• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH “UKURAN, JENIS, DAN PERMASALAHAN MIGRASI DI INDONESIA”

N/A
N/A
Rifan Adhia P

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH “UKURAN, JENIS, DAN PERMASALAHAN MIGRASI DI INDONESIA” "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

“UKURAN, JENIS, DAN PERMASALAHAN MIGRASI DI INDONESIA”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Dasar Demografi Kelas A

Yang Diampu Oleh Ibu Yuliana Ristantya Ningsih, S.Pd., M.Sc.

Disusun Oleh :

1. Adinda Putri Cahya W (E3121006) 2. Aprilita Restiani (E3121028)

3. Dewi Selviani (E3121179)

4. Ismail Syahri Ramadhan (E3121091) 5. Rifan Adhia Pasona (E3121147)

PROGRAM STUDI DEMOGRAFI DAN PENCATATAN SIPIL SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

2021

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

“Ukuran, Jenis, dan Permasalahan Migrasi di Indonesia” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Yuliana Ristantya Ningsih, S.Pd., M.Sc. pada mata kuliah dasar demografi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang migrasi yang ada di Indonesia bagi pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yuliana Ristantya Ningsih, S.Pd., M.Sc. selaku dosen mata kuliah dasar denografi yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

(3)

ii DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR… ... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Maslah ... 1

1.3 Tujuan penulisan ... 1

BAB II PEMBAHASAN ... 2

2.1 Ukuran-Ukuran Migrasi ... 2

2.2 Jenis-Jenis Migrasi ... 4

2.3 Permasalahan Yang Timbul Akibat Migrasi Di Indonesia ... 8

BAB III PENUTUP ... 9

3.1 Kesimpulan ... 9

3.2 Saran ... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 10

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain.

Jika perpindahan tersebut terjadi dari satu wilayah ke wilayah lain dalam satu negara maka disebut migrasi nasional. Jika perpindahan tersebut terjadi negara satu ke negara lainnya maka disebut dengan migrasi internasional.

Migrasi ada yang bersifat tetap da nada pun yang sifatnya menetap. Migrasi menetap adalah penduduk yang tinggal di tempat yang baru minimal enam bulan lamanya. Sedangkan migrasi sementara adalah penduduk bertempat di daerah atau negara yang baru hanya dalam waktu sementara yaitu kurang dari enam bulan.

Menurut Tjiptoherijanto, ada beberapa faktor yang mempengaruhi migrasi penduduk, yaitu faktor politik di suatu wilayah atau negara, faktor keamanan dalam suatu wilayah atau negara, faktor bencana alam, faktor ekonomi, faktor pendidikan, dan faktor sosial budaya yang ada dalam suatu wilayah atau negara tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja ukuran-ukuran migrasi yang ada di Indonesia?

2. Apa saja jenis-jenis migrasi yang ada di Indonesia?

3. Apa saja permasalahan yang timbul akibat migrasi yang terjadi di Indonesia?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui ukuran-ukuran migrasi yang ada di Indonesia 2. Untuk mengetahui jenis-jenis migrasi yang ada di Indonesia

3. Untuk mengetahui permasalahan yang timbul akibat migrasi yang terjadi di Indonesia

(5)

2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Ukuran Migrasi

A. Angka mobilitas

Angka mobilitas yaitu rasio dari banyaknya jumlah penduduk yang pindah secara lokal (mover) dalam suatu jangka waktu tertentu dengan banyaknya penduduk. rumus:

keterangan :

m = angka mobilitas M = jumlah mover P = penduduk k = 1000

B. Angka migrasi masuk

Angka migrasi masuk yaitu Angka yang menunjukkan banyaknya migran yang masuk per 1000 orang penduduk daerah tujuan dalam waktu satu tahun.

rumus:

keterangan :

mi = angka migrasi masuk I = jumlah migrasi masuk P = penduduk pertengahan tahun k = 1000

C. Angka Migrasi Keluar

Angka migrasi keluar yaitu angka yang menunjukkan banyaknya migran yang keluar per 1000 orang penduduk daerah asal dalam waktu satu tahun.

rumus :

𝑚 =𝑀 𝑃 ⋅ 𝑘

mi = I P⋅ k

mO =O P⋅ k

(6)

3 keterangan

mo = angka migrasi keluar

O = jumlah migrasi yang keluar P = penduduk pertengahan tahun k = 1000

D. Angka Migrasi Neto

Angka migrasi neto adalah banyaknya migran neto (masuk dikurangi keluar) per 1.000 penduduk provinsi tersebut. rumus:

keterangan

mn = angka migrasi neto

O = jumlah migrasi yang keluar I = jumlah migrasi yang masuk P = penduduk pertengahan tahun k = 1000

E. Angka migrasi bruto adalah angka yang menunjukkan banyaknya kejadian perpindahan yaitu jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar di bagi jumlah penduduk tempat asal dan jumlah penduduk tempat tujuan. Rumus :

Keterangan

mb= angka migrasi bruto

O = jumlah migrasi yang keluar I = jumlah migrasi yang masuk P = penduduk di tempat tujuan P2 = penduduk di tempat asal K = 1000

mn =I − O P ⋅ k

mb = I + O P1 + P2⋅ k

(7)

4 2.2 Jenis-Jenis Migrasi

Terdapat banyak jenis-jenis migrasi seperti dibawah ini :

A. Migrasi Nasional (internal), yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain dalam lingkup satu negara. Migrasi nasional/internal dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu:

1. Urbanisasi

yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota dalam satu pulau dengan tujuan menetap. Urbanisasi ini dapat terjadi karena berbagai fakor seperti: keinginan mencari kehidupan yang lebih baik, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mencari pengalaman di kota, Tidak ada lapangan pekerjaan yang memadai di luar sektor pertanian yang ada di desa,Lahan pertanian sempit,Upah tenaga kerja yang rendah, Sarana dan prasarana sosial terbatas,Anggapan lebih terpandang bila bekerja di kota dan sebagainya.

2. Sirkulasi

Sirkulasi merupakan perpindahan penduduk yang tidak menetap, namun ada juga yang menetap atau tinggal sementara waktu di daerah tujuan.

sirkulasi bisa dibedakan seperti berikut :

• Sirkulasi Harian

Perpindahan penduduk suatu daerah ke daerah lain yang dilakukan pada pagi hari dan kembali pada sore atau malam harinya (tanpa menginap).

Pelaku sirkulasi ulang-alik ini disebut dengan penglaju atau komuter yang biasa dilakukan oleh pelajar atau pekerja.

• Sirkulasi Mingguan

Perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain pada awal pekan dan akan kembali pada akhir pekan.

• Sirkulasi Bulanan

Perpindahan penduduk yang dilakukan sebulan sekali. Sirkulasi bulanan terjadi jika jarak tempuh antardaerah relative jauh, sehingga dianggap tidak efektif baik segi waktu maupun biaya jika melakukan sirkulasi harian atau mingguan.

(8)

5 3. Ruralisasi

yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa, ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi ruralisasi dapat disebabkan karena

a. Merasa jenuh tinggal di kota.

b. Harga lahan di kota semakin mahal dan tidak terjangkau.

c. Keinginan memajukan desa ataupun daerah asal.

d. Merasa tidak mampu lagi mengikuti dinamika kehidupan di kota.

4. Transmigrasi

yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia dapat dibedakan atas :

1. Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah.

2. Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam dan daerah yang terkena pembangunan proyek.

3. Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas kemauan dan biaya sendiri

4. Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam provinsi atau pulau yang sama.

B. Migrasi Internasional Adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Perpindahan ini dilakukan atas dasar sukarela dengan tujuan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.Misalnya saja seseorang yang melakukan migrasi internasional ini seperti Anggun dari Warga Negara Indonesia menjadi Warga Negara Prancis seperti sekarang.

Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu : 1. Imigrasi

Imigrasi ialah datangnya penduduk dari sebuah Negara lain ke sebuah Negara, misalnya wisatawan negara luar datang ke Indonesia. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran. Contoh; masuknya warga negara Cina ke Indonesia

(9)

6

untuk tujuan bisnis, bekerja dan sebagainya dengan maksud untuk tinggal menetap.

2. Emigrasi

Emigrasi ialah perpindahan penduduk yang berpindah sebuah Negara ke Negara yang lain, misalnya tenaga kerja indonesia (TKI) dari Indonesia bertempat di Malaysia untuk bekerja. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigrant.

3. Repatriasi atau remigrasi

Repatriasi ialah perpindahan penduduk dari Negara yang di tinggalinya dalam waktu sementara dan kembali ke Negara asalnya setelah sekian lama tidak ke kampung halamannya. Contohnya, orang asal Indonesia yang sudah lama menetap di negara luar kembali pulang ke kampung halamannya di Indonesia.

C. Migrasi Masuk (In Migration)

Migrasi masuk yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of destination).

D. Migrasi Keluar (Out Migration)

Migrasi keluar yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of origin).

E. Migrasi Neto (Net Migration)

Migrasi neto yaitu selisih antara jumlah migrasi masuk dengan migrasi keluar.

Bila migrasi yang masuk lebih besar daripada migrasi keluar maka disebut migrasi neto positif. Sedangkan bila migrasi keluar lebih besar dari pada migrasi masuk disebut migrasi neto negatif.

F. Migrasi Bruto (Gross Migration)

Migrasi bruto yaitu jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.

(10)

7 G. Migrasi Total (Total Migration)

Migrasi total adalah jenis migrasi yang seluruh kejadian migrasi, mencakup migrasi semasa hidup (life time migration) dan migrasi pulang (return migration).

Dengan kata lain, migrasi total adalah semua orang yang pernah pindah.

H. Migrasi Ulang-alik (Commuter)

Migrasi ulang-alik yaitu orang yang setiap hari meninggalkan tempat tinggalnya pergi ke kota lain untuk bekerja atau berdagang dan sebagainya, tetapi pulang pada sore harinya.

I. Migrasi Semasa Hidup (Life Time Migration)

Migrasi semasa hidup yaitu jenis migrasi yang bedasarkan tempat kelahiran.

Migrasi semasa hidup adalah mereka yang pada waktu pencacahan sensus bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan tempat kelahirannya.

J. Migrasi Risen (Recent Migration)

Migrasi risen adalah jenis migrasi yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila tempat tinggal waktu survei berbeda dengan tempat tinggal lima tahun sebelum survei.

K. Migrasi Parsial (Partial Migration)

Migrasi parsial yaitu jumlah migrasi ke suatu daerah dari satu daerah asal, atau dari daerah asal ke satu daerah tujuan. Migrasi itu merupakan ukuran dari arus migrasi antara dua daerah asal dan tujuan.

L. Arus Migrasi (Migration Stream)

Arus migrasi yaitu jumlah atau banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal ke daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu.

(11)

8

2.3 Permasalahan Yang Timbul Akibat Migrasi Di Indonesia

Permasalahan Migrasi yang terjadi di Indonesia mungkin sudah kerap terjadi sehingga tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Terlebih lagi, aktivitas permigrasian ini berpengaruh besar pada beberapa bidang kehidupan masyarakat, baik itu migrasi nasional maupun internasional. Seiring dengan berkembang pesatnya bidang ekonomi, perindustrian serta sarana dan prasarana sendiri menyebabkan ledakan pertumbuhan penduduk di Indonesia.

Persebaran yang tidak merata inilah yang mendorong penduduk bermigrasi untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Dibawah ini beberapa permasalahan yang disebabkan oleh kegiatan migrasi di Indonesia:

1. Tidak meratanya pembangunan

Perbedaan jumlah penduduk yang besar antar daerah mengakibatkan ketidakmerataan pembangunan, baik fisik maupun non fisik. Hal ini menyebabkan adanya kesenjangan di beberapa bidang seperti bidang sosial, ekonomi, dan lain – lain.

2. Meningkatnya pengangguran

Dengan meledaknya pertumbuhan penduduk disertai keinginan untuk bermigrasi dengan tujuan mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik, menyebabkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin tinggi dan lapangan kerja semakin berkurang dengan begitu populasi pengangguran meningkat dengan pesat.

3. Timbulnya pemukiman kumuh di perkotaan

Sulitnya mendapat pekerjaan yang mencukupi kehidupan menyebabkan masyarakat juga sulit untuk mendapat tempat tinggal yang layak. Maka dari itu, masyarakat memilih untuk membangun rumah di tempat yang tidak semestinya.

4. Padatnya lalu lintas

Penumpukan peduduk khususnya di daerah perkotaan menyebabkan aktivitas lalu lintas menjadi sangat padat.

(12)

9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan mengenai migrasi diatas, menunjukkan bahwa migrasi penduduk memiliki berbagai macam jenis, baik skala nasional maupun internasional yang dapat dihitung angka mobilitasnya, angka migrasi masuk dan keluarnya, angka migrasi neto, serta angka migrasi parsialnya. Dengan hal tersebut, angka migrasi dapat diketahui secara detail dengan menggunakan perhitungan-perhitungan yang telah ada.

Di Indonesia sendiri, migrasi sering kali terjadi khususnya urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota. Hal tersebut memunculkan permasalahan- permasalahan baru, seperti tidak meratanya pembangunan, meningkatnya pengangguran, timbulnya pemukiman kumuh di perkotaan, serta padatnya lalu lintas di perkotaan.

3.2 Saran

Dengan seiringnya migrasi dari desa ke kota untuk memperbaiki taraf kehidupan yang justru membuat masalah baru di perkotaan, maka diharapkan pemerintah dapat meratakan pembangunan, menstabilkan ekonomi, serta menjamin lapangan pekerjaan yang ada di desa. Dengan hal tersebut, penduduk di desa akan memperoleh kesejahteraan sehingga penduduk desa tidak perlu bermigrasi menuju kota yang justru akan menambah penderitaan mereka dan masalah baru bagi kota tersebut.

(13)

10

DAFTAR PUSTAKA Niken Rachma Zuraida. Scribd 2021. Ukuran Migrasi.

https://id.scribd.com/doc/77059747/ukuran-migrasi Diakses tanggal 3 Oktober 2021

Wahyu Eridiana. UPI. Migrasi Penduduk.

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/195505055198601 1-WAHYU_ERIDIANA/Migrasi-1.pdf Diakses tanggal 3 Oktober 2021

Welianto, Ari. 2020. “Dampak Migrasi Penduduk”

https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/13/101500969/dampak-migrasi- penduduk#:text=meningkatnya%20tindak%20kriminalitas%20di%20kota,sering

%20menimbulkan%20kemacetan%20lalu%20lintas. Diakses tanggal 2 Oktober 2021

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat Migrasi Neto adalah selisih banyaknya migran masuk dan keluar ke dan dari suatu daerah dalam waktu satu tahun per 1000 jumlah penduduk pada pertengahan tahun...

Sementara pada tingkat provinsi, perbedaan jumlah penduduk antara hasil SP2020 dan data Adminduk merupakan gambaran banyaknya penduduk yang melakukan perpindahan, baik untuk

Ber- dasarkan Tabel 4.16 dan Gambar 4.10 dapat diketahui bahwa kelompok 1 merupakan provinsi dengan pergerakan angka migrasi risen keluar selama 5 tahun yang terendah

Hasil estimasi dalam blok migrasi, khususnya migran masuk ke Jawa menunjukkan migran masuk dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Pulau Lain ke Jawa dipengaruhi oleh upah

Tingkat pendidikan mayoritas adalah SLTP (38,50%), sedangkan jumlah migrasi keluar wilayah penduduk yang berusia produktif lebih banyak dibandingkan dengan migrasi masuk, hal

Banyak penduduk yang keluar dari DKI Jakarta bukan disebabkan karena daya tarik yang berkurang, akan tetapi karena ruang sudah tidak sesuai dengan jumlah penduduk yang

Jika dilihat dari per kecamatan pada tahun 2011, angka migrasi neto Positif (angka migrasi neto yang Positif, yang berarti jumlah penduduk yang masuk lebih