• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Sifat Dasar Kayu dan Hubungannya Dengan Tujuan Penggunaannya Ferdinand Wahyu

FERDINAND WAHYU

Academic year: 2023

Membagikan "Makalah Sifat Dasar Kayu dan Hubungannya Dengan Tujuan Penggunaannya Ferdinand Wahyu"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SIFAT DASAR KAYU DAN

HUBUNGANNYA DENGAN TUJUAN PENGGUNAANYA

DISUSUN OLEH :

Nama : Ferdinand Wahyu Kurniawan Z NIM : M011231120

Dosen : Syahidah, S.Hut., M.Si., Ph.D.

DASAR-DASAR TEKNOLOGI HASIL HUTAN (A) PROGRAM STUDI KEHUTANAN

FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah, karunia, serta petunjuk-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang bertemakan

“Sifat Dasar Kayu dan Hubungannya Dengan Tujuan Penggunaannya”, dengan lancar.

Makalah ini dapat selesai dengan maksimal dan saya mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, dan saya juga menggunakan beberapa literatur yang memudahkan saya dalam mengerjakan makalah ini. Tema pentingn dari makalah ini membahas mengenai salah satu bahan alam yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, yaitu Kayu. Kayu sebagai salah satu sumber daya alam yang tak ternilai harganya, telah menyatu dalam kehidupan manusia sejak zaman dahulu.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari bahwa masih ada kekurangan ataupun kesalahan saya baik dari segi susunan kata yang saya gunakan, maupun tata bahasanya. Maka dari itu, saya menerima segala kritik dan saran yang membangun dari para pembaca makalah ini agar dapat memperbaiki setiap kesalahan dari makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini memberikan informasi yang berharga dan menambah pemahaman kita tentang kekayaan alam yang bernama kayu.

Terima Kasih.

Makassar, Agustus 2023

Ferdinand Wahyu Kurniawan Z

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I PENDAHULUAN ... 4

1.1 Latar Belakang ... 4

1.2 Tujuan Pembahasan ... 4

1.3 Metode Penelitian ... 4

BAB II PEMBAHASAN ... 5

2.1 Pengertian Kayu ... 5

2.2 Ragam Tumbuhan Berkayu ... 5

2.2.1 Pohon ... 5

2.2.2 Perdu ... 5

2.2.3 Liana ... 5

2.2.4 Semak ... 5

2.3 Golongan Tumbuhan Berkayu ... 6

2.3.1 Kayu Daun Lebar ... 6

2.3.2 Kayu Daun Jarum ... 6

2.4 Sifat Dasar Kayu ... 6

2.4.1 Sifat Kimia Kayu ... 6

2.4.2 Sifat Fisik Kayu ... 7

2.4.3 Sifat Mekanik Kayu ... 7

2.5 Hubungan Antara Sifat Dasar Kayu dengan Tujuan Penggunaannya ... 8

2.5.1 Hubungan Antara Sifat Kimia Kayu dengan Tujuan Penggunaannya ... 8

2.5.2 Hubungan Antara Sifat Fisik Kayu dengan Tujuan Penggunaannya ... 8

2.5.3 Hubungan Antara Sifat Mekanis Kayu dengan Tujuan Penggunaannya ... 8

BAB III PENUTUP ... 9

3.1 Kesimpulan... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 10

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kayu adalah jaringan organik yang mengandung serat-serat sel yang dihasilkan oleh kambium melalui proses pembelahan dan pemanjangan sel-selnya, serta mengeras dan mongering akibat pengendapan bahan lignin. Dalam kehidupan sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan untuk kegunaan tertentu. Sebagai pengguna kayu yang memiliki sifat berbeda-beda dimasing-masing jenisnya, untuk itu kita perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaannya betul-betul sesuai dengan yang kita inginkan.

Oleh karena itu, dalam makalah ini akan membahas mengenai Sifat Dasar Kayu dan Hubungannya dengan Tujuan Penggunaannya. Pada dasarnya terdapat 2(dua) sifat utama kayu yang dapat kita gunakan untuk mengenal kayu, yaitu sifat fisik (disebut juga sifat kasar atau sifat makroskopis) dan sifat struktur (disebut juga sifat mikroskopis).

Secara obyektif, sifat struktur lebih dapat diandalkan dari pada sifat fisik dalam menentukan suatu jenis kayu. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih dapat dipercaya, lebih baik jika kedua sifat ini dapat dipergunakan secara bersama-sama.

Dalam makalah ini, pembahasannya lebih menekankan terhadap Sifat Dasar Kayu dan Hubungannya dengan Tujuan Penggunaanya, yaitu Sifat Anatomi Kayu, Sifat Kimia Kayu, Sifat Fisik Kayu, dan Sifat Mekanis Kayu, serta hubungannya dengan tujuan Penggunaanya.

1.2 Tujuan Pembahasan

Dibuatnya makalah ini bertujuan untuk menguraikan mengenai Sifat Dasar Kayu dan Hubungannya dengan Tujuan Penggunaanya. Diharapkan agar setiap yang membaca makalah ini dapat memahami lebih tentang Sifat Dasar Kayu dan Hubungannya dengan Tujuan Penggunaannya dalam beberapa hal tertentu.

1.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode kajian pustaka atau studi kepustakaan, yaitu berisi teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah yang akan dibahas. Dalam penyusunan makalah ini, saya menggunakan teknik mengumpulkan data dan informasi melalui pencarian dan pembacaan literatur atau sumber-sumber tertulis, seperti buku, jurnal, makalah, artikel, hasil laporan dan situs yang membahas terkait materi yang berkaitan.

(5)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Kayu

Kayu adalah salah satu kebutuhan manusia yang pemanfaatannya telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu. Dalam perkembangannya, fungsi dan kegunaan kayu semakin bervariasi seiring dengan berkembangnya zaman. Kayu dapat diartikan sebagai hasil hutan dan kekayaan alam yang digunakan sebagai bahan mentah yang memiliki kemudahan proses dalam kegiatan pengolahannya menjadi suatu barang tertentu sejalan dengan kemajuan teknologi yang ada. Mengingat manfaat dari kayu yang sangat berpengaruh bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, maka kita sebagai pengguna kayu perlu pemahaman yang selaras mengenai pengertian kayu menurut para ahli.

Pengertian menurut para ahli pada dasarnya memiliki acuan yang bersifat ilmiah. Adapun pengertian kayu menurut para ahli sebagai berikut:

• Menurut Sutarman (2016); “Kayu merupakan bahan yang terdiri dari berbagai sel sehingga strukturnya mampu memberikan berbagai macam sifat kayu berbagai macam ciri yang memiliki keunikan sendiri.”

• Menurut Upessy (2016); “Pengertian kayu adalah sebagai salah satu bahan kontruksi yang diperoleh dari tumbuhan di alam dan merupakan bagian keras tumbuhan yang tergolong sebagai pohon.”

• Menurut Kawet (2018); “Kayu adalah sumber kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan menjadi sebagai bahan mentah yang mudah diproses menjadi barang yang lain seperti kertas, bahan sintetik dan tekstil.”

• Menurut Martono (2019); “Pengertian dari kayu adalah bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk ukir kayu tradisional.”

2.2 Ragam Tumbuhan Berkayu 2.2.1 Pohon

Pohon diartikan sebagai komponen yang mendominasi hutan pada suatu hutan, yang berperan sebagai organisme produsen dan habitat berbagai jenis burung dan hewan lainnya. (Wahyudi, et al. 2014)

2.2.2 Perdu

Perdu adalah jenis tumbuhan berkayu yang memiliki ukuran lebih kecil dari pohon. Perdu memiliki banyak cabang-cabang, dan tingginya tidak lebih dari 5 m.

2.2.3 Liana

Liana merupakan salah satu tumbuhan berkayu yang tumbuhnya memanjat atau merambat maupun melilit pada tumbuhan lain agar mendapat penopang.

2.2.4 Semak

Semak merupakan tumbuhan berkayu yang memiliki banyak cabang dan biasanya tumbuh rendah, serta memiliki batang yang keras dan berkayu.

(6)

2.3 Golongan Tumbuhan Berkayu 2.3.1 Kayu Daun Lebar

Kayu Daun Lebar adalah kayu yang berasal dari pohon yang termasuk dalam kelompok botani Angiospermae dan memiliki daun lebar dan datar serta menghasilkan biji di dalam buah. Kayu daun lebar memiliki pori, memiliki jari-jari multiserat, dan tersusun atas banyak tipe sel. Struktur kayu daun lebar merupakan bentuk kayu yang memiliki batang yang keras secara umum. Batang kayu tersusun oleh dua pola penyusun sel yakni sel penyusun kayu ke arah longitudinal (axial) dan sel penyusun kayu ke arah transversal (horizontal).

2.3.2 Kayu Daun Jarum

Kayu Daun Jarum adalah kayu yang berasal dari pohon yang termasuk dalam kelompok botani Gymnospermae dan memiliki daun berbentuk jarum. Kayu daun jarum tersusun atas sedikit tipe sel, memiliki jari-jari multiseriat, serta sel-sel tersusun dalam baris radial yang lurus. Kayu daun jarum memiliki struktur berbentuk homogen. Kayu daun jarum dikenal dengan sebutan kayu lunak atau kayu konifer. Sama seperti kayu daun lebar, kayu daun jarum juga memiliki struktur kayu, akan tetapi struktur daun jarum cenderung berbeda dengan kayu daun lebar. Struktur kayu daun jarum umumnya disusun oleh beberapa elemen jika dilihat dari arah orientasi. Elemen-elemen tersebut berupa elemen longitudinal yang dihasilkan oleh kambium fusiform dan elemen transversal dari hasil differensiasi kambium jari-jari.

2.4 Sifat Dasar Kayu 2.4.1 Sifat Kimia Kayu

Sifat kimia kayu yang terletak di dalam kayu berperan penting dalam menentukan kegunaan sesuatu jenis kayu. Pengetahuan tentang sifat kimia kayu dapat mempermudah kita dalam mengidentifikasi jenis-jenis kayu. Adapun komponen penyusun sifat kimia kayu berupa:

• Unsur karbohidrat yaitu Selulosa dan Hemiselulosa.

• Unsur non-karbohidrat yang tersusun atas Lignin.

• Serta Zat Ekstraktif sebagai unsur yang terendap selama proses pertumbuhan kayu.

(7)

2.4.2 Sifat Fisik Kayu

Sifat Fisik Kayu merupakan sifat yang berasal dari dalam kayu tersebut, dalam makalah ini ada beberapa sifat fisik kayu yang akan saya uraikan sebagai berikut:

➢ Warna Kayu, warna kayu sebagai sifat fisik suatu kayu memiliki perbedaan di berbagai jenis kayu. Biasanya warna kayu tersebut bervariasi yakni mulai dari warna kuning, agak putih, coklat muda dan tua, kehitaman, agak merah, dan sebagainya.

➢ Nilai Dekoratif Kayu, nilai dekoratif sebagai sifat fisik pada kayu umumnya menyangkut jenis-jenis kayu yang akan dibuat untuk tujuan tertentu yang hanya mementingkan keindahan pada kayu. Nilai dekoratif pada kayu dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti penyebaran warna kayu, arah serat kayu, tekstur dan pemunculan riap-riap tumbuh yang muncul secara bersamaan dalam pola tertentu sehingga kayu memiliki nilai dekoratif.

➢ Bau dan Rasa Kayu, merupakan sifat fisik kayu yang mudah hilang jika kayunya disimpan di ruang terbuka. Bau kayu sebagai sifat fisik kayu dapat disesuaikan dengan bau yang umumnya telah dikenal. Untuk menyatakan bau suatu jenis kayu, maka perlu menggunakan bau suatu benda yang umum di kenal, seperti bawang putih, bau keasaman, bau zat penyamak, bau kamper, dan lain sebagainya.

2.4.3 Sifat Mekanik Kayu

Sifat Mekanik Kayu merupakan kemampuan kayu untuk bertahan dari gaya- gaya di luar benda yang mempunyai kecenderungan untuk mengubah bentuk dan besar benda. Kemampuan sifat mekanik suatu kayu memiliki peran yang sangat penting dalam penggunaannya sebagai bahan bangunan, kontruksi, perkakas, maupun penggunaan dalam hal lain.

➢ Keteguhan Lengkung Kayu atau lentur ialah kekuatan untuk menahan gaya- gaya yang berusaha melengkungkan kayu atau menahan beban-beban mati maupun hidup selain beban pukulan yang harus dipikul oleh kayu tersebut, misalnya blandar (Dumanauw, 1990).

➢ Keteguhan Geser Kayu, keteguhan geser ialah ukuran kekuatan kayu dalam hal kemampuannya menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian kayu tersebut bergeser atau bergelincir ke bagian lain di dekatnya (Sarinah & Jemi, 2019).

➢ Kekakuan Kayu, baik yang dipergunakan sebagai blandar maupun tiang, ialah suatu ukuran kekuatan dalam kemampuannya menahan perubahan bentuk atau lengkungan. Kekakuan tersebut dinyatakan dalam istilah modulus elastisitas yang berasal dari pengujian-pengujian keteguhan lengkung statik (Dumanauw, 1990).

(8)

2.5 Hubungan Antara Sifat Dasar Kayu dengan Tujuan Penggunaannya 2.5.1 Hubungan Antara Sifat Kimia Kayu dengan Tujuan Penggunaannya

Selulosa adalah senyawa karbohidrat kompleks yang tersusun atas banyak rantai glukosa (Polisakarida). Selulosa merupakan salah satu senyawa yang keberadaannya paling melimpah. Selulosa, dapat diolah menjadi berbagai macam produk yang berperan penting bagi kehidupan manusia seperti Pulp, Kertas dan Bioetanol.

Lignin sering digolongkan sebagai karbohidrat karena hubungannya dengan selulosa dan hemiselulosa dalam menyusun dinding sel, namun lignin bukan karbohidrat. Lignin merupakan bagian dari dinding sel tanaman dengan polimer terbanyak setelah selulosa.

Zat Ekstraktif sebagai sifat Kimia Kayu merupakan zat yang mudah larut di dalam air. Biasanya Zat Ekstraktif terdapat di dalam rongga sel dan memiliki fungsi; memiliki sifat keawetan, warna, bau, dan rasa suatu jenis kayu;

digunakan untuk mengenal jenis kayu yang akan diidentifikasi; biasanya dapat dijadikan sebagai bahan dasar industri untuk pembuatan objek tertentu.

2.5.2 Hubungan Antara Sifat Fisik Kayu dengan Tujuan Penggunaannya

➢ Nilai Dekoratif Kayu sebagai sifat fisik kayu pada umumnya menyangkut jenis- jenis kayu yang akan dibuat untuk tujuan tertentu yang hanya mementingkan keindahan pada kayu. Misalnya pada pembuatan Lantai Vinyl Kayu, Parket, maupun Luminate.

➢ Bau dan Rasa kayu dipengaruhi oleh kandungan resin alami di dalamnya. Bau kayu dapat digunakan di Lingkungan yang meningkatkan bau untuk mendorong relaksasi dan pemulihan stres. Kayu jati misalnya, memiliki bau yang sangat unik karena kandungan wax di dalamnya.

➢ Warna Kayu sangat penting untuk pemakaian produk secara dekoratif. Warna gelap terang akan menentukan jenis kayu bisa digunakan untuk produk yang terbuka atau jenis finishing yang akan digunakan.

2.5.3 Hubungan Antara Sifat Mekanis Kayu dengan Tujuan Penggunaannya

➢ Keteguhan Lengkung (Lentur) adalah kekuatan atau daya tahan kayu terhadap gaya-gaya yang berusaha melengkungkan kayu tersebut. Dalam pembuatan furnitur, kelenturan kayu dapat dimanfaatkan untuk menciptakan desain yang kreatif dan estetis.

➢ Menghindari Deformasi: Pemahaman tentang tekanan searah kayu membantu dalam menghindari deformasi permanen atau runtuhnya elemen struktural akibat tekanan yang berlebihan. Ini penting dalam memastikan keamanan struktur.

➢ Pemilihan kayu: Tekanan serat kayu juga membantu dalam pemilihan jenis kayu yang sesuai untuk aplikasi tertentu. Beberapa jenis kayu memiliki kekuatan tekanan serat yang lebih tinggi daripada yang lain, sehingga dapat lebih cocok

(9)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Seiring dengan berkembangnya jaman, sehingga tujuan dalam penggunaan kayu pun semakin bervariasi, seperti untuk Kontruksi bangunan, pembuatan perabotan, dan sebagainya. Maka dari itu dalam memanfaatkan kegunaan dari kayu secara maksimal kita harus mengetahu lebih dalam lagi mengenai karakteristik, sifat, dan jenis kayu tersebut serta kita tidak bisa mengabaikan kelemahan-kelemahan yang dimiliki setiap jenis kayu. Karena kayu berasal dari berbagai jenis pohon yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sebelum menggunakan kayu kita harus tau betul sifat, karakteristik, dan jenis kayunya.

Kayu dapat dianalisis dari berbagai sifat yang dimilikinya, seperti sifat mekanis kayu, sifat fisik kayu, dan sifat kimia kayu. Sifat kimia kayu lebih berfokus pada sel serat dalam kayu. Sifat fisik kayu adalah sifat yang dapat diketahui secara jelas melalui panca indra, baik dengan penglihatan, penciuman, perabaan, dan sebagainya tanpa menggunakan alat bantu. Sifat mekanis kayu adalah daya tahan kayu terhadap gaya-gaya yang diberikan kepada kayu tersebut.

(10)

DAFTAR PUSTAKA Damanauw, J. F. (1990). Mengenal Kayu. Kanisius. Yogyakarta.

Kawet, R. S. (2018). Konstruksi Bangungan. CV Budi Utama. Yogyakarta.

Martono. (2019). Kriya Kayu Tradisional. UNY Press. Yogyakarta.

Pengertian Pohon Menurut Para Ahli. (2022, Maret 9). Retrieved from Zega Hutan:

https://www.zegahutan.com/2022/03/pengertian-kayu-menurut-para-ahli.html Sarinah & Jemi, R. (2019). Petunjuk Praktikum Sifat Sifat Dasar Kayu. Jurusan Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya. Palangka Raya.

Sifat Fisik Kayu. (2020, Juni 7). Retrieved from Zega Hutan:

https://www.zegahutan.com/2020/06/12-sifat-fisik-kayu.html Sifat Kimia Kayu. (2020, Juni 8). Retrieved from Zega Hutan:

https://www.zegahutan.com/2020/06/5-sifat-kimia-kayu.html Sifat Mekanik Kayu. (2020, Juni 9). Retrieved from Zega Hutan:

https://www.zegahutan.com/2020/06/sifat-sifat-mekanik-kayu.html Struktur Kayu Daun Jarum. (2020, Mei 30). Retrieved from Zega Hutan :

https://www.zegahutan.com/2020/05/anatomi-kayu-struktur-kayu-daun-

jarum.html#:~:text=Kayu%20daun%20jarum%20merupakan%20kayu,dengan%20str uktur%20kayu%20daun%20lebar.

Struktur Kayu Daun Lebar. (2020, Mei 21). Retrieved from Zega Hutan :

https://www.zegahutan.com/2020/05/struktur-kayu-daun-lebar-anatomi-kayu.html Sutarman, I. W. (2016). Jurnal Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Terkini Industri, 15-22.

Upessy, E. K. (2016). Desain Jembatan Kayu dengan menggunakan Kayu Merbau di Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Wahyudi, et al. (2014). Keanekaragaman Jenis Pohon di Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu Tahura Wan Abdul Rachman. Jurnal Sylva Lestari, 1-10.

Referensi

Dokumen terkait

Based on the research findings, the researcher found the results as follows; 1 there are two kinds of learning objectives, namely general learning objectives and specific learning