• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Nyeri Post-Operative untuk Pasien COVID-19 di

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Manajemen Nyeri Post-Operative untuk Pasien COVID-19 di "

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

Journal of Anaesthesia and Pain. 2020. Vol.1(2):1-2

Ristiawan Muji Laksono

Korespondensi:

dr. Ristiawan Muji Laksono, Sp.An, KMN, FIPP*

Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya – RSUD dr. Saiful Anwar, Malang, Indonesia

e-mail: [email protected]

Manajemen nyeri post-operative menjadi salah satu fokus utama dalam perawatan pasien COVID-19.

Minimnya jumlah publikasi tentang pilihan terapi post-operative untuk pasien COVID-19 di Indonesia membuat masih dibutuhkannya informasi mengenai pilihan obat-obatan atau teknik manajemen nyeri post-operative untuk pasien COVID-19. Manajemen nyeri post-operative pada pasien COVID-19 positif atau terduga pasien COVID-19 perlu mempertimbangkan ha-hal sebagai berikut:

 Manajemen nyeri dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip multimodal analgesia.

 Paracetamol dapat diberikan sebagai analgesik dasar pada semua kasus pasca operasi yang dikombinasi dengan opioid atau lokal anestesi.1

 Penggunaan Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID) dan kortikosteroid untuk pasien COVID-19 positif atau terduga pasien COVID-19 memiliki banyak kontroversi, terutama Ibuprofen. Akan tetapi, sampai saat ini belum cukup bukti obat tersebut membahayakan atau memperparah kondisi pasien COVID-19.2

 Penggunaan obat-obatan NSAID misalnya Ibuprofen masih dapat digunakan baik secara tunggal maupun dikombinasikan dengan Paracetamol dengan tetap harus mempertimbangkan komorbid dan faktor risiko dari masing-masing pasien.3

 Opioid base dapat diberikan dengan teknik Patient Controlled Analgesia (PCA) yang sangat baik dalam mengontrol kebutuhan analgesik pasien saat nyeri dan mengurangi kontak tenaga kesehatan secara langsung bila diberikan secara intermitten dan intravena.

American Society of Regional Anesthesia and Pain Medicine (ASRA) dan European Society of Regional Anesthesia and Pain Therapy (ESRA) merekomendasikan untuk dilakukan pemantauan opioid transdermal pasien karena tingkat penyerapan ketika pasien deman yang diasosiasikan dengan COVID-19 tidak dapat diprediksi.4

 Penggunaan regional anestesi baik neuraxial blok maupun blok syaraf perifer mengurangi resiko aerosol pasien, misalnya dengan epidural catheter kontinyu.

 Pada pasien yang selama intraoperatif difasilitasi dengan teknik anestesi blok saraf perifer, disarankan untuk menggunakan catheter saraf perifer sehingga dapat digunakan sebagai modalitas terapi nyeri pasca operasi yang bersifat kontinyu.

Editorial Journal of Anaesthesia and Pain, 2020, Volume: 1, No.2: 1-2

https://jap.ub.ac.id

Manajemen Nyeri Post-Operative untuk Pasien COVID-19 di

Indonesia

(2)

2

Journal of Anaesthesia and Pain. 2020. Vol.1(2):1-2

DAFTAR PUSTAKA

1. Public Health Ontario.COVID- 19 What We Know So Far About … Use of Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs ( NSAIDs ); 2020.

2. The British Pain Society. Pain Management during COVID-19 Viral Infection ; 2020.

3. National Institute for Health and Care Excellence. COVID-19 rapid evidence summary: acute use of non- steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) for people with or at risk of COVID-19. NICE COVID-19 rapid Evid Summ. 2020;(April). https://www.nice.org.uk/guidance/es23/resources/covid19-rapid-evidence-summary- acute-use-of-nonsteroidal-antiinflammatory-drugs-nsaids-for-people-with-or-at-risk-of-covid19-pdf-

1158174128581%0A

4. ASRA/ESRA. COVID-19 Guidance for Regional Anesthesia Neuraxial Anesthesia and Peripheral Nerve Blocks.;

2020.

Untuk menyitir artikel ini: Laksono, RM. Manajemen Nyeri Post-Operative untuk Pasien COVID-19 di Indonesia. Journal of Anaesthesia and Pain. 2020;1(2): 1-2

Referensi

Dokumen terkait

The disease can spread from person to person through small droplets from the nose or mouth which are spread when a person with COVID-19 coughs or exhales.. These droplets land on