MAKALAH
“ SUHU DAN KALOR ”
Disusun Oleh:
Naila Asna
Jihan Salsabillah
Novi Jechika Putri
Dhea Prasetia Ningrum
Yeni Agustin
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah "SUHU DAN KALOR" ini yang sangat sederhana.
Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikan makalah ini.
Harapan saya Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu referensi, untuk membantu menambah pengetahuan, atau wawasan dan pengalaman baru bagi para pembaca.
Makalah ini saya sadari masih banyak kekurangannya, oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini kedepannya supaya menjadi lebih baik.
Sekampung, 22 November 2023
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang ... 3
1.2 Rumusan Masalah... 3
1.3 Tujuan ... 3
BAB II PEMBAHASAN... 4
2.1 Pengertian Suhu dan Termometer ... 4
2.2 Pengertian Kalor ... 5
2.3 Pengertian Pemuaian ... 2.4 Perpindahan Kalor ... BAB III PENUTUP ... 9
3.1 Kesimpulan ... 9
3.2 Saran ... 9
DAFTAR PUSTAKA ... 10
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah arsitektur telah melahirkan para pemikir dan perancang bangunan yang karyanya sangat mengagumkan. Gabungan karya seni dan kekuatan yang kokoh menjadikan hasil karya itu bertahan lama mengukir sejarah. Kekuatan yang menopang keindahan itu terletak pada keseimbangan yang di rencanakan dengan baik. Pada pembahasan kali ini akan mempelajari materi tentang keseimbangan benda tegar.
Dalam benda tegar, ukuran benda tidak diabaikan. Sehingga gaya-gaya yang bekerja pada benda hanya mungkin menyebabkan gerak translasi dan rotasi terhadap suatu poros. Pada benda tegar di kenal titik berat.
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana Memahami tentang Suhu dan termometer - Bagaimana Memahami tentang kalor
- Bagaimana Memahami tentang pemuaian - Penyelesaian masalah tentang Perpindahan kalo
1.3 Tujuan
- Agar Mengetahui dan memahami konsep suhu dan termometer - Agar Mengetahui tentang konsep pemuaian dan perpindahan kalor
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Suhu dan Termometer
Yaitu tingkat atau ukuran panas dinginnya suatu benda.Alat yang digunakan untuk mengukur suhu yaitu termometer sebagai berikut:
C: (F-32):TR=5:9:IV (Empat)
Perubahan antara skala Calsius dan skala Fahrenheit dituliskan:
C=5/9(F-32) atau F=9/5 C+32
Perubahan antara celcius dan reamur dituliskan:
C=5/4 R atau R=4/5C
Perubahan antara Fahrenheit dan skala Reamur dituliskan:
R=4/9 (F-32) atau F =9/4 R+32
Apabila ada suatu termometer X akan dikonvensikan ke celcius,maka dapat diubah melalui rumusan
Keterangan:
X maks = titik didih termometer X X min = titik beku termometer X = suhu pada termometer
C maks = titik didih termometer Celcius C min = titik beku termometer Celcius C= suhu pada termometer Celcius
2.2 Kalor
Merupakan energi panas yang dapat berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah.Jika mengalami perubahan suhu menggunakan rumus:
Jika tidak mengalami perubahan suhu
Untuk perubahan es menjadi air digunakan rumus Q = m.L
perubahan air menjadi uap air Q = m.U
Keterangan:
Q =kalor (Joule) c = kalor jenis (J/kg.K)
= kapasitas kalor (J/K) L =kalor laten lebur (J/kg) U =kalor laten uap(J/kg)
2.3 Pemuaian
Yaitu bertambah besarnya ukuran benda karena kenaikan suhu yang terjadi pada benda tersebut:
a. Pemuaian Zat Padat 1. Pemuaian Panjang
2. Pemuaian Luas
3. Pemuaian Volume
4. Hubungannya:
b. Pemuaian Zat Cair
Pada zat cair terjadi pemuaian volume
c. Pemuaian Gas
Gas mengalami pemuaian volume
2.4 Perpindahan Kalor
Perpindahan kalor dapat berpindah melalui cara berikut:
1. Radiasi
Yaitu perpindahan kalor tanpa zat perantara
2. Konveksi
Yaitu perpindahan kalor disertai dengan perpindahan partikel-partikelnya.
3. Konduksi
Yaitu perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel-partikelnya.
Contoh Soal :
1. Dalam wadah tertutup A,terdapat sejumlah es pada titik leburnya.Sementara itu,dalam wadah tertutup B terdapat sejumlah es asin (es yang terbuat dari air asin) pada titik leburnya yang masanya sama.Kedua wadah terbuat dari logam.Kemudian,kedua wadah diletakkan saling bersentuhan.Pada keadaan akhir,terdapat air asin bersama es asin dalam wadah B dan es dalam wadah A,karena....
Jawaban : D Pembahasan
Kalor peleburan yaitu tambahan kalor yang diperlukan untuk mengubah 1 kg benda dari wujud padat menjadi cair.Pada situasi akhir terdapat Es asin Dan air asin di wadah A sedangkan hanya es saja di wadah B artinya kalor lebur es lebih rendah dibandingkan kalor lebur es tawar.
Titik lebur adalah suhu benda pada saat berubah dari padat ke cair.Titik lebur es asin lebih rendah dari titik lebur dari es tawar,hal ini didasarkan pasa situasi akhir es dalam kondisi tetap es (0°C) sedangkan es asin pada situasi itu (setimbang termal) sudah ada yang berubah menjadi air,artinya titik leburnya kurang dari 0°C
2. Termometer A yang telah ditera menunjukkan angka -30°A pada titik beku air pada 90°A pada titik didih air.Maka suhu 60°C sama
dengan....
Jawaban : B.
Pembahasan
Perubahan skala termometer A ke termometer C menggunakan rumusan:
25 = 100-c Jadi C = 75°c
3. Kalor yang dilepaskan apabila 15gram air bersuhu 100°c didinginkan hingga suhu 20°c adalah (kalor uap=540 kal/gram,kalor jenis air 1 kal/gram°c)
Jawaban : E Pembahasan
Kalor yang dilepaskan yaitu energi panas yang dilepas oleh air, menghitung kalor yang dilepas menggunakan rumusan:
Q = m.c.∆T
Q = 15.1.(100-20) = 1.200 kal
4. Sepotong logam dipanaskan hingga suhunya 80°c panjangnya menjadi 115 cm.Jika koefisien muai panjang logam 3.10-³/°c dan mula-mula suhunya 30°c maka panjang logam mula-mula adalah....
Jawaban : A Pembahasan
Soal ini mengenai pemuaian panjang,menggunakan rumusan :
5. Dua batang P dan Q disambungkan dengan suhu ujung-ujungnya berbeda (lihat gambar).
Apabila koefisien konduktivitas logam P setengah kali koefisien konduktivitas logam Q,serta AC=2 CB= maka suhu di C adalah (dalam
°c)....
Jawaban : C Pembahasan :
Dari soal diperoleh keterangan:
Kp=½KQ Lp=2 LQ
Suhu di C dapat dicari dengan persamaan laju perpindahan kalor zat padat yaitu....
6. Didalam sebuah bejana besi bermasa 200gr terdapat 100gr minyak bersuhu 10°c.Didalam bejana dimasukkan 50gr besi bersuhu 75°c.Bila suhu bejana naik 5°c Dan kalor jenis minyak=0,43 kal/g°c maka kalor jenis besi adalah....
Jawaban : A Pembahasan :
Jadi,kalor jenis besi adalah 0,143 kal/g°c
7. Dua buah bola sejenis tapi benda ukuran memancarkan energi radiasi yang sama besar ke sekitarnya.Jika bola A berjari-jari r bersuhu T maka bola B yang berjari-jari 2r alan bersuhu....
Jawaban : C Pembahasan :
Karena energi yang dipancarkan bola A Dan B sama,maka:
8. Sebatang rek kereta api memiliki panjang 30 m ketika suhu 20°c.Untuk menguji sifat termal rel tersebut maka dilakukan percobaan dengan menaikkan suhunya menjadi 40°c sehingga panjangnya menjadi 30,0075 m.Jika rel diuji pada suhu -10°c maka panjangnya menjadi....
Jawaban : E Pembahasan :
Mencari terlebih dahulu a rel dari hasil uji sifat termal.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jika titik berat benda berada di bawah titik tumpuan, maka benda selalu berada dalam keseimbangan stabil (benda masih bisa bergerak kembali ke posisi semula setelah puas jalan-jalan). Contohnya adalah ketika sebuah benda digantung dengan tali. Untuk kasus seperti ini, titik berat benda selalu berada di bawah titik tumpuan (titik tumpuan berada di antara tali dan tiang penyanggah).
Sebaliknya, jika posisi benda berada dalam keseimbangan stabil. Kata si benda, daripada berdiri mending tridur saja. Biar kalau ada tikus yang nabrak, diriku tidak ikut-ikutan tumbang. Sekarang perhatikan jarak antara titik berat dan titik tumpuan. Ketika benda berdiri, jarak titik berat dan titik tumpuan lumayan besar. Ketika benda tidur, jarak antara titik berat dan titik tumpuan sangat kecil.
Kita bisa menyimpulkan bahwa keseimbangan benda sangat bergantung pada jarak titik berat dari titik tumpuan. Semakin jauh si titik berat dari si titik tumpuan, keseimbangan benda semakin tidak stabil. Sebaliknya, semakin dekat si titik berat dari si titik tumpuh, keseimbangan benda semakin stabil.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
- Yeni Agustin Kelas XI IPA 4 SMA Kurikulum 13
- https://materi78.files.wordpress.com/2012/10/drtsi_fis2_4.4pdf - http://www.scribd.com/doc/221806/makalah-dinamika-rotasi - http://akyura-kunblogspot.com/2010/10//makalah-dinamika-rotasi-
kesetimbangan-benda-tegar.html