MAKALAH
PERKAKAS BANTU PRODUKSI
“PEMBUAT ALUR PASAK PADA MESIN BUBUT”
DI SUSUN OLEH :
NAMA : 1. IRWANDA ( 4202017037 )
2. YANUAR HAMZAH ( 4202017033 ) 3. DAFA ARYA DEWANTO ( 4202017036 )
4. SANDRI IRAWAN ( 4202017032 )
5. GOKLAS SIMANJORANG ( 4202017039 ) KELAS : 4B DIV MKE
KELOMPOK : 1 ( SATU )
PROGRAM STUDI D4 MESIN KONVERSI ENERGI JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK MEI 2022
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, khususnya pada proses produksi yang mengunkan mesin-mesin perkakas, contohnya mesin bubut yang pada umumnya hanya bisa menghasilkan benda-benda bulat, membuat ulir, meratakan permukaan benda berputar dan membuat tirus. Adakalanya dalam proses produksi suatu bengkel bubut dituntut untuk membuat alur pasak pada poros. Sedangkan untuk membuat alur pasak mustahil dilakukan menggunakan mesin bubut melainkan menggunakan mesin skrap dan mesin frais/milling.
Gambar 1. Mesin scrap Sumber: www.makmurbudhi.com
Mesin sekrap adalah jenis khusus dari mesin manufaktur yang menggunakan gerakan linear reciprocating dari alat pemotong satu titik untuk menghasilkan jalur alat linier. Mekanisme pengembalian cepat adalah jenis mekanisme yang menghasilkan gerakan bolak-balik di mana waktu yang diambil untuk perjalanan dalam satu arah lebih sedikit dari pada yang lain, kelebihan dari mesin ini adalah Ideal umtuk proses mula permesinan, sehingga menghemat penggunaan pahat potong, Mudah untuk pengoperasian, Mudah dalam penyetelan, Murah biaya operasional, Hemat dalam menggunakan pahat potong, Mudah dalam perawatan.sedangkan Mesin frais merupakan mesin yang memiliki gerak utama memutar yang punya tujuan utama memotong permukaan yang ada di bawahnya. Bilah yang ada di bagian bawah menjadi alat potong yang bisa dimanfaatkan untuk menyayat atau memotong suatu benda. Dengan menyesuaikan bentuknya, operator bisa menciptakan bentuk baru dari benda yang dipotong tersebut. Kelebihan mesin frais adalah dapat menghasilkan
bentuk yang kompleks,pada permukaan datar maupun permukaan yang tidak beraturan dan dapat bantuan dari berbagai pemotong frais,operator dapat melakukan pekerjaa
dengan cepat.
Gambar 2. Mesin frais Sumber : fteknikece.com
Kedua mesin tersebut memang memiliki fungsi untuk membuat alur pasak tetapi adakalanya mesin yang dikhususkan untuk membuat alur pasak tersebut tidak selalu dalam kondisi baik/mengalami kerusakan dan harus mencari cara alternatif untuk melakukan pekerjaan tersebut, maka dari itu kami mempunyai pemikiran untuk membuat sebuah alat bantu yang bisa membantu proses produksi pembuatan alur pasak menggunakan mesin bubut.
Proses produksi pembuatan alur pasak poros yang awalnya tidak mungkin dilakukan pada mesin bubut menjadi mungkin dengan adanya alat yang diberi nama alat bantu pembuat alur pasak pada mesin bubut. Alat bantu pembuat alur pasak ini, merupakan alat yang difungsikan untuk membantu dalam produksi alur pasak pada poros. Alat yang kami rancang ini mengambil prinsip kerja dari mesin frais yaitu beda kerjanya dijepit pada alat bantu pembuat alur pasak yang dipasang pada eretan melintang dan pisau millingnya di jepit di chuk bubut, pemakanan dilakukan dengan gerak maju mundur pada eretan Ketika pisau millingnya dalam keadaan berputar. Ada juga alat bantu pembuat alur pasak pada mesin bubut yang menggunakan prinsip kerja mesin scrap yaitu benda kerjanya diletakan di chuck bubut dan pisau scrapnya diletakan di eretan jadi cara kerjanya eretan digerakan ke kiri dan kanan sedangkan benda kerja pada chuk diam.
Kelebihan dari alat bantu yang kami buat atau alat bantu yang mengambil prinsip kerja mesin frais adalah Pengerjaan lebih cepat dari pada alat bantu yang menggunakan prinsip kerja mesin sekrap karena pemakanan yang dilakukan menggunakan alat yang menggunakan yang prinsip kerja dari mesin scrap lebih sedikit. Sedangkan kekurangan dari alat yang kami buat adalah Batasan ukuran benda kerja yang dapat dikerjakan lebih kecil dari pada alat yang benda kerjanya di kunci pada chuk bubut. Alat bantu pembuat alur pasak yang menggukan prinsip kerja mesin scrap juga memiliki kekurangan lain yaitu jika benda kerja diletakan di chuk bubut dan pisau potongnya di letakan pada eretan ketika dalam pengerjaannya bisa saja akan terjadi pergeseran pada chuknya karena chuk pada mesin bubut tidak selalu dalam keadaan diam tentunya akan terjadi pergerakan saat proses pengerjaan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan permasalahan yang terjadi dan terdapat pada latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana cara penggunaan alat ini?
b. Mengapa alat ini dibuat?
c. Apa saja komponen pada alat tersebut?
C. BATASAN MASALAH
Mengingat luasnya permasalahan yang dibuat dalam perancangan ini, maka perlu ada batasan khusus didalamnya. Batasan ini diperlukan agar dalam perancangan ini tidak menyimpang dari permasalahan yang ada. Adapun batasan-batasan di dalam perencanaan ini adalah :
a. Alat hanya diperuntukan untuk poros silinder b. Tidak menjelaskan tentang proses pembuatan alat c. Tidak menghitung biaya pembuatan alat
d. Poros yang dikerjakan memiliki batas ukuran maksimal dan minimal D. TUJUAN
Berdasarkan pada rumusan masalah maka tujuan dari perancangan alat ini adalah sebagai berikut :
a. Dapat mengetahui fungsi alat bantu pembuat alur pasak b. Dapat mengetahui penggunaan alat bantu pembuat alur pasak
c. Dapat mengetahui komponen dari alat bantu pembuat alur pasak
d. Dapat mengetahui Batasan dalam penggunaan alat bantu pembuat alur pasak
E. MANFAAT
Dari hasil perancangan ini diharapkan bermanfaat untuk solusi bagi pekerja agar termudahkan pekerjaannyan. Dalam melakukan aktifitas kerja proses pembuatan alur pasak pada poros menggunakan mesin bubut diantara manfaatnya adalah :
a. Membantu dalam proses produksi b. Menghemat biaya produksi
c. Sebagai media cadangan pembuatan alur pasak
TIDAK
PERBAIKAN
SELESAI PENGUJIAN
ALAT MULAI
1.untuk body dibuat menggunakan plat tebal 5 mm dengan cara di las bagian atas dan alasnya dengan Panjang 95 mm, lebar 75 mm dan tinggi 100 mm. Body atasnya dibuat lubang dengan diameter 8 mm untuk lubang poros ulir.
2. Selanjutnya buat poros ulir Panjang 70 mm dengan Panjang ulir 60 mm diameter 12 mm dan handle diameter 9 mm Panjang 75 mm menggunakan mesin bubut
3. Buat pencekam dari besi hollow yang di belah agar berbentuk segitiga, di bagian samping dan atas besi hollow yang sudah di belah ditambahkan plat dengan cara dilas agar seperti bebentuk persegi di bagian atasnya dan untuk dudukan porosnya besi hollownya di las pada alas body
4. Untuk baut tengah pinnya menggunakan ukuran diameter 8 mm 5. Semua komponen di assembling
DIAMETER POROS YANG BISA DIKERJAAN ALAT INI YAITU : DIAMETER MAKSIMAL 36 MM DAN MINIMAL 21 MM
PANJANG MAKSIMAL 400 MM DAN MINIMAL 70 MM
1.BODY :
PANJANG = 95 MM LEBAR = 75 MM LEBAR DUDUKAN = 36 MM POROS
PANJANG DUDUKAN = 75 MM POROS
TINGGI DUDUKAN = 30 MM POROS
2. PENCEKAM : PANJANG : 75 MM LEBAR : 36 MM TINGGI : 20 MM
5. HANDLE : DIAMETER : 9 MM PANJANG : 100 MM 4. BAUT PIN
DIAMETER : 8 MM PANJANG: 10MM PANJANG: 60MM ULIR
3. POROS ULIR DIAMETER : 12 MM PANJANG : 70 MM PANJANG ULIR : 60 MM
YA