• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH: SISTEM IMUN

N/A
N/A
Putri Afhifah Azzahra

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH: SISTEM IMUN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PEMBAHASAN IMUNOLOGI DAN SEROLOGI

“SISTEM IMUN”

DOSEN PENGAMPU

Apt. HELMICE AFRIYENI, M.Farm

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6 KELAS 2 FARMASI 1

22160019 PUTRI AFHIFAH AZ-ZAHRA 22160020 NATHANIA RUELLA

22160034 RAHMA SRI ARDESIA 22160036 DESPRIYOZI ZALIANTI

PROGRAM STUDI S1FARMASI UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS

PADANG

TAHUN AJARAN 2022/2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah swt. yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan dengan sebaik baiknya makalah pembahasan system imun ini. Tak lupa shalawat dan salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad saw. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Imunologi dan Serologi.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai system imun.

Dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan baik secara teknis penulisan maupun materi yang ada di dalamnya. Maka dari itu kami mohon maaf apabila adanya ketidaksempurnaan tersebut. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.

Semoga apa yang kami tuliskan dalam makalah ini dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan bermanfaat bagi kita semuanya. Terima kasih.

Padang, Februari 2023

Kelompok 6

(3)

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...iii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 LATAR BELAKANG ...1

1.2 RUMUSAN MASALAH ...2

1.3 TUJUAN ...2

1.4 MANFAAT ...2

BAB II PEMBAHASAN ...3

2.1 PENGERTIAN SISTEM IMUN ...2

2.2 PEMBAGIAN SISTEM IMUN...3

2.3 FUNGSI SISTEM IMUN…...4

2.4 SEL-SEL SISTEM IMUN…...…...4

2.5 ANTIBODI………5

2.6 RESPON KEKEBALAN IMUN………..6

BAB III PENUTUP ... ..7

3.1 KESIMPULAN... .7

3.2 SARAN ... 7

DAFTAR PUSTAKA ... viii

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Disadari atau tidak setiap harinya tubuh kita menghadapi berbagai ancaman yang datang dari luar berupaya untuk memasuki tubuh kita dengan berbagai cara. Jutaan bakteri, virus, pathogen dan berbagai mikroogranisme yang lainnya berupaya memasuki tubuh kita dengan berbagai cara melalui sistem pernapasan, sistem pencernaan dan melalui permukaan kulit. Maha besar Allah dengan segala kekuasaan- Nya meskipun serangan yang sangat luar biasa terhadap tubuh kita tetapi Allah sudah mempersiapkan sebuah sistem yang mampu menangkal segala ancaman tersebut melalui sistem imun atau sistem pertahanan tubuh.

Sistem kekebalan tubuh sendiri dipelajari dalam studi khusus, yaitu imunologi berasal dari kata imun yang berarti kekebalan dan logos yang berarti ilmu. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan tubuh. Sistem ini mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar yang luas, organisme akan melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virus sampai parasit, serta menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel organisme yang sehat dan jaringan agar tetap dapat berfungsi seperti biasa. Sistem pertahanan padamakhluk hidup ada 2 yaitu sistem pertahanan bawaan, innate immunity maupun system pertahanan spesifik adaptive immunity.

Ada dua jenis imunitas, imunitas bawaan dan adaptif. Imunitas bawaan (non spesifik) merupakan pertahanan yang telah ada semenjak lahir. Imunitas ini berfungsi sebagai respon cepat dalam mencegah penyakit. Imunitas bawaan tidak mengenali mikroba secara spesifik dan melawan semua mikroba dengan cara yang identik. Selain itu, imunitas bawaan tidak memiliki komponen memori sehingga tidak dapat mengenali kontak yang dulu pernah terjadi. Imunitas bawaan terdiri dari komponen lini pertama, yaitu kulit dan membran mukus dan lini kedua yaitu substansi antimikroba, sel natural killer, dan fagosit.

Imunitas adaptif (spesifik) merupakan imunitas yang melibatkan mekanisme pengenalan spesifik dari patogen atau antigen ketika berkontak dengan sistem imun. Tidak seperti imuitas bawaan, imunitas adaptif memiliki respon yang lambat, tetapi memiliki komponen memori, sehingga dapat langsung mengenali kontak selanjutnya. Limfosit merupakan komponen dari imunnitas adaptif.

Daya tahan tubuh non-spesifik yaitu daya tahan terhadap berbagai bibit penyakit yang tidak selektif, artinya tubuh harus mengenal dahulu jenis penyakitnya dan tidak harus memilih bibit penyakit tertentu untuk dihancurkan. Adapun daya tahan tubuh spesifik yaitu daya tahan tubuh yang khusus untuk jenis bibit penyakit tertentu saja. Hal ini mencakup pengenalan dahulu

(5)

terhadap bibit penyakit, kemudian memproduksi antibodi atau T-limfosit khusus yang hanya akan bereaksi terhadap bibit penyakit tersebut.

Daya tahan tubuh non-spesifik mencakup rintangan mekanis (kulit), rintangan kimiawi (lisozim dan asam lambung), sistem komplemen (opsinon, histamin, kemotoksin, dan kinin), interferon, fagositosis, demam, dan radang.

Sedangkan daya tahan tubuh spesifik atau imunitas dibagi menjadi imunitas humoral yang menyangkut reaksi antigen dan antibodi yang komplementer di dalam tubuh dan imunitas seluler yang menyangkut reaksi sejenis sel (T- limfosit) dengan antigen di dalam tubuh.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dengan penjabaran latar belakang diatas, dapat diambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa definisi dari system imun?

2. Pembagian system imun 3. Sel-sel pada system imun

4. Faktor yang mempengaruhi system imun 5. Antibodi dan jenis jenisnya

1.3 TUJUAN

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa itu system imun, factor yang mempengaruhi system imun, keuntungan serta kerugian nya.

1.4 MANFAAT

Agar pembaca dapat menambah wawasan dan dapat memberikan informasi mengenai system imun berupa rincian serta penjelasan yang di telah jabarkan.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SISTEM IMUN

Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama infeksi. Gabungan sel, molekul dan jaringan yang berperan di sini disebut system imun. Reaksi yang dikoordinasi sel-sel dan molekul-molekul imun lainnya terhadap mikroba disebut respons imun. System imun diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhan nya terhadap bahaya dalam lingkungan hidup

Sistem imun dapat membedakan sel normal, sel sehat dan tidak sehat dengan cara mengenali berbagai tanda bahaya yang disebut danger-associated molecular patterns (DAMP). Mikroba infeksius seperti virus dan bakteri mengeluarkan sejumlah sinyal DAMP.

Saat pertama kali sinyal dikenal,system imun diaktifkan untuk mngatasi masalah.

Sistem imun sangat kompleks, berbagai jenis sel dilibatkan baik yang bersirkulasi ke seluruh tubuh atau yang menetap dijaringan tertentu saja. Setiap jeni sel memiliki peran yang unik, mengenali masalah dengan cara yang berbeda beda, berkomunikasi dengan sel-sel yang lainnya dan melakukan tugasnya dengan baik.

Tubuh manusia secara terus menerus dihadapkan dengan berbagai mikroba, toksin, bahan kimia dan obat yang dapat menyebabkan infeksi dan penyakit. Pertahanan fisik merupakan tubuh pertama. System imun dapat membedakan antara jaringan tubuh itu sendiri dengan bahan dari luar yang disebut antigen. Kemampuan ini memungkinkan sel system imun mengenali dan menghancurkan hanya antigen musuh saja. System imun juga mengingat antigen yang pernah ditemukan nya pada masa lalu sehingga respon imun terhadap antigen yang sama berikutnya lebih baik dan cepat.

(7)

Respon pada sistem imun alamiah terjadi segera setelah garis pertahanan kedua teraktivasi akibat adanya gangguan atau kerusakan pada garis pertahanan pertama.

Garis pertahanan ketiga, merupakan sistem imun adaptif, yang mengambil alih jika system imun alamiah tidak dapat menghancurkan mikroorganisme. Respon pada sistem imun adaptif terjadi lebih lambat daripada sistem imun alamiah, karena mekanisme respon sistem ini membutuhkan waktu untuk menginduksi sel untuk menghasilkan respon spesifik dan sel yang memiliki kemampuan untuk mengingat pathogen yang masuk melalui pembentukan sel memori.

2.2 PEMBAGIAN SISTEM IMUN

Sistem imun dapat dibagi menjadi system imun alamiah atau nonspesifik/natural/innate/native/nonadaptive dan didapat atau spesifik/adaptif/acquired.

Mekanisme utama perbedaan antara kedua system imun dapat dilihat pada gambar berikut

(8)

2.3 FUNGSI SISTEM IMUN

Dalam pandangan modern sistim imun mempunyai tiga fungsi utama yaitu pertahanan (defense), homeostasis, dan pengawasan (surveillance).

1. Fungsi pertahanan adalah pertahanan tubuh melawan invasi mikroorganisme, ditengahi oleh elemen seluler dan molekuler. Bila terjadi disfungsi dari elemen tersebut, seperti terjadinya respon yang berlebihan atau hiperaktif, akan timbul hipersensitivitas sepertialergi. Sebaliknya, bila elemen tersebut hipoaktif akan terjadi defisiensi imun, yang menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi seperti AIDS.

2. Fungsi homeostasis memenuhi segala kebutuhan untuk mempertahankan keseragaman dari jenis sel tertentu. Homeostasis ini mempertahankan fungsi degenerasi dan katabolic normal tubuh dengan cara menyingkirkan sel-sel yang rusak seperti eritrosit dan leukosit dalam sirkulasi.

3. Fungsi pengawasan adalah pengawasan dini untuk memonitor pengalaman jenis-jenis sel yang abnormal yang secara rutin selalu timbuldalam tubuh. Sel abnormal dapat terjadi karena mustasi seperti sel tumor, sel yang berubah secara spontan disebabkan oleh pengaruh virus tertentu atau zat kimia.

2.4 SEL-SEL PADA SISTEM IMUN

Leukosit merupakan sel yang terlibat dalam pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme dan partikel atau benda asing. Leukosit terdiri dari neutrofil, basofil, eosinofil dan limfosit, monosit/makrofag, dan setiap jenis leukosit tersebut memiliki struktur dan fungsi tertentu untuk melawan mikroorganisme dan penyakit yang berbeda.

Neutrofil merupakan jenis leukosit yang datang pertamakali ketempat masuknya bakteri, untuk menyerang bakteri tersebut ketika terdeteksi di dalam tubuh. Basofil dan eosinofil berperan pada inflamasi yang berhubungan dengan alergi dan parasit. Limfosit merupakan sel yang berperan untuk mengenali dan mendeteksi sel-sel yang berubah dalam tubuh, seperti sel yang terinfeksi atau kanker.

Limfosit terdiri dari sel limfosit T dan B yang berperan pada sistem imun adaptif.

Monosit adalah leukosit yang berdiferensiasi menjadi makrofag dan bergerak ke daerah yang terinfeksi untuk mengeliminasi mikroorganisme. Jenis leukosit yang mengandung butiran mengandung enzim dalam sitoplasmanya disebut granulosit seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil. Sedangkan jenis sel yang tidak mengandung granul seperti limfosit, monosit dan sel NK termasuk agranulosit.

(9)

Pada sistim imun dapat berinteraksi dengan sel dari tipe lain dan dapat menarik sel tersebut ketempat terjadinya reaksi imun. Sel fagosit seperti makrofag dan neutrofil bertanggung jawab terutama untuk memfagosit partikel-partikel patogen maupun yang tidak patogen dan menghancurkannya dengan enzim fagolisosom.

Limfosit bertanggung jawab untuk mengenal dan membedakan bermacam- macam antigen pada sistim imun. Walaupun sel fagosit kadang- kadang terlihat sebagai mediator pada imunitas bawaan dan limfosit pada imunitas adaptif namun kedua tipe sel tersebut bekerja sama dan berinteraksi satu sama lain dalam perkembangan respon imun.

Sebagai contoh, dengan cara spesifik sel fagosit memproses antigen sehingga dapat dikenali oleh limfosit, hal ini dikenal sebagai antigen presentation. Molekul yang disekresi oleh limfosit, meliputi sitokin dan antibodi meningkatkan kemampuan sel fagosit untuk mefagosit material antigenetik dan mengeliminasinya.

2.5 ANTIBODI

Antibodi merupakan biomolekul yang tersusun atas protein dan dibentuk sebagai respons terhadap keberadaan benda-benda asing yang tidak dikehendaki di dalam tubuh kita. Benda- benda asing itu disebut antigen. Tiap kali ada benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh diperlukan 10-14 hari untuk membentuk antibodi. Antibodi dihasilkan oleh limfosit B atau sel- sel B. Antibodi digunakan untuk menetralkan atau menghancurkan antigen yang masuk ke dalam tubuh. Setiap detik sekitar 2.000 molekul antibodi diproduksi oleh sel-sel B. Salah satu contoh peristiwa yang melibatkan antibodi adalah ketika kulit kita terkena infeksi karena luka maka akan timbul nanah. Nanah itu merupakan limfosit atau sel-sel B yang mati setelah berperang melawan antigen. Antibodi dapat ditemukan pada aliran darah dan cairan nonseluler. Antibodi memiliki struktur molekul yang bersesuaian dengan antigen secara sempurna, seperti anak kunci dengan lubangnya. Tiap jenis antibodi spesifik terhadap antigen jenis tertentu.

Jenis-jenis Antibodi

Antibodi disebut juga immunoglobulin(Ig) atau serum protein globulin, karena berfungsi untuk melindungi tubuh lewat proses kekebalan (immune). Ada lima macam immunoglobulin, yaitu IgG, IgM, IgA, IgE, dan IgD.

a)Immunoglobulin G (IgG) IgG terbentuk 2-3 bulan setelah infeksi, kemudian kadarnya meninggi dalam satu bulan, menurun perlahan-lahan, dan terdapat selama bertahun-tahun dengan kadar yang rendah. IgG beredar dalam tubuh dan banyak terdapat pada darah, sistem getah bening, dan usus. Senyawa ini akan terbawa aliran darah langsung menuju tempat antigen berada dan menghambatnya begitu terdeteksi. Senyawa ini memiliki efek kuat antibakteri maupun virus, serta menetralkan racun. IgG juga mampu menyelinap diantara sel- sel dan menyingkirkan mikroorganisme yang masuk ke dalam sel-sel dan kulit. Karena kemampuan serta ukurannya yang kecil, IgG merupakan satu-satunya antibodi yang dapat dipindahkan melalui plasenta dari ibu hamil ke janin dalam kandungannya untuk melindungi

(10)

janin dari kemungkinannya infeksi yang menyebabkan kematian bayi sebelum lahir.

Selanjutnya immunoglobulin dalam kolostrum (air susu ibu atau ASI yang pertama kali keluar), memberikan perlindungan kepada bayi terhadap infeksi sampai sistem kekebalan bayi dapat menghasilkan antibodi sendiri.

b) Immunoglobulin A (IgA) Immunoglobulin A atau IgA ditemukan pada bagian-bagian tubuh yang dilapisi oleh selaput lendir, misalnya hidung, mata, paru- paru, dan usus. IgA juga ditemukan di dalam darah dan cairan tubuh lainnya, seperti air mata, air liur, ASI, getah lambung, dan sekresi usus. Antibodi ini melindungi janin dalam kandungan dari berbagai penyakit. IgA yang terdapat dalam ASI akan melindungi sistem pencernaan bayi terhadap mikroba karena tidak terdapat dalam tubuh bayi yang baru lahir.

c)ImmunoglobulinM(IgM)

Antibodi ini terdapat pada darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel B. Pada saat antigen masuk ke dalam tubuh, Immunoglobulin M (IgM) merupakan antibodi pertama yang dihasilkan tubuh untuk melawan antigen tersebut. IgM terbentuk segera setelah terjadi infeksi dan menetap selama 1-3 bulan, kemudian menghilang. Janin dalam rahim mampu memproduksi IgM pada umur kehamilan enam bulan. Jika janin terinfeksi kuman penyakit, produksi IgM janin akan meningkat. IgM banyak terdapat di dalam darah, tetapi dalam keadaan normal tidak ditemukan dalam organ maupun jaringan. Untuk mengetahui apakah janin telah terinfeksi atau tidak, dapat diketahui dari kadar IgM dalam darah.

d) Immunoglobulin D (IgD) Immunoglobulin D atau IgD juga terdapat dalam darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel B, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit. IgD ini bertindak dengan menempelkan dirinya pada permukaan sel- sel T, mereka membantu sel-sel T menangkap antigen.

e)ImmunoglobulinE(IgE)

Immunglobulin E atau IgE merupakan antibodi yang beredar dalam aliran darah. Antibodi ini kadang juga menimbulkan reaksi alergi akut pada tubuh. Oleh karena itu, tubuh seorang yang sedang mengalami alergi memiliki kadar IgE yang tinggi. IgE penting melawan infeksi parasit, misalnya skistosomiasis, yang banayk ditemukan di negara-negara berkembang.

2.6 RESPON KEKEBALAN TUBUH

Respon kekebalan tubuh terhadap antigen dapat dikelompkan menjadi dua macam yaitu kekebalan humoral (antibody – mediated immunity) dan kekebalan seluler (cell – mediated immunity). Berikut adalah respon kekebalan tubuh.

1) Kekebalan Humoral

Kekebalan humoral melibatkan aktivitas sel B dan antibodi yang beredar dalam cairan darah dan limfe. Antibodi yang beredar sebagai respon humoral bekerja melawan bakteri bebas, racun, virus dan mikroorganisme lainnya yang berada dalam cairan tubuh.

Serangkaian respon terhadap patogen ini disebut dengan respon kekebalan primer antara lain :

(11)

Netralisasi yaitu antibodi akan

menetralkan suatu virus dengan cara melekat pada molekul yang harus digunakan oleh virus untuk menginfeksi sel inang.mekanisme ini akan menetralkan racun dari mikroorganisme sehingga akan mudah difagositosis oleh makrofag.

Aglutinasi (penggumpalan) yaitu proses

penggumpalan bakteri atau virus yang diperantarai oleh antibody yang akan bekerja menetralkan mikrorganisme tersebut. Terjadi karena setiap molekul antibody memiliki paling tidak dua tempat

pengikatan antigen. Kompleks besar yang terbentuk melalui proses aglutinasi yang akan memudahkan fagositosis makrofag.

Presipitasi (pengendapan) yaitu proses dimana molekul – molekul antigen yang terlarut

dalam cairan tubuh akan diendapkan oleh antibody. Proses ini akan memudahkan proses pengeluaran dan pembuangan antigen oleh fagositosis.

Fiksasi komplemen (aktivasi) yaitu mengaktivasikan komplemen dengan adanya

kompleks antigen – antibody. Apabila ada infeksi maka protein yang pertama dalam rangkaian protein komplemen akan diaktifkan, reaksi komplemen ini akan mengakibatkan lisisnya banyak jenis virus dan sel – sel patogen.

2) Kekebalan Seluler

Kekebalan seluler melibatkan sel T Yang bertugas menyerang sel – sel asing atau jaringan tubuh yang terinfeksi secara langsung. Berdasarkan cara memperolehnya kekebalan tubuh digolongkan menjadi dua kelompok yaitu kekebalan aktif dan kekebalan pasif.

Kekebalan Aktif

Kekebalan aktif merupakan kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri, Tubuh membentuk antibodi sendiri karena infeksi antigen. Kekebalan ini dapat diperoleh secara alami dan buatan sebagai contoh secara alami melalui penyakit seperti halnya penyakit cacar dan secara langsung tubuh membentuk vaksinasi virus cacar dengan cara didalam tubuh penderita dikembangkan kekebalan humoral dan kekebalan seluler, setelah mengidap penyakit cacar penderita tidak akan terkena dua kali penyakit cacar. Sedangkan cara buatan dengan adanya vaksinasi (imunisasi) terhadap mikroorganisme tertentu dengan cara dimasukkan antigen yang telah dilemahkan atau telah mati kedalam tubuh.

Kekebalan Pasif

Kekebalan pasif merupakan kekebalan yang diperoleh setelah menerima antibody dari luar. Kekebalan ini dapat diperoleh dengan cara alami yaitu dengan cara pemberian ASI (Air Susu Ibu ) dan secara buatan melalui penyuntikkan antiserum yang mengandung antibody IgG atau immunoglobulin lainnya. Kekebalan pasif buatan ini hanya bertahan

(12)

beberapa minggu saja karena immunoglobulin yang berasal dari tubuh akan diuraikan oleh tubuh orang tersebut.

(13)

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Tubuh manusia memiliki sistem pertahanan atau sistim imun untuk melindungi tubuh dari unsur-unsur patogen tersebut. Sistem pertahanan terdiri dari garis pertahanan pertama dan kedua yang merupakan sistem imun bawaan atau sistem imun alamiah atau innate immunity.

3.2 SARAN

Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dengan membaca dan mempelajari isi makalah ini, diharapkan pengetahuan pembaca tentang radang dapat bertambah, serta mengerti tentang akibat dan pengaruh yang disebabkan oleh radang itu sendiri. Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan penulisan yang akan datang.

(14)

Daftar Pustaka

Eryati Darwin. dkk. 2021. Imunologi dan Infeksi. Padang: Andalas University Press

Karnen GB, Iris Rengganis. 2018. Imunologi Dasar. Edisi 12. Jakarta: FK UI.

Ipin Aripin. 2019. Jurnal Bio Educatio, Volume 4. Majalengka: Universitas Majalengka

Referensi

Dokumen terkait

______________________________________________________________ The Relationship between Psychological Capital and Accessible Resources to Support the Organization Power's

All rights