• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Vibrating Conveyor Kelompok 8

N/A
N/A
Mzakyalhafiz

Academic year: 2025

Membagikan "Makalah Vibrating Conveyor Kelompok 8"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh

Muhammad Zaky Al Hafiz 2107124971 Rafi Mardana 2107124975 Rini Rahayu 2107124991

Kelas : 5B Teknik Mesin S1 Kelompok VIII

Program Studi S1 Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Riau

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Penulis ucapkan rasa syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini.

Makalah yang berjudul “VIBRATING CONVEYOR” ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah peralatan pabrik jurusan teknik mesin, fakultas teknik, Universitas Riau.

Penulis harap makalah ini menjadi bahan pertimbangan, informasi, dan pengetahuan bagi pembaca sebagai acuan pembelajaran dan penelitian yang berhubungan dengan makalah ini. Kritik dan saran yang membangun dalam penulisan makalah ini akan penulisterima agar makalah dapat dikembangkan dengan baik kedepannya.

Pekanbaru, Desember 2023

Penulis

i

(3)

KATAPENGANTAR


...


....i

DAFTAR ISI...ii

DAFTAR GAMBAR...iii

BAB I PENDAHULUAN...1

BAB II TINJAUAN PUSATAKA...2

2.1 Pengertian Conveyor...2

2.2 Pengertian Vibrating Conveyor...3

2.3 Prinsip kerja vibrating conveyor...5

2.4 Komponen Dan Fungsinya Pada Vibrating Conveyor...5

2.5 Aplikasi dan Penggunaan Vibrating Conveyor...7

2.6 Kerusakan dan Kegiatan Perawatan Vibrating Conveyor...8

2.6.1 Kerusakan pada Vibrating Conveyor...8

2.6.2 Kegiatan Perawatan Vibrating Conveyor...9

2.7 Parameter Desain...9

2.8 Perhitungan Desain...10

BAB III STUDI KASUS...15

3.1 Metodologi Perancangan... 15

3.2 Konsep Desain... 16

3.4 Perencanaan Proses Pengayakan...16

3.5 Simulasi Kekuatan Rangka...17

3.6 Kesimpulan... 17

BAB IV PENUTUP...17

4.1 Kesimpulan... 17

4.2 Saran...17

DAFTAR PUSTAKA...18

ii

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Vibrating Conveyor...3

Gambar 2.2 Mechanical Vibrating Conveyor...4

Gambar 2.3 Electrical Vibrating Conveyor...4

Gambar 2.4 Pneumatic and Hidraulic Vibrating Conveyor...5

Gambar 2.5 Ilustrasi Prinsip kerja...5

Gambar 2.6 Komponen momponen vibrating conveyor...6

Gambar 2.7 Contoh penggunaan dan pengaplikasian...8

Gambar 2.8 Desain through vibrating conveyor...11

Gambar 2.9 Drive Unit...12

Gambar 2.10 Hubungan antara Kedalaman palung dan kapasitas...12

Gambar 2.11 Drive Angle...13

Gambar 2.12 Koefisien Dinamis Mesin...13

Gambar 2.13 Transport Efficiency...14

Gambat 3.1 Tahapan perancangan...15

Gambar 3.2 Konsep Desain... 16

Gambar 3.3 Hasil simulasi bending...17

iii

(5)

1.1 Latar Belakang

Dalam industri kimia, transportasi merupakan proses pengangkutan bahan mentah dan energi dalam jumlah besar ke pabrik dan ke dalam peralatan, atau pengangkutan produk-produk dan limbah ke luar pabrik. Berdasarkan keadaan agregat dari bahan, transportasi dibedakan menjadi transportasi bahan padat dan transportasi fluida (cair dan gas). Dalam suatu industri, pemindahan bahan baik bahan mentah (raw material), bahan setengah jadi (intermediate produk), maupun bahan jadi (produk) merupakan persoalan yang cukup penting untuk efisiensi dan efektifitas secara keseluruhan proses. Bermacam- macam peralatan transportasi diperlukan guna pemindahan bahan ini namun didalam bab ini hanya dibahas peralatan transportasi bahan padat, khususnya menggunakan belt conveyor, screw conveyor, dan bucket conveyor.

Secara universal di dalam industri, bahan - bahan material terdapat berbagai jenis yang terkadang sangat berat sehingga berbahaya bagi manusia. Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan - bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia. Bahan yang diangkut dipengaruhi kapasitas bahan, jenis bahan dan tujuan pengangkutan. Alat pengangkut bertujuan untuk memudahkan kita dalam pemindahan suatu zat. Salah satu jenis alat pengangkut yang sering dugunakan dalam industry adalah conveyer yang berfungsi unuk mengangkut bahan-bahan padat.

Pemilihan alat pengangkut (conveying equipment) material padatan bergantung pada kapasitas material yang ditangani, jarak perpindahan material, kondisi pengangkutan horizontal atau vertikal, ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties), serta harga peralatan tersebut.

1

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSATAKA 2.1 Pengertian Conveyor

Conveyor adalah bagian umum dari peralatan penanganan material mekanis yang bergerak dari. satu lokasi ke lokasi lain. Conveyor terutama berguna dalam aplikasi yang melibatkan transportasi bahan berat atau besar. Sistem conveyor memungkinkan transportasi cepat dan efisien untuk berbagai bahan. Di dalam industri, bahan -bahan yang digunakan kadang kala merupakan  bahan yang berat maupun berbahaya bagi manusia.

Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk mengangkut bahan -bahan tersebut mengingat keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun keselamatan kerja dari karyawan.

Salah satu jenis alat pengangkut yang sering digunakan adalah Conveyor yang berfungsi untuk mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk padat. Pemilihan alat transportasi (conveying equipment) material padatan antara lain tergantung pada :

 Kapasitas material yang ditangani

 Jarak perpindahan material

 Kondisi pengangkutan : horizontal, vertikal atau inklinasi

 Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat material (properties)

 Harga peralatan tersebut

Secara umum jenis/type Conveyor yang sering digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Belt Konveyor 2. Chain Konveyor

a) Screper Konveyor b) Apron Konveyor c) Bucket Konveyor 3. Screw Konveyor 4. Pnumatic Konveyor 5. Vibrating Konveyor

2

(7)

2.2 Pengertian Vibrating Conveyor

Vibrating conveyor merupakan suatu alat yang mengangkut material dengan cara getaran. Material yang diangkut sangat terjamin kebersihan dan keamanannya. Material yang biasa diangkut oleh vibrating conveyor berupa bahan-bahan serbuk kasar ataupun halus dan kering. Vibrating conveyor merupakan conveyor yang digetarkan pada frekuensi yang relatif tinggi. Vibrating conveyor pada industri proses produk makanan, bahan kimia dan obat-obatan menyediakan serangkaian fungsi pengangkutan (conveying), pengayakan (screening), pengumpanan (feeding), penyebaran (spreading) dan pendistribusian produk free flowing dan produk non free-flowing.

Kapasitas vibrating conveyor ditentukan oleh besarnya material yang dibawa. Feed atau umpan yang dapat diangkut oleh vibrating conveyor ini bisa berskala besar tetapi hanya feeder yang mempunyai ukuran intermediate (1 – 3 in) sampai dengan yang berbentuk powder, kerikil, semen, pasir dan lainnya. Kapasitas dari vibrating conveyor sangat besar dari 100 ton / jam hingga gram atau ons. Jika serbuk yang akan diangkut berbentuk sangat halus (dapat menghasilkan debu), maka vibrating conveyer dilengkapi dengan penutup pada body vibrating conveyer. Vibrating conveyor sesuai untuk ditribusi bulk material pada pemenuhan tangki penyimpan, atau distribusi produk pada operasi packing

. Gambar 2.1 Vibrating Conveyor

Vibrating conveyor hadir dalam berbagai jenis berdasarkan desain dan fungsinya.

Berikut beberapa tipe yang umum yang sering digunakan:

(8)

4

1. Mechanical vibrating conveyor

Menggunakan tenaga inersia yang dibangkitkan oleh gerakan rotasi untuk mendorong vibrasi dan menggunakan poros eksentrik untuk mengendalikan vibarsi. Kebanyakan dipakai untuk sistem pengangkutan.

Gambar 2.2 Mechanical vibrating conveyor 2. Electrical vibrating conveyor

Jenis ini memilki karakteristik khusus, yakni tidak ada kontak antara bagian penggerak dengan media. Pengoperasian alat ini menggunakan sistem pull- push dengan memanfaatkan arus searah atau arus bolak-balik yang dikombinasikan dengan elektromagnet. Biasanya diguanakan sebagai sistem pengangkut dan pengumpan (feeder).

Gambar 2.3 Electrical vibrating conveyor 3. Pneumatic and hydraulic vibrating conveyor

Jenis ini memiliki desain yang lebih sederhana dibanding jenis lainnya.

Pengoperasian alat ini dapat dilakukan dengan mudah karena dilengkapi

(9)

dengan control valve, sehingga kapasitas dan kecepatan operasi dapat divariasi sesuai dengan keinginan.

Gambar 2.4 Pneumatic and hydraulic vibrating conveyor 2.3 Prinsip kerja vibrating conveyor

Kebanyakan Vibrator conveyor pada dasarnya merupakan unit  pengangkutan material yang terdiri dari sebuah pan horizontal yang disangga dengan pegas dan digetarkan oleh lengan penyangga eksentrik, rotating eccentric weights, sebuah elektromagnet atau sebuah silinder hidrolik/pneumatic yang terhubung secara langsung.

Pegas yang digunakan  biasanya terbuat dari bahan fiber glass atau baja campuran. Agar material dapat terangkut sempurna, material tersebut harus mempunyai factor gesek  pada baja (steel) dan factor gesek internal yang tinggi sehingga  pengangkutan dapat bereaksi pada seluruh kedalaman material. Vibrator conveyor secara umum berfungsi mengalirkan material ke atas dan maju sehingga material akan berjalan sepanjang conveyor path.

Gambar 2.5 Ilustrasi Prinsip Kerja Vibrating Conveyor 2.4 Komponen Dan Fungsinya Pada Vibrating Conveyor

Untuk menjalankan vibrating conveyor dengan efektif, terdapat beberapa komponen utama, masing-masing melakukan tugas tertentu. Berikut adalah komponen utama vibrating conveyor beserta fungsinya:

(10)

6

1. Spring atau Pegas

Pegas digunakan untuk memberikan fleksibilitas dan penyerapan kejut pada tray atau trough. Mereka membantu mengurangi dampak getaran dan meningkatkan stabilitas system.

2. Drive Shaker

Drive shaker adalah komponen yang menghasilkan getaran yang diperlukan untuk menggerakkan tray atau trough pada vibrating conveyor. Getaran ini membantu dalam pemindahan bahan.

3. Chasis Part

Chassis Part adalah kerangka atau bingkai yang mendukung semua komponen vibrating conveyor. Ini memberikan stabilitas dan kekuatan untuk perangkat agar dapat beroperasi dengan aman.

4. Feed Export

Feed Export adalah bagian di ujung masukan vibrating conveyor yang memasok bahan ke tray. Feed Export ini dapat berupa alat pengumpan bergerak atau statis tergantung pada aplikasi. Fungsi utamanya adalah mengisi bahan ke dalam conveyor.

5. Conveyor Body atau Through

Conveyor body atau trough adalah wadah atau saluran yang digerakkan oleh motor getar. Ini adalah tempat di mana bahan yang akan diangkut ditempatkan.

Getaran yang dihasilkan oleh motor getar ditransmisikan ke tray, yang mengakibatkan pergerakan bahan.

Gambar 2.6 Komponen Komponen pada Vibrating Conveyor

(11)

2.5 Aplikasi dan Penggunaan Vibrating Conveyor

Vibrating conveyor adalah alat yang multifungsi yang digunakan dalam berbagai jenis industri untuk mengangkut, memisahkan, atau mengumpankan bahan-bahan dengan berbagai ukuran dan karakteristik. Berikut adalah beberapa contoh aplikasi umum dari vibrating conveyor:

1. Pemindahan Bahan Curah

Dalam bidang seperti gudang penyimpanan, pusat logistik, dan pabrik pengolahan bahan curah, vibrating conveyor digunakan untuk mengangkut bahan curah.

2. Pemindahan Butiran dan Partikel

Dalam berbagai sektor, seperti pertambangan, pertanian, makanan, dan farmasi, vibrating conveyor sering digunakan untuk mengangkut butiran, partikel, atau serbuk. Vibrating Conveyor dapat mengangkut biji-bijian, bijih, gandum, tepung, pupuk, dan bahan lainnya.

3. Pengeringan dan Pendinginan Bahan

Untuk pengeringan dan pendinginan bahan, vibrant conveyor dapat digunakan.

Alat ini memungkinkan bahan tersebar secara merata di atas tray, yang memungkinkan proses pengeringan atau pendinginan yang efektif.

4. Pemindahan Bahan Curah

Dalam bidang seperti gudang penyimpanan, pusat logistik, dan pabrik pengolahan bahan curah, vibrating conveyor digunakan untuk mengangkut bahan curah.

5. Industri Farmasi

Vibrating conveyor digunakan dalam industri farmasi untuk mengangkut tablet, kapsul, bubuk, dan bahan farmasi lainnya.

6. Pengangkutan Bahan Berat

Vibrating conveyor dapat digunakan dalam industri berat seperti pertambangan untuk mengangkut beban berat seperti batu bara, bijih besi, atau agregat.

7. Industri Otomotif

Dalam produksi mobil, vibrating conveyor digunakan untuk mengangkut dan menyusun bagian seperti baut, mur, dan bagian kecil lainnya.

(12)

8

Gambar 2.7 Contoh Penggunaan dan Pengaplikasian Vibrating Conveyor 2.6 Kerusakan dan Kegiatan Perawatan Vibrating Conveyor

2.6.1 Kerusakan pada Vibrating Conveyor

Seperti peralatan mekanis lainnya, vibrating conveyor dapat mengalami berbagai masalah dan kerusakan selama penggunaan. Beberapa masalah dan kerusakan yang paling umum terjadi pada vibrating conveyor adalah sebagai berikut:

1. Getaran yang tidak normal, kerusakan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk keausan pada pegas, kerusakan motor getar, atau ketidaksempurnaan dalam suspensi dan komponen lainnya.

2. Kerusakan pada tray atau trough, Bahan yang tumpah berlebihan atau beban berat yang melebihi kapasitas bisa menyebabkan kerusakan atau deformasi pada tray.

3. Keausan pada suspensi dan pegas, Komponen suspensi dan pegas dapat rusak karena penggunaan berlebihan.

4. Kerusakan pada motor getar, Motor getar dapat mengalami kerusakan karena overload atau beban berlebihan, yang dapat menyebabkan penurunan kinerja atau pemadaman motor.

5. Kerusakan pada mounting, Getaran terus menerus dapat menyebabkan kerusakan pada komponen suspensi atau mounting yang tidak sesuai, mengurangi kemampuan conveyor untuk menyerap getaran atau menghasilkan gerakan yang tepat.

(13)

6. Korosi, Lingkungan yang korosif dapat merusak material struktural seperti tray atau frame, mengurangi umur pakai conveyor.

2.6.2 Kegiatan Perawatan Vibrating Conveyor

Untuk menjaga kinerja vibrating conveyor yang optimal, perawatan yang rutin dan tepat waktu diperlukan. Berikut adalah beberapa kegiatan perawatan yang dapat dilakukan:

1. Lakukan pemeriksaan rutin pada semua komponen vibrating conveyor, termasuk tray, suspensi, pegas, motor getar, dan sistem kontrol. Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini.

2. Bersihkan tray dan komponen lain dari tumpukan bahan, debu, atau kotoran yang dapat mengganggu operasi. Pastikan bahwa tray tetap bersih dan bebas dari bahan yang menempel.

3. Pastikan komponen yang memerlukan pelumasan, seperti bearing pada motor getar, dilumasi sesuai jadwal yang ditentukan. Pelumasan yang baik dapat memperpanjang umur komponen.

4. Periksa semua komponen elektris, termasuk kabel, konektor, dan sistem kontrol.

Pastikan bahwa semua koneksi elektris aman dan berfungsi dengan baik.

2.7 Parameter Desain

Parameter desain vibrating conveyor bergantung pada fungsinya dan jenis bahan yang diangkut. Berikut adalah beberapa parameter desain penting yang harus diperhatikan:

Tabel 2.1 Parameter-parameter conveyor

Parameter Keterangan

laju aliran massa(ṁ)

Laju aliran massa pada vibrating conveyor adalah jumlah massa bahan yang diangkut atau dipindahkan melalui conveyor dalam satu unit waktu. Laju aliran massa dapat diukur dalam satuan seperti kilogram per detik (kg/s), ton per jam (t/h), atau satuan lain, tergantung pada besarnya aliran bahan yang diinginkan.

massa jenis material(ρm) Massa jenis material adalah besaran

(14)

10

Parameter Keterangan

yang mengukur seberapa padat atau berat suatu material dalam volume tertentu. Massa jenis material mengacu pada berat jenis atau densitas material yang diangkut atau dipindahkan melalui vibrating conveyor.

drive angle(β) sudut kemiringan pada mesin penggetar

Throw number(r)

Throw number atau amplitudo (tinggi getaran) pada vibrating conveyor merujuk pada jarak maksimum atau tinggi maksimum tray atau trough yang bergerak saat terkena getaran dari motor getar

frekuensi(f)

Frekuensi dalam konteks vibrating conveyor mengacu pada kecepatan getaran yang dihasilkan oleh motor getar

Amplituda(λ)

Amplitudo dalam vibrating conveyor merujuk pada besarnya atau ketinggian getaran atau gerakan bolak-balik yang dihasilkan oleh tray atau trough pada vibrating conveyor.

2.8 Perhitungan Desain

Perhitungan desain vibrating conveyor tergantung pada kebutuhan aplikasi tertentu.

Meskipun perhitungan ini bisa rumit, beberapa variabel umum yang perlu dipertimbangkan antara lain:

1. Tentukan dimana Vibrating Conveyor akan digunakan. Seperti:

 Pertambangan

 Pabrik obat obatan

 Industri Kimia

 Industri Makanan

 Pengiriman Barang (Ekpedisi)

 Industri Kosmetik

(15)

2. Tentukan material yang ingin diconvey. Ada beberapa pembagian klasifikasi jenis atau kelas dari material, antara lain:

 Kelas I, Bubuk bergerak lamban. Bahan tersebut umumnya berupa serbuk kering seperti tepung terigu, kanji, dan bahan lainnya dengan ukuran berkisar 100-300 mesh, dengan sudut diam 40-55° dan sudut geser 35-50°.

 Kelas II, Bubuk, lamban dan lengket. Termasuk bahan yang mudah melekat pada permukaan logam, seperti titanium oksida dan pigmen warna. Ini juga termasuk bahan Kelas 1, bila terdapat kelembapan.

 Kelas III, Bubuk, lamban dan basah. Bahan-bahan tersebut berukuran berkisar 325 mesh hingga beberapa mikron, seperti semen, kapur terhidrasi, fly ash.

Bahan-bahan ini dapat dengan mudah menjadi padat karena getaran yang berlebihan, namun ketika lengkungan atau penghubung rusak, bahan-bahan tersebut akan mudah terfluidisasi.

 Kelas IV, Granular dan mengalir bebas. Bahan-bahan ini memiliki partikel granular yang lebih besar dari 100 mesh. Kepadatannya biasanya di atas 25 lb/ft³. Mereka mengalir dengan mudah di bawah gravitasi dan memiliki sudut diam dan geser yang relatif rendah (10-35°). Getaran minimal diperlukan untuk memindahkan material ini.

 Kelas V, Berserat, bersisik dan flokulan. Material ini adalah bahan-bahan seperti asbes, serat, tembakau parut, fiberglass, serpihan kayu, dan banyak bahan dalam industri pakan pabrik.

3. Pilih Desain through yang ingin digunakan. Desain ini berdasarkan material yang ingin dibawanya.

Gambar 2.8 Desain Through Vibrating Conveyor

(16)

12

4. Pilih Drive unit (Motor Penggetar).

Gambar 2.9 Drive Unit 5. Hitung ukuran feed yang ingin diconvey. Dengan Rumus:

C = WdγR

4800...(2.1) Keterangan:

Gambar 2.10 Hubungan antara Kedalaman palung dan kapasitas W : Lebar palung/Through, in

d : Depth of material, in γ : Massa jenis material, lb/ft3 R : Laju umpan linier, ft/min

(17)

6. Tentukan drive angle

Gambar 2.11 Grafik Drive Angle 7. Hitung Throw Number

r = λ(2πf)2sinβ

g ...(2.2) Keterangan:

λ ; Amplitudo f : Frekuensi β : Drive Angle

8. Hitung Koefisien Dinamis Mesin

K = r

Sinβ...(2.3) Keterangan;

β: Drive Angle

Gambar 2.12 Grafik Koefisien Dinamis 9. Tentukan Transport Eficiency

(18)

14

Gambar 2.13 Grafik Transport Eficiency 10. Hitung kecepatan pengangkutan material

...(2.4) Keterangan:

η : Transport Efficiency β : Drive Angle

λ : Amplitudo f : Frekuensi

11. Hitung laju aliran massa padatan

ṁ = ρ*A*Us...(2.5) 2.8.1 Flowchart Perhitungan

(19)

Judul : DESAIN MESIN PENGAYAK TEMBAKAU DENGAN SISTEM VIBRATING SCREEN KAPASITAS 150 KG/JAM]

Tugas Akhir Arvian Restu Adjie, Masruki Kabib, Rianto Wibowo(2021) Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin Universitas Muria Kudus

3.1 Metodologi Perancangan

Adapun Metodologi yang digunakan dalam Penelitian PerancanganMesin Pengayak Tembakau Dengan Sistem Vibrating Screen Kapasitas 150 kg/jam, dengan langkah sebagaimana di tunjukkan pada gambar

Gambar 3.1 Tahapan Perancangan Mesin Pengayak

15

(20)

16

3.2 Konsep Desain

Berikut adalah hasil konsep desain Mesin Pengayak Tembakau Dengan sistem Vibrating Screen Kapasitas 150 kg/jam, sebagaimana ditunjukkan pada gambar

Gambar 3.2 Konsep Desain Mesin Pengayak

Pada gambar terlihat bahwa mesin Pengayak Tembakau terdiri dari komponen : 1) Hopper, 2) Rangka, 3) Screen,4) Poros, 5) Pulley, 6) Motor Listrik, 7) Pegas, 8)Output.

Prinsip Kerja Mesin Pengayak Tembakau menggunakan jenis Vibrating Screen yaitu screen terhubung oleh poros yang ujungnya terdapat pulley bandul yang digerakan oleh transmisi pulley terhubung oleh motor listrik melalui v-belt, kemudian terjadi gerakan naik turun dan diredam oleh pegas yang memiliki elevasi yang berbeda. Tujuannya memanfaatkan getaran vertikal agar tidak terjadi getaran mesin yang berlebih dan proses pengayakan maksimal.

3.4 Perencanaan Proses Pengayakan

Tabel 3.1 Tabel rumus komponen yang dihitung

Komponen yang dihitung Rumus

perhitungan untuk sekali lompatan S = 1/sin 10 derjat

perhitungan gaya berat F = m x g

Perhitungan Torsi dengan Beban T = F x r

perhitungan poros T= 𝑷. 𝟔𝟎𝟐𝝅. 𝑵

perhitungan pulley D2 = (n1 x D1)/N2

Tabel 3.2 Spesifikasi Mesin Pengayak Tembakau

(21)

Kapasitas 150 Kg

Daya Motor 3,2 HP

Dimensi Alat (p x l x t) 2000 x 500x 1500

Putaran Pengayak 1500 Rpm

3.5 Simulasi Kekuatan Rangka

Pada simulasi rangka mesin ini ditentukan titik pembebanan berada pada sudut kaki dan titik tengah tumpuan Screen pengayak dikarenakan beban tertumpu pada titik tersebut.

Gambar 3.3 Hasil Simulasi Bending Pada Rangka

Pada gambar, menunjukkan hasil simulasi menggunakan software inventor untuk pembebanan pada titik yang mengdapat tekanan beban. Didapatkan besar pembebanan bending Stress simulasi 15,41 Mpa sedangkan pembebanan Bending Stress bahan secara teoritis 11,71 N/mm2 . Sehingga konstruksi rangka mampu menahan beban padap roses pengayakan

3.6 Kesimpulan

Dari pembahasan yang sudah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan telah dihasilkan perancangan mesin pengayak Tembakau dengan sistem vibrating screen dengan perencanaan kapasitas 150 kg/jam dengan daya 3,2 HP. Mesin Pengayak tembakau ini memiliki dimensi keseluruhan yaitu P = 2212 mm L = 500 mm dan T =1500 mm. Pada sistem penggerak menggunakam Vibrating Screen dengan getaran yang dihasilkan yaitu 150 Hz dengan kecepatan material 15 m/s. Menggunakan Pegas helik

(22)

18

sebagai eksitasi getaran pada Screen dengan tegangan geser yang direncanakan 6.314 Mpa jenis yang digunakan carbon steel diameter 5 mm dan tegangan geser 420 Mpa Defleksi yang terjadi 44,75 mm. Hasil perhitungan pembebanan Pada rangka yaitu 278 750 N/mm2 dan uji kekuatan sambungan las pada rangka memiliki gaya 535.08 N serta tegangan geser pada penampang las yaitu 0,488 N/mm2 Komponen yang di analisa dalam penelitian ini adalah rangka mesin. Hasil simulasi nilai bending stress adalah 15.41 N/mm2 untuk mesin perhitungan didapat hasil 11.71 N/mm2 dinyatakan aman.

(23)

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah vibrating conveyor ini adalah sebagai berikut:

1. Vibrating conveyor merupakan suatu alat yang mengangkut material dengan getaran digetarkan pada frekuensi yang relatif tinggi.Material yang diangkut menggunakan vibrating conveyor sangat terjamin kebersihan dan keamanannya 2. Vibrator conveyor merupakan unit  pengangkutan material yang terdiri dari

sebuah pan horizontal yang disangga dengan pegas dan digetarkan oleh lengan penyangga eksentrik, rotating eccentric weights, sebuah elektromagnet atau sebuah silinder hidrolik/pneumatic yang terhubung secara langsung

3. Vibrating conveyor mempunyai beberapa peran yaitu sebagai Screening System,Spreading dan Feeding System, dan Distribusi Produk.

4. Kerusakan yang dapat terjadi pada vibrating conveyor diantaranya adalah amplitudo yang rendah, Pengoperasian non-vibration, Exciter tidak dapat menyesuaikan amplitude, Kebisingan dan tabrakan saat pengerjaan, dan juga masalah pada feeding.

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberi penulis dari makalah vibrating conveyor ini adalah sebagai berikut:

1. Cermatlah dalam merancang sebuah alat agar tidak menyebabkan kegagalan pada proses produksi

17

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Adjie R,Kabib M,Wibowo R(2021) DESAIN MESIN PENGAYAK TEMBAKAU DENGAN SISTEM VIBRATING SCREEN KAPASITAS 150 KG/JAM Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin Universitas Muria Kudus.

Bruks-siwertell.com/conveying/vibrating-conveyor

Thomasnet.com/articles/materials-handling/all about vibrating conveyors Renold_vibconveyors2015

18

Gambar

Gambar 2.2 Mechanical vibrating conveyor 2. Electrical vibrating conveyor
Gambar 2.3 Electrical vibrating conveyor 3. Pneumatic and hydraulic vibrating conveyor
Gambar 2.4 Pneumatic and hydraulic vibrating conveyor 2.3   Prinsip kerja vibrating conveyor
Gambar 2.5 Ilustrasi Prinsip Kerja Vibrating Conveyor 2.4   Komponen Dan Fungsinya Pada Vibrating Conveyor
+7

Referensi

Dokumen terkait