• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Strategi Daya Saing Dan Globalisasi ; Konsep

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Manajemen Strategi Daya Saing Dan Globalisasi ; Konsep"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Besar kecilnya kesenjangan keunggulan kompetitif ditentukan oleh seberapa besar konsumen membandingkan produk kita dengan produk pesaing. Dalam hal ini kami juga menggunakan teori Porter, M.E. (1993) bahwa alat dasar untuk mendiagnosis keunggulan kompetitif dan menemukan cara untuk memperbaikinya adalah analisis rantai nilai yang membagi perusahaan, yang kita sebut ruang lingkup kompetitif, dapat berperan. peran yang kuat dalam keunggulan kompetitif melalui dampaknya terhadap rantai nilai. Analisis rantai nilai menunjukkan organisasi sebagai proses aktivitas penciptaan nilai yang berkesinambungan.

Rantai nilai memecah perusahaan menjadi aktivitas-aktivitas penting yang strategis untuk memahami perilaku biaya serta sumber diferensiasi yang ada dan potensial. Perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif ketika mereka melakukan aktivitas penting yang strategis ini dengan lebih murah atau lebih baik dibandingkan pesaing mereka. Rantai nilai perusahaan di industri ini bervariasi, mencerminkan sejarah, strategi, dan keberhasilan pelaksanaan.

Menganalisis rantai nilai dibandingkan nilai tambah adalah cara yang tepat untuk memverifikasi keunggulan kompetitif. Ada lima kategori umum kegiatan utama yang diperlukan untuk bersaing di industri apa pun, seperti yang ditunjukkan dalam diagram rantai nilai umum berikut. Aktivitas nilai pendukung yang diperlukan dalam industri apa pun dapat dibagi menjadi empat kategori umum, yang juga ditunjukkan dalam diagram rantai nilai.

Dalam setiap kategori utama dan pendukung, terdapat tiga jenis aktivitas yang memainkan peran berbeda dalam keunggulan kompetitif;

Gambar 2.2. Cakupan Persaingan Keunggulan Bersaing
Gambar 2.2. Cakupan Persaingan Keunggulan Bersaing

Faktor Eksternal

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA INFRASTRUKTUR PERUSAHAAN.. Analisis Teori Lima Kekuatan Kompetitif Porter 1) Ancaman pendatang baru. Pendatang baru dalam suatu industri membawa kepastian baru, keinginan untuk merebut pangsa pasar, dan seringkali sumber daya yang besar. Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam suatu industri tergantung pada hambatan masuk yang ada, ditambah dengan reaksi pesaing yang ada maka dapat diharapkan akan adanya resistensi yang kuat dari wajah-wajah lama, maka ancaman pendatang baru akan rendah.

Pendatang baru dalam suatu industri membawa kemampuan baru dengan keinginan untuk merebut pangsa pasar dengan pendekatan untuk melayani kebutuhan bisnis. Skala ekonomi menghalangi pendatang baru dengan memaksa mereka masuk dalam skala besar dan menghadapi risiko reaksi keras dari pesaing yang ada atau masuk dalam skala kecil dan beroperasi pada tingkat biaya yang tidak menguntungkan. Produk pengganti atau substitusi adalah barang dan jasa berbeda di luar suatu industri tertentu yang menjalankan fungsi serupa dengan produk yang dihasilkan oleh industri tersebut.

Secara umum, produk pengganti menimbulkan ancaman yang kuat bagi perusahaan ketika pelanggan menghadapi biaya peralihan yang rendah dan ketika biaya produk pengganti lebih rendah atau kualitas dan kemampuan kinerjanya sama atau lebih besar dibandingkan produk pesaing. Mengidentifikasi produk substitusi memerlukan pencarian produk atau jasa yang mempunyai fungsi umum yang sama dengan produk industri, bukan produk yang memiliki bentuk yang sama. Truk sangat berbeda dengan kereta api, namun keduanya memiliki fungsi umum yang sama bagi pembeli - mengangkut barang dari satu tempat ke tempat lain. a) Fungsi yang dijalankan suatu produk bergantung pada perannya dalam rantai nilai pembeli.

Demikian pula, pedagang grosir dapat memperoleh kekuatan tawar jika mereka dapat mempengaruhi keputusan pembelian pengecer atau perusahaan tempat mereka menjual. Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar terhadap pelaku industri dengan mengancam akan menaikkan harga atau menurunkan kualitas produk atau jasa yang dibeli. Keadaan yang membuat pemasok kuat biasanya serupa dengan keadaan yang membuat pembeli menjadi kuat. Menaikkan harga dan menurunkan kualitas produk yang dijual merupakan cara potensial bagi pemasok untuk mempengaruhi perusahaan pesaing dalam suatu industri.

Pemerintah dapat mempengaruhi posisi industri dengan produk substitusi melalui peraturan, subsidi atau cara lain. Hambatan masuk Skala ekonomi Diferensiasi produk Identitas merek Biaya peralihan Persyaratan modal Akses ke distribusi Keunggulan biaya mutlak. Tanaman kopi termasuk dalam famili Rubiaceae yang mempunyai 100 spesies, namun hanya 2 spesies yang diperdagangkan yaitu kopi Arabika dan Tobusta (Nur Hira. W).

Ciri khas kopi arabika adalah; daun besar, halus mengkilat, panjang daun 12-15 cm x 6 cm, panjang buah 1,5 cm. Kopi Arabika di Indonesia umumnya ditanam oleh petani di Aceh, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, dan Nusa Tenggara Timur.

Gambar 2.9. Intensitas Persaingan Antara Pesaing
Gambar 2.9. Intensitas Persaingan Antara Pesaing

Budidaya Tanaman Kopi Arabika

Tumbuhan kopi sangat memerlukan teduhan untuk mengelakkan tanaman kopi mengeluarkan terlalu banyak buah supaya kekuatan tumbuhan cepat luntur. Apabila pokok kopi dan pokok lindung nilai cukup besar, pokok lindung nilai berat sebelah dilanjutkan kepada 1:2 atau 1:4.

Pemangkasan Kopi

Panen Kopi Arabika

Biji kopi WP merupakan biji kopi beras yang dihasilkan dari proses basah (Wet Process) dan biji kopi DP merupakan biji kopi beras yang dihasilkan dari proses kering (Dry Process). Tahap pengolahan semi basah (kebutuhan air untuk pengolahan lebih sedikit dibandingkan pengolahan basah penuh) untuk buah kopi petik merah dan pengolahan kering untuk buah campur kuning-merah (Gambar 1). Secara umum dan berdasarkan cara kerjanya, ada dua cara mengolah biji kopi basah menjadi kopi beras, yaitu cara basah dan cara kering.

Pengolahan biji kopi secara basah biasa disebut W.I.B (West Indische Bereiding), sedangkan pengolahan kering biasa disebut O.I.B (Ost Indische Bereiding). Perbedaan utama kedua cara tersebut di atas adalah cara kering pengupasan daging buah, kulit tanduk, dan kulit ari dilakukan setelah kering (batang kopi), sedangkan cara basah pengupasan daging buah dilakukan dalam keadaan masih. basah.

Gambar

Gambar 2.2. Cakupan Persaingan Keunggulan Bersaing
Gambar  2.4. Analisis SWOT  Sumber : F.R David (dalam Rankuti 2002)
Gambar 2.5. Model Analisis SWOT
Gambar 2.6. Analisis Faktor-faktor Internal dan Eksternal  1.  Faktor Internal
+5

Referensi

Dokumen terkait

Furthermore, according to (Djaali, 2011) students who control themselves in learning can guide their behavior, undergo the learning process well, contribute to the

6 Students should surround themselves with individuals who share similar interest in academic reading 7 Students should develop a habit of reading academic articles 8 Lecturers