• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tari Makan Sirih ini sering kita lihat sebagai warisan budaya milik masyarakat Melayu di Provinsi Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Tari Makan Sirih ini sering kita lihat sebagai warisan budaya milik masyarakat Melayu di Provinsi Riau"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lain, manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa adanya lingkungan di sekitarnya. Dari hal tersebut maka manusia disebut makhluk sosial. Di kehidupan sehari-hari manusia tentunya memiliki banyak sekali kegiatan salah satunya adalah berkumpul antara satu dengan yang lainnya, dari hal tersebut terciptalah banyaknya kegiatan yang mendukung acara perkumpulan tersebut salah satunya adalah penyambutan tamu. Di Provinsi Riau pada umumnya dalam hal menyambut tamu-tamunya masyarakat memulai dengan berbagai rangkai kegiatan antara lain yaitu berpantu, pertunjukan silat daerah, dan Tari-tarian (Mira, 2009).

Seni Tari merupakan bagian dari cabang seni, yang mana seni tari menampilkan gerakan-gerakan indah yang membuat penikmat atau khalayak yang menyaksikan merasa terhibur dan merasa senang dengan persembahan tersebut.

Seni Tari merupakan sebuah komunikasi non-verbal yang disampaikan kepada penerima pesan atau sering disebut komunikan. Pesan yang disampaikan penari melalui gerakan. Gerakan tari memiliki makna tersendiri dan bisa memiliki arti yang berbentuk penghargaan terhadap seseorang dan bahkan sampai kepada makna spritual (M.Lah Husny, 2001)

Semenjak dahulu kita ketahui Provinsi Riau sangat kental dengan budaya Melayu. Seiring berjalannya waktu, budaya-budaya itu turun temurun diwariskan kepada keturunan-keturunannya yang salah satunya saat ini sering kita dengar dengan Tari Makan Sirih. Tari Makan Sirih ini sering kita lihat sebagai warisan budaya milik masyarakat Melayu di Provinsi Riau.

(2)

Tari Makan Sirih merupakan tari Melayu klasik yang sering ditampilkan dalam acara menyambut tamu agung atau tamu kehormatan. Tari yang tercipta pada tahun 1957 ini memiliki makna yaitu sebagai ucapan terima kasih yang tulus kepada tamu yang datang dan sebagai tanda bahwa orang Melayu sangat menghargai kekerabatan. Ciri khas dari tarian ini adalah identik dengan pengajuan tepak sirih kepada orang atau tamu yang dihormati untuk memakan sirih yang diberikan. Tari Makan Sirih sering dipertunjukkan dalam perhelatan-perhelatan besar untuk menyambut tamu. Oleh karena itu, tari ini disebut juga Tari Persembahan Tamu. Adanya tari untuk penyambutan tamu ini menandakan bahwa orang Melayu sangat menghargai hubungan persahabatan dan kekerabatan. (M.

Lah Husny, 2001)

Tari Makan Sirih hingga kini masih sering dipertunjukkan dalam perhelatan-perhelatan besar untuk menyambut tamu. Oleh karena itu, tari ini disebut juga dengan Tari Makan Sirih Tamu. Adanya tari penyambutan untuk tamu menunjukkan bahwa, orang Melayu sangat menghargai hubungan persahabatan dan kekerabatan. Tari Makan Sirih ini identik dengan membawa tepak sirih yang di dalamnya berisikan lengkap bahan-bahan untuk makan sirih.

Para penari biasanya terdiri dari 7 (tujuh) orang penari yang mana dibawakan oleh penari-penari perempuan. Tari Makan Sirih ini bisa dikatakan hal yang wajib dilakukan pada Masyarakat Riau pada setiap acara-acara besar, baik itu acara adat budaya Melayu itu sendiri atau acara-acara lainnya yang mendatangkan tamu- tamu penting. Sehingga bisa disebutkan Tari Makan Sirih merupakan identitas masyarakat Melayu Riau.

Tari Makan Sirih mejadi item yang diperhitungkan oleh pemerintahan dengan mengadakan pelatihan Tari Makan Sirih, khususnya di setiap sekolah- sekolah baik itu dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Tari Makan Sirih merupakan salah satu identitas masyarakat Melayu Riau yang ramah, sopan dan santun dalam menerima para tamunya. Semua gerakan yang di lakukan dalam Tari Makan Sirih tersebut mempunyai makna pesan non-verbal yang di sampaikan kepada para tamu-tamu kehormatan.

(3)

Harold D Lasswel mendefenisikan bahwa komunikasi “siapa yang menyampaikan, apa yang di sampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya. Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi (Cangara, 2014).

Edward T. Hall menjelaskan bahwa “ budaya adalah komunikasi, dan komunikasi adalah budaya. Komunikasi yang merupakan suatu mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat, baik secara horisontal dari suatu masyarakat kepada masyarakat lainnya, atau secara vertikal dari suatu generasi kepada generasi berikutnya” (Sihabudin, 2011).

Komunikasi pada dasarnya dilakukan oleh manusia dengan menggunakan bahasa verbal dan non-verbal. Bahasa verbal adalah bahasa yang diungkapkan melalui kata-kata, sedangkan bahasa non-verbal adalah bahasa yang diungkapkan dengan tanda-tanda, simbol-simbol, warna serta dengan gerakan juga memiliki arti yang kuat dalam menyampaikan pesan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, Peneliti ingin meneliti apa pesan non verbal yang terdapat pada gerakan-gerakan inti yang ada dalam Tari Makan Sirih tersebut ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti adalah mengetahui pesan non verbal dari gerakan-gerakan inti yang ada dalam Tari Makan Sirih.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu diharapkan : 1. Manfaat Teoritis

Menjadi bahan kajian ilmiah yang memberikan kontribusi terhadap bidang keilmuan Ilmu Komunikasi dan Seni Tari, dan juga memberikan

(4)

gambaran dalam membaca makna yang terkandung dalam sebuah tarian melalui kacamata semiotika.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi keilmuan komunikasi

Memberikan pengetahuan terhadap bidang Keilmuan komunikasi dalam membaca makna-makna yang terkandung sesuai dengan sudut pandang Ilmu Komunikasi tanpa melebar jauh ke bidang lainnya melalui semiotika.

b. Manfaat bagi penari

Memberikan pengetahuan tambahan bagi penari dalam hal menari tidak hanya merupakan seni menari saja namun juga terdapat makna yang terkandung dalam setiap gerakan yang dilakukannya dari kacamata semiotika.

1.5 Batasan Masalah

Pembahasan batasan masalah dalam penelitian ini bertujuan untuk membatasi pembahasan pada Komunikasi non verbal dalam Tari Makan Sirih saja. Ruang lingkup menentukan konsep utama dari permasalahan sehingga masalah-masalah dalam penelitian dapat dimengerti dengan mudah dan baik.

Batasan masalah penelitian sangat penting dalam mendekatkan pada pokok permasalahan yang akan dibahas. Hal ini agar tidak terjadi kerancuan ataupun kesimpangsiuran dalam menginterpretasikan hasil penelitian. Ruang lingkup penelitian dimaksudkan sebagai penegasan mengenai batasan-batasan objek.

Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu Komunikasi non verbal gerakan- gerakan inti Tari Makan Sirih.

1.3 Sistematika Penulisan Bab 1 Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang dari permasalahan yang diangkat kedalam judul, kemudian rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian hingga batasan dalam penelitian ini.

(5)

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas tentang kajian literature atau teori-teori yang dikemukakan oleh peneliti dalam menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan, kemudian pada bab ini juga berisi tentang penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai bahan acuan ataupun perbandingan dalam melaksanakan penelitian ini serta kerangka operasional variabel dalam penelitian.

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab ini membahas mengenai tentang jenis penelitian, metode penelitian yang dipakai oleh peneliti, sumber data hingga teknik menganalisa data.

Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini merupakan bagian inti dari penelitian ini karena berisikan tentang hasil dari pengolahan data penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Bab 5 Kesimpulan

Bab ini membahas tentang kesimpulan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan.

Referensi

Dokumen terkait

Nayeem Arefin BSc in Electrical and Electronic Engineering Vice Chancellor's Honour List CGPA: 3.92 Spring 2019 Semester Vice Chancellor's Honour List CGPA: 3.91 Summer 2019 Semester