• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Pelayanan Kesehatan Dan Epidemiologi Pelayanan Kesehatan

N/A
N/A
chloe parker

Academic year: 2023

Membagikan "Manajemen Pelayanan Kesehatan Dan Epidemiologi Pelayanan Kesehatan"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

ARIF RACHMAN UNIVERSITAS ARS 2021

(2)

contents

Chapter 1

PENGANTAR MANAJEMEN

Chapter 2

MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

Chapter 3

Epidemiologi

Pelayanan Kesehatan

(3)

FirstChapter

PENGANTAR MANAJEMEN

(4)

MANAJEME N

ARTI

PERKEMBANGAN TEORI

ILMU, SENI, DAN PROFESI

TEKNIK

PENDEKATAN

(5)

MANAJEMEN SEBAGAI ARTI

• Sempit : Ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan pengelolaan

• Luas: Proses mencapai tujuan dengan memanfaatkan sumberdaya secara efisien dan efektif

Efisiensi: kemampuan untuk meminimalkan penggunaan sumberdaya mencapai tujuan (manajer) “doing things right”

Efektivitas: kemampuan untuk menentukan tujuan yang tepat (Leader) “doing the right things”

(6)

MANAJEMEN DALAM

PERKEMBANGAN TEORI

• Manajemen Ilmiah: Kebutuhan Dapat Meningkatkan Produktivitas (Frederik A.Taylor)

• Teori Organisasi Klasik: pengelolaan organisasi yang kompleks dengan pembagian tugas, sentralisasi, dan wewenang ( Henry Favol, Max weber).

• Teori tingkah laku: Hubungan antar manusia (interaksi dengan karyawan/pegawai) (A. Maslow dan Mac Gregor)

• Teori ilmu manajemen: metode kuantitatif (model matematika dan statistik untuk pmecahan masalah)

(7)

MANAJEMEN SEBAGAI ILMU

•MENJELASKAN SECARA SISTEMATIK

MENGAPA DAN BAGAIMANA ORANG

BEKERJA SAMA DAN MENGKAJI DARI

SEBAB-AKIBAT

(8)

MANAJEMEN SEBAGAI SENI

•SESUATU KEKUATAN KREATIF PLUS KETRAMPILAN PERSONAL DALAM

MELAKSANAKAN TUGAS UNTUK

MENCAPAI HASIL KONKRIT

(9)

MANAJEMEN SEBAGAI PROFESI

•KEMAMPUAN MELAKSANAKAN

TUGAS BERDASARKAN KEAHLIAN

DAN KODE ETIK

(10)

MANAJEMEN DALAM PENDEKATAN TEORI

Sistem :

o Sekelompok elemen yang saling mempengaruhi o Keterkaitan antara unsur/komponen

o Berpikir sistem (berpikir secara menyeluruh)

Kontigensi: tergantung situasi (bgmn teknik yg diterapkan pada situasi tertentu belum tentu efektif di situasi lain)

Penyesuaian dinamis:

o Lingkungan

o Organisasi (langsung & tidak langsung) o Etika dan profesioanalisme

o Globalisasi

o Reengineering

o Budaya dan multi budaya o mutu

(11)

MANAJER

• Orang yang bertanggung jawab untuk mengarahkan usaha

organisasi dalam mencapai sasaran yang bertujuan membantu

• Orang yang melakukan POAC

• Menurut lingkup kegiatan:

oFunctional managers oGeneral manager

oProject managers

(12)

Manajer:

Berorientasi pada stabilitas, tujuan, bagaimana dan kapan, jangka pendek, otoriter,

pemeliharaan, resiko yang dihindari

Leader:

Berorientasi inovasi, visi, apa dan mengapa, jangka Panjang, demokrasi, pengembangan,

risiko sebagai peluang

(13)

SecondChapter

MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN

(14)

Apa yang dimaksud dengan SISTEM?

Input

Process

Output

Outcome

Impact

(15)

SISTEM KESEHATAN

SISTEM KESEHATAN terdiri dari semua organisasi, orang dan tindakan yang tujuan utamanya adalah untuk mempromosikan, memulihkan atau memelihara kesehatan (WHO).

TUJUAN “Meningkatkan kesehatan dan kesetaraan kesehatan dengan cara yang responsif, adil secara finansial, dan

memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan sebaik- baiknya, atau paling efisien”

(16)
(17)

Peraturan Presiden RI No 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional

SISTEM KESEHATAN NASIONAL: Suatu tatanan yang

menghimpun berbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna tercapainya derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan

kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam pembukaan UUD 1945

Tujuan: Terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa, baik masyarakat, swasta maupun

pemerintah secara sinergis, berhasil-guna dan berdaya-guna, sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya.

(18)

PRINSIP-PRINSIP SISTEM KESEHATAN NASIONAL

Perikemanusiaan Hak Asasi

Manusia Adil dan Merata

Pemberdayaan dan Kemandirian

Masyarakat

Kemitraan Pengutamaan dan Manfaat

Tata

kepemerintahan yang baik

(19)

ENAM SUBSISTEM SISTEM KESEHATAN NASIONAL

Subsistem Upaya Kesehatan

(kuratif/rehabilitatif, promotif dan pencegahan)

Subsistem Pembiayaan

Kesehatan

Subsistem Sumberdaya

Manusia Kesehatan

Subsistem Obat dan Perbekalan

Kesehatan

Subsistem Pemberdayaan

Masyarakat

Subsistem Manajemen

Kesehatan

(20)

SISTEM KESEHATAN NASIONAL

U S E R H E A L T H

P R O V I D E R

R E G U L A T O R

PAY E R

(21)

HEALTHCARE INSTITUTIONS

FASILITAS RAWAT INAP / INPATIENT FACILITIES:

oSebuah fasilitas kesehatan di mana seorang individu dapat tinggal selama lebih dari 24 jam

oTermasuk rumah sakit, fasilitas perawatan dan rehabilitasi

yang terampil, panti jompo, dan rumah perawatan institusional

FASILITAS RAWAT JALAN / OUTPATIENT FACILITIES:

o Sebuah fasilitas kesehatan di mana pasien dapat tinggal selama kurang dari 24 jam

o Termasuk ruang periksa dokter, klinik umum dan khusus, unit gawat darurat dan berbagai jenis baru fasilitas diagnostik dan perawatan berbasis komunitas

(22)

FASILITAS RAWAT INAP / INPATIENT FACILITIES

• Rumah sakit umumnya dirancang untuk masa inap jangka pendek terhadap pasien

• Fasilitas perawatan jangka panjang (Fasilitas dengan perawatan ketrampilan tertentu, panti jompo, perawatan

dengan bantuan untuk hidup dan demensia, perawatan rumah sakit

(23)

FASILITAS RAWAT JALAN / OUTPATIENT FACILITIES

•Fasilitas Klinik dan Pengujian Diagnostik

•Fasilitas Terapi

(24)

Institusi Pelayanan Kesehatan

• Fasilitas Pelayanan Kesehatan merupakan tempat yang

digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan, baik peningkatan, pencegahan, pengobatan, maupun pemulihan

yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat termasuk swasta.

• Fasyankes meliputi fasyankes perorangan dan fasyankes masyarakat

• Fasyankes: tingkat pertama/primer, tingkat kedua/sekunder, tingkat ketiga/tersier.

(25)

Fasyankes Perorangan

• Tingkat Primer: Puskesmas dan jejaringnya, pos kesehatan desa (poskesdes), fasyankes lain seperti klinik

(pemerintah/swasta/masyarakat), dokter/bidan praktek swasta, dll

• Tingkat sekunder: RS setara kelas C, fasyankes lainnya (pemerintah/swasta/masyarakat)

• Tingkat tersier: RS setara kelas A dan B, klinik khusus (seperti pusat radioterapi)

(26)

Fasyankes Masyarakat

• Tingkat primer: puskesmas dan jejaringnya, fasyankes lain (pemerintah/swasta/masyarakat)

• Tingkat sekunder: Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Laboratorium kesehatan, Balai Teknik Kesehatan

Lingkungan (BTKL), Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK), dll

• Tingkat tersier: Dinas Kesehatan Propinsi, Kemkes, dan

unit kerja terkait di tingkat nasional.

(27)

Penilaian Kualitas Pelayanan Kesehatan

Structure

Berfokus pada infrastruktur fisik dan organisasi di

mana pelayanan diberikan

Process

Berkonsentrasi pada prosedur dan proses formal yang

digunakan untuk memberikan

pelayanan

Outcome

Fokus pada hasil pelayanan dari

tingkat infeksi hingga rawat inap

kembali dengan komplikasi

(28)

Karakteristik Mutu Pelayanan Kesehatan

KARAKTERISTIK ARTI CONTOH-CONTOH BAGAIMANA DIUKUR

Akses dan Layanan

Akses ke pelayanan yang dibutuhkan dan layanan pelanggan/pasien yang baik

o Kecukupan dokter dan spesialis pada

pelayanan primer o Kepuasan pasien

dalam hal masalah mendapatkan

pelayanan

Survei kepuasan pasien, keluhan pasien dan tindak lanjut, wawancara dengan staf

Penyedia Berkualitas

Personil berlisensi dan terlatih dan pasien puas dengan layanan

o Sistem untuk

memeriksa kredensial o sanksi Kepuasan

pasien dengan penyedia layanan

o Kehadiran sistem untuk memeriksa kredensial o Survei kepuasan

pasien

Tetap sehat Kualitas layanan yang membantu orang menjaga kesehatan yang baik dan menghindari penyakit

o Adanya pedoman untuk layanan pencegahan klinis yang sesuai o Bukti bahwa pasien

menerima tes skrining yang sesuai

o Tinjauan catatan klinis yang diverifikasi secara independen

o Tinjauan tanggapan dari pasien

(29)

Karakteristik Mutu Pelayanan Kesehatan

KARAKTERISTIK ARTI CONTOH-CONTOH BAGAIMANA DIUKUR

Menjadi lebih baik

Kualitas layanan yang membantu orang pulih dari penyakit

o Kehadiran metode untuk mengevaluasi prosedur, obat, dan perangkat baru untuk memastikan bahwa pasien telah menilai pelayanan yang paling mutakhir

o Memberikan layanan khusus, seperti berhenti merokok

o Tinjauan catatan klinis yang diverifikasi secara independen

o Wawancara dengan staf

Hidup dengan Penyakit

(penyakit khronis)

Kualitas layanan yang membantu orang

mengelola penyakit kronis

o Program untuk membantu pasien mengelola kondisi kronis seperti asma o Penyediaan layanan

khusus, seperti

pemeriksaan mata bagi penderita diabetes

o Tinjauan catatan klinis yang diverifikasi secara independen

o Wawancara dengan staf

(30)

Traditional Approach

Clinician-Patient Relationship

Knowledge Trust Commitment

Continuity of Care

(31)

Approaches to Integrated The System

•Pengembangan Sistem Pelayanan Kesehatan Terpadu

•Penggunaan Rekam Medis

Elektronik Terintegrasi

(32)

PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

Terminologi:

• Keterkaitan institusi dan profesional kesehatan yang bersama- sama mengambil tanggung jawab untuk memberikan

pelayanan yang terkoordinasi

• Pemberian layanan kesehatan kepada populasi tertentu Contoh Keberhasilan:

• Tantangan koordinasi pelayanan

• Koordinasi pelayanan kesehatan rutin

(33)

Peran Rekam Medis Elektronik

• Informasi dan Data Kesehatan

• Manajemen Hasil

• Mengolah data yang masuk/ manajemen

• Keputusan manajemen

• Komunikasi elektronik dan koneksitas

• Mendukung data pasien

• Proses administrasi

• Pelaporan kesehatan masyarakat

(34)

MEKANISME UNTUK MENGATASI

MASALAH MUTU DALAM PELAYANAN KESEHATAN

• Hak dan persetujuan rumah sakit untuk melakukan prosedur tertentu

• Akreditasi organisasi pelayanan kesehatan tambahan termasuk praktik klinis

• Tanggung jawab terhadap tindakan malpraktik tidak hanya untuk dokter, tetapi semakin meningkat untuk profesional kesehatan lainnya

• Pengungkapan terhadap kesalahan Medis

(35)

MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

• Manajemen pelayanan rumah sakit:

Rumah sakit meliputi pelayanan medis (Instalasi Rawat Jalan &

Instalasi Rawat Darurat, Instalasi Rawat Inap) dan Pelayanan Penunjang Medis (laboratorium, radiologi, rehabilitasi medik, farmasi dan gizi) serta pelayanan penunjang umum (logistik, pemeliharaan, dll).

Dalam perkembanganya telah terjadi pergeseran kecenderungan arah perkembangan rumah sakit. Hal ini akan berdampak dalam manajemen serta pengelolaan rumah sakit.

(36)

Paradigma lama tentang rumah sakit

Indonesia menurut nilai-nilai tradisional berciri antara lain sebagai berikut :

• Regulasi pemerintah sangat kuat

• Manajemen belum professional

• Rumah sakit lebih berorientasi kuratif dan rehabilitatif; Pelayanan preventif hanya 10%

sedangkan kuratif 90%

• Institusi pelayanan sosial

• Rumah sakit lebih berorientasi ke dalam.

• Peran dokter paling dominan, dokter adalah otonom, otokritik dan otokratik.

• Tidak ada hubungan kerja yang terintegrasi antara berbagai profesi

• Mutu pelayanan dan mutu asuhan belum menjadi perhatian khusus

• Pasien tidak banyak menuntut haknya.

• Teknologi modern mulai menjadi dambaan rumah sakit.9tanpa ada kajian ekonomi dan kajian teknologi)

(37)

Pembaharuan Konsep Bagi Pelayanan Kesehatan

• Tiga tujuan ideal bagi suatu sistem nasional untuk pemeliharaan kesehatan:

oMenyediakan upaya kesehatan yang bermutu &

manajemen resiko mencakup patient safety.

oMenyediakan upaya pemeliharaan kesehatan dasar yang terjangkau dan sama bagi setiap orang.

oMemanfaatkan sumberdaya dan sumberdana kesehatan secara efisien (cost containment).

(38)

• Reformasi kesehatan dengan pemberdayaan

primary health care (PHC), realokasi sumberdaya untuk pelayanan preventif dan promotif dan

menjadikan rumah sakit sebagai pusat rujukan

sekunder dan tertier.

(39)

Misi Baru Rumah Sakit Indonesia

• Memberikan pelayanan yang memenuhi kebutuhan, tuntutan dan harapan

• Memberdayakan sumberdaya kesehatan yang terbatas secara efisien dan efektif

• Membuat rumah sakit tangguh bersaing dalam alam pasar bebas global.

(40)

Rumusan Paradigma Baru Rumah Sakit Indonesia

• Deregulasi oleh pemerintah, atau regulasi yang suportif dan tidak mengekang atau menghambat.

• Kepemimpinan rumah sakit berdasarkan kompetensi harus bervisi maju, kreatif dan inovatif

• Sumberdaya manusia harus profesional dan sepenuhnya terlibat dan terikat (committed) dalam upaya terus menerus menyempurnakan seluruh proses dan outcome untuk

pendekatan patient oriented, community oriented, dan patient safety

• SDM dihargai dengan sistem imbalan yang merangsang partisipasinya

• Organisasi dan manajemen harus integrative

• Didukung oleh sistem pembiayaan nasional yang memadai dan memenuhi harapan rumah sakit sebagai provider dan konsumen pemakai jasa (Manage care)

• Rumah sakit membangun aliansi strategis dengan rumah sakit atau institusi lain

• Rumah sakit berorientasi dan berperspektif global.

(41)

Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer

• DEFINISI

• Mutu adalah tingkat dimana pelayanan kesehatan pasien

ditingkatkan mendekati hasil yang diharapkan dan mengurangi

faktor-faktor yang tidak diinginkan (dapat diukur,dimonitor, dinilai).

Service excellence adalah pelayanan yang berorientasi terhadap upaya peningkatan mutu untuk memenuhi harapan atau kepuasan pasien. Kinerja yang diterapkan dalam proses yang benar dan

dikerjakan dengan baik akan dapat memberikan kepuasan pasien.

• Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat

melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

(42)

KONSEP KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

Mutu

Service Excellence

QUALITY IN HEALTH

CARE

Keselamatan Pasien

(43)

• Kinerja yang diterapkan dalam proses yang benar dikerjakan dengan baik akan menghasilkan pelayanan akan berorientasi terhadap upaya peningkatan mutu untuk memenuhi harapan atau kepuasan pasien, pelayanan kesehatan pasien akan

meningkat mendekati hasil yang diharapkan, dan kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan menjadi minimal.

• Kualitas dan keselamatan dalam pelayanan kesehatan

merupakan dua hal yang saling terikat satu dengan lainnya.

Pelayanan yang berkualitas pada saat ini sudah sampai pada era keselamatan pasien sebagai tolok ukurnya. Dengan strategi yang tepat, keberhasilan memenuhi harapan pelayanan yang berkualitas dapat diwujudkan

(44)

• Sebuah pelayanan dinyatakan berkualitas atau tidak, dapat ditentukan dengan terpenuhinya lima hal yaitu:

o Responsiveness (ketanggapan) o Reliability (keandalan)

o Emphaty (kepedulian) o Assurance (jaminan) o Tangible (kasat mata).

(45)

• Namun dengan kekhasan karakteristik yang ada pada

pelayanan kesehatan, menurut Institute of Medicine (IOM) dimensi kualitas pelayanan kesehatan juga diukur melalui aspek :

o keselamatan pasien o efisiensi

o efektifitas

o ketepatan waktu

o berorientasi pada pasien dan memenuhi asas keadilan

(46)

TUJUAN POKOK PUSKESMAS

• Upaya kesehatan masyarakat essensial sebagaimana dimaksud :

o Pelayanan promosi kesehatan

o Pelayanan Kesehatan lingkungan

o Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana

o Pelayanan Gizi

o Pelayanan Pengobatan

o Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit Menular

(47)

ThirdChapter

Epidemiologi Pelayanan Kesehatan

(48)

• Perspektif manajemen dalam pelayanan kesehatan berubah dari fee for service, pertemuan individu-pasien dengan

perspektif berbasis fasilitas untuk mengelola kesehatan populasi.

• Orientasi populasi manajemen pelayanan kesehatan ini

membutuhkan pemahaman masyarakat luas tentang kesehatan dan penyakit, dengan pelayanan kesehatan yang baik dapat

berpartisipasi langsung dalam perencanaan layanan medis dan intervensi lainnya.

(49)

• Data epidemiologi diperlukan untuk merencanakan dan merancang sistem pelayanan kesehatan, berdasarkan:

komunitas dan kelompok masyarakat.

• Pengetahuan tentang epidemiologi dan pemahaman data epidemiologi adalah persyaratan dasar untuk pelayanan kesehatan yang sukses

• Layanan dan kebijakan pelayanan kesehatan yang terencana dan terukur dapat menggambarkan manfaat dari penggunaan epidemiologi dalam manajemen pelayanan kesehatan.

(50)
(51)

EPIDEMIOLOGI PELAYANAN KESEHATAN

Tujuan:

Untuk mengembangkan proses yang rasional untuk menetapkan prioritsa dan mengalokasikan sumber daya kesehatan yang sangat terbatas.

Perencanaan kesehatan:

Suatu proses identifikasi tujuan-tujuan pokok dan memilih alternatif cara-cara untuk mencapai tujuan

Evaluasi:

Proses penetapan secara sistematis dan subyektif mungkin, relevansi efektifitas, efisiensi dan dampak dari kegiatan dengan

memperhatikan tujuan yang telah disepakati.

(52)

Langkah-Langkah:

• Pengukuran analisis beban penyakit

• Identifikasi penyebab penyakit

• Pengukuran efektifitas berbagai intervensi masyarakat

• Analisis efisiensi dalam kerangka penggunaan sumber daya

• Implementasi intervensi

• Pemantauan kegiatan

• Analisis ulang beban penyakit untuk menentukan apakah masalah yang dihadapi telah berubah.

(53)

Efektifitas suatu intervensi ditentukan oleh faktor:

• Seberapa baik intervensi bekerja

• Kemampuan untuk menapis dan mendiagnosa penyakit

• Penggunaan intervensi yang tepat

• Pemantauan: mengikuti terus menerus suatu kegiatan untuk menjamin bahwa kegiatan itu berjalan sesuai dengan rencana

(54)

Informasi deskriptif

• Data deskriptif muncul dalam dua bentuk, yaitu: primer dan sekunder.

• Data primer adalah dikumpulkan langsung oleh seorang peneliti untuk kebutuhan dan tujuan penelitian tertentu. Kualitas data tersebut dikontrol dengan hati-hati, karena pengumpulan data

dirancang untuk memenuhi kebutuhan studi tertentu. Data primer dikumpulkan dalam populasi besar dan subpopulasi.Pengumpulan data primer bisa memakan waktu, mahal, dan sulit untuk mencapai secara efektif.

• Data sekunder dikumpulkan, biasanya secara rutin, oleh lokal,

lembaga pelayanan kesehatan negara/nasional, dan internasional.

(55)

Fokus dan Kegunaan Epidemiologi dalam Pelayanan Kesehatan

• Epidemiologi pertama kali menggunakan studi Observasi dan deskriptif pada masalah kesehatan dan penyakit; serta faktor- faktor yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.

• Epidemiologi mengembangkan kekhususannya untuk penyakit pada individu, etiologi, konstelasi (cedera, penyakit kronis, dan epidemiologi penyakit menular), dan penggunaan situasional (termasuk lingkungan, pekerjaan, molekuler, dan epidemiologi manajerial).

• Aspek observasional dan eksperimental adalah merupakan karakteristik dalam semua penggunaan epidemiologi.

(56)

DESAIN PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

• EPIDEMIOLOGI OBSERVASI

• UJI EKSPERIMENTAL

Penelitian epidemiologi membandingkan orang/kelompok sakit dengan orang/kelompok sehat

Orang sakit sebagai KASUS

Orang sehat sebagai KONTROL

(57)

DASAR PENELITIAN

HIPOTESIS

DIKEMBANGKAN UNTUK SELURUH STUDI

Untuk

aspek/pertanyaan

studi

(58)

Observational Epidemiology

• Epidemiologi observasional melibatkan observasi kesehatan dan

penyakit dalam suatu populasi dan menganalisis observasi tersebut.

Kegiatan penelitian observasional adalah yang paling umum dalam epidemiologi.

• Metode penelitian observasional meliputi penelitian deskriptif, dipakai pertama kali dalam epidemiologi, dan desain penelitian adalah epidemiologi analitik ( cross-sectional, cohort, dan case- control).

• Studi cross-sectional mengukur prevalensi kesehatan dan penyakit dalam suatu populasi.

• Studi cohort dan case-control mengukur insiden dan risiko kesehatan dari penyakit dalam suatu populasi.

(59)

STUDI EPIDEMIOLOGI OBSERVASI

• Studi ini membatasi untuk mengontrol setiap kondisi dalam penelitian, terdiri dari:

oRetrospective (case control) oProspective (cohort)

oCross sectional (prevalence) oLongitudinal

oProspektif lain

(60)

KATEGORI KELOMPOK

(+) PENYAKIT

(-) PENYAKIT

KELOMPOK STUDI (DITENTUKAN

BERDASARKAN RAGAM DARI VARIABEL)

DISELEKSI INVESTIGASI

• Studi observasi mampu memberikan lebih banyak wawasan tentang efek penyakit atau kondisi kelompok atau populasi karena epidemiologi harus berhadapan dengan kelompok- kelompok di dalam populasi

(61)
(62)

RETROSPECTIVE (CASE CONTROL)

• Studi retrospektif adalah metode penelitian yang digunakan untuk mempelajari dan menguji hipotesis yang berhubungan dengan pajanan atau pengalaman di masa lalu melalui etiologi penyakit, kondisi, gangguan, sehingga informasi tentang sebab akibat dapat diperoleh berdasarkan karakteristik populasi atau kelompok yang diteliti di masa lalu.

• Studi case control adalah Efek dari penyakit atau status

kesehatan diidentifikasi pada saat ini kemudian faktor risiko diidentifikasi adanya atau terjadinya pada waktu yang lalu.

(63)

TAHAP-TAHAP PENELITIAN CASE CONTROL

• Identifikasi variabel-variabel penelitian (faktor risiko dan efek)

• Menetapkan objek penelitian (populasi dan sampel)

• Identifikasi kasus

• Pemilihan subjek sebagai kontrol

• Melakukan pengukuran retrospektif untuk melihat faktor resiko

• Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi antara variabel-variabel objek penelitian dengan variabel kontrol

(64)
(65)

STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF DAN ANALITIK

Studi deskriptif: memberi pengetahuan, data, dan informasi tentang perjalanan atau pola penyakit, kondisi, cedera,

ketidakmampuan, dan kematian dalam kelompok atau populasi.

Data terdiri dari: Karakteristik demografi (usia, jenis kelamin, RAS, status perkawinan, pendidikan, dll)

Studi analitik: menguji hubungan sebab akibat dan berpegang pada pengembangan data baru

(66)

Experimental Epidemiology

• Epidemiologi eksperimental berkaitan dengan penelitian yang direncanakan di mana potensi paparan terhadap kesehatan dan faktor risiko penyakit dapat dikendalikan.

• Tujuan dari metode ini adalah untuk meningkatkan validitas, atau akurasi pada penelitian epidemiologi.

• Paparan pada faktor risiko potensial dicapai dengan cara acak.

Pengacakan digunakan untuk menghindari bias dalam penelitian dan untuk memastikan validitas.

• Uji klinis adalah desain studi eksperimental yang umum digunakan.

(67)

DESAIN STUDI

• Rencana inti penelitian eksperimental:

o Menetapkan suatu kelompok percobaan atau perlakuan o Mengidentifikasi kelompok kedua yang tidak dikenai

perlakuan/eksperiment (sebagai pembanding disebut kelompok kontrol)

• Teknik pengambilan sampel harus selektif, diterapkan pada kedua kelompok (kelompok perlakuan dan kelompok kontrol)

• Dua konsep pokok penelitian eksperimental terdiri dari variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent)

(68)

Desain Eksperimental/Analitik di bidang Epidemiologi

• Penelitian eksperimental adalah metode dan desain penelitian empiris yang paling umum

• Studi eksperimental membahas tentang apa etiologi penyakit?

Yang dapat dilakukan pada manusia dan hewan.

(69)

RANDOMIZED CONTROLLED CLINICAL TRIAL

.

(70)

REFERENSI

https://drive.google.com/drive/folders/1wpJFNCs_

QS0gDEPonzoznAHmYIqMLMjS?usp=sharing

(71)

Thank you !

ar604299@gmail.com

(72)

TUGAS DISKUSI INTERAKTIF KELOMPOK

• Topik :

1. Manajemen pelayanan kesehatan Rumah Sakit 2. Manajemen pelayanan kesehatan Primer

3. Epidemiologi dalam evaluasi sistem dan pelayanan kesehatan.

Referensi

Dokumen terkait

This study seeks to deepen the appreciation of Ama Ata Aidoo’s Anowa, by contributing to the understanding of Aidoo’s attitude to the illiterate Ghanaian woman (and for that

the title "Historical and Statistical Information Respecting the History, Condition, and Prospects of the Indian Tribes of the United States, Collected and prepared under the direction