• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PEMBIAYAAN DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN PESANTREN DI PESANTREN SIDOGIRI PASURUAN JAWA TIMUR SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "MANAJEMEN PEMBIAYAAN DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN PESANTREN DI PESANTREN SIDOGIRI PASURUAN JAWA TIMUR SKRIPSI"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

Skripsi yang berjudul Manajemen Pendanaan dalam Pembangunan Kemandirian Pesantren di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur." dipersiapkan untuk menuntaskan tugas menyelesaikan studi di Tarbiyah dan Fakultas Keguruan, Jurusan Pendidikan Islam, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Kiai Haji Achmad Siddiq Universitas Islam Negeri Jember sebagai tempat penulis mewarnai pemikirannya, pendidikan dan penulis dapat merasakan indahnya bangku perkuliahan. Anwar, S.Pd., M.Pd. selaku koordinator program studi Islam Manajemen Pendidikan UIN KHAS Jember yang telah memberikan motivasi dan semangat selama berada di fakultas. Salman Al Farisi, 2023: Pengelolaan pendanaan dalam pembangunan kemandirian Pondok Pesantren di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Pekan Timur.

Fokus penelitian ini adalah: 1. Bagaimana perencanaan pengelolaan dana yang dilaksanakan Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur dalam membangun kemandirian Pondok Pesantren?

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Bagaimana perencanaan pengelolaan pembiayaan yang diterapkan Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur dalam membangun kemandirian pondok pesantren.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Bagi peneliti sebagai bahan pembelajaran dan menambah wawasan mengenai bidang manajemen keuangan dalam membangun kemandirian pesantren, agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan di masa yang akan datang. Bagi pihak lain Untuk memperkaya pengetahuan para pengelola pesantren khususnya dalam pembiayaan upaya peningkatan mutu pendidikan pesantren.

Definisi Istilah

Sistematika Pembahasan

  • Pengertian Manajemen
  • Prinsip-prinsip Manajemen

Stoner mengatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Daft mengatakan manajemen adalah ilmu dan seni mengelola proses penggunaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan sukses untuk mencapai 4 tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut dapat kita pahami bahwa manajemen mempunyai arti yang sangat luas, yang mana dalam manajemen itu sendiri meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan optimalisasi seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi dengan tujuan untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan.

Penulis akan menjelaskan beberapa fungsi manajerial menurut para ahli untuk memperjelas pengertian fungsi manajerial.

Manajemen Pembiayaan

  • Pengertian dari manajemen keuangan (pembiayaan)
  • Tujuan Manajemen Pembiayaan Pendidikan
  • Sumber Pembiayaan
  • Prinsip Dasar Manajemen Pembiayaan Pondok Pesantren
  • Ruang Lingkup Manajemen Pembiayaan Pendidikan

Penerimaan dan pengeluaran keuangan pondok pesantren yang diperoleh dari sumber pembiayaan hendaknya dicatat berdasarkan tata cara pengelolaan yang sesuai dengan pengaturan yang telah disepakati, baik dalam bentuk konsep teoritis maupun dalam bentuk peraturan pemerintah. Selain itu, apabila ponpes yang bersangkutan mempunyai donatur tetap, maka perlu menyerahkan Buku Tanda Terima Donasi.24. Pondok Pesantren dapat diawasi oleh Pimpinan Pondok Pesantren beserta jajarannya, Kepala Bagian Keuangan dan lain-lain.

Sedangkan menurut Mulyasa dalam Evaluasi Keuangan Sekolah, pengawasan merupakan salah satu proses yang harus dilakukan dalam pengelolaan keuangan berbasis sekolah.26 Dalam keuangan pengelolaan asrama, Ketua Pengurus Asrama harus melakukan pengendalian.

Kemandirian

Tujuan dari audit ini adalah untuk mengetahui apakah laporan keuangan secara keseluruhan yang merupakan informasi terukur telah disusun sesuai dengan kriteria tertentu. Audit operasional adalah peninjauan bagian mana pun dari prosedur dan metode operasi organisasi untuk menilai efektivitas dan efisiensinya. Setelah audit operasional selesai, auditor akan memberikan sejumlah saran kepada manajemen untuk meningkatkan operasional pondok pesantren.

Audit kepatuhan bertujuan untuk mempertimbangkan apakah auditee (klien) telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang mempunyai otoritas lebih tinggi. Dalam hal ini Muhibbin Syah berpendapat bahwa belajar dapat dipahami sebagai suatu tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang bersifat relatif permanen sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.32 Menurut Slamet, seperti dikutip. menurut Syaiful Hadi Djamarah, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku baru secara menyeluruh, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.33. Sesuai dengan pengertian di atas, Musthofa Fahmi sebagaimana dikutip oleh Mustaqim, belajar adalah suatu kegiatan yang menimbulkan perubahan tingkah laku atau pengalaman.

Dengan kata lain, yang lebih banyak menghasilkan perubahan adalah sesuatu yang baru dari segi psikis dan fisik yang relatif konstan. Menurut Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid; “Belajar adalah suatu proses perubahan pemikiran siswa yang merupakan hasil dari pengalaman sebelumnya, dan kemudian terjadi perubahan baru.” Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemandirian adalah perubahan pada diri seseorang yang merupakan hasil pengalaman dan latihannya sendiri tanpa bergantung pada orang lain.

Dalam bertindak, kita mempunyai kebebasan dalam mengambil keputusan, menilai pendapat dan bertanggung jawab tanpa bergantung pada orang lain. Dalam penelitian ini peneliti merancang metode penelitian yang meliputi (1) pendekatan dan jenis penelitian, (2) lokasi penelitian, (3) topik penelitian, dan (4) teknik pengumpulan data, (5) analisis data, (6) keabsahan data. , dan (7) ) tahapan penelitian.

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lokasi Penelitan

Subjek Penelitian

Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah non partisipan atau peneliti tidak dilibatkan dan hanya bersifat sebagai pengamat independen.38 Peneliti akan menggunakan observasi non partisipan yang artinya peneliti tidak ikut serta dalam kegiatan yang akan diamati. aktivitas. Wawancara adalah suatu proses percakapan yang bertujuan untuk mengkonstruksi informasi tentang orang, peristiwa, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan, dan lain-lain, yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan kepada orang yang diwawancara.39 Dalam penelitian ini peneliti wawancara yang digunakan. Wawancara jenis ini termasuk dalam kategori wawancara mendalam yang pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan masalah secara lebih terbuka.

Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang telah terjadi, dapat berupa tulisan, gambar, atau karya monumental seseorang.41.

Analisis Data

Kegiatan pengumpulan dokumen sebagai sumber data yang dibutuhkan sebagai bahan dalam menghasilkan informasi sesuai data yang diinginkan. Menurut Miles dan Huberman, “Kondensasi data mengacu pada proses pemilihan data, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi dan transformasi data yang muncul dalam catatan lapangan atau transkrip tertulis”. Kondensasi data mengacu pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data yang terdapat dalam catatan lapangan dan transkripsi dalam penelitian ini, sebagaimana diuraikan di bawah ini.

Menurut Miles dan Huberman, peneliti harus bertindak selektif, yaitu menentukan dimensi mana yang lebih penting, hubungan mana yang lebih signifikan, dan sebagai hasilnya, informasi mana yang dapat dikumpulkan dan dianalisis.43. Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap data yang terkumpul, terutama yang berkaitan dengan kualitas dan kecukupan data.45. Data dalam penelitian ini kemudian disederhanakan dan ditransformasikan melalui berbagai cara, yaitu melalui seleksi.

Data mengacu pada pengorganisasian sistematis menjadi satu kesatuan untuk memfasilitasi upaya menyajikan dan mengkonfirmasi kesimpulan, konsisten dengan fokus penelitian. Menurut Miles dan Huberman, kesimpulan awal masih bersifat sementara dan akan berubah jika tidak ditemukan bukti pendukung yang kuat pada pengumpulan tahap selanjutnya.

Keabsahan Data

Triangulasi sumber adalah menguji kredibilitas data dengan cara memeriksa data yang diperoleh dari berbagai sumber, sedangkan triangulasi teknis digunakan untuk menguji redundansi dengan cara memeriksa data dari sumber yang sama dan teknik yang berbeda.48.

Tahapan Penelitian

  • Sejarah Singkat Pondok Pesantren Sidogiri
  • Letak Geografis Pondok Pesantren Sidogiri
  • Visi dan misi
  • Struktur Organisasi
  • Kepengurusan
  • Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Sidogiri
  • Perencanaan Manajemen Pembiayaan Yang Diterapkan Pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur Dalam Membangun Kemandirian
  • Penerapan Pelaksanaan Menajemen Pembiayayaan Di Pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur Dalam Membangun Kemandirian
  • Bagaimana evaluasi manajemen pembiayaan Pesantren Sidogiri Pasuruan

Pondok Pesantren Sidogiri terletak di Desa Sidogiri, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, sekitar 12 km dari Kota Pasuruan. Pada masa kepemimpinan Seyid Suleimani, lokasi Pondok Pesantren Sidogiri berada di sebelah selatan sungai dan Seyid Suleimani telah membangun tiga buah pesantren. Santri adalah orang-orang yang terdaftar sebagai santri dan bertempat tinggal di kompleks Pondok Pesantren Sidogiri.

Pondok Pesantren Sidogiri merupakan lembaga pendidikan Salafiyah (tradisional) yang lebih fokus pada penguasaan materi ilmu agama Islam (al-Ulum al-Diniyah). Aliyah sejalan dengan visi Pondok Pesantren Sidogiri yaitu membentuk umat yang bertaqwa (Ibadillah al-Shalihin). Hal lain juga disampaikan oleh Ustadz Abdul Karim selaku Bendahara I Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, berikut hasil wawancara dengannya;

Pada kesempatan lain peneliti juga mewawancarai H. Alim selaku Bendahara Umum Pondok Pesantren Sidogiri, menurut hasil wawancara dengan beliau :. Pada kesempatan lain peneliti juga mewawancarai Achmad Sa'dulloh selaku Bendahara Umum Pondok Pesantren Sidogiri, hasil wawancara yang dilakukan beliau adalah sebagai berikut; Mekanisme ini diterapkan untuk memudahkan transparansi dana yang telah digunakan untuk kebutuhan Pondok Pesantren Sidogiri.

Hal ini sebagai bentuk transparansi dan bahan evaluasi bagi para pengelola Pondok Pesantren Sidogiri untuk melihat apakah alokasi dana tersebut benar-benar tepat. Evaluasi terhadap pengelolaan dana di Pondok Pesantren Sidogiri juga akan membantu dalam pengelolaan sistem dan transparansi mengenai dana yang telah digunakan untuk kebutuhan lembaga Pondok Pesantren. Lebih lanjut peneliti mendapatkan dari Bapak Saiful Naji yang merupakan Sekretaris Jenderal Pondok Pesantren Sidogiri, berikut hasil wawancara dengan beliau;

Hal ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh pengurus Pondok Pesantren Sidogiri sebelum menetapkan anggaran belanja selanjutnya.

Pembahasan Temuan

  • Perencanaan manajemen pembiayaan yang diterapkan pesantren sidogiri pasuruan dalam membangun kemandirian pesantren
  • Evaluasi Manajemen Pembiayaan Pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur

Hasil observasi yang diperoleh peneliti juga menunjukkan sama dengan hasil wawancara, sistem evaluasi seperti ini dilakukan untuk mengetahui transparansi dana anggaran yang diperoleh dan dialokasikan. Berdasarkan temuan data wawancara di atas dijelaskan bahwa perencanaan penentuan anggaran pembiayaan pesantren dilakukan dalam 2 kegiatan, kegiatan pertama adalah mengadakan rapat evaluasi kegiatan yang telah dilakukan pada kegiatan sebelumnya. tahun. Penarikan dana anggaran belanja dilakukan oleh kepala lembaga pelaksana program kerja yang diverifikasi oleh koordinator. B.

Anggaran pencairannya harus sesuai dengan NPU yang disampaikan pimpinan lembaga yang telah melalui tahapan prosedur. Presiden Jenderal menerbitkan SPMU (Money Order) yang ditandatangani oleh Presiden Jenderal sebagai bukti persetujuan kebutuhan dana untuk melaksanakan program kegiatan. NPU dan SPJ diberikan kepada Bendahara Utama untuk menarik dana yang disetujui oleh Presiden Jenderal untuk program kegiatan yang dilaksanakan.

Hasil temuan peneliti dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi yang dilakukan dapat dijelaskan karena pada saat melakukan evaluasi pembiayaan Pondok Pesantren Sidogiri, pihak manajemen melakukan laporan pertanggungjawaban tahunan (LPJ). 73 44Suharsimi Arikunto & Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, 318. secara mandiri menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang relevan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Pada penjelasan teori yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan evaluasi yang dilakukan di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan sudah sejalan dengan teori diatas.

Dalam pelaksanaannya dilakukan kegiatan pemantauan untuk mengukur, membandingkan, menilai distribusi biaya dan tingkat penggunaan. Secara sederhana proses monitoring yang dilakukan adalah :. Kajian ini mencakup kebijakan, kematangan perencanaan dan anggaran yang telah direncanakan dan berkaitan dengan kebijakan terkait.

PENUTUP

Kesimpulan

  • Perencanaan manajemen Pembiayaan Pondok Pesantren sidogiri pasuruan
  • Penerapan manajemen pembiayaan pondok pesantren Sidogiri Dalam penerapan pembiayaan dalam membangun kemandirian
  • Evaluasi evaluasi manajemen pembiayaan Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan

Dalam melakukan evaluasi pengelolaan keuangan untuk membangun kemandirian pondok pesantren, pihak pengelola melaksanakan kegiatan Pelaporan Pertanggungjawaban (LPJ) yang dilakukan setiap tahunnya.

Saran

Dengan sungguh-sungguh saya nyatakan bahwa disertasi yang berjudul MANAJEMEN PEMBIAYAAN DALAM MEMBANGUN KEMANdiriAN Ponpes DI Ponpes SIDOGIRI PASURUAN JAWA TIMUR ini, secara keseluruhan adalah hasil atau karya saya sendiri, kecuali sebagian yang disebutkan sumbernya. 2 02 Desember 2022 Penyerahan surat penelitian dan silaturahmi di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur 3 06 Desember 2022 Observasi dan penggalian data kegiatan di 4 08 Desember 2022 Wawancara Kurikulum Pondok Pesantren di Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan Jawa Timur 5 10 Desember 2022 Wawancara Bagian Kurikulum Tentang Kurikulum.

6 13 Desember 2022 Wawancara Guru tentang Implementasi Kurikulum Pondok Pesantren di Sidogiri Pasuruan Jawa Timur 7 14 Desember 2022 Observasi dan Permintaan Dokumentasi Mengenai

Pedoman Dokumentasi

Referensi

Dokumen terkait

Matrik Pembobotan, Rating dan Skor untuk Faktor Eksternal Pengembangan Agrowisata di Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan Propinsi Jawa

Analisis Tingkat Kemandirian Daerah Kota di Provinsi Jawa Timur ( Analysis the Independence’s Level of Municipality In East Java Province ). Dyah

Contoh nyata adalah saat pelaksanaan Program membangun kemandirian santri pondok pesantren Darussalam melalui pembiasaan hidup bersih dan sehat yang dilaksanakan

Dalam konteks itulah, upaya mengembangkan model manajemen mutu pembelajaran entrepreneurship berbasis sistem nilai di sejumlah pesantren di Indonesia, menjadi sangat urgen

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah karya sastra yang ditulis oleh para santri pondok pesantren di Jawa Timur, baik berupa puisi maupun prosa..

IMPLEMENTASI PENGELOLAAN WAKAF OLEH PESANTREN DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN EKONOMI UMAT (STUDI PADA PESANTREN PERSATUAN ISLAM DI JAWA BARAT)..

Matrik Pembobotan, Rating dan Skor untuk Faktor-Faktor Internal Pengembangan Agrowisata di Kecamatan Tutur. Kabupaten Pasuruan Propinsi Jawa

Contoh nyata adalah saat pelaksanaan ProgramProgram membangun kemandirian santri pondok pesantren Darussalam melalui pembiasaan hidup bersih dan sehat yang