MAKALAH
Uin Raden Fatah Palembang
Dosen Pengampu : Drs, Masyhur, M.Ag
Disusun Oleh :
Mutiara Annisa (2030401048) Siti Rati Kinanti (2030401055)
2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alllah swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Sejarah Perkembangan Peradaban Melayu Kuno .
Saya berharap dengan pembuatan makalah ini dapat memperluas pengetahuan dan menambah pengalaman bagi penulis selain itu saya berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca, saya selaku penulis menyadari bahwa makalah saya belum sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat menjadikan makalah ini jauh lebih baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya ,dan masyarakat pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat dan pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Palembang , 19 Maret 2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...
1.2 Rumusan Masalah...
1.4 Tujuan Penulisan...
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Peradaban Melayu...
2.2 Perkembangan Kebudayaan Melayu...
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...
3.2 Saran...
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
Islam peradaban melayu apapun bentuknya menjadi (manifestasi) iman dan amal saleh manusia dalam pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa. Islam peradaban dalam menegakkan tidak hanya memandang satu sisi kehidupan dunia saja dengan budaya yang kaya untuk memajukan pencapaian peradaban, tapi juga memperhatikan prinsip mengejar kebahagiaan, oleh memberikan cara pengajaran moral dan kehidupan sipil yang dalam pandangan keanekaragaman dunia. Dalam pembentukan dan pengembangan, Islam peradaban melayu tidak dapat dipisahkan dari dasar-dasar keislaman petunjuk peradaban, yaitu: pertama, Al-Qur'an dan As-Sunnah, kedua, ummat Islam dan ketiga, Pembuka jalan menuju peradaban melayu. Selain itu, peradaban Islam memiliki ciri-ciri tertentu, sifat dan karakteristik yang berbeda dengan peradaban lain. Karakteristik ini, yaitu universalitas, tauhid, seimbang dan moderat, dan sentuhan karakter. Dengan karakteristik Islami tersebut islam peradaban melayu dapat diterima di berbagai belahan dunia. Artikel ini akan menjelaskan proses masuk dan menyebarnya peradaban Islam ke Dunia Melayu, yaitu melalui proses perdagangan, perkawinan, politik dan lain-lain. Kedatangan Islam kepada hakikat dan peran Islam peradaban akan memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap perkembangan dan kemajuan dunia Melayu baik dalam bidang Aqidah, Hukum, pemerintahan, ekonomi, bahasa dan sastra, seni dan arsitektur.
BAB II PEMBAHASAN SEJARAH PERADABAN MELAYU
Sejarah Melayu telah ditempatkan di bawah sfera faedah. Dalam buku Erti Keindahan dan Keindahan Erti dalam Kesusasteraan Melayu Klasik, Braginsky telah mengkategorikan karya dalam tiga sfera iaitu sfera keindahan, sfera faedah, dan sfera rohani. Ketiga-tiga sfera ini wujud dalam hierarki dengan sfera rohani menduduki kedudukan paling tinggi diikuti oleh sfera faedah, dan seterusnya sfera keindahan. Kerajaan Melayu merupakan bagian dari perjalanan sejarah kerajaan- kerajaan yang ada di nusantara. Kerajaan Melayu pernah berdiri dan mengukir sejarah pada zamannya. Secara historis Melayu merupakan penduduk asli Kalbar. Dikatakan demikian sebab Melayu sudah ada di Kalbar jauh sebelum Hindu, Budha dan Islam masuk. Dalam perkembangan selanjutnya, apa yang disebut sebagai Melayu Kalbar tidak lagi sebatas pada penduduk lokal atau Melayu Asli yang memeluk Islam, melainkan sudah merupakan percampuran dari berbagai suku bangsa Melayu. Campuran dari berbagai suku bangsa Melayu inilah yang membentuk kebudayaan dan peradaban Melayu dari dulu sampai saat ini. Islamisasi telah menjadikan kerajaan-kerajaan Melayu sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Melayu. Dari kerajaan ini lahir generasi terdidik.
Selain itu kerajaan Melayu telah memberikan kontribusi besar bagi penyiapan dan pengembangan struktur pemerintahan, pendidikan, pranata sosial, serta pengembangan hukum di tengah masyarakat Melayu. Dan pada zaman Bahasa Melayu Kuno digunakan, masyarakatnya sudah bisa menggunakan media tulisan sebagai alat berkomunikasi, yang untungnya sebagian dari tulisan itu tetap bertahan dalam bentuk prasasti dan kitab kuno hingga bisa kita teliti di zaman modern.
PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN MELAYU
Pada 645 M, Kerajaan Melayu pertama kali mengirim utusannya ke Tiongkok. Hal ini
Sambutannya, Kepala OR Arbastra, Herry Jogaswara menyampaikan, diskusi kemelayuan dalam konteks arkeologi prasejarah dan sejarah dengan kemelayuan Indonesia dalam konteks politik, budaya manuskrip, dan sebagainya. Satu hal penting dalam perspektif arkelogi yaitu melihat relasi kemelayuan dan keindonesian. Arkeologi tentu berbasis material, maka harus kuat, mulai dari permukiman yang bisa memperlihatkan kemelayuan dalam relasi keindonesiaan maupun nusantara.
Kemelayuan sangat menarik, wilayah melayu tidak hanya kultural. Mereka mempunyai grup diskusi yang memperbincangkan suatu bahasan, seperti reog ponorogo. Masalahnya bukan klaim namun bagaimana sebuah tradisi dan seni yang kemudian punya akar budaya nusantara yang kuat. Selama ini ada pendapat, misalnya negara lain bisa mengklaim. Klaim itu misalnya reog di Malaysia yang hidup dalam kumunitas. Namun apakah diaspora bisa klaim tersebut ada di manuskrip dan prasasti, sehingga otentisititas bisa dipertangungjawabkan? Herry berharap, diskusi dapat memberi pengayaan pengetahuan terkini bagi relasi kemelayuan dan keindonesiaan. Anggapannya, kemelayuan bisa hadir di pulau-pulau besar yang saling berinteraksi dengan budaya lokal. Otensitasi keaslian kemelayuan bertemu budaya lokal sehingga ada definisi kemelayuan timur dan lainnya.
Sarjiyanto membahas terkait keberadaan etnis melayu dan pengaruhnya di kepulauan Banda, Maluku Tengah abad 16-19. Sarjiyanto mengungkapkan, Melayu di Kepulauan Banda telah hadir sejak abad ke-15 Masehi, bahkan sebelum masuknya bangsa Eropa. “Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya penggunaan bahasa Melayu dalam komunikasi masyarakat setempat, penamaan tempat atau topomini yang dipengaruhi oleh budaya Melayu, masjid dan makam kuno, hingga penggunaan gelar datuk di tengah-tengah masyarakat di Kepulauan Banda,” tegas Sarjiyanto. Ia menyampaikan kepulauan Banda dengan kelebihannya pada tanaman rempah dan pala. Ini mengundang pedagang asing berdatangan untuk mencari komoditi dari sumber aslinya. Sebelum kedatangan bangsa Eropa pada tahun 1599, orang-orang Melayu telah berlayar dan berdagang dari pusat perdagangan di ujung barat Melaka hingga ujung timur Maluku. Pada awal abad ke-16 Tome Pires mencatat, pedagang Jawa dan Melayu berhenti di Sumbawa dan Bima untuk mendapatkan kain lokal untuk pasar di Maluku.
Bukti pengaruh budaya melayu di Banda di antaranya penggunaan bahasa melayu dalam berkomunikasi, penamaan tempat, penyebaran ajaran islam, penggunaan istilah atau kata melayu, serta penamaan nama tempat pengolahan pala. Etnis Melayu banyak mempengaruhi secara budaya dan religi di wilayah Maluku umumnya dan Banda khususnya. Secara umum bahasa Melayu penyumbang besar terbentuknya bahasa Indonesia. Sementara, Amrullah membahas masyarakat dan permukiman melayu di Sulawesi Selatan tahun 1600-1800. Ia mengatakan, ada banyak pemukiman Melayu yang tersebar pada beberapa wilayah di Sulawesi Selatan yang hadir karena adanya aktivitas perdagangan rempah. “Para pedagang dari Ujung Tanah atau Johor, Pahang, dan
Patani telah masuk ke Sulawesi Selatan untuk mengumpulkan dan memperdagangkan komoditas utama seperti cendana, hasil laut berupa cangkang penyu, dan beras,” ucap Amrullah. Menurutnya, penanda orang melayu yaitu tituler ince, encik, atau anceq. Selain titular, orang melayu juga dikenali dengan gelaran datuk atau tuan di depan nama diri mereka. Setelah kejatuhan Melaka tahun 1511, para pedagang Melayu memindahkan basis perdagangan mereka ke Sulawesi Selatan. Orang-orang Portugis ketika mengunjungi kerajaan Siang di wilayah barat daya Sulawesi Selatan menjumpai para pedagang melayu dalam jumlah besar. Mereka berasal dari Ujung Tanah atau Johor, Pahang, dan Patani. Permukiman melayu tersebut yaitu di Siang, Bori Appa, Pangkajene (1540), Manggallekana, Somba Opu (1561), Salajo, Samrobone, Takalar (1600), Pancana, Tanate (1600), Kaluku Bodoa, Tallo (1632), Kampung Melayu, Makasar (1705) dan Pulau Sabutung (1709).
Paparan terakhir oleh Anastasia dari FISIP Universitas Maritim Raja Ali Haji Kepulauan Riau, diisi dengan menyampaian tentang jejak sejarah melayu di Sumatera dalam bingkai Indonesia.
Menurutnya, berbagai produk budaya Melayu telah banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia hingga saat ini, baik itu kuliner, seni, sastra, tradisi, pengobatan, maupun berbagai bangunan cagar budaya. “Tidak hanya itu, bahasa Melayu kini juga telah memberikan sumbangan besar dalam terbentuknya bahasa Indonesia,” jelasnya.Sebagai bagian wilayah sebuah jaringan benang merah dengan kerajaan-kerajaan yang berada di semenanjung Malaya, termasuk Singapura, pantai timur sumatera, pantai-pantai kalimantan, dari Brunai ke arah barat hingga Banjarmasin dan Riau Lingga. Kerajaan ini sebagian sudah mati dan sebagian masih bertahan dan sekarang terbagi dalam lima negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunai dan Thailand. Ras melayu polinesia terdiri dari banyak suku bangsa atau suku dalam konteks rumpun bangsa besar. Indonesia merupakan sebuah masyarakat majemuk (plural siciety) yaitu masyarakat yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang disatukan oleh sistem nasional menjadi sebuah bangsa negara. Pada masa kini terdapat kecenderungan terutama sesama melayu menyebut dirinya sebagai seseorang yang berada di wilayah administrasi tertentu, seperti melayu kampar, melayu siak, melayu kepulauan Riau dan sebagainya. Anastasia mengungkap, warisan sejarah melayu di antaranya kuliner, seni, wastra,
BAB III PENUTUP Kesimpulan
slam peradaban melayu apapun bentuknya menjadi iman dan amal saleh manusia dalam pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa. Islam peradaban dalam menegakkan tidak hanya memandang satu sisi kehidupan dunia saja dengan budaya yang kaya untuk memajukan pencapaian peradaban, tapi juga memperhatikan prinsip mengejar kebahagiaan, oleh memberikan cara pengajaran moral dan kehidupan sipil yang dalam pandangan keanekaragaman dunia. Dengan karakteristik Islami tersebut islam peradaban melayu dapat diterima di berbagai belahan dunia.
Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis memberikan saran, agar dapat mendalami dan memahami lagi materi tentang bagaimana sejarah peradaban Melayu kuno dan perkembangannya.