• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKNA PESAN KOMUNIKASI TRADISI UPA-UPA PADA MASYARAKAT BATAK SIMALUNGUN DI KELURAHAN DOLOK PARMONANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MAKNA PESAN KOMUNIKASI TRADISI UPA-UPA PADA MASYARAKAT BATAK SIMALUNGUN DI KELURAHAN DOLOK PARMONANGAN"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

Alhamdulillahirabbil'alamin, puji dan syukur kehadirat Allah Subhanalla wa Taala atas segala kuasa rahmat dan karunia-Nya serta telah memberikan kekuatan dan kesehatan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul Makna Pesan Komunikasi Upa-upa Tradisi Masyarakat Batak Simalungun Desa Dolok Parmonangan dengan OK. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan studi pada jenjang sarjana (S1) pada studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah, Sumatera Utara. Untuk Tuan. Rohaman Sinaga, Saorman Damanik, Suadi Damanik dan Ny. Sanimah Damanik, masyarakat Desa Dolok Parmonangan yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk mewawancarai penulis. Tradisi Upa-upa merupakan tradisi budaya lokal suku Batak yang merupakan media doa, syukur dan berkah dalam pernikahan, khitanan, selamatan dan tolak musibah. Masyarakat suku Batak Simalungun di Kecamatan Dolok Parmonangan masih melaksanakan upa – tradisi tersebut hingga saat ini.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna pesan komunikasi tradisi Upa-upa pada masyarakat Batak Simalungun di desa Dolok Parmonangan. Subyek dalam penelitian ini adalah tokoh adat, tokoh masyarakat dan masyarakat suku Batak Simalungun di kecamatan Dolok Parmonangan. Komunikasi verbal memegang peranan utama dalam setiap sesi tradisi upa-upa, mulai dari mandok hatta, roti bakar, kain mangulosi, ayam niura dan tabur padi.

Komunikasi nonverbal dalam tradisi upa-upa bekerja dengan menyampaikan makna dari setiap simbol yang dihasilkan. Dalam tradisi upa-upa kita menemukan konsep komunikasi lintas budaya karena ada komunitas suku lain seperti masyarakat Jawa yang ikut serta dalam tradisi upa-upa.

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Tradisi merupakan salah satu kearifan lokal yang masih dilestarikan oleh masyarakat daerah, salah satunya wilayah kecamatan Dolok Parmonangan yang melaksanakan tradisi upa-upa. Tradisi upa-upa merupakan suatu kepercayaan berupa budaya yang masih dijalankan oleh masyarakat khususnya masyarakat suku Batak Simalungun di kecamatan Dolok Parmonangan yang menghasilkan nilai-nilai kehidupan. Makna-makna sosial tercipta dan dilaksanakan pada kelompok masyarakat Batak Simalungun di kecamatan Dolok Parmonangan melalui tradisi upa-upa yang terlihat dari acara mandok hatta, roti bakar ayam niura, kain mangulosi, acara nasehat tabur padi dan acara doa. Ritual Tradisi ini dibentuk dengan cara membungkus pesan untuk menyampaikan sesuatu.

Penelitian ini akan membahas tentang makna setiap simbol dalam prosesi ritual adat upa-upa yang dilakukan masyarakat Batak Simalungun di Desa Dolok Parmonanagan. Oleh karena itu penjelasan di atas membuat penulis tertarik untuk melakukan observasi lapangan dalam meneliti makna pesan komunikasi tradisi Upa-upa pada masyarakat Batak Simalungun di Dolok Parmonangan. Apa makna pesan komunikasi dalam tradisi Upa-upa masyarakat Batak Simalungun di Desa Dolok Parmonangan.

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan makna Pesan Komunikasi Tradisi Upa-upa Masyarakat Batak Simalungun di Desa Dolok Parmonangan. Sehingga pembaca dapat melihat sekilas tradisi Masyarakat Batak Simalungun di desa Dolok Parmonangan.

Komunikasi

Komunikasi, Pesan dan Makna

Fungsi Komunikasi

Unsur-Unsur Komunikasi

Peran Komunikasi Dalam Masyarakat

Proses Komunikasi

Komunikasi Antar Budaya

Komunikasi Secara Efektif

Tradisi Upa-upa

Proses Tradisi Upa-Upa

Jenis Penelitian

Kerangka Konsep

Defenisi Konsep

Narasumber

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Lokasi & Waktu Penelitian

Hasil Penelitian

A: Komunikasi nonverbal yang terdapat dalam tradisi upa-upa adalah bersulang, niura ayam, mangulosi kain dan taburan nasi. J: Dalam tradisi bersulang dengan komunikasi nonverbal dan didukung dengan komunikasi verbal, ketika bersulang diberikan kepada orang yang melakukan upa-upa, biasanya dilakukan sekaligus. Q: Apa yang dilakukan masyarakat suku Batak Simalungun di Dolok Parmonangan agar tradisi upa-upa menjadi budaya yang terus dilakukan?

Pertanyaan: Apakah budaya Batak Simalungun tradisi upa-upa di Desa Dolok Parmonangan juga dianut oleh suku lain? A: Apa yang memungkinkan suku lain menerima dan mengamalkan budaya Batak Simalungun karena memahami bahwa tradisi upa-upa mempunyai tujuan yang baik? Jawaban: Komunikasi nonverbal dalam tradisi upa-upa terdiri dari roti bakar, ayam, mangulosi, taburberas, namun komunikasi nonverbal didukung oleh komunikasi verbal, tidak seluruhnya komunikasi nonverbal.

Jawaban: Maknanya ibarat cara memberikan doa dan nasehat kepada orang yang sedang upa-upa. Jawaban : Komunikasi verbal dilakukan secara mangulosi yaitu pada saat orang tersebut sedang duduk, kemudian kain, ulos atau sarung tersebut disabeikan atau diikatkan pada badan. Pertanyaan: Apakah budaya Batak Simalungun tradisi upa-upa di kecamatan Dolok Parmonangan juga dianut oleh suku lain?

Jawaban: Makna dari simbol-simbol tersebut adalah memberikan doa dan nasehat kepada upa-upa. Jawaban: Komunikasi verbal yang terdapat dalam tradisi upa-upa adalah pemberian kata-kata nasehat atau yang disebut dengan mandok hatta. A : Komunikasi verbal dan non verbal yaitu pada saat hendak dibungkus atau diikatkan pada kain ulos yang diberikan.

A: Tradisi upa-upa juga dilakukan oleh suku lain di kecamatan Dolok Parmonangan yaitu suku Jawa.

Pembahasan

Simpulan

Komunikasi verbal dalam tradisi upa-upa digunakan sebagai cara penyampaian pesan pokok dalam bentuk bahasa langsung yaitu berupa bahasa daerah Batak Simalungun dan bahasa nasional Indonesia sebagai pelengkap upa-upa. tradisi. Komunikasi verbal dalam tradisi upa-upa banyak digunakan dan berperan penting dalam menyampaikan pesan dan makna dalam setiap sesi acara mandok hatta, bersulang, mangulosi kain dan acara tabur padi. Komunikasi nonverbal dalam tradisi upa-upa berfungsi sebagai penyampaian pesan yang efektif, setiap simbol yang digunakan dapat langsung dirasakan oleh orang yang berada dalam upa-upa.

Setiap simbol yang tercipta melalui komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal mempunyai makna leluhur berupa doa dan nasehat. Komunikasi antar budaya terdapat pada tradisi Upa-upa di desa Dolok Parmonangan, suku jawa menganut tradisi Upa-upa yang merupakan budaya suku Batak Simalungun. Masyarakat Jawa memandang tradisi Upa-upa sebagai tradisi yang baik dan tujuannya adalah sembahyang.

Saran

Gambar

Tabel 3.1 Kerangka Konsep
Gambar 4.1 Pesan Komunikasi Tradisi Upa-Upa

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa kebijakan yang diperlukan untuk mendukung agribisnis kelapa di Kabupaten Maluku Tenggara adalah: 1 pemberdayaan masyarakat pekebun kelapa yang dioperasionalisasikan melalui