MAKALAH
ZAT GIZI MAKRO KARBOHIDRAT
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1 :
ADRIANI KHOIRUNISA (2005025168)
MUHAMMAD FIQRI SEPTRIAN (2005025164)
NISA NUR AMALIYAH (2005025166)
SABILA MUTHIA RAMADHANTI (2005025162)
VINCA SARASWATI (2005025170)
DOSEN PENGAMPU:
AHMAD FARIDI SP, MKM.
PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘alamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makro Karbohidrat” dengan tepat waktu.
Adapun makalah “Makro Karbohidrat” disusun guna memenuhi tugas dari Bapak Ahmad Faridi Sp, Mkm. pada Mata Kuliah Ilmu Gizi Dasar di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi siapa saja yang membacanya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...i
DAFTAR ISI...ii
BAB I...1
A. Latar Belakang...1
B. Tujuan...1
BAB II...2
A. Pengertian Karbohidrat...2
B. Jenis – Jenis Karbohidrat...2
C. Fungsi Karbohidrat...3
D. Sumber Karbohidrat...5
E. Penyakit yang Berhubungan dengan Karbohidrat...6
F. Kebutuhan Karbohidrat...7
G. Metabolisme Karbohidrat...8
BAB III...11
A. Kesimpulan...11
B. Saran...12
DAFTAR PUSTAKA...13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan kebutuhannya bagi tubuh, zat gizi dibagi ke dalam dua bagian, yaitu Zat Gizi Makro dan Zat Gizi Mikro. Sebagaimana namanya Zat Gizi Makro adalah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dengan jumlah besar, yaitu dalam satuan gram/orang/hari, zat gizi makro terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak.
Sedangkan Zat Gizi Mikro adalah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh dengan jumlah kecil, yaitu dalam satuan miligram/orang/hari, zat gizi mikro terdiri dari bermacam – macam vitamin dan mineral.
B. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian karbohidrat.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis karbohidrat.
3. Untuk mengetahui fungsi karbohidrat.
4. Untuk mengetahui sumber karbohidrat.
5. Untuk mengetahui penyakit yang berhubungan dengan karbohidrat.
6. Untuk mengetahui kebutuhan karbohidrat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. karbohidrat juga merupakan zat gizi makro yang meliputi gula, pati dan serat. Gula dan pati memasok energi berupa glukosa, yaitu sumber energi utama untuk sel-sel darah merah, otak, sistem saraf pusat, plasenta dan janin. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
B. Jenis – Jenis Karbohidrat 1. Pati
Pati adalah karbohidrat yang terdapat pada makanan yang berasal dari tanaman. Contohnya, biji-bijian, sayuran, dan kacang-kacangan serta makanan bertepung seperti pasta dan roti.
2. Serat
Serat juga terdapat pada makanan yang berasal dari tanaman.
Contohnya adalah roti gandum, kacang-kacangan, dan sebagian sayuran yang dimakan bersama kulitnya adalah sumber serat yang baik.
3. Gula
Tidak semua karbohidrat adalah gula, tetapi semua gula adalah karbohidrat. Gula bisa didapat secara alami dari berbagai macam makanan. Gula yang terdapat pada buah disebut fruktosa, gula pada susu disebut laktosa, dan gula pasir disebut sukrosa.
C. Fungsi Karbohidrat 1. Sumber Energi
Karbohidrat memiliki fungsi utama sebagai sumber energi. Energi yang dihasilkan karbohidrat terutama dalam bentuk glukosa, glukosa ini merupakan sumber energi yang bisa cepat digunakan tubuh.
2. Pemberi rasa manis
Karbohidrat, khususnya monosakarida dan disakarida, memberikan rasa manis pada makanan. Tingkat kemanisan karbohidrat bervariasi.
Untuk membandingkan tingkat kemanisan beragam jenis gula, biasanya digunakan sukrosa yang merupakan gula yang biasa kita konsumsi sehari-hari. Dibandingkan dengan sukrosa, fruktosa memiliki tingkat kemanisan 1,7 kali lipat, dan merupakan jenis gula dengan tingkat kemanisan tertinggi. Tingkat kemanisan beragam jenis gula disajikan pada Tabel 1.1 berikut.
Tabel 2.1 Tingkat kemanisan beragam jenis gula
Jenis Gula Tingkat
Kemanisan Jenis Gula Tingkat
Kemanisan
D – Fruktosa 114 D – Galaktosa 63
Xilitol 102 D – Mannosa 59
Sukrosa 100 D – Sorbitol 51
Gula Invert 95 Maltosa 46
D - Glukosa 69 Rafinosa 22
D – Manitol 69 Laktosa 16
D – Xilosa 67
3. Pengatur metabolisme lemak
Energi adalah mutlak diperlukan tubuh setiap saat karena setiap saat tubuh mengalami pergerakan dan membutuhkan energi. Dalam kondisi kekurangan gula, energi akan didapatkan dari hasil oksidasi lemak yang tidak sempurna sehingga akan terbentuk bahan-bahan keton. Hal ini akan merugikan ketosis yang merugikan tubuh.
4. Menghemat Fungsi Protein
Energi merupakan kebutuhan utama bagi tubuh sehingga harus selalu tersedia. Disamping digantikan oleh lemak, dalam kondisi kekurangan karbohidrat, protein akan dirombak untuk menghasilkan energi. Sementara itu, protein memiliki fungsi khusus yang tidak bisa digantikan oleh zat gizi lain, yaitu sebagai zat pembangun untuk memperbaiki dan menggantikan se-sel tubuh yang rusak. Dengan demikian, jika persediaan protein yang ada digunakan untuk menghasilkan energi, maka fungsi utamanya sebagai pembangun akan menjadi terhambat. Sebaliknya, jika karbohidrat makanan terpenuhi, maka protein akan digunakan sebagai zat pembangun.
5. Sumber energi utama bagi otak dan susunan syaraf pusat
Glukosa merupakan satu-satunya sumber energi yang bisa digunakan dalam menjalankan fungsi kerja otak dan susunan syaraf pusat. Untuk itu, ketersediaan glukosa mutlak diperlukan untuk menjalankan fungsi kerja organ tersebut. Demikian juga sebaliknya, kekurangan glukosa akan menyebabkan kerusakan otak ataupun kelainan syaraf yang tidak dapat diperbaiki.
6. Membantu pengeluaran feses
Karbohidrat tertentu, yaitu selulosa dalam serat makanan, dapat mengatur gerak peristaltik usus. Disamping itu, karbohidrat hemiselulosa dan pektin mampu menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk pada feses yang akan dikelarkan.
Dengan demikian karbohidrat berperan dalam mencegah terjadinya konstipasi (susah buang air besar).
D. Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serelia, umbia- umbian, kacang-kacang kering dan gula. Hasil olahan bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup dan lainnya. Sumber karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas dan sagu.
Tabel 2.2 Nilai Karbohidrat (KH) berbagai bahan makanan (gram/100 gram)
Bahan Makanan Nilai
KH Bahan Makanan Nilai KH
Gula pasir 94 Kacang tanah 23,6
Gula kelapa 76 Tempe 12,7
Jelli/jam 64,5 Tahu 1,6
Pati(maizena) 87,6 Pisang ambon 25,8
Bihun 82 Apel 14,9
Makaroni 78,7 Mangga arumanis 11,9
Beras setengah giling 78,3 Pepaya 12,2
Jagung kuning, pipil 73,7 Daun singkong 13
Kerupuk udang dengan
pati 68,2 Wortel 9,3
Mie kering 50 Bayam 6,5
Roti putih 50 Kangkung 5,4
Ketela
pohon(singkong) 34,7 Tomat masak 4,2
Ubi jalar merah 27,9 Hati sapi 6
Kentang 19,2 Telur bebek 0,8
Kacang ijo 62,9 Telur ayam 0,7
Kacang merah 59,5 Susu sapi 4,3
Kacang kedelai 34,8 Susu kental manis 4
Sumber: Daftar Komposisi Bahan Makanan, Depkes, 1979.
E. Penyakit yang Berhubungan dengan Karbohidrat 1. Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)
Penyakit ini terutama menyerang pada anak-anak yang sedang tumbuh pesat, terutama yang berumur 2-4 tahun. Penyakit ini juga dapat menyerang orang dewasa dengan gejala klinis busung lapar, atau lebih tepatnya disebut penyakit kurang makan atau penyakit kelaparan.
Gambaran klinik penyakit ini pada orang dewasa adalah orang yang sangat kurus dan sering menunjukkan adanya oedema terutama daerah kaki.
2. Penyakit Kegemukan
Kegemukan ini merupakan dampak dari ketidakseimbangan energi yaitu asupan energi jauh melampaui keluaran energi dalam jangka waktu tertentu. Secara garis besar kegemukan ini disebabkan karena terlalu banyak makan dan terlalu sedikit bergerak. Kelebihan energi di dalam tubuh disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Pada orang yang menderita obesitas, organ-organ tubuh dipaksa harus bekerja lebih berat, karena harus membawa kelebihan berat badan yang tidak memberikan manfaat langsung. Karena itu mereka merasa lebih cepat gerah (merasa panas) dan lebih cepat berkeringat untuk menghilangkan kelebihan panas badan tersebut. Penderita obesitas memiliki kecendrungan untuk lebih mudah membuat kekeliruan dalam bekerja dn cenderung lebih mudah mendapat kecelakaan (Sediaoetama, 2008).
3. Diabetes Mellitus (Penyakit Gula)
Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik yang disebabkan oleh interaksi berbagai faktor yaitu genetik, immunologik, lingkungan dan gaya hidup. Pada umumnya disetujui oleh para ilmuwan dan para peneliti bahwa dasar dari penyakit ini adalah defisiensi hormon insulin.
Hormon yang dihasilkan oleh sel-sel beta didalam kelenjar pankreas ini mengatur metabolisme glukosa (Sediaoetama, 2008).
F. Kebutuhan Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat per orang setiap harinya berbeda-beda. Jenis kelamin, umur, tingkat aktivitas yang dilakukan, serta kondisi kesehatan akan mempengaruhi kebutuhan karbohidrat. Untuk mengetahui berapa seharusnya kebutuhan karbohidrat harian, Anda dapat mengacu pada Angka Kecukupan Gizi (AKG) oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Sehingga, AKG akan digunakan sebagai acuan zat gizi rata-rata yang diperlukan oleh sekelompok orang berdasarkan jenis kelamin dan usianya.
Berikut rincian karbohidrat yang dibutuhkan Bayi/Anak, laki-laki dan perempuan berdasarkan usia:
Tabel 2.3 Nilai Kebutuhuan Karbohidrat
Kelompok umur Karbohidrat
(g) Kelompok umur Karbohidrat
(g)
BAYI/ANAK PEREMPUAN
0-5 bulan 59 10-12 tahun 280
6-11 bulan 105 13-15 tahun 300
1-3 tahun 215 16-18 tahun 300
4-6 tahun 220 19-29 tahun 360
7-9 tahun 250 30-49 tahun 340
LAKI – LAKI 50-64 tahun 280
10-12 tahun 300 85-80 tahun 230
13-15 tahun 350 80+ tahun 200
16-18 tahun 400 HAMIL (+an)
19-29 tahun 430 Trimester 1 +25
30-49 tahun 415 Trimester 2 +40
50-64 tahun 340 Trimester 3 +40
85-80 tahun 275 MENYUSUI (+an)
80+ tahun 235 6 bulan pertama +45
6 bulan kedua +55
G. Metabolisme Karbohidrat 1. Pencernaan Karbohidrat
Pencernaan kabohidrat dimulai dari mulut. Bolus makanan yang berasal dari makanan yang dikunyah akan bercampur dengan ludah yang mengandung enzim amilase. Enzim amilase ini menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih sederhana yaitu dekstrin.Enzim amilase ludah bekerja paling baik pada pH ludah yang bersifat netral.
Makanan yang dikunyah di mulut tinggal di situ hanya sebentar, sehingga pemecahan amilum oleh amilase hanya sedikit saja. Bolus kemudian ditelan ke dalam lambung. Amilase ludah yang ikut masuk ke lambung dicernakan oleh asam klorida dan enzim pencerna protein yang terdapat di lambung, sehingga pencernaan karbohidrat di dalam lambung terhenti.
Makanan yang hanya terdiri dari karbohidrat saja akan tinggal di lambung
sebentar atau kurang dari dua jam, dan segera diteruskan ke usus halus.
Pada usus halus, enzim amilase yang dikeluarkan oleh pankreas, mencernakan amilum menjadi dekstrin dan maltosa. Penyelesaian pencernaan kabohidrat dilakukan oleh enzim, enzim disakaridase yang dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase, sukrase dan laktase. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di mikrovili
menjadi dua mol glukosa, sukrase memecah sakarosa menjadi satu mol glukosa dan satu mol fruktosa, laktase memecah laktosa menjadi 1 mol glukosa dan satu mol galaktosa.
Glukosa, fruktosa dan galaktosa kemudian di serap oleh dinding usus, masuk ke cairan limpa, kemudian ke pembuluh darah kapiler dan dialirkan melalui vena portae ke hati. Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat makanan ini seperti selulosa, galaktan dan pentosan dan sebagian pati yang tidak dicerna masuk ke usus besar. Di usus besar jenis karbohidrat ini dipecah sebagian oleh mikroba yang terdapat di usus, melalui proses fermentasi dan menghasilkan energi untuk keperluan mikroba tersebut dan bahan sisa seperti air dan karbondioksida. Fermentasi yang meningkat di usus besar menghasilkan banyak gas karbondioksida yang kemudian dikeluarkan sebagai flatus (kentut). Sisa karbohidrat yang masih ada, dibuang menjadi tinja.
2. Penyimpanan Glukosa
Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah untuk menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, yang kemudian akan diubah menjadi energi. Kelebihan glukosa akan disimpan di hati dalam bentuk glikogen. Salah satu fungsi hati adalah menyimpan dan mengeluarkan glukosa sesuai kebutuhan tubuh. Bila persediaan glukosa darah menurun, hati akan mengubah sebagian dari glikogen menjadi glukosa dan mengeluarkannya ke aliran darah. Glukosa ini akan di bawa oleh darah ke seluruh bagian tubuh yang memerlukan seperti otak, sistem saraf, jantung, dan organ tubuh lain. Sel-sel otot dan sel-sel lain di samping menggunakan glukosa juga menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Sel-sel otot juga menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen. Glikogen ini hanya digunakan sebagai energi untuk keperluan otot saja dan tidak dapat dikembalikan sebagai glukosa ke dalam aliran darah.
Kelebihan karbohidrat di dalam tubuh juga dapat diubah menjadi lemak. Perubahan ini terjadi di dalam hati. Lemak ini kemudian dibawa ke sel-sel lemak yang dapat menyimpan lemak dalam jumlah tidak terbatas.
3. Penggunaan Glukosa Untuk Energi
Bila glukosa memasuki sel, enzim-enzim akan memecahnya menjadi bagian-bagian kecil yang pada akhirnya akan menghasilkan energi, karbon dioksida dan air. Bagian-bagian kecil ini dapat pula disusun kembali menjadi lemak. Tubuh manusia selalu membutuhkan glukosa untuk keperluan energi, sehingga kita harus mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat setiap harinya, karena persediaan glikogen hanya bertahan untuk keperluan beberapa jam.
BAB III
PENUTUP A. Kesimpulan
Karbohidrat merupakan zat gizi makro dan senyawa organic yang mengandung atom karbon, hydrogen, dan oksigen. Karbohidrat meliputi pati, serat dan gula, yang merupakan sumber energy utama untuk tubuh.
Karbohidrat memiliki fungsi yaitu sebagai sumber energy, pemberi rasa manis, pengatur metabolisme lemak, menghemat fungsi protein, dan membantu pengeluaran feses. Ada beberapa sumber karbohidrat yaitu serelian, umbi- umbian, kacang-kacang kering, dan gula. Kebutuhan karbohidrat pada dasarnya berbeda-beda pada setiap manusia berdasarkan umur.
Ada beberapa penyakit yang berhubungan dengan karbohidrat : a) Penyakit kurang kalori dan protein
b) Kegemukan c) Diabetes mellitus
Pencernaan karbohidrat dimulai dari mulut. Makanan yang dikunyah akan bercampur dengan ludah yang mengandung enzim amylase. Enzim amilasi akan menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih sederhana yaitu dekstrin. Makanan yang mengandung karbohidrat saja akan tinggal di lambung sebentar atau kurang dari dua jam dan segera diteruskan ke usus halus. Glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian diserap oleh dinding usus. Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat makanan seperti selulosa, galaktan, dana pentosan dan sebagian pati yang tidak dicerna masuk ke usus besar. Di usus besar jenis karbohidrat ini depecah melalui proses fermentasi dan menghasilkan energy.
Peranan utama karbohidrat adalah untuk menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, yang kemudian akan diubah menjadi energy. Kelebihan glukosa
akan disimpan di hati dakam bentuk glikogen. Bila persediaan glukosa darah menurun, hati akan mengubah sebagian dari glikogen menajdi glukosa dan mengeluarkannya ke aliran darah. Kelebihan karbohidrat di dalam tubuh juga dapat diubah menajdi lemak. Bila glukosa memasuki sel, enzim-enzim akan memecahnya menjadi bagian-bagian kecil yang pada akhirnya menghasilkan energy, karbon dioksida, dan air. Tubuh manusia selalu membutuhkan glukosa untuk keperluan energy, sehingga kita harus mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat setiap harinya.
B. Saran
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh, karbohidrat pun bisa menjadi berbahaya apabila kita kurang atau berlebihan dalam mengonsumsinya, maka dari itu sangat penting untuk kita memenuhi kebutuhuan karbohidrat tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan penulis khususnya dan pembaca pada umumnya, saran dan kritikan yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah penulis selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Furkon, L. A., & Perlu, M. (2014). Mengenal Zat Gizi. Ilmu Kesehatan Gizi, 1-53.
Kemenkes, R. I. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 28 tahun 2019 tentang angka kecukupan gizi yang dianjurkan untuk masyarakat Indonesia. Jakarta, Kemenkes RI.
Siregar, N. S. (2014). Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 13(02), 38-44.
Nurul, I. A. L., Weni, K., & Nur, H. (2019). ASUPAN KARBOHIDRAT, ASUPAN LEMAK, AKTIVITAS FISIK DAN KEJADIAN OBESITAS PADA REMAJA DI KOTA YOGYAKARTA (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).