desa

Definisi desa secara universal adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa dikenal dengan pembagian wilayah administratif di bawah kecamatan dan dipimpin oleh kepala desa.

Menurut Sutardjo Kartodikusuma, desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri. Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografis, sosial, ekonomi, politik, dan kultur yang terdapat di daerah tersebut, dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah yang lainnya.

Berdasarkan perkembangannya, desa dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Desa Swadaya

Desa swadaya adalah desa yang dianggap sebagai desa tertinggal.

Penduduk desanya cenderung masih primitif dan terisolasi di daerahnya.

Di desa ini masyaraknya masih melaksanakan kegiatan nenek moyang seperti adat istiadat dan hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan primernya saja. Ciri-ciri dari desa ini yakni :

a. Penduduknya jarang,

b. Mata pencaharian homogen agraris, c. Tertutup,

d. Memegang teguh adat istiadat dari nenek moyang,

e. Sarana prasarana masih kurang dan tergolong tradisional,Hubungan sosial antar masyarakatnya sangat erat.

2. Desa Swakarya

Desa ini, satu tingkat lebih maju dari desa swadaya. Masyarakatnya mulai berubah mengikuti aliran zaman dan berpikiran lebih terbuka. Adat istiadatnya mengalami transisi karena banyak pengaruh dari luar. Karena lebih berpikiran terbuka, mata pencahariannya pun sudah mulai berkembang dari sektor primer ke sektor sekunder dan bertambahnya sarana prasarana. Ciri-ciri desa swakarya ini yakni :

a. Adat isitiadat sudah tidak terlalu mengikat,

b. Teknologi dan alat bantu lainnya mulai digunakan,

(9)

9 c. Sudah tidak tertutup walaupun jauh dari pusat perekonomian,

d. Sarana prasarana mulai meningkat, e. Mata pencaharian mulai beragam.

3. Desa Swasembada

Desa ini adalah desa yang dapat disebut paling modern dari jenis desa yang lainnya. Masyarakat disini sudah dapat menggunakan dan memaksimalkan sumber daya yang ada untuk kegiatan pembangunan desa.

Tingkat pendidikan dan perkonomiannya juga sudah semakin maju. Desa ini memiliki ciri-ciri :

a. Biasanya lokasinya tidak jauh dari kota atau kecamatan, b. Fasilitas lebih memadai,

c. Masyarakat sudah tidak terikat oleh adat istiadat, d. Pola pikir lebih kritis dan kreatif,

e. Masyarakat lebih aktif berpartisipasi untuk pembangunan desanya.

2. 1. 1 Desa Kampung Naga

Gambar II.1 Kampung Naga

Kampung Naga merupakan sebuah desa yang terletak di Kota Tasikmalaya. Kampung ini pada dasarnya bukan merupakan desa wisata, tetapi banyak orang yang ingin berkunjung dan mengetahui tentang kampung ini karena memiliki daya tarik tersendiri.

Desa ini termasuk satu dari empat dusun di Desa Neglasari, Tasikmalaya, Jawa Barat. Jumlah bangunan yang ada di Kampung Naga ada 113 bangunan yang terdiri dari 110 tempat tinggal penduduk dan 3 fasilitas umum yakni, masjid, balai kampung, dan lumbung padi.

Kampung Naga ini memiliki keadaan lingkungan dan sosial yang tergolong sangat tradisional. Wilayahnya yang terletak 30 km dari pusat Kota

(10)

10 Tasikmalaya memiliki lingkungan yang bersih karena jauh dari campur tangan pembangunan maupun industry modern. Pada ummumnya, masyarakat desa ini memiliki mata pencaharian sebagai petani dan memanfaatkan keadaan alam yang ada di sekitar mereka. Desa yang memegang kuat kepercayaan mereka ini tidak memiliki fasilitas aliran listrik. Semua penerangan masih menggunakan cara tradisional.

Menurut pengakuan warga, mereka tidak tahu bagaimana awal mula kampung yang memiliki luas hanya 1,5 hektare ini berdiri. Dilansir dari republika.co.id., Hal ini disebabkan karena terbakarnya arsip mereka saat dibakar oleh DI/TII pada tahun 1956.

Nama Kampung Naga ini memiliki arti kampung yang ada di lebah atau lereng. Tidak ada manuskrip maupun catatan sejarah otentik tentang ini, namun secara cerita yang turun temurun. Istilah “Naga” diambil dari kata “Na Gawir”

yang memiliki arti di lembah atau di lereng.

Jika melihat klasifikasi menurut perkembangannya, desa ini termasuk kedalam jenis desa swadaya karena masyarakatnya masih menjunjung tinggi norma norma adat dan menghormati warisan para nenek moyang atau leluhur.

Setiap ajaran yang datang bukan dari leluhur atau tidak sesuai dengan adat istiadat mereka, oleh mereka hal tersebut dianggap tabu dan melanggar adat setempat.

Keadaan lingkungannya juga tergolong tradisional karena belum memiliki fasilitas listrik dan Mata pencaharian masyarakatnya pun homogen agraris.

Pada umumnya orang-orang mengunjungi desa ini karena hanya sekedar berwisata. Namun, ada juga yang untuk keperluan objek kajian antropologi karena desa ini dikenal masih sangat menjunjung tinggi norma adat dan kepercayaan mereka terhadap para leluhurnya.

2. 1. 2 Potensi Desa Kampung Naga

Dilihat dari karakteristik dan keadaan Kampung Naga, sector pariwisata adalah salah satu yang paling memungkinkan untuk dikembangan di daerah ini karena banyak hal menarik yang dimiliki oleh Kampung Naga dari segi lingkungannya maupun sosial masyarakatnya.

Menurut Wearing (2001), ada 3 faktor utama atau hal penting dalam pengembangan pariwisata, yakni :

(11)

11 1. Pemerintah sebagai fasilitator dan regulator,

2. Masyarakat sebagai tuan rumah, pelaksana/subjek, 3. Swasta sebagai pengembang/pelaksana/investor.

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan sangatlah penting mengingat bahwa masyarakat itu sendiri yang paling mengetahui apa yang mereka butuhkan.

Ada beberapa hal atau langkah penting yang perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan potensi yang ada pada Kampung Naga.

2. 1. 3 Identifikasi Permasalahan Internal

Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam tahap pengembangan suatu desa yakni mengidentifikasi permasalahan yang ada pada internal desa tersebut.

Hal ini menjadi hal yang pertama karena sebelum melangkah untuk perencanaan selanjutnya, masyarakat harus terlebih dahulu tahu apa faktor atau masalah apa yang menjadi penghambat utama berkembangnya suatu wilayah.

Pada kasus Kampung Naga ini, terlihat bahwa hal utama yang menghambat ialah adat dan kepercayaan nenek moyang yang membuat mereka berpikir kurang terbuka. Akibatnya, pergeseran zaman tidak mereka rasakan dengan salah satu contoh tidak adanya fasilitas listrik dan gadget yang pad zaman ini berperan sangat penting dalam berbagai aktifitas.

2. 1. 4 Identifikasi Potensi Sumberdaya Wisata

Dari banyak potensi yang ada, hal-hal tersebut perlu diidentifikasi untuk memudahkan dalam pengembangan wisatanya. Misalnya dari bidang wisata keilmuan, Kampung Naga memiliki rumah-rumah atau bangunan-bangunan, kebiasanaan atau adat, dan sejarah yang khas dan tradisional untuk dipelajari oleh wisatawan. Kemudian, pemanfaatan sumberdaya pertanian lokal disana dapat dijadikan atraksi wisata. Selain itu juga dibutuhkan pembangunan fasilitas penginapan yang baiknya terletak tidak terlalu dekat dengan objek karena akan mengurangi nilai tambah wisata yang ada.

2. 1. 5 Pengembangan Destinasi Wisata

Setelah diidentifikasi, pengembangan dapat dilakukan dengan adanya kerja sama antarlembaga, yakni masyarakat dengan pemerintah setempat dan pihak swasta. Sebab, tanpa adanya kerja sama, kesatuan tujuan dan persepsi antar

(12)

12 warga, serta warga Bersama organisasi daerah maupun institusi pemerintah desa melakukan “mengatur dan mengurus” maka dalam pengembangan desa wisata akan sulit tercapai. Setelah terbentuk organisasi pengembang daerah ini, akan dilakukan pengembangan dan pengelolaan daerah untuk dijadikan destinasi wisata.

2. 2 Kota

Kota adalah salah satu ungkapan kehidupan manusia yang mungkin paling kompleks. Kebanyakan ilmuwan berpendapat bahwa, dari segi budaya dan antropologi, ungkapan kota sebagai ekspresi kehidupan orang sebagai pelaku dan pembuatnya adalah penting dan sangat perlu diperhatikan. Hal tersebut disebabkan karena permukiman perkotaan tidak memiliki makna yang berasal dari dirinya sendiri, melainkan dari kehidupan di dalamnya. Yang jelas adalah kenyataan bahwa kawasan kota juga memiliki sifat yang sangat mempengaruhi kehidupan tempatnya. Kenyataan tersebut dapat diamati di tempat di mana suasana kota kurang baik dan di mana masyarakatnya menderita oleh wujud dan ekspresi tempatnya.

Kota dapat terbentuk sejak terbentuknya kerumunan tempat tinggal manusia yang relative padat pada suatu kawasan tertentu dibanding kawasan disekitarnya. Idealnya kawasan yang disebut kota, penduduknya bukan bermatapencaharian yang berkaitan langsung dengan alam, seperti petani atau peternak, melainkan dibidang pemerintahan, perdagangan, kerajinan, pengolahan bahan mentah, industry dan jasa. Dari sifat awal yang sederhana hingga kompleks, menunjukkan kota terbentuk melalui suatu proses. Oleh karena hal itu kami akan membahas teori perkotaan, semoga dengan makalah yang kami buat dapat berguna bagi pembelajaran kita semua.

Kriteria kawasan perkotaan meliputi :

1. Memiliki karakteristik kegiatan utama budidaya bukan pertanian atau mata pencaharian penduduknya terutama di bidang industri, perdagangan dan jasa;

2. Memiliki karakteristik sebagai pemusatan dan distribusi pelayanan barang dan jasa didukung prasarana dan sarana termasuk pergantian moda transportasi dengan pelayanan skala kabupaten atau beberapa kecamatan.

(13)

13 Berdasarkan UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Kawasan Perkotaan dapat berbentuk :

1. Kota sebagai daerah otonom; adalah kota yang dikelola oleh pemerintah kota;

2. Kota yang menjadi bagian daerah kabupaten yang memiliki ciri perkotaan;

adalah kota yang dikelola oleh daerah atau lembaga pengelola yang dibentuk dan bertanggungjawab kepada pemerintah kabupaten.

3. Kota yang menjadi bagian dari dua atau lebih daerah yang berbatasan langsung dan memiliki ciri perkotaan; dalam hal penataan ruang dan penyediaan fasilitas pelayanan umum tertentu dikelola bersama oleh daerah terkait.

2. 2. 1 Kota London Inggris

Gambar II.2 Kota London

London merupakan ibu kota Inggris dan Britania Raya, merupakan wilayah metropolitan terbesar di Britania Raya. Berlokasi di sepanjang Sungai Thames, London telah menjadi permukiman utama selama dua milenium sejak didirikan oleh Romawi pada abad ke-1 dengan nama Londinium. Pusat dari London kuno, yaitu City of London, sebagian besar masih tetap mempertahankan batas-batas abad pertengahannya. Sejak abad ke-19, nama London juga digunakan untuk menyebut kota metropolitan yang berkembang di sekitar pusat ini.

Konurbasi dari wilayah-wilayah urban ini pada akhirnya membentuk Region London dan wilayah administratif London Raya. Wilayah ini diatur dan dibawahi oleh wali kota London dan Majelis London yang dipilih melalui pemilihan umum.

(14)

14 London adalah kota global terkemuka yang unggul dalam bidang seni, bisnis, pendidikan, hiburan, mode, keuangan, kesehatan, media, layanan profesional, penelitian dan pengembangan, pariwisata, serta transportasi. London, bersama dengan New York City, merupakan pusat keuangan terkemuka di dunia, dan menjadi kota dengan PDB terbesar kelima di dunia, atau yang tertinggi di Eropa. Kota ini dikatakan sebagai pusat kebudayaan dunia. London juga menjadi kota yang paling sering dikunjungi, dan tercatat sebagai kota dengan bandar udara tersibuk di dunia berdasarkan lalu lintas penumpang internasional. 43 universitas di London membentuk konsentrasi pendidikan tinggi terbesar di Eropa. Pada tahun 2012, London menjadi kota pertama yang telah menjadi tuan rumah penyelenggara olimpiade Musim Panas modern sebanyak tiga kali.

2. 2. 2 Unsur-unsur kota London

Gambar II.3 Istana Buckingham Unsur-unsur kota antara lain :

1. Unsur Fisik

London Raya meliputi kawasan seluas 1583 kilometer persegi (611 sq mi), yang didiami oleh sekitar 7.172.036 jiwa penduduk pada tahun 2001 dengan kepadatan 4.542 penduduk per kilometer persegi (11.760/sq mi).

London memiliki iklim laut sedang yang serupa dengan sebagian besar kawasan selatan Britania. Musim dingin pada umumnya agak dingin sampai terbentuknya es di kawasan pinggir kota dengan rata-rata dua kali seminggu pada bulan November hingga Maret. Musim panas di London pada umumnya hangat, dan terkadang panas, hawa panas ini turut disebabkan oleh fenomena pulau bahang perkotaan yang menyebabkan suhu di pusat kota London 5 °C (9 °F) lebih panas ketimbang kawasan pinggiran kota.

(15)

15 2. Unsur Sosial

London terdiri dari beragam masyarakat dan budaya dengan lebih dari 300 bahasa dituturkan oleh berbagai etnis. Setiap orang di London disibukkan dengan kehidupan masing-masing, setiap orang lebih mementingkan keluarga, keuangan, masalah pribadi, atau kesehatan mentalnya sendiri.

Setiap orang di London bekerja keras untuk memenuhi biaya hidup yang cukup tinggi. Tidak banyak uang yang bisa dihamburkan untuk aktivitas sosial. Kalaupun ada, biasanya terbatas atau diprioritaskan untuk pasangan dan keluarga.

3. Unsur Ekonomi

London merupakan salah satu pusat keuangan unggulan di dunia, yang bersanding dengan New York City sebagai pusat keuangan internasional yang paling terkemuka. Industri terbesar di London berasal dari sektor keuangan, sektor keuangannya menjadikan kota ini sebagai kontributor utama bagi neraca pembayaran Britania Raya. Industri distribusi media merupakan sektor kedua yang paling kompetitif di London. Salah satu perusahaan media yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah perusahaan penyiaran publik BBC ataupun perusahaan penyiaran swasta yang banyak tersebar di London. Sebagian besar surat kabar yang beredar ke seluruh dunia disunting di London. Selain itu, London merupakan pusat ritel utama di dunia.

4. Unsur Budaya

Kota ini dikatakan sebagai pusat kebudayaan dunia. London terdiri dari beragam masyarakat dan budaya dengan lebih dari 300 bahasa dituturkan oleh berbagai etnis. Aksen London lama atau yang sering disebut dengan aksen "Cockney" serupa dengan aksen kebanyakan penduduk di Inggris Tenggara. London merupakan tempat terletaknya banyak museum, galeri, dan institusi sejenis lainnya. Sebagian dari museum-museum di London tidak mengenakan biaya masuk dan merupakan atraksi wisata andalan serta juga menjadi pusat penelitian

2. 2. 3 Potensi Kota

Potensi kota London antara lain:

(16)

16 1. Potensi Ekonomi

London merupakan pusat keuangan terbesar di dunia. London merupakan salah satu area metropolitan dengan produk domestik bruto terbesar di dunia. Ibu kota Inggris ini juga menjadi lokasi berdirinya banyak perusahaan keuangan, asuransi, dan lembaga perbankan internasional.

London memiliki banyak industri besar seperti, keuangan teknologi, layanan kesehatan swasta, asuransi, elektronik, media, digital, farmasi, manufaktur, konstruksi, asuransi, pariwisata, real estate dan bahkan busana.

2. Potensi Politik

Pemerintahan London terdiri dari dua tingkat, yaitu tingkat strategis seluruh kota dan tingkat lokal. Pemerintahan seluruh kota dikoordinasikan oleh Otoritas London Raya (GLA), sedangkan pemerintahan lokal dilaksanakan oleh 33 otoritas yang lebih kecil. Pembuatan kebijakan yang dilakukan pemerintah London dapat ditanggani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif, hal ini karena kekuasaan legislatif dan eksekutif berada pada satu partai atau koalisi partai. Serta adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan 3. Potensi Budaya

Aksen London lama atau yang sering disebut dengan aksen "Cockney"

serupa dengan aksen kebanyakan penduduk di Inggris Tenggara. London menawarkan berbagai macam masakan sebagai hasil dari penduduknya yang terdiri dari beragam etnis. Pusat kuliner utama di London di antaranya terdapat di restoran-restoran Bangladesh di Brick Lane dan restoran masakan Cina di Chinatown. London juga memiliki berbagai perayaan tahunan, dimulai dengan Parade Tahun Baru di awal tahun, pertunjukan kembang api di London Eye, perayaan ini merupakan pesta jalanan terbesar kedua di dunia. London merupakan tempat terletaknya banyak museum, galeri, dan institusi sejenis lainnya. Sebagian dari museum-museum di London tidak mengenakan biaya masuk dan merupakan atraksi wisata andalan serta juga menjadi pusat penelitian.

(17)

17 2. 2. 4 Klasifikasi Kota

Klasifikasi kota dilihat dari jumlah penududuknya, kota memiliki lima klasifikasi yang terbagi dalam

1. Kota kecil, memiliki jumlah penduduk 20.000 hingga 50.000 jiwa.

2. Kota sedang, memiliki jumlah penduduk 50.000 sampai 100.000 jiwa.

3. Kota besar, memiliki jumlah penduduk 100.000 sampai 1 juta jiwa.

4. Kota metropolitan, memiliki jumlah penduduk 1-5 juta jiwa. Kota megapolitan, memiliki jumlah penduduk lebih dari 5 juta jiwa.

Dilihat dari klasifikasi kota, London termasuk kota megapolitan karena London tercatat berpenduduk sebanyak 8.174.100 jiwa. London juga pernah menjadi kota dengan populasi terbesar di dunia pada periode 1831-1925.

2. 2. 5 Perkembangan Ekonomi

London, ibukota Inggris merupakan salah satu negara dengan sistem pemerintahan berbentuk kerajaan. Kota ini sangat maju dan makmur dari segala bidang. Tak heran jika negara tersebut menjadi kota megapolitan. Setiap harinya banyak kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara yang ingin melihat kemegahan setiap sudut kota secara langsung. Banyak sekali tempat-tempat menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah sungai Thames. London merupakan salah satu pusat keuangan unggulan di dunia, yang bersanding dengan New York City sebagai pusat keuangan internasional yang paling terkemuka.

Industri terbesar di London berasal dari sektor keuangan, sektor keuangannya menjadikan kota ini sebagai kontributor utama bagi neraca pembayaran Britania Raya. Selain itu, industri distribusi media merupakan sektor kedua yang paling kompetitif di London. Salah satu perusahaan media yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah perusahaan penyiaran publik BBC ataupun perusahaan penyiaran swasta yang banyak tersebar di London. London juga London merupakan pusat ritel utama di dunia. London terkenal sebagai salah satu tujuan wisata favorit di dunia dengan berbagai atraksi baik yang berasal dari masa lampau maupun yang sangat modern. London menarik lebih dari 14 juta wisatawan mancanegara setiap tahunnya. Hal ini menjadikan London sebagai kota yang paling banyak dikunjungi di Eropa.

Fakta Perekonomian London pada sekarang ini :

(18)

18 1. Berkembangnya ekonomi kreatif

Sebagai ibu kota keuangan Eropa, London telah menarik ribuan migran yang memiliki keterampilan setiap tahun. Pada 2013, London menjadi kiblat ekonomi kreatif dunia.

2. Aktifnya perekonomian

Pertumbuhan ekonomi kreatif dan teknologi yang sangat kuat, membuat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan melonjak. Sektor jasa keuangan terus pulih, begitu juga dengan pasar perumahan. Baru-baru ini, London dinobatkan sebagai negara dengan ekonomi yang paling cepat berkembang di Barat.

3. Pusat miliarder

London menjadi rumah bagi 72 miliarder dunia, mengalahkan Moscow yang memiliki 48 miliarder dunia, dan New York dengan 43 miliarder.

4. Mahalnya rumah

Banyaknya orang-orang kaya yang masuk ke London, berpengaruh besar terhadap perkembangan harga rumah di London.

5. Bertambahnya jumlah penduduk

Sebagai magnet pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk Kota London terus bertambah. Pada 2021, jumlah penduduk Kota London diperkirakan mencapai sembilan juta jiwa dan pada 2050, diperkirakan mencapai 11 juta jiwa.

2. 3 Urbanisasi

Menurut Philip M Hauser, urbanisasi adalah pertambahan proporsi penduduk yang tinggal di daerah kota. Konsentrasi penduduk di daerah kota sebagai akibat banyaknya penduduk yang datang dari luar kota.

Secara sederhana, urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Apabila dilihat dari konsep modernisasi merupakan perubahan orientasi tradisional ke orientasi modern tempat terjadinya difusi modal, teknologi, nilai- nilai, pengelolaan kelembagaan dan orientasi politik dari dunia barat (kota) ke masyarakat yang masih tradisional (desa).

Menurut Tjiptoherianto (1999), pertambahan penduduk yang tinggal di perkotaan dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu ; (1) kelahiran alamiah

(19)

19 yang terjadi di daerah tersebut, (2) perpindahan penduduk, baik dari perkotaan lainnya maupun dari pedesaan, (3) anexasi/penggabungan, (4) reklasifikasi.

Dengan demikian, perpindahan penduduk dari dari desa menuju kota hanyalah sebagian dari faktor yang memengaruhi tingkat urbanisasi.

2. 3. 1 Dampak Urbanisasi

Di negara berkembang termasuk Indonesia, urbanisasi lebih berfungsi sebagai faktor penghambat daripada faktor pendorong bagi pembangunan nasional. Urbanisasi dapat menimbulkan masalah di perkotaan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan publik dan kesempatan kerja. Tanda-tanda yang selama ini sudah terlihat jelas, misalnya munculnya perumahan/permukiman liar dan kumuh, kemiskinan dan pengangguran tinggi di perkotaan, dan berubahnya lahan pertanian menjadi lahan industri secara besar-besaran. Arus urbanisasi yang tidak terkendali ini dianggap merusak strategi rencana pembangunan kota dan menghisap fasilitas perkotaan di luar kendali pemerintahan. Akibat negatif yang muncul akan berakibat pada meningkatnya masalah kriminalitas dan turunnya tingkat kesejahteraan. Dampak negatif lainnya yang muncul ialah terjadinya “over urbanisasi” yaitu dimana presentase penduduk kota yang sangat besar yang tidak sesuai dengan perkembangan ekonomi negara. Selain itu juga, dapat terjadi

“under ruralisasi” yakni jumlah penduduk di pedesaan terlalu rendah.

Namun, di sisi lain, tingginya angka urbanisasi dapat berdampak positif bagi wilayah tersebut jika dikelola dengan benar. Urbanisasi dapat mendorong meningkatnya faktor utama pertumbuhan ekonomi yaitu konsumsi rumah tangga, investasi, dan belanja pemerintah. Urbanisasi mendorong meningkatnya jumlah pendapatan masyarakat desa yang pindah ke kota.

Laju urbanisasi di Indonesia menunjukan pertumbuhan yang paling pesat dibanding negara lain di Asia. Menurut catatan Bank Dunia, pada periode 1993- 2007, rata-rata laju urbanisasi tahunan di Indonesia mencapai 4,2%. Dengan pesatnya laju urbanisasi, terjadilah pergeseran tempat tinggal sebagian besar penduduk Indonesia ke arah perkotaan yang pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah ekonomi di daerah-daerah perkotaan.

Peningkatan konsentrasi populasi akibat urbanisasi dapat membawa tantangan, tetapi juga memudahkan dalam pemberian pelayanan utama oleh

(20)

20 pemerintah, seperti pendidikan dan kesehatan dengan lebih efisien, jumlah tenaga kerja tercukupi bahkan dapat berlebih. Konsentrasi industri di perkotaan juga memungkinkan pemakaian infrastruktur secara bersama-sama sehingga menurunkan biaya dan kedekatan berbagai kontributor sehingga membantu efisiensi proses produksi.

2. 3. 2 Cara Menanggulangi Urbanisasi

Strategi yang dapat dipergunakan utnuk menanggulangi persoalan urbanisasi, yakni:

1. Penciptaan keseimbangan ekonomi yang memadai antara desa dan kota.

Keseimbangan kesempatan ekonomi yang lebih layak antara desa dan kota merupakan suatu unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam strategi penangggulangan masalah-masalah pengangguran di desa-desa maupun kota-kota di berbagai Negara-negara berkembang, serta untuk mengurangi urbanisasi dari desa ke kota. Titik utama dari usaha tersebut harus diletakkan pada pembangunan sektor pedesaan, perluasan industri kecil ke seluruh negeri, dan peninjauan kembali orientas kegiatan ekonomi serta investasi sosial yang ditujukan bagi daerah-daerah pedesaan, yang kesemuanya ini harus dilaksanakan secara integrative atau terpadu.

2. Perluasan industri-industri kecil yang padat karya. Komposisi atau bauran output sangat mempengaruhi jangkauan (dalam banyak hal, termasuk juga lokasi) kesempata kerja karena beberapa produk (terutama barang-barang konsumsi pokok) membutuhkan lebih banyak tenaga kerja bagi setiap unit output dan setiap unit modal daripada produk-produk atau barang lainnya.

Perluasan industri ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: secara langsung melalui investasi dan penyediaan insentif oleh pihak pemerintah, terutama bagi kegiatan-kegiatan ekonomi di sektor informal di perkotaan;

dan secara tidak langsung melalui redistribusi pendapatan ( yang sudah ada maupun yang berasal dari pertumbuhan ekonomi yang akan datang) kepada orang-orang miskin di desa-desa yang struktur permintaan barang konsumsinya biasa dipenuhi oleh produk local (lebih mudah dan padat karya) daripada kebutuhan konsumsi orang-orang kaya (yang sebagian bahkan harus diimpor).

(21)

21 3. Penghapusan distorsi harga factor-faktor produksi. Kita memiliki cukup banyak bukti yang dapat menunjukkan bahwa upaya-upaya penghilangan distorsi harga factor produksi, terutama melalui penghapusan berbagai subsidi modal dan mengurangi pertumbuhan tingkat upah perkotaan diatas harga pasar, akan mampu meningkatkan kesempatan kerja dan memperbaiki penggunaan sumber daya modal langka yang tersedia. Akan tetapi bagaimana dan seberapa cepat kebijakan ini harus diterapkan agar berhasil tidaklah terelalu jelas. Lagi pula, implikasinya terhadap arus urbanisasi harus diketahui secara pasti. Jelasnya, kebijakan koreksi harga saja tidak akan cukup untuk mengubah secara mendasar situasi lapangan kerja saat ini.

4. Pemilihan teknologi padat karya yang tepat. Salah satu factor utama yang menghambat keberhasilan setiap program penciptaan kesempatan kerja dalam jangka panjang, baik pada sector industry di perkotaan maupun pada sector pertanian di pedesaan, adalah terlalu besarnya ketergantungan teknologi dari Negara-negara berkembang terhadap mesin-mesin dan aneka peralatan canggih (biasanya hemat tenaga kerja) yang diimpor dari Negara-negara maju. Semua Negara-negara berkembang harus melepaskan ketergantungan dan mengalihkan perhatiannya untuk mencari teknologi- teknologi produksi yang tepat guna, sesuai dengan kondisi dasar perekonomian sendiri. Upaya tersebut juga harus dikaitkan dengan program pengembangan perusahaan-perusahaan kecil yang serba padat karya baik di desa maupun di kota.

5. Pengubahan keterkaitan langsung antara pendidikan dan kesempatan kerja.

Munculnya fenomena “pengangguran berpendidikan” dibanyak Negara berkembang mengundang berbagai petanyaan tentang kelayakan pengembangan pendidikan (khususnya pendidikan tinggi/tingkat universitas) secara besar-besaran, yang terkadang sangat berlebihan.

Pendidikan formal kini telah menjadi alat untuk menyeleksi calon pekerja.

Karena pekerjaan disektor modern berkembang lebih lampat daripada jumlah orang yang menyelesaikan pendidikan, maka diperlukan

(22)

22 perpanjangan ,asa penyelesaian studi dan seleksi lebih ketat terhadap para lulusannya.

6. Pengurangan laju pertumbuhan penduduk melalui upaya pengentasan kemiskinan absolute dan perbaikan distribusi pendapatan, terutama bagi kaum wanita yang disertai dengan penggalakkan program-program keluarga berencana dan penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan di daerahdaerah pedesaan. Sudah jelas bahwa setiap upaya pemecahan jangka panjang atas berbagai masalah ketenagakerjaan dan urbanisasi di Negara- negara dunia ketiga harus melibatkan upaya pengendalian pertumbuhan penduduk.

7. Mendesentralisasikan kewenangan ke kota dan daerah sekitarnya.

Pengalaman menunjukkan bahwa desentralisasi kekuasaan ke kabupaten- kabupaten merupakan langkah penting dalam perbaikan kebijakan perkotaan dan peningkatan kualitas pelayanan public. Kondisi kota besar sangat berbeda dengan kota kecil, demikian pula kondisi antara kawasan yang berbeda didalam suatu Negara, dan kebjakan harus dirancang untuk merefleksikan perbedaan-perbedaan ini. Para pejabat setempat mempunyai informasi lebih banyak mengenai kondisi daerah setempeat yang selalu berubah dan jika para pejabat daerah diberi tangung jawab terhadap kinerja keuangan daerahnya dan mengetahui bahwa mereka mempunyai insentif lebih besar untuk melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif.

(23)

23

BAB III PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Bedasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa

1. Peran pemerintah, masyarakat, dan swasta sangat penting dan memiliki manfaatnya masing-masing. Pemerintah dapat membuat kebijakan yang akan membantu dalam proses pengembangan. Masyarakat merupakan satu-satunya yang mengetahui permasalahan tentang wilayahnya lebih baik dibandingkan pihak lain sehingga dapat dijadikan acuan untuk penyelesaian masalah. Pihak swasta dapat memberikan bantuannya berupa alokasi dana untuk pembangunan agar lebih maksimal.

Masyarakat lokal khusunya Desa Kampung Naga perlu diajak untuk merencanakan model wisata yang ada di desa nya karena akan berhubungan langsung dengan kegiatan sehari-hari mereka. Masyarakat Desa Kampung Naga juga perlu berpikiran lebih terbuka agar mereka tidak tertinggal dari kemajuan zaman, salah satunya teknologi sehingga dapat memaksimalkan pengembangan desa mereka menjadi desa wisata dan mendapatkan penghasilan lebih yang diambil dari keuntungan para wisatawan yang datang. Akan tetapi, menerima kemajuan zaman tidak selalu harus meninggalkan kebiasaan mereka, karena kebiasaan dan adat istiadat mereka lah yang merupakan salah satu daya tarik desa ini untuk dijadikan desa wisata.

2. Setiap kota memiliki peranan dan fungsi masing-masing, memiliki sejarah masing-masing dan dalam kota memiliki perkembangan masing-masing juga. Mulai dari masa sulit sampai benar-benar maju. Sebagai masyarakat yang berada dalam kota tersebut layaknya untuk bisa membantu perekonomiannya, Seperti menciptakan lapangan pekerjan dan memiliki sifat yang tekun dan ulet. Dalam kota London sendiri saat ini sudah maju, bahkan sangat menakjubkan perkembangannya. Seperti contohnya sebagai masyarakat disana cukuplah mudah untuk terus mengembangkan bakat wirausaha dan yang lainnya juga, Jadi setiap kota memiliki ciri-ciri tersendiri dan memiliki keunikan tersendiri juga untuk bisa memajukan

(24)

24 kota nya dan tentunya bisa menarik para wisatawan untuk berkunjung ke kota tersebut.

3. Secara umum, urbanisasi merupakan suatu proses berpindahnya penduduk dari wilayah pedesaan ke perkotaan. Urbanisasi ini juga memiliki banyak dampak baik positif maupun negatif.

Masalah urbanisasi ini sedang dihadapi hampir oleh seluruh kota besar di dunia. Di Indonesia sendiri, pertumbuhan konsentrasi penduduk meningkat secara pesat. Namun, hal ini tidak diimbangi oleh perkembangan industrialisasi yang cukup. Masalah ini akhirnya menimbulkan fenomena urbanisasi berlebih sehingga menimbulkan beberapa masalah, diantaranya terhambatnya pembangunan nasional, meningkatnya angka pengangguran di perkotaan, turunnya tingkat kesejahteraan, meningkatnya angka kriminalitas, dan berubahnya lahan pertanian menjadi lahan industri hingga tidak terkontrol. Dampak positifnya pelayanan jasa menjadi lebih efektif, terpenuhinya tenaga kerja, dan secara umum pertumbuhan ekonomi di perkotaan semakin membaik.

(25)

25

DAFTAR PUSTAKA

Bumdes, A. (2017). Jenis-Jenis Desa Berdasarkan Tingkat Perkembangannya.

Retrieved February 29, 2020, from https://blog.bumdes.id/2017/12/jenis- jenis-desa-berdasarkan-tingkat-perkembangannya/

Dewi, M. H. U., Fandeli, C., & Baiquni, M. (2013). PENGEMBANGAN DESA WISATA BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DI DESA WISATA JATILUWIH TABANAN, BALI. 3 No.2, 11.

Mustika, N. (2019). Melihat Uniknya Budaya di Kampung Naga Tasikmalaya.

Retrieved February 29, 2020, from https://www.finansialku.com/kampung- naga-tasikmalaya/

Permana, F. E., & Ucu, K. R. (2016). Menyibak Tabir Sejarah Pembakaran Kampung Naga Tasikmalaya. Retrieved from https://republika.co.id/berita/nasional/daerah/16/03/08/o3pu9p282-

menyibak-tabir-sejarah-pembakaran-kampung-naga-tasikmalaya

Raharjana, D. T. (2012). MEMBANGUN PARIWISATA BERSAMA RAKYAT:

KAJIAN PARTISIPASI LOKAL DALAM MEMBANGUN DESA WISATA DI DIENG PLATEAU. 2 No.3, 13.

Rudi. (2019). Kampung Naga, Saat Menjaga Wasiat Leluhur Adalah Pilihan

Utama. Retrieved February 29, 2020, from

https://www.nativeindonesia.com/kampung-naga/

Sidik, F. (2015). Menggali Potensi Lokal Mewujudkan Kemandirian Desa. 19 No.2, 17. Retrieved from http://journal.ugm.ac.id/jkap

Sy, Z. (2019). Fakta-Fakta Menarik Kampung Naga, Komunitas Adat yang Jauh dari Ingar Bingar Modern. Retrieved February 29, 2020, from https://merahputih.com/post/read/fakta-fakta-menarik-kampung-naga-

komunitas-adat-yang-jauh-dari-ingar-bingar-kemodernan?page=1

(26)

26 Kuliah Online,(2010) Urbanisasi Dan Migrasi Desa, Retrieved 1 Maret 2020 from

https://repository.unikom.ac.id/33228/1/URBANISASI%20DAN%20MIGR ASI%20DESA.pdf

Wikipedia, London, Retrieved 29 February 2020, from https://id.m.wikipedia.org/wiki/London

Viva, Team. (2015). 7 Fakta Menakjubkan Perkembangan Ekonomi Kota London.

Retrieved 29 Febuari 2020, from

https://www.viva.co.id/amp/berita/bisnis/585330-7-fakta-menakjubkan- perkembangan-ekonomi-kota-london

Ardita, Mustafa. (2016). Perilaku Penduduk London yang Perlu Dipahami Turis.

Retrieved 29 Februari 2020 from https://m.cnnindonesia.com/gaya- hidup/20160604105630-269-135788/perilaku-penduduk-london-yang-perlu- dipahami-turis

Gambar

Gambar II.1 Kampung Naga
Gambar II.2 Kota London
Gambar II.3 Istana Buckingham  Unsur-unsur kota antara lain :

Referensi

Dokumen terkait