Mahliza Nasution, ST. MT.
Manajemen Proyek
Teknik Network Planing
dan Jalur Kritis
NP digunakan sebagai metode/teknik perencanaan dan pengawasan proyek
NP adalah satu model yang banyak digunakan dalam penyelenggaraan proyek, yang produknya berupa
informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang ada dalam diagram jaringan kerja ybs.
Prinsip NP adalah hubungan ketergantungan antar pekerjaan yang digambarkan/divisualisasikan dengan diagram network, pekerjaan mana yang perlu
didahulukan, kalau perlu dilembur (tambah biaya), pekerjaan mana yang tidak perlu tergesa-gesa
sehingga alat dan orang dapat digeser ke tempat lain demi efisiensi.
Network Planning
Perencanaan proyek yang komplek
Schedulling pekerjaan dalam urutan waktu yang praktis dan efisien
Schedulling ulang untuk mengatasi
hambatan-hambatan dan keterlambatan
Menentukan trade-off antara waktu dan biaya
Menentukan probabilitas penyelesaian suatu proyek
Manfaat NP
Menunjukkan susunan yang logis antar kegiatan
Menunjukkan hubungan timbal balik antara pembiayaan dan waktu penyelesaian proyek
Membantu menunjukkan kegiatan yang kritis dan pengaruh keterlambatan suatu kegiatan terhadap penyelesaian proyek.
Kelebihan NP
Tidak menunjukkan skala waktu seperti halnya pada Gantt chart
Kemajuan tidak dapat ditunjukkan
Posisi perjalanan atau proses tidak dapat dilihat dalam diagram
Kekurangan NP
Berapa lama perkiraan kurun waktu penyelesaian proyek
Kegiatan mana yang bersifat kritis dan
hubungannya dengan penyelesaian proyek
Bila terjadi keterlambatan dengan kegiatan tertentu, bagaimana pengaruhnya terhadap sasaran jadwal proyek secara keseluruhan.
Meningkatkan kegunaan sumber daya manusia, uang, dan material dengan
identifikasi hambatan kritis dalam proyek.
Kegunaan NP dalam MP
Pada hakekatnya kegiatan adalah proses interaksi input yaitu sumber daya dengan keterampilan, untuk
menghasilkan output, berupa produk tertentu. Jadi dapatlah dikatakan bahwa kegiatan merupakan suatu
sistem. Hubungan antara proyek dengan kegiatan adalah kegiatan merupakan komponen-komponen sistem yang tersusun membentuk suatu sistem.
Merupakan bagian dari keseluruhan pekerjaan yang
dilaksanakan;kegiatan mengkonsumsi waktu dan sumber daya serta mempunyai waktu mulai dan waktu berakhir.
Memerlukan waktu dan sumber daya, waktu awal dan akhir dapat diukur dan ditandai, dapat berdiri sendiri atau dikelompokkan menjadi paket.
Kegiatan (activity)
Merupakan lintasan dengan jumlah waktu yang paling lama dibandingkan dengan
semua lintasan lain yang mungkin. Jumlah
waktu pada lintasan kritis sama dengan umur proyek.
Lintasan Kritis
ND harus jelas dan mudah dibaca
Harus dimulai dan diakhiri pada event(kejadian)
Kegiatan disimbolkan dengan anak panah dan digambarkan dengan garis lurus atau garis
patah.
Perpotongan antar anak panah dihindari
Diantara dua kejadian hanya ada satu anak panah
Kegiatan semu dituliskan dengan garis terputus- putus dgn jumlah seperlunya.
Prinsip menyusun NP
Anak Panah
Simbol – Simbol ND (Anak Panah)
X t
X,t
X(t)
X : nama kegiatan
t : perkiraan waktu pelaksanaan kegiatan
Lingkaran : untuk menggambarkan peristiwa (event); peristiwa mulai dan berakhirnya
kegiatan.
Peristiwa diberi nomor, biasanya ascending, adanya jarak nomor membuat lebih leluasa bila ada penyisipan kegiatan baru.
Simbol
Simbol – Simbol ND (Lingkaran Peristiwa)
n
EET LET
n : number of event
EET : earliest event time LET : latest event time
Dummy : untuk menunjukkan kegiatan semu.
Dummy diperlukan untuk menggambarkan adanya hubungan 2 kegiatan, karena dummy merupakan kegiatan semu maka hubungan peristiwa tidak perlu diperhitungkan karena tidak memiliki nama dalam perhitungan
waktu, sumber daya dan ruangan, sehingga lama kegiatannya adalah 0.
Jenis Dummy : Gramatical dummy dan logical dummy.
Simbol – Simbol ND
(Anak Panah terputus-putus)
Terdapat 2 atau lebih kegiatan yang berasal dari peristiwa yang sama
Gramatical dummy
2 EET 1 EET LET
LET
a
b
a
1 EET LET
2 EET LET 1aEET
LET
b
Untuk memperjelas hubungan diantara kegiatan
Logical dummy
a b
c
d e b a
d
c e
Hubungan Seri : kegiatan B dapat dilaksanakan setelah kegiatan A
Kegiatan B dan C baru dapat dimulai setelah kegiatan A
Kegiatan C baru dapat dimulai setelah kegiatan A dan B selesai, demikian pula dengan D.
Kegiatan C tergantung pada kegiatan A dan X(semu), kegiatan X tergantung pada
kegiatan B
Hubungan antar simbol dan
kegiatan
Inventarisasi kegiatan : pendefinisian lingkup proyek,
pengelompokkan komponen-komponen proyek dalam suatu kegiatan
Menyusun hubungan antar kegiatan : menyusun
komponen pada butir pertama sesuai logika ketergantungan kegiatan
Menyusun ND yang menghubungkan semua kegiatan :
merupakan kelanjutan pada langkah 2 untuk menyusun mata rantai kegiatan sesuai logika ketergantungan.
Menetapkan waktu untuk suatu kegiatan. Tergantung menggunakan metode apa (CPM atau PERT). CPM waktunya
deterministik, sedangkan PERT waktunya adalah probabilistik
Mengidentifikasi jalur kritis (critical Path) : lakukan perhitungan maju atau mundur, dari kedua perhitungan tersebut dihitung float dan diidentifikasi jalur kritisnya.
Melakukan analisis waktu, biaya dan sumber daya
Langkah-Langkah Menyusun
NP
Merupakan metode NP yang menggunakan keseimbangan waktu dan biaya linier. Setiap kegiatan dapat diselesaikan kurang dari
waktu normal dengan cara memintas
kegiatan untuk memberikan biaya. Dengan
demikian jika waktu proyek tidak memuaskan maka beberapa kegiatan dapat dipintas untuk menyelesaikan waktu proyek dengan waktu semakin cepat dan biaya terbaik.
CPM
TE = E, waktu paling awal suatu event terjadi
TL = L, waktu paling akhir suatu event boleh terjadi
ES (earliest start time), waktu paling awal suatu kegiatan dimulai
EF (earliest finish time), waktu selesai paling awal suatu kegiatan
LS (Latest Allowable Start Time), waktu paling akhir suatu kegiatan boleh dimulai.
LF (Latest Allowable Finish Time), waktu paling akhir suatu kegiatan boleh selesai.
D (Duration), Kurun waktu suatu kegiatan (hari, minggu, bulan).
s (float), batas toleransi keterlambatan kegiatan.
Identifikasi jalur Kritis metoda
CPM
Pada kegiatan pertama ES=LS=0
Pada kegiatan terakhir EF=LF
Total Float = 0
Syarat Umum Jalur Kritis
Tahap I hitung ES dan EF (hitung maju), maksimum dari beberapa kegiatan
Tahap II hitung LS dan LF (hitung mundur), perhitungan dimulai dari kegiatan terakhir (EF=LF),menuju kegiatan pertama(ES=LS), minimum dari beberapa kegiatan.
EF = ES + waktu Kegiatan LS = LF – waktu kegiatan
Menghitung waktu proyek
ND
A,10
B,8 C,9
D,12 E,6
F,7
G,5
H,4
Kegiatan Waktu ES EF LS LF
A 10
B 8
C 9
D 12
E 6
F 7
G 5
H 4
Tabel 1. Data Proyek
0 10
10 18
10 19
10 22
19 25
25 32
22 27
32 36 32 36
27 32
32 25
19 25 15 27 10 19 17 25
10 0
A,10
B,8 C,9
D,12
E,6 F,7
G,5
H,4
Waktu Tenggang : Activity float time, Slack, s diukur dari perbedaan LF dan EF atau LS
dan ES :
S=LF-EF=LS-ES
Lintasan Kritis : S=0
A-B-F-H dengan waktu 29 hari
A-C-E-F-H dengan waktu 36 hari (lintasan kritis)
A-C-G-H dengan waktu 26 hari A-D-G-H dengan waktu 31 hari
Waktu Tenggang dan lintasan
kritis
Lintasan Kritis
A,10
B,8 C,9
D,12 E,6
F,7
G,5
H,4
Waktu aktifitas terdiri dari waktu
optimum(O), maksimum(M), pesimis(P).
Rata-rata waktu(∑t) adalah (t0 + 4 tm+ tp)/ 6
PERT (Program Evaluation and Review
Technique)
Kegiat
an t t0 tm tp Vt
A 10 8 10 12 0,44
B 8 7 8 9 0,11
C 9 4 10 10 1,00
D 12 6 13 14 1,78
E 6 5 6 7 0,11
F 7 6 7 8 0,11
G 5 4 5 6 0,11
H 4 2 4 6 0,44
Tabel 2. Data Waktu
T E = (t0 + 4 tm+ tp)/ 6
Vt = ((tp – t0)/ 6 )2
Fokus pada lintasan kritis yang didapat
µ = TE = ∑t, σ = S = √ (∑Vt)
Didapatkan T E = 36, Vt = 2,11; St = 1,45
Parameter Lintasan Kritis
Distribusi normal
Te=36
50% selesai
Gunakan Grafik Distribusi Normal (Z)
Penaksiran Kemungkinan Penyelesaian
Pekerjaan
Hitung Z = (X - µ )/ σ
Bagaimana jika waktu penyelesaian proyek di geser menjadi 40 hari, maka didapatkan Z
=2,758
Dari tabel Z didapat adalah 0,997%, artinya 99,7% kemungkinannya proyek tersebut
selesai