PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Penyalahgunaan atau kesalahan pengelolaan merupakan indikasi bahwa dana BOS harus dikelola dengan baik dan profesional (Ismail & Sumaila, 2020). Berdasarkan efektifitas dalam pengelolaan keuangan sekolah termasuk dana BOS, hal ini berarti dapat tercapai apabila dana tersebut digunakan sesuai peruntukannya dan dapat memberikan dampak yang baik bagi peningkatan mutu sekolah.
Identifikasi Masalah
Sering terjadi keterlambatan pembayaran dana BOŠ, sedangkan kegiatan yang direncanakan dalam RKAS harus tetap berjalan sehingga membuat kepala sekolah dan bendahara BOŠ kesulitan mencari dana bantuan. Sekolah sering melakukan kegiatan yang dananya tidak diramalkan dalam anggaran RKAS, dan kegiatan lain yang direncanakan dan diperkirakan dalam anggaran RKAS harus dilakukan, sehingga bendahara BOŠ dan kepala sekolah kesulitan mencari dana sembarangan.
Pembatasan Masalah
Orisinalitas penelitian ini terletak pada pengelolaan dana dari dana BOS untuk mencapai tujuan sekolah. Solusi yang dapat diambil untuk mengatasi kendala dalam penggunaan dana BOS di SMP Negeri 1 Ceper.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Anggota sekolah dapat berkontribusi untuk meningkatkan pengelolaan dana pendidikan yang berasal dari BOŠ. Bagi pengambil kebijakan diharapkan hasil penelitian ini dapat melengkapi pengetahuan tentang pengelolaan pembiayaan pendidikan yang bersumber dari BOŠ.
KAJIAN TEORI
Konsep Manajemen Pembiayaan
- Definisi Manajemen Pembiayaan
- Perencanaan Pembiayaan Pendidikan
- Pelaksanaan Pemnbiayaan
- Evaluasi dan Pertanggungjawaban Pembiayaan
Perencanaan adalah suatu proses yang rasional dan sistematis dalam menentukan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Sri Minarti, 2011). Setelah pelaksanaan pembiayaan perlu dilakukan evaluasi dan pertanggungjawaban atas apa yang telah dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh pihak yang berkepentingan (pemerintah, masyarakat, orang tua siswa).
Bantuan Operasional Sekolah
- Pengertian dan Tujuan BOS
- Sasaran Program dan Besar Bantuan
- Waktu Penyaluran Dana
- Organisasi Pelaksana
- Ketentuan Penggunaan Dana BOS
- Upaya Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengatasi
- Implementasi Teori Manajemen Pembiayaan Dalam
Program penggunaan dana BOS berpedoman pada petunjuk teknis (Juknis) yang dibagikan oleh dinas sekolah kabupaten Klaten. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, sistem dan prosedur pengeluaran dana BOŠ sudah sesuai dengan ketentuan. Sumber dana kegiatan di SMP N 1 Čeper adalah dana dari dana rutin BOŠ.
Pelaksanaan program dana Bantuan Operasional Sekolah (OSA) di SMP N 1 Ceper Klaten diawali dengan koordinasi dan sosialisasi kepada berbagai pihak yang terlibat dalam perencanaan penggunaan dana OSF. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Hani Latifah tahun 2017 yang berjudul Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Dalam Rangka Pencapaian Mutu Pembelajaran bahwa penggunaan dana BOS tidak boleh diluar juknis yang telah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kendala yang dihadapi dalam pengelolaan dana pendidikan yang diperoleh dari dana BOS di SMP Negeri 1 Ceper Klaten adalah keterlambatan pencairan dana BOS ke rekening sekolah.
Pengelolaan pembiayaan dana BOS di SMP N 1 Ceper Klaten melalui berbagai tahapan dan proses penggunaan dana, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan. Pelaksanaan pengelolaan dana BOS didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara dewan sekolah BOS, dewan guru dan komite sekolah. Pengelolaan keuangan yang dilakukan untuk mencapai tujuan sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah SMP N 1 Ceper adalah sesuai dengan juknis pengeluaran sumber daya BOS dan dapat mewujudkan semua tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
Evaluasi dan Pertanggungjawaban Pembiayaan
Kerangka Berfikir
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2018, Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan program pemerintah pusat untuk membiayai biaya non kepegawaian pendidikan dasar dan menengah. Dana BOS merupakan program pemerintah untuk mendukung percontohan pelaksanaan program wajib belajar 12 (dua belas) tahun, yang pada dasarnya dimaksudkan untuk membiayai biaya non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Bagi sekolah di provinsi/kabupaten/kota yang telah memberlakukan pendidikan gratis, sekolah tidak wajib memberikan pembebasan (pembebasan biaya) dan/atau bantuan (diskon iuran sekolah) kepada siswa.
Manajemen adalah suatu proses yang rasional dan sistematis dalam menentukan anggaran kegiatan yang akan dilakukan dalam kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengertian ini mengandung unsur bahwa dalam manajemen ada proses, ada kegiatan yang rasional dan sistematis serta ada tujuan yang ingin dicapai. Pengelolaan dana BOS dapat dikatakan efektif apabila penggunaan dana BOS yang digunakan dapat mencapai maksud dan tujuan yang telah ditetapkan.
Dana BOS ditentukan dengan berbagai indikator, yaitu: (1) tujuan dana BOS, (2) pengelolaan dana BOS menggunakan manajemen berbasis sekolah, (3) penggunaan dana BOS, (4) satuan biaya dan besaran dana BOS , (5) penyaluran dana BOS, (6) akuntabilitas keuangan dana BOS.
METODE PENELITIAN
- Pendekatan Penelitian
- Seting Penelitian
- Subjek dan Informan
- Teknik Pengumpulan Data
- Wawancara
- Observasi Partisipan
- Dokumentasi
- Pemeriksaan Keabsahan Data
- Perpanjangan Keikutsertaan
- Ketekunan/Keajekan Pengamatan
- Pemeriksaan Sejawat Melalui Diskusi
- Triangulasi
- Teknik Analisis Data
- Reduksi Data (Data Reduction)
- Penyajian Data (Data display)
- Penarikan Kesimpulan
Pernyataan tersebut sesuai dengan pernyataan informan 1 sebagai berikut bahwa “Perencanaan pengelolaan dana BOS di SMA Negeri 1 Ceper dilakukan setiap awal tahun ajaran baru dengan melibatkan kepala sekolah, bendahara sekolah, komite sekolah” . . Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan anggaran penggunaan dana BOS di SMP N 1 Ceper Klaten diawali dengan melakukan koordinasi dan menghubungi berbagai pihak yang terlibat dalam perencanaan penggunaan dana BOS. Pelaksanaan program pendanaan BOS di SMP N 1 Ceper telah menggunakan petunjuk teknis tahun 2020 sesuai dengan petunjuk teknis yang diterbitkan dan pelaksanaannya diawali dengan koordinasi dan kontak dengan pihak-pihak terkait.”
Pengawasan penggunaan dana BOS di SMP N 1 Ceper Klaten dilakukan bersama-sama oleh guru, komite, pengelola sekolah, tim BOS sekolah, BOS Kota dan tim BOS Provinsi serta pengawasannya. Namun dalam kenyataannya, laporan anggaran yang bersumber dari dana BOS seringkali terlambat dibayarkan. Proses perencanaan atau penganggaran dana BOS disesuaikan dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 8 tahun 2020.
Pemerintah harus dapat mengevaluasi dengan baik semua mekanisme pengelolaan penggunaan dana BOS di sekolah, sehingga pengelolaan dana BOS selalu sesuai dengan juknis.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum SMPN 1 Ceper Klaten
- Sejarah Singkat SMP N 1 Ceper
- Keadaan Siswa dan Kelas SMP N 1 Ceper
- Keadaan Guru SMPN 1 Ceper
- Struktur Organisasi SMPN 1 Ceper
- Visi, Misi, Dan Tujuan SMP N 1 Ceper
SMP N 1 Ceper Klaten berdiri pada tahun 1965 dan merupakan SMP pertama yang berdiri di kecamatan Ceper kabupaten Klaten. SMP N 1 Ceper didirikan dengan Surat Keputusan Direktur Yayasan Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jenderal Pengelolaan Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional No. SK SMP N 1 Ceper Izin Operasi No 101/SK/B-III/65-66 tanggal 1 Agustus 1965 dengan status kepemilikan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten.
SMP N 1 Ceper terletak di antara dua desa yaitu desa Karangmojo dan desa Jambukulon yang berada di pemukiman warga. Lokasinya nyaman dan strategis karena sepi dan dekat dengan jalan utama Čeper, sehingga memudahkan warga Čeper maupun dari luar daerah terdekat Čeper yang ingin belajar di SMP N 1 Čeper. Siswa SMP N 1 Ceper berasal dari beberapa desa sekitar sekolah yaitu desa Karangmojo, Jambukulon, Tegalrejo, Dlimas, Kurung, Ngawonggo dan Klepu.
SMP N 1 Čeper memiliki tenaga pengajar yang memadai dan sebagian besar sudah bergelar sarjana, bahkan sebagian guru sudah bergelar magister di bidang keahliannya.
Hasil Penelitian
- Perencanaan Anggaran
- Pelaksanaan Anggaran
- Pengawasan Dana BOS
- Pelaporan dan Pertanggungjawaban Dana BOS
Pengelolaan dana sekolah dari dana ŠŠ sangat mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan pedagogik di sekolah, pengelolaan pembiayaan sekolah yang lebih baik dari dana ŠŠ, lebih lancarnya pelaksanaan kegiatan dan program yang direncanakan oleh sekolah , untuk mengetahui cara membiayai sekolah. pengelolaan dana BOS di SMP N 1 Čeper Klaten, dilanjutkan dengan uraian hasil penelitian pengelolaan BOS di SMP N 1 Čeper Klaten yang telah dilakukan peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan program kepala sekolah dalam pengelolaan dana BOŠ di ŠMP N 1 Čeper dilakukan setiap awal tahun ajaran baru dengan dibentuknya tim keuangan sekolah yang didalamnya termasuk kepala sekolah sebagai penanggung jawab, kepala sekolah bendahara, bagian dewan guru, anggota komite sekolah dan orang tua siswa melalui rapat dan hasil kesepakatan tertulis dalam RAKS. Pengelolaan dana sekolah menengah harus berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama antara manajemen sekolah menengah, dewan guru dan komite sekolah, yang harus dicantumkan dalam RAKS/RAPBS di samping sumber pendapatan. dana yang diperoleh dari otoritas lokal atau sumber sah lainnya.
Hasil kesepakatan penggunaan dana BOS (dan dana lain yang sejenis) harus dituangkan secara tertulis dalam bentuk risalah rapat, dengan tanda tangan seluruh peserta rapat yang hadir. Pencairan dana BOS ke sekolah-sekolah di awal tahun anggaran sering tertunda, sehingga menunda beberapa kegiatan. Dimana besaran dana BOS yang diterima dari pemerintah kemudian digunakan untuk kegiatan operasional masing-masing sekolah, yaitu besaran dana BOS yang diterima sebanding atau sama dengan pengeluaran BOS ini -untuk diterapkan.
Besaran dana BOS yang diterima masing-masing sekolah berbeda-beda, penerimaannya berdasarkan jumlah siswa di sekolah tersebut.
Pembahasan
- Manjemen Pembiayaan BOS
- Kedala Penggunaan BOS
- Solusi Dalam Mengatasi Kendala Penggunaan Dana BOS
Pengelolaan dana BOS harus berdasarkan kesepakatan bersama, hasil kesepakatan penggunaan dana BOS harus dituangkan dalam bentuk berita acara yang dibubuhi tanda tangan seluruh peserta rapat. Hal ini sesuai dengan penelitian (Hidayat et al., 2019) yang menyebutkan bahwa terdapat kendala dalam pengelolaan dana BOS yaitu pencairan dana yang sering mengalami keterlambatan sehingga menyebabkan terhambatnya operasionalisasi dana BOS. Solusi lain yang dapat dilakukan sekolah untuk mengatasi keterlambatan dana BOS adalah dengan berusaha merencanakan dan melaporkan penggunaan biaya tepat waktu sesuai waktu yang telah ditentukan (Arismun, Rusdiana, Deriyanto, 2022).
Hal ini sesuai dengan Peraturan (Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2020) yang mengatur tentang pengelolaan dana BOS di sekolah negeri, yang berbunyi jika sekolah negeri tidak memiliki tenaga administrasi yang berstatus PNS, mereka dapat menunjuk staf pengajar. Pengelolaan pembiayaan dari dana BOS di SMP N 1 Ceper Klaten tidak serta merta berjalan dengan baik dan lancar, dengan kata lain pengelolaan dana BOS mengalami kendala yang menghambat kegiatan operasional SMP N 1 Ceper Klaten. Sebagai acuan untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana mengelola dana dari dana BOS untuk mencapai tujuan sekolah, sekolah diharapkan dapat sepenuhnya menggunakan dana BOS yang disediakan pemerintah untuk pembiayaan sekolah, 2.
Selain itu, pemerintah harus menyadari keterbatasan yang muncul dalam pengelolaan dana BOS yang diberikan kepada sekolah, sehingga dapat mendukung penyelenggaraan pendidikan yang optimal dan bermutu guna mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
PENUTUP
Kesimpulan
Misalnya, proses pencairan yang lambat sehingga mengganggu operasional SMP N 1 Ceper Klaten, dan tidak adanya staf atau tenaga pengajar yang memiliki keahlian atau kompetensi sebagai bendahara BOS. Solusi yang dipilih untuk mengatasi keterlambatan pencairan dana BOS ke rekening sekolah adalah dengan meminjam dana penyelamatan kepada koperasi atau mitra pihak ketiga yang menyediakan barang atau jasa retail. Untuk mengatasi masalah ketidakhadiran tenaga administrasi yang berperan sebagai pejabat dalam pengelolaan dana BOS, sekolah negeri dapat mengangkat guru menjadi bendahara BOS.
Saran
Efektivitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dalam Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan (Studi di SDN 44 Mande Kota Bima). Analisis Bantuan Operasional Sekolah Yayasan Perguruan Tinggi Almanar di Desa Kelambir Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. Evaluasi Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) (Studi Kasus di SD Inpres 4 Desa Akediri Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat) Evaluasi Pengelolaan Fungsi Operasional Studi Kasus di SD Inpres 4 Desa Kecamatan Akediri Lapas.
Analisis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) (Studi di SMK Negeri 1 Yogyakarta) (Analisis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) Apa solusi sekolah dalam mengatasi kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program BOS di SMP Negeri 1 Ceper Ruang Kepala Sekolah Ruang Wakil Kepala Sekolah Ruang Guru Ruang Tata Usaha Ruang Kelas Ruang BK Ruang UKS Ruang Koperasi Ruang OSIS Lab.