• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH WARGA NEGARA DALAM MELESTARIKAN PENDIDIKAN PANCASILA

N/A
N/A
Dede Nurohmah

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH WARGA NEGARA DALAM MELESTARIKAN PENDIDIKAN PANCASILA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

WARGA NEGARA DALAM MELESTARIKAN PENDIDIKAN PANCASILA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Mata Kuliah: Pendidikan Kewarganegaraan Dosen Pengampu: Drs. H. Robbani, MM, M.Ag.

Disusun oleh:

Wahid Alfarizi (2281050068)

Ratu Siti Fathimah Kusumaningrat (2281050070)

Na’imah Nur Syamsiyah (2281050076)

Sumyana (2281050078)

Rani Della Puspa (2281050082)

Fadila Akmalia Wardani (2281050095)

KELAS MATEMATIKA 2C JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON

2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Warga Negara dalam Melestarikan Pendidikan Pancasila” ini pada waktu yang telah ditetapkan. Makalah ini disusun untuk memenuhi penilaian terstruktur mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan kita mengenai “Warga Negara dalam Melestarikan Pendidikan Pancasila”.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampun mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan kepada Bapak Drs. H Robbani, MM, M.Ag. yang telah memberikan bimbingannya kepada kami dalam menyusun makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami menyadari banyak kekurangan dalam makalah ini baik dari Bahasa maupun susunan kata. Oleh kerena itu, kami mengharapkan kritik maupun saran untuk penyempurnaan makalah ini.

Cirebon, 28 Mei 2023

Kelompok 4

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan...1

BAB II PEMBAHASAN...2

A. Pengertian Warga Negara...2

B. Hak dan Kewajiban Warga Negara di Negara Pancasila...4

C. Warga Negara dalam Naungan Pancasila...6

D. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa...6

E. Hubungan Warga Negara dengan Pendidikan Pancasila...8

BAB III PENUTUP...10

A. Kesimpulan...10

DAFTAR PUSTAKA...12

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Warga negara memiliki peran yang sangat penting untuk melestarikan pendidikan Pancasila. Pancasila merupakan dasar negara republik Indonesia yang mencakup prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menjadi landasan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pendidikan Pancasila adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengenalkan, memahami, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila kepada individu, terutama generasi muda. Pendidikan Pancasila merupakan bagian integral dari system pendidikan di Indonesia dan bertujuan untuk membentuk karakter dan sikap yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Tujuan dari pendidikan Pancasila adalah untuk membentuk karakter dan kepribadian yang kuat, baik, sikap demokratis, cinta tanah air, kepedulian antar-sesama, dan persatuan.

Melalui pendidikan Pancasila, diharapkan generasi muda dapat menjadi warga negara yang bertanggungjawab, memiliki kesadaran social, dan berkontribusi positif dalam membangun masyarakat yang adil dan harmonis.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan warga negara?

2. Apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban warga negara di negara Pancasila?

3. Bagaimana warga negara dalam naungan Pancasila?

4. Bagaimana Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa?

5. Bagaimana hubungan antara negara dengan pendidikan Pancasila?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang warga negara.

2. Untuk mengetahui tentang hak dan kewajiban warga negara di negara Pancasila.

3. Untuk mengetahui warga negara dalam naungan Pancasila.

4. Untuk mengetahui Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.

5. Untuk mengetahui hubungan antara negara dengan pendidikan Pancasila.

(5)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Warga Negara

Warga negara adalah individu yang diakui dan dianggap sebagai anggota suatu negara berdasarkan hukum atau peraturan yang berlaku. Sebagai warga negara, seseorang memiliki hak-hak dan kewajiban-kewajiban tertentu yang diatur oleh konstitusi dan perundang-undangan negara tersebut.

Pengertian warga negara dapat bervariasi tergantung pada sistem hukum dan kebijakan negara masing-masing. Secara umum, seseorang dianggap sebagai warga negara suatu negara jika ia memenuhi kriteria berikut:

1. Kewarganegaraan: Seseorang harus memiliki status hukum sebagai warga negara melalui kelahiran (ius soli) di wilayah negara tersebut atau melalui pewarganegaraan (ius sanguinis) yang diberikan berdasarkan kewarganegaraan orang tua.

2. Pengakuan hukum: Seseorang harus diakui oleh pemerintah negara tersebut sebagai warga negara yang sah. Ini bisa dilakukan melalui proses administratif, seperti pendaftaran kependudukan atau penerbitan dokumen identitas resmi seperti kartu identitas atau paspor.

3. Hak dan kewajiban: Warga negara memiliki hak-hak dan kewajiban-kewajiban tertentu. Hak-hak tersebut mencakup hak sipil (seperti kebebasan berbicara, kebebasan beragama, hak memilih, dan hak mendapatkan perlindungan hukum), hak politik (seperti hak untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan umum), dan hak sosial dan ekonomi (seperti akses ke layanan kesehatan dan pendidikan).

Kewajiban-kewajiban warga negara mencakup ketaatan terhadap hukum, pembayaran pajak, dan partisipasi aktif dalam pembangunan negara.

Pengertian warga negara juga dapat melibatkan identifikasi dengan negara tersebut, kesetiaan terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip negara, serta rasa tanggung jawab terhadap kemajuan dan kesejahteraan negara dan masyarakat.

Perlu dicatat bahwa definisi dan persyaratan kewarganegaraan dapat bervariasi antara negara-negara. Oleh karena itu, untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik mengenai pengertian dan persyaratan kewarganegaraan, disarankan untuk mengacu pada hukum dan peraturan negara yang bersangkutan.

(6)

Menurut Kaelan dan Achmad Zubaidi (2010: 117) yang dimaksud dengan warga Negara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan Negara. Dalam hubungannya antara warga Negara dan Negara, warga Negara mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap Negara dan sebaliknya warga Negara juga mempunyai hak-hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh Negara. Warga Negara yang Baik bisa dilihat dari warga negaranya yang berhasil dalam menjalankan perannya masing-masing dalam setiap bidang yang ditekuni.

Warga negara harus selalu tanggap dalam mengatasi masalah kehidupan bermasyarakat, harus selalu respon terhadap kuputusan-keputusan pemerintah dan selalu peduli terhadap negaranya sendiri dengan memakai prinsip demokrasi.

Beberapa karakteristik yang harus ditampilkan dari warga negara yang berkarakter dan berjiwa demokratis, yaitu ; Memiliki sikap rasa hormat dan tanggung jawab, bersikap kritis, membuka diskusi dan dialog, bersikap terbuka, bersikap rasional, adil, dan selalu bersikap jujur (Latifiarni, 2015: 1).

Definisi warga negara menurut UUD 1945 dalam Pasal 26 yang dikatakan menjadi warga negara adalah sebagai berikut :

1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orangorang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.

2. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

3. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.

Warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Pengertian warga Negara secara umum adalah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat lahir dan sebagainya, yang memiliki kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga negara dari negara itu.(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1994 ) Menurut Koerniatmanto, S. warga negara sebagai anggota negara yang mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya, mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal-balik terhadap negaranya. Sedangkan yang dimaksud penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia (Pasal 26 ayat (2) UUD 1945).

Kedudukan warga negara di dalam suatu negara sangat penting statusnya terkait dengan hak dan kewajiban yang dimiliki sebagai warga negara. Perbedaan status atau

(7)

kedudukan sebagai warga negara sangat berpengaruh terhadap hak dan kewajiban yang dimiliki baik yang mencangkup bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya.

Berikut dijabarkan mengenai kedudukan warga negara dalam negara :

1. Dengan memiliki status sebagai warga negara, maka orang akan memiliki hubungan dengan negara. Hubungan itu berwujud status sebagai warga negara, peran sebagai warga negara, serta hak dan kewajiban sebagai warga negara.

2. Sebagai warga negara, maka ia memiliki hubungan timbal balik yang sederajat dengan negaranya.

3. Secara teori, status warga negara meliputi status pasif, aktif, negatif dan positif.

4. Peran (role) warga negara juga meliputi peran yang pasif, aktif, negatif, dan positif (Cholisin, 2000).

Di samping kedudukan warga negara juga mempunyai peran dalam negara dimana dalam konteks kedudukan sesuai dengan paparan diatas warga negara di jamin dalam undang-undang agar mempunyai kedudukan antara hak dan kewajiban sebagi warga negara dan memiliki hubungan timbal balik dengan negara, untuk itu sebagai warga negara sudah sepatutnya mempunyai peran dalam negara untuk menciptakan suatu korelasi yang baik dalam menjalankan sebuah negara yang demokratis.

B. Hak dan Kewajiban Warga Negara di Negara Pancasila

Hak warga negara adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara guna melakukan sesuatu sesuai peraturan perundang- undangan. Dengan kata lain hak warga negara merupakan suatu keistimewaan yang menghendaki agar warga negara diperlakukan sesuai keistimewaan tersebut. Sedangkan Kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa dan bernegara. Kewajiban warga negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang harus diperbuat oleh seseorang warga negara sesuai keistimewaan yang ada pada warga lainnya.

Adapun hak warga negara menurut UUD 1945 adalah : 1. Persamaan kedudukan dalam hukum pemerintahan

2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak 3. Hak dalam upaya pembelaan negara

4. Hak berserikat dan berkumpul

5. Hak mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan

(8)

7. Hak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara 8. Hak mendapat pengajaran

9. Hak fakir miskin dan akan terlantar di pelihara oleh warga

Selain itu kitapun masih menemukan hak-hak warga negara yang diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan, antara lain :

a. Hak perorangan atau kelompok untuk menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak berdemokrasi (pasal 2 ayat I Undang-Undang nomor 9 tahun 1998).

b. Hak untuk memilih wakilnya di MPR, DPR/DPRD;

c. Hak untuk dipilih sebagai wakil di MPR maupun DPR/DPRD;

d. Hak untuk berusaha;

e. Hak untuk memperoleh perlakuan yang baik;

f. Hak untuk meperoleh bantuan hukum;

g. Hak memilih tempat tinggal;

h. Hak untuk mendapatkan kepastian hukum;

i. Hak untuk memperoleh pelayanan dari pemerintah;

j. Hak memanfaatkan sarana hukum;

k. Hak untuk memperoleh perlindungan dari ancaman kekerasan dan penyiksaan;

Sebaliknya warga mempunyai berbagai negara kewajiban sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 antara lain:

1. Menjunjung hukum dan pemerintahan 2. Turut serta dalam upaya pembelaan negara

3. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara

Di samping itu warga negara mempunyai kewajiban lain yang diatur dalam aturan perundang-undangan seperti:

1. Membayar pajak;

2. Menghargai warga negara;

3. Memenuhi panggilan aparat penegak hukum;

4. Memelihara kelestarian lingkungan;

5. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa;

6. Memelihara fasilitas kepentingan umum;

Hak dan kewajiban warga negara sebagaimana tertuang dalam berbagai peraturan perundang-undangan sudah tentu perlu dilaksanakan dan ditegakkan. Tetapi bagaimana realitasnya akan tergantung kepada beberapa faktor berikut:

(9)

1. Peraturan perundang-undangan itu sendiri 2. Penyelenggara negara

3. Kesadaran hukum warga negara

Apabila salah satu diantara ketiga faktor tadi mengandung kelemahan maka kemungkinan perwujudan HAM maupun hak dan kewajiban tersebut tidak dapat tercapai dengan optimal.

C. Warga Negara dalam Naungan Pancasila

Pancasila merupakan perwujudan cita-cita luhur serta tujuan utama bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara menjadi perjanjian luhur bangsa yang perlu dijunjung tinggi.

Pancasila yang merupakan ideologi dan dasar negara Indonesia membuat nilai- nilai yang terkandung di dalamnya dijadikan sumber inspirasi kehidupan demi kelangsungan hidup yang baik bagi seluruh warga negara Indonesia, terlebih pada saat ini di tengah pandemi yang melanda. Pada saat ini kita semua merasakan beratnya hidup untuk bertahan, baik untuk tetap sehat dan juga bertahan secara ekonomi. Kita semua butuh kekuatan dan ini tidak akan bisa muncul dengan sendirinya. Disinilah Bangsa Indonesia dituntut untuk mengamalkan sila pertama yaitu Ketuhanan yang Maha Esa, dengan selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara menjalankan ajaran agama dengan baik.

Perubahan struktur sosial di masyarakat serta perkembangan teknologi yang begitu pesat telah mendatangkan manfaat sekaligus dampak buruk bagi masyarakat.

Di sinilah peran pemangku kebijakan untuk bisa menginterpretasikan Pancasila sesuai dengan zamannya. Jangan sampai bangsa ini kembali terpuruk hanya menjadikan Pancasila sebagai teks hafalan murid-murid di sekolah. Jangan sampai Pancasila menjadi alat indoktrinasi untuk memberangus lawan politik seperti di zaman Orde Baru. Metode semacam itu tidak hanya akan menghadirkan trauma, tetapi juga membuka celah untuk dirongrong ideologi lain.

D. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Pancasila merupakan pandangan hidup dan kepribadian bangsa yang nilainilainya bersifat nasional yang mendasari kebudayaan bangsa, maka nilai-nilai tersebut merupakan perwujudan dari aspirasi (cita-cita hidup bangsa).

Adapun perwujudan nilai dasar Pancasila adalah sebagain berikut:

1. Nilai ketuhanan dalam Pancasila, merupakan bentuk hubungan warga negara

(10)

Esa pencipta alam semesta. Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beragama memiliki keyakinan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini dibuktikan dengan warga negara Indonesia yang memeluk agama tertentu.

2. Nilai kemanusiaan dalam Pancasila, diwujudkan dengan hubungan warga negara Indonesia dengan sesama manusia sebagai insan sosial karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup sendiri dan senantiasa hidup saling membutuhkan orang lain.

3. Nilai persatuan dalam Pancasila, diwujudkan dalam bentuk hubungan warga negara Indonesia dengan bangsa dan negaranya sebagai insan politik. Karena setiap warga negara, terikat oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara tersebut.

4. Nilai Kerakyatan dalam Pancasila, diwujudkan dalam bentuk hubungan warga negara Indonesia dengan kekuasaan pemerintah sebagai pemegang kedaulatan rakyat. Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam pemerintahan.

5. Nilai keadilan dalam Pancasila, diwujudkan dalam hubungan warga negara Indonesia dengan kesejahteraan serta keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

Dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, maka kita perlu mewujudkan nilai-nilai tersebut di dalam kehidupan, diantaranya :

1. Bidang Politik dan Hukum

Demokrasi yang ada di negara kita adalah Demokrasi Pancasila. Suatu sistem demokrasi yang tumbuh dari tradisi-tradisi nilai budaya bangsa. Demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat dan kekeluargaan. Demokrasi yang tidak berdasarkan dominasi mayoritas maupun minoritas. Salah satu contoh perwujudannya adalah dalam proses pemilihan umum.

2. Bidang Ekonomi

Sistem perekonomian yang dikembangkan adalah sistem ekonomi yang dijiwai oleh nilai-nilai pancasila. Perekonomian yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Kemudian Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Inti dari perwujudan di bidang ekonomi adalah untuk peningkatan kesejahteraan rakyat.

3. Bidang Sosial Budaya

(11)

Pembentukan perilaku terjadi melalui proses interaksi manusia dengan lingkungan di sekitarnya. Lingkungan berperan dalam pembentukan perilaku manusia. Peningkatan pengetahuan sangat penting untuk memahami dan mengevaluasi bagaimana peningkatan aktivitas manusia dapat mempengaruhi masa depan, sumber pengetahuan lokal dan pengalaman yang unik tentang aktivitas manusia dan perubahan lokal dalam lingkungan

4. Bidang Pertahanan dan Keamanan

Didalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 27 ayat (3) yang menyatakan bahwa pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Indonesia. Contoh dari bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya pembelaan negara ini bisa kita lihat dari adanya kegiatan ronda malam atau sistem keamanan lingkungan (siskamling) yang melibatkan masyarakat secara bergantian untuk saling menjaga satu sama lain.

Maka sudah jelas bahwa nilai-nilai keluhuran Pancasila harus selalu kita jaga karena itu merupakan suatu pedoman untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Kemudian kita juga wajib untuk menanamkan segala bentuk nilai keluhuran yang ada di dalam Pancasila ke dalam kehidupan sehari- hari agar kita menjadi bangsa yang berbudi pekerti luhur. Karena didalam Pancasila terdapat nilai-nilai keluhuran yang sangat baik apabila dijalankan oleh negara Indonesia.

E. Hubungan Warga Negara dengan Pendidikan Pancasila

Hubungan antara warga negara dengan pendidikan Pancasila adalah sangat erat dan penting. Pendidikan Pancasila merupakan upaya untuk mengajarkan nilai-nilai dasar yang menjadi landasan ideologi dan moral bangsa Indonesia. Sebagai warga negara, pendidikan Pancasila membantu kita memahami dan menginternalisasi nilai- nilai Pancasila yang mencakup:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa: Pancasila mengakui adanya Tuhan yang Maha Esa.

Pendidikan Pancasila membantu warga negara memahami dan menghormati keragaman keyakinan agama yang ada di Indonesia, serta mengajarkan pentingnya toleransi dan saling menghormati antarumat beragama.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab: Pancasila mengajarkan pentingnya menghormati hak asasi manusia, menjunjung tinggi martabat setiap individu, serta mempromosikan keadilan sosial bagi semua warga negara. Pendidikan Pancasila

(12)

membantu warga negara memahami dan menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

3. Persatuan Indonesia: Pancasila menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, meskipun terdiri dari beragam suku, agama, budaya, dan bahasa.

Pendidikan Pancasila membantu memperkuat rasa nasionalisme dan cinta tanah air, serta mengajarkan pentingnya menghargai perbedaan dan membangun persatuan di tengah keragaman.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan. Pancasila mengajarkan pentingnya demokrasi, partisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan, serta menghormati prinsip kebebasan berpendapat.

Pendidikan Pancasila membantu warga negara memahami nilai-nilai demokrasi dan mengembangan kesadaran politik yang sehat.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia: Pancasila mendorong adanya redistribusi kekayaan dan kesempatan yang lebih adil di dalam masyarakat.

Pendidikan Pancasila membantu warga negara memahami pentingnya pemberdayaan sosial dan ekonomi, serta mengupayakan kesetaraan dan keadilan bagi semua warga negara.

Melalui pendidikan Pancasila, warga negara diharapkan dapat menjadi individu yang bertanggung jawab, memiliki kesadaran moral, menghargai kebebasan dan keadilan, serta memiliki rasa cinta tanah air dan semangat persatuan. Pendidikan Pancasila juga membantu membangun fondasi yang kuat untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.

(13)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Warga negara memiliki peran yang sangat penting untuk melestarikan pendidikan Pancasila. Pancasila merupakan dasar negara republik Indonesia yang mencakup prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menjadi landasan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Syarat menjadi warga negara yaitu: kewarganegaraan, pengakuan hukum, dan memiliki hak dan kewajiban.

Pendidikan Pancasila adalah proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengenalkan, memahami, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila kepada individu, terutama generasi muda. Pendidikan Pancasila merupakan bagian integral dari system pendidikan di Indonesia dan bertujuan untuk membentuk karakter dan sikap yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Tujuan dari pendidikan Pancasila adalah untuk membentuk karakter dan kepribadian yang kuat, baik, sikap demokratis, cinta tanah air, kepedulian antar-sesama, dan persatuan.

Adapun hak warga negara menurut UUD 1945 diantaranya: (1) hak menyapaikan pendapat, (2) hak untuk memilih, (3) hak untuk dipilih, (4) hak untuk berusaha, (5) hak memperoleh perlakuan yang baik, (6) hak memperoleh bantuan hokum, (7) hak untuk memilih tempat tinggal, (8) hak mendapatkan kepastian hukum, (9) hak memperoleh pelayanan dari pemerintah, (10) hak untuk memanfaatkan sarana hukum, dan (11) hak untuk mendapatkan perlindungan dari ancaman kekerasan dan menyiksaan. Kewajiban warga negara contohnya membayar pajak, menghargai warga negara, menegakan hukum, memelihara lingkungan, persatuan dan kesatuan bangsa, serta memelihara fasilitas kepentingan umum.

Pancasila mempunyai wujud nilai-nilai di dalam kehidupan, diantaranya: di bidang potitik dan hukum, bidang ekonomi, bidang social budaya, dan bidang pertahanan keamanan. Ada hubungan warga negara dengan pendidikan Pancasila yang mencakup pada 5 sila yang berbunyi: ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradap, peratuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

Melalui pendidikan Pancasila, warga negara diharapkan dapat menjadi individu

(14)

keadilan, serta memiliki rasa cinta tanah air dan semangat persatuan. Pendidikan Pancasila juga membantu membangun fondasi yang kuat untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Abdin, M. (2020). KEDUDUKAN DAN PERAN WARGA NEGARA DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL. Jurnal Pattimura Civid, 17-25.

MI, E. (2019, JULY 17). DI BAWAH NAUNGAN PANCASILA. Retrieved from

Mediaindonesia.com: https://m.mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/1744- di-bawah-naungan-pancasila

Rahma, A. N., & Dewi, D. A. (2021). IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI

PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI- HARI. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 63-74.

Wijaya, R. (2019). PERWUJUDAN NILAI PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 1-6.

Yanti, N., Adawiah, R., & Matnuh, H. (2016). PELAKSANAAN KEGIATAN

EKSTRAKULIKULER DALAM RANGKA PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER SISWA UNTUK MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK DI SMA KORPRI BANJARMASIN. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 963-970.

Yasin, J. (2018). HAK ASASI MANUSIA DAN HAK KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM HUKUM POSITIF INDONESIA. Pendidikan Kewarganegaraan, 1-18.

Referensi

Dokumen terkait

The shaded area is an area without image data Mapping of minerals in the Ijen Caldera Complex can be seen in Figure 7 as a results of PCA method and Figure 8 as the results of DPCA

A residential hostel for women students was established by Trinity College in 1886—which in due course became Janet Clarke Hall, within the grounds of that College; and Newman College