ARIF RACHMAN UNIVERSITAS ARS 2021
contents
Chapter 1
PENGANTAR MANAJEMENChapter 2
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATANChapter 3
EpidemiologiPelayanan Kesehatan
FirstChapter
PENGANTAR MANAJEMEN
MANAJEME N
ARTIPERKEMBANGAN TEORI
ILMU, SENI, DAN PROFESI
TEKNIK
PENDEKATAN
MANAJEMEN SEBAGAI ARTI
• Sempit : Ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan pengelolaan
• Luas: Proses mencapai tujuan dengan memanfaatkan sumberdaya secara efisien dan efektif
• Efisiensi: kemampuan untuk meminimalkan penggunaan sumberdaya mencapai tujuan (manajer) “doing things right”
• Efektivitas: kemampuan untuk menentukan tujuan yang tepat (Leader) “doing the right things”
MANAJEMEN DALAM
PERKEMBANGAN TEORI
• Manajemen Ilmiah: Kebutuhan Dapat Meningkatkan Produktivitas (Frederik A.Taylor)
• Teori Organisasi Klasik: pengelolaan organisasi yang kompleks dengan pembagian tugas, sentralisasi, dan wewenang ( Henry Favol, Max weber).
• Teori tingkah laku: Hubungan antar manusia (interaksi dengan karyawan/pegawai) (A. Maslow dan Mac Gregor)
• Teori ilmu manajemen: metode kuantitatif (model matematika dan statistik untuk pmecahan masalah)
MANAJEMEN SEBAGAI ILMU
•MENJELASKAN SECARA SISTEMATIK
MENGAPA DAN BAGAIMANA ORANG
BEKERJA SAMA DAN MENGKAJI DARI
SEBAB-AKIBAT
MANAJEMEN SEBAGAI SENI
•SESUATU KEKUATAN KREATIF PLUS KETRAMPILAN PERSONAL DALAM
MELAKSANAKAN TUGAS UNTUK
MENCAPAI HASIL KONKRIT
MANAJEMEN SEBAGAI PROFESI
•KEMAMPUAN MELAKSANAKAN
TUGAS BERDASARKAN KEAHLIAN
DAN KODE ETIK
MANAJEMEN DALAM PENDEKATAN TEORI
• Sistem :
o Sekelompok elemen yang saling mempengaruhi o Keterkaitan antara unsur/komponen
o Berpikir sistem (berpikir secara menyeluruh)
• Kontigensi: tergantung situasi (bgmn teknik yg diterapkan pada situasi tertentu belum tentu efektif di situasi lain)
• Penyesuaian dinamis:
o Lingkungan
o Organisasi (langsung & tidak langsung) o Etika dan profesioanalisme
o Globalisasi
o Reengineering
o Budaya dan multi budaya o mutu
MANAJER
• Orang yang bertanggung jawab untuk mengarahkan usaha
organisasi dalam mencapai sasaran yang bertujuan membantu
• Orang yang melakukan POAC
• Menurut lingkup kegiatan:
oFunctional managers oGeneral manager
oProject managers
• Manajer:
Berorientasi pada stabilitas, tujuan, bagaimana dan kapan, jangka pendek, otoriter,
pemeliharaan, resiko yang dihindari
• Leader:
Berorientasi inovasi, visi, apa dan mengapa, jangka Panjang, demokrasi, pengembangan,
risiko sebagai peluang
SecondChapter
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
Apa yang dimaksud dengan SISTEM?
Input
Process
Output
Outcome
Impact
SISTEM KESEHATAN
• SISTEM KESEHATAN terdiri dari semua organisasi, orang dan tindakan yang tujuan utamanya adalah untuk mempromosikan, memulihkan atau memelihara kesehatan (WHO).
• TUJUAN “Meningkatkan kesehatan dan kesetaraan kesehatan dengan cara yang responsif, adil secara finansial, dan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan sebaik- baiknya, atau paling efisien”
Peraturan Presiden RI No 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional
• SISTEM KESEHATAN NASIONAL: Suatu tatanan yang
menghimpun berbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan
kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam pembukaan UUD 1945
• Tujuan: Terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta maupun
pemerintah secara sinergis, berhasil-guna dan berdaya-guna, sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya.
PRINSIP-PRINSIP SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Perikemanusiaan Hak Asasi
Manusia Adil dan Merata
Pemberdayaan dan Kemandirian
Masyarakat
Kemitraan Pengutamaan dan Manfaat
Tata
kepemerintahan yang baik
ENAM SUBSISTEM SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Subsistem Upaya Kesehatan
(kuratif/rehabilitatif, promotif dan pencegahan)
Subsistem Pembiayaan
Kesehatan
Subsistem Sumberdaya
Manusia Kesehatan
Subsistem Obat dan Perbekalan
Kesehatan
Subsistem Pemberdayaan
Masyarakat
Subsistem Manajemen
Kesehatan
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
U S E R H E A L T H
P R O V I D E R
R E G U L A T O R
PAY E R
HEALTHCARE INSTITUTIONS
• FASILITAS RAWAT INAP / INPATIENT FACILITIES:
oSebuah fasilitas kesehatan di mana seorang individu dapat tinggal selama lebih dari 24 jam
oTermasuk rumah sakit, fasilitas perawatan dan rehabilitasi
yang terampil, panti jompo, dan rumah perawatan institusional
• FASILITAS RAWAT JALAN / OUTPATIENT FACILITIES:
o Sebuah fasilitas kesehatan di mana pasien dapat tinggal selama kurang dari 24 jam
o Termasuk ruang periksa dokter, klinik umum dan khusus, unit gawat darurat dan berbagai jenis baru fasilitas diagnostik dan perawatan berbasis komunitas
FASILITAS RAWAT INAP / INPATIENT FACILITIES
• Rumah sakit umumnya dirancang untuk masa inap jangka pendek terhadap pasien
• Fasilitas perawatan jangka panjang (Fasilitas dengan perawatan ketrampilan tertentu, panti jompo, perawatan
dengan bantuan untuk hidup dan demensia, perawatan rumah sakit
FASILITAS RAWAT JALAN / OUTPATIENT FACILITIES
•Fasilitas Klinik dan Pengujian Diagnostik
•Fasilitas Terapi
Institusi Pelayanan Kesehatan
• Fasilitas Pelayanan Kesehatan merupakan tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan, baik peningkatan, pencegahan, pengobatan, maupun pemulihan
yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat termasuk swasta.
• Fasyankes meliputi fasyankes perorangan dan fasyankes masyarakat
• Fasyankes: tingkat pertama/primer, tingkat kedua/sekunder, tingkat ketiga/tersier.
Fasyankes Perorangan
• Tingkat Primer: Puskesmas dan jejaringnya, pos kesehatan desa (poskesdes), fasyankes lain seperti klinik
(pemerintah/swasta/masyarakat), dokter/bidan praktek swasta, dll
• Tingkat sekunder: RS setara kelas C, fasyankes lainnya (pemerintah/swasta/masyarakat)
• Tingkat tersier: RS setara kelas A dan B, klinik khusus (seperti pusat radioterapi)
Fasyankes Masyarakat
• Tingkat primer: puskesmas dan jejaringnya, fasyankes lain (pemerintah/swasta/masyarakat)
• Tingkat sekunder: Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Laboratorium kesehatan, Balai Teknik Kesehatan
Lingkungan (BTKL), Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK), dll
• Tingkat tersier: Dinas Kesehatan Propinsi, Kemkes, dan
unit kerja terkait di tingkat nasional.
Penilaian Kualitas Pelayanan Kesehatan
Structure
Berfokus pada infrastruktur fisik dan organisasi di
mana pelayanan diberikan
Process
Berkonsentrasi pada prosedur dan proses formal yang
digunakan untuk memberikan
pelayanan
Outcome
Fokus pada hasil pelayanan dari
tingkat infeksi hingga rawat inap
kembali dengan komplikasi
Karakteristik Mutu Pelayanan Kesehatan
KARAKTERISTIK ARTI CONTOH-CONTOH BAGAIMANA DIUKUR
Akses dan Layanan
Akses ke pelayanan yang dibutuhkan dan layanan pelanggan/pasien yang baik
o Kecukupan dokter dan spesialis pada
pelayanan primer o Kepuasan pasien
dalam hal masalah mendapatkan
pelayanan
Survei kepuasan pasien, keluhan pasien dan tindak lanjut, wawancara dengan staf
Penyedia Berkualitas
Personil berlisensi dan terlatih dan pasien puas dengan layanan
o Sistem untuk
memeriksa kredensial o sanksi Kepuasan
pasien dengan penyedia layanan
o Kehadiran sistem untuk memeriksa kredensial o Survei kepuasan
pasien
Tetap sehat Kualitas layanan yang membantu orang menjaga kesehatan yang baik dan menghindari penyakit
o Adanya pedoman untuk layanan pencegahan klinis yang sesuai o Bukti bahwa pasien
menerima tes skrining yang sesuai
o Tinjauan catatan klinis yang diverifikasi secara independen
o Tinjauan tanggapan dari pasien
Karakteristik Mutu Pelayanan Kesehatan
KARAKTERISTIK ARTI CONTOH-CONTOH BAGAIMANA DIUKUR
Menjadi lebih baik
Kualitas layanan yang membantu orang pulih dari penyakit
o Kehadiran metode untuk mengevaluasi prosedur, obat, dan perangkat baru untuk memastikan bahwa pasien telah menilai pelayanan yang paling mutakhir
o Memberikan layanan khusus, seperti berhenti merokok
o Tinjauan catatan klinis yang diverifikasi secara independen
o Wawancara dengan staf
Hidup dengan Penyakit
(penyakit khronis)
Kualitas layanan yang membantu orang
mengelola penyakit kronis
o Program untuk membantu pasien mengelola kondisi kronis seperti asma o Penyediaan layanan
khusus, seperti
pemeriksaan mata bagi penderita diabetes
o Tinjauan catatan klinis yang diverifikasi secara independen
o Wawancara dengan staf
Traditional Approach
Clinician-Patient Relationship
Knowledge Trust Commitment
Continuity of Care
Approaches to Integrated The System
•Pengembangan Sistem Pelayanan Kesehatan Terpadu
•Penggunaan Rekam Medis
Elektronik Terintegrasi
PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Terminologi:
• Keterkaitan institusi dan profesional kesehatan yang bersama- sama mengambil tanggung jawab untuk memberikan
pelayanan yang terkoordinasi
• Pemberian layanan kesehatan kepada populasi tertentu Contoh Keberhasilan:
• Tantangan koordinasi pelayanan
• Koordinasi pelayanan kesehatan rutin
Peran Rekam Medis Elektronik
• Informasi dan Data Kesehatan
• Manajemen Hasil
• Mengolah data yang masuk/ manajemen
• Keputusan manajemen
• Komunikasi elektronik dan koneksitas
• Mendukung data pasien
• Proses administrasi
• Pelaporan kesehatan masyarakat
MEKANISME UNTUK MENGATASI
MASALAH MUTU DALAM PELAYANAN KESEHATAN
• Hak dan persetujuan rumah sakit untuk melakukan prosedur tertentu
• Akreditasi organisasi pelayanan kesehatan tambahan termasuk praktik klinis
• Tanggung jawab terhadap tindakan malpraktik tidak hanya untuk dokter, tetapi semakin meningkat untuk profesional kesehatan lainnya
• Pengungkapan terhadap kesalahan Medis
MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT
• Manajemen pelayanan rumah sakit:
Rumah sakit meliputi pelayanan medis (Instalasi Rawat Jalan &
Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Rawat Inap) dan Pelayanan Penunjang Medis (laboratorium, radiologi, rehabilitasi medik, farmasi dan gizi) serta pelayanan penunjang umum (logistik, pemeliharaan, dll).
Dalam perkembanganya telah terjadi pergeseran kecenderungan arah perkembangan rumah sakit. Hal ini akan berdampak dalam manajemen serta pengelolaan rumah sakit.
Paradigma lama tentang rumah sakit
Indonesia menurut nilai-nilai tradisional berciri antara lain sebagai berikut :
• Regulasi pemerintah sangat kuat
• Manajemen belum professional
• Rumah sakit lebih berorientasi kuratif dan rehabilitatif; Pelayanan preventif hanya 10%
sedangkan kuratif 90%
• Institusi pelayanan sosial
• Rumah sakit lebih berorientasi ke dalam.
• Peran dokter paling dominan, dokter adalah otonom, otokritik dan otokratik.
• Tidak ada hubungan kerja yang terintegrasi antara berbagai profesi
• Mutu pelayanan dan mutu asuhan belum menjadi perhatian khusus
• Pasien tidak banyak menuntut haknya.
• Teknologi modern mulai menjadi dambaan rumah sakit.9tanpa ada kajian ekonomi dan kajian teknologi)
Pembaharuan Konsep Bagi Pelayanan Kesehatan
• Tiga tujuan ideal bagi suatu sistem nasional untuk pemeliharaan kesehatan:
oMenyediakan upaya kesehatan yang bermutu &
manajemen resiko mencakup patient safety.
oMenyediakan upaya pemeliharaan kesehatan dasar yang terjangkau dan sama bagi setiap orang.
oMemanfaatkan sumberdaya dan sumberdana kesehatan secara efisien (cost containment).
• Reformasi kesehatan dengan pemberdayaan
primary health care (PHC), realokasi sumberdaya untuk pelayanan preventif dan promotif dan
menjadikan rumah sakit sebagai pusat rujukan
sekunder dan tertier.
Misi Baru Rumah Sakit Indonesia
• Memberikan pelayanan yang memenuhi kebutuhan, tuntutan dan harapan
• Memberdayakan sumberdaya kesehatan yang terbatas secara efisien dan efektif
• Membuat rumah sakit tangguh bersaing dalam alam pasar bebas global.
Rumusan Paradigma Baru Rumah Sakit Indonesia
• Deregulasi oleh pemerintah, atau regulasi yang suportif dan tidak mengekang atau menghambat.
• Kepemimpinan rumah sakit berdasarkan kompetensi harus bervisi maju, kreatif dan inovatif
• Sumberdaya manusia harus profesional dan sepenuhnya terlibat dan terikat (committed) dalam upaya terus menerus menyempurnakan seluruh proses dan outcome untuk
pendekatan patient oriented, community oriented, dan patient safety
• SDM dihargai dengan sistem imbalan yang merangsang partisipasinya
• Organisasi dan manajemen harus integrative
• Didukung oleh sistem pembiayaan nasional yang memadai dan memenuhi harapan rumah sakit sebagai provider dan konsumen pemakai jasa (Manage care)
• Rumah sakit membangun aliansi strategis dengan rumah sakit atau institusi lain
• Rumah sakit berorientasi dan berperspektif global.
Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer
• DEFINISI
• Mutu adalah tingkat dimana pelayanan kesehatan pasien
ditingkatkan mendekati hasil yang diharapkan dan mengurangi
faktor-faktor yang tidak diinginkan (dapat diukur,dimonitor, dinilai).
• Service excellence adalah pelayanan yang berorientasi terhadap upaya peningkatan mutu untuk memenuhi harapan atau kepuasan pasien. Kinerja yang diterapkan dalam proses yang benar dan
dikerjakan dengan baik akan dapat memberikan kepuasan pasien.
• Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
KONSEP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN
Mutu
Service Excellence
QUALITY IN HEALTH
CARE
Keselamatan Pasien
• Kinerja yang diterapkan dalam proses yang benar dikerjakan dengan baik akan menghasilkan pelayanan akan berorientasi terhadap upaya peningkatan mutu untuk memenuhi harapan atau kepuasan pasien, pelayanan kesehatan pasien akan
meningkat mendekati hasil yang diharapkan, dan kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan menjadi minimal.
• Kualitas dan keselamatan dalam pelayanan kesehatan
merupakan dua hal yang saling terikat satu dengan lainnya.
Pelayanan yang berkualitas pada saat ini sudah sampai pada era keselamatan pasien sebagai tolok ukurnya. Dengan strategi yang tepat, keberhasilan memenuhi harapan pelayanan yang berkualitas dapat diwujudkan
• Sebuah pelayanan dinyatakan berkualitas atau tidak, dapat ditentukan dengan terpenuhinya lima hal yaitu:
o Responsiveness (ketanggapan) o Reliability (keandalan)
o Emphaty (kepedulian) o Assurance (jaminan) o Tangible (kasat mata).
• Namun dengan kekhasan karakteristik yang ada pada
pelayanan kesehatan, menurut Institute of Medicine (IOM) dimensi kualitas pelayanan kesehatan juga diukur melalui aspek :
o keselamatan pasien o efisiensi
o efektifitas
o ketepatan waktu
o berorientasi pada pasien dan memenuhi asas keadilan
TUJUAN POKOK PUSKESMAS
• Upaya kesehatan masyarakat essensial sebagaimana dimaksud :
o Pelayanan promosi kesehatan
o Pelayanan Kesehatan lingkungan
o Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
o Pelayanan Gizi
o Pelayanan Pengobatan
o Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit Menular
ThirdChapter
Epidemiologi Pelayanan Kesehatan
• Perspektif manajemen dalam pelayanan kesehatan berubah dari fee for service, pertemuan individu-pasien dengan
perspektif berbasis fasilitas untuk mengelola kesehatan populasi.
• Orientasi populasi manajemen pelayanan kesehatan ini
membutuhkan pemahaman masyarakat luas tentang kesehatan dan penyakit, dengan pelayanan kesehatan yang baik dapat
berpartisipasi langsung dalam perencanaan layanan medis dan intervensi lainnya.
• Data epidemiologi diperlukan untuk merencanakan dan merancang sistem pelayanan kesehatan, berdasarkan:
komunitas dan kelompok masyarakat.
• Pengetahuan tentang epidemiologi dan pemahaman data epidemiologi adalah persyaratan dasar untuk pelayanan kesehatan yang sukses
• Layanan dan kebijakan pelayanan kesehatan yang terencana dan terukur dapat menggambarkan manfaat dari penggunaan epidemiologi dalam manajemen pelayanan kesehatan.
EPIDEMIOLOGI PELAYANAN KESEHATAN
• Tujuan:
Untuk mengembangkan proses yang rasional untuk menetapkan prioritsa dan mengalokasikan sumber daya kesehatan yang sangat terbatas.
• Perencanaan kesehatan:
Suatu proses identifikasi tujuan-tujuan pokok dan memilih alternatif cara-cara untuk mencapai tujuan
• Evaluasi:
Proses penetapan secara sistematis dan subyektif mungkin, relevansi efektifitas, efisiensi dan dampak dari kegiatan dengan
memperhatikan tujuan yang telah disepakati.
Langkah-Langkah:
• Pengukuran analisis beban penyakit
• Identifikasi penyebab penyakit
• Pengukuran efektifitas berbagai intervensi masyarakat
• Analisis efisiensi dalam kerangka penggunaan sumber daya
• Implementasi intervensi
• Pemantauan kegiatan
• Analisis ulang beban penyakit untuk menentukan apakah masalah yang dihadapi telah berubah.
Efektifitas suatu intervensi ditentukan oleh faktor:
• Seberapa baik intervensi bekerja
• Kemampuan untuk menapis dan mendiagnosa penyakit
• Penggunaan intervensi yang tepat
• Pemantauan: mengikuti terus menerus suatu kegiatan untuk menjamin bahwa kegiatan itu berjalan sesuai dengan rencana
Informasi deskriptif
• Data deskriptif muncul dalam dua bentuk, yaitu: primer dan sekunder.
• Data primer adalah dikumpulkan langsung oleh seorang peneliti untuk kebutuhan dan tujuan penelitian tertentu. Kualitas data tersebut dikontrol dengan hati-hati, karena pengumpulan data
dirancang untuk memenuhi kebutuhan studi tertentu. Data primer dikumpulkan dalam populasi besar dan subpopulasi.Pengumpulan data primer bisa memakan waktu, mahal, dan sulit untuk mencapai secara efektif.
• Data sekunder dikumpulkan, biasanya secara rutin, oleh lokal,
lembaga pelayanan kesehatan negara/nasional, dan internasional.
Fokus dan Kegunaan Epidemiologi dalam Pelayanan Kesehatan
• Epidemiologi pertama kali menggunakan studi Observasi dan deskriptif pada masalah kesehatan dan penyakit; serta faktor- faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
• Epidemiologi mengembangkan kekhususannya untuk penyakit pada individu, etiologi, konstelasi (cedera, penyakit kronis, dan epidemiologi penyakit menular), dan penggunaan situasional (termasuk lingkungan, pekerjaan, molekuler, dan epidemiologi manajerial).
• Aspek observasional dan eksperimental adalah merupakan karakteristik dalam semua penggunaan epidemiologi.
DESAIN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
• EPIDEMIOLOGI OBSERVASI
• UJI EKSPERIMENTAL
Penelitian epidemiologi membandingkan orang/kelompok sakit dengan orang/kelompok sehat
Orang sakit sebagai KASUS
Orang sehat sebagai KONTROL
DASAR PENELITIAN
HIPOTESIS
DIKEMBANGKAN UNTUK SELURUH STUDI
Untuk
aspek/pertanyaan
studi
Observational Epidemiology
• Epidemiologi observasional melibatkan observasi kesehatan dan
penyakit dalam suatu populasi dan menganalisis observasi tersebut.
Kegiatan penelitian observasional adalah yang paling umum dalam epidemiologi.
• Metode penelitian observasional meliputi penelitian deskriptif, dipakai pertama kali dalam epidemiologi, dan desain penelitian adalah epidemiologi analitik ( cross-sectional, cohort, dan case- control).
• Studi cross-sectional mengukur prevalensi kesehatan dan penyakit dalam suatu populasi.
• Studi cohort dan case-control mengukur insiden dan risiko kesehatan dari penyakit dalam suatu populasi.
STUDI EPIDEMIOLOGI OBSERVASI
• Studi ini membatasi untuk mengontrol setiap kondisi dalam penelitian, terdiri dari:
oRetrospective (case control) oProspective (cohort)
oCross sectional (prevalence) oLongitudinal
oProspektif lain
KATEGORI KELOMPOK
(+) PENYAKIT
(-) PENYAKIT
KELOMPOK STUDI (DITENTUKAN
BERDASARKAN RAGAM DARI VARIABEL)
DISELEKSI INVESTIGASI
• Studi observasi mampu memberikan lebih banyak wawasan tentang efek penyakit atau kondisi kelompok atau populasi karena epidemiologi harus berhadapan dengan kelompok- kelompok di dalam populasi
RETROSPECTIVE (CASE CONTROL)
• Studi retrospektif adalah metode penelitian yang digunakan untuk mempelajari dan menguji hipotesis yang berhubungan dengan pajanan atau pengalaman di masa lalu melalui etiologi penyakit, kondisi, gangguan, sehingga informasi tentang sebab akibat dapat diperoleh berdasarkan karakteristik populasi atau kelompok yang diteliti di masa lalu.
• Studi case control adalah Efek dari penyakit atau status
kesehatan diidentifikasi pada saat ini kemudian faktor risiko diidentifikasi adanya atau terjadinya pada waktu yang lalu.
TAHAP-TAHAP PENELITIAN CASE CONTROL
• Identifikasi variabel-variabel penelitian (faktor risiko dan efek)
• Menetapkan objek penelitian (populasi dan sampel)
• Identifikasi kasus
• Pemilihan subjek sebagai kontrol
• Melakukan pengukuran retrospektif untuk melihat faktor resiko
• Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi antara variabel-variabel objek penelitian dengan variabel kontrol
STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF DAN ANALITIK
• Studi deskriptif: memberi pengetahuan, data, dan informasi tentang perjalanan atau pola penyakit, kondisi, cedera,
ketidakmampuan, dan kematian dalam kelompok atau populasi.
Data terdiri dari: Karakteristik demografi (usia, jenis kelamin, RAS, status perkawinan, pendidikan, dll)
• Studi analitik: menguji hubungan sebab akibat dan berpegang pada pengembangan data baru
Experimental Epidemiology
• Epidemiologi eksperimental berkaitan dengan penelitian yang direncanakan di mana potensi paparan terhadap kesehatan dan faktor risiko penyakit dapat dikendalikan.
• Tujuan dari metode ini adalah untuk meningkatkan validitas, atau akurasi pada penelitian epidemiologi.
• Paparan pada faktor risiko potensial dicapai dengan cara acak.
Pengacakan digunakan untuk menghindari bias dalam penelitian dan untuk memastikan validitas.
• Uji klinis adalah desain studi eksperimental yang umum digunakan.
DESAIN STUDI
• Rencana inti penelitian eksperimental:
o Menetapkan suatu kelompok percobaan atau perlakuan o Mengidentifikasi kelompok kedua yang tidak dikenai
perlakuan/eksperiment (sebagai pembanding disebut kelompok kontrol)
• Teknik pengambilan sampel harus selektif, diterapkan pada kedua kelompok (kelompok perlakuan dan kelompok kontrol)
• Dua konsep pokok penelitian eksperimental terdiri dari variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent)
Desain Eksperimental/Analitik di bidang Epidemiologi
• Penelitian eksperimental adalah metode dan desain penelitian empiris yang paling umum
• Studi eksperimental membahas tentang apa etiologi penyakit?
Yang dapat dilakukan pada manusia dan hewan.
RANDOMIZED CONTROLLED CLINICAL TRIAL
.REFERENSI
https://drive.google.com/drive/folders/1wpJFNCs_
QS0gDEPonzoznAHmYIqMLMjS?usp=sharing
Thank you !
ar604299@gmail.com
TUGAS DISKUSI INTERAKTIF KELOMPOK
• Topik :
1. Manajemen pelayanan kesehatan Rumah Sakit 2. Manajemen pelayanan kesehatan Primer
3. Epidemiologi dalam evaluasi sistem dan pelayanan kesehatan.