Suatu tatanan yang menyatukan berbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling menguntungkan. mendukung tercapainya tingkat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. tercapainya kesejahteraan umum sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 Tidak ada pengikut Kebingungan Awal yang Salah Ketakutan Frustrasi Kepahitan No. Menetapkan tujuan dan prioritas) Kebijakan, program dan tujuan. Sehat adalah keadaan sehat jasmani, rohani, rohani, dan sosial yang memungkinkan setiap orang menjalani kehidupan yang produktif secara sosial dan ekonomi.
Pembangunan kesehatan merupakan upaya seluruh komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi semua orang, guna mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan masyarakat. dan manusia yang produktif secara ekonomi. sumber daya. Dasar PK dalam UU No. Hal-hal umum : UU, Perpu, PP, Keputusan Presiden, Keputusan Presiden, Inpres, Peraturan Daerah,. JP, JM) 2) Pembangunan Kesehatan Provinsi, Kabupaten/. SISTEM KESEHATAN : SKN menjadi rujukan dalam bentuk, cara pelaksanaan) pelaksanaan pembangunan kesehatan pada tingkat nasional.
MAKSUD SKN DIBUAT
DASAR/ASAS SKN
PELAKSANA & PELAKSANAAN SKN
STAKEHOLDERS SKN
FOKUS SKN
FOKUS SKN (2)
FOKUS SKN (3)
PENINGKATAN AKSES
KUALITAS FASYANKES
PROGRAM
KEWAJIBAN PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH Pasal 16 (1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan dukungan. memotivasi, mendorong dan mempercepat proses pelaksanaan akreditasi seluruh rumah sakit.
PERMASALAHAN
Rencana Struktur Organisasi Baru Kementerian Kesehatan dan
Penyetaraan Jabatan
Rancangan Struktur Organisasi Kemenkes
SEKRETARIAT JENDERAL (1)
SEKRETARIAT JENDERAL (2)
Ruang Lingkup: Inisiasi Perubahan Perilaku, Pemberdayaan Masyarakat, Advokasi Pencegahan Faktor Risiko, Deteksi Dini Faktor Risiko, Perlindungan Spesifik, dan Pencegahan dan Pengendalian PTM Berbasis Komunitas. Bidang penerapan: Pencegahan dan pengendalian tuberkulosis yang rentan dan resistan terhadap obat, infeksi saluran pernapasan atas dan pneumonia, HIV/AIDS dan infeksi menular seksual, hepatitis dan infeksi saluran cerna, serta kusta dan emfisema serta penyakit menular langsung lainnya. Bidang penerapannya: pencegahan dan pemberantasan penyakit malaria, zoonosis, arbovirus, filariasis, cacing, vektor dan pembawa penyakit serta penyakit menular tidak langsung lainnya.
Ruang lingkup : pengelolaan dan pengamanan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan primer, fasilitas pelayanan kesehatan rujukan, fasilitas pelayanan radiologi, fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Ruang lingkup: pelayanan kesehatan primer, klinik dan praktek mandiri tenaga kesehatan, pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan dan pulau-pulau, pengelolaan sarana pendidikan, pelayanan kesehatan gigi dan mulut serta pelayanan kesehatan primer lainnya. Ruang lingkup: pelayanan penunjang medis dan medis, pelayanan non medis, fungsi pendidikan di rumah sakit, pengembangan pelayanan khusus, pelayanan penunjang kesehatan, pengurusan izin, pengelolaan pelayanan kesehatan dan pelayanan kesehatan rujukan lainnya.
Ruang lingkup : pengelolaan mutu pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan lainnya dan program pelayanan kesehatan khusus. Ruang lingkup: kebutuhan dan fasilitasi pengembangan produksi obat, obat tradisional, alat kesehatan, diagnostik in vitro, perbekalan kesehatan rumah tangga dan bahan baku sediaan farmasi, peningkatan penggunaan obat, obat tradisional, alat kesehatan, diagnostik in vitro , perbekalan kesehatan rumah tangga, dan bahan baku sediaan farmasi dalam negeri, serta sertifikasi produk dalam negeri untuk alat kesehatan, diagnostik in vitro, dan perbekalan kesehatan rumah. Ruang lingkup: produksi dan peredaran obat, obat tradisional, kosmetika, narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi, pelaksanaan dan fasilitasi pemilihan obat, pengelolaan obat, pengendalian penggunaan obat dan pelayanan farmasi klinik di fasilitas pelayanan kefarmasian.
Ruang Lingkup: Perencanaan kebutuhan, pengkajian ketersediaan dan pemantauan pengelolaan obat, vaksin dan fasilitas pelayanan kesehatan, pengendalian harga obat dan penyediaan obat, vaksin dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk program. Lingkup penerapan: standardisasi produk alat kesehatan, diagnostik in vitro dan perbekalan kesehatan rumah tangga, sertifikasi fasilitas produksi dan distribusi, izin periklanan dan izin edar alat kesehatan impor, diagnostik in vitro dan perbekalan kesehatan rumah tangga. Lingkup penerapan: sertifikasi cara pembuatan alat kesehatan yang baik, cara pembuatan perbekalan kesehatan rumah tangga yang baik dan cara pendistribusian alat kesehatan yang baik, serta pengawasan fasilitas produksi dan distribusi, pengambilan sampel, pengujian, kewaspadaan, penandaan, periklanan, alat kesehatan hingga perbatasan pos, diagnostik in vitro dan perlengkapan perawatan kesehatan rumah tangga.
Ruang lingkup: merencanakan kebutuhan dan pendayagunaan tenaga kesehatan dan tenaga penunjang/tenaga penunjang kesehatan di dalam dan luar negeri. Ruang lingkup: pemetaan kebutuhan, pengembangan dan pengendalian mutu pelatihan bagi tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan. Ruang lingkup: pengembangan karir, perlindungan dan kesejahteraan tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan.
INSPEKTORAT JENDERAL
Ruang Lingkup: Pengendalian penyakit dan faktor risiko kesehatan Integrasi kebijakan penyakit tidak menular, faktor risiko kesehatan, penyakit menular, kesehatan lingkungan, ketahanan kesehatan nasional dalam Kerangka Kesehatan Global, pengelolaan laboratorium dan rujukan nasional, pelaksanaan Penilaian Kesesuaian Lab (LPK ) (al: BSL2, BSL3, Labdu ), pelayanan kesehatan dalam pengelolaan penyakit dan isu-isu strategis terkini lainnya. Ruang lingkup: Pengelolaan gizi KIA dan masyarakat Integrasi kebijakan kesehatan keluarga (kesehatan ibu, anak, remaja, lanjut usia), kesehatan reproduksi, kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pelayanan obat, alat kesehatan dan farmasi untuk KIA dan gizi, perbaikan gizi (khususnya stunting) , Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat KIA dan gizi, Isu strategis terkini lainnya. Ruang lingkup: Pelayanan kesehatan dan manajemen sumber daya kesehatan integrasi manajemen layanan kesehatan (sistem informasi rumah sakit), pelaksanaan program kesehatan di fasilitas kesehatan, obat-obatan, peralatan medis dan layanan farmasi (ketersediaan), manajemen fasilitas kesehatan, akses dan kualitas fasilitas kesehatan, penilaian manfaat dan keamanan produk kesehatan (uji klinis), evaluasi teknologi kesehatan (studi komparatif efektivitas), layanan SDM, isu-isu strategis terkini lainnya.
Ruang Lingkup : manajemen dan determinan sosial kesehatan integrasi manajemen Sistem Kesehatan Nasional, Penguatan penerapan Etika Kesehatan, Penguatan peran sosial dan budaya, Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, Isu Strategis Terkini Lainnya. Ruang lingkup: perencanaan dan pengembangan sistem dan teknologi informasi, pengelolaan dan penyelenggaraan layanan teknologi informasi dan komunikasi, keamanan informasi dan keberlanjutan sistem, layanan data dan informasi, dan pemantauan sistem elektronik, serta transformasi digital dan peningkatan literasi digital. Ruang lingkup: perhitungan biaya kesehatan, analisis belanja kesehatan, analisis pelayanan dan manfaat, analisis pembiayaan dan keanggotaan, analisis efektivitas dan efisiensi pembiayaan kesehatan, advokasi dan sosialisasi pembiayaan kesehatan, dan pengkajian teknologi kesehatan.
Ruang lingkup: pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, fasilitasi tanggap darurat dan pemulihan dini dalam menghadapi krisis kesehatan. Ruang lingkup: penyuluhan dan bimbingan, pengendalian faktor risiko, pemanfaatan sumber daya dan fasilitasi pelayanan kesehatan haji.
PENYETARAAN JA KE JFPENYETARAAN JA KE JF
ARAH KEBIJAKAN JA KE JFARAH KEBIJAKAN JA KE JF
POLA STRUKTUR PADA
PENYEDERHANAAN BIROKRASI
POLA KARIR JABATAN FUNGSIONAL
Usulan pemerataan jabatan administratif di JF Pusat dan UPT Kementerian Kesehatan (dari total 2.130 JA, terdapat 1.807 jabatan yang dimutasi). Untuk menyederhanakan birokrasi di lingkungan UPT, Set KKI dan Set KTKI sedang dalam proses penerbitan Peraturan Menteri Kesehatan OTK.
DEFINISI
Menerapkan proses kepemimpinan, pendampingan dan motivasi kepada pegawai agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.
TINGKATAN MANAJEMEN
HUBUNGAN LEVEL DAN FUNGSI MANAJEMEN
Manejemen lini pertama (first-line management),
Manajemen tingkat menengah (middle management),
Manajemen puncak (top management),
Kemampuan menerapkan pengetahuan 2. Ketrampilan kepemimpinan
Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin
Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen
Fungsi Manajemen Dalam Pelayanan dan Asuhan Keperawatan
Pengumpulan data 2. Perencanaan
Pengorganisasian 4. Ketenagaan
Pengarahan 6. Pengawasan
MANAJEMEN UNIT RUANG RAWAT
Manajemen unit keperawatan merupakan manajemen operasional yang berkaitan langsung dengan kebutuhan kesehatan pasien. Bagaimana jadwal perawat di unit bangsal, setiap 12 jam, 10 jam atau 8 jam atau kombinasi keduanya. Berapa banyak perawat profesional non-profesional yang dibutuhkan untuk setiap jenis model berdasarkan tingkat ketergantungan pasien.
1 PANDEMI COVID-19
2 KONDISI EKONOMI PASCA COVID-19
Dampak Covid-19 bagi Rumah Sakit
3 JKN - BPJS KESEHATAN
4 PERUBAHAN PERILAKU KONSUMEN
Sistim Rantai Nilai RS utk persaingan (Swayne, 2006)
MENCIPTAKAN KEUNGGULAN
Aliansi strategi Rantai Nilai RS
Apa yang
KOMUNIKASI dapat
1 Perkuat Komunikasi Internal
2 Pendukung manajemen strategis
3 Pondasi kuat Marketing
Terima kasih - Matur nuwun
BERSATU MENINGKATKKAN DAYA SAING
MANAJEMEN TERPADU RUMAH SAKIT
MUHAMMADIYAH-AISYIYAH JAWA TIMUR
MUHAMMADIYAH
KINERJA AMAL USAHA KESEHATAN
Tahapan analisis
Definisi Operasional Variabel
Cara Pengumpulan Data
Ho1: Tidak terdapat perbedaan kinerja rumah sakit yang signifikan sebelum dan sesudah manajemen terpadu di RS MA Jawa Timur. Ha1: Terdapat perbedaan kinerja RS yang signifikan sebelum dan sesudah manajemen terpadu di RS MA Jawa Timur: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja RS Jatim dengan RS MA Jawa Tengah setelah penerapan manajemen terpadu. Ha2 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja RSMA Jawa Timur dengan RS MA Jawa Tengah setelah diterapkan manajemen terpadu di RS MA Jawa Timur.
Masa kebangkitan dan restrukturisasi, sejak tahun 2000 telah terjadi perubahan dari sistem otonom menjadi sistem pengelolaan terpadu.
RS MA Jawa Tengah
Persepsi Pendiri RS MA Jawa Tengah
ANALISIS KORELASI PERSON
PERUBAHAN DI JAWA TIMUR
PERBANDINGAN MANAJEMEN JAWA TIMUR – JAWA TENGAH
Sumber: diadaptasi dari Michael.E.Porter, Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance (New York; Free Press, 1985, p.37. Sumber: diadaptasi dari Michael.E.Porter, Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance superior unggul (New York; The Free Press, 1985, hal.37.
Biaya pengembangan organisasi, rumah sakit di atas 100 tempat tidur Bantuan pendanaan untuk rumah sakit di bawah 50 tempat tidur.
Indonesia macroeconomic update
Agenda
Dampak pandemi covid-19 2. Stimulus dan dampaknya
Pendanaan dan efek makro
What will/would have done the FED in the next/last year/two weeks. The FED would introduce a very aggressive policy approach that includes limiting interest rates beyond short-term rates (yield curve control). Under yield curve control policy, the FED would target a long-term yield and signal to the market that it would buy bonds to prevent yields from rising above the target.
The Fed would also commit to keeping interest rates at zero until the Fed achieves its goals of full employment and a 2% annual inflation rate. Depending on the severity of the recession, the Fed will gradually buy up assets, not only US Treasuries, but also corporate bonds and stocks. The FED and the US government would helicopter money into individual accounts but it hasn't happened yet.
Saatnya “helicopter money”
Total USD dari jalur swap dan repo USD 92.75 miliar Jalur repo dengan The Fed memerlukan jaminan US T-bills • Indonesia hanya memiliki US T-bills senilai USD 27.3 miliar. Diturunkan seiring dengan penurunan suku bunga acuan BI 7D-RR, penurunan volume kredit dan banyaknya permohonan restrukturisasi (termasuk penurunan bunga).